Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

GAMBARAN KONDISI KESEHATAN MASYARAKAT DI......

Dosen Pembimbing:
1. .................................................................
2. .......................................................................
3. .............................................................
Oleh :
1. .........................
2. .........................
3. ............................. 10. ..............................
4. ................................ 11. ................................
5. .......................... 12. .................................
6. ................................ 13. ...............................
7. ............................... 14. ...............................
8. ............................... 15. ....................................

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
TAHUN 2020

1
ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS DI..........................

A. PENGKAJIAN DATA

 1. Delapan subsistem yang mempengaruhi komunitas (Betty Neuman) :

1). Perumahan: Status kepemilikan rumah RW 05 Dan RW 06 yaitu milik sendiri,


menumpang dan menyewa rumah.

Tipe rumah didesa werdi yang permanen sebanyak , semi permanen , tidak permanen.

Masing-masing keadaan lantai masih tanah, papan , tegel, semen.

2). Pendidikan: status pendidikan di desa werdi kebanyakan masih tingkat SD dan SMP
namun dalam hasil pngkajian ada juga yang SMA, SMK dan Perguruan Tinggi.

3). Keamanan dan keselamatan di lingkungan tempat tinggal: kondisi keamanan dan
keselamatan di RW 05 dan RW 05 masih dalam lingkup aman, karena kondisi
perumahan yang berdekatan menimbulkan interaksi sosial terjaga.

4). Politik dan kebijakan pemerintah terkait dengan kesehatan: pelayanan kesehatan di Desa
werdi khususnya puskesmas dianggap belum memadahi dan kurang dalam pelayanan
kesehatanya, sehingga masyarakat lebih memilih untuk pergi ke dokter, bidan desa dan
ada juga yang mengonsumsi obat secara bebas.

5). Pelayanan kesehatan yang tersedia di Desa Werdi untuk melakukan deteksi dini gangguan
atau merawat atau memantau apabila gangguan sudah terjadi yaitu puskesmas.

6). System komunikasi: ada berbagai sarana pelayanan kemasyarakatan untuk


mengaktualisasi pengetahuan masyarakat seperti kegiatan PKK penyuluhan kesehatan,
Posyandu, Posbindu, Senam dll.

7). Ekonomi: tingkat ekonomidi masyarakat masih dibawah UMR, kebanyakan penghasilan
yang didapat perbulan kurang dari 1 juta, sehingga belum mampu memenuhi kebutuhan
dalam meningkatkan kesehatan seperti kebutuhan nutrisi dan fasilitas kesehatan.
2
8). Rekreasi: di desa werdi terdapat sarana rekreasi namun kebanyakan masyrakat tidak
memanfaatkan sarana tersebut. Karena masyarakat lebih memilih melakukan aktivitas
dirumah bersama keluarga saat waktu luang.

B. ANALISIS DATA
Setelah pengkajian proses pengumpulan data kami menggunakan SPSS 20 yang di
prosentasikan dalam bentuk diagram seperti yang dicantumkan dibawah ini :

NO Data Masalah Penyebab


1 Ds: resiko terjadi lingkungan
- Kepala Desa mengatakan banyak sampah peningkatan kasus yang kurang
yang dikumpulkan dan dibakar di penyakit (saluran sehat seperti
pekarangan rumah. cerna, demam tidak adanya
- Kepala Desa mengatakan banyak jendela berdarah, ISPA, dll). jendela tiap
rumah warga ditutup siang hari karena kamar dan
demi keamanan rumah. tidak dibuka
- Beberapa warga mengatakan sampah di jendela tiap
bakar dan tidak ada penutup sampah rumah

Do :
-87,3% masyarakat membakar sampah di
pekarangan rumahnya
-8,8% sampah ditimbun
-2,8% sampah dibuang sembarangan
-1,1% sampah dibuang ke sungai
-91,2% sampah dibiarkan terbuka
-71,8% jendela tiap rumah tidak dibuka di
siang hari
-52,5% pencahayaan remang-remang di
siang hari
-28,2% pencahayaan gelap di siang hari

3
2. Ds : resiko penurunan kurangnya
- Kepala Desa mengatakan banyak derajat kesehatan pengetahuan
warganya membeli obat bebas di warung, umum dan kesadaran
karena lebih murah dan mudah di masyarakat
jangkau.

Do : 74,0% masyarakat mengkonsumsi


obat bebas di warung , 12,2%
mengkonsumsi jamu sebelum pergi ke
pelayanan kesehatan, sisanya
memanfaatkan pelayanan kesehatan.
3. Ds : resiko penurunan kurangnya
- Kepala Desa mengatakan bahwa derajat kesehatan partisipasi
posbindu sementara berhenti, karena ada lansia lansia dalam
alat kesehatan yang tidak tersedia. kegiatan
- Lansia mengatakan tidak tahu bagaimana
menjaga kesehatan dan cara menangani
penyakit seperti : hipertensi, rematik, dan
asam urat.
Do :
-4 Lansia mengalami Hipertensi
-2 Lansia mengalami Asma
-2 Lansia mengalami Rematik
-1 Lansia mengalami Kencing Manis
-6 Lansia mengalami masalah kesehatan
lain seperti batuk dan pilek

LIHAT LAMPIRAN

4
C. PENENTUAN PRIORITAS MASALAH
Masalah A B C D E F G H I J K L Total
No. kesehatan
1. resiko 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 43
terjadi
peningkatan
kasus
penyakit
(saluran
cerna,
demam
berdarah,
ISPA, dll)
2. resiko 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 42
penurunan
derajat
kesehatan
umum
3. resiko 3 3 3 4 2 2 4 4 3 3 4 4 39
penurunan
derajat
kesehatan
lansia

5
Keterangan:
Skoring:
5 : Sangat tinggi A : Sesuai dengan perawat G : Sesuai dengan program
4 : Tinggi komunitas pemerintah
3 : Cukup B : Jumlah yang beresiko H : Sumber daya tempat
2 : Rendah C : Besarnya resiko I : Sumber daya waktu
1 : Sangat rendah D : Kemungkinan untuk J : Sumber daya dana
pendidikan kesehatan K : Sumber daya fasilitas
E: Minat masyarakat L : Sumber daya orang
F:Kemungkinan untuk diatasi

6
E. Pelaksanaan Musyawarah Masyarakat Desa ( MMD )
1. Susunan Acara Musyawarah Masyarakat Desa ( MMD ) Di Dusun Werdi Tengah Desa
Werdi 2017

NO. JAM MATERI PENANGGUNG


JAWAB
1 Pembukaan oleh Kepala Desa Werdi
2 Sambutan dari Pembimbing Klinik

3 Sambutan Pembimbing Akademik


4 Penyajian Materi Kelurahan Siaga
4 Penyajian hasil Survei Mawas Kader ibu Hariya
Diri(SMD)
5 Perumusan dan penentuan prioritas Bidan Siaga
Masalah
6 Menggali dan memecahkan masalah Kapus dan Bidan
kesehatan Siaga
7 Penyusunan Rencana Kegiatan Bidan siaga
8 Penyimpulan hasil MMD Kepala Kelurahan
Tamalanrea

2. Tahap Perencanaan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)


a. Pengertian MMD
MMD adalah pertemuan perwakilan warga desa untuk membahas hasil Survei Mawas Diri
(SMD) dan merencanakan penanggulangan masalah kesehatan yang diperoleh dari hasil
SMD (Wrihatnolo, 2007).

7
3. Tujuan MMD
Masyarakat mengenal masalah kesehatan diwilayahnya
a. Masyarakat bersepakat untuk menanggulangi masalah kesehatan melalui pelaksanaan
desa siaga dan poskesdes.
b. Masyarakat menyusun rencana kerja untuk menanggulangi masalah kesehatan,
melaksanakan desa siaga dan poskesdes.
4. Peserta MMD
MMD harus dihadiri oleh pemuka masyarakat desa, petugas Puskesmas, dan sektor terkait
di tingkat desa dan kecamatan (seksi-seksi pemerintahan dan pembangunan, BKKBN,
Pertanian, Agama, dan lain-lain).
5. Tempat dan waktu pelaksanaan MMD
MMD dilaksanakan di Balai Desa atau tempat pertemuan lain yang ada di desa, MMD
dilaksanakan segera setelah SMD dilaksanakan.
6. Cara pelaksanaan
a. Pembukaan dilakukan oleh Kepala Desa dengan menguraikan tujuan MMD dan
menghimbau seluruh peserta agar aktif mengemukakan pendapat dan pengalaman
sehingga membantu pemecahan masalah yang dihadapi bersama.
b. Perkenalan peserta yang dipimpin oleh kader untuk menimbulkan suasana keakraban.
c. Penyajian hasil survei oleh kader selaku tim pelaksana MMD.
d. Perumusan dan penentuan prioritas masalah kesehatan atas dasar pengenalan masalah
kesehatan dan hasil SMD dilanjutkan dengan rekomendasi teknis dari petugas kesehatan
di desa / bidan di desa.
e. Menggali dan menemu-kenali potensi yang ada di masyarakat untuk memecahkan
masalah yang dihadapi.
f. Penyusunan rencana kerja penanggulangan masalah kesehatan yang dipimpin oleh kepala
desa.
g. Penyimpulan hasil MMD berupa penegasan tentang rencana kerja oleh Kepala Desa.
h. Penutup.

8
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Identifikasi Masalah dan Analisis Kesehatan

Hasil pengkajian RW 05 RW 06 Dusun Werdi Tengah, Desa Werdi, Kecamatan


Wonokerto Kabupaten Pekalongan dengan pengambilan sampel sebanyak 181 KK dari 401
KK dengan teknik pengambilan quesioner dan musyawarah masyarkat desa. Identifikasi
masalah kesehatan yaitu : beberapa masalah di RW 05 dan RW 06 dusun Werdi Tengah,
Desa Werdi, Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan, berdasarkan hasil pengumpulan
data yang didapatkan lansia yang ada di RW 05 RW 06 berdasarkan hasil servey dan
pengumpulan data warga di RW 05 dan RW 06 dalam pengolahan sampahnya masih banyak
yang dibakar dan jendela dirumah kebanyakan masih ditutup, berdasarkan hasil pengumpulan
data lansia di RW 05 dan RW 06 masih banyak yang tidak mengikuti posbindu, berdasarkan
pengumpulan data yang didapat di RW 05 dan RW 06 masih banyak masyarakat yang masih
mengkonsumsi obat bebas sebelum berobat ke puskesmas.

Masalah kondisi kesehatan di RW 05 RW 06 Dusun Werdi Tengah, Desa Werdi,


Kecamatan Wonokerto Kabupaten Pekalongan memang merupakan karakteristik masalah
kesehatan yang banyak dijumpai pada masyarakat, kurangnya pengetahuan masyarakat dan
belum adanya kesadaran mereka yang menyebabkan masalah ini selalu ada. Jenis penyakit
terbanyak adalah hipertensi dan beberapa penyakit penyerta lainnya.

B. Diagnosa Keperawatan

Berdasarkan hasil survei kesehatan masyarakat Desa Werdi tanggal 22 November 2017,
diagnosa keperawatan yang muncul adalah masalah keperawatan resiko terjadi peningkatan
kasus penyakit (saluran cerna, demam berdarah, ISPA, dll) berhubungan dengan lingkungan
yang kurang sehat didapatkan melalui data subyektif yaitu masyarakat mengatakan sampah
dibiarkan tanpa ada penampungan sampah sebelumnya, sehingga dapat menjadikan sarang

9
nyamuk. Tumpukan sampah tersebut dibakar didekat rumah sehingga menimbulkan polusi
udara disekitar lingkungan rumah.

Selain itu masalah kesehatan yang lainnya adalah disebabkan oleh tidak adanya jendela
tiap kamar dan tidak dibuka jendela tiap rumah sehingga tidak adanya udara yang masuk
yang dapat menyebabkan lingkungan lembab dan menimbulkan resiko gangguan system
pernafasan.

Masalah Keperawatan resiko penurunan derajat kesehatan umum : Penggunaan obat


bebas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat. Mengenai
faktor prinsip obat yang benar antara lain adalah dosis obat yang tepat, memperhatikan waktu
minum obat yang tepat dan lainya serta memperhatikan resiko alergi terhadap obat.

Masalah keperawatan resiko penurunan derajat kesehatan lansia : berdasarkan data,


posbindu yang diadakan dirutinan setiap bulan kurang efektif karena kurangnya partisipasi
lansia dalam kegiatan dengan demikian tingkat kesehatan lansia semakin menurun
disebabkan kesehatan lansia tidak dalam monitoring. (Selengkapnya dalam lampiran 1)

C.

10
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan di RW 05 dan RW 06 Dusun Werdi


Tengah, Desa Werdi, Kecamatan Wonokerto Kabupaten Pekalongan menunjukan bahwa
terdapat beberapa masalah yaitu dalam pengolahan sampahnya masih banyak yang dibakar
dan masih banyak masyarakat yang menutup jendela, masih banyak lansia yang tidak
mengikuti posbindu, dan masih banyak masyarakat yang mengkonsumsi obat secara bebas.

Komunitas (Community) adalah sekelompok masyarakat yang mempunyai persamaan


nilai ( valuase), perhatian (interest) yang merupakan kelompok khusus dengan batas-batas
geografi yang jelas, dengan norma dan nilai yang telah melembaga, misalnya didalam
kesehatan dikenal kelompok ibu hamil, kelompok ibu menyusui, kelompok anak balita,
kelompok lansia, kelompok masyarakat dalam suatu wilayah desa binaan dan lain
sebagainya. Sedangkan dalam kelompok masyarakat ada masyarakat petani, masyarakat
pedagang, masyarakat pekerja, masyarakat terasing dan sebagainya, (Alimul, 2009).

Keperawatan komunitas adalah suatu dalam keperawatan yang merupakan perpaduan


antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta aktif masyarakat
yang bertujuan untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan masyarakat dengan
menekankan kepada peningkatan peran serta masyarakat dalam melakukan upaya promotif
dan preventif dengan tidak melupakan tindakan kuratif dan rehabilitatif sehingga di harapkan
masyarakat mampu mengenal mengambil keputusan dalam memelihara kesehatannya
( Mubarak,2009 ).

Tahapan proses keperawatan komunitas yaitu 1) pengkajian yang terdiri dari wawancara,
observasi, kuisioner, 2) menentukan prioritas masalah 3) pelaksanaan MMD.

11
B. SARAN
Berdasarkan hasil pembahasan yang diperoleh maka dapat diberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi Masyarakat

Masyarakat diharapkan mempunyai motivasi menjaga pola hidup sehat dalam kehidupan
sehari-hari. Masyarakat juga diharapkan berpartisipasi dalam meningkatkan taraf
kesehatan termasuk menjaga lingkungan

2. Bagi Pemerintah

Perlu kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat desa werdi untuk mencegah
terjadinya masalah kesehatan di masyarakat

3. Bagi Puskesmas Wonokerto 2

Diharapkan fasilitas yang ada di puskesmas memenuhi kriteria yang diharapkan


masyarakat. Dan pelayanan yang diberikan lebih ditingkatkan karena berdasarkan survey
yang dilakukan banyak pernyataan dari masyarakat yang mengeluh dalam pelayanan
tenaga kesehatan yang ada di puskesmas.

4. Bagi Mahasiswa

Mahasiswa dapat menerapkan konsep keperawatan komunitas untuk meningkatkan


kemampuan masyarakat untuk hidup sehat, sehingga tercapai derajat kesehatan yang
optimal bagi masyarakat RW 05 dan RW 06 Dusun Werdi Tengah, Desa Werdi,
Kecamatan Wonokerto Kabupaten Pekalongan.

5. Bagi Institusi Pendidikan

Laporan asuhan keperawatan ini dapat dijadikan referensi dalam penerapanya pada proses
pendidikan.

12

Anda mungkin juga menyukai