Disusun Oleh :
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2015
1. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan hasil analisis dari data sekunder dari Kantor Kepala
Desa Wanurejo Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang di bulan
November tahun 2010, didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 1. Proporsi Penyakit yang diderita dalam 1 bulan terakhir
(Bulan November 2010)
Jumlah
No. Jenis Penyakit %
(jiwa)
1 ISPA 32 60,38
2 Chikungunya 12 22,64
3 Kulit 5 9,43
4 Diare 3 5,66
5 TBC 1 1,89
Jumlah 53 100
2. PRIORITAS MASALAH
Dari sekian permasalahan yang ada di Desa Wanurejo ditentukan
prioritas masalah berdasarkan metode Hanlon Kualitatif sebagai berikut:
Tabel 2. Kriteria Mendesak (Urgency)
MASALAH A B C D E TOTAL
ISPA CHIKUNGUNYA KULIT DIARE TB HORISONTAL
A - + - - 1
ISPA
B + - + 2
CHIKUNGUNYA
C - - 0
KULIT
D + 1
DIARE
E 0
TB
TOTAL 0 1 0 3 2
VERTIKAL
TOTAL 1 2 0 1 0
HORISONTAL
TOTAL 1 3 0 4 2
A - + - + 2
ISPA
B + - + 2
CHIKUNGUNYA
C - - 0
KULIT
D + 1
DIARE
E 0
TB
TOTAL 0 1 0 3 1
VERTIKAL
TOTAL 2 2 0 1 0
HORISONTAL
TOTAL 2 3 0 4 1
A - - - - 0
ISPA
B + + + 3
CHIKUNGUNYA
C + + 2
KULIT
D + 1
DIARE
E 0
TB
TOTAL 0 1 1 1 1
VERTIKAL
TOTAL 0 3 2 1 0
HORISONTAL
TOTAL 0 4 3 2 1
Perilaku
-BAB di sungai
-menggantung pakaian
-membersihkan rumah
1x/minggu
-membersihkan tempat air
<2x/Minggu
-membuka jendela
-tidak berobat
Pelayanan kesehatan
-tidak mengetahui desa siaga
-tidak memiiki jaminan pemeliharaan
kesehatan
STATUS KESEHATAN -tidak mengetahui pengetahuan
CHIKUNGUNYA tentang forum kesehatan desa
Gen/ kependudukan
-tidak mengetahui pengetahuan
tentang manfaat poskesdes
-tidak memiliki pengetahuan tentang
adanya penyuluhan kesehatan
-tidak memiliki pengetahuan tentang
kesiapsiagaan bencana
Lingkungan
-sumber air, tempat mandi kurang
memenuhi syarat
-jamban cemplung
-tempat pembuangan sampah
kurang sesuai
-kepadatan nyamuk tinggi di rumah
-penyediaan air bersih kurang
memenuhi syarat
-ruang tidur tidak sesuai
-halaman pekarangan tidak bersih
2. Chikungunya
a. Lingkungan
Sebanyak 0,05 % warga mandi di kolam/sungai, sebanyak
0,05% warga mandi di pancuran/belik/PMA
9,15% warga memiliki jamban tipe cemplung
Sebanyak 41,47% warga memiliki rumah yang tergolong
rumah belum sehat
Semua warga menggunakan sumur umum/keluarga sebagai
penyedia air bersih
Sebanyak 0,6% warga menggunakan sungai sebagai tempat
pembuangan sampah
12,8% pembangan air limbah rumah tangga dibuang dari
selokan ke sungai
Sebanyak 64,02% warga memiliki jendela dimana dibuka
Sebesar 15,2% rumah warga memiliki kepadatan nyamuk
tinggi
Sebanyak 6,09% rumah warga memliki penyediaan air bersih
yang tidak memiliki syarat, sebanyak 0,06% rumah warga tidak
memiliki penyediaan air bersih.
Sebanyak 18,9% rumah warga memiliki pembuangan sampah
yang tidak memenuhi syarat, sebanyak 5,49% rumah warga
tidak memiliki pembuangan sampah
Sebanyak 25,6% rumah warga , memiliki ruang tidur yang
tidak memenuhi syarat.
Sebanyak 4,87% rumah warga tidak bebas jentik nyamuk
Sebanyak 32,9% halaman pekarangan rumah warga tidak
bersih
Sebanyak 60,36% halaman pekarangan rumah warga tidak
dimanfaatkan
Sebanyak 30,48% kandang ternak tidak terpisah dan bersih
b. Perilaku
Sebanyak 2,44% warga memiliki perilaku BAB di sungai
81,09% warga memiliki kebiasaan menggantung pakaian
harian
Sebanyak 25% warga memiliki frekuensi membersihkan rumah
penduduk sebanyak 1x seminggu, 62,8% warga memiliki
frekuensi membersihkan rumah sebanyak 2x seminggu
64,41% warga memiliki frekuensi membersihkan tempat
penampungan air sebanyak <2x/minggu
Sebanyak 85,97% memiliki kebiasaan membuka jendela setiap
hari.
Sebanyak 7,69% warga memilih untuk tidak berobat
c. Pelayanan kesehatan
Sebanyak 83,43% warga tidak mengetahui tentang desa siaga
Warga yang tidak memiliki jaminan pemeliharan kesehatan
sebesar 57,99%
Sebanyak 81,01% warga tidak mengetahui pengetahuan
tentang forum kesehatan desa
Sebanyak 62,34 warga tidak mengetahui pengetahuan tentang
manfaat poskesdes
Sebanyak 57,92% warga tidak memiliki pengetahuan tentang
adanya penyuluhan kesehatan
Sebanyak 50% warga tidak memiliki pengetahuan tentang
malaria
Sebanyak 56,7% warga tidak memiliki pengetahuan tentang
kesiapsiagaan bencana
d. Genetik
3. Kulit
a. Lingkungan
Sebanyak 0,05% warga mandi di kolam/sungai
Sebanyak 41,47% warga memiliki rumah yang tergolong
rumah belum sehat
Semua warga menggunakan sumur umum/keluarga sebagai
penyediaan air bersih
Sebanyak 0,60% warga menggunakan sungai sebagai tempat
pembuangan sampah
Sebanyak 12,80% pembuangan air limbah rumah tangga
dibuang dari selokan ke sungai
Sebanyak 6,09% rumah warga memiliki penyediaan air bersih
yang tidak memenuhi syarat, dan sebanyak 0,06% rumah
warga tidak memiliki penyediaan air bersih
Sebanyak 29,87% pembuangan limbah rumah tangga tidak
memenuhi syarat, dan 3,04% tidak memiliki pembuangan
limbah rumah tangga
Sebanyak 25,6% rumah warga memiliki ruang tidur yang tidak
memenuhi syarat
Sebanyak 30,48% kandang ternak warga tidak terpisah dan
bersih
b. Perilaku
Sebanyak 2,44% warga memiliki perilaku BAB di sungai
Sebanyak 12,19% warga memiliki perilaku mengganti pakaian
sebanyak 1 kali per hari
Sebanyak 25% warga memiliki frekuensi membersihkan rumah
sebanyak 1x/minggu, dan 62,8% warga memiliki frekuensi
membersihkan rumah sebanyak 2x/minggu
Sebagian besar warga (63,41%) memiliki frekuensi
membersihkan tempat penampungan air < 2x/minggu
Sebanyak 7,69% warga memilih untuk tidak berobat
c. Pelayanan kesehatan
Sebanyak 81,09% warga tidak memiliki pengetahuan tentang
forum kesehatan desa
Sebanyak 65,24% warga tidak memiliki pengetahuan tentang
manfaat polkesdes
Sebanyak 57,92% warga tidak memiliki pengetahuan tentang
adanya penyuluhan kesehatan
Sebanyak 57,99% warga tidak memiliki Jaminan Pemeliharaan
Kesehatan
d. Genetik / kependudukan
Pekerjaan yang memiliki risiko terkena penyakit, yaitu petani
(16,72%)
4. Diare
a. Lingkungan
Sebanyak 0,05 % warga mandi di kolam/sungai
Sebanyak 3,66% warga tidak memiliki jamban
Sebanyak 9,15% warga memiliki jamban tipe cemplung
Sebanyak 41,47% warga memiliki rumah yang tergolong
rumah belum sehat
Semua warga menggunakan sumur umum/keluarga sebagai
penyedia air bersih
Sebanyak 0,6% warga menggunakan sungai sebagai tempat
pembuangan sampah
Sebanyak 12,8% pembuangan air limbah rumah tangga
dibuang dari selokan ke sungai
Sebanyak 32,31% warga memiliki jendela rumah namun
ditutup, sebanyak 3,6% warga tidak memiliki jendela rumah
Sebesar 21,34% rumah warga memiliki kepadatan lalat tinggi
Sebanyak 3,04% rumah warga memiliki pembuangan kotoran
yang tidak memenuhi syarat, sebanyak 2,4% rumah warga
tidak memiliki pembuangan kotoran
Sebanyak 6,09% rumah warga memliki penyediaan air bersih
yang tidak memiliki syarat, sebanyak 0,06% rumah warga tidak
memiliki penyediaan air bersih.
Sebanyak 18,9% rumah warga memiliki pembuangan sampah
yang tidak memenuhi syarat, sebanyak 5,49% rumah warga
tidak memiliki pembuangan sampah
Sebanyak 29,87% rumah tangga memiliki pembuangan rumah
tangga yang tidak memenuhi syarat, sebanyak 3,04% rumah
warga tidak memiliki pembuangan rumah tangga
Sebanyak 30,48% kandang ternak tidak terpisah dan bersih
b. Perilaku
Sebanyak 2,44 % warga memiliki perilaku BAB di sungai
Sebanyak 98,17% warga memiliki perlaku mengambil air
minum dari sumur
Sebanyak 25% warga memiliki frekuensi membersihkan rumah
penduduk sebanyak 1x seminggu, 62,8% warga memiliki
frekuensi membersihkan rumah sebanyak 2x seminggu
Sebanyak 64,41 % warga memiliki frekuensi membersihkan
tempat penampungan air sebanyak <2x/minggu
Sebanyak 15,85% warga memiliki kebiasaan tidak mencuci
tangan sebelum makan
Sebanyak 8,5% warga memiliki kebiasaan tidak mencuci
tangan dengan sabun setelah BAB
Sebanyak 10% ibu tidak memberikan ASI sampai bayi
berumur 6 bulan
Sebanyak 39,03 keluarga makan aneka ragam makanan
Sebanyak 7,69% warga memilih untuk tidak berobat
Sebanyak 8,45% balita tidak diberi ASI
c. Pelayanan kesehatan
Sebanyak 81,01% warga tidak mengetahui pengetahuan
tentang forum kesehatan desa
Sebanyak 62,34 warga tidak mengetahui pengetahuan tentang
manfaat poskesdes
Sebanyak 57,92% warga tidak memiliki pengetahuan tentang
adanya penyuluhan kesehatan
Sebanyak 11,58% warga tidak memiliki pengetahuan menegai
diare
Warga yang tidak memiliki jaminan pemeliharan kesehatan
sebesar 57,99%
d. Genetik/kependudukan
Status gizi balita kurang sebesar 11,11%
5. TB
a. Lingkungan
Sebanyak 41,47% warga memiliki rumah yang tergolong
rumah belum sehat
Sebanyak 32,31% warga memiliki jendela rumah namun
ditutup, sebanyak 3,6% warga tidak memiliki jendela rumah
Sebanyak 15,2 warga memiliki lubang asap yang tidak
memenuhi syarat
Sebanyak 22,6% rumah warga memiliki jendela rumah yang
tidak memenuhi syarat, sebanyak 3,66% tidak memiliki jendela
rumah
b. Perilaku
Sebanyak 25% warga memiliki frekuensi membersihkan rumah
penduduk sebanyak 1x seminggu, 62,8% warga memiliki
frekuensi membersihkan rumah sebanyak 2x seminggu
Sebanyak 85,97% memiliki kebiasaan membuka jendela setiap
hari
Sebanyak 60,97% warga memiliki anggota keluarga yang
merokok
Sebanyak 67% warga memiliki anggota keluarga yang
merokok dalam ruangan
Sebanyak 10% ibu tidak memberikan ASI samapi bayi
berumur 6 bulan
Sebanyak 39,03 keluarga makan aneka ragam makanan
Sebanyak 16,22% warga mengkonsumsi suplemen
Sebanyak 39,64% warga belum sadar gizi
Sebanyak 7,69% warga memilih untuk tidak berobat
c. Pelayanan kesehatan
Sebanyak 81,01% warga tidak mengetahui pengetahuan
tentang forum kesehatan desa
Sebanyak 62,34 warga tidak mengetahui pengetahuan tentang
manfaat poskesdes
Sebanyak 57,92% warga tidak memiliki pengetahuan tentang
adanya penyuluhan kesehatan
Sebanyak 50% warga tidak memiliki pengetahuan mengenai
penyakit tuberkulosis
Warga yang tidak memiliki jaminan pemeliharan kesehatan
sebesar 57,99%
d. Genetik/kependudukan
4. ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
KULIT Lingkungan Menurunkan Menurunnya jumlah penyakit kulit Memberikan penyuluhan pada
Sebanyak 0,05% warga angka kejadian Menurunnya warga yang masyarakat mengenai penyakit kulit
mandi di kolam/sungai penyakit kulit menggunakan sumur umum yang mungkin terjadi di masyarakat.
Sebanyak 41,47% warga Meningkatkan Menurunnya warga yang Mengadakan penyuluhan tentang
memiliki rumah yang pengetahuan membuang air limbah yang kurang PHBS pada masyarakat dan cara
tergolong rumah belum sehat masyarakat sesuai penerapannya secara kolektif ataupun
Semua warga menggunakan mengenai Meningkatnya warga yang door to door.
sumur umum/ keluarga penyakit kulit menggunakan penyediaan air Memberikan penyuluhan mengenai
sebagai penyediaan air bersih bersih yang memenuh rumah sehat
Sebanyak 0,60% warga Meningkatnya jumlah rumah yang Memberikan penyuluhan pada
menggunakan sungai sebagai memiliki jendela, lubang asap masyarakat agar membersihkan
tempat pembuangan sampah dapur, dan ruang tidur yang rumah dengan rutin.
Sebanyak 12,80% memenuhi standar
pembuangan air limbah Meningkatnya jumlah rumah sehat
rumah tangga dibuang dari Meningkatnya jumlah warga yang
selokan ke sungai menerapkan PHBS
Sebanyak 6,09% rumah
warga memiliki penyediaan
air bersih yang tidak
memenuhi syarat, dan
sebanyak 0,06% rumah
warga tidak memiliki
penyediaan air bersih
Sebanyak 29,87%
pembuangan limbah rumah
tangga tidak memenuhi
syarat, dan 3,04% tidak
memiliki pembuangan limbah
rumah tangga
Sebanyak 25,6% rumah
warga memiliki ruang tidur
yang tidak memenuhi syarat
Sebanyak 30,48% kandang
ternak warga tidak terpisah
dan bersih
Perilaku
Sebanyak 2,44% warga
memiliki perilaku BAB di
sungai
Sebanyak 12,19% warga
memiliki perilaku mengganti
pakaian sebanyak 1 kali per
hari
Sebanyak 25% warga
memiliki frekuensi
membersihkan rumah
sebanyak 1 kali per minggu,
dan 62,8% warga memiliki
frekuensi membersihkan
rumah sebanyak 2x/minggu
Sebagian besar warga
(63,41%) memiliki frekuensi
membersihkan tempat
penampungan air <
2x/minggu
Sebanyak 7,69% warga
memilih untuk tidak berobat
Pelayanan kesehatan
Sebanyak 81,09% warga
tidak memiliki pengetahuan
tentang forum kesehatan desa
Sebanyak 65,24% warga
tidak memiliki pengetahuan
tentang manfaat polkesdes
Sebanyak 57,92% warga
tidak memiliki pengetahuan
tentang adanya penyuluhan
kesehatan
Sebanyak 57,99% warga
tidak memiliki Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan
Genetik/kependudukan
Pekerjaan yang memiliki
risiko terkena penyakit, yaitu
petani (16,72%)
Diare Lingkungan Menurunkan Meningkatnya jumlah keluarga Memberikan penyuluhan pada
Sebanyak 0,05% warga mandu di angka yang memiliki jamban keluarga masyarakat mengenai akibat dari
kolam/sungai kejadian diare Terpenuhinya syarat dan tempat buang air besar sembarangan dan
Sebanyak 3,66% warga tidak Meningkatkan pembuangan kotoran, tempat pentingnya memiliki jamban keluarga
memiliki jamban pengetahuan penyedian air bersih, tempat sendiri serta kebiasan untuk buang air
Sebanyak 9,15% warga memiliki masyarakat pembuangan sampah dan tempat di jamban
jamban tipe cemplung mengenai pembuangan air limbah Mengadakan penyuluhan tentang
Sebanyak 41,47% warga memiliki diare Meningkatnya jumlah rumah sehat PHBS pada masyarakat dan cara
rumah yang tergolong rumah Meningkatnya keluarga yang BAB penerapannya
belum sehat di jamban Memberikan penyuluhan pada
Semua warga menggunakan sumur Meningkatnya kesadaran untuk masyarakat tentang rumah sehat dan
umum/keluarga sebagai penyedia berprilaku hidup bersih dan sehat, memberikan saran pada kader untuk
air bersih seperti mencuci tangan sebelum melakukan pengontrolan rutin pada
Sebanyak 0,6% warga makan dan setelah BAB serta rumah yang belum sehat
menggunakan sungai sebagai membersihkan tempat Memberikan penyuluhan pada
tempat pembuangan sampah penampungan air. masyarakat mengenai cara mencuci
Sebanyak 12,8% pembuangan air Meningkatnya warga yang tangan yang baik dan kapan harus
limbah rumah tangga dibuang dari menerapkan PHBS mencuci tangan
selokan ke sungai Meningkatnya kemampuan kader Bekerja sama dengan perangkat desa
Sebanyak 32,31% warga memiliki untuk menyediakan pembuangan
jendela rumah namun ditutup, sampah yang baik dan mengelolanya
sebanyak 3,6% warga tidak dengan sehat.
memiliki jendela rumah Bekerja sama dengan perangkat desa
Sebesar 21,34% rumah warga untuk menyediakan pembuangan
memiliki kepadatan lalat tinggi limbah keluarga yang tidak
Sebanyak 3,04% rumah warga mengganggu kesehatan warga.
memiliki pembuangan kotoran Mengadakan pelatihan Dokter kecil
yang tidak memenuhi syarat, sebagai contoh untuk pola PHBS sejak
sebanyak 2,4% rumah warga tidak dini.
memiliki pembuangan kotoran Memberikan penyuluhan dan
Sebanyak 6,09% rumah warga pembinaan kader kesehatan
memliki penyediaan air bersih
yang tidak memiliki syarat,
sebanyak 0,06% rumah warga
tidak memiliki penyediaan air
bersih.
Sebanyak 18,9% rumah warga
memiliki pembuangan sampah
yang tidak memenuhi syarat,
sebanyak 5,49% rumah warga
tidak memiliki pembuangan
sampah
Sebanyak 29,87% rumah tangga
memiliki pembuangan rumah
tangga yang tidak memenuhi
syarat, sebanyak 3,04% rumah
warga tidak memiliki pembuangan
rumah tangga
Sebanyak 30,48% kandang ternak
tidak terpisah dan bersih
Perilaku
Sebanyak 2,44% warga memiliki
perilaku BAB di sungai
Sebanyak 98,17% warga memiliki
perlaku mengambil air minum dari
sumur
Sebanyak 25% warga memiliki
frekuensi membersihkan rumah
penduduk sebanyak 1 x seminggu,
62,8% warga memiliki frekuensi
membersihkan rumah sebanyak 2x
seminggu
Sebanyak 64,41% warga memiliki
frekuensi membersihkan tempat
penampungan air sebanyak
<2x/minggu
Sebanyak 15,85% warga memiliki
kebiasaan tidak mencuci tangan
sebelum makan
Sebanyak 8,5% warga memiliki
kebiasaan tidak mencuci tangan
dengan sabun setelah BAB
Sebanyak 10% ibu tidak
memberikan ASI samapi bayi
berumur 6 bulan
Sebanyak 39,03 keluarga makan
aneka ragam makanan
Sebanyak 7,69% warga memilih
untuk tidak berobat
Sebanyak 8,45% balita tidak diberi
ASI
Pelayanan kesehatan
Sebanyak 81,01% warga tidak
mengetahui pengetahuan tentang
forum kesehatan desa
Sebanyak 62,34 warga tidak
mengetahui pengetahuan tentang
manfaat poskesdes
Sebanyak 57,92% warga tidak
memiliki pengetahuan tentang
adanya penyuluhan kesehatan
Sebanyak 11,58% warga tidak
memiliki pengetahuan menegai
diare
Warga yang tidak memiliki
jaminan pemeliharan kesehatan
sebesar 57,99%
Genetik/kependudukan
Status gizi balita kurang sebesar
11,11%
TBC Lingkungan Menurunkan Menurunnya angka kejadian TBC Mengadakan penyuluhan tentang
Sebanyak 41,47% warga memiliki angka Meningkatnya jumlah rumah sehat PHBS pada masyarakat dan cara
rumah yang tergolong rumah kejadian TBC Meningkatkan jumlah rumah penerapannya
belum sehat Meningkatkan dengan jendela jendela yang Memberikan penyuluhan pada
Sebanyak 32,31% warga memiliki pengetahuan memenuhi syarat masyarakat tentang rumah sehat dan
jendela rumah namun ditutup, masyarakat Meningkatkan kesadaran dan memberikan saran pada kader untuk
sebanyak 3,6% warga tidak mengenai motivasi untuk membersihkan melakukan pengontrolan rutin pada
memiliki jendela rumah TBC rumah secara teratur rumah yang belum sehat
Sebanyak 15,2 warga memiliki Meningkatnya perilaku membuka Mengadakan penyuluhan tentang
lubang asap yang tidak memenuhi jendela di rumah TBC, faktor-faktor penyebab, faktor-
syarat Meningkatnya pengetahuan tentang faktor risiko dan cara pencegahan.
Sebanyak 22,6% rumah warga penyakit TBC Mengadakan pelatihan bagi para kader
memiliki jendela rumah yang tidak Meningkatnya kemampuan kader untuk deteksi awal penyakit TBC dan
memenuhi syarat, sebanyak 3,66% untuk memberikan penyuluhan cara pelaporan ke pelayanan kesehatan
tidak memiliki jendela rumah Menurunkan kemungkinan Mengadakan penyuluhan tentang
Perilaku penularan penyakit TBC fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada di
Sebanyak 25% warga memiliki desa dan pemanfaatannya
frekuensi membersihkan rumah
penduduk sebanyak 1x seminggu,
62,8% warga memiliki frekuensi
membersihkan rumah sebanyak 2x
seminggu
Sebanyak 85,97% memiliki
kebiasaan membuka jendela setiap
hari.
Sebanyak 60,97% warga memiliki
anggota keluarga yang merokok
Sebanyak 67% warga memiliki
anggota keluarga yang merokok
dalam ruangan
Sebanyak 10% ibu tidak
memberikan ASI samapi bayi
berumur 6 bulan
Sebanyak 39,03 keluarga makan
aneka ragam makanan
Sebanyak 16,22% warga
mengkonsumsi suplemen
Sebanyak 39,64 % warga belum
sadar gizi
Sebanyak 7,69% warga memilih
untuk tidak berobat
Pelayanan kesehatan
Sebanyak 81,01% warga tidak
mengetahui pengetahuan tentang
forum kesehatan desa
Sebanyak 62,34 warga tidak
mengetahui pengetahuan tentang
manfaat poskesdes
Sebanyak 57,92% warga tidak
memiliki pengetahuan tentang
adanya penyuluhan kesehatan
Sebanyak 50% warga tidak
memiliki pengetahuan mengenai
penyakit tuberculosis
Warga yang tidak memiliki
jaminan pemeliharan kesehatan
sebesar 57,99%
Genetik/kependudukan
5. Plan of Action
Tabel 31. Rencana kegiatan operasional
No Kegiatan Tujuan Sasaran Metode Tempat Waktu Biaya Pelaksana Indikator
1. Perijinan Mempersiapkan Pihak- Diskusi Kepala dusun, Minggu- Senin, Swadaya Tim Dokter 100%
kegiatan kegiatan intervensi pihak SD Wanurejo 23-24 Agustus mahasiswa Muda FK persiapan
intervensi desa yang 2015, pukul UNDIP untuk acara
terkait 08.00-selesai dan intervensi
matang
2. Penyuluhan - Meningkatkan Masyarak Penyuluh Rumah warga Minggu-Senin, Swadaya Tim Dokter - Pelaksanaan
door to door pengetahuan dan at Desa an dan 23- 24 Agustus mahasiswa Muda FK kegiatan
di masing- pemahaman warga Wanurejo diskusi 2015 UNDIP berjalan tepat
masing mengenai penyakit Pukul 13.00- waktu
dusun yang berkaitan selesai - Peserta dapat
tentang dengan kebersihan menjawab
PHBS seperti ISPA, pertanyaan dari
chikungunya, diare penyuluh
dan penyakit kulit dengan benar ≥
- Meningkatkan 75%
pengetahuan dan
pemahaman warga
mengenai PHBS
sebagai upaya
pencegahan penyakit
- Meningkatkan
strata PHBS warga
desa Wanurejo
3. Penyuluhan - Meningkatkan Masyarak Penyuluh Rumah kepala Selasa, 25 Swadaya Tim Dokter - Pelaksanaan
tentang pengetahuan dan at Desa an dan dusun Agustus 2015, mahasiswa Muda FK kegiatan
ISPA, TBC pemahaman warga Wanurejo diskusi pukul 15.00- UNDIP berjalan tepat
dan mengenai ISPA dan selesai waktu
Gerakan TBC - Peserta
ABC - Meningkatkan meliputi ± 75%
A : Asap pengetahuan dan dari undangan
Rokok dan pemahaman warga yang
APD dalam mencegah disebarkan ke
B : Etika penularan ISPA dan warga
batuk dan TBC - Peserta dapat
bersin menjawab
C : CTPS pertanyaan dari
penyuluh
dengan benar ≥
75%
4. Penyuluhan Meningkatkan Masyarak Penyuluh Rumah kepala Selasa, 25 Swadaya Tim Dokter - Pelaksanaan
tentang diare pengetahuan dan at Desa an dan dusun Agustus 2015, mahasiswa Muda FK kegiatan
pemahaman warga Wanurejo diskusi pukul 15.00- UNDIP berjalan tepat
mengenai diare selesai waktu.
Peserta
meliputi ± 75%
dari undangan
yang
disebarkan ke
warga.
Peserta dapat
menjawab
pertanyaan dari
penyuluh
dengan benar ≥
75%
5. Penyuluhan - Meningkatkan Siswa SD Penyuluh SDN Wanurejo Senin, 24 Swadaya Tim Dokter Pelaksanaan
makanan pengetahuan dan di desa an, Agusutus 2015 mahasiswa Muda FK kegiatan
sehat dan pemahaman siswa Wanurejo diskusi, Pukul 09.30 – Undip berjalan tepat
jajanan sehat mengenai makanan dan selesai waktu.
dan dengan gizi demonstr Peserta
demonstrasi seimbang asi meliputi ± 75%
CTPS - Siswa SD dapat dari total
menentukan siswa,.
makanan sehat Peserta dapat
yang akan menjawab
dikonsumsi pertanyaan dari
- Meningkatkan penyuluh
pengetahuan siswa dengan benar ≥
SD mengenai 75%
langkah-langkah Peserta dapat
CTPS yang benar mempraktekan
langkah-
langkah cuci
tangan dengan
benar
6. Penyuluhan - Meningkatkan Warga Penyuluh Rumah kepala Senin, 24 Swadaya Tim Dokter Pelaksanaan
mengenai pengetahuan dan desa an, dusun Agusutus 2015 mahasiswa Muda FK kegiatan
program pemahaman warga Wanurejo diskusi, Wanurejo Pukul 09.30 – Undip berjalan tepat
pemberantas mengenai cara dan selesai waktu.
an nyamuk pencegahan demonstr Peserta
dengan 4M+ penyakit asi meliputi ± 75%
Chikungunya dari total
- Warga mampu warga,.
mempraktekkan Peserta dapat
cara pencegahan menjawab
penyakit pertanyaan dari
Chikungunya penyuluh
dengan benar ≥
75%
Peserta dapat
mempraktekan
langkah-
langkah
pencegahan
Chikungunya