YOGYAKARTA
SISWA SMP NEGERI 5 ADIWERNA
Disusun Oleh :
KELAS VIII F
i
LEMBAR PENGESAHAN
Karya tulis ini dalam bentuk laporan perjalanan ini telah disahkan pada :
Hari :
Tanggal :
Tempat :
Mengetahui, Pembimbing
Kepala SMP Negeri 5 Adiwerna
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
karunia-Nya pada kami sehingga tugas yang diberikan ini dapat tersusun sampai
selesai yaitu menyusun laporan yang bertemakan “WIDYA WISATA KE
YOGYAKARTA”.
Laporan ini kami susun untuk melaksanakan tugas Bahasa Indonesia tahun
pelajaran 2022/2023, laporan ini dapat diselesaikan berkat bantuan dan dorongan
dari berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Ibu Titin Widiastuti, S.Pd., M.M.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 5
Adiwerna.
2. Ibu Siti Rokhmatus, S.Ag., M.Pd.I selaku Koordinator Kesiswaan.
3. Ibu Indah Tri Setiawati, S.Pd. selaku Pembina OSIS.
4. Bapak Santoso, S.Pd. selaku Wali Kelas
5. Rekan-rekan 8 F
Terlepas dari itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami memperbaiki laporan ini.
Dan apabila terdapat banyak kesalahan ataupun kekurangan dalam penulisan
ini, kami selaku penulis mohon maaf kepada para pembaca. Akhir kata, kami
berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi siswa-siswi SMP Negeri 5
Adiwerna.
iii
MOTTO
Life is like riding a bicycle. To keep your balance, you must keep
moving,Hidup itu seperti mengendarai sepeda. Untuk menjaga
keseimbangan, Anda harus terus bergerak(Syarif)
Pendidikan adalah senjata paling mematikan di dunia karena dengan
pendidikan, Anda dapat mengubah dunia(Gilang)
Jangan pernah berdebat dengan orang yang bodoh, karena orang lain yang
melihat tidak akan bisa menebak siapa yang paling bodoh(Syahdan)
Sesempurna apapun kopi yang kamu buat, kopi tetaplah kopi, yang
memiliki sisi pahit yang tidak akan mungkin bisa kamu
sembunyikan."(Zaky)
iv
DAFTAR ISI
v
BAB I
PENDAHULUAN
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Kegiatan
1.2 Tujuan Kegiatan
1.3 Manfaat Kegiatan
1.4 Sistematika Penulisan
1
2.2 Objek Wisata yang Dikunjungi
2.2.1 Goa Pindul
2.2.2 Tebing Breksi
2.2.3 Candi Prambanan
2.2.4 Museum Dirgantara
2.2.5 Pantai Parangtritis
2.2.6 Museum Monjali
2.2.7 Malioboro
2.3 Hal-hal yang Menarik dan Kurang Menarik
2.3.1 Hal-Hal yang Menarik
2.3.2 Hal-Hal yang Kurang Menarik
2
BAB II
PERJALANAN WISATA KE YOGYAKARTA
3
2.2 Objek Wisata yang Dikunjungi
2.2.1 Goa Pindul
4
Kata Pindul sendiri merupakan singkatan dari kata Pipi Kebendul yang
berasal dari bahasa Jawa. Kebendul dalam bahasa Indonesia bermakna
terbentur atau dalam keseharian disebut kejedot.
Sebelum menjadi tempat wisata seperti saat ini, dahulu Gua Pindul
dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk tempat mandi, mencuci serta
memancing. Adanya sungai yang berair jernih dan alami di dalam gua,
merupakan berkah tersendiri bagi warga desa setempat.
Selain itu, gua ini juga dianggap sakral sehingga dulu tak banyak orang
yang berani masuk kedalam lorong gua. Akhirnya semua anggapan tersebut
berubah ketika sejumlah mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada
melakukan penelitian di dalam Gua Pindul.
Ketika melakukan penelitian, kelompok mahasiswa tersebut takjub
akan keindahan stalagmit dan stalaktit yang ada di dalam gua. Tak hanya
itu, fenomena air sungai yang mengalir didalam gua menjadikan tempat ini
sangat unik. Timbullah gagasan dari kelompok mahasiswa tersebut untuk
menjadikan gua ini sebagai tempat wisata.
Akhirnya pada 2010, pemerintah bersama warga sekitar secara resmi
membuka Gua Pindul sebagai tempat wisata minat khusus yang hingga kini
cukup populer. Tempat wisata ini dikelola secara baik oleh Pokdarwis
(Kelompok Sadar Wisata) daerah setempat, sehingga memiliki fasilitas
yang cukup lengkap meskipun gua ini merupakan tempat wisata yang
cukup baru.
5
Sejarah Singkat Tebing Breksi
Tempat wisata ini merupakan bekas tambang yang dijalankan oleh
masyarakat sekitar. Oleh karena itu, pengunjung bisa menjumpai tempat
bekas pengolahan batu breksi di kawasan tersebut. Pada tahun 2014 silam,
aktivitas tambang berhenti beroperasi karena larangan dari pemerintah.
Batuan breksi yang ada di kawasan tersebut diketahui sebagai hasil
aktivitas vulkanis Gunung Api Purba Nglanggeran. Kawasan ini pun
menjadi wilayah yang dilindungi oleh pemerintah.
Bekas tambang tersebut kemudian didekorasi dan diubah warga
setempat menjadi obyek wisata. Pada tahun 2015, Sri Sultan Hamengku
Buwono X meresmikan Tebing Breksi sebagai obyek wisata Yogyakarta.
Tebing Breksi sendiri sebenarnya tercipta secara alami sejak. Kegiatan
pertambangan di sekitar kawasan tersebut meninggalkan jejak yang masih
bisa dilihat hingga saat ini.
Bekas-bekas kegiatan tambang tersebut menimbulkan corak tersendiri
yang membuat kawasan tersebut semakin atraktif. Selain itu, dekorasi yang
dibuat penduduk sekitar juga menambah daya tarik obyek wisata ini.
Wisatawan dapat menjumpai ukiran berupa wayang dan ular naga raksasa
di beberapa bagian dinding Tebing Breksi. Ukiran-ukiran tersebut menjadi
salah satu spot foto favorit pengunjung. Wisatawan juga bisa menyaksikan
panorama Kota Yogyakarta dari puncak tebing. Puncak tebing juga
menjadi spot strategis untuk menyaksikan matahari terbenam. Pengunjung
juga bisa melakukan aktivitas menarik seperti berkeliling dengan jeep
wisata, bersepeda gunung, atau bahkan panjat tebing. Tak hanya sekedar
menikmati panorama alam, wisatawan juga bisa berolahraga dan
melakukan aktivitas fisik lainnya.
6
Candi Prambanan atau Candi Loro Jonggrang adalah
kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9
masehi. Candi ini dipersembahkan untuk Trimurti, tiga dewa utama Hindu
yaitu Brahmasebagai dewa pencipta, Wishnu sebagai dewa pemelihara,
dan Siwa sebagai dewa pemusnah. Berdasarkanprasasti Siwagrha nama asli
kompleks candi ini adalah Siwagrha (bahasa Sanskerta yang bermakna
'Rumah Siwa'), dan memang di garbagriha (ruang utama) candi ini
bersemayam arca Siwa Mahadewa setinggi tiga meter yang menujukkan
bahwa di candi ini dewa Siwa lebih diutamakan.
7
2.2.4 Museum Dirgantara
8
2.2.5 Pantai Parangtritis
9
Keunikan Museum Monjali terletak pada struktur bangunannya.
Bangunan Monjali berbentuk kerucut yang terdiri dari 3 lantai. Bentuk
bangunan yang unik ini sangat ikonik dan telah menjadi ciri khas dari
Museum Monjali. Selain itu, keunikan lain dari Museum Monjali adalah
bangunan induk museum yang dikelilingi oleh kolam ikan. Adanya kolam
ini berfungsi sebagai pengaman yang menurut tradisi diartikan sebagai
penolak segala sesuatu yang bersifat jahat. Selain itu, Selain itu air kolam
juga dapat diartikan sebagai lambang kesucian. Harapannya dengan
melewati kolam ikan sebelum memasuki bangunan induk, para pengunjung
merasa lebih tenang sehingga dapat lebih mudah untuk memahami
berbagai ilmu dan suri tauladan dari para pahlawan yang didapat selama
berkunjung ke Museum Monjali.
2.2.7 Malioboro
10
Sebenarnya, Malioboro merupakan suatu kawasan yang merupakan
gabungan dari tiga jalan yaitu Jalan Margo Utomo, Jalan Malioboro dan
Jalan Margo Mulyo. Kawasan yang legendaris tersebut membentang dari
Tugu Jogja sepanjang 2,5 kilometer hingga ke perempatan Kantor Pos
Yogyakarta. Keberadaannya yang tepat di titik 0 kilometer Kota Jogja ini
membuat wisatawan sangat mudah untuk mencapainya.
Jalan Malioboro merupakan salah satu elemen penting bagi
Yogyakarta baik dari segi ekonomi maupun sejarah. Jika dicermati lebih
dalam, kawasan tersebut berada pada suatu garis lurus yang dikenal dengan
garis imajiner. Garis tersebut menghubungkan elemen-elemen penting Kota
Jogja seperti Gunung Merapi, Tugu Jogja, Kraton Yogyakarta hingga
Pantai Parangtritis.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengalaman wídya wisata yang telah penulis alami, penulis
dapat memberikan kesimpulan sebaga berikut:
Widya wisata selain dapat menambah wawasan dan juga menambah
pengalaman Indonesia sangatlah kaya akan keindahan alamnya dan Indonesia
memiliki berbagai tempat wisata yang menarik dan pantas dikunjungi.
3.2 Saran-saran
Dan berbagai uraian mengenai widya wisata yang telah tertulis diatas,
penulis akan memberikan saran-saran kepada pembaca, yaitu sebagai berikut:
Saat bus parkir, segeralah turun dan tutup pintu bus supaya para pengamen
tidak masuk ke dalam bus.
Hendaknya saat akan pergi ke tempat wisata, jangan lupa membawa kamera
agar semua kenangan yang menyenangkan dapat diabadikan.
Jangan memakai perhiasan berlebihan danjangan beijalan sendirîan karena
bisa saja terlibat dalam tindakan kejahatan.
Lebih baik untuk pergi ke toilet terlebih dahulu jika diperlukan sebelum
pergi ke tempat wisata, karena mencari toilet di tempat wisata akan
memakan banyak waktu/tertinggal rombongan + bayar
Patuhi semua aturan dan Protokol Kesehatan yang ada di tempat wisata agar
terhindar dañ masalah dan penyakit
12
LAMPIRAN
13