B 1/1
Ditetapkan
Tanggal Terbit : Direktur Utama
10 Oktober 2021 RS. Paru Dr. Ario Wirawan
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
1. Pengertian Yaitu pasien yang meninggal dalam perjalanan sebelum tiba di rumah sakit
atau pasien yang meninggal di tempat kejadian.
2. Tujuan Sebagai acuan pelayanan kepada pasien yang ating sudah meninggal sebelum
tiba di RS Paru Dr. Ario Wirawan Salatiga.
2. Pasien yang datang ke IGD RS Paru Dr. Ario Wirawan Salatiga sudah
meninggal harus di data dan dibuatkan status lengkap beserta data luka
atau cederanya untuk kepentingan pembuatan visum luar dan pengisian
blangko asuransi serta untuk data pasien death on arrival (DOA) pada
IGD RS Paru Dr. Ario Wirawan Salatiga.
3. Setelah itu pasien diserahkan kepada pihak keluarga.
4. Jika pasien/jenazah tidak langsung dibawa pulang maka di antarkan ke
Instalasi Pemulasaran Jenazah setelah dilakukan perawatan jenazah
5. Unit Terkait 1. Rekam Medis
2. Ambulance
3. Instalasi Pemulasaraan Jenazah
SKRINING PASIEN DI IGD
B 1/1
Ditetapkan
Tanggal Terbit : Direktur Utama
10 Oktober 2021 RS. Paru Dr. Ario Wirawan
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Farida Widayati, M. Kes
NIP 196308161989032009
B 1/1
Ditetapkan
Tanggal Terbit : Direktur Utama
10 Oktober 2021 RS. Paru Dr. Ario Wirawan
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Farida Widayati, M. Kes
NIP 196308161989032009
1. Pengertian Proses penerimaan pasien yang diindikasikan oleh dokter jaga IRJ
karena indikasi kasus kegawatdaruratan untuk segera ditangani di IGD
2. Tujuan Demi kelancaran pelayanan pasien gawat di IGD RS Paru Dr. Ario
Wirawan Salatiga
B 1/1
Ditetapkan
Tanggal Terbit : Direktur Utama
10 Oktober 2021 RS. Paru Dr. Ario Wirawan
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Farida Widayati, M. Kes
NIP 196308161989032009
5. Unit Terkait
1. Rekam Medis
2. Instalasi Rawat Inap
OBSERVASI PASIEN
IGD
B 1/1
Ditetapkan
Tanggal Terbit : Direktur Utama
10 Oktober 2021 RS. Paru Dr. Ario Wirawan
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
B 1/1
Ditetapkan
Tanggal Terbit : Direktur Utama
10 Oktober 2021 RS. Paru Dr. Ario Wirawan
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Farida Widayati, M. Kes
NIP 196308161989032009
B 1/3
Ditetapkan
Tanggal Terbit : Direktur Utama
10 Oktober 2021 RS. Paru Dr. Ario Wirawan
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
2. Tujuan Sebagai acuan untuk memulai dan mengakhiri resusitasi pada keadaan
yang tepat
3. Kebijakan - SK Direktur Nomor: UK.02.10/II/2948/2016 tentang penyediaan
pelayanan resiko tinggi
4. Prosedur Persiapan
1. Alat
a. Alat pelindung diri (masker, handscoen)
b. Trolly emergency yang berisi :
Laryngoscope lurus dan bengkok (anak dan dewasa)
Magil force
Pipa trakhea berbagai ukuran
Trakhea tube berbagai ukuran
Gudel berbagai ukuran
CVP set
Infus set/blood set
Papan resusitasi
Gunting verband
Bag resuscitator lengkap
Semprit 10 cc – jarum no. 18
B 2/3
4. Prosedur Pelaksanaan
1. Petugas menggunakan alat pelindung diri
2. Mengecek kesadaran pasien dengan cara :
- Memanggil nama
- Menanyakan keadaannya
- Menggoyangkan bahu pasien/mencubit pasien
3. Jika pasien tidak sadar/tidak ada respon, terjadi henti nafas dan
henti jantung mulai lakukan resusitasi
4. Periksa denyut jantung pasien dengan cara meraba arteri
karotis, jika arteri carotis teraba cukup berikan nafas buatan
setiap 5 detik sekali.
5. Jika areteri carotis tidak teraba lakukan kombinasi kompresi
jantung luar nafas buatan dan dengan perbandingan 30:2 untuk
dewasa dan anak baik 1 atau 2 penolong dan 15:2 untuk
neonates
6. Setelah 5 siklus cek pernafasan.
7. Buka jalan nafas dengan posisi head tilt chin lift dan bersihkan
jalan nafas dari sumbatan
8. Menilai pernafasan dengan cara :
- Melihat pergerakan dada/perut
- Mendengar suara keluar/masuk udara dari hidung
- Merasakan adanya udara dari mulut/hidung pipi atau
punggung tangan.
9. Jika pasien tidak bernafas, berikan nafas buatan dengan
resuscitator sebanyak 2 kali secara perlahan
10. Jika nafas tetap belum ada lanjutkan teknik kombinasi dimulai
dengan kompresi jantung luar.
11. Kompresi jantung luar dilakukan dengan cara :
1) Dewasa
Penekanan menggunakan dua pangkal telapak tangan
dengan kejutan bahu
Penekanan pada daerah sternum 2-5 jari di atas proses
xyphoideus
Kedalaman tekanan 3-5 cm
Frekuensi penekanan 100 kali per menit
2) Anak
Penekanan menggunakan satu pangkal telapak tangan
Kedalaman tekanan 2 – 3 cm
Frekuensi penekanan 100 kali per menit
3) Neonatus
Punggung bayi diletakkan pada lengan bawah kiri
penolong sedangkan tangan kiri memegang lengan atas
bayi sambil meraba arteri brakhialis sebelah kiri
Jari tangan dan telunjuk tangan penolong menekan dada
bayi pada posisi sejajar putting susu 1 cm ke bawah
Kedalaman tekanan 1-2 cm
Perbandingan kompresi jantung dengan begging adalah
3:1
MEMULAI DAN MENGAKHIRI RESUSITASI
DI INSTALASI GAWAT DARURAT
B 3/3
B 1/2
Ditetapkan
Tanggal Terbit : Direktur Utama
STANDAR PROSEDUR 10 Oktober 2021 RS. Paru Dr. Ario Wirawan
OPERASIONAL
1. Pengertian Sistem rujukan adalah tata cara pengiriman pasien ke instalasi kesehatan
lain yang tidak dapat ditangani karena terbatas kemampuan atau fasilitas
rumah sakit atau atas dasar permintaan pasien/keluargamya sendiri.
Jenis rujukan adalah :
1.Rujukan alih rawat.
2.Rujukan pemeriksaan penunjang.
3.Rujukan spesimen pemeriksaan.
2. Tujuan Sebagai upaya untuk memberikan pelayanan terbaik dan paripuna
kepada pasien sehubungan dengan keterbatasan sarana dan prasarana
yang dimiliki RS Paru Dr. Ario Wirawan Salatiga
B 2/2
1/2
Ditetapkan
Tanggal Terbit : Direktur Utama
10 Oktober 2021 RS. Paru Dr. Ario Wirawan
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Farida Widayati, M. Kes
NIP 196308161989032009
2/2
B 1/1
Ditetapkan
Tanggal Terbit : Direktur Utama
10 Oktober 2021 RS. Paru Dr. Ario Wirawan
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Farida Widayati, M. Kes
NIP 196308161989032009
4. Prosedur 1. Dokter jaga IGD memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga
bahwa pasien boleh pulang, perawatan pasien dirumah dan rencana
tindak lanjut
2. Untuk pasien meninggal, Perawat IGD melakukan perawatan jenazah
dan menyiapkan administrasi pasien pulang
3. Perawat IGD Menyiapkan pasien pulang dengan memberikan kartu
kontrol dan resep obat
4. Petugas kasir IGD menyelesaikan biaya administrasi pasien pulang
5. Petugas kasir IGD menginformasikan kepada Perawat IGD bahwa
administrasi pasien sudah selesai
6. Pasien diperbolehkan pulang
5.Unit Terkait 1. Instalasi Rekam Medis
2. Administrasi IGD
RESPON TIME
Ditetapkan
Tanggal Terbit : Direktur Utama
10 Oktober 2021 RS. Paru Dr. Ario Wirawan
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
B 17/1
PENGERTIAN Dokter Jaga Ruangan adalah seorang dokter umum yang masih aktif yang
ditetapkan oleh surat perintah Direktur Rumah Sakit dan bertanggung jawab
dalam pelayanan Medis di tempat tugasnya yaitu Ruangan Rawat Inap dan
Intensive Care Unit. Dokter jaga ruangan bertanggung jawab kepada dokter
ruangan atau dokter kepala unit rawat inap.
TUJUAN Terlaksananya pelayanan medis di seluruh Ruang Rawat Inap, Ruang ICU secara
tertib, baik dan benar sesuai standar pelayanan medis di RS Paru Dr. Ario
Wirawan Salatiga.