Anda di halaman 1dari 1

RENUNGAN PAGI

2 Samuel 10:1-19

Di tengah persoalan, banyak orang berdoa kepada Tuhan. Sayangnya, seringkali mereka berhenti
di situ. Padahal, di saat kita berdoa, saat itulah Tuhan memberikan kepada kita senjata hikmat.
Berbekal hikmat dari Tuhan, kita diharapkan mampu menyusun strategi untuk keluar dari
persoalan.

Bangsa Amon mengetahui bahwa setelah mereka mempermalukan para pegawai Israel, Daud
membenci mereka. Demi melindungi diri, mereka menyewa orang Aram untuk berperang
bersama melawan orang Israel. Yoab, sang panglima, mendapati dirinya telah dikepung dari dua
sisi, dari depan dan dari belakang. Segera Yoab mengatur strategi, menempatkan Abisai,
adiknya, memimpin satu kelompok pasukan, sedang ia sendiri memimpin kelompok pasukan
lainnya. Sungguh menarik mendengar Yoab mengatakan, "... Tuhan kiranya melakukan yang
baik di mata-Nya." Tidak ada kepastian dari Tuhan bahwa hari itu bangsa Israel akan beroleh
kemenangan. Sekalipun demikian, berbekal senjata hikmat dari Tuhan, bangsa Israel berjuang
membuat strategi terbaik.

Di tengah persoalan, tidak dibenarkan kita duduk bersantai sambil mengatakan, "Berdoa saja dan
biarkan Tuhan yang bertindak!" Berdoa memang perlu, namun kita juga tidak boleh berpangku
tangan, menolak untuk berjuang. Berdoa tanpa berjuang ibarat pergi ke medan perang, namun
enggan untuk bertempur. Jika demikian, mungkinkah kita dapat meraih kemenangan? Sekiranya
hari ini kita menemukan diri berada dalam persoalan, berdoalah meminta senjata hikmat kepada
Tuhan. Kemudian, gunakanlah senjata tersebut untuk menyusun strategi kemenangan. Hasil
akhir memang milik Tuhan, namun perjuangan adalah bagian kita.

Anda mungkin juga menyukai