Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PERJALANAN WISATA EDUKASI

YOGYAKARTA
SISWA SMP NEGERI 5 ADIWERNA

Disusun Oleh :

1. M. Syahdan Baroka Rizieq (17)

2. M. Althof Zaki (19)

3. Rizki Syarif Hidayatullah (28)

4. M. Gilang Prasetyo (18)

KELAS VIII F

SMP NEGERI 5 ADIWERNA


Tahun Pelajaran 2022/2023

i
LEMBAR PENGESAHAN

Karya tulis ini dalam bentuk laporan perjalanan ini telah disahkan pada :
Hari :
Tanggal :
Tempat :

Mengetahui, Pembimbing
Kepala SMP Negeri 5 Adiwerna

Titin Widiastuti, S.Pd., M.M.Pd. Santoso, S.Pd.

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
karunia-Nya pada kami sehingga tugas yang diberikan ini dapat tersusun sampai
selesai yaitu menyusun laporan yang bertemakan “WIDYA WISATA KE
YOGYAKARTA”.
Laporan ini kami susun untuk melaksanakan tugas Bahasa Indonesia tahun
pelajaran 2022/2023, laporan ini dapat diselesaikan berkat bantuan dan dorongan
dari berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Ibu Titin Widiastuti, S.Pd., M.M.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 5
Adiwerna.
2. Ibu Siti Rokhmatus, S.Ag., M.Pd.I selaku Koordinator Kesiswaan.
3. Ibu Indah Tri Setiawati, S.Pd. selaku Pembina OSIS.
4. Bapak Santoso, S.Pd. selaku Wali Kelas
5. Rekan-rekan 8 F

Terlepas dari itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami memperbaiki laporan ini.
Dan apabila terdapat banyak kesalahan ataupun kekurangan dalam penulisan
ini, kami selaku penulis mohon maaf kepada para pembaca. Akhir kata, kami
berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi siswa-siswi SMP Negeri 5
Adiwerna.

iii
MOTTO

 Life is like riding a bicycle. To keep your balance, you must keep
moving,Hidup itu seperti mengendarai sepeda. Untuk menjaga
keseimbangan, Anda harus terus bergerak(Syarif)
 Pendidikan adalah senjata paling mematikan di dunia karena dengan
pendidikan, Anda dapat mengubah dunia(Gilang)
 Jangan pernah berdebat dengan orang yang bodoh, karena orang lain yang
melihat tidak akan bisa menebak siapa yang paling bodoh(Syahdan)
 Sesempurna apapun kopi yang kamu buat, kopi tetaplah kopi, yang
memiliki sisi pahit yang tidak akan mungkin bisa kamu
sembunyikan."(Zaky)

iv
DAFTAR ISI

Halaman Judul ............................................................................................... i


Lembar Pengesahan ...................................................................................... ii
Kata Pengantar .............................................................................................. iii
Motto ............................................................................................................. iv
Daftar Isi ........................................................................................................ v
Bab I Pendahuluan ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Kegiatan ........................................................... 1
1.2 Tujuan Kegiatan ........................................................................ 1
1.3 Manfaat Kegiatan ...................................................................... 1
1.4 Sistematika Penulisan ............................................................... 1

Bab II Perjalanan Wisata Ke Yogyakarta .................................................. 3


2.1 Jadwal Kegiatan ........................................................................ 4
2.2 Objek Wisata yang Dikunjungi ................................................. 4
2.2.1 Goa Pindul ...................................................................... 4
2.2.2 Tebing Breksi .................................................................. 5
2.2.3 Candi Prambanan ............................................................ 6
2.2.4 Museum Dirgantara ........................................................ 8
2.2.5 Pantai Parangtritis ........................................................... 9
2.2.6 Museum Monjali ............................................................. 9
2.2.7 Malioboro ........................................................................ 10
2.3 Hal-hal yang Menarik dan Kurang Menarik ............................. 11
2.3.1 Hal-Hal yang Menarik ........................................................... 11
2.3.2 Hal-Hal yang Kurang Menarik .............................................. 11

Bab III Kesimpulan ..................................................................................... 12


3.1 Kesimpulan ............................................................................... 12
3.2 Saran-Saran ................................................................................ 12
Lampiran ....................................................................................................... 13

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kegiatan


Sekarang ini banyak pelajar yang kurang menghargai tradisi dan
kebudayaan bangsa Indonesia. Mereka leblh tertarik dengan kebudayaan luar
negeri. Untuk itu, SMP Negeri 5 Adiwema mengadakan perjalanan wisata ke
Yogyakarta. Perjalanan Wisata ini diadakan agar siswa lebih mengenal sejarah,
Iradisi dan kebudayaan bangsa Indonesia sehingga akan timbul rasa cinta clan
memiliki kebudayaan bangsa serta akan melestarikanya.
Adapun objek wisata yang dikunjungi antara lain: Goa Pindul, Tebing
Breksi, Candi Prambanan, Museum Dirgantara, Pantai Parangtritis, Museum
Monjali, Malioboro

1.2 Tujuan Kegiatan


Kegiatan ini bertujuan agar siswa:
1. Menghargai tradisi kebudayaan bangsa Indonesia
2. Melestarikan dan menjaga kebudayaan agar tidak punah
3. Menambah pengalaman dan pengetahuan

1.3 Manfaat Kegiatan


Kegiatan ini bermanfaat bagi kita, yaitu:
1. Rasa cinta dan rasa memiliki akan tumbuh saat kita berkunjung ke Museum
Candi Prambanan.
2. Bertambahnya pengetahuan dan pengalaman kita, terutama saat
mengunjungi Museum Dirgantara.

1.4 Sistematika Penulisan


Laporan ini ditulis dengan sistematika sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Kegiatan
1.2 Tujuan Kegiatan
1.3 Manfaat Kegiatan
1.4 Sistematika Penulisan

Bab II Perjalanan Wisata Ke Yogyakarta


2.1 Jadwal Kegiatan

1
2.2 Objek Wisata yang Dikunjungi
2.2.1 Goa Pindul
2.2.2 Tebing Breksi
2.2.3 Candi Prambanan
2.2.4 Museum Dirgantara
2.2.5 Pantai Parangtritis
2.2.6 Museum Monjali
2.2.7 Malioboro
2.3 Hal-hal yang Menarik dan Kurang Menarik
2.3.1 Hal-Hal yang Menarik
2.3.2 Hal-Hal yang Kurang Menarik

Bab III Kesimpulan


3.1 Kesimpulan
3.2 Saran-Saran

2
BAB II
PERJALANAN WISATA KE YOGYAKARTA

2.1 Jadwal Kegiatan


HARI/TANGGAL KEGIATAN
1. Kumpul di sekolah
2. Mendapat pengarahan di sekolah
Hari Pertama
3. Berdo’a bersama
Minggu, 22 Mei 2022
4. Berangkat ke Yogyakarta
19.00 WIB s.d 01.30 WIB
5. Transit di Rest Area
6. Sholat Subuh
1. Sarapan pagi
2. Berangkat ke Goa Pindul
3. Dilanjutkan ke Tebing Breksi
Hari Kedua
4. Makan Siang
Senin, 23 Mei 2022
5. Mengunjungi Candi Prambanan
16.30 WIB s.d 19.30 WIB
6. Dilanjutkan ke Museum Dirgantara
7. Menuju penginapan (Hotel)
8. Makan malam
1. Sarapan pagi
2. Berangkat ke toko oleh-oleh
3. Dilanjutkan ke Pantai Parangtritis
Hari Ketiga
4. Kemudian makan siang
Selasa, 24 Mei 2022
5. Dilanjutkan ke Monjali
06.00 WIB s.d 00.30 WIB
6. Dilanjutkan menuju ke Malioboro
7. Dan makan Malam
8. Menuju Ke SMP Negeri 5 Adiwerna

3
2.2 Objek Wisata yang Dikunjungi
2.2.1 Goa Pindul

Penjelasan Tentang Goa Pindul


Goa Pindul adalah sebuah goa alam yang terletak di desa Bejiharjo
Kabupaten Gunungkidul. Goa Pindul Jogja ini tidak sama dengan Goa
lainnya dimana Goa Pindul Wonosari ini didalamnya mengalir sungai
bawah tanah. bisa dikatakan bahwa Goa Pindul Gunung Kidul ini berupa
goa tapi didalamnya ada airnya. Goa Pindul Jogjakarta ini membentang
panjang sekitar 350 m, dengan lebar mencapai 5 m. Gua Pindul
Jogja memiliki kedalaman sekitar 5 hingga 12 m. Sedangkan jarak
permukaan air dengan atap gua sekitar 4 m. Gua Pindul cukup berbeda
dengan gua- gua lainnya. Disini, Anda tak hanya menyaksikan keeksotisan
goa, namun juga akan dibuat takjub dengan kilauan air yang mengisi Goa
Pindul Wonosari Gunungkidul tersebut. Air tersebut merupakan sungai
bawah tanah yang berasal dari mata air gedong tujuh.

Sejarah Singkat Goa Pindul


Gua Pindul ternyata menyimpan sejarah. Terdapat sebuah kisah yang
menjadi asal usul penamaan gua tersebut. Kisah ini dipercaya oleh
masyarakat sekitar secara turun temurun dan berkaitan dengan nama-nama
gua lainnya yang berada di daerah Bejiharjo.
Konon, dahulu kala ada seorang bernama Joko Singlulung tengah
mencari sosok ayahnya yang hilang. Joko Singlulung berkelana menyusuri
tanah Jawa yang kala itu masih liar. Ia berjalan menjelajahi hutan-hutan,
gua-gua serta gunung hingga akhirnya tiba di daerah Gunungkidul.
Ketika Joko Singlulung memasuki sebuah gua, secara tak sengaja ia
terbentur sebuah batu. Demikianlah asal usul dari penamaan gua yang kini
tengah populer di kalangan wisatawan.

4
Kata Pindul sendiri merupakan singkatan dari kata Pipi Kebendul yang
berasal dari bahasa Jawa. Kebendul dalam bahasa Indonesia bermakna
terbentur atau dalam keseharian disebut kejedot.
Sebelum menjadi tempat wisata seperti saat ini, dahulu Gua Pindul
dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk tempat mandi, mencuci serta
memancing. Adanya sungai yang berair jernih dan alami di dalam gua,
merupakan berkah tersendiri bagi warga desa setempat.
Selain itu, gua ini juga dianggap sakral sehingga dulu tak banyak orang
yang berani masuk kedalam lorong gua. Akhirnya semua anggapan tersebut
berubah ketika sejumlah mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada
melakukan penelitian di dalam Gua Pindul.
Ketika melakukan penelitian, kelompok mahasiswa tersebut takjub
akan keindahan stalagmit dan stalaktit yang ada di dalam gua. Tak hanya
itu, fenomena air sungai yang mengalir didalam gua menjadikan tempat ini
sangat unik. Timbullah gagasan dari kelompok mahasiswa tersebut untuk
menjadikan gua ini sebagai tempat wisata.
Akhirnya pada 2010, pemerintah bersama warga sekitar secara resmi
membuka Gua Pindul sebagai tempat wisata minat khusus yang hingga kini
cukup populer. Tempat wisata ini dikelola secara baik oleh Pokdarwis
(Kelompok Sadar Wisata) daerah setempat, sehingga memiliki fasilitas
yang cukup lengkap meskipun gua ini merupakan tempat wisata yang
cukup baru.

2.2.2 Tebing Breksi

Penjelasan Tentang Tebing Breksi


Tebing Breksi merupakan obyek wisata yang terletak di Desa
Sambirejo, Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Obyek wisata ini
berupa perbukitan batuan breksi bercorak unik.

5
Sejarah Singkat Tebing Breksi
Tempat wisata ini merupakan bekas tambang yang dijalankan oleh
masyarakat sekitar. Oleh karena itu, pengunjung bisa menjumpai tempat
bekas pengolahan batu breksi di kawasan tersebut. Pada tahun 2014 silam,
aktivitas tambang berhenti beroperasi karena larangan dari pemerintah.
Batuan breksi yang ada di kawasan tersebut diketahui sebagai hasil
aktivitas vulkanis Gunung Api Purba Nglanggeran. Kawasan ini pun
menjadi wilayah yang dilindungi oleh pemerintah.
Bekas tambang tersebut kemudian didekorasi dan diubah warga
setempat menjadi obyek wisata. Pada tahun 2015, Sri Sultan Hamengku
Buwono X meresmikan Tebing Breksi sebagai obyek wisata Yogyakarta.
Tebing Breksi sendiri sebenarnya tercipta secara alami sejak. Kegiatan
pertambangan di sekitar kawasan tersebut meninggalkan jejak yang masih
bisa dilihat hingga saat ini.
Bekas-bekas kegiatan tambang tersebut menimbulkan corak tersendiri
yang membuat kawasan tersebut semakin atraktif. Selain itu, dekorasi yang
dibuat penduduk sekitar juga menambah daya tarik obyek wisata ini.
Wisatawan dapat menjumpai ukiran berupa wayang dan ular naga raksasa
di beberapa bagian dinding Tebing Breksi. Ukiran-ukiran tersebut menjadi
salah satu spot foto favorit pengunjung. Wisatawan juga bisa menyaksikan
panorama Kota Yogyakarta dari puncak tebing. Puncak tebing juga
menjadi spot strategis untuk menyaksikan matahari terbenam. Pengunjung
juga bisa melakukan aktivitas menarik seperti berkeliling dengan jeep
wisata, bersepeda gunung, atau bahkan panjat tebing. Tak hanya sekedar
menikmati panorama alam, wisatawan juga bisa berolahraga dan
melakukan aktivitas fisik lainnya.

2.2.3 Candi Prambanan

Penjelasan tentang Candi prambanan

6
Candi Prambanan atau Candi Loro Jonggrang adalah
kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9
masehi. Candi ini dipersembahkan untuk Trimurti, tiga dewa utama Hindu
yaitu Brahmasebagai dewa pencipta, Wishnu sebagai dewa pemelihara,
dan Siwa sebagai dewa pemusnah. Berdasarkanprasasti Siwagrha nama asli
kompleks candi ini adalah Siwagrha (bahasa Sanskerta yang bermakna
'Rumah Siwa'), dan memang di garbagriha (ruang utama) candi ini
bersemayam arca Siwa Mahadewa setinggi tiga meter yang menujukkan
bahwa di candi ini dewa Siwa lebih diutamakan.

Kompleks candi ini terletak di kecamatan Prambanan, Sleman dan


kecamatan Prambanan, Klaten, kurang lebih 17 kilometer timur
laut Yogyakarta, 50 kilometer barat daya Surakarta dan 120 kilometer
selatan Semarang, persis di perbatasan antara provinsi Jawa
Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Letaknya sangat unik, Candi
Prambanan terletak di wilayah administrasi desa Bokoharjo, Prambanan,
Sleman, sedangkan pintu masuk kompleks Candi Prambanan terletak di
wilayah adminstrasi desa Tlogo, Prambanan, Klaten.

Sejarah Singkat Candi Prambanan


Candi Prambanan adalah candi Hindu terbesar di Indonesia sekaligus
salah satu candi terindah di Asia Tenggara. Berdasarkan prasasti Siwagrha,
candi ini mulai dibangun pada masa pemerintahan Rakai Pikatan
(pertengahan abad ke-9) dari Kerajaan Mataram Kuno.
Namun karna sebab yang masih misterius, pusat kerajaan pindah ke
Jawa Timur di akhir abad ke-10. Candi yang megah ini pun terbengkalai
dan sebagian tertimbun material letusan Gunung Merapi. Kemudian area
Prambanan ini menjadi hutan lebat.
Beratus-ratus tahun kemudian barulah reruntuhan candi ini ditemukan
kembali. Pada saat itu belum diketahui sejarah candi ini sehingga
terciptalah legenda Roro Jonggrang yang diceritakan turun temurun.
Kemudian upaya pemugaran candi tersebut dilakukan secara serius
dimulai sejak tahun 1930-an dan pemugaran candi utama baru rampung
tahun 1953.

7
2.2.4 Museum Dirgantara

Penjelasan tentang Museum Dirgantara


Museum Dirgantara Mandala merupakan salah satu saksi sejarah
tentang perjuangan TNI AU dalam memperjuangkan AURI. Museum ini
menyimpan beberapa prototype yang digunakan pada saat perang
perjuangan kemerdekaan. Dengan berbagai koleksi pesawatnya, museum
ini sangat cocok untuk menambah ilmu pengetahuan bagi setiap
pengunjungnya.
Jika berkunjung ke museum ini bersama dengan rombongan, anda
akan ditemani oleh pemandu yang memberikan berbagai penjelasan detail
tentang berbagai koleksi museum tersebut. Selain itu anda akan ditemani
menyusuri tiap-tiap bagian dan ruangan yang dimiliki oleh museum
Dirgantara mulai dari ruang utama hingga diorama.

Sejarah Singkat Museum Dirgantara


Museum Dirgantara awalnya dibangun di Jalan Tanah Abang Bukit,
Jakarta dan diresmikan pada 4 April 1969. Museum ini baru dipindah ke
Yogyakarta, tepatnya di lokasi yang sekarang pada 29 Juli 1978.
Pemindahan sendiri tidak hanya karena alasan lokasi strategis belaka.
Lebih dari itu, museum dipindah karena koleksi yang diyakini terus
bertambah terutama terkait Alutsista Udara. Adapun gedung Museum
Dirgantara saat ini merupakan bekas pabrik gula di Wonocatur. Pada masa
pendudukan Jepang, gedung tersebut merupakan lokasi gudang logistik
untuk kebutuhan perang. Luas area Museum Dirgantara mencapai 4,2
hektare, dengan luas bangunan seluruhnya mencapai 8.765 meter persegi.

8
2.2.5 Pantai Parangtritis

Penjelasan tentang Pantai Parangtritis


Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai kota pelajar dan budaya lengkap
dengan pesona wisatanya yang indah. Di kota ini, banyak terdapat wisata
yang siap memanjakan mata para wisatawan lokal maupun domestik. Sebut
saja, salah satu wisata terkenal di daerah ini, Pantai Parangtritis.
Pantai Parangtritis merusapah salah satu pantai yang ikonik di
Yogyakarta, mengapa demikian? Karena pantai ini selalu disangkutpautkan
dengan mitos Nyai Ratu Kidul. Parangtritis menurut masyarakat lokal lekat
dengan mitos Ratu Kidul, banyak orang Jawa percaya bahwa pantai ini
adalah gerbang kerajaan gaib Ratu Kidul.
Terlepas dari mitos yang melatarbelakangi pantai ini, terdapat pesona
alam yang begitu indah. Ketika matahari sudah condong ke barat dan cuaca
cerah, tibalah saatnya untuk bersenang-bersenang. Meskipun pengunjung
dilarang berenang, Parangtritis tidak keurangan sarana untuk heafing fun.

2.2.6 Museum Monjali

Penjelasan Tentang Museum Monumen Jogja Kembali (Monjali)

9
Keunikan Museum Monjali terletak pada struktur bangunannya.
Bangunan Monjali berbentuk kerucut yang terdiri dari 3 lantai. Bentuk
bangunan yang unik ini sangat ikonik dan telah menjadi ciri khas dari
Museum Monjali. Selain itu, keunikan lain dari Museum Monjali adalah
bangunan induk museum yang dikelilingi oleh kolam ikan. Adanya kolam
ini berfungsi sebagai pengaman yang menurut tradisi diartikan sebagai
penolak segala sesuatu yang bersifat jahat. Selain itu, Selain itu air kolam
juga dapat diartikan sebagai lambang kesucian. Harapannya dengan
melewati kolam ikan sebelum memasuki bangunan induk, para pengunjung
merasa lebih tenang sehingga dapat lebih mudah untuk memahami
berbagai ilmu dan suri tauladan dari para pahlawan yang didapat selama
berkunjung ke Museum Monjali.

Sejarah Singkat Museum Monumen Jogja Kembali (Monjali)


Museum Monumen Yogya Kembali atau yang lebih dikenal dengan
Monjali merupakan sebuah museum yang terletak di Jongkang, Sariharjo,
Ngaglik, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Museum ini mulai dibangun pada tanggal 29 Juni 1985 dan diresmikan
pada 6 Juli 1989 oleh Presiden Soeharto. Museum ini didirikan dengan
tujuan untuk memperingati peristiwa sejarah ditariknya tentara kolonial
Belanda dari Ibu Kota Yogyakarta pada tanggal 29 Juni 1949, yang
sekaligus juga menjadi penanda berfungsinya kembali Kota Yogyakarta
sebagai Ibu Kota Republik Indonesia yang direbut dari penjajah Belanda.
Gagasan awal pendirian Museum Monjali disampaikan oleh Kolonel
Sugiarto dalam peringatan Yogya Kembali yang diselenggarakan pada 29
Juni 1983.

2.2.7 Malioboro

Penjelasan tentang Malioboro

10
Sebenarnya, Malioboro merupakan suatu kawasan yang merupakan
gabungan dari tiga jalan yaitu Jalan Margo Utomo, Jalan Malioboro dan
Jalan Margo Mulyo. Kawasan yang legendaris tersebut membentang dari
Tugu Jogja sepanjang 2,5 kilometer hingga ke perempatan Kantor Pos
Yogyakarta. Keberadaannya yang tepat di titik 0 kilometer Kota Jogja ini
membuat wisatawan sangat mudah untuk mencapainya.
Jalan Malioboro merupakan salah satu elemen penting bagi
Yogyakarta baik dari segi ekonomi maupun sejarah. Jika dicermati lebih
dalam, kawasan tersebut berada pada suatu garis lurus yang dikenal dengan
garis imajiner. Garis tersebut menghubungkan elemen-elemen penting Kota
Jogja seperti Gunung Merapi, Tugu Jogja, Kraton Yogyakarta hingga
Pantai Parangtritis.

2.3 Hal-hal yang Menarik dan Kurang Menarik


2.3.1 Hal-Hal yang Menarik
 Bisa melihat pemandangan Pantai Parangtritis, Tebing Breksit, dan Goa
Pindul.
 Bisa Mengetahui sejarah-sejarah.
 Membuat wawasan kita lebih luas.
 Bias melihat pesawat langsung di Museum Dirgantara.
 Bisa Menambah wawasan tentang Afiliasi Pesawat Terbang.

2.3.2 Hal-Hal yang Kurang Menarik


 Pedagang di malioboro menawarkan dagangannya secara kasar.
 Merasakan Pegal dan lelah.
 Saat hendak ke toilet umum harus bayar.
 Saat didalam bus setelah mengunjungi wisata, banyak pengamen
berdatangan.
 Jadwal nya padat/jam istirahatnya hamper tidak ada.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengalaman wídya wisata yang telah penulis alami, penulis
dapat memberikan kesimpulan sebaga berikut:
Widya wisata selain dapat menambah wawasan dan juga menambah
pengalaman Indonesia sangatlah kaya akan keindahan alamnya dan Indonesia
memiliki berbagai tempat wisata yang menarik dan pantas dikunjungi.

3.2 Saran-saran
Dan berbagai uraian mengenai widya wisata yang telah tertulis diatas,
penulis akan memberikan saran-saran kepada pembaca, yaitu sebagai berikut:
 Saat bus parkir, segeralah turun dan tutup pintu bus supaya para pengamen
tidak masuk ke dalam bus.
 Hendaknya saat akan pergi ke tempat wisata, jangan lupa membawa kamera
agar semua kenangan yang menyenangkan dapat diabadikan.
 Jangan memakai perhiasan berlebihan danjangan beijalan sendirîan karena
bisa saja terlibat dalam tindakan kejahatan.
 Lebih baik untuk pergi ke toilet terlebih dahulu jika diperlukan sebelum
pergi ke tempat wisata, karena mencari toilet di tempat wisata akan
memakan banyak waktu/tertinggal rombongan + bayar
 Patuhi semua aturan dan Protokol Kesehatan yang ada di tempat wisata agar
terhindar dañ masalah dan penyakit

12
LAMPIRAN

13

Anda mungkin juga menyukai