Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Desa siaga merupakan suatu kondisi masyarakat di tingkat desa/ kelurahan
yang memiliki kesiapan sumber daya potensial dan kemampuan untuk mengatasi
masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri.
Output pengembangan desa siaga adalah adanya kesadaran, kemauan dan
kemampuan masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan secara mandiri.Untuk
menenali potensii dan kkemampuan serta permasalaan kesehatan yang ada maa
dlakukan survey mawas dri.
Survei Mawas Diri (SMD) merupakan kegiatan pengenalan, pengumpulan dan
pengkajian masalah kesehatan oleh tokoh masyarakat dan kader setempat dibawah
bimbingan petugas kesehatan atau perawat di desa.
Survey Mawas Diri (SMD) dan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
diselenggarakan oleh UPT Puskesmas Serengan bersama pemerintahan desa,
tokoh masyarakat, tokoh agama, kader kesehatan.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penyusunan laporan hasil kegiatan SMD dan MMD
Kelurahan Serengantahun 2020 ini adalah untuk memberikan bahan
acuan/masukan dan pertimbangan dalam penyusunan Rencana Usulan
Kegiatan (RUK) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Puskesmas
Serengantahun 2022.
2. Tujuan khusus
1) Mengetahui permasalahan yang berkaitan dengan Program Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) melalui hasil kegiatan SMD
2) Dapat tersusunnya Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) Puskesmas Serengantahun 2022 dalam upaya
mengatasi masalah kesehatan masyarakat.

D. Mekanisme pelaksanaan SMD MMD


Sebelum kita melangkah pada prosedur pelaksanaan SMD dan MMD, maka
kita harus pahami dulu warga secara menyeluruh, menghimpun dan informasi
dasar mengenai masyarakat baik Latar belakang warga, pandangan hidup yang
dianutnya, data fisik geografi (lokasi, lingkungan sekitar, wilayah, dsb), sarana

1
angkutan, sumber mata air, sarana umum (listrik, air minum), sumber daya alam
milik umum, karakteristik penduduk, tingkat pendidikan sekolah, lembaga
keagamaan, tingkat kesehatan dan kebersihan lingkungan, kepemilikan tanah,
data sosial, kepemimpinan politik, ekonomi dan pola kekerabatan,
pemerintahan,adat dan budaya kehidupan, data ekonomi.

E. Langkah – langkah Survei Mawas Diri (SMD)


a) Persiapan
Menyusun daftar pertanyaan :
1. Berdasarkan prioritas masalah yang ditemui di Puskesmas & Desa (data sekunder)
2. Dipergunakan untuk memandu pengumpulan data
3. Pertanyaan harus jelas, singkat, padat & tidak bersifat mempengaruhi responden
4. Kombinasi pertanyaan terbuka, tertutup dan menjaring
5. Menampung juga harapan masyarakat
6. Menyusun lembar observasi (pengamatan)
7. Untuk mengobservasi rumah, halaman rumah, lingkungan sekitarnya.
8. Menentukan Kriteria responden, termasuk cakupan wilayah & jumlah KK
b) Pelaksanaan:
1. Pelaksanaan interview/wawancara terhadap Responden
2. Pengamatan terhadap rumah tangga & lingkungan
c) Tindak lanjut
1. Meninjau kembali pelaksanaan SMD,
2. Merangkum, mengolah & menganalisis data yang telah dikumpulkan
3. Menyusun laporan SMD, sebagai bahan untuk MMD.
d) Pengolahan data
Setelah data diolah, sebaiknya disepakati:
1. Masalah yang dirasakan oleh masyarakat.
2. Prioritas masalah
3. Kesediaan masyarakat untuk ikut berperan serta aktif dalam pemecahan masalah

F. Cara penyajian data Survei Mawas Diri (SMD)


Adapun cara penyajian data hasil SMD MMD yaitu :
1. Secara Tekstular (mempergunakan kalimat) adalah Penyajian data hasil suvey
menggunakan kalimat.
2. Secara tabular (mengunakan table) Merupakan penyajian data dalam bentuk
kumpulna angka yang disusun menurut kategori tertentu.

2
BAB II
ANALISIS SITUASI

Analisis Situasi Kelurahan Serengan:


Kelurahan ; Serengan
Kecamatan : Serengan
Kota: Surakarta
Provinsi : Jawa Tengah
1. Luas wilayah : 3.19 km2
Kelurahan Serengan adalah salah satu Kelurahan di Kecamatan Serengan yang
memiliki batas-batas wilayah:
Utara : Kec. Laweyan
Timur : Kec. Pasar Kliwon
Selatan : Kab. Sukoharjo
Barat : Kab. Sukoharjo

2. Kondisi geografis
Kelurahan Serengan memiliki fasillitas social tingkat regional, dan bahkan
nasionalseperti Pendidikan Tinggi, Rekreasi, Olahraga pusat perdagangan dan
sebaginya. Serengan merupakan wilayah pemukiman diwilayah bagian barat kota
Surakarta yang sangat padat penduduk. Banyak indrusti rumahan seperti kain perca
dan blangkon.

3. Jarak tempuh ke pemerintahan


kelurahan : +_ 2km
kecamatan : 2 km
balaikota : 3 km

4. Jumlah penduduk menurrut jenis kelamin


Laki laki : 5356
Perempuan : 5634
Jumlah KK : 3539
Jumlah penduduk: 10990
5. Jumlah penduduk sebagai sasaran program puskesmas
Bayi 0-1 tahun : Laki laki : 88 Perempuan: 93
Balita 1-5 : Laki laki : 339 Perempuan; 326
WUS : 2866

3
Bumil : 199
Bulin : 199
Usia produktif :
Tani :1
Pedagang : 106
Angkutan : 27
Buruh : 1737
PNS : 156
Swasta : 60
Lain : 7757
Usila : Laki laki : 566 Perempuan : 709

6. Jumlah RT : 64
Jumlah RW : 15
7. Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan

Posyandu Balita : 8 Unit


Pos Lansia : 6 Unit
Kelompok Pendukung Ibu (KPI) : 1 Kelompok
Posbindu : 1
Kader kesehatan : 73 Orang
Forum Kesehatan Masyarakat (FKM) : 1 Forum
Peduli Aids (WPA) : 1 Kelompok
GSI : 2 Kelompok
Toga : 2 Kelompok
8. Sarana air bersih : warga mengunakan PDAM dan air sumur
9. Sarana sanitasi ; MCK umum : 14 . Jamban umum, pribadi dan ipal kumonal

4
BAB III
ANALISA MASALAH

A. Identifikasi masalah melalui sumber SMD


Berdasarkan hasil SMD yang sudah dilakukan di kelurahan Serengan pada bulan oktober
didapatkan masalah sebagai berikut :

LAPORAN HASIL
SURVEI MAWAS DIRI ( SMD )
DI WILAYAH UPT PUSKESMAS JAYENGAN\

KELURAHAN : SERENGAN TAHUN : 2020

A. FAKTOR RISIKO DEMAM BERDARAH Jumlah

Apakah ada jentik di tempat penampungan air (bak mandi,


1. gentong air, ban bekas,tempat minum burung, vas bunga,
dispenser, kaleng bekas, kulkas dll).  
  Ya 4
  Tidak 0
2.
Apakah ada anggota keluarga dengan sakit panas  
  Ya  
  Tidak 0
B. FAKTOR RISIKO COVID-19 :  
B.1. RISIKO PENYAKIT COVID - 19  
Apakah ada anggota keluarga dengan gejala panas tanpa
1. sebab yang jelas  
  Ya  
  Tidak 0
Apakah ada kasus Covid-19 di RT saudara
2.  
  Ya  
  Tidak 0
Apakah anggota keluarga selalu menerapkan social
3.
distancing (menghindari keramaian)  
  Ya 10
  Tidak 0

5
4. Apakah anggota keluarga selalu membersihkan diri (mandi)
ketika sampai di rumah setelah beraktivitas di luar rumah  
  Ya 9
  Tidak 0
5.
Apakah ada wastafel / tempat cuci tangan disertai sabun  
  Ya 12
  Tidak 0
6. Apakah ada alat pelindung diri / masker / face shield  
  Ya 9
  Tidak 0
7. Apakah ada keluarga yang datang dari luar kota  

  Ya 10
  Tidak 0
B.2. PERILAKU PENCEGAHAN COVID - 19
Apakah anggota keluarga selalu mencuci tangan
1.
menggunakan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer  
  Ya 2
  Tidak 0
Apakah anggota keluarga selalu menggunakan masker saat
2.
berada di dalam maupun di luar rumah  
  Ya 3
  Tidak 0
Apakah anggota keluarga selalu menerapkan jaga jarak (physical
3. distancing)
  Ya 5
  Tidak 0
C. FAKTOR RISIKO DIARE :  
1. Apakah ada anggota keluarga yang menderita diare  
  Ya  
  Tidak 0
Apakah anggota keluarga buang air besar (BAB) tidak di  
2. jamban/WC (sembarangan)

  Ya 3
  Tidak 0
3. Apakah ketersediaan air bersih untuk keluarga kurang  
Gejala: pusing, tekanan darah tinggi lebih dari 120/80 mmHg
Hipertensi (Darah Tinggi)
Gejala: pusing, tekanan darah tinggi lebih dari 120/80
mmHg
  Ya  

6
  Tidak 0
Apakah ada kebiasaan tidak mencuci bahan  
4. makanan/makanan yang akan dimasak/dimakan

  Ya 3
  Tidak 0
5. Apakah ada kebiasaan tidak menutup makanan (dihinggapi
lalat )  
Gejala : batuk lama > 3 minggu, keringat dingin malam hari
  Ya  
  Tidak 0
Apakah ada kebiasaan tidak cuci tangan pakai sabun
6.
sebelum makan atau setelah buang air besar (BAB)  
  Ya  
  Tidak 0
Apakah ada kebiasaan membuang sampah
7. sembarangan/tidak pada tempatnya/tempat sampah terbuka  
  Ya  
  Tidak 3
FAKTOR RISIKO PENYAKIT LEPTHOSPIROSIS (KHUSUS
D. DAERAH YANG SELALU ADA PENDERITA
LEPTHOSPIROSIS SETIAP TAHUN)  
1. Apakah ada tikus di dalam rumah  
  Ya 98
  Tidak 0
2. Apakah letak rumah terdapat di daerah yang sering terkena
banjir/rob  
  Ya  
  Tidak 0
FAKTOR RISIKO PENYAKIT KUSTA (KHUSUS DAERAH
E. YANG SELALU ADA PENDERITA KUSTA SETIAP
TAHUN)  
1. Apakah ada penderita kusta/lepra di dalam keluarga  
  Ya  
  Tidak 0
Apakah ada anggota keluarga yang mempunyai bercak
2. putih/merah
mati rasa di badannya  
  Ya  
  Tidak 0
F. FAKTOR RISIKO TB PARU  
1. Gejala dan tanda :  

7
  Batuk berdahak >= 2 minggu 0
  Berkeringat di malam hari 3
  Nafsu makan berkurang 26
  Berat badan turun 22
2. Faktor Risiko :  

  Rumah kurang pencahayaan 18


  Rumah kurang Ventilasi 15
  Lantai tidak kedap air / dari tanah 4
  Kepadatan hunian tinggi 15
  Tidak terbiasa menjemur alat tidur (kasur/bantal/guling) 23
  Merokok 23
  Meludah sembarang tempat 2
  Tidak terbiasa membuka jendela 9
  Riwayat keluarga dengan TB 4
G. FAKTOR RISIKO KEMATIAN IBU  
1. Gejala dan tanda ibu hamil berisiko :  
  ANEMIA/PUCAT 0
PUSING; SERING MUNTAH; KAKI BENGKAK; KELUAR
  CAIRAN DARI JALAN LAHIR 0
Gejala dan tanda ibu nifas berisiko : (Pendarahan lewat  
jalan lahir; Keluar cairan berbau dari jalan lahir; Bengkak di
2. wajah, tangan dan kaki, atau sakit kepala dan kejang-kejang;
Demam lebih dari 2 hari; Payudara bengkak, merah, disertai
rasa sakit; Ibu terlihat sedih, murung dan menangis
  Ya  
  Tidak 0
3. Faktor Risiko :  
  BUMIL DENGAN LILA < 23,5 cm 0
  SERING MELAHIRKAN ( > 3 KL JARAK < 2 THN) 0
  TERLALU MUDA/TUA (<20 TH ATAU > 35 TH) 0
  TB < 140 cm 0
  PEMERIKSAAN < 4 KL 0
  PERSALINAN BUKAN OLEH NAKES 0
  FAKTOR PENYULIT (JARAK/TRANSPORT/EKONOMI) 0
ADA RIWAYAT PENYAKIT (JANTUNG, HIPERTENSI,
  KENCING MANIS, ASMA DLL) 0
RIWAYAT PERSALINAN DENGAN TINDAKAN (Operasi,
  Vakum, dll) 0
  TIDAK IMUNISASI TT (2 KL) 0

8
H. FAKTOR RISIKO KEMATIAN BAYI  
1. Lahir belum cukup bulan/prematur 0
2. BBLR (<2500 gram) 0
3. PERSALINAN bukan oleh NAKES 0
4. PERSALINAN tidak di SARKES 0
5. PERAWATAN TALI PUSAT TDK STERIL 0
6. BAYI SERING SAKIT (hampir tiap bulan sakit) 0
7. BAYI 9 BLN TDK IMUN CAMPAK 0
I. FAKTOR RISIKO GIZI BURUK :  
1. BBLR (<2500 gram) 0
2. Anak BGM (dilihat di kartu IMS) 0
PENY. BAWAAN (gangguan pencernaan, jantung, paru-paru
3. dll) 0
4. POLA ASUH tidak baik 0
5. TDK ASI EKSKLUSIF 1
J. FAKTOR RISIKO KESEHATAN JIWA  
J.1. RISIKO MASALAH PSIKOSOSIAL  
1. Kehilangan anggota keluarga atau orang yang dicintai 5
2. Kehilangan pekerjaan 3
3. Kehilangan harta benda 0
4. Kehilangan anggota badan 0
Penyakit fisik kronis : hipertensi, TBC, Diabetes Mellitus,
5. Jantung, Ginjal, Rheumatik 96
6. Hamil dan postpartum 0
7. Kesulitan ekonomi 24
8. Hidup sendiri 14
PERILAKU YANG MENUNJUKKAN TANDA GANGGUAN
J.2. JIWA  
1. Sedih berkepanjangan dalam waktu lama 1
Kemampuan melakukan kegiatan sehari-hari (kebersihan,
2.
makan, minum, aktivitas) berkurang 24
3. Motivasi untuk melakukan kegiatan menurun (malas) 11
4. Marah tanpa sebab 4
5. Bicara tertawa sendiri 1
6. Mengamuk 1
7. Menyendiri 2
8. Tidak mau bergaul 1
9. Tidak memperhatikan penampilan/kebersihan diri 4

9
10. Kehilangan minat 1
11. Rasa tidak berguna/rasa bersalah 3
12. Gagasan/perbuatan membahayakan diri/bunuh diri 0
13. Gangguan tidur 11
14. Pandangan masa depan yang suram dan pesimistis 2
K. OBSERVASI FAKTOR LINGKUNGAN  
1. Apakah keluarga tidak mempunyai jamban keluarga 4
Apakah keluarga tidak mempunyai saluran pembuangan air
2. limbah 5
Apakah keluarga sulit memperoleh air bersih (PAM, sumur,
3. mata air) 3
4. Apakah keluarga tidak mempunyai tempat sampah tertutup 15
5. Apakah rumah merupakan padat penghuni 21
6. Apakah ventilasi rumah kurang dari 10% dari luas lantai 25
L. MASALAH KESEHATAN / KASUS  
  Masalah Kesehatan / Penderita 0
1. Apakah satu bulan terakhir ada penderita DBD? 0
2. Apakah pernah terjadi kasus Covid-19? 2
3. Apakah ada kasus TB? 0
4. Apakah ada kasus Gizi Buruk? 0
5. Apakah satu bulan terakhir terdapat kasus Diare? 0
6. Apakah pernah terjadi kasus Kematian Ibu? 0
7. Apakah pernah terjadi kasus Kematian Bayi? 0
8. Apakah pernah terjadi kasus Leptospirosis? 0
9. Apakah ada kasus kusta? 0

B. PERMASALAHAN YANG ADA DI KELURAHAN SERENGAN antara lain


1. RESIKO TBC
2. RESIKO LEPTOSPIROSIS
3. RESIKO DEMAM BERDARAH
4. RESIKO KESEHATAN JIWA
5. RESIKO LINGKUNGAN

C. PRIORITAS MASALAH DAN RTL


NO RESIKO / MASALAH RTL PELAKSANA
1. TBC -Sosialisasi TB HIV di -Puskesmas

10
daerah kantong
-Investigasi kontak
-Ketuk pintu dalam rangka -Puskesmas
penjaringan suspek TBC -Puskesmas
-Pengobatan TBC dan
PMO -Puskesmas
-Insentif kader pengirim -Pusk&Kader
sputum suspek TBC
-Pemberian PMT TB Paru -Puskesmas
2. Leptosirosis -Pengadaan Perangkap -Warga
tikus - Kelurahan
-Kerja Bhakti
3. Demam Berdarah -Gerakan Jumantik -Kader Jumantik
-PJB oleh kader dan masyarakat
-Kader Jumantik
4. KESEHATAN JIWA -Penyuluhan PTM -Puskesmas
-Posbindu PTM -Kader
-Poslansia -Puskesmas
5. LINGKUNGAN - Pengadaan tempat 1. Kelurahan
sampah tertutup

11
BAB IV
PENUTUP

Kegiatan Survey Mawas Diri ( SMD ) dan dilanjutkan dengan MMD (Musyawarah
Masyarakat Desa) sebagai bagian dari pelaksanaan Desa Siaga merupakan kegiatan yang
sangat bermanfaat. Dengan kegiatan tersebut kita bisa melihat potensi maupun permasalahan
yang ada di masyarakat khususnya Kelurahan Serengan, Kecamatan Serengan, Kota
Surakarta.
Hasil rencana tindak lanjut yang merupakan kesepakatan seluruh elemen masyarakat
akan ditindak lanjuti dan diprioritaskan dalam Musyawarah Rencana Pembangunan
Kelurahan (Musrenbangkel) tahun 2021 mendatang.
Permasalah utama yang dipilih adalah : TBC, demam berdarah, flu burung, gizi buruk,
dan diare.
Demikian semoga hasil SMD dan MMD ini dapat bermanfaat bagi peningkatan
kesehatan masyarakat di Kelurahan Serengan menuju Masyarakat Surakarta yang Waras,
Wasis, Wareg, Mapan dan Papan.

Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmas Jayengan
Dinas Kesehatan Kota Surakarta

dr.Anjang Kusuma Netra


NIP. 19821209200902 1 008

12

Anda mungkin juga menyukai