• ANALISIS KUALITATIF
• Untuk mengetahui unsur atau senyawa yang
ada dalam suatu bahan
ANALISIS KIMIA
• ANALISIS KUANTITATIF
• Untuk menentukan banyaknya penyusun suatu
zat atau persenyawaan
Larutan standar primer adalah larutan standar yang
setelah dibuat, dapat langsung dipakai untuk
ditambahkan ke dalam larutan yang akan dicari
konsentrasinya
Larutan standar sekunder adalah larutan standar
yang setelah dibuat tidak dapat langsung
digunakan, tetapi harus diperiksa lagi
konsentrasinya atau molaritasnya dengan cara
menstandarisasinya menggunakan larutan standar
primer
BEBERAPA MACAM INDIKATOR ASAM BASA
pH
• ASAM : MERAH
METIL ORANGE • BASA : KUNING-JINGGA 3,1-4,4
• ASAM : MERAH
METIL MERAH • BASA : KUNING 4,2-6,3
asidimetri
• ASAM : MERAH
METIL MERAH • BASA : KUNING 4,2-6,3
• ASAM : KUNING
BROMTIMOL BIRU • BASA : BIRU 6,0-7,6
alkalimetri
Titrasi terhadap
larutan asam dan
garam-garam Contoh: titrasi NH4NO3 dengan
terhidrolisis yang larutan standar NaOH, titrasi
berasal dari basa CH3COOH dengan larutan standar
lemah dengan larutan
standar basa NaOH
STANDARISASI DENGAN CARA ALKALIMETRI
Standardisasi HCl dengan larutan boraks
Asam yang sering dipakai dalam analisis asidimetri adalah HCl. Asam ini harus distandardisasi terlebih dahulu
dengan larutan standar primer. Larutan standar primer yang sering digunakan untuk standardisasi HCl adalah
larutan boraks. HCl harus distandardisasi karena larutan ini mudah menguap dan mudah bereaksi dengan
senyawa lain di udara
Penentuan Normalitas HCl V.N1 = V2.N2 1 : Na2B4O7.10 H2O
Reaksi yang terjadi 2 : HCl
Na2B4O7.10 H2O + 2 HCl 2 NaCl + 4 H3BO3 + 5 H2O
Indikator : MO (Metil Orange)
Perubahan warna : Kuning – Merah
Penetapan kadar obat/sediaan farmasi menggunakan asidi-
alkalimetri