Anda di halaman 1dari 57

Unit pelajaran

QU-1.1

MODUL 1 - SEMESTER 1

GLOBALISASI DAN DAYA SAING

IMPLIKASI PADA TINGKAT NASIONAL,


LOKAL & INDIVIDU
MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEM 1

Asosiasi Politeknik Indonesia (ASPI)


Edisi pertama, 2007
Publikasi ini dibuat dan dikembangkan atas kerja sama antara International Labour Or-
ganization (ILO) dan Nuffic untuk menunjang Entrepreneurial Skills Development Pro-
gram (ESDP), yang diimplementasikan oleh Asosiasi Politeknik Indonesia (ASPI) dan
dibiyai oleh Pemerintah Negeri Belanda
Publikasi ini mungkin dikutip atau direproduksi tanpa hak, pada kondisi seperti ini pen-
gutip harus mencantumkan sumbernya. Apabila mempunyai permintaan untuk penye-
suaian atau terjemahan bahan selain kedalam bahasa Inggris, harus meminta ijin yang
dialamatkan ke Asosiasi Politeknik Indonesia (ASPI) Jl. Kanayakan 21, Dago, Bandung
40135.

PROGRAM SISTEM MANAJEMEN MUTU


SEMESTER 1. MODUL 1: PENGEMBANGAN BUDAYA MUTU
UNIT PELAJARAN 1: Globalisasi dan daya saing – Implikasi pada level nasional,
local dan individu.

Penulis : Adelina Guastavi (DELTA Programme)


Dibantu oleh : Sara Bozzi Colonna
Penunjukan yang mengerjakan publikasi International Training Center ILO, disesuaikan
dengan praktik Perserikatan Bangsa Bangsa, dan pemberian bahan yang ada didalam-
nya, tidak mengandung ungkapan secara langsung dari sebuah pendapat apapun pada
bagian Pusat sehubungan dengan kedudukan hukum dan kewenangan suatu Negara,
bidang ataupun wilayah atau mengenai batasan perbatasan.
Pertanggung-jawaban terhadap pendapat yang diungkapkan dalam artikel, bahan ajar
dan lain-lainnya semata-mata pada penulis, publikasi ini tidak ada hubungannya den-
gan pusat
Penggunaan nama perusahaan dan produk komersial dan seluruh proses tidak menda-
pat dukungan dari International Labour Office, dan kesalahan dalam penulisan perusa-
haan, produk komersial ataupun proses tidak bermaksud untuk memberi celaan/hinaan.

DELTA (Distance Education and Learning Technology Applications)

International Training Centre of the ILO

Viale Maestri del Lavoro, 10 – 10127 Turin, Italy

Tel.: +39-011-6936-523; +390-011-6936-111

Fax.: +39-011-6936-469; +39-011-6638-842

E-mail: delta@itcilo.org

Web site. http://www.itcilo.org

Diterjemahkan oleh:
Sinta Abdul Majid
Dindin Sulaeman

QU-1.1 GLOBALISAI DAN DAYA SAING – A. GUASTAVI 2 / 57


EDISI: A / REVISI: 1 8/24/2007
MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEM 1

UNIT PELAJARAN 1

GLOBALISASI DAN DAYA SAING – IMPLIKASI PADA TINGKAT NASIONAL,

LOKAL DAN INDIVIDU

Tujuan pembelajaran khusus

Pendahuluan

1. Apa yang dimaksud dengan globalisasi?

1.1 Kapan globalisasi dimulai?

1.2 Batasan globalisasi

1.3 Ciri-ciri globalisasi

1.4 Mengapa ICT berdampak terhadap globalisasi?

1.5 Keuntungan dan kerugian dari globalisasi

1.6 Perbedaan pandangan terhadap globalisasi

2. Globalisasi dan strategi-strategi pengembangan nasional

2.1 Globalisasi: suatu pemahaman yang luas

2.2 Perubahan konsep daya saing dan produktivitas

2.3 Kontribusi produktivitas terhadap pengembangan nasional

2.4 Paradigma baru dalam meningkatkan produktivitas

3 Aliansi dan jaringan kerja

3.1 Macam-macam tipe aliansi

3.2 Jaringan bisnis

4 Pengembangan berkelanjutan

4.1 Tonggak dari pengembangan berkelanjutan

4.2 Definisi pengembangan berkelanjutan

4.3 Mengapa pengembangan berkelanjutan itu penting?

4.4 Cakupan (Bidang-bidang kunci) pengembangan berkelanjutan

4.5 Ketahanan lingkungan: masa depan global kita

4.6 Ketahanan dan produktivitas


5 Implikasi-implikasi globalisasi pada tingkat nasional, lokal dan individu

5.1 Kemandirian dan sistematika berpikir

5.2 Implikasi-implikasi globalisasi pada tingkat nasional

5.3 Implikasi-implikasi globalisasi pada tingkat lokal: berpikir secara global,


bertindak lokal

QU-1.1 GLOBALISAI DAN DAYA SAING – A. GUASTAVI 3 / 57


EDISI: A / REVISI: 1 8/24/2007
MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEM 1

5.4 Implikasi-implikasi globalisasi pada tingkat individu.

5.5 Merangkum perbedaan pada setiap tingkat dan memberikan contohnya.

Daftar tugas

Bibliography and webography

QU-1.1 GLOBALISAI DAN DAYA SAING – A. GUASTAVI 4 / 57


EDISI: A / REVISI: 1 8/24/2007
MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEM 1

Tujuan Pembelajaran Khusus

Sesudah mempelajari unit ini anda diharapkan mampu:


1. mengindentifikasi beberapa fakta sejarah, penilaian globalisasi dan perubahan
yang timbul dalam masyarakat;
2. mendefinisikan konsep globalisasi dan memberi argumentasi untuk dan
menghadapi globalisasi;
3. mengetahui dampak ICT dalam proses globalisasi dan daya saing;
4. menguraikan keuntungan dan kerugian dari globalisasi
5. menghubungkan proses globalisasi dengan strategi pengembangan nasional;
6. menegaskan konsep daya saing, produktivitas dan bagaimana hubungannya
dengan pengembangan nasional dan mencari tahu bagaimana penerapannya
dalam dunia usaha;
7. menjelaskan konsep-konsep aliansi dan jaringan kerja;
8. menguraikan macam-macam tipe aliansi dan jaringan kerja;
9. menguraikan apa itu pengembangan berkelanjutan dan mengapa hal ini penting
termasuk hubungan antara produk ramah lingkungan dan pengembangan
berkelanjutan;
10. menggunakan sistimatika berpikir dalam menjelaskan hubungan antara
globalisasi, daya saing, produktivitas, dan ketahanan;
11. menguraikan implikasi-implikasi globalisasi pada tingkat nasional, lokal dan indi-
vidu;

QU-1.1 GLOBALISAI DAN DAYA SAING – A. GUASTAVI 5 / 57


EDISI: A / REVISI: 1 8/24/2007
MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEM 1

Pendahuluan

dimana dan akan kemanakah kita?

Dimulai dengan beberapa hal penting dari sejarah yang ada dan arti globalisasi, maka
pada unit pelajaran ini akan dibahas tentang globalisasi sebagai alasan untuk menye-
bar-luaskan perubahan global terkini yang sedang terjadi dalam kehidupan sosial ter-
masuk dampak ICT. Kita akan memperhatikan beberapa keuntungan dan kerugian glo-
balisasi serta melihat perbedaan-perbedaan pandangan tentang globalisasi.

Selain hal tersebut diatas, kita juga akan memperhatikan hubungan antara globalisasi
dan strategi pengembangan nasional; daya saing dan paradigma produk baru untuk
kewirausahaan; termasuk memperhatikan kepentingan aliansi bisnis dan jaringan kerja
untuk mencari akses pasar yang baru. Dengan demikian kita akan berpendapat bahwa
globalisasi, daya saing, produktivitas, dan strategi bisnis aliansi dan jaringan kerja bu-
kan konsep yang abstrak tetapi berdampak pada tingkat nasional.

Konsep pengembangan berkelanjutan dan masing-masing kepentingan lingkungan bis-


nis serta ruang lingkup dari pengembangan berkelanjutan akan dilindungi dan difo-
kuskan pada ketahanan lingkungan sebagai bagian dari era global kita kedepan.

Dengan sedikit pemahaman tentang hubungan antara beberapa macam konsep yang
dimunculkan, kita perlu mengadopsi suatu pola pikir baru yang dikenal sebagai sisti-
matika berpikir yang akan memberi kemudahan kepada kita untuk menghubungkan
peristiwa-peristiwa yang terjadi di dunia luar kepada komitmen kita di tingkat nasional,
lokal dan individu.

Singkatnya dan dengan sedikit penjelasan hubungan dan implikasi dari globalisasi
nasional, lokal dan individu, kita akan mengedepankan konsep pengembangan lokal
sesuai dengan istilah populer: berpikir secara global dan bertindak lokal. Pada piramida
pengambilan keputusan dan contoh yang berhubungan akan ditunjukan dengan jelas
keterkaitannya.

QU-1.1 GLOBALISAI DAN DAYA SAING – A. GUASTAVI 6 / 57


EDISI: A / REVISI: 1 8/24/2007
MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEM 1

1 Apa itu Globalisasi?

Orang cenderung berpikir bahwa globalisasi itu merupakan suatu phenomena baru.
Namun demikian phenomena ini sudah dibangun secara progresif sejak beberapa abad
yang lalu sejak manusia melintasi dunia.

1.1 Definisi globalisasi


Ada beberapa definisi globalisasi yang berbeda, kebanyakan orang memandangnya se-
bagai fenomena ekonomi, melibatkan peningkatan interaksi, keterpaduan, sistem eko-
nomi nasional melalui pertumbuhan perdagangan internasional, investasi dan aliran
modal, namun ada juga yang menganggapnya sebagai peningkatan yang terjadi den-
gan cepat dalam pertukaran teknologi, sosial, dan budaya lintas negara sebagai bagian
dari globalisasi.

Kebanyakan definisi globalisasi diartikan sebagai perpindahan orang, barang, modal dan
berfikir-berfikir yang sepadan dan mengakibatkan terjadinya peningkatan ekonomi ter-
padu yang pada gilirannya dipicu oleh peningkatan perdagangan dan investasi. Hal
seperti ini terus menerus maju dalam kehidupan di dunia tanpa batas.

1.2 Kapan globalisasi dimulai?


Tidak ada yang dapat memastikan sejak kapan pengertian globalisasi dimulai, namun
fakta sejarah menyampaikan sebagai berikut:

• Perkembangan perdagangan yang pesat dan investasi di dunia yang telah me-
mulai pada akhir abad kesembilanbelas

• Telah diketahui bahwa dunia telah bersatu dan menghasilkan ketetapan garis
waktu internasional dan zona waktu dunia antara tahun 1875 dan tahun 1925.
Pada masa itu standard internasional menyetujui penggunaan telegram dengan
menggunakan sinyal tertentu.1

1
International Standard Organization dibentuk tahun 1947 dengan tujuan untuk menyediakan rekomendasi untuk
harmonisasi standard nasional

QU-1.1 GLOBALISAI DAN DAYA SAING – A. GUASTAVI 7 / 57


EDISI: A / REVISI: 1 8/24/2007
MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEM 1

• Perluasan dan pengembangan perusahaan multinasional memproduksi dan men-


jual produk mereka di pasar domestik dan masyarakat di luar negeri

• Proses kemandirian kelompok-kelompok menciptakan tuntutan dunia baru.

• Konferensi Asia-Afrika yang dikenal sebagai “Konferensi Bandung” telah dilang-


sungkan pada bulan April tahun 1955 di Bandung. Tujuan konferensi adalah
memperkenalkan ekonomi Afro-Asia dan kerjasama budaya untuk menentang
penjajah.

• The General Agreement on Tariffs and Trade (GATT) yaitu kesepahaman dunia
tentang Tarif dan Perdagangan telah disetujui oleh 23 negara peserta pada ta-
hun 1947 dan berlaku sampai tahun 1994.

• Jatuhnya benteng yang memisahkan Berlin Timur dan Berlin Barat pada tahun
1989.

• Nelson Mandela mengakahiri system apartheid di Afrika Selatah tahun 1990.

• Pada tahun 1990-an, dengan berkembangnya internet memungkinkan organisasi


bisnis menghadapi skala global dengan fasilitas yang lebih besar dibandingkan
masa sebelumnya.

• Munculnya World Trade Organization (WTO) yaitu Organisasi Perdagangan Dunia


pada tahun 1994.

Sejarah perdagangan sejak lima ratus tahun lalu ditandai dengan kecenderungan dan
transaksi-transaksi yang telah menguatkan ikatan hubungan dan ketergantungan yang
mendalam.

Baru-baru ini kegiatan globalisasi meningkat secara dramatis. Pesawat terbang jet, pe-
layanan telepon yang murah, e-mail, komputer, aliran permodalan yang cepat, semua
ini telah membuat dunia lebih saling bergantung kepada pihak lain dibandingkan sebe-
lumnya. Sebagai contoh perusahaan multinasional memproduksi produk mereka dibe-
berapa negara dan menjual kepada konsumen di seluruh dunia. Uang, teknolologi dan
bahan mentah lebih mudah bergerak melintasi batas negara.

Perdagangan dunia berkonsentrasi di tiga daerah: Amerika Utara, Eropa Barat dan Asia
Tenggara.

Perubahan besar lainnya ditengarai sebagai hasil globalisasi, dimana perusahaan yang
sedang berusaha dalam membuka dan memperluas pasar global dan cenderung
menjadi trans-nasional (antar negara), investasi (langsung atau tidak langsung)
disesuaikan pada regional atau ekonomi nasional di negara terpilih. Mereka juga
merelokasi beberapa kegiatan mereka ke beberapa regional yang berbeda untuk
mencari pasar yang baru.

Perbedaan yang paling besar pada globalisasi masa lampau dan saat ini terletak pada
masing-masing sudut pandang dan kecepatan.

QU-1.1 GLOBALISAI DAN DAYA SAING – A. GUASTAVI 8 / 57


EDISI: A / REVISI: 1 8/24/2007
MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEM 1

1.3 Kekhasan globalisasi.


Diantara hal yang penting dari saluran global terpadu adalah perdagangan internasional
dan aliran modal.

The global competitiveness Report (Laporan daya saing global) tahun 1977 mencatat
lima faktor utama dalam investasi modal asing.

• Seberapa besar pasar yang ditargetkan oleh negara

• Pertumbuhan pasar yang diharapkan sesuai dengan yang ditargetkan negara

• Kemampuan modal pendamping dan keuntungan yang diperoleh

• Produktivitas dan budaya kerja pekerja

• Infastruktur

Sebagai contoh, investasi umum dalam pendidikan dan infrastruktur dapat meningkat-
kan modal sendiri dan motivasi kerja serta akan menarik investasi asing.

Globalisasi cenderung untuk lebih membuka iklim investasi dan memberi kontribusi per-
tumbuhan aliansi global, joint venture dan jaringan bisnis.

Serikat buruh era global, telah mengubah pola kekhususan geografi antar negara. Se-
bagai pengembang ekonomi menggeser pelayanan, industrialisasi menjadi the hall-
mark of the peryphery. Industri pertanian sebagai sumber pertumbuhan ekonomi di
semua bagian negara berkembang.

Kita hidup di dunia transformasi (terbuka memberi informasi), telah memberi dampak
hampir kepada semua aspek yang kita lakukan. Untuk yang baik maupun yang buruk,
kita akan ditarik mengikuti tuntutan global yang tidak seorangpun akan mengerti,
tetapi hal ini memberi dampak seperti yang telah menimpa dan kita alami semua.

Karena itu konsep ini akan menjadi perdebatan yang luas pada tingkat internasional
dan nasional, politisi dan soko guru bisnis. Seperti sebelum sepuluh tahun yang lalu di-
mana masalah ini sudah terjadi.

1.4 Mengapa ICT memiliki dampak terhadap globalisasi?


‘Dunia menjadi semakin kecil’ hal ini muncul hasil dari pengamatan yang dilakukan
berulang kali pada saat ini. Salah satu alasan utama adalah meluasnya Information and
Communication Technology (ICT). Ada beberapa faktor yang mempengaruhi globalisasi.
Salah satu diantaranya adalah manfaat informasi dan komunikasi teknologi. (ICT).

Dunia bisnis dan sebagai bagian besar masyarakat, percaya pada ICT, terutama seba-
gai alat untuk mengkomunikasikan data dan informasi yang berharga, yang dikumpul-
kan dan diterjemahkan untuk memenuhi operasional organisasi dan pengambilan kepu-
tusan yang penting. Dengan perkembangan internet, ada peningkatan pada sejumlah
peluang yang memungkinkan industri berhasil secara finansial.

QU-1.1 GLOBALISAI DAN DAYA SAING – A. GUASTAVI 9 / 57


EDISI: A / REVISI: 1 8/24/2007
MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEM 1

ICT adalah sumber penting dalam kegiatan bisnis sehubungan dengan luasnya perkem-
bangan jaringan komunikasi, sistem distribusi terpadu, dan sistem data base yang
memberi kemudahan bisnis untuk beroperasi dalam arahan global. ICT memberi kemu-
dahan berkomunikasi antar industri melalui teknologi state-of-the-art, terdiri dari per-
alatan telekomunikasi seperti kamera high-tech, ISDN networks, menghasilkan kece-
patan yang tinggi pada transmisi data.

Saat ini banyak industri diseluruh dunia terlibat dalam globalisasi melalui ICT, hal ini
telah menyebabkan peningkatan persaingan antar industri-industri. Oleh karena ini, ke-
untungan untuk konsumer adalah harga yang sudah dipatok di internet lebih murah di-
bandingkan dengan harga di toko.

Faktor-faktor lain yang telah memberi kontribusi terhadap pergerakan globalisasi


adalah e-commerce dan e-business.

E-commerce dimaksudkan sebagai suatu perubahan informasi melalui fasilitas elek-


tronik pada semua tingkat permintaan (supply chain), berhubungan dengan perdagan-
gan barang-barang melalui fasilitas dan pelayanan elekronik. Sebaliknya E-busines di-
maksudkan sebagai perubahan informasi melalui fasilitas elektronik sehubungan den-
gan kegiatan bisnis internal dan eksternal pada suatu organisasi. E-commerce memberi
konsumsi yang luas ke seluruh dunia dengan tingkat produk yang tinggi dan mening-
katkan penjualan dan keuntungan.

Disisi lain ICT membuat adanya keterbatasan. Salah satu diantaranya adalah persetu-
juan terhadap seseorang untuk bisa mengakses internet. Sebagai contoh, banyak orang
di negara berkembang tidak memiliki akses sendiri dari komputer ke internet, artinya
ada keterbatasan bagi sebagian orang untuk dapat menggunakan layanan dari or-
ganisasi yang menyediakan informasinya melalui website.

Biaya untuk membuat bisnis berbasis internet merupakan hambatan utama yang harus
dihadapi dan diatasi oleh perusahaan-perusahaan baru jika mereka memutuskan untuk
menggunakan pendekatan ini. Salah satunya adalah beban pemasangan dan instalasi
perangkat keras untuk dapat mengakses internet; penyusunan uraian perangkat lunak,
yang sangat penting untuk mengamankan transaksi online.

Di sejumlah negara berkembang masih banyak masalah untuk dapat mengakses jarin-
gan komunikasi global. Infrastruktur yang lemah dan sambungan telepon yang kurang
bagus atau lambat merupakan faktor utama distribusi, sama pentingnya dengan suplai
listrik yang bisa dipercaya.

Penggunaan internet untuk email (surat elektronik) sering kali dibatasi karena bisa
menghabiskan waktu dan uang untuk mencoba mencari informasi yang relevan di
internet. Selain itu untuk mengunduh (download) dan membutuhkan memori yang be-
sar dari internet, misalnya grafis atau gambar yang menunjukkan kinerja pendidikan
dan materi kesehatan, bisa sangat sulit, walaupun bias, membutuhkan waktu yang ti-
dak sebentar.

Rintangan-rintangan diatas sudah dikenali dan sedang dibuat pendekatan baru untuk
bisa digunakan oleh berbagai lapisan masyarakat. Di sejumlah provinsi terpencil di In-
dia, teknologi nirkabel (wireless) sedang digunakan, mereka memanfaatkan bis umum

QU-1.1 GLOBALISAI DAN DAYA SAING – A. GUASTAVI 10 / 57


EDISI: A / REVISI: 1 8/24/2007
MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEM 1

menjadi pemancar bergerak. Saat bis melintasi sebuah desa dengan rutenya yang bi-
asa, email dan informasi umum dipancarkan ke komputer desa setempat. Tenaga
surya, komputer daur ulang, dan perangkat lunak bebas akses (yaitu perangkat lunak
yang tidak memiliki hak cipta) merupakan pilihan-pilihan rendah biaya yang disukai.

1.5 Kelebihan dan kekurangan globalisasi


Tabel berikut menyajikan kelebihan dan kekurangan globalisasi yang sering diungkap-
kan:

Kelebihan Globalisasi Kekurangan Globalisasi

Kondisi ekonomi negara-negara erat Ada beban sosial dan beban ekonomi
hubungannya dengan ekonomi interna- pengaruh dari globalisasi. Liberalisasi
sional secara konsisten berkembang perdagangan menguntungkan bagi indus-
jauh lebih cepat dibanding negara- tri-industri yang mempunyai daya saing
negara yang mencoba melindungi diri. dan merugikan industri-industri yang ti-
Ekonomi terbuka yang diatur dengan baik dak mempunyai daya saing; globalisasi
telah berkembang dengan tingkat per- juga mengharuskan negara-negara ang-
tumbuhan sekitar 2½ persen lebih tinggi gota untuk melakukan restrukturisasi dan
dibanding tingkat pertumbuhan ekonomi reformasi ekonomi. Meskipun hal ini bisa
yang tertutup dari kekuatan globalisasi. memberi keuntungan jangka panjang,
ada biaya-biaya dan beban-beban baru
yang harus diselesaikan dan muncul
dalam jangka pendek, beban sosial untuk
mereka yang terpengaruh sangat tinggi.

Negara-negara yang memiliki pertumbu- Sejumlah negara tidak mampu mengam-


han ekonomi yang lebih besar lebih bil keuntungan dari globalisasi dan stan-
mampu meningkatkan standar hidup dan dar hidupnya menurun jauh dibawah ne-
mengurangi kemiskinan. India telah gara-negara kaya. Selisih pemasukan
mengurangi tingkat kemiskinan sebesar antara 20% negara-negara kaya dan mi-
setengah dari sebelumnya dalam dua skin bertambah dari 30 banding 1 pada
dekade. Cina telah mengurangi jumlah tahun 1960 sampai 82 banding 1 pada
rakyat miskin pedesaan dari 250 juta tahun 1995.
orang pada tahun 1978 hingga menjadi
34 juta orang pada tahun 1999. Biaya
impor yang lebih murah menyebabkan
lebih banyak produk yang bisa diakses
oleh banyak orang, melalui persaingan,
bisa membantu mendukung efisiensi dan
produktivitas.

Peningkatan kesejahteraan melalui eko- Peningkatan perdagangan dan perjalanan


nomi yang didapat dari globalisasi telah telah memfasilitasi penyebaran penyakit

QU-1.1 GLOBALISAI DAN DAYA SAING – A. GUASTAVI 11 / 57


EDISI: A / REVISI: 1 8/24/2007
MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEM 1

mengarah terhadap peningkatan akses manusia, hewan dan tumbuhan, seperti


pelayanan kesehatan dan air bersih dan HIV/AIDS, SARS dan flu burung, lintas
meningkatkan tingkat harapan hidup. negara. Krisis AIDS telah menurunkan
Lebih dari 85 persen populasi dunia bisa tingkat harapan hidup di sejumlah negara
memiliki harapan hidup sampai enam pu- di Afrika hingga kurang dari 33 tahun,
luh tahun (dua kali lebih panjang dari penundaan penanganan masalah tersebut
tingkat harapan hidup rata-rata 100 ta- disebabkan karena tekanan ekonomi dan
hun lalu!) telah memperburuk keadaan. Globalisasi
juga memungkinkan pengenalan terha-
dap rokok dan tembakau di negara-
negara berkembang, dan masalah utama
kesehatan dan beban finansial sehubun-
gan dengan hal tersebut.

Peningkatan pendapatan global dan pe- Meningkatnya saling ketergantungan


nurunan rintangan investasi telah antar negara dalam era globalisasi mem-
memicu peningkatan investasi luar negeri buat negara-negara tersebut lebih rentan
langsung dan mempercepat pertumbu- terhadap masalah ekonomi seperti krisis
hannya di berbagai negara. ekonomi Asia di akhir 1990-an.

Peningkatan kesadaran lingkungan dan Lingkungan telah dibahayakan spt indus-


pertanggungjawabannya berkontribusi tri-industri pertanian, kehutanan, per-
pada hasil lingkungan yang positif dengan tambangan, perikanan, eksploitasi kode-
mendorong penggunaan teknologi yang kode lingkungan secara berlebihan dan
lebih efisien dan kurang mencemari serta korupsi merusak perilaku negara
memfasilitasi impor bahan-bahan peng- berkembang. Perusahaan biji benih per-
ganti yang bisa diperbaharui untuk tanian merusak perbedaan biologis bumi,
menggantikan sumber daya alam yang dan membahayakan kehidupan petani.
mulai langka.

Peningkatan institusi global yang saling Kekuatan utama ekonomi memiliki pen-
terkait dan ketergantungan, seperti Or- garuh besar dalam institusi globalisasi,
ganisasi Perdagangan Dunia dan Bank seperti Organisasi Perdagangan Dunia
Dunia, mampu menyelesaikan pertikaian (WTO), dan ini bisa bertentangan dengan
antar negara, selain itu tekanan ekonomi kepentingan negara berkembang di
dan politik internasional memungkinkan dunia. Tingkat perlindungan pertanian
untuk dipecahkan dengan pendekatan oleh negara-negara kaya juga diperkira-
“berdasarkan aturan”, dibandingkan den- kan sekitar lima kali lebih besar daripada
gan pendekatan kekuatan ekonomi atau bantuan yang mereka berikan pada ne-
politik yang lebih besar gara miskin.

Perkembangan teknologi secara Liberalisasi perdagangan dan perkem-


dramatis mengurangi beban dan bangan teknologi mengubah ekonomi ne-
harga dan mengubah cara dunia berko- gara, merusak komunitas pertanian tra-
munikasi, belajar, melakukan bisnis dan disional dan memungkinkan impor barang
menanggulangi penyakit. Antara tahun pabrik dengan murah. Hal ini bisa men-

QU-1.1 GLOBALISAI DAN DAYA SAING – A. GUASTAVI 12 / 57


EDISI: A / REVISI: 1 8/24/2007
MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEM 1

1990 dan 1999, tingkat buta huruf de- yebabkan pengangguran jika tidak ditan-
wasa di negara berkembang menurun gani dengan seksama, karena pekerjaan
dari 35 persen menjadi 29 persen. di bidang ekonomi tradisional menjadi
langka dan orang-orang mungkin tidak
lagi menghargai kemampuan untuk me-
lakukan suatu pekerjaan.

Komunikasi modern dan penyebaran Komunikasi modern telah menyebar-


informasi secara global telah berkontri- kan kesadaran akan perbedaan antar ne-
busi pada tumbangnya rezim tidak de- gara, dan meningkatkan tuntutan mi-
mokratis dan pertumbuhan demokrasi grasi ke negara yang lebih kaya.
liberal di seluruh dunia.

Penggunaan standar tempat kerja oleh Persaingan global bisa memicu “perta-
perusahaan global untuk fasilitas pro- rungan sampai akhir” dalam tingkat gaji
duksi internasional mereka di negara- dan standar kerja. Persaingan tersebut
negara berkembang membuat kontribusi juga bisa menimbulkan “pemerasan otak”
penting pada penghargaan untuk standar2 pekerja ahli, dimana para profesional
kerja internasional. Gaji yang dibayarkan berkualitas seperti doktor, insinyur, dan
oleh perusahaan multi nasional di ne- spesialis IT, bermigrasi ke negara maju
gara-negara berpenda-patan rendah dan untuk mengambil keuntungan seperti gaji
menengah berkisar antara 1,8 sampai 2,0 yang lebih tinggi dan karir yang lebih be-
kali gaji rata-rata di negara-negara sar serta prospek hidup. Hal ini mengha-
tersebut. silkan berkurang-nya pekerja berkualitas
di negara berkembang.

Migrasi internasional memicu pengenalan Budaya dan bahasa nasional yang


lebih besar akan keberagaman dan asli bisa terkikis oleh budaya globalisasi
penghargaan terhadap identitas kultural modern.
yang meningkatkan demokrasi dan akses
atas hak asasi.

Sumber: United Nations Development Prgogramme, 2004 http://www.undp.org

1.6 Sudut pandang berbeda tentang globalisasi


Para pemikir yang lain memiliki pandangan tentang globalisasi yang hampir seluruhnya
bertolak belakang yang dimunculkan dalam debat selama beberapa tahun terakhir ini.
Ada sejumlah sudut pandang terhadap batasan dan kemungkinan yang dimiliki oleh
komunitas ekonomi global.
Pandangan liberal atau integratif

2
Untuk informasi lebih lanjut silahkan kunjungi http://www.ilo.org

QU-1.1 GLOBALISAI DAN DAYA SAING – A. GUASTAVI 13 / 57


EDISI: A / REVISI: 1 8/24/2007
MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEM 1

Pandangan kaum ini menyatakan bahwa negara-negara makin terkait ke jaringan


perdagangan, investasi dan perpindahan teknologi melalui pasar global dan bahwa jar-
ingan tersebut menguntungkan karena jaringan-jaringan itu berkontribusi pada keselu-
ruhan efisiensi dan perkembangan ekonomi dunia, dengan demikian bisa berkontribusi
pada kesejahteraan materi penduduk dunia. Pandangan ini kadang disebut sebagai
pandangan “liberal” atau “integratif” dunia .
Pandangan radikal

Kaum radikal menyatakan bahwa globalisasi tidak hanya sangat nyata, tapi konse-
kuensinya juga bisa dirasakan dimana saja. Pasar global, menurut mereka, jauh lebih
berkembang dibanding pasar pada dua atau tiga dekade lalu, dan tidak dibedakan den-
gan batas negara. Negara-negara telah kehilangan sebagian besar kekuasaan yang du-
lunya mereka miliki dan para politisi telah kehilangan sebagian besar kemampuan
mereka untuk mempengaruhi keadaan.

Pandangan ini menyatakan bahwa globalisasi ekonomi tidak selamanya baik dan bahwa
globalisasi tersebut bisa menyingkirkan nilai-nilai demokrasi jika tidak diiringi dengan
hubungan politik demokratis antara masyarakat dan warga negara di negara-negara
yang berbeda. Jika pandangan pertama menekankan nilai-nilai efisiensi dan pertumbu-
han ekonomi, pandangan kedua ini menekankan nilai-nilai partisipasi politik dan tekad
diri sebagai dasar masyarakat global.
Pandangan nasionalis ekonomi

Pandangan ketiga adalah pandangan “nasionalis ekonomi”. Dari sudut pandang ini,
dunia tidak dipandang sebagai kumpulan investor dan pedagang antar negara yang
mencari kesejahteraan melalui efisiensi dan juga tidak dipandang sebagai masyarakat
warga negara dunia yang ingin mengembangkan demokrasi, tapi sebagai negara-
negara yang bersaing untuk mendapatkan kekuasaan dan kesejahteraan. Pandangan
ini menyatakan bahwa pengembangan ekonomi dan sosial penting bagi kekuatan dan
status sebuah Negara, dan negara-negara boleh menggunakan kekuasaan mereka un-
tuk memanipulasi ekonomi dan mendorong perkembangan industri yang cepat.

Masalah-masalah dan pengaruh-pengaruh globalisasi menimbulkan perasaan yang


kuat, menggoda orang untuk memandangnya lewat kacamata hitam-putih, sementara
sebenarnya globalisasi merupakan sebuah jaring yang sangat rumit yang terdiri dari
banyak hal.

Dialog dan diskusi penyeimbang

Ketika mendiskusikan tentang globalisasi dan isu kompleks lainnya, seringkali berguna
untuk memperjelas dialog dengan format yang jelas tentang komunikasi dan diskusi.

Diskusi dari bahasa Yunani mempunyai arti sebagai alat pemukul dan penggegar otak,
perundingan, berarti melempar, mengutip, memecahkan. David Bohm mengaitkan
diskusi dengan sebuah aktifitas dimana kita melemparkan pendapat kita dan seterusnya
berusaha untuk meyakinkan orang lain tentang kebenaran pendapat kita. Pada proses
ini, seluruh pandangan biasanya terkutip dan terpecah-pecah menjadi beberapa bagian

QU-1.1 GLOBALISAI DAN DAYA SAING – A. GUASTAVI 14 / 57


EDISI: A / REVISI: 1 8/24/2007
MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEM 1

Tujuan dari sebuah dialog dan diskusi biasanya sangat berbeda, mari perhatikan tabel
berikut:

Dialogue Discussion

meluruskan tujuan yang telah menanyakan pembelajaran


disampaikan Menyampaikan, menjual,
mendapatkan persetujuan meyakinkan
memadukan beberpa persepek- Membuka dan menguji
tif asumsi
mengevaluasi dan memilih yang Membenarkan / memper-
terbaik tahankan asumsi

Dalam pembelajaran tim, diskusi diperlukan sebagai pelengkap dialog. Dalam diskusi
bila ada pandangan berbeda disampaikan dan dipertahankan, hal ini akan berguna un-
tuk melengkapi analisa pada situasi keseluruan.

Ketika dialog, pendapat berbeda disampaikan dengan tujuan untuk menemukan sudut
pandang yang baru. Sementara diskusi bertujuan untuk memilih sebuah keputusan.
Dalam dialog, isu yang kompleks diteliti. Ketika tim diharuskan membuat persetujuan,
dilakukan diskusi. Biasanya hasil analisa, pendapat alternatif dibobot dan disiapkan
pendapat yang dipilih. (yang terpilih bisa alternatif awal atau bisa juga pendapat baru
yang dihasilkan dari diskusi).

Diskusi yang produktif menghasilkan kesimpulan atau aktifitas. Disisi lain dalam dialog
pembicaraan bisa bercabang, tidak mencari kesepakatan, tetapi memperkaya terhadap
isu yang kompleks. Namun keduanya (diskusi dan dialog) dapat mengarahkan pada
aksi baru, tetapi aksi tersebut sering kali fokus pada diskusi, yang muncul sebagai pro-
duk dari dialog. Tujuan diadakannya dialog adalah untuk memperlihatkan ketidak logi-
san fikiran kita, untuk melihat hal ini dan kebiasaan dalam berfikir, menjadi pengama-
tan berfikir kita.

Didalam dialog orang mulai mengamati sifat bahasa kolektif dan berfikir kolektif. Ke-
banyakan berfikir kolektif merupakan hal yang orisinil. Mereka juga mulai mengamati
perbedaan antara berfikir sewaktu proses secara terus-menerus dan berfikir hasil
proses. Berfikir kolektif adalah berfikir secara terus-menerus dilakukan seperti daun
yang mengapung ke atas permukaan meja pencucian. Kami memetik daun, karena
kami lalai melihat alur berfikir kolektif yang dimuncul.

Tim belajar sebaiknya menguasai perubahan yang terjadi antara dialog dan diskusi. Hal
ini seperti seni melihat hutan dan pohon, seni melihat hal yang kompleks mulai dari
struktur dasar dan yang menyebabkan timbulnya perubahan. Kita pun harus mengatur
hal-hal yang kompleks ke dalam sebuah cerita yang masuk akal dan menjelaskan per-
masalahan serta bagaimana membuat perubahan. Karena kompleksitas makin mening-
kat, ada beberapa saran bagi tim yang perlu diperhatikan antara:

QU-1.1 GLOBALISAI DAN DAYA SAING – A. GUASTAVI 15 / 57


EDISI: A / REVISI: 1 8/24/2007
MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEM 1

Berbagi dalam pengembangan melalui pembelajaran tim (seni melihat hutan)


Mengetahui bagaimana pentingnya dan bagaimana mengurangi perhatian (seni
melihat pohon)

Sekarang lakukan tugas kelompok QU 1-1. AS 1/6 “Mendukung


atau menentang globalisasi” yang akan saudara temukan di
bawah Bagian Latihan di akhir unit pembelajaran ini. Ikuti cata-
tan petunjuk sehubungan dengan jurnal pelajaran dan bukti
portofolio

QU-1.1 GLOBALISAI DAN DAYA SAING – A. GUASTAVI 16 / 57


EDISI: A / REVISI: 1 8/24/2007
MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEM 1

2 Globalisasi dan strategi pengembangan bangsa

2.1 Globalisasi sebagai konsep luas


Seperti yang telah kita lihat, globalisasi merupakan sebuah konsep luas yang mencakup
proses-proses dimana pasar sub nasional (misalnya pasar lokal, pasar provinsi, atau
pasar daerah) dan pasar nasional digabungkan ke dalam pasar lain pada dimensi
global. Dimensi ini mencakup tenaga kerja, keuangan, makanan dan bahan mentah,
jasa dan pasar lainnya.

FINANCIAL MARKETS
LAND MARKETS
LABOUR MARKETS
FOOD MARKETS
COMMODITY MARKETS
SERVICE MARKETS

INTERNATIONAL MARKETS

Siapa saja pemain utamanya?

Masyarakat ekonomi global mencakup investor, bankir dan ahli keuangan, dan juga
manajer, ilmuwan, insinyur, pendidik dan ahli profesional lain. Masyarakat tidak selalu
berbicara menggunakan bahasa yang sama namun seringnya mereka memiliki gaya

QU-1.1 GLOBALISAI DAN DAYA SAING – A. GUASTAVI 17 / 57


EDISI: A / REVISI: 1 8/24/2007
MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEM 1

yang sama dan juga “budaya ekonomi” yang sama yang bersifat lintas negara. Salah
satu komponen penting pada masyarakat ekonomi global adalah perusahaan multi-
nasional yang memiliki tempat produksi di berbagai negara di seluruh dunia.

Sekarang mari kita lihat hubungan antara kebersaingan dengan produktivitas dalam
globalisasi dan strategi pengembangan bangsa

2.2 Perubahan konsep kebersaingan dan produktivitas


Daya saing adalah isu hangat dalam globalisasi di banyak negara dan perusahaan.
OECD3 3 mendefinisikan daya saing sebagai “Batas tingkatan dimana sebuah negara
bisa, dengan persyaratan pasar bebas dan adil, memproduksi barang dan jasa yang lu-
lus dari ujian pasar internasional, sambil terus menerus mempertahankan dan memper-
luas pendapatan nyata untuk masyarakatnya dalam jangka panjang”. Hal ini hanya
bisa dicapai melalui peningkatan produktivitas.
Faktor dan persyaratan kebersaingan

Peningkatan daya saing, internasionalisasi dan kerumitan pasar, globalisasi manufaktur


dan peningkatan kepedulian akan masalah-masalah sosial dan ekologi membuat pen-
ingkatan produktivitas semakin penting.

Delapan faktor utama yang mempengaruhi kebersaingan suatu negara, perusahaan


multi nasional dan perusahaan bisnis:

• Ekonomi daerah. Semakin banyak persaingan yang ada dalam ekonomi


daerah, semakin produktif dan semakin kompetitif lah perusahaan domestik dan
semakin tinggi juga nilai tambah produktivitas dan kesejahteraan negara.

• Internasionalisasi. Keterbukaan untuk kegiatan ekonomi internasional men-


ingkatkan kinerja ekonomi suatu negara. Kebersaingan memimpin ekspor sering
dihubungkan dengan pertumbuhan ekonomi daerah. Keterpaduan yang lebih
tinggi dengan ekonomi internasional menghasilkan alokasi sumber daya yang le-
bih produktif dan standar hidup yang lebih tinggi.

• Pemerintah. Kebijakan pemerintah berkonsentrasi pada penciptaan lingkungan


yang kompetitif bagi perusahaan-perusahaan dan pada penyediaan kondisi ma-
kro ekonomi dan sosial yang bisa diprediksi dan dengan demikian meminimalisir
resiko eksternal bagi kegiatan ekonomi.

• Keuangan. Sektor keuangan yang berkembang baik, terpadu secara interna-


sional dalam sebuah negara mendukung kebersaingan internasional negara
tersebut.

• Infrastruktur. Infrastruktrur yang baik mendukung kegiatan ekonomi. Infra-


struktur yang baik mencakup tersedianya sumber daya alam dan sistem bisnis
fungsional, teknologi informasi, transportasi, komunikasi dan pendidikan serta
perlindungan lingkungan yang efisien.

3
Organisasi untuk Economic Co-operation and Development

QU-1.1 GLOBALISAI DAN DAYA SAING – A. GUASTAVI 18 / 57


EDISI: A / REVISI: 1 8/24/2007
MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEM 1

• Manajemen. Produk dan jasa yang kompetitif mencerminkan kemampuan


manajerial, berorientasi jangka panjang, kemampuan untuk beradaptasi pada
perubahan dalam lingkungan kompetitif, tingkat kewirausahaan dan kemampuan
keterpaduan serta pembedaan kegiatan bisnis.

• Ilmu pengetahuan dan teknologi. Keuntungan kompetitif bisa dibangun


dalam penerapan teknologi yang ada dengan inovatif dan efisien. Investasi
dalam penelitian dan kegiatan inovatif untuk menciptakan pengetahuan baru
sangat penting bagi sebuah negara yang berada dalam tahap pengembangan
ekonomi kearah yang lebih dewasa.

• Kualitas masyarakat. Tenaga kerja terlatih dengan sikap positif meningkatkan


produktivitas dan kebersaingan sebuah negara. Pendidikan, kemampuan teknis
pekerja, kualitas manajemen dan efisiensi, semuanya berkontribusi pada keber-
saingan. Semua ini berarti bahwa untuk membuat sebuah strategi yang kom-
petitif diperlukan lebih banyak perubahan koordinasi dalam pengembangan
sumber daya manusia dibandingkan dengan beberapa usaha profil tinggi dalam
satu atau dua bidang.

Harus ditekankan disini bahwa keterbukaan pada pasar global dan internasionalisasi
ekonomi memainkan peran penting dalam produktivitas dan pencapaian kompetitif.
Faktor produktivitas

Sejumlah tren penting telah terlihat dalam lingkungan bisnis yang akan mengarah pada
perubahan dramatis strategi dan pendekatan produktivitas saat ini. Tren-tren tersebut
dapat disampaikan sebagai berikut:

• globalisasi dan ekonomi yang terpadu;

• pengaruh pengembangan teknologi;

• kemunculan sistem kerja baru;

• pergeseran dari praktek pribadi secara tradisional ke Manajemen SDM interna-


sional.

• Perubahan gaya kepemimpinan : dari birokrasi ke kewirausahaan.

2.3 Kontribusi produktivitas pada perkembangan nasional


Produktivitas merupakan masalah utama bagi strategi pengembangan nasional karena
pengaruhnya terhadap perkembangan sosial dan ekonomi. Produktivitas ini penting
sebagai sumber pendapatan dan sebagai tujuan integratif kerjasama tenaga
kerja/manajemen dan partisipasi pekerja, yang merupakan kriteria untuk kebersaingan
perusahaan dan strategi jangka panjang pemerintah, pegawai dan pemilik perusahaan
untuk mengurangi kemiskinan dan mendorong hak asasi manusia dan demokrasi eko-
nomi.

Sudah diketahui bahwa perusahaan-perusahaan produktif terkait erat dengan dorongan


pada:

QU-1.1 GLOBALISAI DAN DAYA SAING – A. GUASTAVI 19 / 57


EDISI: A / REVISI: 1 8/24/2007
MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEM 1

• kualitas kerja yang lebih baik;

• partisipasi;

• prinsip-prinsip ekonomi pasar;

• kreativitas dan inisiatif individu;

• Gaya dan praktek manajemen yang berorientasi pada manusia.

Tujuan produktivitas, produk yang dibuat dapat diterima oleh semua pihak terkait,
menjadi instrumen penting sebagai penyebaran kesejahteraan, hubungan idustri yang
baik dan partisipasi demoktratis pekerja.

2.4 Paradigma baru pengembangan produktivitas


Kenyataan ekonomi saat ini memicu berfikir ulang tentang konsep produktivitas. Secara
tradisional, produktivitas dipandang sebagai konsep efisiensi (jumlah hasil dikaitkan
dengan usaha atau sumber daya yang digunakan), sementara produktivitas dipandang
sebagai sebuah konsep efisiensi dan efektifitas, efisiensi berarti bagaimana perusahaan
memenuhi perubahan yang dibutuhkan untuk memenuhi harapan pelanggan, dengan
kata lain bagaimana perusahaan menciptakan dan menawarkan nilai pelanggan.

Produktivitas sekarang dipandang sebagai sesuatu yang tergantung pada produk dan
jasa (kegunaan, keunikan, kualitas, kenyamanan, ketersediaan, dsb) dan efisiensi pro-
duksi dan distribusinya pada pelanggan.

Agar relevan dengan lingkungan yang dinamis dan berubah, usaha peningkatan produk-
tivitas harus menitik beratkan pada:

• Melakukan hal yang benar (mengetahuai “apa” yang akan diproduksi dan didis-
tribusikan) denagn terus menerus mengkaji ulang; mengenali perubahan kebu-
tuhan dan harapan konsumen dan masyarakat; serta pembuatan dan perancan-
gan produk dan jasa yang paling bisa memuaskan dan sesuai harapan.

• Melakukan hal yang benar (mengetahui “bagaimana”) dengan terus menerus


meningkatkan proses produksi dan distribusi; mengirimkan barang dan jasa
dengan cara yang paling efisien sambil meminimalisir pengaruh negatifnya ter-
hadap lingkungan sosial dan ekologi.

Karena pasar yang sangat dinamis, peningkatan produksi dan teknologi informasi yang
cepat, perubahan dalam ketersediaan sumber daya dan perubahan kebutuhan dan
harapan pelanggan, inovasi produk terus menerus, sehingga proses dan pengaturan
memegang peranan penting terhadap produktivitas. Konsep ini akan dikembangkan
pada semester 2 memelalui modul 2 unit pembelajaran 7

QU-1.1 GLOBALISAI DAN DAYA SAING – A. GUASTAVI 20 / 57


EDISI: A / REVISI: 1 8/24/2007
MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEM 1

3 Aliansi dan jaringan kerja

Tren-tren mengenai kebersaingan yang lebih tinggi melalui pertumbuhan produktivitas


dan pengembangan pasar secara paradoks mengharuskan perusahaan membentuk ali-
ansi kerjasama dan jaringan kerja agar mampu bersaing dengan lebih baik melalui ker-
jasama.

Untuk menghadapi perubahan tren yang sangat cepat dalam bidang ekonomi interna-
sional, perusahaan-perusahaan harus menggunakan praktek manufaktur “agile (was-
pada)”—yaitu mereka harus lebih terbiasa dengan perubahan dan perbedaan kebutuhan
pelanggan mereka; bisa mengatur ulang sistem distribusi penyedia, pekerja dan mana-
jer mereka dengan cepat; serta menggunakan jaringan telekomunikasi dan transportasi
berkecepatan tinggi untuk mendapatkan dan memilah-milah informasi dan untuk men-
dapatkan masukan dan mendistribusikan produk.

3.1 Jenis-jenis aliansi


Ada banyak struktur aliansi berbeda yang bisa digunakan untuk mencapai berbagai tu-
juan berbeda dan memenuhi perbedaan kerangka waktu. Struktur-struktur yang paling
umum akan dibahas disini. Hampir semua aliansi bisa dikelompokkan dalam penga-
turan horizontal atau vertikal. Ya, sejumlah aliansi memang cukup komprehensif se-
hingga bisa memiliki komponen horizontal sekaligus vertikal dalam strukturnya.

Aliansi horizontal

Aliansi horizontal mencakup perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang bisnis


yang sama. Perusahaan-perusahaan tersebut jarang sekali bergerak di bidang jasa,
tapi saat ada yang demikian, perusahaan tersebut biasanya bertujuan untuk mencapai
skala tertentu, untuk menyesuaikan dengan perubahan atau untuk menangani bidang-
bidang keahlian.

Aliansi vertikal

Aliansi vertikal adalah hubungan antara organisasi-organisasi dari bidang bisnis yang
berbeda. Aliansi ini adalah jenis aliansi yang umum ditemukan diantara perusahaan-
perusahaan jasa karena bisa diatur sebuah kolaborasi yang bisa memberikan solusi
lengkap pada pelanggan. Dengan sedikit kemungkinan persaingan antar anggota ali-
ansi, perusahaan-perusahaan tersebut bisa menggabungkan kemampuan mereka untuk
bersaing dengan organisasi (perusahaan) lain yang lebih besar dan lebih luas.

Aliansi strategis

Aliansi strategis, secara luas dijelaskan sebagai sebuah perjanjian kontrak antara peru-
sahaan-perusahaan untuk bekerja-sama dalam mencapai satu tujuan tertentu tanpa
mempedulikan bentuk hukum atau organisasi aliansi tersebut. Definisi ini mencakup
teramat banyak perjanjian yang berkisar mulai dari persetujuan dengan jabat tangan
sampai ke merger, dan join-venture.

QU-1.1 GLOBALISAI DAN DAYA SAING – A. GUASTAVI 21 / 57


EDISI: A / REVISI: 1 8/24/2007
MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEM 1

Maka, aliansi strategi mencakup semua hubungan yang ada di dalam pasar. Aliansi
dibuat sebagai alat yang efektif untuk mendapatkan akses ke pasar baru dan ke keahl-
ian khusus atau untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain di pasar. Mungkin
akan ada masalah dalam menemukan sumber-sumber untuk menjalani satu arah
strategis tertentu dan, dengan demikian, dibutuhkanlah seorang partner. Biasanya,
aliansi seperti ini muncul saat sebuah perusahaan tertentu memiliki kesempatan mela-
kukan penelitian teknologi yang menarik, namun kekurangan dana untuk melanjut-
kannya atau saat perusahaan tersebut kekurangan dana untuk menembus negara lain.

Perusahaan-perusahaan bisa memperkuat hubungannya dengan pelanggan, penyedia


(suplier), distributor, akademisi, dan bahkan dengan pesaingnya karena semuanya bisa
memberikan pengaruh yang besar yang menentukan apakah perusahaan tersebut bisa
mencapai tujuan strategisnya atau tidak. Maka, aliansi strategis dibuat saat dua peru-
sahaan atau lebih bekerja sama dan menggabungkan usaha mereka untuk mendapat-
kan keuntungan kompetitif yang tidak mungkin dicapai jika mereka berjuang sendiri-
sendiri.

Konsep aliansi strategis telah menginspirasi banyak produsen yang berharap untuk bisa
menjaring banyak suplier dan distributor dalam kerangka kerja sama untuk meningkat-
kan proses dan produktivitasnya.

Hasilnya, gabungan dalam bisnis tidak lagi terbatas pada aliansi dua perusahaan saja,
seperti joint-venture. Sekarang kita bisa melihat sekumpulan perusahaan mengga-
bungkan diri untuk mencapai satu tujuan umum.

3.2 Jaringan bisnis


Jaringan bisnis adalah sebuah kelompok yang terdiri dari perusahaan-perusahaan kecil
dan menengah (UKM) yang sudah berhasil dan bekerjasama serta bergabung untuk
mencari peluang bisnis baru. UKM-UKM ini bergabung bersama untuk membuat sebuah
massa kritis untuk mencapai keuntungan kompetitif dalam hal skala, cakupan, dan ke-
cepatan seperti yang dimiliki oleh organisasi yang lebih besar dan lebih luas. Proyek-
proyek yang disepakati biasanya bertujuan agar bisa lebih kompetitif di pasar lokal dan
internasional. Perusahaan-perusahaan yang berpartisipasi harus membangun seman-
gat kepercayaan dan fleksibilitas yang terus-menerus digabungkan untuk peluang bisnis
lebih jauh.

Sekarang, perusahaan-perusahaan segala ukuran harus lebih tergantung pada jaringan


komunikasi dan transportasi dunia dan mendirikan “organisasi virtual” agar bisa tetap
responsif dan fleksibel. Untuk menerapkan praktek manufaktur “agile”, mereka harus
menyusun perusahaan-perusahaan mereka menjadi sebuah tim baru untuk menghadapi
peluang-peluang baru.

Organisasi-organisasi virtual tidak lagi terbatas oleh keharusan adanya tempat secara
geografis atau lokasi di kota sebagaimana perusahaan-perusahaan lain yang terkait
dalam produksi massa, mereka harus bisa memiliki keberadaan global untuk menda-
patkan cakupan ekonomi, komponen penghubung sistem produksi distribusi di banyak

QU-1.1 GLOBALISAI DAN DAYA SAING – A. GUASTAVI 22 / 57


EDISI: A / REVISI: 1 8/24/2007
MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEM 1

lokasi yang memiliki karakteristik fisik dan geografis yang paling sesuai dengan peng-
gunaan komponen tersebut dengan efisien.

Maka, sampai batas yang luas, kebersaingan perusahaan-perusahaan secara interna-


sional terletak pada kemampuan pemimpin perusahaan tersebut untuk memfasilitasi
dan mendukung perusahaannya dalam menanggapi dasar-dasar keuntungan komparatif
ini dengan cepat dan efektif.

Dengan menggunakan struktur jaringan, sebuah perusahaan bisa mengoperasikan bis-


nis berkelanjutan secara produktif sekaligus inovatif, dengan menitikberatkan pada hal-
hal yang dikuasainya dengan baik dan mengontrak perusahaan lain. Selain itu, perusa-
haan ini juga bisa memasuki bisnis baru dengan mengeluarkan sedikit biaya dan men-
dapatkan keuntungan maksimal, dengan segala kompetensi uniknya.

Sebuah syarat penting untuk pengembangan jaringannya adalah kemajuan teknologi


komunikasi dan komputer. Organisasi jaringan kerja tidak bisa beroperasi dengan
efektif kecuali jika anggotanya memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan ce-
pat, akurat, dan tidak mempedulikan jarak yang jauh.

Kesimpulannya, globalisasi dan perubahan teknologi, disandingkan dengan perturan 4


dan demografi tenaga kerja, telah menciptakan kenyataan kompetitif yang baru dan
mengharuskan sikap efektif dan adaptif terus menerus. Struktur jaringan kerja me-
mungkinkan produktivitas sekaligus fleksibilitas.

Sekarang siapkan diri saudara untuk melakukan kunjungan la-


pangan. Silahkan lihat QU-1.1-AS 2/6 Kunjungan lapangan
“PERUSAHAAN MULTINASIONAL DALAM KONTEKS” yang akan
saudara temukan dibawah Bagian Tugas di akhir unit pembela-
jaran ini

4
Mencoba untuk membuat pasar lebih efisien dengan menghilangkan atau mengurangi perselisihan

QU-1.1 GLOBALISAI DAN DAYA SAING – A. GUASTAVI 23 / 57


EDISI: A / REVISI: 1 8/24/2007
MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEM 1

4 Pengembangan berkelanjutan

Pengembangan berkelanjutan terkait erat dengan proses globalisasi. Masalah-masalah


dan tantangan-tantangan yang dihadapi oleh dukungan terhadap pengembangan
berkelanjutan memiliki cakupan global termasuk masalah-masalah dan tantangan-
tantangan terkait dengan keberlangsungan planet ini sebagai tempat tinggal bagi
masyarakat manusia.

4.1 Definisi pengembangan berkelanjutan: apakah yang di-


maksudkan oleh kita pengembangan berkelanjutan?
Laporan komisi Brindtland (The Brundtland Commission Report) menguraikan pengem-
bangan berkelanjtan “sebagai pengembangan untuk memenuhi kebutuhan saat ini
tanpa merusak sesuatu sehingga generasi yang akan datang dapat memenuhi kebutu-
hannya.
Dalam arti luas, keberlanjutan berarti bahwa masukan dalam arti bahan mentah dan
energi serta luaran misalnya sisa material dan panas seharusnya dan mampu dimuncul-
kan kembali (regeneratif) dan mampu serap oleh ekosistem..

Istilah pengembangan berkelanjutan merujuk pada kemampuan produsen dan pem-


buat barang untuk memenuhi kebutuhan produk saat ini sekaligus pada waktu yang
bersamaan mempertahankan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan tersebut di
masa depan. Khususnya, jika tujuannya untuk menurunkan tingkat penggunaan sum-
ber daya alam, mengurangi jumlah polusi yang diciptakan, dan menyediakan cukup
banyak produk seperti makanan, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Konsep kemampuan berkelanjutan diketahui merupakan sifat alami ekonomi, lingkun-


gan dan masyarakat yang saling tergantung. Hasilnya adalah usaha-usaha pengem-
bangan berkelanjutan dilakukan oleh semua sektor masyarakat, termasuk konsumen,
pemerintah dan industri.

4.2 Tonggak pengembangan berkelanjutan


Pengembangan berkelanjutan telah mencuat dalam debat-debat beberapa tahun be-
lakangan ini: meskipun demikian, berfikir tersebut bukanlah hal yang baru. Sepanjang
sejarah, berbagai budaya telah menyadari perlunya keseimbangan antara lingkungan,
masyarakat dan ekonomi. Berfikir modern tentang pengembangan berkelanjutan di-
bangun di atas berfikir ini, dan menempatkan berfikir tersebut dalam konteks masyara-
kat saat ini.

Gerakan pengembangan berkelanjutan dimulai dari keprihatinan yang diekspresikan


pada tahun 1970-an dan 1980-an tentang pola produksi dan konsumsi seperti yang ter-

QU-1.1 GLOBALISAI DAN DAYA SAING – A. GUASTAVI 24 / 57


EDISI: A / REVISI: 1 8/24/2007
MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEM 1

jadi pada masyarakat industri yang tidak bisa mempertahankan dalam hal sumber daya
dari planet ini. Contoh pengembangan juga tidak bisa dipaksakan pada negara-negara
yang menyiratkan adanya jenis konsumsi yang dimanifestasikan oleh negara-negara
industri.

Pada tahun 1980-an terbit sebuah publikasi penting: “Masa Depan Kita” yang juga
dikenal sebagai Bruntland Report. Tulisan ini merupakan tulisan pertama yang men-
ghubungkan berfikir-berfikir pengembangan berkelanjutan dan memberikan arahan
untuk kemungkinan solusi global yang bisa dicapai.

Pada tahun 1992, para pemimpin dunia bertemu di Rio de Janeiro dalam Konferensi
PBB tentang Lingkungan, yang juga dikenal dengan nama Earth Summit. Konferensi
tersebut menunjukkan tekanan masalah lingkungan saat ini dan juga bertujuan untuk
mempersiapkan dunia agar mampu menghadapi tantangan abad berikutnya. Topik-
topik yang dibicarakan berkaitan dengan pembuatan kesepakatan tentang masalah-
masalah kritis seperti perubahan iklim dan reboisasi.

Konferensi PBB tentang Lingkungan dan Pengembangan pada tahun 1992, the Earth
Summit memprioritaskan dalam Agenda 21 untuk menimbulkan nilai dan sikap
menghargai lingkungan.

Dengan dasar pada pertemuan Rio de Janeiro, para pemimpin dunia bertemu lagi di
Kyoto pada tahun 1997, 160 negara menyepakati ancaman global yang disebut Proto-
kol Kyoto, untuk membatasi produksi gas akibat rumah kaca dalam kesepakatan itu
disetujui bahwa sejumlah negara bertanggung jawab untuk 25 % emisi gas karbon
global.

Saat Johannesburg Summit yang dilaksanakan pada tahun 2002 pandangan itu diper-
luas sehingga mencakup keadilan sosial dan pertarungan melawan kemiskinan sebagai
prinsip utama bahwa pengembangan/perkembangan bisa dipertahankan.

4.3 Mengapa pengembangan berkelanjutan penting?


Aktifitas manusia memiliki pengaruh sangat besar pada lingkungan dunia. Aktifitas
manusia termasuk aktifitas industri seperti, pabrik, pertanian, pertambangan, kehu-
tanan dan perikanan. Ada kesadaran secara nasional, daerah dan global bahwa jumlah
limbah dan polusi yang dihasilkan oleh aktifitas manusia harus dikurangi dalam skala
besar.

Di sejumlah daerah di dunia, pengaruh globalisasi mengancam kelangsungan hidup


masyarakat sekitar, khususnya kaum minoritas dan lemah, dan juga mengancam hutan
dan habitat lain yang menjadi tumpuan hidup masyarakat.

Tekanan-tekanan dan tujuan kritis bagi masa depan umat manusia mungkin ada, dan
tidak hanya sekedar memastikan adanya peningkatan yang stabil dalam kualitas ke-
hidupan untuk generasi sekarang dan masa depan. Tekanan terjadi pada cara kita
menghargai warisan terutama pada planet yang kita tinggali. Hal ini terjadi karena
orang-orang mencari perubahan positif untuk diri kita, anak dan cucu kita; kita harus
melakukannya dengan cara saling menghormati hak semua orang. Untuk melakukan

QU-1.1 GLOBALISAI DAN DAYA SAING – A. GUASTAVI 25 / 57


EDISI: A / REVISI: 1 8/24/2007
MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEM 1

hal ini, kita harus terus belajar tentang diri kita sendiri, potensi kita, keterbatasan kita,
hubungan kita, masyarakat kita, lingkungan kita dan dunia kita.
Sejumlah fakta mendasar:

• Suhu global meningkat lebih cepat dibanding masa lalu yang pernah tercatat dan
merusak sistem cuaca di seluruh dunia.

• Jika kita terus menerus menggunakan bahan bakar fosil seperti sekarang ini, gas
akibat rumah kaca di atmosfer akan meningkat sebesar 50% dalam waktu 15
tahun

• Lebih dari 100 juta orang Eropa dan Amerika Utara tinggal di kota dimana udara
tidak aman untuk dihirup.

• Ekonomi yang terbangun oleh manusia sampai sekarang mengkonsumsi sekitar


50% produk alami planet ini setiap tahunnya.

• Selama sepuluh tahun terakhir, bencana lingkungan telah menyebabkan kerusa-


kan lebih dari $600 miliar—lebih banyak dibanding empat dekade sebelumnya
jika digabungkan.

• populasi dunia sekarang makin banyak sehingga menghadapi akut akan ke-
kurangan air segar, kegagalan produksi makanan, banjir yang menghancurkan
segalanya, bahaya kekeringan, dsb.

Kabar baiknya adalah setiap orang bisa membantu memperbaiki semuanya dengan
membuat perubahan kecil.
Keprihatinan yang meningkat

Peningkatan kesadaran mempengaruhi pada sistem produksi dan perubahan gaya


hidup. Di negara-negara maju khususnya telah memicu munculnya pola baru yang ti-
dak bisa dipertahankan lagi.

Pengembangan berkelanjutan semakin menjadi masalah utama dalam strategi


pengembangan nasional, seperti halnya faktor daya saing masyarakat. Dalam menilai
pengaruh perkembangan industri pada pengembangan berkelanjutan, kita perlu men-
genali aktifitas yang memiliki dampak negatif terhadap lingkungan. Sekarang, negara-
negara tertentu dengan drastis mengurangi pemakaian energi dan materi di daftar
kinerja ekonomi internasionalnya.

Pengaruh lingkungan yang serius dikarenakan mengeksploitasi ekosistem secara berle-


bihan, penggunaan sumber daya dengan efisien (“produktivitas materi”) telah menjadi
strategi utama yang baru untuk mencapai pengembangan berkelanjutan.

4.4 Bidang utama pertahanan pengembangan


Ada tiga bidang yang saling terkait dan diidentiifikasi sebagai pengembang berkelanju-
tan. Ketiga bidang itu adalah: “masyarakat, lingkungan, dan ekonomi dimana aspek
politik dimasukkan dalam ruang lingkup masyarakat.

QU-1.1 GLOBALISAI DAN DAYA SAING – A. GUASTAVI 26 / 57


EDISI: A / REVISI: 1 8/24/2007
MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEM 1

• Masyarakat: sebuah pemahaman tentang institusi sosial dan perannya dalam


perubahan pengembangan, serta sistem demokrasi dan sistem keikut-sertaan
dan memberikan kesempatan untuk mengekspresikan pendapat, pemilihan pe-
merintahan, munculnya konsensus dan resolusi perbedaan.

• Ekonomi: sensitifitas sampai batasan menuju pertumbuhan ekonomi dan pen-


garuhnya pada masyarakat serta lingkungannya dengan komitmen untuk menilai
tingkat konsumsi pribadi dan sosial diluar keprihatinan terhadap lingkungan dan
keadilan sosial.

• Lingkungan: kesadaran akan pentingnya sumber daya dan kerapuhan ling-


kungan fisik dan pengaruhnya terhadap aktifitas dan keputusan manusia dengan
komitmen untuk menerapkan keprihatinan lingkungan tersebut dalam penyusu-
nan kebijakan sosial dan ekonomi.

Ketiga elemen diatas, merupakan proses perubahan pengembangan berkelanjutan


jangka panjang dan berlangsung secara terus menerus sebagai konsep dinamis, karena
masyarakat bergerak terus menerus. Pengembangan berkelanjutan bukan untuk
mempertahankan status quo, tapi lebih cenderung untuk mengimplikasikan perubahan.
Penekanan pada keterkaitan kemiskinan dengan masalah-masalah pengembangan
berkelanjutan menunjukkan keprihatinan komunitas internasional untuk mengakhiri ke-
kurangan dan kelemahan yang ada dan keprihatinan kita terhadap masa depan kita
terhadap perlindungan lingkungan.

4.5 Sudut pandang lingkungan: masa depang global kita?


Sumber daya alam penting bagi perkembangan dan kelangsungan hidup manusia untuk
itu harus dilindungi. Umat manusia tergantung pada barang dan jasa yang diberikan
oleh ekosistem5, maka perlindungan dan pengembalian ekosistem bumi menjadi tan-
tangan yang sangat penting.
Perubahan iklim

Kesepahaman internasional dan target-target yang ditetapkan bertujuan untuk


menghambat perusakan atmosfer dan bahaya perubahan iklim merupakan suatu keha-
rusan untuk keberlangsungan planet ini. Sejak Revolusi Industri di mulai, aktifitas
manusia telah meningkatkan jumlah karbon dioksida, metana dan nitrogen oksida di
udara. Peningkatan suhu global salah satunya disebabkan oleh aktifitas manusia yang
memunculkan efek rumah kaca. Dimana karbon dilepaskan ke udara disengaja maupun
tidak. Sumber gas rumah kaca adalah sebagai berikut:

• Industri: karbon dioksida meningkat akibat pembakaran sisa, bahan bakar fosil
(minyak, gas dan batu bara). Jumlah gas metana meningkat akibat produksi dan
transportasi batu bara, gas alam, dan minyak.

5
Ekosistem merupakan hal yang kompleks dikaitkan dengan sumber daya kehidupam, kediaman dan area tempat
tinggal

QU-1.1 GLOBALISAI DAN DAYA SAING – A. GUASTAVI 27 / 57


EDISI: A / REVISI: 1 8/24/2007
MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEM 1

• Bahan bakar fosil: aktifitas pertanian dan industri serta dengan pembakaran
limbah padat dan bahan bakar minyak meningkatkan kandungan nitrogen oksida
diudara.

• Kebakaran: kebakaran hutan dan kebakaran lain melepaskan karbon dioksida.

• Gunung berapi: letusan gunung berapi melepaskan karbon dioksida, uap air dan
belerang dioksida

• Pemanasan permukaan air laut bisa melepaskan karbon dioksida.

Banyak negara-negara kaya terbiasa melakukan pencemaran dalam usahanya menca-


pai tujuannya. Sebagai rasio Gross Domestic Product (Produk Domestik Bruto) emisi
karbon, negara-negara yang paling mencemari adalah Swiss, Swedia, Iceland, dan
Prancis. Dengan basis per kapita, Kanada, Amerika Serikat dan Australia adalah para
pencemar terburuk diantara negara-negara besar. Namun, meskipun Amerika Serikat
berada di posisi ke 11 dan Australia ke 12 dalam daftar emisi per kapita, Amerika Seri-
kat bertanggung jawab terhadap hampir 25 persen dari keseluruhan emisi karbon
dunia, sementara Australia hanya 1,5 persen, sama seperti Iran.

Para ilmuwan memperkirakan kita hanya memiliki sekitar 10 tahun untuk mengurangi
emisi karbon sampai tahap penyeimbangan iklim.
Pemanasan Global

Naiknya permukaan air laut; pemanasan suhu; pengaruh sistem kehutanan dan perta-
nian yang tidak jelas; peningkatan variabilitas serta penguapan dalam pola cuaca
diperkirakan berpengaruh secara signifikan dan ketidak seimbangan pada dunia
berkembang, dimana masyarakat miskin dunia rentan terhadap potensi bahaya dan
ketidak pastian perubahan iklim.
Pencegahan dan penganggulangan bencana

Pengembangan berkelanjutan terganggu saat sebuah komunitas mengalami bencana


atau terancam bahaya bencana. Orang-orang tahu bagaimana harus bereaksi jika ada
gempa, pemuka masyarakat harus belajar bagaimana memperingatkan warganya tepat
waktu dan seluruh lapisan sosial yang telah belajar bagaimana mempersiapkan diri un-
tuk menghadapai bahaya alam telah berkontribusi pada strategi penanggulangan ben-
cana.

4.6 Kemampuan untuk dipertahankan dan produktivitas


Saat seseorang kembali ke konsep dasar produktivitas, tampak jelas bahwa ada hubun-
gan positif yang erat antara produktivitas dengan pengembangan berkelanjutan. Pro-
duktivitas dalam arti luas adalah ukuran seberapa efisien dan efektif sumber daya yang
digunakan sebagai masukan untuk memproduksi barang dan jasa yang dibutuhkan oleh
masyarakat dalam jangka panjang.

Peningkatan produktivitas menghasilkan kesejahteraan yang bisa digunakan untuk


memenuhi kebutuhan saat ini dan investasi agar bisa lebih baik dalam memenuhi kebu-
tuhan di masa depan. Peningkatan kesejahteraan nasional dan tingkat pendapatan

QU-1.1 GLOBALISAI DAN DAYA SAING – A. GUASTAVI 28 / 57


EDISI: A / REVISI: 1 8/24/2007
MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEM 1

yang tinggi yang akibatkan oleh peningkatan produktivitas memungkinkan masyarakat


untuk berinvestasi lebih banyak dalam bidang perlindungan lingkungan dan pengukuran
rehabilitasi.

Pengaruh sosial dan ekologis sekarang dipertimbangkan sebagai luaran proses produksi
selain itu ukuran nilai dan fisik hasil produksi. Sama halnya, beban sosial dan ekologi
sekarang dianggap sebagai masukan dalam persamaan produktivitas. Sementara per-
hatian masyarakat meningkat pada dampak sosial dan ekologi operasi perusahaan, de-
finisi masukan dan luaran pun berubah. Masukan dan luaran sosial dan ekologi se-
makin menjadi faktor dalam kinerja efisiensi dan efektifitas sebuah perusahaan.

Salah satu peningkatan produktivitas adalah berkurangnya limbah dalam bentuk apa
pun. Jika limbah produknya banyak, berarti produktifitasnya rendah, dan jika limbah
produknya sedikit berarti produktivitasnya tinggi. Secara keseluruhan peningkatan fak-
tor produktivitas adalah salah satu strategi untuk memastikan efektifitas pengemban-
gan berkelanjutan.

Semua ukuran ini memiliki tujuan untuk melaksanakan tiga jenis tindakan atau pro-
gram perlindungan lingkungan ekologi.

Actions to reduce Actions to correct Actions to adapt


the rate of envi- or clean-up the to the changed
ronmental degra- damage done environment
dation

Penekanan pada pengendalian polusi bergeser dari perawatan produk ke promosi


pencegahan dan minimalisasi limbah.

Peran penting dalam peningkatan produktivitas dan pelestarian, rehabilitasi serta pen-
ingkatan lingkungan semakin dikenal. Peningkatan produktivitas melalui penggunaan
energi, bahan, air, larutan dsb yang lebih baik dilihat sebagai cara yang efektif untuk
mencegah polusi. Peningkatan produktivitas berpengaruh terhadap proses produksi,
distribusi, konsumsi dan disposisi terhadap lingkungan

Untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, barang & jasa yang diberikan diproses, dipro-
duksi dan didistribusikan harus memiliki dampak negatif seminimal mungkin terhadap
lingkungan fisik.

Indonesia memiliki hukum/perundang-undangan sumber daya alam dan lingkungan


yang cukup komprehensif, misalnya Undang-Undang Manajemen Lingkungan No 23 ta-
hun 1997.

QU-1.1 GLOBALISAI DAN DAYA SAING – A. GUASTAVI 29 / 57


EDISI: A / REVISI: 1 8/24/2007
MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEM 1

Ada beberapa organisasi yang membantu mendidik masyarakat untuk mengatisipasi


masalah-masalah lingkungan dan mendorong perubahan sikap dan perilaku, misalnya
Indonesian Centre for Environmental Law (ICEL/ Pusat Hukum Lingkungan Indonesia)
dan Wahana Lingkungan Hidup (WALHI), yang juga dikenal sebagai Forum Indonesia
untuk Lingkungan, Teman Bumi dari Indonesia.

Sekara ng ker jakan tuga s kelo mpo k QU 1 -1. AS 3/6 T u-


ga s kelompo k “Pe ngemban ga n b erk ela n jut an da n ma sa
d e pan g loba l k it a” ya ng bis a sa udar a t e mu k an d i ba wah
B agian Tugas d i ak hir unit p embe la jara n i ni.

QU-1.1 GLOBALISAI DAN DAYA SAING – A. GUASTAVI 30 / 57


EDISI: A / REVISI: 1 8/24/2007
MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEM 1

5 Implikasi globalisasi pada tingkat individu, daerah dan na-


sional

5.1 Saling ketergantungan dan sistem berfikir


Pada unit pelajaran ini kita telah beberapa kali bertemu dengan konsep saling ketergan-
tungan dan sistem berfikir. Tapi apa tepatnya arti dua konsep utama ini dan bagaimana
kita bisa menggunakannya untuk bisa lebih memahami dunia di sekitar kita?
Saling ketergantungan, apa artinya?

Kata ketergantungan mempunyai arti yang luas, dengan demikian artinya sangat “ter-
gantung pada kebutuhan”. Kita tidak bisa membuat seluruh kebutuhan kita. Artinya kita
akan tergantung pada sistem lain yang mampu menyediakan seluruh kebutuhan kita.
Dengan demikian, apapun aktivitas yang dilakukan oleh seseorang di satu bagian dunia,
akan berdampak ke bagian dunia lainnya. Termasuk masalah ekologi yang dibuat oleh
aktivitas manusia.

Dunia global merupakan bagian dari kehidupan lokal kita sehari-hari. Kita terhubung ke
sistem lain di tiap benua dalam hal:

• Perekonomian melalui perdagangan;

• Percaturan politik melalui hubungan internasional dan sistem perundang-


undangan

• Sosial melalui media dan telekomunikasi

• Bidang budaya melalui perpindahan masyarakat

• Lingkungan melalui berbagi satu planet yang sama.

Apakah sistem itu?

Apa sebenarnya sistem itu? Sebuah sistem adalah sekelompok komponen yang ber-
interaksi, saling terkait dan saling tergantung yang membentuk keseluruhan menjadi
satu dan kompleks. Sistem ada dimana-mana—misalnya sistem ekonomi, sistem politik,
sistem sosio-kultural, sistem ekologi, sistem aliran darah dalam tubuh, sistem penya-
laan mobil, sistem sekolah, rumah sakit, dsb. Sistem ekologi dan sistem sosial manusia
adalah sistem hidup. Sistem buatan manusia seperti mobil dan komputer adalah sistem
tak hidup.

Kebanyakan pemikir sistem menitik beratkan perhatiannya pada sistem hidup, khusus-
nya manusia dan sistem sosial. Namun, banyak juga pemikir sistem yang tertarik
dalam bagaimana sistem sosial manusia mempengaruhi sistem ekologi yang lebih besar
di planet ini.

Sistem memiliki beberapa karakteristik diantaranya:

QU-1.1 GLOBALISAI DAN DAYA SAING – A. GUASTAVI 31 / 57


EDISI: A / REVISI: 1 8/24/2007
MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEM 1

• Setiap sistem memiliki tujuan dalam sistem yang lebih besar. Misalnya, tujuan
Unit Penelitian dan Pengembangan (Litbang) di Politeknik bertujuan untuk mem-
buat ide-ide dan fitur-fitur produk baru.

• Semua bagian sistem harus ada dalam sistem tersebut untuk mencapai tu-
juannya dengan optimal. Misalnya di Politeknik terdiri dari sejumlah orang, per-
lengkapan dan proses. Jika salah satu komponen dipindahkan, bisa jadi Politek-
nik tidak lagi bisa berfungsi seperti sedia kala.

• Perubahan sistem umpan balik. Umpan balik memainkan peranan dalam sistem
berfikir. Umpan balik adalah informasi yang dikirim kembali ke pengirim hingga
mampu mempengaruhi tindakan selanjutnya. Misalnya, saudara mengendarai
sepeda motor di tikungan saat berbelok terlalu tajam. Berdasarkan pandangan
visual, saudara diberitahu bahwa saudara berbelok terlalu cepat. Petunjuk-
petunjuk ini merupakan satu contoh dari umpan balik yang membuat saudara
mengubah sesuatu yang sedang saudara lakukan (membelokkan motor ke arah
sebaliknya atau apapun) agar saudara bisa kembali ke jalur.

• Sistem mempertahankan stabilitasnya dengan membuat penyesuaian-


penyesuaian berdasarkan umpan balik. Misalnya, jika saudara tidak sakit, tubuh
saudara akan mempertahankan suhu stabil. Jika suhu tubuh saudara terlalu
panas, tubuh akan mengeluarkan keringat, yang mendinginkan saudara kembali.

Sistem berfikir sebagai sudut pandang : kejadian, pola atau sistem?

Sistem berfikir adalah sebuah sudut pandang yang membantu kita melihat kejadian-
kejadian dan pola-pola dalam kehidupan kita dengan cara baru—dan menanggapinya
dengan berbeda. Misalnya, anggap saja terjadi kebakaran di kota saudara. Ini sebuah
kejadian, jika saudara menanggapinya hanya dengan memadamkan api, saudara telah
bereaksi (dengan kata lain, saudara melakukan sesuatu untuk mencegah kebakaran
itu). Jika saudara menanggapinya dengan memadamkan api dan mencari tahu dari-
mana kebakaran tersebut muncul, saudara telah mempunyai pola. Dari contoh ke-
jadian tadi, saudara menyadari bahwa ada lingkungan tertentu yang menderita
kerugian paling parah. Jika saudara mendapatkan lebih banyak titik api di daerah
tersebut, saudara beradaptasi (saudara masih belum melakukan apapun untuk
mencegah kebakaran lagi). Sekarang anggap saudara mencari sistem seperti distribusi
detektor asap dan bahan bangunan yang digunakan—yang mempengaruhi pola ke-
bakaran di lingkungan tadi. Jika saudara memuat sistem alarm kebakaran baru dan
membuat kode keamanan dan kebakaran, saudara membuat perubahan. Akhirnya,
saudara melakukan sesuatu untuk mencegah kebakaran lagi.

Untuk inilah kenapa dalam memandang dunia perlu kacamata sistem berfikir yang san-
gat berguna sebab sistem berfikir membuat saudara mampu menganalisis hubungan
dan saling ketergantungan antar sistem dan sub sistem dan melakukan tindakan untuk
membuat lingkungan saudara lebih baik dan lebih aman.

Sistem berfikir sebagai bahasa khusus

QU-1.1 GLOBALISAI DAN DAYA SAING – A. GUASTAVI 32 / 57


EDISI: A / REVISI: 1 8/24/2007
MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEM 1

Sebagai sebuah bahasa, sistem berfikir memiliki kualitas unik yang membantu kita ber-
komunikasi dengan orang lain tentang banyak sistem di sekitar dan di dalam diri kita:

• Sistem berfikir menekankan keseluruhan bagian-bagian terkecil dan mene-


kankan peranan saling berhubungan, termasuk peran yang dimainkan dalam sis-
tem di sekolah dan di kehidupan kita.

• Menekankan umpan balik sirkular (misalnya A mengarah ke B, yang mengarah


ke C dan C mengarah kembali ke A) bukannya sebab akibat linear (A mengarah
ke B, B mengarah ke C, C mengarah ke D, dst).

• Mengandung terminologi khusus yang menjelaskan sistem perilaku, seperti


proses memperkuat (umpan balik yang menyebabkan perkembangan eksponen
atau kehancurannya), dan proses penyeimbangan (umpan balik yang mengon-
trol perubahan dan membantu sistem mempertahankan stabilitasnya).

Apa yang dimaksudkan dengan sistem berfikir?

Untuk lebih memahami perubahan yang terjadi di masyarakat kita, kita harus memakai
kacamata khusus yang memungkinkan kita melihat lebih jelas hubungan dan implikasi
globalisasi pada tingkat individu, daerah dan nasional.

Sistem berfikir menawarkan sudut pandang baru yang lebih kuat yang bisa digunakan
untuk melihat masalah sulit yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Sistem berfikir
merupakan salah satu cara untuk memahami kenyataan yang menekankan hubungan
antara bagian-bagian sistem “gambar keseluruhan”, alih-alih bagian sistem tersebut
sendirian.

Sekarang kerjakan tugas kelompok QU 1-1 AS 4/6 “Saling


ketergantungan dan sistem berfikiruntuk memahami dunia di
sekitar kita” yang bisa saudara temukan di Bagian Tugas di akhir
unit pembelajaran ini.

5.2 Implikasi globalisasi pada level nasional


Globalisasi telah menjadi subjek perdebatan luas dalam tahun-tahun belakangan ini
utamanya karena konsekuensi-konsekuensi sosial dan ekonominya. Menurut ILO (Or-
ganisasi buruh Internasional), negara-negara menghadapi tantangan rangkap dua:
mengeksploitasi potensi keuntungan sekaligus mengurangi konsekuensi negatifnya
sampai batas minimum.

Seperti yang kita lihat, keuntungan globalisasi, yang difasilitasi oleh teknologi informasi
dan telekomunikasi baru dan penting adalah sebagai berikut ini:

• transmisi data internasional yang didigitalisasi dan kreasi serta pemusnahan


aliran informasi seketika;

• menarik tabungan dan investasinya di berbagai tempat dan daerah dengan ban-
tuan berbagai instrumen keuangan;

QU-1.1 GLOBALISAI DAN DAYA SAING – A. GUASTAVI 33 / 57


EDISI: A / REVISI: 1 8/24/2007
MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEM 1

• memotong biaya transportasi;

• meningkatnya kebutuhan jaringan komputer antar perusahaan dan antara peru-


sahaan dengan pasar serta berkontribusi pada peningkatan pertukaran barang
dan jasa internasional.

• Kemungkinan ekonomi digital.

Tantangan atau konsekuensi negatif globalisasi yang cukup penting adalah bertam-
bahnya ketidak-adilan dalam lingkungan sosial dan daerah.
Peran Negara

Perdebatan tentang globalisasi telah sering dilakukan utamanya menitik beratkan pada
implikasi terhadap negaranya. Apakah negara serta pimpinan politik nasionalnya masih
mempunyai kekuasaan seperti dulu atau mereka jadi tergantung pada kekuatan lain
yang membentuk dunia?

Kumpulan negara adalah anggota dasar organisasi politik internasional seperti Amerika
Serikat. Sebuah negara adalah sekelompok orang yang memiliki serangkaian keyaki-
nan berkaitan dengan konsep, ideal dan institusi politik yang sama. Orang-orang ini
mungkin juga memiliki bahasa atau budaya yang sama, tapi yang lebih penting adalah
mereka bersatu dibawah nilai-nilai politik tertentu. Negara bagian, disisi lain, adalah
sebuah entitas yang memiliki karanteristik tertentu termasuk wilayah tanah, populasi,
pemerintah, sistem ekonomi dan sistem sirkulasi yang teratur. Negara-bagian adalah
bentuk komunitas yang penting di seluruh dunia.

Dalam konteks globalisasi, peran dan arsitektur negara-bagian diubah sementara


daerah atau wilayah menjadi unit kegiatan baru dalam ekonomi saat ini.

Ada dua tren yang bertentangan yang tampaknya memberi ciri pertumbuhan ekonomi:
desentralisasi dan globalisasi. Apakah keduanya bertentangan? Desentraslisasi kekua-
saan adalah usaha pemberian tanggung jawab seperti kebutuhan pegawai dan jalur
ekonomi yang disesuai dengan kebutuhan setempat dimana perusahaan bekerja dan
beraktifitas secara otonomi dalam memutuskan apa yang terbaik untuk perkemban-
gannya.

Kedua proses tersebut saling berhubungan satu dengan yang lainnya: desentralisasi
bisa meningkatkan pertukaran internasional karena kuatnya kapasitas masyarakat lokal,
membuat mereka lebih produktif & kompetitif dan membebaskan produk baru yang ti-
dak distandarisasi; globalisasi memperkuat desentralisasi, karena memberikan kesem-
patan untuk meningkatkan kapasitas lokal, memungkinkan pertukaran dan penyebaran
praktek-praktek pelajaran yang dipelajari, teknologi, dan metodologi; dan mungkin
juga merangsang ide-ide inovatif untuk proses dan produk baru, atau untuk adaptasi
proses dan produk yang sudah ada ke kondisi lokal (yang juga berarti inovasi).

Sudah ada sebuah istilah baru glocalisation yang berarti kemungkinan peran ekonomi
lokal dalam konteks global.

Hal diatas mengarahkan pada perlunya mempertimbangkan kemajuan yang telah


dibuat dalam proses desentralisasi sehingga manajemen setempat memenuhi fungsi
barunya untuk mendorong pengembangan ekonomi lokal dan menciptakan lapangan

QU-1.1 GLOBALISAI DAN DAYA SAING – A. GUASTAVI 34 / 57


EDISI: A / REVISI: 1 8/24/2007
MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEM 1

kerja6 yang sesuai yang membuka ruangan untuk dialog dan mengundang stakeholders
di berbagai wilayah untuk membahas dan memformulasikan strategi yang tepat.

Gagalnya kebijakan tradisional sentralisasi (dari atas ke bawah), ditambah dengan tan-
tangan yang ditimbulkan oleh globalisasi, telah mengarah pada penilaian ulang yang
signifikan atas validitas perkembangan ekonomi dan inisiatif dan kebijakan ketenaga
kerjaan.

Hasil yang muncul dalam beberapa dekade terakhir dari serangkaian inisiatif inovasi
pengembangan dari bawah ke atas yang telah dilakukan bersama dalam istilah Local
Economic Development / LED (Pengembangan Ekonomi Lokal).

5.3 Implikasi globalisasi di tingkat lokal: berpikir global


bertindak lokal
Konsep “Berpikir Global Bertindak Lokal” yang sudah sangat dikenal ini adalah sebuah
upaya untuk melampaui sentralisasi keseluruhan dengan mengatakan bahwa hal terse-
but, kalaupun memang harus terjadi, harus dilakukan dalam konteks lokal. Berpikir
global dan mempertimbangkan tidak hanya faktor domestik, tapi juga faktor-faktor in-
ternasional sebagai integral untuk membuat keputusan saat ini, dalam pemerintahan,
bisnis, dan organisasi tidak berarti kesamaan pikiran, atau hanya satu pendekatan.
Ada teramat banyak cara dimana kita bisa berpikir dan bertindak secara global dan
dengan melakukannya kita memahami dan memperkuat keberagaman global.

Dalam konteks ini, lokal bukanlah lawan dari global, tapi disatukan dan diperkaya den-
gan impuls-impuls dan pengaruh-pengaruh global. Perlu disadari kenyataan baru ini
merupakan bahan dialog antar negara dan budaya berdasarkan nilai-nilai dan perhatian
yang sama.
Definisi pengembangan ekonomi lokal

Pengembangan ekonomi lokal (LED) adalah proses partisipatif yang mendorong dan
memfasilitasi kemitraan antar pemegang saham lokal, memungkinkan desain gabungan
dan implementasi strategi, utamanya berdasarkan penggunaan kompetitif sumber daya
lokal, dengan tujuan utama untuk menciptakan lapangan kerja yang sesuai dan
kegiatan pertahanan ekonomi berdasarkan eksploitasi sumber daya dan potensi setem-
pat dan peluang dalam konteks global.
Pendekatan pengembangan lokal

Pendekatan LED memenuhi kebutuhan untuk memberikan respons efektif dan menang-
gapi tuntutan tantangan globalisasi, menggunakan kesempatan yang ditawarkan oleh
globalisasi dan potensi teknologi telekomunikasi dan informasi baru, sambil mencari
cara mengatasi kesulitan-kesulitan pendekatan tradisional terhadap pengembangan di
masa lalu.

6
Definisi ILO: verja produktif dibawah kondisi kepemilikan bebas, keamanan dan kemuliaan dimana haknya dil-
indungi dan disediakan gaji yang cukup serta kesejahteraan social lainnya.

QU-1.1 GLOBALISAI DAN DAYA SAING – A. GUASTAVI 35 / 57


EDISI: A / REVISI: 1 8/24/2007
MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEM 1

Pada tingkatan lokal hubungan antara tujuan sosial dan ekonomi jauh lebih jelas,
karena keduanya mengarah pada satu tujuan akhir yaitu kesejahteraan masyarakat,
perawatan dan perbaikan kondisi untuk kehidupan yang lebih baik di tempat yang sama,
termasuk untuk generasi di masa depan. Sehingga perhatian pada kesamaan gender,
pendidikan, kesehatan, jaminan sosial, perlindungan pekerja, nilai-nilai kewirausahaan,
dan lingkungan merupakan bagian dari strategi yang sama.
Pada tingkat lokal, sebenarnya, pemegang saham lokal:

• tahu sumber daya apa saja yang bisa mereka gunakan dan tahu bagaimana
menggunakannya;

• tahu kebutuhan khusus mereka untuk pengembangan dan bagaimana mer-


esppon kebutuhan tersebut;

• Bisa mendapatkan dan mengatur sumber daya, berkat kedekatan yang saling
membutuhkan dan kesamaan kepentingan dan tujuan.

• Bisa melobi dan mencari sumber-sumber lain.

Praktek pengembangan lokal: contoh

Praktek-praktek LED dapat di lihat hampir di setiap bagian dunia. Pada level kuantitatif
LED meningkat konstan, keberhasilan ini didapat karena hasil dan proses yang diak-
tifkan ditetapkan untuk mencapai keberhasilan tersebut. Tetapi timbul banyak kebin-
gungan yang berkaitan dengan penentuan strategi LED karena tidak adanya persetu-
juan parameter oleh pengembang ekonomi agar mampu membuat suatu garis pemisah
antara apa yang bisa atau yang sebaiknya tidak diintervensi LED, untuk alasan yang
berbeda. Inisiatif untuk mendukung SME, proyek bangunan masyarakat, program
kredit- mikro ialah contoh yang jelas untuk hal ini.

The Kecamatan Development Program / KDP (Program Pengembangunan di Ke-


camatan) ialah program nasional pemerintahan Indonesia, di implementasi oleh Ke-
mentrian Dalam Negeri, kantor pengembangan masyarakat yang ditujukan untuk men-
gurangi kemiskinan, memperkuat pemerintahan lokal, dan lembaga masyarakat, serta
memperbaiki kepemerintahan lokal. KDP dimulai pada tahun 1998 pada saat
kekacauan politik dan krisis keuangan. Akhir-akhir ini, KDP ada ditahap phase ke tiga,
dan diharapkan berjalan sampai tahun 2009.

Program ini dibiayai melalui anggaran belanja pemerintah, sumbangan dana, dan pin-
jaman dari Bank Dunia. Bank Dunia memberi pinjaman kira-kira Rp 500 juta sampai Rp.
1,5 triliun (kira-kira US$ 50.000 sampai US$ 150.000) untuk kota-kota kecil (kecama-
tan) tergantung pada besarnya populasi. Desa-desa bersatu dalam perencanaan par-
tisipatif dan proses pengambilan keputusan mengalokasi sumber-sumber keuangan un-
tuk kebutuhan pembanguan mereka secara bertahap dan berdasarkan prioritas. Fokus
KDP adalah untuk masyarakat kumuh Indonesia yang miskin.

Prinsip-prinsip utama:

QU-1.1 GLOBALISAI DAN DAYA SAING – A. GUASTAVI 36 / 57


EDISI: A / REVISI: 1 8/24/2007
MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEM 1

Partisipasi / INKLUSI. Penekanannya adalah partisipasi masyarakat, terutama rakyat


miskin dan wanita. Partisipasi harusnya punya dasar lebih luas, melalui keputusan lokal
yang dibuat oleh perangkat desa.

• Transparansi. KDP menekankan transparansi dan membagi informasi melalui


lingkaran proyek. Pembuatan keputusan dan manajemen keuangan sebaiknya
terbuka dan dibagi kepada masyarakat.

• Daftar terbuka. Setiap desa dapat mengajukan kegiatan, namun usulan tidak
untuk perorangan.

• Kompetisi pendanaan. Sebaiknya terbuka, kompetisi yang sehat antar desa


dalam dana bantuan KDP.

• Desentralisasi. Pembuat keputusan dan manajemen diangkat pada tingkat lokal.


Sederhana. Tidak ada aturan yang rumit, hanya strategi yang sedehana dan
menggunakan metoda.

Semua KDP memiliki tujuan kegiatan yaitu memberi kebebasan kepada desa untuk
memilih sendiri jenis proyek apa yang mereka butuhkan dan inginkan.

Dari tahun 1998 sampai tahun 2006. KDP sudah membantu 34.233 desa miskin di In-
donesia, Besar bantuan kira-kira 49% dari 69.956 desa.

KDP Coverage from 1998 - 2006

Source: The World Bank

Globalisasi adalah alasan untuk menghidupkan indentitas kultur lokal di beberapa


bagian didunia. Nasionalisme lokal muncul sebagai respon terhadap tendensi glob-
alisasi, karena pengaruh negara kesatuan melemah. Maka globalisasi adalah suatu alur
proses yang kompleks, tidak ada satupun yang mudah. Dan operasi-operasi ini berten-
tangan dengan yang biasa dilakukan. Kebanyakan orang mengira hal ini sesederhana
“menarik” kekuasaan atau pengaruh dari komunitas lokal dan negara ke arena global.
Memang hal itu merupakan salah satu konsekuensinya.

Sekarang siapkan diri saudara untuk kunjungan lapangan. Si-


lahkan lihat QU 1-1 AS 5/6 kunjungan lapangan “mewawan-
cara masyarakat setempat untuk mengetahui pengaruh glob-
alisasi di tingkat lokal” yang bisa ditemukan di Bagian Tgas di
akhir unit pembelajaran ini.

QU-1.1 GLOBALISAI DAN DAYA SAING – A. GUASTAVI 37 / 57


EDISI: A / REVISI: 1 8/24/2007
MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEM 1

5.4 Implikasi pada tingkat individu


Salah jika kita mengira bahwa globalisasi hanya berkaitan dengan sistem-sitem besar,
seperti tatanan keuangan dunia. Ini adalah sebuah fenomena yang mempengaruhi
aspek intim dan pribadi kehidupan kita.
It is the first time in history that virtually every individual at every level of society can
sense the impact of international changes. It can be seen and heard through the media,
taste it in the food that we eat, the way we dress and sense it in the products that we
buy. During the next decade nearly two billion workers from emerging markets will be
absorbed into the global labour pool. "You are either someone who is threatened by this
change or someone who will benefit from it, but it is almost impossible not to conceive
that a significant group will remain untouched by it.
We anticipate that people with lower levels of human capital – such as those with lower
levels of education, skills, experience may experience the impact of globalisation in
more direct ways.

Particularly considering the growth of the knowledge economy and ICTs, we expect that
there will be rising employment opportunities in the technology-service sector in lower-
cost, lower-welfare-benefit countries.

Piramid pengambilan keputusan

Piramida pengambilan keputusan akan membantu anda memahami keterkaitan antara


aspek globalisasi individu, lokal, nasional dan global, termasuk perbedaan implikasi
globalisasi di berbagai level tersebut.

Tujuan piramid pengambilan keputusan adalah untuk menggambarkan keputusan dan


pilihan-pilihan “sederhana” yang diambil oleh seseorang dalam kegiatan sehari-hari dan
memiliki dampak global, atau sebaliknya, kita perlu memecah keputusan global menjadi
pilihan-pilihan kecil yang bisa dipertahankan secara terus menerus di tingkat individu.

QU-1.1 GLOBALISAI DAN DAYA SAING – A. GUASTAVI 38 / 57


EDISI: A / REVISI: 1 8/24/2007
MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEM 1

Source: permission obtained from Hari Srinivas. See website at


http://www.gdrc.org/decision/pyramid.htm

Suatu contoh sederhana dari proses ini adalah memecahkan masalah lingkungan global
seperti desertifikasi penyebab-penyebab individu (penghijauan hutan, penyaringan air,
praktek pertanian) dan kemudian memilih dan keputusan yang mempengaruhi kasus-
kasus ini ( pilihan gaya hidup, pola konsumsi, pengembangan teknologi dan seba-
gainya.), yang berakhir dengan satu opsi yang akan diputuskan ditingkat lokal dan
tingkat individu, sebagai contoh, memilih makanan yang kita makan.

Piramid ini merupakan sebuah rangkaian: karena kita akan bergerak dari bawah ke atas,
mari kita lihat:

• keputusan-keputusan individu diganti dengan keputusan-keputusan yang ditetap


oleh kelompok-kelompok, dan yang terbesar (sebagai contoh: setiap orang)
yang berada pada posisi paling atas;

• Keputusan-keputusan menjadi lebih kompleks meliputi tingkat perbedaan-


perbedaan aspek yang lebih luas;

• Kualitas dan kuantitas informasi dijadikan untuk meningkatkan pembuatan


keputusan;

• Keputusan jangka pendek akan diatur kembali oleh keputusan-keputusan jangka


panjang.

QU-1.1 GLOBALISAI DAN DAYA SAING – A. GUASTAVI 39 / 57


EDISI: A / REVISI: 1 8/24/2007
MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEM 1

Hubungan antara bagian atas dan bawah dari piramida sebenarnya bersifat siklus: pili-
han dan kecenderungan sehari-hari dibagian bawah piramid mempengaruhi pengem-
bangan politik pada tingkat global.

Sebaliknya, keputusan-keputusan dan persetujuan dibuat pada tingkat global jelas-


jelas mempengaruhi perbuatan-perbuatan pada tingkat bawah dari piramida. Sebagai
contoh, Protokol Montreal tentang penyelamatan ozon pada tingkat global dan pemili-
han produk pada tingkat lokal. Maka luaran yang dihasilkan di tingkat atas piramida,
pada tingkat global, adalah orientasi kebijakan dan mempunyai dampak tidak langsung
pada kehidupan sehari-hari, sedangkan luaran yang muncul pada tingkat bawah dari
piramida, pada tingkat individu, adalah pada orientasi perbuatan dan mempunyai dam-
pak langsung pada kehidupan sehari-hari.

Pada contoh ini, kita mulai dengan tujuan global: “tingkat CO2 harus dikurangi”. Kita
selanjutnya melihat bagaimana tujuan global ini mempengaruhi tingkat-tingkat lain dan
memunculkan tindakan, yang dilakukan dan diatasi oleh kemitraan para pemegang sa-
ham.
TINGKAT: GLOBAL
Pada tingkat global, banyak perhatian yang diberikan
terhadap tren-tren konsentrasi CO2, bagaimana
perdagangan trans-nasional dan proses globalisasi
lainnya yang sedang meningkat.

Perbuatan-perbutan dan Konsentrasi CO2 dan skenario yang dibuat tentang


implikasi-implikasi pada dampak jangka panjang konsentrasi CO2. Penyebab-
tingkat ini: penyebab dan akibat-akibat juga ditulis, dengan tar-
get dan perencanaan tindakan pemerintahan nasional.
Keterlibatan pemegang sa-
ham Organisasi dunia dan bukan organisasi internasional,
perguruan tinggi dan penelitian institusi, LSM interna-
sional.
LEVEL: NASIONAL
Komitmen yang dibuat pemerintah nasional untuk fo-
rum global/PBB untuk mengurangi tingkat CO2 dikon-
versi kedalam kebijakan dan program-program na-
sional
Tindakan dan implikasi-
implikasi pada level ini Dukungan dan bimbingan dalam bentuk hukum, pera-
turan, undang-undang, penelitian dan pengemban-
gan, bantuan keuangan dan lain sebagainya digaris-
bawahi dan diimplementasikan
Keterlibatan pemegang sa-
ham Kementrian pemerintahan nasional, agensi dan depar-
temen-departemen; institusi-institusi pelatihan dan
penelitian, universitas, bisnis dan asosiasi industri,
dewan perdagangan

QU-1.1 GLOBALISAI DAN DAYA SAING – A. GUASTAVI 40 / 57


EDISI: A / REVISI: 1 8/24/2007
MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEM 1

Level: kota / lokal


Kota-kota dan pemerintahan lokal mengambil keun-
tungan dari PENGATURAN KHUSUS yang dibuat oleh
level nasional dan mengimplementasikannya secara
lokal, dengan mengintergrasi pencapaian dan tujuan-
tujuan kedalam perencanaan manajemen lingkungan
mereka sendiri.
Tindakan dan implikasi -
implikasi pada level ini Pengaturan lokal, peraturan-peraturan di gabungkan
dengan informasi kampanye dan media informasi un-
tuk kumunitas-komunitas lokal, keperluan pengura-
gan tingkat CO2 di kota. Kampanye dapat memasuk-
kan tambahan khusus untuk pengembang-
pengembang, perencanaan transportasi, Panduan dan
daftar kontrol, dan sebagainya. Sekarang banyak
kota-kota memperhatikan tujuan pengurangan CO2
terhadap pusat perencanaan untuk sistem mana-
jemen lingkungan urban didasarkan pada ISO 14001
Keterlibatan pemegang sa-
ham Pemerintah lokal, departemen, Agen-agen bisnis dan
asosiasi industri, KADIN, institusi-institusi keuangan.
NGOS dan kelompok komunitas dan institusi-institusi,
dan lain sebagainya.
Level: gedung Hal ini adalah langkah penting dimana panduan,
ckecklists dan peraturan-peraturan dikonversi ke-
dalam perencanaan dan perancangan spesifikasi un-
tuk membantu pengurangan emisi CO2 dari gedung-
gedung, dan kegiatan-kegiatan yang dibawah KEKUA-
SAN MEREKA
Tindakan-tindakan dan
implikasi-implikasi pada Spesifikasi material, perancangan dimasa depan,
level ini pemilihan teknologi dan prosedur penggunaan mem-
punyai kata kunci untuk mencapai level pengurangan
CO2.
Pengaruh stake holder
Pengguna individu, klub-klub dan NGOS, tim mana-
jemen.

Level: individu
Banyak kegiatan pada level ini pada kegiatan sehari-
hari dari kegunaan gedung. Berupa kegiatan-
kegiatan akumulatif yang mempunyai dampak sub-
tansi pada lingkungan sekitar dan ada kesempatan
krisis untuk suatu perbuatan. Seperti pengurangan
penggunaan energi listrik, meminimalisasi pem-
borosan air dan sampah, mendukung program 3 R’s
(Reduce – Reuse – Recycle) diseluruh kegiatan pada

QU-1.1 GLOBALISAI DAN DAYA SAING – A. GUASTAVI 41 / 57


EDISI: A / REVISI: 1 8/24/2007
MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEM 1

level ini, dengan cara mengikuti prosedur secara sek-


sama yang diberikan oleh manajemen atau dapat juga
berdasarkan keyakinan sendiri melalui pengeta huan
dan kesadaran tentang gedung
Keterlibatan/pengaruh
stake holder: Pengguna individu, sekolah-sekolah dan NGO’s

Pesan kunci dari keputusan piramida sudah jelas:

• kita harus meyakinkan bahwa pencapaian tujuan global diterjemahkan untuk


dapat bertahan melalui tindakan lokal yang secara akumulatif membantu penca-
paian tujuan;

• Pihak yang berkepentingan yang memenuhi syarat sebaiknya dilibatkan dalam


level yang sesuai dan bermitra dengan yang lainnya untuk tujuan pengambilan
tindakan yang benar dari level tersebut.

• Komunikasi yang baik diantara pihak yang berkepentingan antara level-level dan
dalam suatu level khusus merupakan hal yang penting.

Sekarang kerjakan QU 1-1 AS /6 “BERFIKIR GLOBAL BERAKSI


LOKAL” yang bisa ditemukan di Bagian Tugas di akhir Unit
Pembelajaran ini.

QU-1.1 GLOBALISAI DAN DAYA SAING – A. GUASTAVI 42 / 57


EDISI: A / REVISI: 1 8/24/2007
MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEM 1

6 Daftar tugas

WAKTU
No. TUGAS JUDUL PEMBELA-
JARAN

QU- 1. 1 -AS. 1 /6 TUGAS KELOMPOK “MENDUKUNG DAN 2 JAM


MENENTANG GLOBALISASI”

QU- 1. 1 -AS. 2 /6 KUNJUNGAN LAPANGAN “PERUSAHAAN 4 JAM


MULTINASIONAL DALAM KONTEKS”

QU- 1. 1 -AS. 3 /6 TUGAS KELOMPOK “PENGEMBANGAN 2 JAM


BERKELANJUTAN DAN MASA DEPAN
GLOBAL KITA”

QU- 1. 1 -AS. 4 /6 T UGAS K E L OM P OK “SA L ING K ET ER - 2 JAM


GA NT UNGA N DA N S IST E M BER PIKIR
U N T UK MEMA HA MI DUNIA DI SEK I-
T AR KI TA”

QU-1.1-AS.5 /6 K ER JA LA PA N GAN “ ME NGI N TERV IE W 4 JAM


K OM UN IT AS LOKA L UNTUK MENCA R I
DAMPAK DAR I GLOBA LISAS I PADA
L EV EL K OM UN IT AS”

QU-1.1-AS.6 /6 K ER JA KELOMPOK “BER PIKIR 2 JAM


GLOBA L BERTI NDAK L O KAL ”

QU-1.1 GLOBALISAI DAN DAYA SAING – A. GUASTAVI 43 / 57


EDISI: A / REVISI: 1 8/24/2007
MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEM 1

QU-1. 1 – A S 1 /6 T UG AS KEL OMP OK “ ME N DUK UN G


DA N MENENTANG GLOBA LISAS I”
PERKIRAAN WAKTU : 2 JAM

Tujuan pembelajaran: Untuk menyajikan pendapat menentang dan men-


dukung globalisasi
Dalam kelompok yang terdiri dari 5-6 orang murid dan berdasarkan sudut pandang
utama tentang globalisasi yang disajikan dalam buku panduan saudara:
Tuliskan masalah dan ketiga posisi yang akan disajikan.

MASALAH/SUDUT PANDANG

Posisi A:

Posisi B:

Posisi C:

1. Ciptakan kasus terbaik untuk posisi saudara


Baca buku panduannya
Susun dan buat kerangka berfikir logis dan pendapat yang beralasan kuat

2. Sajikan kasus terbaik untuk kedua posisi (Sementara satu pihak men-
yajikan materi, yang lainnya mendengarkan dan mencatat tanpa komen-
tar)
Pasangan murid A menyajikan pendapat untuk Posisi A.
Pasangan murid B menyajikan pendapat untuk Posisi B.

3. Terlibat dalam diskusi terbuka


Para murid terlibat dalam pembicaraan mengenai masalah yang dibahas, terus
mendukung posisi mereka, mengalahkan penalaran dan bukti dari pihak lain.
4. Merangkum
Pasangan lawan bekerja bersama untuk menyatukan pendapat-pendapat paling
kuat dari kedua posisi
5. Menyiapkan laporan
Seluruh kelompk menulis laporan gabungan yang menjelaskan rangkuman mereka.
Laporan itu harus dipresentasikan di depan kelas

Pekerjaan Rumah: Tulis esai sepanjang dua halaman tentang


globalisasi dengan a) memberikan definisi saudara sendiri tentang
globalisasi dan b) dimana saudara menilai pengaruhnya pada
masyarakat dan kehidupan saudara

QU-1.1 GLOBALISAI DAN DAYA SAING – A. GUASTAVI 44 / 57


EDISI: A / REVISI: 1 8/24/2007
MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEM 1

QU-1. 1 – A S 2/6 K UNJ U NG A N LA PA N GA N “P ER U -


S A HA A N M U L TI NA S IONA L DA LA M K ON T EK S ”
PERKIRAAN WAKTU : 4 JAM

Tujuan pembelajaran: menggali hubungan antara globalisasi dengan


strategi pengembangan nasional

Dalam kegiatan ini, saudara akan memilih dan meneliti perusahaan multinasional
pilihan saudara

Guru akan memberitahu apakah akan memilih Perusahaan Multi Nasional di daerah
setempat atau di daerah kabupaten atau akan memilih satu perusahaan dalam kon-
teks global. Saudara boleh memilih perusahaan yang baru-baru ini masuk berita,
atau yang lokasi pabriknya dekat, atau tempat sebagian besar orang di kota sau-
dara bekerja, atau yang sangat penting bagi ekonomi daerah (misalnya, pabrik
mobil, produsen pupuk, pemroses makanan, dsb.).
Susunlah sebuah wawancara dengan salah satu manajer perusahaan yang saudara
pilih, gunakan pertanyaan-pertanyaan berikut yang bisa anda ubah atau rombak
dengan berdiskusi dengan kelompok anda:
• Apa saja faktor dan syarat kebersaingan yang menentukan pilihan mereka?
(Ekonomi daerah, tingkat internasionalisasi negara? Kebijakan pemerintah?
Pengembangan infrastruktur? Sektor keuangan? Kemampuan manajerial na-


sional? Tingkat pertumbuhan IPTEK? Kualitas kemampuan tenaga kerja?)
Dimana letak markas besar perusahaan ini? (Siapa yang mendapatkan keun-


tungan paling besar?)
Negara mana saja yang terlibat dalam perusahaan gabungan ini dan jenis ali-
ansi dan jaringan kerja bisnis apa yang diciptakan oleh perusahaan tersebut un-
tuk bersaing di pasar? Aliansi dan jaringan kerja fisik atau virtual atau


keduanya? Bagaimana aliansi dan jaringan kerja ini pada prakteknya?


Apa yang dilakukan/diproduksi/didistribusikan oleh perusahaan ini?


Apa konsep korporasi ini tentang kebersaingan dan produktivitas?
Apa saja konteks sosioekonomi, politis, dan lingkungan di tempat Perusahaan
Multi Nasional tersebut mengoperasikan pabrik produksinya? Dengan kata lain,
kenapa Perusahaan Multi Nasional tersebut berlokasi di daerah saudara? (Pasti-
kan saudara memasukkan masalah-masalah seperti usia dan jenis kelamin
pekerja, gaji dan keuntungan untuk pekerja, sumber daya alam, perundang-
undangan lingkungan, tingkat kesejahteraan, tingkat pajak dan insentif lain,
ukuran pasar potensial, dsb.)

Siapkan sebuah laporan untuk dikumpulkan ke guru saudara minggu depan.

LEARNING TIME:

QU-1.1 GLOBALISAI DAN DAYA SAING – A. GUASTAVI 45 / 57


EDISI: A / REVISI: 1 8/24/2007
MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEM 1

Q U 1 -1 A S 3 /6 T UGAS K E LOM P OK “ PE NG E MB A N-
GA N B ERK E LAN JUTA N DA N MA SA DE PA N GLOBA L
K IT A ”
PERKIRAAN WAKTU PEMBELAJARAN 2 JAM

Tujuan pembelajaran: menggali aspek-aspek paling penting dari per-


tahanan pengembangan dan kemampuan lingkungan untuk diper-
tahankan pada tingkatan lokal, nasional dan global

Dalam kelompok beranggotakan 5-6 orang diskusikan hal-hal berikut:


• Apa pertahanan pengembangan itu? Rangkaian pohon masalah mana yang
menimbulkan tantangan terbesar untuk pertahanan pengembangan di
daerah saudara?
• Buat daftar lima masalah yang saudara yakini harus dimasukkan dalam de-
finisi pertahanan pengembangan. Lalu gunakan kelima poin tersebut untuk
menyusun definisi saudara sendiri.
• Menurut saudara bagaimana perasaan generasi mendatang tentang cara
ras manusia mengelola dunia—warisan mereka— hari ini?
• Apa saja masalah utama yang anda prihatinkan dalam tataran lokal, na-
sionla dan global? Misalnya, hilangnya keberagaman biologis, rendahnya
status ekonomi dan sosial wanita? Polusi industri? Konsumsi yang tidak
seimbang? Pemanasan global? Kemiskinan? Penyakit dan kekurangan gizi?
Yang lainnya?
• Apa masalah lokal yang paling penting dan paling nyata?
• Apa yang saudara tahu tentang masalah yang telah saudara tuliskan?
• Bagaimana saudara mengetahuinya?
• Apa yang diprihatinkan orang tentang masalah itu?
• Bagaimana masalah-masalah ini mempengaruhi daerah lokal saudara?
• Bagaimana perasaan saudara tentang masalah-masalah ini?
• Bagaimana cara mengubah situasinya sehingga bisa jadi apa yang saudara
inginkan?
• Apa yang benar-benar perlu diubah? Bagaimana kira-kira perubahan ini
bisa terjadi?
Siapkan laporan untuk disajikan pada guru dan teman sekelas.

QU-1.1 GLOBALISAI DAN DAYA SAING – A. GUASTAVI 46 / 57


EDISI: A / REVISI: 1 8/24/2007
MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEM 1

Q U 1 -1 A S 4/6 TUGAS KE LOM POK “ S A L IN G


K ET ER GA NT U N G DA N S IST E M B ER PI KIR UN T UK
MEMA HA MI D UN IA DI S EK IT AR KITA ”
PERKIRAAN WAKTU BELAJAR: 2 JAM

Tujuan objektif: Gunakan sistem berpikir untuk membedakan komplek-


sitas dari saling berhubungan dengan saling bergantung dan globalisasi.

Dunia adalah web yang kompleks dari hubungan yang saling bergantung yang
memerlukan suatu keseimbangan yang halus antara bagian-bagian dari web,
karena mengubah satu bagian apapun akan mempengaruhi keseluruhan. Sebagai
contoh, polusi lingkungan dalam satu tempat dapat mempengaruhi serangkaian
makanan, kesehatan, kondisi tempat tinggal dan mata pencaharian pada banyak
tempat. Isu-isu juga saling berhubungan.

Kelas dibagi dalam kelompok-kelompok terdiri dari 5 - 6 orang. Tiap kelompok


akan ditugaskan menganalisa dan memberi pandangan pada setiap pernyataan,
paling sedikit dua kelompok yang menerima pernyataan yang sama.

Pada dasar pernyataan berikut, tulis tiga konsekwensi yang berhubungan dengan
pernyataan berikut:

Pernyataan 1: Globalisasi membawa keberuntungan


Pernyataan 2: Globalisasi membawa kerugian
Pernyataan 3: Globalisasi di sukai oleh ICT’s
Pernyataan 4: Globalisasi perlu kebersaingan
Pernyataan 5: Globalisasi perlu produktifitas
Pernyataan 6: Globalisasi perlu aliansi dan jaringan kerja
Pernyataan 7: Keberlanjutan pengembangan adalah konsep menyatukan perspek-
tif yang berbeda,
Kelompok dengan pernyataan yang sama sebaiknya membandingkan dan
mendiskusikan pekerjaan mereka dan membedakannya bagaimana isu-isu yang
berbeda mempengaruhi banyak aspek dari masyarakat dan di banyak negara
yang berbeda
Kelompok-kelompok akan melaporkan temuan mereka dalam paripurna untuk
perdebatan lebih lanjut dengan guru dan anggota kelompok lainnya.

QU-1.1 GLOBALISAI DAN DAYA SAING – A. GUASTAVI 47 / 57


EDISI: A / REVISI: 1 8/24/2007
MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEM 1

QU-1.1 GLOBALISAI DAN DAYA SAING – A. GUASTAVI 48 / 57


EDISI: A / REVISI: 1 8/24/2007
MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEM 1

QU 1 -1 AS 5/6 “MENGINT ERVIEW K OM UN IT AS


LOKA L UNT UK MEN CARI DAMPAK DA R I G LOB -
A L ISA S I PA DA L EV E L KOMUNI TA S”

P E R K IR A A N WAKTU P E M B E L A J A RA N : 4 JAM DI
LUAR KELAS

Tujuan pembelajaran: Mengindentifikasi hubungan perdagangan antara komuni-


tas lokal saudara dengan negara-negara lain di dunia.
Satu cara untuk merealisasi bagaimana keterikatan kita terhadap dunia adalah
melihat hubungan perdagangan? Mengerjakannya dengan siswa lain di kelompok
saudara, mengkontak sales manager dari toko sekitar?, dan meminta pertemuan
untuk membicarakan dari mana toko menerima beragam produk (tempat asal
dan tempat penggantinya).
Sebelum pergi menginterview, siapkan daftar pertanyaan yang akan saudara
tanyakan kepada manager.
Saudara juga sebaiknya memutuskan dengan kelompok saudara siapa yang ber-
tanggung jawab untuk bertanya, dan siapa yang akan mencatat dan sebagainya.
Siapkan laporan untuk mempresentasikan hasil interview kepada guru saudara
dan anggota kelompok.

QU-1.1 GLOBALISAI DAN DAYA SAING – A. GUASTAVI 49 / 57


EDISI: A / REVISI: 1 8/24/2007
MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEM 1

QU – 1.1 – A S 6/6 K ER J A K EL OMPOK “B ERP I KIR


GLOBA L BERTI NDAK LOKA L”
PER KIRA A N WAK TU P EMB EL A JA RA N: 2 JAM

Tujuan pembelajaran: menjelajah konsep ketergantungan dunia global

Cari melalui Koran harian, majalah baru untuk artikel-artikel yang menjelaskan
bagaimana bagian dunia yang lain mengalami suatu dampak terhadap komunitas
local saudara atau bagaimana Negara saudara mengalami suatu dampak terha-
dap bagian dunia yang lain (misalnya: lingkungan, ekonomi, kesehatan atau ma-
salah politik; perubahan makanan, fashion, musik atau bentuk lain dari kultur;
migrasi, import dan eksport, khususnya makanan atau sumber-sumber)

Buat beberapa kategori untuk beragam hubungan yang saudara temukan (misal-
nya: perdagangan, kultur, parawisata, dan lingkungan) dan beri tanda pada tiap
artikel dengan kategori yang relevan.

Tentukan peta dunia dan kelompokkan artikel saudara disekitarnya sesuai kate-
gori. Gambarlah garis panah atau tarik sepotong benang antara negara asal dan
Negara yang memberi dampak atau diberi dampak olehnya.

• Bagian dunia yang mana mempunyai hubungan yang paling banyak? Pal-
Diskusikan dalam kelompoK:

• Hubungan macam apa yang tinggi frekwensinya?


ing sedikit? Mengapa?

• Apakah kegiatan ini memperlihatkan saling ketergantungan dunia global


kita?

Tugas dirumah: SIapkan 2 – 3 lembar essai yang menggambarkan temuan


saudara dan hasil dari diskusi kelompok.

QU-1.1 GLOBALISAI DAN DAYA SAING – A. GUASTAVI 50 / 57


EDISI: A / REVISI: 1 8/24/2007
MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEM 1

QU – 1. 1 – TA MB A HA N “P ER MA INA N LI NGK UN-


G A N KOMUNI TA S”
PER KIRA A N WAK TU P EMB EL A JARA N: 4 JAM

Tujuan pembelajaran: Cari tingkat kesadaran dari permasalahan ling-


kungan dengan komunitas saudara.

Cari siapa yang:

A telah mengunjungi Taman Nasional pada bulan yang lalu. Taman yang
mana?

B mengetahui nama Menteri lingkungan nasional. Siapa ?

C dalam anggota dari kelompok aktifis peduli lingkungan. Yang mana?

D bekerja sebagai volunteer untuk kelompok peduli lingkungan. Yang mana?

E telah berpartisipasi dalam reli atau gerak jalan pro/peduli lingkungan. Ka-
pan?

F berjalan kaki ketempat kerja atau perjalanan dengan mobil pool atau mobil
umum. Sejak kapan?

G memiliki taman terutama taman species local. Tanaman apa?

H mendaur ulang dua dari berikut ini: kertas, kaleng, botol-botol. Dua yang
mana?

I mengetahui sumber udara atau air yang berpolusi di area sekitar saudara.
Dimana?

J memberi nama isu-isu suatu lingkungan lokal yang berdampak langsung


padanya. Yang mana?

K praktek konservasi energi di rumah mereka sendiri. Bagaimana?

L telah mempersiapkan suatu rencana tindakan mengatasi beberapa masalah


utama lingkungan di area sekitar saudara.

Tulislah jawaban dibawah ini yang telah saudara tambahkan untuk mempresen-
tasikannya kepada anggota kelompok jika saudara kembali kesekolah

A. B. C. D.

Nama: Nama: Nama: Nama:

Yang mana? Siapa? Yang mana? Yang mana?

E. F. G. H.

Nama: Nama: Nama: Nama:

Kapan? Sejak kapan? Tanaman apa? Dua yang

QU-1.1 GLOBALISAI DAN DAYA SAING – A. GUASTAVI 51 / 57


EDISI: A / REVISI: 1 8/24/2007
MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEM 1

mana?

I. J. K. L.

Nama: Nama: Nama: Nama:

Dimana? Yang mana? Bagaimana? Mengandung


apa?

Tugas dirumah: Siapkan dua lembar esai yang menggambarkan temuan


saudara dan ide-ide yang timbul selama interview……

QU-1.1 GLOBALISAI DAN DAYA SAING – A. GUASTAVI 52 / 57


EDISI: A / REVISI: 1 8/24/2007
MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEM 1

QU – 1. 1 – AS 8/8 “PERM AI N AN L I N GK U NGA N


KOMUNITAS”
PER KIRA A N WAK TU P EMB EL A JA RA N: 4 JAM

Tujuan pembelajaran: Cari tingkat kesadaran dari permasalahan ling-


kungan dengan komunitas saudara.

Cari siapa yang:

A telah mengunjungi Taman Nasional pada bulan yang lalu. Taman yang ma-
na?

B mengetahui nama Menteri lingkungan nasional. Siapa ?

C dalam anggota dari kelompok aktifis peduli lingkungan. Yang mana?

D bekerja sebagai volunteer untuk kelompok peduli lingkungan. Yang mana?

E telah berpartisipasi dalam reli atau gerak jalan pro/peduli lingkungan.


Kapan?

F berjalan kaki ketempat kerja atau perjalanan dengan mobil pool atau mobil
umum. Sejak kapan?

G memiliki taman terutama taman species local. Tanaman apa?

H mendaur ulang dua dari berikut ini: kertas, kaleng, botol-botol. Dua yang
mana?

I mengetahui sumber udara atau air yang berpolusi di area sekitar saudara.
Dimana?

J memberi nama isu-isu suatu lingkungan lokal yang berdampak langsung


padanya. Yang mana?

K praktek konservasi energi di rumah mereka sendiri. Bagaimana?

L telah mempersiapkan suatu rencana tindakan mengatasi beberapa masalah


utama lingkungan di area sekitar saudara.

Write down the answers that you have obtained in order to present them to
the rest of the group when you go back to school.

Tulislah jawaban dibawah ini yang telah saudara tambahkan untuk mempresen-
tasikannya kepada anggota kelompok jika saudara kembali kesekolah

A. B. C. D.

Nama: Nama: Nama: Nama:

Yang mana? Siapa? Yang mana? Yang mana?

E. F. G. H.

QU-1.1 GLOBALISAI DAN DAYA SAING – A. GUASTAVI 53 / 57


EDISI: A / REVISI: 1 8/24/2007
MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEM 1

Nama: Nama: Nama: Nama:

Kapan? Sejak kapan? Tanaman apa? Dua yang ma-


na?

I. J. K. L.

Nama: Nama: Nama: Nama:

Dimana? Yang mana? Bagaimana? Mengandung


apa?

Tugas dirumah: Siapkan dua lembar esai yang menggambarkan temuan


saudara dan ide-ide yang timbul selama interview……

QU-1.1 GLOBALISAI DAN DAYA SAING – A. GUASTAVI 54 / 57


EDISI: A / REVISI: 1 8/24/2007
MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEM 1

7 BIBLIOGRAPHY and WEBGRAPHY

Canzanelli G., Overview of learned lessons on local Economic Develepment, Human De-
velopment and Decent Work. Working papers. International Labour Organisa-
tion.Geneva.October 2001.

Needle, D., Business in Context: An introduction to business and its environment - 4th
Edition. Thompson’s publishing .June 2006

Propenko, J.,Globalisation, alliances and networking: A strategy for competitiveness and


productivity. Entrerprise and Cooperative Development Department. ILO. Geneva. Oc-
tober 1997.

Wignaraja, G., Competitiveness in a rapidly globalizing economy: Lessons of experi-


ence. Enterprise and Cooperative Department. ILO, Geneva. July 1997.

The Quest for Global Competitiveness through national quality and Business Excellence
awards. Asian Productivity Organisation. Tokyo. 2002.

United Nations Decade of Education for Sustainable Development 2005-2014.Draft In-


ternational Implementation Scheme. October 2004.
Websites

http://www.globalisationguide.org

Indonesia Kecamatan Development Programme. Retrieved in March 2007 at


Http://www.worldbank.org/id/kdp.

Worldgrowth.org is an internet site based resource which aims to give balance to the
debate on globalisation. It provides links to reports on every major globalisation issue.
Its orientation is pro-market and sound science. http://www.worldgrowth.org

Another portal on globalisation and governance designed by UNESCO that surveys pol-
icy responses to the effects of global change. http://www.unesco.org/most/most3.htm

The World Trade Organisation site contains comprehensive resources on issues such as
environment and trade-liberalisation.http://www.wto.org

The World Bank research currently focuses on trade liberalization and its impact on de-
veloping countries. http://econ.worldbank.org/topic.php/topic=2231

The OECD’s trade and globalisation web-site


http://www.oecd.org/subject/growth/in_tr_gl.htm

The United Nations Global Compact website.http://www.unglobalcompact.com/

The World Business Council for Sustainable Development provides a big business per-
spective on global environment protection.http://www.wbcsd.ch/

QU-1.1 GLOBALISAI DAN DAYA SAING – A. GUASTAVI 55 / 57


EDISI: A / REVISI: 1 8/24/2007
MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEM 1

Focus on the Global South contains many research papers on globalisation and Third
World issues.http://www.focusweb.org

The Transnational Institute is an Amsterdam based organisation with an international


membership. Many good articles linked to its web site http://www.tni.org

The Third World Network is a rare, and well maintained, anti-globalisation site actually
based in Asia (Singapore).http://www.twnside.org.sg/

WTO Watch is a well maintained critical site on the trade and globalissation mat-
ters.http://www.wtowatch.org

The International Council for Free Trade Unions keeps a page on globalisa-
tion.http://www.icftu.org/focus.asp?Issue=globalisation&Language=EN

The Friends of the Earth’s international program focusses on globalisation is-


sues.http://www.foe.org/international/

The Institute of International Economics globalisation resource features the most influ-
ential U.S. economists debating issues such as labour standards, competition policy,
and multinationals.http://www.iie.com/Publications/category.cfm'category_id=9

Another useful set of economic resources from the National Bureau of Economic Re-
search has made proceedings from a May 2001 conference - Globalisation in Historical
Perspective available at http://www.nber.org/books/global

Research from the Centre for Economic Policy Research is widely disseminated and
globalisation is one of its hot topics. Discussion papers represent a broad range of eco-
nomic mainstream economic think-
ing.http://www.cepr.org/Hot_Topics/default.htm#GRT1

The World Institute for Development Economics' new publication series - WIDER Discus-
sion Papers - are published on this website -http://www.wider.unu.edu/

Harvard Business School's 'working knowledge' e-newsletter provides thorough cover-


age of globalisation from the perspective of busi-
ness.http://hbsworkingknowledge.hbs.edu/topic.jhtml't=globalisation

If you would like to do further reading about dialogue and related areas we suggest the
following.

Banathy, Bela H. & Jenlink, Patrick M. Dialogue as a Means of Collective Communication,


Kluwer Academic/Plenum Publishers, New York, 2005

Bohm, David and Edwards, Mark. Changing Consciousness, Exploring the Hidden Source
of the Social, Political and Environmental Crises Facing our World. Pegasus, New York,
NY. 1992.

Bohm, David. On Dialogue. David Bohm Seminars. Ojai, CA.

Bohm, David. Unfolding Meaning. A weekend of Dialogue with David Bohm. Ark Paper-
backs, 1985.

QU-1.1 GLOBALISAI DAN DAYA SAING – A. GUASTAVI 56 / 57


EDISI: A / REVISI: 1 8/24/2007
MEMBANGUN BUDAYA MUTU BAHAN MAHASISWA – SEM 1

Cook, Scott D.N. and Yanow, Davora. Culture and Organisational Learning. The Journal
of Management Inquiry, Vol. 2 No. 4, December 1993.

Freidman, Maurice. Dialogue and the Human Image. Beyond Humanistic Psychology.
Sage Publications, Newbury Park, CA 1992.

Jawaorski, Joseph. Synchronicity. Berrett-Kohler, San Francisco, CA, 1997.

Johnston, Charles M., M.D. Necessary Wisdom, Meeting the Challenge of a New Cultural
Maturity. ICD Press. Seattle, WA. 1991.

Lindah L, Kay. Practicing the Sacred Art of Listening; SkyLightPaths Publishing. Wood-
stock, Vt. 2003

Senge, Peter M. The Fifth Discipline: The Art and Practice of the Learning Organisation.
Doubleday/Currency, New York. 1990.

Wheatley, Margaret J. Leadership and the New Science. Berrett-Koehler, 1992.

Wheatley, Margaret J. a simpler way. Berrett-Koehler, 1997.

Isaacs, William. Dialogue and the Art of Thinking Together. Doubleday, NY, 1999.

Yankelovich's, Daniel. The Magic of Dialogue. Simon and Schuster, NY, 1999.

QU-1.1 GLOBALISAI DAN DAYA SAING – A. GUASTAVI 57 / 57


EDISI: A / REVISI: 1 8/24/2007

Anda mungkin juga menyukai