Anda di halaman 1dari 24

CV BUTI KARYA KONSULTAN

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Maksud dan Tujuan Pengawasan Teknis
1.3 Tugas Konsultan Pengawas
1.4 Struktur Organisasi Konsultan
1.5 Lokasi Pekerjaan

BAB II DATA UMUM KEGIATAN

2.1. Nama Kegiatan


2.2. Konsultan Pengawas / Supervisi
2.3. Kontraktor Pelaksana

BAB III PELAKSANAAN PEKERJAAN

3.1. Progres Fisik


3.2. Progres Pencairan Dana
3.3. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
3.4. Lokasi Sumber Material
3.5. Ringkasan Spesifikasi Item Pekerjaan

BAB IV PROGRES PELAKSANAAN PEKERJAAN

4.1 Kendala – kendala yang dihadapi


4.2 Hasil Pekerjaan

BAB V PENUTUP

Pengawasan jalan lingkungan dan saluran


“Pembangunan Jalan Lingkungan gang Kasmin RT. 11 RW.02 Kelurahan Bambu Pemali”
CV BUTI KARYA KONSULTAN

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya

sehingga Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Jalan Lingkungan Gang Kasmin RT.11

RW.02 Kelurahan Bambu Pemali Kabupaten Merauke Tahun Anggaran 2022

Kabupaten Merauke hingga akhir waktu pelaksanaan telah mencapai bobot prestasi

yang memuaskan dengan hasil sudah sesuai kontrak kerja.

Setiap tahapan pekerjaan telah dilalui dan akhirnya terangkum kedalam laporan

akhir ini yang merupakan tahapan akhir dari semua kegiatan yang terencana dan

terealisasi baik secara fisik maupun biaya, juga merupakan laporan secara

keseluruhan setiap tahapan kegiatan mulai dari nol pekerjaan, lima puluh persen

sampai dengan pekerjaan secara total. Serta kendala dan keberhasilan yang tercapai

selama berlangsungnya kegiatan terangkum dalam laporan akhir ini.

Akhirnya atas segala kerendahan hati, kami Konsultan Pengawas Pekerjaan

“Pembangunan Jalan Lingkungan Gang Kasmin RT.11 RW.02 Kelurahan Bambu Pemali ”

Kabupaten Merauke mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-

tingginya kepada Pemerintah Kabupaten Merauke dalam Hal ini Dinas Perumahan

Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Marauke, Tokoh

Pengawasan jalan lingkungan dan saluran


“Pembangunan Jalan Lingkungan gang Kasmin RT. 11 RW.02 Kelurahan Bambu Pemali”
CV BUTI KARYA KONSULTAN

Masyarakat Adat Marind Anim, serta semua pihak yang telah mendukung dan

berpartisipasi hingga kegiatan ini dapat terlaksana dan terealisasi sesuai dengan

rencana dan target yang diinginkan.

Semoga Allah SWT senantiasa menyertai segala niat baik kita dalam

memajukan pembangunan di Kabupaten Merauke dalam Bidang Kesehatan demi

untuk peningkatan taraf kesehatan masyarakat.

Merauke, Desember 2022


Konsultan Pengawas
CV. BUTI KARYA KONSULTAN

WALTERUS .J. WARAGAN


DIREKTUR

Pengawasan jalan lingkungan dan saluran


“Pembangunan Jalan Lingkungan gang Kasmin RT. 11 RW.02 Kelurahan Bambu Pemali”
CV BUTI KARYA KONSULTAN

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan infrastruktur jalan merupakan salah satu sektor


pembangunan yang paling dibutuhkan di Kabupaten Merauke karena ada banyak
ketergantungan pengembangan ekonomi, sosial dan pendidikan dengan
pembangunan infrastruktur jalan itu sendiri. Penyediaan infrastruktur jalan yang
merata di seluruh wilayah Kabupaten Merauke merupakan hal mutlak untuk
mewujudkan kabupaten yang mandiri, dengan pengelolaan pembangunan fisik
kabupaten yang meliputi sistem transportasi yang memiliki interkoneksi antar
wilayah.

Jalan merupakan prasarana angkutan darat yang sangat penting untuk


memperlancar kegiatan perekonomian. Usaha pembangunan yang meningkat
menuntut adanya sarana transportasi untuk menunjang mobilitas penduduk dan
kelancaran distribusi barang dari dan ke suatu daerah. Kinerja jaringan jalan sebagai
hasil dari manajemen pengelolaan didasarkan kepada beberapa indikator makro
yaitu berdasarkan: (1) kemantapan; (2) kondisi dan; (3) pemanfaatan jalan yang ada.

Pengawasan jalan lingkungan dan saluran


“Pembangunan Jalan Lingkungan gang Kasmin RT. 11 RW.02 Kelurahan Bambu Pemali”
CV BUTI KARYA KONSULTAN

Peningkatan dan rehabilitasi jalan juga dilaksanakan pada wilayah


permukiman yang padat penduduk. Dengan semakin baiknya kondisi jalan semakin
memicu tersebarnya kantong-kantong permukiman baru dan perluasan
permukiman yang ada, sehingga penduduk tidak terkonsentrasi pada wilayah
hamparan permukiman saja. Adanya persebaran penduduk akibat semakin baiknya
pelayanan jalan ini dapat dilihat dengan mulai tumbuh permukiman baru mengikuti
badan jalan yang telah ditingkatkan tersebut.

Pemerintah Kabupaten Merauke melalui Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan


Permukiman dan Pertanahan Bidang Permukiman terus berupaya untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat di bidang infrastruktur jalan, khususnya jalan lingkungan.
Seiring bertambahnya penduduk dan pertumbuhan wilayah, serta untuk mewujudkan
peningkatan kualitas prasarana dasar lingkungan permukiman, namun sampai saat
ini penanganan
pembangunan jalan lingkungan ini belum dapat dilakukan secara optimal dengan
sistem pengelolaan yang baik.

Setiap Tahun Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan


Bidang Permukiman banyak menerima proposal usulan dari masyarakat Kabupaten
Merauke untuk meningkatan jalan lingkungan di komplek perumahan yang berada di
wilayah kota Merauke maupun wilayah luar kota merauke. Terbatasnya anggaran
yang dimiliki Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan tidak
bisa mengikuti semua keinginan masyarakat untuk meningkatkan jalan lingkungan
tersebut.

Oleh karena itu pada tahun anggaran 2022 ini Dinas Perumahan Rakyat,
Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Merauke akan melanjutkan
peningkatan jalan lingkungan berupa pembangunan Jalan Lingkungan yang tujuan
utamanya untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat merauke.

Pengawasan jalan lingkungan dan saluran


“Pembangunan Jalan Lingkungan gang Kasmin RT. 11 RW.02 Kelurahan Bambu Pemali”
CV BUTI KARYA KONSULTAN

Sebagai realisasi dari suatu Perencanaan Teknis yang telah ada, maka untuk
pelaksanaan selain Kontraktor Pelaksana diperlukan pula adanya Konsultan
Pengawas / Supervisi, untuk meningkatkan kualitas maupun kuantitas serta dapat
memperkecil penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi pada saat
pelaksanaan fisik dilapangan. Konsultan Supervisi / Pengawas Teknis adalah
Perusahaan yang berbadan hukum dan bergerak dalam bidang jasa konsultansi.

CV. Buti Karya Konsultan ditunjuk sebagai konsultan pengawas, dengan tugas
tersebut sangat perlu dalam membuat laporan secara berkala yang direkap dalam
laporan mingguan, bulanan dan laporan akhir dengan dilengkapi progres kemajuan
pekerjaan dilapangan, sehingga mutu pekerjaan maupun kendala-kendala yang
dihadapi dapat diantisipasi secepatnya.

Dengan adanya laporan ini pihak pengawas dapat mempertanggung jawabkan


tugas-tugas yang diemban karena bagaimana pun peranan supervisi atau pengawas
sangat penting dalam suatu proyek agar pelaksanaan di lapangan sesuai dengan
rencana.

1.2 Maksud dan Tujuan Pengawasan Teknis

Maksud dan tujuan pengadaan jasa konsultasi Pengawasan Teknis/Supervisi


antara lain:

 Membantu Pihak Pemilik pekerjaan (Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan


Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Merauke) dalam mengawasi
jalannya pekerjaan Konsultan Pengawasan “ Pembangunan Jalan
Lingkungan Gang Kasmin RT.11 RW.02 Kelurahan Bambu Pemali ”
Kabupaten Merauke.

Pengawasan jalan lingkungan dan saluran


“Pembangunan Jalan Lingkungan gang Kasmin RT. 11 RW.02 Kelurahan Bambu Pemali”
CV BUTI KARYA KONSULTAN

 Menjamin bahwa seluruh pekerjaan yang akan dilaksanakan dalam paket


kegiatan ini dapat dilaksanakan dengan baik, sesuai dengan standar-
standar pembangunan yang berlaku di Indonesia.
 Menjamin agar seluruh pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai dengan desain
yang telah disetujui oleh pihak Pemilik pekerjaan.

1.3 Tugas Konsultan Pengawas


Konsultan Pengawas/Supervisi yang terikat secara kontraktual dengan pihak
Pemilik pekerjaan bertugas untuk:

 Mengawasi jalannya pelaksanaan pembangunan seluruh paket pekerjaan


dalam kegiatan ini mulai dari tahap awal sampai penyerahan pekerjaan
kepada Pihak Pemilik pekerjaan untuk pertama kali.
 Melakukan pengawasan terhadap seluruh tahapan pekerjaan, pemeriksaan
material/bahan dan arahan pelaksanaan di lapangan berdasarkan tahapan
dan urutan konstruksi yang benar.
 Memberikan saran/usulan kepada Pihak Pemilik pekerjaan dalam hal
diperlukan perubahan desain (review design) sekaligus melakukan
perhitungan-perhitungan kuantitas yang diperlukan.
 Memberikan arahan dan saran kepada pihak Pelaksana kegiatan
(kontraktor) mengenai pelaksanaan pekerjaan dalam paket kegiatan ini
agar dapat diselesaikan tepat waktu dengan tetap menjaga kualitas (mutu)
pekerjaan.
 Memberikan masukan kepada pihak Pemilik Pekerjaan mengenai besarnya
nilai tagihan yang dapat diajukan oleh pihak Pemborong berdasarkan
perkembangan kemajuaan pekerjaan yang dilaporkan.

Pengawasan jalan lingkungan dan saluran


“Pembangunan Jalan Lingkungan gang Kasmin RT. 11 RW.02 Kelurahan Bambu Pemali”
CV BUTI KARYA KONSULTAN

1.4 Struktur Organisasi Konsultan

Dalam melaksanakan tugas mengawasi Pekerjaan ini, pihak Konsultan didukung


oleh personil-personil yang telah berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan
jasa konsultansi Pengawasan Teknis/Supervisi.

Personil yang melaksanakan tugas ini diharapakan dapat berkoordinasi dengan


semua pihak yang terlibat dalam kegiatan pembangunan ini. Adapun Struktur
Organisasi Konsultan Pengawas, seperti terlihat pada Gambar 1, berikut ini:

Owner

Kontraktor
Pelaksana Team Leader/Site
Engineer

Inspector Administrasi

Garis Komando
Garis Koordinasi

Gambar.1. Struktur Organisasi Konsultan Pengawas

1.5 Lokasi Pekerjaan

Lokasi pekerjaan yang diawasi adalah:

“Pembangunan Jalan Lingkungan Gang Kasmin RT.11 RW.02 Kelurahan Bambu


Pemali” Kabupaten Merauke

Lokasi : Distrik Merauke - Kab. Merauke

Pengawasan jalan lingkungan dan saluran


“Pembangunan Jalan Lingkungan gang Kasmin RT. 11 RW.02 Kelurahan Bambu Pemali”
CV BUTI KARYA KONSULTAN

BAB II
DATA UMUM KEGIATAN

Data umum kegiatan pada konsultan pengawas dan kontraktor pelaksana adalah
sebagai berikut :

2.1 Nama Kegiatan


Pekerjaan : Pembangunan Jalan Lingkungan di Kabupaten Merauke
Lokasi Kegiatan : Kabupaten Merauke
Tahun Angaran : 2022
Sumber Dana : Dana Alokasi Umum ( DAU ) APBD Perubahan

2.2 Konsultan Pengawas / Supervisi


Pemberi Tugas (Owner) : Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan
Pertanahan Kabupaten Merauke
Nama Konsultan : CV Buti Karya Konsultan
Nomor & Tggl Kontrak : 18/KTRK/APBDP/PENGWS JLN SAL/XI/MRK/2022, 15
NOVEMBER 2022
Nilai Kontrak : Rp. 189.908.000,-
Pekerjaan : Jasa Pengawasan Jalan Lingkungan dan Saluran
Kabupaten Merauke.
2.3 Kontraktor Pelaksana
a. Kontraktor Pelaksana : CV. SABAR JAYA INDAH
b. Nomor Kontrak : 35/KTR/APDBDP/GG KASMIN/XI/MRK/2022
c. Tanggal Kontrak : 15 November 2022
d. Nilai Kontrak : Rp. 279,578,000.00
e. Sumber Dana : DANA ALOKASI UMUM (DAU)

Pengawasan jalan lingkungan dan saluran


“Pembangunan Jalan Lingkungan gang Kasmin RT. 11 RW.02 Kelurahan Bambu Pemali”
CV BUTI KARYA KONSULTAN

BAB III
PELAKSANAAN PEKERJAAN

3.1 Progres Fisik


Progres fisik pekerjaan Pembangunan Jalan Lingkungan Gang Kasmin RT.11
RW.02 Kelurahan Bambu Pemali” dapat dilihat pada laporan mingguan dan
bulanan yang telah dibuat dan dilampirkan oleh pihak konsultan.

3.2 Progres Pencairan Dana

Proses pembayaran pencairan dana dilakukan dengan cara mountly Certificate


(MC), dengan ketentuan tahapan pembayaran yang dilakukan dilihat dari hasil
prestasi pekerjaan yang telah dicapai dilapangan atau dapat dibayarkan 100%
dengan menyerahkan jaminan pemeliharaan.

3.3 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

Jadwal pelaksanaan Kegiatan Jasa Pengawasan Penyediaan Fasilitas PSU


Perumahan Permukiman adalah selama 45 (Empat Puluh Lima) hari kalender
atau 1,5 (satu setengah) bulan.

3.4 Lokasi Sumber Material


Lokasi sumber material untuk pekerjaan ini menggunakan material impor yang
tersedia di Kabupaten Merauke berupa pasir dan kerikil dari kota palu.

Pengawasan jalan lingkungan dan saluran


“Pembangunan Jalan Lingkungan gang Kasmin RT. 11 RW.02 Kelurahan Bambu Pemali”
CV BUTI KARYA KONSULTAN

3.5 Ringkasan Spesifikasi Item Pekerjaan


Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang harus dikerjakan dan dilaksanakan oleh pelaksana adalah
“Pembangunan Jalan Lingkungan Gang Kasmin RT.11 RW.02 Kelurahan Bambu
Pemali”, Lokasi : Distrik Merauke.
Pekerjaan Pembangunan Jalan Lingkungan HB Kompleks Pemda terdiri dari :
a. Pekerjaan Persiapan
1. Mobilisasi, Demobilisasi Umum dan Lain-lain
2. Pengukuran dan Pematokan Jalan
3. Bekisting Pondasi Jalan
4. Pembersihan Akhir
5. Dokumentasi dan Pelaporan
6. As Build Drawing
7. Papan Nama Kegiatan
b. Pekerjaan Jalan
1. Campuran Beton K 175 ( F’c = 14,5 Mpa)
2. Lapis Resap Pengikat (Prime Coat) – Manual
3. Latasir (SS) Kelas B (Pasir Import) Tebal 2 cm
c. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
1. Sosialisasi dan Promosi K3
2. Alat Pelindung Diri
3. Asuransi dan Perijinan (Kepmennaker 44 Thn 2015)
4. Personil K3
5. Fasilitas Sarana Kesehatan

Pengawasan jalan lingkungan dan saluran


“Pembangunan Jalan Lingkungan gang Kasmin RT. 11 RW.02 Kelurahan Bambu Pemali”
CV BUTI KARYA KONSULTAN

Mobilisasi, Demobilisasi Umum dan Lain-lain


1. Yang dimaksud dengan mobilisasi adalah pengadaan peralatan dilokasi yang
akan digunakan dalam pelaksanaan proyek termasuk pengadaan tenaga kerja
untuk operasional peralatan tersebut.
2. Kontraktor harus melaksanakan mobilisasi peralatan sesuai dengan daftar
peralatan yang diajukan dan telah disetujui oleh Direksi/Pengawas Lapangan.
Bila ternyata alat yang dimaksud dalam daftar tersebut berbeda dengan yang
dimobilisasi, maka Direksi berhak memerintahkan untuk dikeluarkan dari Job
Site dan diganti dengan peralatan sebenarnya., dan kontraktor wajib
melaksanakan perintah tersebut.
3. Segala akibat yang ditimbulkan dari pelaksanaan mobilisasi/demobilisasi,
merupakan tanggung jawab kontraktor.
4. Mobilisasi harus dilaksanakan segera setelah terbitnya SPMK dengan batas
waktu mobilisasi masimal 7 hari setelah terbitnya SPMK, terkecuali karena
suatu alasan yang dapat dibenarkan dan dapat ditolerir oleh pihak
direksi/pemimpin proyek.
5. Demobilisasi hanya dilakukan setelah pemborong telah menyelesaikan semua
tanggung jawabnya dan telah dilaksanakannya penyerahan kedua pekerjaan.

Pengukuran dan Pematokan Jalan


1. Steak out dan pengukuran lainnya dilakukan oleh pemborong atas petunjuk
direksi. Pengukuran harus dilakukan secara cermat dan teliti dimana
pemborong bertanggung jawab penuh atas ketelitian dari hasil pengukuran
terhadap semua akibatnya.
2. Dalam pengukuran dan pematokan, pemborong harus berpedoman pada
titik-titik referensi yang telah ditentukan oleh Direksi.
3. Dalam rangka menerapkan perencanaan berdasarkan gambar rencana, yang
mencakup elevasi/ketinggian dan dimensi ruang, maka Kontraktor harus

Pengawasan jalan lingkungan dan saluran


“Pembangunan Jalan Lingkungan gang Kasmin RT. 11 RW.02 Kelurahan Bambu Pemali”
CV BUTI KARYA KONSULTAN

memasang bouwplank. Poros As Bangunan harus ditandai dengan cat warna


dan paku pada papan-papan bauwplank yang telah terpasang.
4. Bouwplank harus dijaga kedudukannya agar tetap kuat dan tidak berubah
selama masa pelaksanaan. Papan bangunan (bouwplank) harus memakai
papan yang baik dengan tebal 2,5 - 3 cm tidak melengkung dengan sisi atas
disekap / diserut rata dengan patok kayu ukuran 5/10 cm terpancang kuat.
5. Bentuk profil bauwplank harus disesuaikan dengan bentuk profil konstruksi
yang akan dikerjakan termasuk ketinggian/elevasi yang disesuaikan dengan
elevasi konstruksi yang diinginkan.
6. Direksi / Pengawas Lapangan berhak untuk melakukan pengukuran dan
pemeriksaan ulang bila seandainya hasil pengukuran terdapat kekeliruan
atas biaya Kontraktor.
7. Peil + 0,00 adalah muka lantai tertinggi pada lantai dasar atau disesuaikan
dengan Gambar Rencana.

Bekisting Pondasi Jalan


1. Bekesting harus dibuat dari papan sesuai spesifikasi teknis tebal 2 cm, tidak
pecah, tidak bengkok dan haus rata, untuk bagian-bagian beton yang di
ekspose dengan rangka kayu yang kuat yang tidak mudah berubah bentuk.
2. Bekesting harus dibuat sedemikian rupa sehingga tidak ada perubahan
bentuk yang nyata dan menampung bahan-bahan sementara sesuai dengan
jalannya kegiatan pelaksanaan.
3. Semua bekesting harus diberi penguat datar dan silangan sehingga
kemungkinan bergeraknya bekesting selama dalam pelaksanaan dapat
dihindarkan, juga harus cukup rapat untuk menghindarkan keluarnya adukan
(mortal leakage).
4. Kayu bekesting harus bersih dan dibasahi air terlebih dahulu sebelum
pengecoran.

Pengawasan jalan lingkungan dan saluran


“Pembangunan Jalan Lingkungan gang Kasmin RT. 11 RW.02 Kelurahan Bambu Pemali”
CV BUTI KARYA KONSULTAN

5. Air pembasahan tersebut harus diusahakan agar mengalir sedemikian rupa


agar tidak menggenangi sisi bawah dari bekesting.

Dokumentasi dan Pelaporan


1. Kontraktor pelaksana harus membuat laporan harian yang berisi catatan-
catatan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan.
2. Laporan harian ini harus dilaporakan setiap minggu sebagai laporan
mingguan yang memuat data antara lain : prestasi kerja, jumlah tenaga
kerja, catatan teknis, permohonan – permohonan kepada konsultan
pengawas untuk dikoreksi dan disinkronisasikan dengan data konsultan.
3. Kontraktor pelaksana membuat dokumentasi dalam bentuk foto berwarna
dari berbagai kegiatan pekerjaan, ukuran foto bebas ditempatkan pada
kertas HVS dan dicetak dalam satu buku dokumentasi pekerjaan.

As Build Drawing
1. Setelah pekerjaan selesai dilaksanakan pelaksana harus melakukan opnam
pekerjaan dengan tujuan mendata ulang hasil pekerjaan apakah sudah
sesuai dengan gambar rencana.
2. Setelah didapat data survey hasil opnam, selanjutnya dibuat gambar hasil
pekerjaan, dicetak dalam kertas A3 dan dijilid rapi.

Papan Nama Kegiatan


Kontraktor harus membuat dan memasang 1 (satu) buah papan nama Kegiatan
berukuran minimal 80x120 cm dari papan dan tiang kayu cukup kuat sampai
selesainya pekerjaan, dipasang ditempat yang mudah terbaca/terlihat dari jalan.
Dicat putih dengan tulisan warna hitam, yang mencantumkan :

 Nama Kegiatan

Pengawasan jalan lingkungan dan saluran


“Pembangunan Jalan Lingkungan gang Kasmin RT. 11 RW.02 Kelurahan Bambu Pemali”
CV BUTI KARYA KONSULTAN

 Nama pekerjaan yang dilaksanakan


 Nama instansi pemberi tugas/pekerjaan
 Nama pemborong yang melaksanakan
 Nama konsultan perencana
 Nama konsultan pengawas
 Jangka waktu pelaksanaan (tanggal mulai s/d selesainya pekerjaan)
 Besarnya harga borongan.

Campuran Beton K 175 ( F’c = 14,5 Mpa)


1 Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah semua pekerjaan yang
menggunakan bahan beton.
2 Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, peralatan dan tenaga kerja serta
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan RKS dan gambar-gambar
pelaksanaan (Shop Drawing) yang telah disediakan untuk proyek ini.
3 Semen yang digunakan untuk proyek ini adalah Portland Cements jenis II
menurut NI-8 atau type I menurut ASTM, memenuhi S.400 menurut standart
cemen Portland yang digariskan oleh Assosiasi Cement Indonesia dengan
merk yang ada dipasaran.
4 Kontraktor hanya diperkenankan menggunakan satu merk semen pada saat
yang sama.
5 Pelaksanaan pengecoran dapat dilaksanakan setelah dilakukan pemeriksaan
(penulangan dan pemasangan bekesting) dan mendapat persetujuan dari
Direksi / Pengawas Lapangan.
6 Batas-batas pengecoran yang memakai semen berlainan merk harus
disetujui oleh Direksi / Pengawas Lapangan.
7 Aggregat yang digunakan harus sesuai dengan syarat-syarat dalam PBI 1971
dan NI-2, antara lain terdiri dari :

Pengawasan jalan lingkungan dan saluran


“Pembangunan Jalan Lingkungan gang Kasmin RT. 11 RW.02 Kelurahan Bambu Pemali”
CV BUTI KARYA KONSULTAN

a. Kadar Lumpur pasir beton (aggregat halus) tidak boleh melebihi 4%


berat pasir beton.
b. Koral atau crushed stone (aggregat kasar) :
 Harus mempunyai susunan gradasi yang baik, cukup syarat
kekerasannya dan padat (tidak porous). Dimensi maksimum 2,5 cm
dan tidak lebih 1/5 dimensi beton terkecil dari bagian konstruksi
yang bersangkutan.
 Aggregat harus dfitempatkan dalam bak-bak yang cukup terpisah
dari satu dan lain jenisnya / gradasinya dan diatas lantai beton
ringan untuk menghindari tercampurnya dengan tanah.
8 Air yang dipakai untuk pengecoran harus bersih, tidak berwarna, tidak
berbau dan tidak berasa sesuai dengan persyaratan dalam NI-2 Bab 3.6.
9 Kawat pengikat harus berukuran minimal 1 mm seperti yang disyaratkan
dalam NI-2 Bab 3.7.
10 Pengiriman dan penyimpanan bahan pada umumnya harus sesuai dengan
jadwal pelaksanaan.
11 Semen :
Semen harus didatangkan dan disimpan dalam kantong/zak utuh. Berat
semen harus sama dengan yang tercantum dalam zak.
Semen harus tersimpan dalam gudang kering,terlindung dari pengaruh
cuaca, berventilasi yang cukup dan lantai yang bebas dari tanah.
Semen harus dalam keadaan belum mengeras, bila ada bagian yang sudah
mengeras, jumlahnya tidak boleh lebih dari 5% berat semen
Kepada bagian semen yang mulai mengeras tersebut harus dicampurkan
semen dalam jumlah yang sama dengan syarat bahwa kualitas beton yang
dihasilkan harus sesuai dengan yang direncanakan.
12 Pengecoran

Pengawasan jalan lingkungan dan saluran


“Pembangunan Jalan Lingkungan gang Kasmin RT. 11 RW.02 Kelurahan Bambu Pemali”
CV BUTI KARYA KONSULTAN

a. Pelaksanaan pengecoran baru bisa dilaksanakan setelah direksi


mengadakan pemeriksaan terhadap pemasangan bekesting dan disetujui
untuk dilaksanakan.
b. Pelaksanaan pengecoran diluar sepengetahuan direksi atau pengawas
lapangan tidak akan diakui untuk dibayarkan.
c. Sesaat sebelum pengecoran dimulai, cetakan / bekesting perlu dibasahi
dengan air terlebih dahulu.
d. Pengecoran tidak diizinkan berlangsung secara bertahap untuk satu
bagian struktur sehingga kontraktor harus menyiapkan bahan / material,
peralatan dan fasilitas yang cukup dan memadai agar pelaksanaan
pengecoran berlangsung secara kontinyu.
e. Untuk menghindari penggumpalan campuran beton, maka pada saat
pengecoran berlangsung perlu diadakan penusukan secara berulang
pada daerah tertentu yang dianggap biasa terjadi penggumpalan beton.
f. Campuran beton tidak boleh dijatuhkan kedalam cetakan dari ketinggian
>1,00 M.
g. Setelah selesai pengecoran, kontraktor wajib melakukan penyiraman
beton seperlunya bila dianggap beton mulai mongering akibat
penguapan dan terik matahari. Minimal penyiraman dilaksanakan sekali
dalam sehari.

13 Metode pelaksanaan Pengecoran Untuk Jalan Beton :


a. Pelaksanaan meliputi penggalian jalur pondasi tepi, pemasangan
bekisting samping maupun bekisting untuk pembentukan blok/segmen
dalam arah memanjang.
b. Sangat penting diperhatikan jalan beton dalam arah memanjang harus
dibuat siar sehingga badan jalan berbentuk segmen/blok setiap 5~10 M
panjang, dimaksudkan untuk menghindari keretakan akibat penyusutan.

Pengawasan jalan lingkungan dan saluran


“Pembangunan Jalan Lingkungan gang Kasmin RT. 11 RW.02 Kelurahan Bambu Pemali”
CV BUTI KARYA KONSULTAN

c. Bekisting untuk siar sambungan beton cukup menggunakan potongan


tripleks yang dapat dilepas pada saat beton sudah setengah kering.
d. Sebelum pencampuran dan penghamparan beton sudah terlebih dahulu
disiapkan cetakan yang telah disipat dan diberi tanda paku untuk batas
permukaan beton.
e. Kemiringan jalan dibentuk dari bekisting dan saat pengecoran sedapat
mungkin dibuat kemiringan 1 : 20 sampai 1 : 12.
f. Metode pencampuran dapat menggunakan mixer beton (molen) dengan
jumlah putaran minimal 40 kali putaran atau campuran benar-benar
telah bercampur sempurna.
g. Pemadatan beton pada saat dihampar dianjurkan dilakukan dengan
menggunakan vibrator atau alat penggetar agar terjadi konsolidasi
campuran dengan baik dan mengurangi rongga udara.
h. Permukaan beton harus dibuat rata dan berbentuk punggung di as
membentuk kemiringan 1- 2% kearah tepi. Harus dihindari terjadinya
genangan pada permukaan jalan beton.
14 Pembongkaran Bekesting
a. Cetakan tidak boleh dibongkar sebelum beton mencapai kekuatan yang
cukup untuk memikul beban sendiri dan beban kerja.
b. Bila tidak menggunakan bahan additive untuk mempercepat proses
pengerasan beton, cetakan boleh dibongkar setelah beton berumur 3
(tiga) minggu.
c. Bila akibat pembongkaran cetakan, pada bagian konstruksi akan bekerja
beban-beban yang lebih tinggi dari pada beban rencana,maka cetakan
tidak boleh dibongkar selama keadaan tersebut berlangsung. Pedoman
tata cara pembongkaran bekesting sesuai dengan ketentuan yang
tercantum dalam PBI-1971 dan PB-88.Pembongkaran bekesting harus
mendapat persetujuan tertulis dari Direksi / Pengawas Lapangan.

Pengawasan jalan lingkungan dan saluran


“Pembangunan Jalan Lingkungan gang Kasmin RT. 11 RW.02 Kelurahan Bambu Pemali”
CV BUTI KARYA KONSULTAN

d. Pembongkaran bekesting dan penempatan siar-siar pelaksanaan,


sepanjang tidak ditentukan lain dalam gambar, harus sesuai dengan
Pasal 5.8 dan 6 dari PBI-1971. Siar-siar tersebut harus dibasahi terlebih
dahulu dengan air semen tepat sebelum pengecoran lanjutan dimulai.
Letak siar-siar tersebut harus disetujui Direksi / Pengawas Lapangan.

Lapis Resap Pengikat (Prime Coat)


Lapis Resap Pengikat (Prime Coat) terbuat dari adonan aspal padat (Pen.80/100
atau Pen.60/70) dan korosen (minyak tanah), atau murni aspal emulsi tanpa
adonan apapun. Lapis Resap Pengikat (Prime Coat) digunakan sebagai materi
perekat antara Base Course dengan lapisan perkerasan aspal yang baru.

Spesifikasi bahan :
a. Aspal Emulsi
Bila materi Lapis Resap Pengikat (Prime Coat) menggunakan aspal emulsi
tanpa adonan harus memenuhi ketentuan spesifikasi AASHTO M140, atau
spesifikasi Pd S-01-1995-03 (AASHTO M208). Aspal emulsi harus
mengandung residu hasil penyulingan minyak bumi (aspal dan pelarut) tidak
kurang dari 50 % dan memiliki penetrasi aspal tidak kurang dari 80/100.
Aspal emulsi untuk Lapis Resap pengikat ini dilarang diencerkan di
lapangan.

b. Campuran Aspal Padat dan Korosen


Bila materi Lapis Resap Pengikat (Prime Coat) menggunakan asapl padat
(Pen.60/70 atau Pen.80/100) dan korosen, harus memenuhi
spesifikasi AASHTO M20, diencerkan dengan minyak tanah (kerosen).
Proporsi minyak tanah yang dipakai harus diketahui dan disetujui oleh
Direksi Pekerjaan, sehabis percobaan di atas lapis pondasi atas yang telah

Pengawasan jalan lingkungan dan saluran


“Pembangunan Jalan Lingkungan gang Kasmin RT. 11 RW.02 Kelurahan Bambu Pemali”
CV BUTI KARYA KONSULTAN

selesai sesuai dengan Proporsi (Takaran) Penggunaan Bahan, dibawah ini.


Kecuali diperintah oleh Direksi Pekerjaan, perbandingan pemakaian minyak
tanah pada percobaan pertama harus dari 80 bab minyak per 100 bab aspal
semen (80 pph kurang lebih ekivalen dengan viskositas aspal cair hasil final
minyak bumi jenis MC-30).

Spesifikasi proses penghamparan


Prime coat hanya sanggup dihamparkan / disemprotkan pada permukaan base
course bila:
1. Tidak terdapat kerusakan pada pundak / tubuh jalan yang akan disemprot.
2. Tidak ada acara pekerjaan lainya pada pundak jalan.
3. Mendapatkan persetujuan dari Direksi terkait metode pekerjaan perkerasan
aspal (Pengaspalan)
4. Permukaan LPA (Lapisan Pondasi Agregat) atau base course harus rata dan
padat.
5. Pengujian Sandcone / CBR pada base course telah memenuhi spesifikasi SNI
03-1743-1989 dan SNI 03-2827-1992
6. Permukaan base corse telah higienis dari sampah, baik material organik,
plastik dan material penggangu lainya.
7. Volume penggunaan Prime Coat per merter perseginya sanggup dilihat Tabel
1.
8. Pemanasan aspal yang dilakukan berulang-ulang tidak diperbolehkan,
alasannya yakni akan mengurangi daya ikat dari aspal.
9. Apabila ditemukan materi aspal berlebihan ketebalananya pada ketika
disemprot, harus ditutup dengan materi penyerap (blotter material) sebelum
penghamparan lapis berikutnya. Bahan penyerap (blotter material) hanya
boleh dihampar 4 jam sehabis penyemprotan Lapis Resap Pengikat
dilakukan.

Pengawasan jalan lingkungan dan saluran


“Pembangunan Jalan Lingkungan gang Kasmin RT. 11 RW.02 Kelurahan Bambu Pemali”
CV BUTI KARYA KONSULTAN

10. Area yang telah disemprotkan Prime Coat hanya sanggup dilalui dan
dilanjutkan pada pekerjaan berikutnya pelapisan perkerasan aspal (Hotmix)
sehabis 4 jam dari proses penyemprotan dengan catatan kondisi cuaca
cerah.

Spesifikasi proses penghamparan


Kontraktor harus melaksanakan percobaan lapangan di bawah pengawasan
Direksi Pekerjaan, untuk mendapat tingkat dosis yang tepat (liter/m 2) dan
percobaan tersebut akan diulangi, sebagaimana diperintahkan oleh Direksi
Pekerjaan, jika jenis dari permukaan yang akan disemprot atau jenis dari materi
aspal berubah. Biasanya dosis pemakaian yang didapatkan akan berada dalam
batas-batas sebagai berikut :
0,4 hingga 1,3 liter/m2 untuk Lapis Pondasi Agregat Kelas A 0,2 hingga
1,0 liter/m2 untuk Lapis Pondasi Semen Tanah.

Tabel 1. Volume Pemakaian Lapis Resap Pengikat (Prime Coat)

Tabel 2. Suhu Penyemprotan Lapis Resap Pengikat (Prime Coat)

Pengawasan jalan lingkungan dan saluran


“Pembangunan Jalan Lingkungan gang Kasmin RT. 11 RW.02 Kelurahan Bambu Pemali”
CV BUTI KARYA KONSULTAN

Pengawasan jalan lingkungan dan saluran


“Pembangunan Jalan Lingkungan gang Kasmin RT. 11 RW.02 Kelurahan Bambu Pemali”
CV BUTI KARYA KONSULTAN

BAB IV
KENDALA – KENDALA DAN PEMECAHANNYA

4.1 Kendala-kendala yang Dihadapi


Pada pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Jalan Lingkungan Gang Kasmin
RT.11 RW.02 Kelurahan Bambu Pemali” ini tidak ada kendala yang berarti yang
membuat pekerjaan terhambat. Pihak pelaksana dalam hal ini kontraktor melakukan
pekerjaan dengan baik dan tepat sehingga pekerjaan cepat terselesaikan dengan
baik berkat koordinasi yang sudah terjalin antara pihak kontraktor, Pengawas dan
Owner (Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan).

4.2 Hasil Pelaksanaan


Hasil pelaksanaan fisik pekerjaan dapat dilihat dalam tabel Laporan
(terlampir). Bukti nyata yang terjadi dapat dilihat pada Lampiran Dokumentasi.

Pengawasan jalan lingkungan dan saluran


“Pembangunan Jalan Lingkungan gang Kasmin RT. 11 RW.02 Kelurahan Bambu Pemali”
CV BUTI KARYA KONSULTAN

BAB V
PENUTUP

Pekerjaan pengawasan Penyediaan PSU Perumahan Permukiman pada


“Pembangunan Jalan Lingkungan Gang Kasmin RT.11 RW.02 Kelurahan Bambu Pemali ”
berjalan dengan lancar dan baik.Pekerjaan selesai sebelum masa akhir kontrak
pekerjaan.
Kami selaku konsultan pengawas mengharapkan agar kinerja yang tetap
efektif dan baik ini terus dijaga agar tetap mendapat nilai yang baik untuk kegiatan-
kegiatan berikutnya.
Dalam melaksanakan fungsi pengawasan di lapangan kami CV. Buti Karya
Konsultan mengucapkan terima kasih atas dukungan dari berbagai pihak yang telah
membantu dan memberikan kepercayaan sehingga pekerjaan pengawasan teknis
pada pekerjaan ini dapat berjalan sesuai dengan waktu yang ditentukan.

Laporan akhir ini merupakan bagian dari pertanggungjawaban kami dalam tugas
pengawasan di lapangan.

Pengawasan jalan lingkungan dan saluran


“Pembangunan Jalan Lingkungan gang Kasmin RT. 11 RW.02 Kelurahan Bambu Pemali”

Anda mungkin juga menyukai