Anda di halaman 1dari 1

ILUSTRASI PELAJARAN 4 - MODUL MSK 2

Amarah adalah batu yang dilemparkan ke sarang lebah

Alkisah ada dua petani yang tinggal bersebelahan, tanpa apapun selain sebuah
sungai yang memisahkan kedua tanah mereka. Suatu hari ketika jagung sudah matang,
sapi-sapi dari dua tetangga itu keluar dari padang rumput mereka dan menyebrangi
sungai menuju ladang jagung petani lainnya. Mereka menginjak-injak dan merusak
sekitar separuh akre tanaman jagung tersebut. Petani pemilik ladang yang dirusak
menggiring hewan-hewan ternak itu dan menempatkan mereka dalam lumbungnya. Ia
membuat tetangganya membayar banyak setiap tahun untuk setiap tongkol jagung yang
dihancurkan sapi-sapi itu sebelum ia mengembalikan hewan-hewan tersebut
kepadanya.
Musim gugur tahun itu, babi-babi orang yang jagungnya dimakan keluar dan
menyebrangi sungai menuju ladang kentang si tetangga. Babi-babi itu menghancur
leburkan ladang kentang tersebut. Si pemilik babi melihat babi-babinya dan kerusakan
yang mereka akibatkan, jadi ia mengambil senapannya dan menyembunyikan diri. Ia
bersumpah bahwa bila tetangganya melukai babi-babinya, ia akan menembak dia.
Ketika ia melihat bahwa tetangganya tidak mempunyai maksud menyakiti babi-babi
tersebut, ia terkejut. Tetangganya berkata kepadanya, “Kamu punya sesuatu yang tidak
kamu miliki. Apa itu? Tanya si pemilik babi.” Si tetangga menjawab, “Aku adalah
seorang Kristen.”
Malam itu si pria yang belum lahir baru dan isterinya menyebrangi sungai dan
mengunjungi tetangga mereka. Keduanya bertobat sebelum mereka pulang dari rumah
si tetangga!

Janganlah lekas-lekas marah dalam hati, karena amarah menetap dalam dada
orang bodoh (Pengkhotbah 7:9)

Disadur dari buku “Kisah-kisah Rohani Pembangkit Semangat”

Anda mungkin juga menyukai