Anda di halaman 1dari 33

TUGAS MANAJEMEN PUSKESMAS

DESA WANUREJO KECAMATAN SALAMAN KABUPATEN

MAGELANG PADA NOVEMBER 2010

Disusun Oleh :

1. Agung Kurniawan Priyono 22010114210001


2. Prianka Bayu Putra 22010114210002
3. Maya Yanuarty 22010114210003
4. Yessica Putri Hariyanto 22010114210004
5. Ni Made Tuty Marselina 22010114210005
6. Alan Anderson Bangun 22010114210070
7. Bobby Adi Chandra 22010114210083
8. Mazidah Zulfa 22010114210063
9. Alifa Nasyahta Rosiana 22010114210066
10. Olfien Noer Primanti Kusumo Negoro 22010114210067

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2015
1. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan hasil analisis dari data sekunder dari Kantor Kepala
Desa Wanurejo Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang di bulan
November tahun 2010, didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 1. Proporsi Penyakit yang diderita dalam 1 bulan terakhir
(Bulan November 2010)
Jumlah
No. Jenis Penyakit %
(jiwa)
1 ISPA 32 60,38

2 Chikungunya 12 22,64

3 Kulit 5 9,43
4 Diare 3 5,66
5 TBC 1 1,89

Jumlah 53 100

2. PRIORITAS MASALAH
Dari sekian permasalahan yang ada di Desa Wanurejo ditentukan
prioritas masalah berdasarkan metode Hanlon Kualitatif sebagai berikut:
Tabel 2. Kriteria Mendesak (Urgency)
MASALAH A B C D E TOTAL
ISPA CHIKUNGUNYA KULIT DIARE TB HORISONTAL

A - + - - 1
ISPA
B + - + 2
CHIKUNGUNYA
C - - 0
KULIT
D + 1
DIARE
E 0
TB

TOTAL 0 1 0 3 2
VERTIKAL
TOTAL 1 2 0 1 0
HORISONTAL
TOTAL 1 3 0 4 2

Tabel 3. Kriteria Kegawatan (Seriousness)


MASALAH A B C D E TOTAL
ISPA CHIKUNGUNYA KULIT DIARE TB HORISONTAL

A - + - + 2
ISPA
B + - + 2
CHIKUNGUNYA
C - - 0
KULIT
D + 1
DIARE
E 0
TB

TOTAL 0 1 0 3 1
VERTIKAL
TOTAL 2 2 0 1 0
HORISONTAL
TOTAL 2 3 0 4 1

Tabel 4. Kriteria Perkembangan (Growth)


MASALAH A B C D E TOTAL
ISPA CHIKUNGUNYA KULIT DIARE TB HORISONTAL

A - - - - 0
ISPA
B + + + 3
CHIKUNGUNYA
C + + 2
KULIT
D + 1
DIARE
E 0
TB
TOTAL 0 1 1 1 1
VERTIKAL
TOTAL 0 3 2 1 0
HORISONTAL
TOTAL 0 4 3 2 1

Tabel 5. Penilaian Prioritas Masalah

Masalah U S G TOTAL PRIORITAS


A 1 2 0 0 IV
ISPA
B 3 3 4 36 I
CHIKUNGUNY
A
C 0 0 3 0 V
KULIT
D 4 4 2 32 II
DIARE
E 2 1 1 2 III
TB

Urutan Prioritas Masalah


I. Chikungunya
II. Diare
III. TB
IV. ISPA
V. Kulit
3. ANALISIS PENYEBAB MASALAH

Perilaku
-BAB di sungai
-menggantung pakaian
-membersihkan rumah
1x/minggu
-membersihkan tempat air
<2x/Minggu
-membuka jendela
-tidak berobat
Pelayanan kesehatan
-tidak mengetahui desa siaga
-tidak memiiki jaminan pemeliharaan
kesehatan
STATUS KESEHATAN -tidak mengetahui pengetahuan
CHIKUNGUNYA tentang forum kesehatan desa
Gen/ kependudukan
-tidak mengetahui pengetahuan
tentang manfaat poskesdes
-tidak memiliki pengetahuan tentang
adanya penyuluhan kesehatan
-tidak memiliki pengetahuan tentang
kesiapsiagaan bencana
Lingkungan
-sumber air, tempat mandi kurang
memenuhi syarat
-jamban cemplung
-tempat pembuangan sampah
kurang sesuai
-kepadatan nyamuk tinggi di rumah
-penyediaan air bersih kurang
memenuhi syarat
-ruang tidur tidak sesuai
-halaman pekarangan tidak bersih

Berikut analisis penyebab masalah yang ada :


1. Infeksi saluran pernapasan akut
a. Lingkungan
- Sebanyak 41,47% warga memiliki rumah yang tergolong rumah
belum sehat
- Sebanyak 32,31% warga memiliki jendela rumah yang ditutup, dan
3,6% warga tidak memiliki jendela rumah
- Sebanyak 15,2% rumah warga memiliki lubang asap dapur yang
tidak memenuhi syarat, sementara 21,95% rumah warga tidak
memiliki lubang asap dapur
- Sebanyak 22,6% rumah warga memiliki jendela rumah yang tidak
memenuhi syarat, dan sebanyak 3,66% rumah warga tidak
memiliki jendela rumah
- Sebanyak 25,6% rumah warga memiliki ruang tidur yang tidak
memenuhi syarat
b. Perilaku
- Sebanyak 25% warga memiliki frekuensi membersihkan rumah
sebanyak 1 kali per minggu, dan 62,8% warga memiliki frekuensi
membersihkan rumah sebanyak 2 kali per minggu
- Sebanyak 8,53% warga memiliki frekuensi membersihkan sarang
laba-laba lebih dari sebulan sekali
- Sebanyak 14,03% warga tidak memiliki kebiasaan membuka
jendela setiap hari
- Sebanyak 60,97% warga memiliki anggota keluarga yang merokok
- Sebanyak 67% warga memiliki anggota keluarga yang merokok di
dalam ruangan
- Sebanyak 39,03% keluarga tidak makan aneka ragam makanan
- Sebanyak 16,67% keluarga (bumil/balita) tidak memantau
kesehatan dan pertumbuhan dengan cara menimbang berat badan
- Sebanyak 10% ibu tidak memberi ASI sampai bayi berumur 6
bulan
- Sebanyak 16,22% anggota keluarga belum mendapatkan suplemen
- Sebanyak 39,64% keluarga belum sadar gizi
- Sebanyak 7,69% warga memilih untuk tidak berobat
- Sebanyak 8,45% balita tidak diberi ASI
c. Pelayanan kesehatan
- Sebanyak 81,09% warga tidak memiliki pengetahuan tentang
forum kesehatan desa
- Sebanyak 65,24% warga tidak memiliki pengetahuan tentang
manfaat polkesdes
- Sebanyak 13,41% warga tidak memiliki pengetahuan tentang
manfaat posyandu
- Sebanyak 57,92% warga tidak memiliki pengetahuan tentang
adanya penyuluhan kesehatan
- Sebanyak 40,85% warga tidak memiliki pengetahuan tentang
penyakit ISPA
- Sebanyak 57,99% warga tidak memiliki Jaminan Pemeliharaan
Kesehatan
d. Genetik / kependudukan
- Usia yang rentan, yaitu bayi dan balita (6,05%) maupun lanjut usia
(5,90%)
- Pekerjaan yang memiliki risiko terkena penyakit, yaitu petani
(16,72%)
- Sebanyak 11,11% balita memiliki status gizi kurang

2. Chikungunya
a. Lingkungan
 Sebanyak 0,05 % warga mandi di kolam/sungai, sebanyak
0,05% warga mandi di pancuran/belik/PMA
 9,15% warga memiliki jamban tipe cemplung
 Sebanyak 41,47% warga memiliki rumah yang tergolong
rumah belum sehat
 Semua warga menggunakan sumur umum/keluarga sebagai
penyedia air bersih
 Sebanyak 0,6% warga menggunakan sungai sebagai tempat
pembuangan sampah
 12,8% pembangan air limbah rumah tangga dibuang dari
selokan ke sungai
 Sebanyak 64,02% warga memiliki jendela dimana dibuka
 Sebesar 15,2% rumah warga memiliki kepadatan nyamuk
tinggi
 Sebanyak 6,09% rumah warga memliki penyediaan air bersih
yang tidak memiliki syarat, sebanyak 0,06% rumah warga tidak
memiliki penyediaan air bersih.
 Sebanyak 18,9% rumah warga memiliki pembuangan sampah
yang tidak memenuhi syarat, sebanyak 5,49% rumah warga
tidak memiliki pembuangan sampah
 Sebanyak 25,6% rumah warga , memiliki ruang tidur yang
tidak memenuhi syarat.
 Sebanyak 4,87% rumah warga tidak bebas jentik nyamuk
 Sebanyak 32,9% halaman pekarangan rumah warga tidak
bersih
 Sebanyak 60,36% halaman pekarangan rumah warga tidak
dimanfaatkan
 Sebanyak 30,48% kandang ternak tidak terpisah dan bersih
b. Perilaku
 Sebanyak 2,44% warga memiliki perilaku BAB di sungai
 81,09% warga memiliki kebiasaan menggantung pakaian
harian
 Sebanyak 25% warga memiliki frekuensi membersihkan rumah
penduduk sebanyak 1x seminggu, 62,8% warga memiliki
frekuensi membersihkan rumah sebanyak 2x seminggu
 64,41% warga memiliki frekuensi membersihkan tempat
penampungan air sebanyak <2x/minggu
 Sebanyak 85,97% memiliki kebiasaan membuka jendela setiap
hari.
 Sebanyak 7,69% warga memilih untuk tidak berobat
c. Pelayanan kesehatan
 Sebanyak 83,43% warga tidak mengetahui tentang desa siaga
 Warga yang tidak memiliki jaminan pemeliharan kesehatan
sebesar 57,99%
 Sebanyak 81,01% warga tidak mengetahui pengetahuan
tentang forum kesehatan desa
 Sebanyak 62,34 warga tidak mengetahui pengetahuan tentang
manfaat poskesdes
 Sebanyak 57,92% warga tidak memiliki pengetahuan tentang
adanya penyuluhan kesehatan
 Sebanyak 50% warga tidak memiliki pengetahuan tentang
malaria
 Sebanyak 56,7% warga tidak memiliki pengetahuan tentang
kesiapsiagaan bencana
d. Genetik

3. Kulit
a. Lingkungan
 Sebanyak 0,05% warga mandi di kolam/sungai
 Sebanyak 41,47% warga memiliki rumah yang tergolong
rumah belum sehat
 Semua warga menggunakan sumur umum/keluarga sebagai
penyediaan air bersih
 Sebanyak 0,60% warga menggunakan sungai sebagai tempat
pembuangan sampah
 Sebanyak 12,80% pembuangan air limbah rumah tangga
dibuang dari selokan ke sungai
 Sebanyak 6,09% rumah warga memiliki penyediaan air bersih
yang tidak memenuhi syarat, dan sebanyak 0,06% rumah
warga tidak memiliki penyediaan air bersih
 Sebanyak 29,87% pembuangan limbah rumah tangga tidak
memenuhi syarat, dan 3,04% tidak memiliki pembuangan
limbah rumah tangga
 Sebanyak 25,6% rumah warga memiliki ruang tidur yang tidak
memenuhi syarat
 Sebanyak 30,48% kandang ternak warga tidak terpisah dan
bersih
b. Perilaku
 Sebanyak 2,44% warga memiliki perilaku BAB di sungai
 Sebanyak 12,19% warga memiliki perilaku mengganti pakaian
sebanyak 1 kali per hari
 Sebanyak 25% warga memiliki frekuensi membersihkan rumah
sebanyak 1x/minggu, dan 62,8% warga memiliki frekuensi
membersihkan rumah sebanyak 2x/minggu
 Sebagian besar warga (63,41%) memiliki frekuensi
membersihkan tempat penampungan air < 2x/minggu
 Sebanyak 7,69% warga memilih untuk tidak berobat
c. Pelayanan kesehatan
 Sebanyak 81,09% warga tidak memiliki pengetahuan tentang
forum kesehatan desa
 Sebanyak 65,24% warga tidak memiliki pengetahuan tentang
manfaat polkesdes
 Sebanyak 57,92% warga tidak memiliki pengetahuan tentang
adanya penyuluhan kesehatan
 Sebanyak 57,99% warga tidak memiliki Jaminan Pemeliharaan
Kesehatan
d. Genetik / kependudukan
 Pekerjaan yang memiliki risiko terkena penyakit, yaitu petani
(16,72%)

4. Diare
a. Lingkungan
 Sebanyak 0,05 % warga mandi di kolam/sungai
 Sebanyak 3,66% warga tidak memiliki jamban
 Sebanyak 9,15% warga memiliki jamban tipe cemplung
 Sebanyak 41,47% warga memiliki rumah yang tergolong
rumah belum sehat
 Semua warga menggunakan sumur umum/keluarga sebagai
penyedia air bersih
 Sebanyak 0,6% warga menggunakan sungai sebagai tempat
pembuangan sampah
 Sebanyak 12,8% pembuangan air limbah rumah tangga
dibuang dari selokan ke sungai
 Sebanyak 32,31% warga memiliki jendela rumah namun
ditutup, sebanyak 3,6% warga tidak memiliki jendela rumah
 Sebesar 21,34% rumah warga memiliki kepadatan lalat tinggi
 Sebanyak 3,04% rumah warga memiliki pembuangan kotoran
yang tidak memenuhi syarat, sebanyak 2,4% rumah warga
tidak memiliki pembuangan kotoran
 Sebanyak 6,09% rumah warga memliki penyediaan air bersih
yang tidak memiliki syarat, sebanyak 0,06% rumah warga tidak
memiliki penyediaan air bersih.
 Sebanyak 18,9% rumah warga memiliki pembuangan sampah
yang tidak memenuhi syarat, sebanyak 5,49% rumah warga
tidak memiliki pembuangan sampah
 Sebanyak 29,87% rumah tangga memiliki pembuangan rumah
tangga yang tidak memenuhi syarat, sebanyak 3,04% rumah
warga tidak memiliki pembuangan rumah tangga
 Sebanyak 30,48% kandang ternak tidak terpisah dan bersih
b. Perilaku
 Sebanyak 2,44 % warga memiliki perilaku BAB di sungai
 Sebanyak 98,17% warga memiliki perlaku mengambil air
minum dari sumur
 Sebanyak 25% warga memiliki frekuensi membersihkan rumah
penduduk sebanyak 1x seminggu, 62,8% warga memiliki
frekuensi membersihkan rumah sebanyak 2x seminggu
 Sebanyak 64,41 % warga memiliki frekuensi membersihkan
tempat penampungan air sebanyak <2x/minggu
 Sebanyak 15,85% warga memiliki kebiasaan tidak mencuci
tangan sebelum makan
 Sebanyak 8,5% warga memiliki kebiasaan tidak mencuci
tangan dengan sabun setelah BAB
 Sebanyak 10% ibu tidak memberikan ASI sampai bayi
berumur 6 bulan
 Sebanyak 39,03 keluarga makan aneka ragam makanan
 Sebanyak 7,69% warga memilih untuk tidak berobat
 Sebanyak 8,45% balita tidak diberi ASI
c. Pelayanan kesehatan
 Sebanyak 81,01% warga tidak mengetahui pengetahuan
tentang forum kesehatan desa
 Sebanyak 62,34 warga tidak mengetahui pengetahuan tentang
manfaat poskesdes
 Sebanyak 57,92% warga tidak memiliki pengetahuan tentang
adanya penyuluhan kesehatan
 Sebanyak 11,58% warga tidak memiliki pengetahuan menegai
diare
 Warga yang tidak memiliki jaminan pemeliharan kesehatan
sebesar 57,99%
d. Genetik/kependudukan
 Status gizi balita kurang sebesar 11,11%

5. TB
a. Lingkungan
 Sebanyak 41,47% warga memiliki rumah yang tergolong
rumah belum sehat
 Sebanyak 32,31% warga memiliki jendela rumah namun
ditutup, sebanyak 3,6% warga tidak memiliki jendela rumah
 Sebanyak 15,2 warga memiliki lubang asap yang tidak
memenuhi syarat
 Sebanyak 22,6% rumah warga memiliki jendela rumah yang
tidak memenuhi syarat, sebanyak 3,66% tidak memiliki jendela
rumah
b. Perilaku
 Sebanyak 25% warga memiliki frekuensi membersihkan rumah
penduduk sebanyak 1x seminggu, 62,8% warga memiliki
frekuensi membersihkan rumah sebanyak 2x seminggu
 Sebanyak 85,97% memiliki kebiasaan membuka jendela setiap
hari
 Sebanyak 60,97% warga memiliki anggota keluarga yang
merokok
 Sebanyak 67% warga memiliki anggota keluarga yang
merokok dalam ruangan
 Sebanyak 10% ibu tidak memberikan ASI samapi bayi
berumur 6 bulan
 Sebanyak 39,03 keluarga makan aneka ragam makanan
 Sebanyak 16,22% warga mengkonsumsi suplemen
 Sebanyak 39,64% warga belum sadar gizi
 Sebanyak 7,69% warga memilih untuk tidak berobat
c. Pelayanan kesehatan
 Sebanyak 81,01% warga tidak mengetahui pengetahuan
tentang forum kesehatan desa
 Sebanyak 62,34 warga tidak mengetahui pengetahuan tentang
manfaat poskesdes
 Sebanyak 57,92% warga tidak memiliki pengetahuan tentang
adanya penyuluhan kesehatan
 Sebanyak 50% warga tidak memiliki pengetahuan mengenai
penyakit tuberkulosis
 Warga yang tidak memiliki jaminan pemeliharan kesehatan
sebesar 57,99%
d. Genetik/kependudukan
4. ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

Tabel 6. Alternatif Pemecahan Masalah


Masalah Penyebab Tujuan Sasaran Alternatif pemecahan masalah
ISPA Lingkungan  Menurunkan  Menurunnya jumlah penyakit ISPA  Memberikan penyuluhan pada
 Sebanyak 41,47% warga angka kejadian  Meningkatnya jumlah rumah yang masyarakat mengenai ISPA serta
memiliki rumah yang ISPA memiliki jendela, lubang asap penyebab-penyebabnya pada warga
tergolong rumah belum sehat  Meningkatkan dapur, dan ruang tidur yang secara kolektif ataupun door to door.
 Sebanyak 32,31% warga pengetahuan memenuhi standar serta memiliki  Mengadakan penyuluhan tentang
memiliki jendela rumah yang masyarakat kebiasaan membuka jendela PHBS pada masyarakat dan cara
ditutup, dan 3,6% warga mengenai  Meningkatnya jumlah rumah sehat penerapannya secara kolektif ataupun
tidak memiliki jendela ISPA  Meningkatnya jumlah warga yang door to door.
rumah menerapkan PHBS  Memberikan penyuluhan mengenai
 Sebanyak 15,2% rumah  Meningkatnya kebiasaan warga rumah sehat
warga memiliki lubang asap dalam membersihkan rumah,  Memberikan penyuluhan pada warga
dapur yang tidak memenuhi sarang laba-laba, dan membuka mengenai bahaya merokok di dalam
syarat, sementara 21,95% jendela rumah bagi yang merokok maupun
rumah warga tidak memiliki  Menurunnya angka kebiasaan yang menghirup asap rokoknya.
lubang asap dapur merokok dan kebiasaan merokok di  Memberikan penyuluhan pada
 Sebanyak 22,6% rumah dalam ruangan masyarakat agar membuka jendela
warga memiliki jendela rumah dan membersihkan rumah
rumah yang tidak memenuhi dengan rutin.
syarat, dan sebanyak 3,66%
rumah warga tidak memiliki
jendela rumah
 Sebanyak 25,6% rumah
warga memiliki ruang tidur
yang tidak memenuhi syarat
Perilaku
 Masih banyak warga yang
belum menerapkan PHBS
(sehat pratama 1,6%; sehat
madya 32,8%; sehat utama
58,4%, dan sehat paripurna
2,4%)
 Masih banyak warga yang
tidak membersihkan rumah
secara teratur sebesar 16,8%.
 Sebagian besar warga tidak
teratur membersihkan sarang
laba-laba (48,8%).
 71,2% kepala keluarga
masih merokok di dalam/
diluar rumah.
 Pengetahuan masyarakat
tentang ISPA yang masih
rendah, sebesar 53,85%.
Pelayanan kesehatan
 Penyuluhan kesehatan masih
kurang (masyarakat yang
tidak tahu adanya
penyuluhan kesehatan
sebesar 26,37%)
 Sistem jaminan kesehatan
yang belum optimal
(cakupan = 60,23%)
Genetik kependudukan
 Sebanyak 20,8% keluarga
belum sadar gizi sehingga
rentan imunitas turun
 Usia yang rentan, yaitu bayi
dan balita (8,40%) maupun
usia lanjut (8,1%)

Chikungunya Lingkungan  Menurunkan  Meningkatnya jumlah keluarga  Memberikan penyuluhan pada


 Sebanyak 0,05 % warga angka kejadian yang memiliki jamban leher angsa masyarakat mengenai pencegahan
mandi di kolam/sungai, chikungunya  Terpenuhinya syarat dan tempat penyakit dengan 4M+
sebanyak 0,05% warga mandi  Meningkatkan pembuangan kotoran, tempat  Mengadakan penyuluhan tentang
di pancuran/belik/PMA pengetahuan penyedian air bersih, tempat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada
 Sebanyak 9,15% warga masyarakat pembuangan sampah dan tempat masyarakat dan cara penerapannya
memiliki jamban tipe mengenai pembuangan air limbah  Memberikan penyuluhan pada
cemplung chikungunya  Menurunnya kepadatan nyamuk di masyarakat tentang rumah sehat dan
 Sebanyak 41,47% warga rumah memberikan saran pada kader untuk
memiliki rumah yang  Meningkatnya jumlah rumah sehat melakukan pengontrolan rutin pada
tergolong rumah belum sehat  Meningkatnya keluarga yang BAB rumah yang belum sehat
 Semua warga menggunakan di jamban  Bekerja sama dengan perangkat desa
sumur umum/keluarga  Meningkatnya kesadaran untuk untuk menyediakan pembuangan
sebagai penyedia air bersih berprilaku hidup bersih dan sehat, sampah yang baik dan mengelolanya
 Sebanyak 0,6% warga seperti mencuci tangan sebelum dengan sehat.
menggunakan sungai sebagai makan dan setelah BAB serta  Bekerja sama dengan perangkat desa
tempat pembuangan sampah membersihkan tempat untuk menyediakan pembuangan
 Sebanyak 12,8% pembangan penampungan air serta limbah keluarga yang tidak
air limnah rumah tangga membersihkan halaman mengganggu kesehatan warga.
dibuang dari seloakn ke pekarangan
sungai  Meningkatnya warga yang
 Sebanyak 64,02% warga menerapkan PHBS
memiliki jendela dimana
dibuka
 Sebesar 15,2% rumah warga
memiliki kepadatan nyamuk
tinggi
 Sebanyak 6,09% rumah
warga memliki penyediaan
air bersih yang tidak
memiliki syarat, sebanyak
0,06% rumah warga tidak
memiliki penyediaan air
bersih.
 Sebanyak 18,9% rumah
warga memiliki pembuangan
sampah yang tidak memenuhi
syarat, sebanyak 5,49%
rumah warga tidak memiliki
pembuangan sampah
 Sebanyak 25,6% rumah
warga , memiliki ruang tidur
yang tidak memenuhi syarat.
 Sebanyak 4,87% rumah
warga tidak bebas jentik
nyamuk
 Sebanyak 32,9% halaman
pekarangan rumah warga
tidak bersih
 Sebanyak 60,36% halaman
pekarangan rumah warga
tidak dimanfaatkan
 Sebanyak 30,48% kandang
ternak tidak terpisah dan
bersih
Perilaku
 Sebanyak 2,44 % warga
memiliki perilaku BAB di
sungai
 Sebanyak 81,09% warga
memiliki kebiasaan
menggantung pakaian harian
 Sebanyak 25% warga
memiliki frekuensi
membersihkan rumah
penduduk sebanyak 1x
seminggu, 62,8% warga
memiliki frekuensi
membersihkan rumah
sebanyak 2x seminggu
 Sebanyak 64,41% warga
memiliki frekuensi
membersihkan tempat
penampungan air sebanyak
<2x/minggu
 Sebanyak 85,97% memiliki
kebiasaan membuka jendela
setiap hari.
 Sebanyak 7,69% warga
memilih untuk tidak berobat
Pelayanan kesehatan
 Sebanyak 83,43% warga
tidak mengetahui tentang
desa siaga
 Warga yang tidak memiliki
jaminan pemeliharan
kesehatan sebesar 57,99%
 Sebanyak 81,01% warga
tidak mengetahui
pengetahuan tentang forum
kesehatan desa
 Sebanyak 62,34 warga tidak
mengetahui pengetahuan
tentang manfaat poskesdes
 Sebanyak 57,92% warga
tidak memiliki pengetahuan
tentang adanya penyuluhan
kesehatan
 Sebanyak 50% warga tidak
memiliki pengetahuan
tentang malaria
 Sebanyak 56,7% warga tidak
memiliki pengetahuan
tentang kesiapsiagaan
bencana
Genetik

KULIT Lingkungan  Menurunkan  Menurunnya jumlah penyakit kulit  Memberikan penyuluhan pada
 Sebanyak 0,05% warga angka kejadian  Menurunnya warga yang masyarakat mengenai penyakit kulit
mandi di kolam/sungai penyakit kulit menggunakan sumur umum yang mungkin terjadi di masyarakat.
 Sebanyak 41,47% warga  Meningkatkan  Menurunnya warga yang  Mengadakan penyuluhan tentang
memiliki rumah yang pengetahuan membuang air limbah yang kurang PHBS pada masyarakat dan cara
tergolong rumah belum sehat masyarakat sesuai penerapannya secara kolektif ataupun
 Semua warga menggunakan mengenai  Meningkatnya warga yang door to door.
sumur umum/ keluarga penyakit kulit menggunakan penyediaan air  Memberikan penyuluhan mengenai
sebagai penyediaan air bersih bersih yang memenuh rumah sehat
 Sebanyak 0,60% warga  Meningkatnya jumlah rumah yang  Memberikan penyuluhan pada
menggunakan sungai sebagai memiliki jendela, lubang asap masyarakat agar membersihkan
tempat pembuangan sampah dapur, dan ruang tidur yang rumah dengan rutin.
 Sebanyak 12,80% memenuhi standar
pembuangan air limbah  Meningkatnya jumlah rumah sehat
rumah tangga dibuang dari  Meningkatnya jumlah warga yang
selokan ke sungai menerapkan PHBS
 Sebanyak 6,09% rumah
warga memiliki penyediaan
air bersih yang tidak
memenuhi syarat, dan
sebanyak 0,06% rumah
warga tidak memiliki
penyediaan air bersih
 Sebanyak 29,87%
pembuangan limbah rumah
tangga tidak memenuhi
syarat, dan 3,04% tidak
memiliki pembuangan limbah
rumah tangga
 Sebanyak 25,6% rumah
warga memiliki ruang tidur
yang tidak memenuhi syarat
 Sebanyak 30,48% kandang
ternak warga tidak terpisah
dan bersih
Perilaku
 Sebanyak 2,44% warga
memiliki perilaku BAB di
sungai
 Sebanyak 12,19% warga
memiliki perilaku mengganti
pakaian sebanyak 1 kali per
hari
 Sebanyak 25% warga
memiliki frekuensi
membersihkan rumah
sebanyak 1 kali per minggu,
dan 62,8% warga memiliki
frekuensi membersihkan
rumah sebanyak 2x/minggu
 Sebagian besar warga
(63,41%) memiliki frekuensi
membersihkan tempat
penampungan air <
2x/minggu
 Sebanyak 7,69% warga
memilih untuk tidak berobat
Pelayanan kesehatan
 Sebanyak 81,09% warga
tidak memiliki pengetahuan
tentang forum kesehatan desa
 Sebanyak 65,24% warga
tidak memiliki pengetahuan
tentang manfaat polkesdes
 Sebanyak 57,92% warga
tidak memiliki pengetahuan
tentang adanya penyuluhan
kesehatan
 Sebanyak 57,99% warga
tidak memiliki Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan
Genetik/kependudukan
 Pekerjaan yang memiliki
risiko terkena penyakit, yaitu
petani (16,72%)
Diare Lingkungan  Menurunkan  Meningkatnya jumlah keluarga  Memberikan penyuluhan pada
 Sebanyak 0,05% warga mandu di angka yang memiliki jamban keluarga masyarakat mengenai akibat dari
kolam/sungai kejadian diare  Terpenuhinya syarat dan tempat buang air besar sembarangan dan
 Sebanyak 3,66% warga tidak  Meningkatkan pembuangan kotoran, tempat pentingnya memiliki jamban keluarga
memiliki jamban pengetahuan penyedian air bersih, tempat sendiri serta kebiasan untuk buang air
 Sebanyak 9,15% warga memiliki masyarakat pembuangan sampah dan tempat di jamban
jamban tipe cemplung mengenai pembuangan air limbah  Mengadakan penyuluhan tentang
 Sebanyak 41,47% warga memiliki diare  Meningkatnya jumlah rumah sehat PHBS pada masyarakat dan cara
rumah yang tergolong rumah  Meningkatnya keluarga yang BAB penerapannya
belum sehat di jamban  Memberikan penyuluhan pada
 Semua warga menggunakan sumur  Meningkatnya kesadaran untuk masyarakat tentang rumah sehat dan
umum/keluarga sebagai penyedia berprilaku hidup bersih dan sehat, memberikan saran pada kader untuk
air bersih seperti mencuci tangan sebelum melakukan pengontrolan rutin pada
 Sebanyak 0,6% warga makan dan setelah BAB serta rumah yang belum sehat
menggunakan sungai sebagai membersihkan tempat  Memberikan penyuluhan pada
tempat pembuangan sampah penampungan air. masyarakat mengenai cara mencuci
 Sebanyak 12,8% pembuangan air  Meningkatnya warga yang tangan yang baik dan kapan harus
limbah rumah tangga dibuang dari menerapkan PHBS mencuci tangan
selokan ke sungai  Meningkatnya kemampuan kader  Bekerja sama dengan perangkat desa
 Sebanyak 32,31% warga memiliki untuk menyediakan pembuangan
jendela rumah namun ditutup, sampah yang baik dan mengelolanya
sebanyak 3,6% warga tidak dengan sehat.
memiliki jendela rumah  Bekerja sama dengan perangkat desa
 Sebesar 21,34% rumah warga untuk menyediakan pembuangan
memiliki kepadatan lalat tinggi limbah keluarga yang tidak
 Sebanyak 3,04% rumah warga mengganggu kesehatan warga.
memiliki pembuangan kotoran  Mengadakan pelatihan Dokter kecil
yang tidak memenuhi syarat, sebagai contoh untuk pola PHBS sejak
sebanyak 2,4% rumah warga tidak dini.
memiliki pembuangan kotoran  Memberikan penyuluhan dan
 Sebanyak 6,09% rumah warga pembinaan kader kesehatan
memliki penyediaan air bersih
yang tidak memiliki syarat,
sebanyak 0,06% rumah warga
tidak memiliki penyediaan air
bersih.
 Sebanyak 18,9% rumah warga
memiliki pembuangan sampah
yang tidak memenuhi syarat,
sebanyak 5,49% rumah warga
tidak memiliki pembuangan
sampah
 Sebanyak 29,87% rumah tangga
memiliki pembuangan rumah
tangga yang tidak memenuhi
syarat, sebanyak 3,04% rumah
warga tidak memiliki pembuangan
rumah tangga
 Sebanyak 30,48% kandang ternak
tidak terpisah dan bersih
Perilaku
 Sebanyak 2,44% warga memiliki
perilaku BAB di sungai
 Sebanyak 98,17% warga memiliki
perlaku mengambil air minum dari
sumur
 Sebanyak 25% warga memiliki
frekuensi membersihkan rumah
penduduk sebanyak 1 x seminggu,
62,8% warga memiliki frekuensi
membersihkan rumah sebanyak 2x
seminggu
 Sebanyak 64,41% warga memiliki
frekuensi membersihkan tempat
penampungan air sebanyak
<2x/minggu
 Sebanyak 15,85% warga memiliki
kebiasaan tidak mencuci tangan
sebelum makan
 Sebanyak 8,5% warga memiliki
kebiasaan tidak mencuci tangan
dengan sabun setelah BAB
 Sebanyak 10% ibu tidak
memberikan ASI samapi bayi
berumur 6 bulan
 Sebanyak 39,03 keluarga makan
aneka ragam makanan
 Sebanyak 7,69% warga memilih
untuk tidak berobat
 Sebanyak 8,45% balita tidak diberi
ASI
Pelayanan kesehatan
 Sebanyak 81,01% warga tidak
mengetahui pengetahuan tentang
forum kesehatan desa
 Sebanyak 62,34 warga tidak
mengetahui pengetahuan tentang
manfaat poskesdes
 Sebanyak 57,92% warga tidak
memiliki pengetahuan tentang
adanya penyuluhan kesehatan
 Sebanyak 11,58% warga tidak
memiliki pengetahuan menegai
diare
 Warga yang tidak memiliki
jaminan pemeliharan kesehatan
sebesar 57,99%
Genetik/kependudukan
 Status gizi balita kurang sebesar
11,11%

TBC Lingkungan  Menurunkan  Menurunnya angka kejadian TBC  Mengadakan penyuluhan tentang
 Sebanyak 41,47% warga memiliki angka  Meningkatnya jumlah rumah sehat PHBS pada masyarakat dan cara
rumah yang tergolong rumah kejadian TBC  Meningkatkan jumlah rumah penerapannya
belum sehat  Meningkatkan dengan jendela jendela yang  Memberikan penyuluhan pada
 Sebanyak 32,31% warga memiliki pengetahuan memenuhi syarat masyarakat tentang rumah sehat dan
jendela rumah namun ditutup, masyarakat  Meningkatkan kesadaran dan memberikan saran pada kader untuk
sebanyak 3,6% warga tidak mengenai motivasi untuk membersihkan melakukan pengontrolan rutin pada
memiliki jendela rumah TBC rumah secara teratur rumah yang belum sehat
 Sebanyak 15,2 warga memiliki  Meningkatnya perilaku membuka  Mengadakan penyuluhan tentang
lubang asap yang tidak memenuhi jendela di rumah TBC, faktor-faktor penyebab, faktor-
syarat  Meningkatnya pengetahuan tentang faktor risiko dan cara pencegahan.
 Sebanyak 22,6% rumah warga penyakit TBC  Mengadakan pelatihan bagi para kader
memiliki jendela rumah yang tidak  Meningkatnya kemampuan kader untuk deteksi awal penyakit TBC dan
memenuhi syarat, sebanyak 3,66% untuk memberikan penyuluhan cara pelaporan ke pelayanan kesehatan
tidak memiliki jendela rumah  Menurunkan kemungkinan  Mengadakan penyuluhan tentang
Perilaku penularan penyakit TBC fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada di
 Sebanyak 25% warga memiliki desa dan pemanfaatannya
frekuensi membersihkan rumah
penduduk sebanyak 1x seminggu,
62,8% warga memiliki frekuensi
membersihkan rumah sebanyak 2x
seminggu
 Sebanyak 85,97% memiliki
kebiasaan membuka jendela setiap
hari.
 Sebanyak 60,97% warga memiliki
anggota keluarga yang merokok
 Sebanyak 67% warga memiliki
anggota keluarga yang merokok
dalam ruangan
 Sebanyak 10% ibu tidak
memberikan ASI samapi bayi
berumur 6 bulan
 Sebanyak 39,03 keluarga makan
aneka ragam makanan
 Sebanyak 16,22% warga
mengkonsumsi suplemen
 Sebanyak 39,64 % warga belum
sadar gizi
 Sebanyak 7,69% warga memilih
untuk tidak berobat
Pelayanan kesehatan
 Sebanyak 81,01% warga tidak
mengetahui pengetahuan tentang
forum kesehatan desa
 Sebanyak 62,34 warga tidak
mengetahui pengetahuan tentang
manfaat poskesdes
 Sebanyak 57,92% warga tidak
memiliki pengetahuan tentang
adanya penyuluhan kesehatan
 Sebanyak 50% warga tidak
memiliki pengetahuan mengenai
penyakit tuberculosis
 Warga yang tidak memiliki
jaminan pemeliharan kesehatan
sebesar 57,99%
Genetik/kependudukan

5. Plan of Action
Tabel 31. Rencana kegiatan operasional
No Kegiatan Tujuan Sasaran Metode Tempat Waktu Biaya Pelaksana Indikator
1. Perijinan Mempersiapkan Pihak- Diskusi Kepala dusun, Minggu- Senin, Swadaya Tim Dokter 100%
kegiatan kegiatan intervensi pihak SD Wanurejo 23-24 Agustus mahasiswa Muda FK persiapan
intervensi desa yang 2015, pukul UNDIP untuk acara
terkait 08.00-selesai dan intervensi
matang
2. Penyuluhan - Meningkatkan Masyarak Penyuluh Rumah warga Minggu-Senin, Swadaya Tim Dokter - Pelaksanaan
door to door pengetahuan dan at Desa an dan 23- 24 Agustus mahasiswa Muda FK kegiatan
di masing- pemahaman warga Wanurejo diskusi 2015 UNDIP berjalan tepat
masing mengenai penyakit Pukul 13.00- waktu
dusun yang berkaitan selesai - Peserta dapat
tentang dengan kebersihan menjawab
PHBS seperti ISPA, pertanyaan dari
chikungunya, diare penyuluh
dan penyakit kulit dengan benar ≥
- Meningkatkan 75%
pengetahuan dan
pemahaman warga
mengenai PHBS
sebagai upaya
pencegahan penyakit
- Meningkatkan
strata PHBS warga
desa Wanurejo
3. Penyuluhan - Meningkatkan Masyarak Penyuluh Rumah kepala Selasa, 25 Swadaya Tim Dokter - Pelaksanaan
tentang pengetahuan dan at Desa an dan dusun Agustus 2015, mahasiswa Muda FK kegiatan
ISPA, TBC pemahaman warga Wanurejo diskusi pukul 15.00- UNDIP berjalan tepat
dan mengenai ISPA dan selesai waktu
Gerakan TBC - Peserta
ABC - Meningkatkan meliputi ± 75%
A : Asap pengetahuan dan dari undangan
Rokok dan pemahaman warga yang
APD dalam mencegah disebarkan ke
B : Etika penularan ISPA dan warga
batuk dan TBC - Peserta dapat
bersin menjawab
C : CTPS pertanyaan dari
penyuluh
dengan benar ≥
75%
4. Penyuluhan Meningkatkan Masyarak Penyuluh Rumah kepala Selasa, 25 Swadaya Tim Dokter - Pelaksanaan
tentang diare pengetahuan dan at Desa an dan dusun Agustus 2015, mahasiswa Muda FK kegiatan
pemahaman warga Wanurejo diskusi pukul 15.00- UNDIP berjalan tepat
mengenai diare selesai waktu.
Peserta
meliputi ± 75%
dari undangan
yang
disebarkan ke
warga.
Peserta dapat
menjawab
pertanyaan dari
penyuluh
dengan benar ≥
75%
5. Penyuluhan - Meningkatkan Siswa SD Penyuluh SDN Wanurejo Senin, 24 Swadaya Tim Dokter Pelaksanaan
makanan pengetahuan dan di desa an, Agusutus 2015 mahasiswa Muda FK kegiatan
sehat dan pemahaman siswa Wanurejo diskusi, Pukul 09.30 – Undip berjalan tepat
jajanan sehat mengenai makanan dan selesai waktu.
dan dengan gizi demonstr Peserta
demonstrasi seimbang asi meliputi ± 75%
CTPS - Siswa SD dapat dari total
menentukan siswa,.
makanan sehat Peserta dapat
yang akan menjawab
dikonsumsi pertanyaan dari
- Meningkatkan penyuluh
pengetahuan siswa dengan benar ≥
SD mengenai 75%
langkah-langkah Peserta dapat
CTPS yang benar mempraktekan
langkah-
langkah cuci
tangan dengan
benar
6. Penyuluhan - Meningkatkan Warga Penyuluh Rumah kepala Senin, 24 Swadaya Tim Dokter Pelaksanaan
mengenai pengetahuan dan desa an, dusun Agusutus 2015 mahasiswa Muda FK kegiatan
program pemahaman warga Wanurejo diskusi, Wanurejo Pukul 09.30 – Undip berjalan tepat
pemberantas mengenai cara dan selesai waktu.
an nyamuk pencegahan demonstr Peserta
dengan 4M+ penyakit asi meliputi ± 75%
Chikungunya dari total
- Warga mampu warga,.
mempraktekkan Peserta dapat
cara pencegahan menjawab
penyakit pertanyaan dari
Chikungunya penyuluh
dengan benar ≥
75%
Peserta dapat
mempraktekan
langkah-
langkah
pencegahan
Chikungunya

Anda mungkin juga menyukai