Anda di halaman 1dari 1

Klarifikasi

     

Pengertian
Clarification (klarifikasi)  ialah teknik yang digunakan untuk mengungkapkan kembali isi
pernyataan klien dengan menggunakan kata-kata baru dan segar.
Klarifikasi merupakan suatu pertanyaan yang sering disampaikan oleh konselor karena pesan
yang disampaikan oleh klien bermakna ganda (ambigu) sehingga konselor sulit menangkap
makna inti dari pesan tersebut. Meskipun terkadang konselor sudah mengerti maksud dari klien
namun apabila konselor tidak yakin dengan pesan tersebut konselor boleh mengajukan
pertanyaan yang bersifat mengklarifikasikan. Bentuk ini biasanya disampaikan dalam kalimata,
missal (pada dasarnya, pada pokoknya, pada intinya, singkat kata, dengan kata lain)
Tujuan dari Klarifikasi
1.      Mendorong klien untuk melakukan elaborasi
2.      Memeriksa apakah pesan yang didengar oleh konselor sudah tepat seperti apa yang dimaksudkan
oleh klien
3.      Memperjelas kembali pesan-pesan yang didengar.
Tahapan klarifikasi adalah :
1.      Mengidentifikasikan isi pesan klien
2.      Mengidentifikasi apakah ada pesan-pesan klien yang samar
3.      Menentukan kalimat yang tepat untuk klarifikasi
4.      Memerikasakan keefektifan klarifikasi dengan mendengar dan memperhaItsn respon dari klien
Klarifikasi yang baik akan membantu klien untuk mengetahui bahwa klien menyampaika
pesan-pesan yang ambigu atau membingungkan. Namun klarifikasi yang gagal justru akan
membuat klien menjadi bungkam dan tidak menyampaikan pesan yang sebenarnya, hal ini akan
menyebabkan konselor akan salah dalam mengambil langkah berikutnya.
Hal yang perlu diperhaItsn dalam klarifikasi
1.         Apa yang telah dikatakan klien
2.         Apakah pesan yang disampaikan klien ada bagian yang hilang, jika ada konselor harus
memeriksa kembali bagian itu. Jika tidak konselor harus menentukan respon lain yang tepat
3.         Bagaimana konselor mendengar, melihat, atau mengerti cara memulai respon ini
4.         Konselor harus mengetahui apakah klrifikasinya berguna.

Bentuk
Respon konselor didahului oleh kata-kata pendahuluan: pada dasarnya, pada pokoknya, pada
intinya, singkat kata, dengan kata lain, dsb.
Contoh ;
Klien      : saya sudah menjelaskan hal itu pada teman saya, namun teman saya tetap saja bersikap
demikian.Dia bersikap demikian bukan hanya pada saya bu, pada teman kos yang lain juga
demikian, Bahkan teman-teman yang lain banyak yang menanyakan sifat dia yang bisa dibilang
lebih senang diam daripada berkumpul dengan anak – anak yang lain.
Konselor: Oh..., dengan demikian teman sekamar anda itu bisa dibilang anak yang tertutup?

Anda mungkin juga menyukai