Anda di halaman 1dari 11

1.

Definisi thanatologi adalah :


a. Ilmu yang mempelajari tentang kematian dan perubahan yang terjadi setelah kematian
serta factor yang mempengaruhi perubahan tersebut
b. Ilmu yang mempelajari tentang kematian serta factor yang tidak mempengaruhi
perubahan tersebut
c. Ilmu yang mempelajari tentang sebab kematian
d. Ilmu yang mempelajari tentang perubahan yang terjadi setelah kematian
e. Ilmu yang mempelajari tentang kematian dan perubahan yang terjadi setelah kematian
Jawaban : A
Bekti Siswati/ G0005070/ FK UNS
2. Mati suri sering ditemukan pada kasus :
a. Kebakaran
b. Tenggelam
c. Bunuh diri
d. Cedera leher
e. Gantung diri
Jawaban : B
Bekti Siswati/ G0005070/ FK UNS
3. Yang tidak ditemukan pada mati somatis yaitu:
A. Refleks fisiologis
B. Refleks patologis
C. Iktus kordis
D. Gerakan dada
E. BSTK
Jawab: E
Meisa Marsalina/ G0006116/ FK UNS
4. Yang ditemukan saat auskultasi sistem pernafasan pada mati somatis yaitu:
a. Tak terdengar suara aliran udara di depan hidung
b. Tak terdengar suara aliran udara di trakea
c. Tak terdengar suara aliran udara di dada
d. BSTK
e. BSSD
Jawab: D
Meisa Marsalina/ G0006116/ FK UNS
5. Jaringan/organ di bawah ini yang paling cepat mengalami kematian seluler adalah ...
a. Kornea
b. Otot
c. Sistem saraf pusat
d. Pupil
e. Kulit
Jawaban : C
Aura Ihsaniar/ G0006184/ FK UNS
6. Pada mati serebral, yang sudah tidak berfungsi adalah ...
a. Otak
b. Cerebellum
c. Sistem kardiovaskuler
d. Sistem otonom batang otak
e. Sistem pernafasan
Jawaban : A. Otak
Aura Ihsaniar/ G0006184/ FK UNS
7. Di bawah ini merupakan tanda awal kematian:
a. tonus otot menghilang
b. sirkulasi melemah
c. pernafasan irreguler
d. bulbus oculli mengeras
e. kulit hiperpigmentasi
Jawaban : A
William Louis/ G0005209/ FK UNS
8. Algor mortis merupakan istilah dalam tanda lanjut kematian untuk menyebut …..
a. penurunan suhu
b. lebam mayat
c. kaku mayat
d. pembusukan
e. maserasi
Jawaban : A
William Louis/ G0005209/ FK UNS
9. Penurunan suhu mayat dipengarui oleh:
a. Lingkungan
b. Hari kematian
c. Makanan
d. Berat badan
e. Tinggi badan
Jawaban : A
Cyntia Dewi/ G 0006061/ FK UNS
10. Kurva fenomena penurunan suhu tubuh mayat berbentuk
a. Sigmoid
b. Lurus mendatar
c. Menurun curam
d. Pelana kuda
e. Meningkat curam
Jawaban : A
Cyntia Dewi/ G 0006061/ FK UNS
11. Dibawah ini faktor yg mempengaruhi cepat atau lambatnya penurunan suhu tubuh mayat
adalah:
a. Kelembaban udara rendah mempercepat penurunan suhu tubuh mayat
b. Orang tua dan anak2 paling memperlambat penurunan suhu tubuh
c. Aktivitas sebelum meninggal
d. Pakaian tebal mempercepat penurunan suhu mayat
e. Suhu udara rendah memperlambat penurunan suhu tubuh mayat
Romadona/ G0006148/ FK UNS
12. Berikut adalah cara melakukan penilaian algor mortis,yaitu
a. Dahi dingin setelah 6jam post mortem
b. Badan dingin setelah 8jam post mortem
c. Suhu organ dalam mulai berubah setelah 12 jam post mortem
d. Bila mayat mati dalam air, penurunan suhu tergantung aliran air
e. Dahi dingin setelah 2jam post mortem
Romadona/ G0006148/ FK UNS
13. Pada posisi mayat telentang, lebam kulit dapat ditemukan pada…
a. daun telinga
b. ekstensor tungkai
c. ujung ekstremitas
d. dagu
e. genitalia eksterna
Jawaban: A
Junita Indah M.S/ G0006100/ FKUNS
14. Lebam pada kulit mayat dengan posisi tergantung terlihat pada…
a. belakang kepala
b. pipi
c. ujung ekstremitas
d. daun telinga
e. ventral tubuh
Jawaban: C
Junita Indah M.S/ G0006100/ FKUNS
15. Antara berikut yg benar pada warna lebam untuk perkiraan penyebab kematian adalah:
a. Merah terang menandakan keracunan CO, CN atau suhu dingin
b. Merah gelap merupakan warna normal lebam
c. Merah kebiruan menunjukkan asfiksia
d. Coklat menandakan keracunan nitrit
e. Biru menandakan keracunan aniline
Jawaban: A
Ali Zainal Abidin/ G0006513/ FKUNS
16. Antara berikut yg benar tentang livor mortis adalah:
a. Apabila kurang dari 6 – 10 jam, dengan penekanan hilang
b. Apabila kurang dari 6 – 10 jam dengan penekanan tidak hilang lagi
c. Tampak 20-30 menit setelah terjadi mati suri
d. Bercak hanya dapat dilihat pada kulit mayat saja
e. Tidak dipengaruhi viskositas darah
Jawaban: A
Ali Zainal Abidin/ G0006513/ FKUNS
17. Livor mortis menginterpretasikan adanya semua di bawah kecuali
a. Tanda pasti kematian
b. Menaksir lama kematian
c. Menaksir saat kematian
d. Menaksir penyebab kematian
e. Menaksir pelaku penyebab kematian
Jawaban : E
Mohd Nazaluddin bin Mat Nazir/ G0006515/ FK UNS
18. Rigor mortis adalah ditandai dengan
a. Kehabisan cadangan glikogen di otot
b. Dimulai dari otot besar
c. Sendi masih dapat digerakkan
d. Disertai dengan pemanjangan serabut otot
e. Relaksasi primer terjadi 1 jam setelah kematian
Jawaban : A
Mohd Nazaluddin bin Mat Nazir/ G0006515/ FK UNS
19. Faktor-faktor yang memperlambat rigor mortis adalah
a. Bangun tubuh dengan otot atletis
b. Suhu tubuh tinggi
c. Suhu lingkungan tinggi
d. Aktifistas premortal
e. Aktifitas post mortal
Jawaban : A
Setiyawan N/ G0005178/ FK UNS
20. Flacid stage terjadi pada
a. 12 jam setelah fase rigid
b. 2 jam post mortem
c. 18 jamsetelah fase contracting
d. 8-12 jam post mortem
e. 5 jam post mortem
Jawaban : A
Setiyawan/ G0005178/ FK UNS
21. Di bawah ini faktor yang mempercepat rigor mortis yaitu…
a. Aktivitas tubuh setelah mati
b. Suhu tubuh rendah
c. Suhu tubuh tinggi
d. Bentuk tubuh yang gemuk dengan otot-otot yang besar
e. Suhu lingkungan rendah
Jawaban : C
Ramon Otto Andinata Susanto/ G0006143/ FK UNS
22. Yang tersebut di bawah ini bukan merupakan kekakuan yang menyerupai kaku mayat
yaitu…
a. Cadaveric Spasm
b. Instantaneous Rigor
c. Cold Stiffening
d. Livor Mortis
e. Heat Stiffening
Jawab : D
Ramon Otto Andinata Susanto/ G0006143/ FK UNS
23. Cadaveric spasm tampak pada:
a. kasus mutilasi
b. kasus keracunan obat
c. kasus tenggelam
d. kasus pemerkosaan
e. bssd
Jawaban: C
Suci Utami Apsari/ G0005187/ FK UNS

24. Umumnya reaksi supravital pada heat stiffening berlangsung sangat singkat yaitu
a. 2-3 jam setelah kematian
b. 2-5 menit setelah kematian
c. 5-10 jam setelah kematian
d. 5-10 menit setelah kematian
e. 12 jam setelah kematian
Jawaban : A
Suci Utami Apsari/ G0005187/ FK UNS
25. Karena protein otot telah rusak maka pada kejadian heat stiffening tidak akan terjadi...
a. Livor mortis
b. Algor mortis
c. Rigor mortis
d. Dekomposisi
e. Maserasi
Jawaban : C
Adhitia Nugrahanto/ G0006031/ FK UNS
26. Pugillistic attitude pada heat stiffening terjadi karena :
a. Kekakuan akibat pembekuan cairan tubuh
b. Serabut otot memendek
c. Kerusakan kedua hemisfer otak yang irreversibel
d. Tidak ada sirkulasi yang meratakan suhu tubuh
e. Cadangan glikogen habis
Jawaban : B
Adhitia Nugrahanto/ G0006031/ FK UNS
27. Kekakuan otot akibat koagulasi protein karena panas sehingga serabut otot memendek dan
terjadi fleksi sendi disebut :
a. Heat stiffening
b. Cold stiffening
c. Ice cracking
d. Rigor mortis
e. Cadaveric spame
Jawaban : A
Megawati Dharma Iriani / G0005133/ FK UNS
28. Putrefaction (Pembusukan ) Mayat terjadi mulai……..jam, setelah kematian
a. 10 jam
b. 15 jam
c. 18 jam
d. 24 jam
e. 32 jam
Jawaban : D
Megawati Dharma Iriani / G0005133/ FK UNS
29. Faktor – faktor yang mempengaruhi pembusukan adalah :
a. Udara
b. Kelembapan tinggi
c. Aliran udara terendah
d. Benar semua
e. Salah semua
Jawaban : A
M. Lutfi Budiantoro/ J500050018/ FK UMS
30. Dibawah ini yang paling cepat membusuk adalah :
a. Uterus
b. Darah
c. Prostat
d. Kulit
e. Tulang
Jawaban : B
M. Lutfi Budiantoro/ J500050018/ FK UMS
31. Berikut merupakan bula intra vital dengan pembusukan adalah :
a. Warna kulit ari kecoklatan, sedangkan pembusukan bewarna kuning
b. Dasar bula hiperemi, sedangkan pembusukan bewarna merah pembusukan
c. Letak jaringan yang terangkat intra epidermal, sedangkan pembusukan diantara dermis
dan epidermis
d. A,B, dan C benar
e. Semua salah
Jawaban : D
Syam Hakim Persada/ J500050020/ FK UMS
32. Faktor- faktor yang mempengaruhi mumifikasi :
a. Tubuh yang dehidrasi
b. Kelembapan tinggi
c. Aliran udara rendah
d. Iklim
e. Tempat
Jawaban : A
Syam Hakim Persada/ J500050020/ FK UMS
33. Faktor- faktor yang mempengaruhi saponifikasi adalah :
a. Kelembapan
b. Lemak tubuh
c. Udara dingin
d. Betul semua
e. Salah semua
Jawaban : D
Desi Risthiana W/ J500050024/ FK UMS
34. Gambaran saponifikasi adalah :
a. Putih kekuningan
b. Putih kecoklatan
c. Livide
d. Kuning kecoklatan
e. Merah gelap
Jawaban ; A
Desi Risthiana W/ J500050024/ FK UMS
35. Salah satu manfaat dari adiposera adalah :
a. Tanda pasti kematian
b. Perkiraan lama kematian
c. Perkiraan sebab kematian
d. Mengetahui makanan terakhir yang dimakan korban
e. Mengetahui lokasi terjadinya kematian
Jawaban : C
Vita Fauziah N.H/ J500050025/ FK UMS
36. Untuk mempengaruhi perkiraan saat kematian, perubahan pada mata ditandai dengan :
a. Kornea bewarna kehitaman dalam beberapa jam
b. Kekeruhan menetap 7 jam pasca kematian
c. TIO meningkat
d. Kornea keruh dalam 10-12 jam pasca kematian
e. Fundus okuli tampak jelas
Jawaban : D
Vita Fauziah N.H/ J500050025/ FK UMS
37. Perubahan awal yang terjadi pada mata post mortem 30 menit adalah :
a. Kekeruhan makula dan mulai memucatnya diskus opticus
b. Kekeruhan kornea
c. Ablatio retina
d. Kornea keruh
e. Makula tampak coklat gelap, tidak ditemukan gambaran pembuluh darah pada retina dan
diskus
Jawaban : A
Rahmad Setia Budi/ J500050043/ FK UMS
38. Perkiraan kematian dengan identifikasi perubahan rambut hanya dapat dilakukan dengan :
a. Kebiasaan mencukur
b. Kebiasaan bercukur di salon
c. Pekerjaan tetap
d. Kebiasaan mencukur dan diketahui saat terakhir bercukur
e. Hobi sepak bola
Jawaban : D
Rahmad Setia Budi/ J500050043/ FK UMS
39. Perkiraan saat kematian ditinjau dari perubahan dalam LCS, yaitu kadar nitrogen asam amino
< 14 mg% menunjukkan saat kematian …
a. Belum lewat dari 24 jam
b. Lewat dari 12 jam
c. Belum lewat dari 12 jam
d. Lewat dari 10 jam
e. Belum lewat dari 10 jam
Jawaban : E
Figur Puspito Y.D/ J500050047/ FK UMS
40. Reaksi jaringan tubuh sesaat pasca mati klinis yang masih sama seperti reaksi jaringan tubuh
pada orang hidup disebut …
a. Reaksi vital
b. Reaksi supravital
c. Reaksi molekuler
d. Reaksi immunologi
e. Reaksi alamiah
Jawaban : B
Figur Puspito Y.D/ J500050047/ FK UMS

Anda mungkin juga menyukai