Tanggal Pembuatan
Tanggal Revisi (ditinjau
kembali)
Tanggal Efektif
Disahkan Oleh Plt. Kepala Dinas Kesehatan
Sub. Bagian P2P Nama SOP Pembuatan Prosedur Program pengendalian DBD
DasarHukum KualifikasiPelaksana
1. Permenkes RI No.82 tahun 2014 Tentang penanggulangan Penyakit Menular. Memiliki kemampuan dalam menanggulangi penyakit Demam Berdarah
2. Depkes RI (2010) Informasi Umum Demam Berdarah Memiliki kemampuan dalam pembuatan, menganalisis data dan informasi laporan
DBD
SOP ini adalah bahan dalam pedoman Program pengendalian DBD Apabila tidak 1. Data di catat dan di rekap
dilaksanakan sesuai SOP, maka proses penyusunan Pelaporan Kinerja initidak 2. Pendokumentasian
akan berjalan lancar. 3. Laporan Bulanan DBD
5 Menjaga mutu pelaksanaan kegiatan 1 s/d Rekap Laporan Bulanan Penyusunan Laporan Kinerja
4 dan tahunan
2
1.
Pelaksana Mutubaku
No Kegiatan Ket
Staf Kasi Kabid Ka.SKPD Persyaratan Waktu Out put
1 Menerima Laporan Kasus dari Hasil Laboratorium Positif 15 menit Dokumen Hasil laboratorium
Puskesmas, RSUD dan Masyarakat DBD
2 Membuat Rencana Kegiatan
Laporan kejadian DBD. 30 menit Surat Tugas pelaksanaan
( hasil laboratorium) Kegiataan
DasarHukum KualifikasiPelaksana
1. Ketetapan WHO tahun 2000 tentang kesepakatan Global eliminasi Filariasis Memiliki kemampuan dalam mengatasi masalah kesehatan yang di timbulkan
tahun 2020 akibat Filariasis
2. Kemenkes RI No. 1582/ KEMENKES/ XI/ 2005 Tentang Pedoman Memiliki kemampuan dalam upaya pelaksanaan Eliminasi Filaria
Pengendalian Filariasis Memiliki kemampuan dalam pencatatan dan pelaporan Eliminasi Filariasis
3. Kemenkes RI (2010) Rencana nasional Program Akselerasi Eliminasi Filariasis
SOP ini adalah bahan dalam pedoman Program pengendalian Filaria Apabila tidak 1. Data jumlah kasus Filaria
dilaksanakan sesuai SOP, maka proses penyusunan Pelaporan Kinerja initidak 2. Data cakupan hasil Pelaksanaan POPM Filariasis dari tahun 2012 s/d 2016
akan berjalan lancar. 3. Data Hasil Survey Penularan (Pre TAS, TAS I)
Prosedur : Penyusunan Program Pengendalian Filaria
Pelaksana Mutubaku
No Kegiatan Ket
Staf Kasi Kabid Ka.SKPD Persyaratan Waktu Out put
4 Monitoring dan Evaluasi 2 Rekapitulasil Laporan 1 hari Peningkatan hasil cakupan POPM
hasil cakupan Filariasis
Pelaksanaan POPM Tidak ditemukan penderita baru
Filariasis.
DasarHukum KualifikasiPelaksana
1. Depkes RI (2007) Pedoman Tatalaksana Pneumonia Balita Memiliki kemampuan dalam upaya menurunkan angka kesakitan dan kematian
2. Kemenkes RI (2011) Pedoman Pengendalian Infeksi Saluran Pernapasan Akut akibat ISPA
Memiliki kemampuan dalam mengatasi masalah kesehatan akibat Pneumonia
SOP ini adalah bahan dalam pedoman Program pengendalian ISPA Apabila tidak 1. Data jumlah kasus ISPA,
dilaksanakan sesuai SOP, maka proses penyusunan Pelaporan Kinerja initidak 2. Data Jumlah kasus Pneumonia Balita
akan berjalan lancar. 3. Laporan Bulanan ISPA
Prosedur : Penyusunan Program Pengendalian ISPA
Pelaksana Mutubaku
No Kegiatan Ket
Staf Kasi Kabid Ka.SKPD Persyaratan Waktu Out put
4 Monitoring dan Evaluasi Rekapitulasil Laporan 1 hari Penurunan angka kesakitan dan
Bulanan Pengendalian kematian pneumonia Balita
ISPA.
1
6. Kegiatan penunjang
(Advokasi, penyuluhan kelompok dan Selesai Format laporan 1 hari Rekap Laporan Pengendalian
masyarakat, membantu pelaksanaan ISPA
kegiatan khusus penelitian dan
Nomor SOP / /DINKES/2022
TanggalPembuatan
TanggalRevisi
(ditinjaukembali)
TanggalEfektif
DisahkanOleh Kepala Dinas Kesehatan
DasarHukum KualifikasiPelaksana
1. Undang –Undang RI No.36 Tentang Kesehatan Memiliki kemampuan dalam upaya menurunkan angka kesakitan Frambusia dan
2. Kemenkes RI No.HK.02.02/ MENKES/ 417 / 2014 Tentang komite Ahli eliminasi Frambusi tahun 2019.
Eliminasi Kusta dan Eradikasi Frambusia Memiliki kemampuan mengatasi masalah kesehatan kulit yang menyebabkan
3. Pedoman Nasional Program Pengendalian Penyakit Kusta dan Frambusia, kecacatan
2012
SOP ini adalah bahan dalam pedoman Program pengendalian Frambusia Apabila 1. Data kasus Frambusia
tidak dilaksanakan sesuai SOP, maka proses penyusunan Pelaporan Kinerja 2. Laporan cakupan Hasil POPM Frambusia
initidak akan berjalan lancar. 3. Laporan Bulanan Eradikasi Frambusia
Prosedur : Penyusunan Program Pengendalian Frambusia
Pelaksana Mutubaku
No Kegiatan Ket
Staf Kasi Kabid Ka.SKPD Persyaratan Waktu Out put
6 Kegiatan penunjang
(Advokasi, penyuluhan kelompok dan Selesai Format laporan 1 hari Rekap Laporan Pengendalian
masyarakat, membantu pelaksanaan Frambusia Frambusia
Nomor SOP / /DINKES/2022
TanggalPembuatan
TanggalRevisi
(ditinjaukembali)
TanggalEfektif
DisahkanOleh Kepala Dinas Kesehatan
DasarHukum KualifikasiPelaksana
1. Kemenkes RI No.1457/ MENKES / SK/ X/ 2003 tentang SPM kesehatan di Memiliki kemampuan dalam upaya menurunkan angka kesakitan akibat Diare
kabupaten/ kota Memiliki kemampuan dalam upaya mencegah Kejadian Luar Biasa (KLB)
2. Kemenkes RI No.852 / MENKES/ SK/ IX/ 2008 Tentang Strategi Nasional Memiliki kemampuan dalam upaya mencegah komplikasi /kematian akibat Diare
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
3. Depkes RI (2000) Buku Pedoman Pelaksanaan Program P2 Diare
2 Tatalaksana penyakit Diare Surat Tugas 1 hari Penurunan Angka Kesakitan dan
pelaksanaan Kegiataan kematian akibat Diare
7 Monitoring dan Evaluasi Rekapitulasil Laporan 1 hari Penurunan angka kesakitan Diare
Bulanan Diare Tersedianya oralit dan obat –obat
diare
9 Kegiatan penunjang
(Advokasi, penyuluhan kelompok dan Selesai Format laporan 1 hari Rekap Laporan Pengendalian
masyarakat, membantu pelaksanaan pelaksanaan kegiatan Diare
kegiatan khusus penelitian dan
survey)
Nomor SOP / /DINKES/2022
TanggalPembuatan
TanggalRevisi
(ditinjaukembali)
TanggalEfektif
DisahkanOleh Kepala Dinas Kesehatan
DasarHukum KualifikasiPelaksana
1 Undang - Undang RI No.36 Tentang Kesehatan Memiliki kemampuan dalam upaya penemuan dini penyakit kusta.
2 Kemenkes RI No.HK.02.02/ MENKES/ 417 / 2014 Tentang komite Ahli Memiliki kemampuan mengatasi masalah kesehatan kulit yang menyebabkan
Eliminasi Kusta dan Eradikasi Frambusia mati rasa kecacatan
3 Pedoman Nasional Program Pengendalian Penyakit Kusta, 2012 Memiliki kemampuan daklam upaya penurunan penderita Kusta
SOP ini adalah bahan dalam pedoman Program pengendalian Kusta Apabila tidak 1. Laporan Tribulan Kusta
dilaksanakan sesuai SOP, maka proses penyusunan Pelaporan Kinerja initidak 2. Laporan Tahunan Kusta
akan berjalan lancar. 3. Laporan Permintaan/pemakaian MDT Combi
Prosedur : Penyusunan Program Pengendalian Frambusia
Pelaksana Mutubaku
No Kegiatan Ket
Staf Kasi Kabid Ka.SKPD Persyaratan Waktu Out put
4 Monitoring dan Evaluasi Laporan Tribulan dan 1 hari Penurunan angka kesakitan kusta
laporan Tahunan Kusta dalam mencapai Eliminasi Kusta
Tersedianya Obat MDT Combi
1
6 Kegiatan penunjang
(Advokasi, penyuluhan kelompok dan Selesai Format laporan 1 hari Laporan tribulan Kusta dan Lap
masyarakat, membantu pelaksanaan pelaksanaan kegiatan tahunan Kusta
kegiatan khusus penelitian dan
survey)
Nomor SOP / /DINKES/2022
TanggalPembuatan
TanggalRevisi
(ditinjaukembali)
TanggalEfektif
DisahkanOleh Kepala Dinas Kesehatan
DasarHukum KualifikasiPelaksana
1. Permekes RI No.21 tahun 2013 Tentang Penanggulangan HIV dan AIDS Memiliki kemampuan dalam upaya penemuan dini penyakit HIV/AIDS
2. SK Bupati Bengkulu Selatan No.740 / 07 Tahun 2010 Tentang Komisi Memiliki kemampuan dalam upaya mengurangi penularan HIV/AIDS
Penanggulangan HIV/ AIDS Daerah KPAD kabupaten Bengkulu Selatan Memiliki kemampuan dalam upaya penurunan penderita HIV/AIDS
SOP ini adalah bahan dalam pedoman Program pengendalian HIV / AIDS Apabila 1. Laporan Pelaksanaan Kegiatan HIV/ AIDS
tidak dilaksanakan sesuai SOP, maka proses penyusunan Pelaporan Kinerja
initidak akan berjalan lancar.
Prosedur : Penyusunan Program Pengendalian HIV/ AIDS
Pelaksana Mutubaku
No Kegiatan Ket
Staf Kasi Kabid Ka.SKPD Persyaratan Waktu Out put
6 Kegiatan penunjang
(Advokasi, penyuluhan kelompok dan Selesai Format laporan 1 hari Laporan kegiatan HIV/ AIDS
Nomor SOP / /DINKES/2022
Tanggal Pembuatan
Tanggal Revisi (ditinjau
kembali)
Tanggal Efektif
Disahkan Oleh Plt. Kepala Dinas Kesehatan
Sub. Bagian P2P Nama SOP Pembuatan Prosedur Program pengendalian Rabies
DasarHukum KualifikasiPelaksana
1. Sk Gubernur Bengkulu No.F.267.III tahun2013 Tentang TIM Komisi Memiliki kemampuan dalam upaya menurunkan angka kematian akibat Rabies
Pengendalian Zoonosis Provinsi Bengkulu
2. SK Bupati Bengkulu Selatan No.440/ 215 Tahun 2014 Tentang TIM Komisi
pengendalian Zoonosis Kabupaten Bengkulu Selatan
3. Depkes RI(2010) Petunjuk Perencanaan dan tatalaksana GHPR
4. Dirjen P2-PL Kemenkes RI (2013) Buku Saku Pengendalian rabies di
Indonesia
SOP ini adalah bahan dalam pedoman Program pengendalian Rabies Apabila 1. Laporan Pelaksanaan Bulanan Rabies
tidak dilaksanakan sesuai SOP, maka proses penyusunan Pelaporan Kinerja
initidak akan berjalan lancar.
Prosedur : Penyusunan Program Pengendalian Rabies
Pelaksana Mutubaku
No Kegiatan Ket
Staf Kasi Kabid Ka.SKPD Persyaratan Waktu Out put
4 Monitoring dan Evaluasi Rekap laporan Rabies 1 hari Penurunan angka kematian akibat
Rabies
2
5 Menjaga mutu pelaksanaan kegiatan
1 s/d 4
Laporan kasus Rabies 1 hari Penyusunan Laporan Kinerja
6 Kegiatan penunjang
(Advokasi, penyuluhan kelompok dan Format laporan 1 hari Laporan kasus Rabies
masyarakat, membantu pelaksanaan Selesai pelaksanaan kegiatan
kegiatan khusus penelitian dan
survey)
Prosedur : Penyusunan Program Pengendalian DBD ( Foging Fokus)
Pelaksana Mutubaku
No Kegiatan Ket
Staf Kasi Kabid Ka.SKPD Persyaratan Waktu Out put
1 Menerima Laporan Kasus dari Surat Permintaan VAR 15 menit Surat VAR
Puskesmas dan Masyarakat
2 Membuat Rencana Kegiatan Konseling kejadian GHPR 10 menit Katagori Berat dan Ringan
3 Pemberian Vaksin Anti Rabies (VAR) Membawa Cool Box dan 10 menit Pasien mendapat VAR
sebanyak 3 Vial pada pasien dengan Cool Pack kalau tidak ada
katagori hewan dapat diobservasi boleh membawa Termos
dan 4 Vial jika hewan mati Es dan batu Es
4 VAR diberikan kekeluarga pasien Membawa VAR 10 menit Pasien sudah disuntik VAR
kemudian dibawa ke Puskesmas
atau petugas untuk disuntikkan
5 Pencatatan dan Pelaporan laporan pelaksanaan 10 menit Laporan akhir
Selesai kegiatan ( Laporan Bulanan / Tahunan)
Nomor SOP / /DINKES/2022
TanggalPembuatan
TanggalRevisi
(ditinjaukembali)
TanggalEfektif
DisahkanOleh Kepala Dinas Kesehatan
DasarHukum KualifikasiPelaksana
1. Undang- undang No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan Memiliki kemampuan dalam upaya pengendalian Tuberkulosis
2. Permenkes RI No 13 Tahun 2013 tentang pedoman manajemen terpadu
pengendalian TB Restan obat
3. Permenkes RI No 565 / Menkes/ III/ 2011 tentang Strategi Nasional
Pengendalian Tuberkulosis tahun 2011-2014
4. Buku Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis 2014
SOP ini adalah bahan dalam pedoman Program pengendalian Tuberkulosis 1. Laporan Pelaksanaan ,Bulanan, Triwulan TB
Apabila tidak dilaksanakan sesuai SOP, maka proses penyusunan Pelaporan
Kinerja initidak akan berjalan lancar.
5 Menjaga mutu pelaksanaan kegiatan Laporan kasus 1 hari Penyusunan Laporan Kinerja
1 s/d 4 Tuberkulosis
6 Kegiatan penunjang
(Advokasi, penyuluhan kelompok dan Format laporan 1 hari Laporan kasus Tuberkulosis
masyarakat, membantu pelaksanaan Selesai pelaksanaan kegiatan
Nomor SOP / /DINKES/2022
TanggalPembuatan
TanggalRevisi
(ditinjaukembali)
TanggalEfektif
DisahkanOleh Kepala Dinas Kesehatan
SOP ini adalah bahan dalam pedoman Program pengendalian Malaria Apabila 1. Laporan, Bulanan, Malaria
tidak dilaksanakan sesuai SOP, maka proses penyusunan Pelaporan Kinerja ini
tidak akan berjalan lancar.
Prosedur : Penyusunan Program Pengendalian Malaria
Pelaksana Mutubaku
No Kegiatan Ket
Staf Kasi Kabid Ka.SKPD Persyaratan Waktu Out put
5 Menjaga mutu pelaksanaan kegiatan Laporan kasus Malaria 1 hari Penyusunan Laporan Kinerja
1 s/d 4
6 Kegiatan penunjang
(Advokasi, penyuluhan kelompok dan Format laporan 1 hari Laporan kasus Malaria
masyarakat, membantu pelaksanaan Selesai pelaksanaan kegiatan
kegiatan khusus penelitian dan
survey)
Nomor SOP / /DINKES/2022
TanggalPembuatan
TanggalRevisi
(ditinjaukembali)
TanggalEfektif
DisahkanOleh Kepala Dinas Kesehatan
DasarHukum KualifikasiPelaksana
1. Kemenkes RI No. 15 Tahun 2017 Tentang Pedoman Pengendalian Memiliki kemampuan dalam mengatasi masalah kesehatan yang di timbulkan
Kecacingan akibat Kecacingan
2. Bupati Bengkulu Selatan, No 443.2/13/Dinkes/2019 tentang dukungan Memiliki kemampuan dalam upaya Pelaksanaan Pemberian Obat Masal
Pelaksanaan POMP Kecacingan Pencegahan (POMP) Kecacingan
Memiliki kemampuan dalam pencatatan dan pelaporan Pelaksanaan Pemberian
Obat Masal Pencegahan (POMP) Kecacingan
SOP ini adalah bahan dalam pedoman Program pengendalian Kecacingan 1. Data jumlah Sasaran POMP Kecacingan
Apabila tidak dilaksanakan sesuai SOP, maka proses penyusunan Pelaporan 2. Data Hasil Pelaksanaan POMP Kecacingan
Kinerja ini tidak akan berjalan lancar.
Nomor SOP / /DINKES/2022
Tanggal Pembuatan
Tanggal Revisi (ditinjau
kembali)
Tanggal Efektif
Disahkan Oleh Kepala Dinas Kesehatan
DasarHukum KualifikasiPelaksana
1. Permenkes No. 53 Tahun 2015 Tentang Penanggulangan Hepatitis Virus Deteksi Dini dan Penemuan Kasus yang Dilakukan pada Fasilitas Pelayanan
2. Permenkes No. 53 Tahun 2015 Tentang Eliminasi Penularan Human Kesehatan atau dilakukan Secara khusus di Lapangan Secara Aktif.
Immunodeficiency virus, sifilis dan Hepatitis B dari Ibu ke Anak Pemberian Imunisasi Hepatitis B Pasif (HBIG) diberikan kepada Bayi Baru Lahir
dari Ibu Dengan Hepatitis B Segera Setelah Kelahirannya
Memiliki Kemampuan Dalam Pencatatan dan Pelaporan