Anda di halaman 1dari 11

Perspektif Komunikasi: Jurnal Ilmu Komunikasi Politik dan Komunikasi Bisnis

Vol. 4 No. 2 Desember 2020 pp. 155-165


P-ISSN 2549-0613, E ISSN 2615-7179

PENGARUH PROMOSI OFFLINE DAN ONLINE TERHADAP KEINGINAN


UMKM UNTUK BERMITRA DENGAN SMESCO INDONESIA
Atajudin Nur, Astriana Baiti Sinaga, Cecep Effendi
SMESCO Indonesia, Prodi Ilmu Komunikasi & Magister Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Jakarta

atajudin@gmail.com; astri01@yahoo.com; cecep.effendi12@gmail.com

Abstrak
Promosi dapat dilakukan secara offline atau online guna menarik target market agar memilih produk yang ditawarkan
serta untuk menarik target market bergabung menjadi mitra perusahaan. Secara garis besar, penelitian ini dilakukan
untuk menguji pengaruh promosi secara offline dan online yang dilakukan SMESCO Indonesia terhadap keinginan
UMKM untuk bergabung menjadi mitranya. Penelitian ini bertujuan untuk; pertama, mengukur pengaruh promosi
offline terhadap keinginan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk bermitra dengan SMESCO Indonesia. Kedua,
mengukur pengaruh promosi online terhadap keinginan UMKM untuk bermitra dengan SMESCO Indonesia. Ketiga
mengukur pengaruh promosi offline dan online terhadap keinginan UMKM untuk bermitra dengan SMESCO Indonesia.
Pendekatan penelitiannya adalah kuantitatif dengan metode survei terhadap 118 responden, sampel UMKM mitra
SMESCO Indonesia sebagai objek, dengan memakai analisis regresi linier berganda. Hasilnya adalah pertama, terdapat
pengaruh dari promosi offline terhadap keinginan UMKM untuk bermitra dengan SMESCO Indonesia yang signifikan
dengan tingkat signifikansi 0,000 atau lebih kecil dari 0,05. Tanpa promosi offline tingkat keinginan bermitra UMKM
rendah yakni 5,2 dan dengan promosi offline tingkat keinginan bermitra UMKM bertambah 8, 85. Kedua, terdapat
pengaruh dari promosi online terhadap keinginan UMKM untuk bermitra dengan SMESCO Indonesia yang signifikan
dengan tingkat signifikansi 0,000 atau lebih kecil dari 0, 05. Tanpa promosi online tingkat keinginan bermitra UMKM
rendah yakni 3,5 dan dengan promosi online tingkat keinginan bermitra bertambah 8,12. Ketiga, ada pengaruh dari
promosi offline dan online secara simultan terhadap keinginan UMKM untuk bermitra dengan SMESCO Indonesia
yang signifikan dengan tingkat signifikansi 0,000 atau lebih kecil dari 0,05. Penelitian ini menunjukkan bahwa promosi
offline dan online dapat meningkatkan keinginan UMKM untuk menjadi mitra. Tanpa promosi offline dan online tingkat
keinginan UMKM untuk bermitra sebesar 5,2 sementara dengan promosi offline dan online tingkat keinginan bermitra
bertambah lebih dari 7,5.

Kata Kunci: Promosi Offline, Promosi Online, UMKM, Keinginan Bermitra

THE EFFECT OF OFFLINE AND ONLINE PROMOTION


ON THE DESIRE OF MSMEs (MICRO, SMALL MEDIUM ENTERPRISES)
TO PARTNER WITH SMESCO INDONESIA

Abstract
Promotion can be done both offline and online in order to attract the target market to choose the products offered and to
attract the target market to join the company as partners. Generally, this study was conducted to examine the effect of
offline and online promotions conducted by SMESCO Indonesia on the desire of MSMEs to join as partners. This
research aims to; first, measuring the effect of offline promotion on the desire of Micro, Small and Medium Enterprises
(MSMEs) to partner with SMESCO Indonesia. Second, measuring the effect of online promotion on the desire of
MSMEs to partner with SMESCO Indonesia. Third, measure the effect of offline and online promotions on the desire of
MSMEs to partner with SMESCO Indonesia. The research approach is quantitative with a survey method of 118
respondents, a sample of SMESCO Indonesia's SMEs partners as objects, using multiple linear regression analysis. The
results were first, there was an effect of offline promotion on the desire of MSMEs to partner with SMESCO Indonesia
which was significant with a significance level of 0.000 or less than 0.05. Without offline promotion, the level of
willingness to partner with SMEs was low, namely 5.2 and with offline promotion, the level of willingness to partner
with MSMEs increased by 8, 85. Second, there as an effect of online promotion on the desire of MSMEs to partner with
SMESCO Indonesia which was significant with a significance level of 0,000 or less than 0, 05. Without online

155
Perspektif Komunikasi: Jurnal Ilmu Komunikasi Politik dan Komunikasi Bisnis
Vol. 4 No. 2 Desember 2020 pp. 155-165
P-ISSN 2549-0613, E ISSN 2615-7179

promotion, the willingness to partner with MSMEs was low, namely 3.5 and with online promotion, the level of
willingness to partner with SMEs increases by 8.12. Third, there was an effect of simultaneous offline and online
promotion on the desire of MSMEs to partner with SMESCO Indonesia which is significant with a significance level of
0.000 or less than 0.05. This research showed that offline and online promotions could increase the desire of MSMEs to
become partners. Without offline and online promotions the level of willingness for MSMEs to partner was 5.2, while
with offline and online promotions the level of willingness to partner was more than 7.5.

Keywords: Desire of Partnership, Offline Promotion, Online Promotion, MSME

PENDAHULUAN dan pemasaran produk mereka kepada target


market (LLP-KUKM, 2018) .
Peran Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Salah satu faktor penting proses bisnis di
(UMKM) dalam perekonomian nasional sangat SMESCO Indonesia adalah pelaksanan aktivitas
penting. Sebagaimana diketahui, UMKM di tanah promosi dan pemasaran. UMKM sebagai target
air yang berjumlah 99,99% dari total keseluruhan aktivitas layanan SMESCO Indonesia tentunya
pelaku usaha atau sebesar 56,54 juta unit (Bank sangat mempertimbangkan layanan yang akan
Indonesia, 2018) telah menyumbang 60% dari didapatkan jika kelak bergabung menjadi mitra
PDB, menampung 97% tenaga kerja dan menjadi SMESCO Indonesia (LLP-KUKM, 2018).
tulang punggung ekonomi Indonesia (BPS, 2019). Permasalahan yang terjadi adalah belum
Sebagai penyumbang PDB terbesar seharusnya optimalnya promosi offline dan online yang
perlakuan terhadap UMKM lebih fokus dalam dilakukan oleh SMESCO Indonesia guna menarik
rangka pengembangan dan fasilitasi UMKM agar sebanyak mungkin UMKM di tanah air untuk
menjadi lebih baik lagi. Tetapi saat ini masih ada menjadi mitra. Hal itu karena terbatasnya sumber
hal-hal yang menyebabkan kurang berkembangnya daya yang ada di SMESCO Indonesia seperti
UMKM Indonesia terutama dalam hal akses anggaran dan fasilitas pendukung bagi pelaksanaan
pemasaran produk (Wantimpres, 2016). promosi yang optimal, memiliki jangkauan yang
Kementerian Koperasi dan UKM Republik luas dan berdampak positif sesuai keinginan
Indonesia memiliki Badan Layanan Umum (BLU) lembaga.
bernama LLP-KUKM atau Lembaga Layanan Secara garis besar, penelitian ini dilakukan
Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil dan untuk menguji pengaruh promosi secara offline dan
Menengah yang bergerak di bidang layanan online yang dilakukan SMESCO Indonesia
promosi dan pemasaran produk Koperasi dan terhadap keinginan UMKM untuk bergabung
UKM Indonesia. Dalam menjalankan tugas pokok menjadi mitranya. Batasan penelitian hanya
dan fungsinya LLP-KUKM melalui brand menganalisis dampak promosi offline maupun
SMESCO Indonesia memfasilitasi pemasaran online terhadap keinginan UMKM untuk bermitra.
produk Koperasi dan UKM Indonesia untuk pasar Promosi offline yang dilakukan SMESCO
nasional maupun internasional melalui fasilitasi Indonesia yakni berupa fasilitasi display permanen
display permanen serta penjualan produk UMKM dan penjualan produk UMKM mitra di gedung
unggulan provinsi se-Indonesia di gedung SME SMESCO Indonesia lantai dasar dan dua, fasilitasi
Tower Jakarta. Selain offline, promosi dan keikutsertaan pameran dalam dan luar negeri,
pemasaran juga dilakukan secara online melalui fasilitasi produk UMKM mitra dalam kegiatan
media sosial. LLP-KUKM menggunakan kanal fashion show, promosi produk melalui iklan,
youtube, Instagram, dan Facebook (LLP-KUKM, brosur, spanduk, temu bisnis dan temu buyer
2018). (LLP-KUKM, 2018).
Menurut Notoatmojo kemitraan yang Sedangkan batasan untuk promosi online
dikenal dengan istilah gotong royong atau adalah aktivitas promosi yang dilakukan oleh
kerjasama dari berbagai pihak, adalah suatu bentuk SMESCO Indonesia melalui internet berupa
kerjasama resmi antara individu, kelompok atau website lembaga (smescoIndonesia.com) dan
lembaga guna meraih suatu tugas atau tujuan promosi melalui media sosial untuk menarik
(Notoatmodjo, 2012). Sebagai mitra, para UMKM bermitra dengan SMESCO Indonesia.
UMKM memperoleh pendampingan, pelatihan Media sosial seperti facebook, youtube, instagram
dan twitter digunakan SMESCO Indonesia dalam

156
Perspektif Komunikasi: Jurnal Ilmu Komunikasi Politik dan Komunikasi Bisnis
Vol. 4 No. 2 Desember 2020 pp. 155-165
P-ISSN 2549-0613, E ISSN 2615-7179

berpromosi. Penelitian ini dibatasi objek menjangkau pasar yang lebih luas sejalan dengan
penelitiannya, yaitu UMKM yang telah menjadi meluasnya komunikasi (Kotler & Keller, 2015).
mitra SMESCO Indonesia sejak Januari hingga Sebagai bagian dari bauran komunikasi
September 2019. pemasaran, promosi menurut Kotler (2015) adalah
cara untuk menyampaikan informasi,
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur: mengingatkan, membujuk target market atau
1) Pengaruh promosi yang dilakukan oleh konsumen tentang produk atau brand yang
SMESCO Indonesia secara offline terhadap ditawarkan kepada mereka. Promosi menurut
keinginan UMKM untuk menjadi mitra Philip Kotler berpengaruh terhadap keputusan
SMESCO Indonesia; pembelian (Kotler & Keller, 2015).
2) Pengaruh promosi yang dilakukan oleh Fungsi promosi menurut Swastha dan
SMESCO Indonesia secara online terhadap Handoko (Swastha, 2010) dapat dirinci sebagai
keinginan UMKM untuk menjadi mitra berikut:
SMESCO Indonesia; a. Promosi yang dilakukan dengan
3) Pengaruh promosi secara online dan offline memberikan informasi mengenai barang
terhadap keinginan UMKM untuk menjadi atau produk dapat menambah nilai suatu
mitra SMESCO Indonesia. barang atau jasa. Informasi berupa jenis
produk, harga, ataupun lainnya akan
Pelaksanaan komunikasi pemasaran dalam membuat konsumen paham tentang
operasional suatu lembaga atau perusahaan kebutuhan dan keinginan mereka dan akan
menurut Kotler berperan penting untuk mempengaruhi konsumen, sehingga terjadi
meningkatkan ekuitas merek dan penjualan pertukaran yang memuaskan.
produk. Komunikasi pemasaran juga mampu b. Promosi bertujuan juga membujuk pembeli
menciptakan suasana atau keadaan bagi target potensial, dengan mengatakan produknya
market untuk memilih produk atau bergabung lebih baik dari produk lain.
dengan perusahaan atau lembaga (Kotler & c. Promosi melalui iklan memberikan kesan
Armstrong, 2014). tersendiri bagi konsumen, karena didesain
Menurut Kotler (2015) sarana untuk dengan sebaik-sebaiknya menggunakan
memberikan informasi, membujuk, serta warna, ilustrasi, kalimat, bentuk atau desain
mengingatkan konsumen secara langsung tentang gambar yang menarik.
produk dan merek yang dijual adalah komunikasi d. Promosi digunakan sebagai alat meraih
pemasaran. Masih menurut Kotler (2015) tujuan.
komunikasi pemasaran merupakan suara
perusahaan maupun merek dalam membangun Promosi Offline
dialog dan hubungan dengan konsumen. Promosi yang merupakan bagian dari bauran
Kegiatan komunikasi pemasaran menurut komunikasi pemasaran dapat dilakukan secara
Kotler bertujuan menyampaikan pesan kepada offline maupun online. Promosi offline
konsumen dan pelanggan, melalui media dan dilakukan dengan menggunakan media yang
berbagai saluran komunikasi pemasaran dengan tidak terhubung dengan jaringan internet atau
harapan terjadinya tiga tahap perubahan. Tahapan tidak diakses melalui perangkat digital
perubahan itu adalah pengetahuan, sikap, dan (Djayakusumah, 2010).
tindakan yang diinginkan (Kotler & Armstrong, Media pemasaran kategori offline menurut
2014). Bauran komunikasi pemasaran (marketing Djayakusuma (2010), dibagi ke dalam 3 (tiga)
communication mix) atau disebut juga bauran kategori, yaitu media tulisan dengan lukisan
promosi (promotion mix) adalah sarana untuk (media tulisan), media lisan dan media
melakukan komunikasi pemasaran. Bauran pertunjukan. Media tulisan adalah media yang
promosi merupakan perpaduan dari promosi, iklan, menyampaikan pesan berupa tulisan dan gambar
personal selling, direct selling, dan hubungan menarik untuk mempengaruhi calon konsumen
masyarakat dijalankan guna meraih tujuan agar membeli produk. Media cetak, brosur,
pemasaran (Kotler & Armstrong, 2014). spanduk dan baliho adalah contoh dari media
Pelaksanaan promotion mix terintegrasi oleh tulisan.
perusahaan akan mampu mendorong penjualan, Media lisan menurut Djayakusuma (2010)
meningkatkan ekuitas merek, bahkan dapat adalah media pemasaran yang menggunakan kata-

157
Perspektif Komunikasi: Jurnal Ilmu Komunikasi Politik dan Komunikasi Bisnis
Vol. 4 No. 2 Desember 2020 pp. 155-165
P-ISSN 2549-0613, E ISSN 2615-7179

kata termasuk juga gambar dalam aktivitas secara realtime dan bergantung pada waktu
komunikasinya yang berisi anjuran atau pesan individu saat mengakses informasi.
kepada konsumen untuk membeli barang atau jasa. d. Personal. Media online bersifat self control
Contoh media ini adalah penjualan personal, iklan yakni memberikan informasi yang relevan
melalui radio dan televisi. dan membiarkan informasi yang tidak
Menurut Djayakusuma (2010) tontonan dibutuhkan bagi individu.
yang ditujukan kepada khalayak atau target market e. Kapasitas Besar. Informasi pada media
sehingga mereka tertarik dan mau mencoba atau online dapat tetap tersimpan sepanjang
membeli barang/jasa yang ditawarkan adalah waktu dengan sistem global dan dapat
kategori media pertunjukan. Contoh media ditambahkan secara berkala.
pertunjukan antara lain berupa pentas kesenian, f. Hyperlink atau Terhubung Satu Sama Lain.
pawai, pemajangan produk, show mode dan demo Informasi dari satu situs dapat terhubung
produk. atau terkoneksi dengan situs lain guna
memperkuat atau menjelaskan informasi
Promosi Online terkait.
Promosi online adalah salah satu bentuk upaya
periklanan di dunia maya dengan tujuan agar Kemitraan
produk yang ditawarkan lebih dikenal Menurut Tjiptono (2015) kemitraan adalah
masyarakat luas serta meningkatkan transaksi pelaksanaan strategi bisnis yang saling
penjualan (Peluang, 2019). Interaktif, menguntungkan atau membesarkan oleh dua belah
multimedia dan realtime adalah kelebihan dari pihak atau lebih dalam jangka waktu tertentu.
promosi melalui online (Peluang, 2019). Kepatuhan dalam menjalankan etika bisnis
Promosi online dilakukan menggunakan menjadi penentu keberhasilan kemitraan (Tjiptono,
media yang terhubung dengan jaringan internet. 2015).
Menurut Kotler promosi melalui website, Menurut Marioti dalam Kundang (2017),
promosi melalui jaringan sosial atau social kemitraan adalah sebuah rangkaian proses bisnis,
media, iklan online, promosi melalui e-mail, yang diawali dengan mengenal dan memahami
dan promosi melalui mobile marketing adalah calon, serta mengetahui keunggulan dan
cara promosi melalui online (Kotler & kelemahan usahanya. Pemahaman terhadap
Armstrong, 2014). keunggulan mitra dapat menghasilkan sinergi
Media sosial adalah muatan berisi positif yang antara lain berdampak pada turunnya
informasi, dibuat dengan pemanfaatan teknologi biaya produksi dan efisiensi.
penerbitan. Media ini sangat mudah diakses dan Keinginan bermitra dapat berdampak
bertujuan untuk fasilitasi komunikasi, pengaruh, positif maupun negatif. Guna mengurangi atau
serta interaksi dengan sesama atau dengan menghilangkan dampak negatif, maka sebelum
khalayak. Media sosial di Indonesia berkembang membuat keputusan konsumen perlu diberi
pesat dan digunakan juga sebagai alat stimuli bahwa produk yang akan dapat
pemasaran produk, atau merek. Mereka adalah memenuhi kebutuhannya telah dikenal baik
Facebook, Instagram dan Twitter (Thoyibie, walaupun produk itu baru atau inovasi
2010). (Kundang, 2017).
Secara umum karakter media online berbeda Penelitian ini mengukur pengaruh promosi
dengan media konvensional (Iswara, 2011) yaitu offline dan online terhadap keinginan UMKM
sebagai berikut: untuk Bermitra. Ada dua variabel bebas (X1 dan
a. Aktual. Informasi di media online dapat X2) dan satu variabel terikat (Y). Variabel
diakses nonstop dan terdistribusi tanpa bebasnya yaitu promosi offline (X1) dan promosi
mengenal ruang dan waktu. online (X2). Sementara variabel terikatnya adalah
b. Interaktif. Komunikasi media online bersifat keinginan bermitra UMKM (Y).
dua arah melalui fitur berupa chatroom, Berdasarkan perumusan masalah, maka
polling, dan komentar untuk mempermudah kerangka pemikiran penelitian pengaruh promosi
individu berinteraksi. melalui media offline (variabel bebas) dan promosi
c. Updated. Informasi media online tersebar online (variabel bebas) terhadap keputusan
secara berulang karena updating informasi bermitra (variabel terikat) dapat digambarkan
sebagai berikut:

158
Perspektif Komunikasi: Jurnal Ilmu Komunikasi Politik dan Komunikasi Bisnis
Vol. 4 No. 2 Desember 2020 pp. 155-165
P-ISSN 2549-0613, E ISSN 2615-7179

Gambar 1. Grafik Kerangka Pemikiran Penelitian

Berdasarkan kerangka pemikiran terlihat hubungan September 2019. Jumlah sampel diambil
antar variabel yakni penerapan promosi secara berdasarkan penghitungan rumus Slovin (Umar,
offline dan online mempengaruhi keinginan 2013). Sampel adalah sekumpulan elemen yang
bermitra. Menurut Philip Kotler, aktivitas promosi memiliki karakteristik tertentu yang sama dan
berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Kotler kesempatan yang sama untuk menjadi anggota
& Armstrong, Principles of Marketing, 2014). sampel (Umar, 2013) .
Sementara keaktifan dalam berpromosi melalui Terhadap variabel dilakukan
media sosial dapat berdampak positif terhadap operasionalisasi variabel, yakni penentuan
keputusan untuk membeli (Ristania & Justianto, construct (kerangka) suatu sifat, nilai atau atribut
2013). dari orang, obyek atau kegiatan yang memiliki
variasi tertentu sehingga dapat diamati, diukur dan
METODE dianalisa (Situmorang & Lufti, 2014). Responden,
diminta menjawab pertanyaan kuesioner
Metode yang digunakan berupa pendekatan menggunakan skala rasio dari 0 s.d 10. Pemilihan
kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui skala rasio untuk mendapatkan hasil pengukuran
kuesioner/angket. Kuisioner/angket adalah yang dapat diurutkan, dibedakan, dibandingkan,
teknik pengumpulan data dengan memberikan dan memiliki jarak tertentu (Baxter, 2004).
atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada
responden dengan harapan adanya respon balik Teknis Analisis Data
atas daftar pertanyaan yang diberikan Analisis data dilakukan melalui metode statistika
(Sugiyono, 2016). untuk mengetahui hasil dari masing-masing variabel
Objek penelitiannya adalah 118 UMKM yang dianalisis. Analisis data menggunaka aplikasi
mitra SMESCO Indonesia (sampel/ responden) SPSS. Metode analisis statistik yang digunakan antara
yang berasal dari 168 UMKM mitra smesco lain:
yang bergabung pada periode Januari s/d

159
Perspektif Komunikasi: Jurnal Ilmu Komunikasi Politik dan Komunikasi Bisnis
Vol. 4 No. 2 Desember 2020 pp. 155-165
P-ISSN 2549-0613, E ISSN 2615-7179

1. Uji Instrumen Data terjadi heterokedastisitas atau adanya


Kriteria pengujian dilakukan melalui uji homokedastisitas. Model regresi
dua sisi dengan taraf signifikansi 5% atau dinyatakan tidak valid sebagai alat
0,05. Hasil uji dinyatakan valid apabila prediksi (peramalan), jika asumsi
angka koefisien korelasi item-total (rxy) heterokedastisitas tidak terpenuhi.
lebih besar dari angka koefisien korelasi
tabel. Apabila ada pernyataan kuesioner 3. Uji Regresi Linier Berganda
yang dapat menimbulkan beda penafsiran Guna mengetahui hubungan variabel terikat
karena kurang baik dalam susunan kata atau dengan variabel bebas, dan melihat besar atau
kalimatnya, maka pertanyaan yang tidak valid kecilnya pengaruh variabel bebas terhadap
dikeluarkan atau tidak dianalisis. Uji validitas variabel terikat baik secara sendiri maupun
penelitian ini menggunakan aplikasi SPSS. secara simultan maka digunakan uji regresi
linier berganda. Menurut Sugiyono (2016)
2. Uji Asumsi Klasik uji regresi linier berganda digunakan untuk
Untuk menguji apakah model yang digunakan meramal keadaan (naik-turunnya) variabel
mewakili atau mendekati kenyataan, maka terikat (kriterium), apabila dua atau lebih
lebih dahulu harus memenuhi uji asumsi variabel bebas sebagai faktor peramal
klasik. Analisis inferensial dipakai untuk (prediktor) dinaik-turunkannya atau
pengujian hipotesis melalui aplikasi SPSS dimanipulasi. Rumus persamaan regresi linear
dengan cara regresi dan korelasi. berganda untuk dua faktor peramal adalah
sebagai berikut:
a) Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan terlebih dahulu Y = a+β1X1+β2X2
sebelum dilakukan data analisis guna
mengetahui apakah terdapat hubungan Keterangan Rumus
distribusi yang normal atau tidak dalam Y : Keinginan Bermitra
model regresi. Karena model regresi yang a : Harga Konstanta
baik adalah berdistribusi normal. Dengan β1, β2 : Koefisien Regresi Parsial
tingkat signifikansi alfa (α) sama dengan X1 : Promosi online
5% atau 0,05, maka data berdistribusi X2 : Promosi offline
normal apabila tingkat signifikansinya lebih
besar dari nilai alfa.
HASIL DAN PEMBAHASAN
b) Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas dipakai untuk Berdasarkan hasil olah data, maka deskripsi
menguji apakah ada ketidaksamaan varian responden dapat dilihat seperti pada tabel di
dari residual satu pengamatan ke bawah ini (tabel 1).
pengamatan lain dalam model regresi.
Model regresi yang baik adalah tidak

Tabel 1. Deskripsi Responden

No Keterangan Jumlah Orang Persen

Jenis kelamin
1 Pria 45 38,1%
Wanita 73 61,9%
Jumlah 118 100%
Usia
< 20 tahun 9 7,6%

160
Perspektif Komunikasi: Jurnal Ilmu Komunikasi Politik dan Komunikasi Bisnis
Vol. 4 No. 2 Desember 2020 pp. 155-165
P-ISSN 2549-0613, E ISSN 2615-7179

20 - 35 tahun 72 61%
2 > 35 - 50 tahun 27 22,9%
> 50 tahun 10 8,5%
Jumlah 118 100%
Pendidikan
SLTA 53 28%
3 Diploma 3 31 26,3%
Sarjana 49 41,5%
Magister 5 4,2%
Jumlah 118 100%
Sumber: Hasil Olah Data

penelitian ini dilakukan dengan menilai r tabel


Berdasarkan hasil olah data, diketahui bahwa untuk df sama dengan n dikurangi 2 (df = n-2)
kebanyakan responden penelitian adalah wanita atau 118 - 2 = 116. Dengan level signifikansi αlfa
yakni 61,9%. Hal ini sesuai dengan kajian sebesar 0,05 didapat r tabel dua sisi sebesar 0.180,
International Finance Corporation (IFC) pada 2019 dan nilai semua indikator pertanyaan lebih dari
yang mencatat bahwa 53,9% dari sektor kerja nilai r tabel, maka dipastikan varibel penelitian ini
informal digarap perempuan. IFC melihat potensi adalah valid.
perempuan sebagai enterpreneur cukup besar (IFC,
2019). Uji Reliabilitas
Usia responden terdiri atas 9 orang berusia Reliabilitas menurut Sugiyono (2016) merupakan
di bawah 20 tahun. Jumlah responden yang alat ukur dari angket atau kuesioner yang menjadi
berumur antara 20 tahun sampai dengan 35 tahun indikator dari variabel atau konstruk. Angket atau
sebanyak 72 orang atau merupakan mayoritas kuesioner dikatakan reliabel/andal apabila jawaban
responden. Sebanyak 27 responden berumur lebih responden atas pertanyaan yang diajukan adalah
dari 35 tahun sampai dengan 50 tahun. Sementara stabil dari waktu ke waktu.
usia responden yang lebih dari 50 tahun sebanyak Nilai Cronbach Alpha (α) menjadi acuan untuk
10 orang. menentukan reliabilitas suatu konstruk. Apabila
Pendidikan responden beragam mulai dari nilai Cronbach α lebih dari atau sama dengan 0,60
sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA) sampai maka suatu konstruk dikatakan reliabel, karena
dengan yang bergelar master atau magister. ukuran kemantapan α adalah sebagai berikut:
Responden dengan pendidikan setingkat SLTA 1. Kurang Reliabel apabila nilai Cronbrach α
berjumlah 33 orang, dan responden dengan mulai dari 0.00 s/d 0.20.
pendidikan setingkat diploma tiga berjumlah 31 2. Agak Reliabel apabila nilai Cronbrach α mulai
orang. Responden dengan pendidikan terakhir dari 0.21 s/d 0.40.
bergelar sarjana strata satu berjumlah 49 orang, 3. Cukup Reliabel apabila nilai Cronbrach α mulai
sementara responden yang pendidikan terakhirnya dari 0.41 s/d 0.60.
bergelar master atau magister sebanyak 5 orang. 4. Reliabel apabila nilai Cronbrach α mulai dari
Mayoritas pendidikan terakhir dari responden 0.61 s/d 0.80.
adalah sarjana strata satu. 5. Sangat Reliabel apabila nilai Cronbrach α
mulai dari 0.81 s/d 1.00.
Uji Validitas
Uji validitas dilakukan dengan cara memban- Berikut ini adalah tabel hasil uji reliabilitas dengan
dingkan nilai r hitung dengan r tabel. menggunakan aplikasi SPSS:
Jika nilai r hitung > r tabel maka hasil uji
dinyatakan valid. Uji validitas terhadap variabel

161
Perspektif Komunikasi: Jurnal Ilmu Komunikasi Politik dan Komunikasi Bisnis
Vol. 4 No. 2 Desember 2020 pp. 155-165
P-ISSN 2549-0613, E ISSN 2615-7179

Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas

Statistik Reliabilitas
Variabel Nilai Cronbach's α Jumlah Item
Promosi Offline .997 9
Promosi Online .995 5
Keinginan Bermitra .998 13
Sumber: Hasil Olah Data

Berdasarkan tabel 2, nilai Cronbach alpha pada tiga Hasil Uji Normalitas
variabel penelitian yakni masing-masing berada di Berdasarkan hasil uji normalitas yang
atas nilai 0,81 dan mendekati angka 1(satu). Itu menggunakan metode grafik, terlihat bahwa
berarti sangat reliabel (Arikunto, 2013) dan tinggi sebaran data ada di kisaran garis diagonal seperti
(Sugiyono, 2016) terlihat pada gambar di bawah ini. Itu berarti
model regresi memenuhi asumsi normalitas.

Sumber: Hasil Olah Data

Gambar 2. Hasil Uji Normalitas

Pada gambar 1 terlihat bahwa titik-titik berada di dilakukan menggunakan scatterplot charts, yakni
sekitar garis diagonal yang berarti bahwa model dengan melihat apakah terbentuk pola tertentu
regresi sudah terdistribusi normal. yang berasal dari titik-titik nilai data variabel
terikat yang diuji terhadap variabel bebas.
Hasil Uji Heterokedastisitas Hasilnya sebagai-mana gambar berikut ini:
Uji untuk melihat gejala heterokedastik ini

162
Perspektif Komunikasi: Jurnal Ilmu Komunikasi Politik dan Komunikasi Bisnis
Vol. 4 No. 2 Desember 2020 pp. 155-165
P-ISSN 2549-0613, E ISSN 2615-7179

Sumber: Hasil Olah Data

Gambar 3. Hasil Uji Heterokedastisitas

Hasil Uji Regresi


Berdasarkan gambar 2, terlihat bahwa titik-titik Hasil uji memperlihatkan pengaruh variabel
menyebar di atas dan di bawah angka 0 (nol). Itu promosi offline dan online (variabel bebas)
berarti bahwa data bersifat homokedastisitas atau terhadap keinginan bermitra (variabel terikat)
tidak mengalami masalah heteroskedastisitas. seperti terlihat dalam tabel berikut ini.

Tabel 3. Hasil Uji Regresi Promosi Offline dan Promosi Online Terhadap Keinginan Bermitra

Nilai Nilai
Variabel Bebas Koefisien Regresi Ket.
t-hitung Sig.
Promosi Offline 0.797 2.816 0.000 Sig.
Promosi Online 0.753 2.258 0.000 Sig.

FHitung = 95.525
Sumber: Hasil Olah Data

Hasil pengujian regresi linear berganda itu Berdasarkan hasil uji anova atau uji simultan (Uji
menghasilkan persamaan sebagaimana berikut ini: F) diperoleh nilai F hitung sebesar 95.525, nilai
signifikansi sebesar 0,000 serta nilai F tabel
Y= a + β1X1 + β2X2 sebesar 3,07. Itu berarti F hitung lebih besar dari F
tabel, dan nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari
0,05. Artinya promosi offline dan online secara
Dimana: Y= 0.797 X1 + 0.753 X2 bersama mempengaruhi keinginan bermitra.
Karena adanya promosi secara offline dan
1. Apabila nilai β1 = 0,797, dan tidak ada online, tingkat keinginan bermitra UMKM cukup
penambahan nilai X1, maka nilai Y meningkat tinggi yakni di atas 7,5 dibandingkan tanpa adanya
sebesar 0,797. promosi offline dan online yakni sebesar 5,2.
2. Apabila nilai β2 = 0,753, dan tidak ada Temuan ini memperkuat hasil penelitian
penambahan nilai X2, maka nilai Y meningkat sebelumnya oleh Lancarya Prastowo (2016), dan
sebesar 0,753. Ade Raisha Nurgayatri (2016) yang menyimpulkan

163
Perspektif Komunikasi: Jurnal Ilmu Komunikasi Politik dan Komunikasi Bisnis
Vol. 4 No. 2 Desember 2020 pp. 155-165
P-ISSN 2549-0613, E ISSN 2615-7179

bahwa promosi yang dilakukan secara online sebesar 1.657. Nilai t-hitung lebih besar dari nilai
berpengaruh terhadap pengambilan keputusan t-tabel dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05,
target market. Dalam penelitian ini promosi offline yang berarti bahwa secara parsial promosi offline
dan online berpengaruh terhadap keinginan berpengaruh terhadap keinginan bermitra.
UMKM sebagai target market untuk bermitra Hasil penelitian juga membuktikan bahwa
dengan SMESCO Indonesia. tanpa adanya promosi offline, keinginan UMKM
Hasil kajian perusahaan teknologi untuk bermitra dengan smesco Indonesia cukup
pemasaran niaga Criteo menunjukan bahwa tinggi yakni 5,2. Dengan adanya promosi offline
promosi offline masih cukup efektif untuk keinginan UMKM untuk bermitra dengan
menjangkau target market di era digital. Hanya SMESCO Indonesia semakin tinggi yakni 8,85.
saja, pemasaran melalui banyak saluran yang Promosi offline yang dijalankan SMESCO
terintegrasi dinilai akan memaksimalkan Indonesia melalui media cetak, media elektronik
penjualan. Lebih rinci, promosi offline mampu serta penyelenggaraan kegiatan event dan
menjangkau 49% target market untuk membeli pertunjukan berpengaruh terhadap meningkatnya
produk atau menjadi mitra. Sementara promosi keinginan UMKM untuk menjadi mitra.
online bisa merangkul 24% pengguna dan Berdasarkan hasil Uji T atau uji parsial
omnichannel mendorong 27% target market retail juga terlihat bahwa variabel promosi online
untuk berbelanja atau bergabung menjadi mitra memperoleh nilai t-hitung sebesar 2.258 dan nilai
(Criterio, 2019). signifikansi sebesar 0,000 dengan nilai t-tabel
Promosi offline yang dilakukan SMESCO sebesar 1.657. Nilai t-hitung lebih besar dari t-
Indonesia adalah promosi melalui media berupa tabel, dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05,
iklan di media cetak, televisi dan radio serta itu berarti bahwa secara parsial promosi online
melalui event berupa pameran dan fashion show, berpengaruh terhadap keinginan bermitra.
baik yang dibuat sendiri oleh SMESCO Indonesia Hasil penelitian juga memperlihatkan
maupun kegiatan atau event yang dilakukan oleh tingginya keinginan bermitra UMKM dengan
pihak lain yang diikuti SMESCO Indonesia. adanya promosi online sebesar 8,12. Sementara
Promosi offline adalah kegiatan promosi SMESCO tanpa adanya promosi online, keinginan UMKM
Indonesia yang tidak berbasis internet. untuk bermitra dengan SMESCO Indonesia rendah
Sedangkan promosi online yang dilakukan yakni sebesar 3,5. Promosi online SMESCO
SMESCO Indonesia melalui internet, seperti Indonesia yang menggunakan jaringan internet dan
website smescoIndonesia.com serta promosi media sosial berpengaruh terhadap meningkatnya
melalui media sosial. Dengan adanya promosi keinginan UMKM untuk menjadi mitra.
secara offline dan online, konsumen mendapat
kemudahan memperoleh informasi mengenai SIMPULAN
produk yang ditawarkan SMESCO Indonesia atau
dalam hal ini layanan kemitraan. Berdasarkan hasil olah data, analisis dan
Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa pembahasan mengenai pengaruh promosi offline
promosi offline dan online yang dilakukan dan online terhadap keinginan UMKM untuk
SMESCO Indonesia selama ini dapat bermitra dengan SMESCO Indonesia maka dapat
meningkatkan keinginan UMKM untuk menjadi diambil kesimpulan sebagaimana berikut ini:
mitra. Hal itu sesuai dengan teori komunikasi
pemasaran yang dipopulerkan oleh Philip Kotler 1. Berdasarkan penelitian ditemukan adanya
(2015) bahwa guna meningkatkan ekuitas merek, pengaruh signifikan antara promosi offline yang
mendorong penjualan, bahkan menjangkau pasar dijalankan SMESCO Indonesia dengan
yang lebih luas dapat diraih melalui pelaksanaan keinginan bermitra. Promosi offline yang
bauran komunikasi pemasaran terintegrasi. dilakukan meningkatkan keinginan UMKM
Promosi berguna untuk mempengaruhi khalayak untuk bermitra dengan SMESCO Indonesia.
dalam mengambil keputusan, membeli produk,
atau bergabung. 2. Sedangkan pengaruh promosi online terhadap
Hasil Uji T atau uji parsial keinginan UMKM untuk bermitra dengan
memperlihatkan bahwa variabel promosi offline SMESCO Indonesia adalah sebagai berikut:
memperoleh nilai t-hitung sebesar 2.816 dan nilai ditemukan adanya pengaruh signifikan antara
signifikansi sebesar 0,000 dengan nilai t-tabel promosi online yang dilakukan SMESCO

164
Perspektif Komunikasi: Jurnal Ilmu Komunikasi Politik dan Komunikasi Bisnis
Vol. 4 No. 2 Desember 2020 pp. 155-165
P-ISSN 2549-0613, E ISSN 2615-7179

Indonesia terhadap keinginan UMKM untuk Peluang, M. (2019). Majalah Peluang.com.


bermitra. Promosi online yang dijalankan Retrieved from keutamaan-digital-
meningkatkan keinginan UMKM untuk marketing.
bermitra dengan SMESCO Indonesia. Ristania, N., & Justianto, J. (2013). Analisis
Pengaruh Harga, Promosi Dan Viral
3. Hasil penelitian juga memperlihatkan adanya Marketing Terhadap Keputusan Pembelian
pengaruh yang signifikan antara promosi offline Pada “Online Shop” S-Nexian Melalui
dan online terhadap keinginan UMKM untuk Facebook. Jurnal of Business Strategy and
bermitra dengan SMESCO Indonesia. Promosi Execution, 5.
offline dan online yang dilakukan SMESCO Situmorang, S. H., & Lufti, M. (2014). Analisis
Indonesia mampu meningkatkan keinginan Data untuk Riset Manajemen dan Bisnis
UMKM untuk bermitra. (Vol. Edisi Ketiga). Medan: USU Press.
Sugiyono. (2016). Metodologi Penelitian
DAFTAR PUSTAKA Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.
Bandung: Alfabeta.
Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Swastha, B. d. (2010). Manajemen Pemasaran:
pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Analisa dan Perilaku Konsumen.
Bank Indonesia. (2018). Sinergi Untuk Ketahanan Yogyakarta: BPFE.
dan Pertumbuhan. Laporan Perekonomian Thoyibie, L. (2010). Psikologi Social Media.
Indonesia 2018. Jakarta. Retrieved from http://komunikasi-
Baxter, L. A. (2004). The Basics Of Indonesia.org.
Communication Research. The University Tjiptono, F. (2015). Strategi Pemasaran (4 ed.).
of lowa: Chapman University. Yogyakarta: Andi Offset.
BPS. (2019). Hasil Sensus Ekonomi 2016 Lanjutan Umar, H. (2013). Metode Penelitian untuk Skripsi
Badan Pusat Statistik. Jakarta: BPS- dan Tesis. Jakarta: Rajawali.
Statistics Indonesia. Wantimpres. (2016). Kajian Membangun
Criterio. (2019). industri report. Retrieved from Infrastruktur, Sarana dan Jaringan
criterio.com: https://www.criteo. Pemasaran Produk Lokal UMKM. Jakarta:
com/digital-marketing-reports/ Dewan Pertimbangan Presiden RI.
Djayakusumah. (2010). Periklanan. Bandung:
Rosda Karya.
IFC. (2019). https://www.ifc.org/wps/wcm/
connect/corp_ext_content/ifc_external_cor
porate _site/home. Retrieved from ifc.org.
Iswara, L. (2011). Jurnalisme Dasar. Jakarta:
Buku Kompas,.
Kotler, P., & Armstrong. (2014). Principles of
Marketing (12 ed.). Jakarta: Erlangga.
Kotler, P., & Keller, L. K. (2015). Manajemen
Pemasaran dan Strategi Pemasaran (Edisi
Revisi ed.). Jakarta: Erlangga.
Kundang, H. (2017). Pola Kemitraan Antara Petani
Dengan PT Indofood Fryto-Lay Makmur
Pada Usaha Tani Kentang Industri
Varietas Atlantik. Jurnal ISTEK.
LLP-KUKM. (2018). Lembaga Layanan
Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah (LLP-KUKM). Laporan
Kinerja. Jakarta: LLP-KUKM.
Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

165

Anda mungkin juga menyukai