Data didapatkan dari pihak Kepala Desan dan pihak Puskesmas Desa Bukoposo Kec. Way
Serdang, Kab. Mesuji. Data mencakup Analisa Komunitas, Sasaran Promosi Kesehatan,
Identifikasi Masalah, serta Diagnosis Komunitas.
Analisa Komunitas
1. Perilaku Masyarakat : Belum terjalankannya kegiatan gotong-royong
membersihkan lingkungan desa, jarang menguras
bak, dan masih banyak tempat penampungan yang
tergenang air.
2. Lingkungan : Desa Bukoposo
3. Pelayanan Kesehatan : Puskesmas Desa Bukoposo Kec. Way Serdang,
Kab. Mesuji.
4. Keadaan Geografis : Dataran rendah, musim hujan dan panas, terdapat
kebun-kebun, ladang, terdapat sungai-sungai kecil.
5. Pemerintahan : terdapat camat, lurah, kepala desa, rt dan rw.
6. Kependudukan : Laki- Laki : 2312
Perempuan : 2174
Bayi (L) : 48 Bayi (P) : 39
Batita : (L) : 155 (P) : 137
Balita : (L) 235 (P) : 156
Usia SD (L): 260 (P) 240
Remaja : 345
PUS : 628 WUS : 1142
Usia sekut : 493
1
Usila : (L): 206 (P) : 170
Bumil : 96 Resti : 19
Bulin : 91
Butek : 174
BBLR : (L) : 5 (P) : 4
Neoresti (L) : 8 (P) : 5
Kader : 15
Total KK : 1143
7. Pendidikan : SD
SMP :
SMA
2
Adalah sasaran yang diharapkan dapat menjadi unsure pembantu dalam menunjang
atau mendukung pendanaan, kebijakan, dan kegiatan untuk tercapainya promosi
kesehatan misal, kepala desa, lurah, camat, kepala Puskesmas, guru, tokoh masyarakat.
b. Kemungkinan hambatan dan kesuitan.
Hambatan yang mungkin dihadapi adalah sulitnya menggerakkan warga untuk memiliki
kemauan dalam upaya pergerakan peran serta masyarakat dalam pemberantasan sarang
nyamuk Demam Berdarah dan cara pencegahan Demam Berdarah sendiri.
c. Sumber daya yang potensial.
Tokoh kunci di masyarakat dapat menjadi mitra dalam pemberdayaan masyarakat adalah
ketua RT, tokoh agama, tokoh masyarakat, kader kesehatan dan tokoh pemuda.
d. Penyebab permasalahan yang bersifat prilaku dan budaya.
Adanya prilaku masyarakat yang tidak sehat seperti kurangnya kebersihan lingkungan,
kurangnya pengetahuan akan pentingnya kebersihan, pola hidup yang kurang sehat, dan
rendahnya kesadaran masyarakat mengenai pencegahan demam berdarah.
Tujuan Promkes
Tujuan penyuluhan pencegahan penyakit DBD yaitu:
a. Tujuan umum :
1. Menyebarluaskan pengetahuan/ pengertian yang tepat dan benar tentang penyakit DBD
2. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penyakit DBD
3. Meningkatkan kerjasama antar penderita, keluarga, masyarakat dan petugas kesehatan
kesehatan tentang penanggulangan penyakit DBD.
4. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
b. Tujuan khusus :
1. Masyarakat mampu mencegah timbulnya penyakit DBD
2. Meningkatkan prilaku hidup bersih dan sehat.
3. Masyarakat tidak lagi berprilaku sembarangan.
4. Masyarakat dapat mengetahui pentingnya kebersihan lingkungan
5. Masyarakat dapat menghilangkan jentik-jentik nyamuk penyebab demam berdarah.
6. Berperan aktif dalam upaya kegiatan kesehatan.
3
Identifikasi Masalah
1. Nama wilayah Komunitas : Kec. Way Serdang Kab. Mesuji Lampung
2. Nama lokasi sasaran : Desa Bukoposo Kec. Way Serdang Kab. Mesuji
3. Adat istiadat dan kepercayaan : Menjalankan ibadah dan kegiatan sehari-hari
berdasarkan agama yang diyakini masing-masing.
4. Kelompok agama yang utama : NU dan Muhammadiyah
5. Kegiatan ekonomi (sumber : Petani, Pedagang,
Pendapatan)
6. Sarana Ekonomi (pasar, toko) : Pasar, Toko
7. Sarana transportasi : Motor, dan Sepeda
8. Sarana Komunikasi : Telepon Genggam
9. Sarana Penyediaan Air : Sumur gali
10. Sarana Sanitasi : Sarana buang air besar : Jamban
Pengelolaan sampah : Dibakar sendiri
11. Kondisi dan pola bangunan (rumah) : Rumah rata-rata warga menggunakan bata,
berlantai semen dan tanah, memiliki halaman dan
pekarangan yang cukup.
11. Sekolah dan sarana pendidikan lain : TK : terdapat 13 TK di kec.Way Serdang
SD : Terdapat 13 SD dan MI 2 di kec. Way
Serdang
SMP : terdapat 7 SMP di kec. Way Serdang
SMA/SMK : terdapat 13 SD di kec. Way Serdang
12. Sarana Kesehatan (RS, klinik, : Puskesmas Rawat Inap Bukoposo (1)
Puskesmas Hadi Mulyo (1)
Puskes, dukun, took obat dll) Bidan: 6
Dukun: 4
13. Pola Penyakit
Penyebab utama dari gangguan kesehatan : Kurangnya kesadaran masyarakat
akan kebersihan lingkungan dan
kurangnya pengetahuan
mengenai upaya pencegahan DBD.
4
12. Jenis penyakit yang paling banyak : 1. DBD 2016 : 25 2017 : 15
(10 Penyakit tertinggi) 2. Ispa
3. Fibris
4. Gastritis
5. Dispepsia
6. Hipertensi
7. Arthritis Rematoid
8. Urtikaria
9. Chephalgia
10. Commond Cool
11. Dermatitis
14. Perilaku sehat dan sakit
a. Kemana mencari pertolongan ketika sakit : Puskesmas dan Bidan
b. Apa yang dilakukan untuk mencegah penyakit : Fogging, Gotong-royong Desa, 3M
pencegahan DBD, dan Abatisasi.
Diagnosis Masalah
Mayoritas masyarakat Desa Bukoposo, Kec. Way Serdang, Kab. Mesuji belum mamahami
pentingnya untuk memiliki kemauan dalam upaya pergerakan peran serta masyarakat dalam
pemberantasan sarang nyamuk Demam Berdarah dan cara pencegahan Demam Berdarah
sendiri.
5
BAB II
A. Strategi Promkes
Dalam upaya promosi kesehatan yang akan diadakan di Desa Bukoposo, strategi promosi
kesehatan yang digunakan adalah pemberdayaan. Yakni pemberian informasi kepada
masyarakat khususnya dalam hal ini kami memberikan promosi kesehatan dengan cara
pemberian penyuluhan mengenai pencegahan DBD bekerja sama dengan pihak
Puskesmas Desa Bukoposo, serta Kepala Desa dan tokoh penting lainnya.
Tujuan Strategi ini kami gunakan agar acara ini mendapat persetujuan dan dukungan dari
pihak desa serta puskesmas agar promosi kesehatan ini berjalan lancar.
Media
Media yang digunakan berupa media cetak dan media massa seperti Laptop, Lcd,
Speaker, Leflead, Pemutaran Video yang berkaitan dengan tema dan memberikan contoh
yang konkrit mengenai tema agar dapat memberikan gambaran kepada masyarakat , dan
Poster-poster berkaitan dengan tema penyuluhan yang ditempel di sekitar dinding
puskesmas..
6
Waktu
Waktu yang digunakan adalah hari sabtu atau minggu, karena, rutinitas masyarakat desa
tatakarya bekerja sebagai petani dan pedagang dari pagi sampi sore hari dan biasanya
masyarakat Desa Bukoposo menggunakan hari sabtu dan minggu sebagai hari untuk
beristirahat dan berkumpul dengan keluarganya.
Tempat Pelaksanaan
Lokasi yang dipilih untuk diadakan penyuluhan adalah di Balai Desa Bukoposo, dimana
tempat ini menjadi tempat yang sering digunakan masyarakat Desa Bukoposo untuk
melakukan kegiatan musyawarah dan acara Desa Bukoposo lainnya.
7
BAB III
UPAYA KEMITRAAN
A. Upaya Kemitraan
Pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan dilakukan dengan bekerjasama dengan tokoh
masyarakat (kepala desa, RT, RW), bidan desa, kader-kader desa, dan juga pihak
puskesmas. dengan terlebih dahulu meminta izin kepada tokoh masyarakat, bidan, dan
mengumpulkan data melalui Puskesmas Desa Bukoposo Kec. Way Sedang, Kab. Mesuji
Melakukan perencanaan Fogging (pengasapan) di setiap rumah warga dan lingkungan
sekitar desa serta pemberian serbuk Abate secara gratis atas kerja sama dengan
Puskesmas Desa Bukoposo Kec. Way Sedang, Kab. Mesuji.
8
BAB IV
EVALUASI
A. Evaluasi
Mengkaji secara system, yaitu dengan menguraikan proses suatu kegiatan atau intervensi
menurut unsur-unsur system yaitu:
1. Masukan (input)
a. Sumber daya manusia:
Bekerjasama dengan Tokoh atau pemimpin masyarakat baik tokoh formal maupun
informal; tokoh masyarakat (kepala desa, RT, RW), Bidan desa, kader-kader desa,
dan juga pihak puskesmas desa.
b. Besarnya dana yang digunakan
Leaflead : Rp. 150.000 oleh Mahasiswi Kebidanan
Poster : Rp. 5000 x 20 (Total Rp. 100.000 oleh mahasiswi
Kebidanan)
Dana Pengasapan : Ditanggung oleh Puskesmas Desa Bukoposo Kec. Way
Sedang Kab. Mesuji, termasuk dalam program puskes
yakni 2-3 kali dalam pengasapan (fogging) setiap
tahunnya disetiap desa.
Dana Serbuk Abate : Ditanggung oleh Puskesmas Desa Bukoposo Kec. Way
Sedang, Kab. Mesuji. Yakni merupakan program dari
puskesmas dalam Pemberian serbuk Abate gratis untuk
setiap per satu rumah.
c. Bahan-bahan, alat-alat yang digunakan untuk menyokong kegiatan
Penyuluhan : Laptop, Proyektor, Sound system, Leadleaf, Materi (PPT)
Fogging :Peralatan Penyemprotan dan Cairan Pengasapan.
Pembasmian Jentik : Serbuk Abate
2. Proses
a. Jumlah tokoh masyarakat ataau kader kesehatan yang berpartisipasi dalam
kegiatan
9
Bidan: 2 orang
Pihak puskesmas: 3 orang
Kepala desa: 1 orang
Kader: 5 orang
Ketua RT dan RW: 2 orang
b. Jumlah warga yang berpartisipasi untuk menghadiri penyuluhan
Warga: 150 orang
c. Hasil dari dilakukannya penyuluhan
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan dalam meningkatkan pengetahuan
masyarakat setelah dilakukan penyuluhan maka tim memberikan sejumlah
pertanyaan terkait dengan materi penyuluhan
Jenis tes: Pertanyaan secara lisan
Butir soal: 6 soal
1) Jelaskan pengertian penyakit DBD?
2) Jelaskan penyebab penyakit DBD?
3) Jelaskan tanda dan gejala penyakit DBD?
4) Jelaskan cara pencegahan penyakit DBD?
5) Jelaskan cara pengobatan penyakit DBD?
3. Output
a. Masyarakat memahami mengenai pentingnya pencegahan DBD.
b. Masyarakat bersedia untuk bergotong royong membersihkan lingkungan minimal
seminggu sekali.
c. Masyarakat bersedia untuk membersihkan bak, kolam, maupun tempat
penampungan yang menampung air untuk membersihkan jentik nyamuk.
d. Masyarakat memahami mengenai langkah pencegahan DBD dengan langkah 3M:
menguras, menutup, menguburkan barang-barang bekas.
e. Masyarakat bersedia untuk dilakukan tindakan Fogging (pengasapan) oleh pihak
Puskesmas Desa Bukoposo Kec. Way Sedang, Kab. Mesuji.
4. Outcome:
a. Menurunnya angka kesakitan DBD di Desa Bukoposo Kec. Way Sedang, Kab.
Mesuji.
10
b. Menurunkan angkan kematian DBD di desa Desa Bukoposo Kec. Way Sedang,
Kab. Mesuji.Masyarakat bersedia menerapkan pola hidup bersih dan sehat
terutama dalam pencegahan penyakit DBD.
5. Feedback
Dengan adanya pelaksanaan penyuluhan kepada masyarakat Desa Bukoposo Kec.
Way Sedang, Kab. Mesuji. masyarakat diharapkan dapat memiliki kesadaran,
kemauan, kemampuan dalam melakukan pencegahan terhadap penyakit DBD
sehingga dapat berkontribusi dalam penurunan angka kesakitan dan kematian yang
disebabkan oleh penyakit DBD di Desa Bukoposo Kec. Way Sedang, Kab. Mesuji.
11
BAB V
PEMBERDAYAAN
A. Pemberdayaan di Desa Bukoposo
Pemberdaayaan masyarakat sendiri adalah proses pembangunan dimana masyarakat
berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial untuk memperbaiki situasi dan kondisi
diri sendiri. Pemberdayaan masyarakat di Desa Bukoposo bisa terlaksana apabila
masyarakat desa ikut berpartisipasi untuk melakukan perubahan perilaku kearah yang
lebih baik
Kegiatan-kegiatan itu diantaranya mencakupi :
1. Pembentukan jadwal gotong royong untuk membersihkan lingkungan desa seminggu
sekali di Desa Bukoposo Kec. Way Sedang, Kab. Mesuji.
2. Masyarakat melakukan tindakan pencegahan DBD yaitu 3M (menutup, mengubur
menguras) yakni menutup tampungan air, mengubur sampah di dalam tanah, dan
menguras bak serta penampungan air lainnya 3 hari sekali.
3. Memberitahu tentang pencegahan penyakit DBD selain 3M yaitu : tidak
menggantung baju disembarang tempat yang bias menyebabkan sarang nyamuk
apalagi baju yang digantung adalah baju kotor , tidur menggunakan kelambu ini bisa
membantu agar saat tidur tidak di gigit nyamuk , menabur larvasida,memelihara ikan
pemakan jentik.
4. Menempelkan stiker 3M tentang pencegahan DBD.
5. Menjalankan Program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan Abitasi salah
satunya dengan menggunakan serbuk Abate (1 gram abate per 10 liter air) di bak
penampungan yang bisa didapatkan dari Puskesmas Desa Bukoposo Kec. Way
Sedang, Kab. Mesuji.
12
BAB VI
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Materi
1. Pengertian DBD.
2. Penyebab penyakit DBD.
3. Tanda dan gejala penyakit DBD.
4. Pencegahan penyakit DBD.
5. Pengobatan penyakit DBD.
6. Perawatan pada penderita DBD.
Pelaksanaan
No TAHAP WAKTU KEGIATAN PETUGAS KEGIATAN SASARAN
PENYULUHAN DIDIK
1. Pembukaan 10 menit Memberikan salam Menjawab salam
Memperkenalkan diri Memperhatikan dan
Memberikan protes/pendahuluan
2. Isi 30 menit a. Menjelaskan Pengertian DBD.o Memperhatikan dan
b. Menjelaskan Penyebab menyimak materi yang
penyakit DBD. dijelaskan.
13
c. Menjelaskan Tanda dan gejala
penyakit DBD.
d. Menjelaskan Pencegahan
penyakit DBD.
e. Menjelaskan Pengobatan
penyakit DBD.
f. Menjelaskan Perawatan pada
penderita DBD.
MEDIA
1. Leaflead
2. Materi yang didemonstrasikan melalui infokus
3. Poster yang berkaitan tentang tema
PENGORGANISASIAN
1. Pembimbing Akademik : Marlina Turnip, S.ST., M.Kes
2. Pelaksana
a. Moderator : Rizki Auliya Izza
b. Ketua Pelaksana : Intan Tribella Ananda
c. Sekertaris : Wulan Dari
d. Penyaji : Intan Tribella Ananda dan Wulan Dari
Pengorganisasian dan fungsi uraian tugas:
a. Moderator , berperan sebagai :
1. Membuka acara
2. Memperkenalkan diri dan anggota, pembimbing klinik dan akademik
14
3. Menyampaikan tujuan dari penyuluhan
4. Menutup acara
b. Penyaji, berperan sebagai :
1. Membaca isi penyuluhan
2. Memberikan dan menjawab pertanyaan
3. Menyimpulkan hasil penyuluhan
4. Melaksanakan evaluasi
Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur:
a) Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan rencana
b) Tempat, alat, dan media sesuai dengan keperluan
c) Peserta penyuluhan, mahasiswa, dan alat sesuai dengan keperluan
d) Peserta penyuluhan, mahasiswa, dan dosen pembimbing mengikuti acara penyuluhan
sesuai dengan setting tempat yang direncanakan
2. Proses evaluasi
a) Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana
b) 75% peserta hadir mengikuti kegiatan penyuluhan
c) Berlangsung dalam hal tanya jawab dan diskusi bersama
3. Evaluasi hasil :
Setelah penyuluhan diharapkan :
a) 70 % masyarakat dapat memahami mengenai Pengertian DBD.
b) 70 % masyarakat dapat memahami mengenai Penyebab penyakit DBD.
c) 85 % masyarakat dapat memahami mengenai Tanda dan gejala penyakit DBD.
d) 85 % masyarakat dapat memahami mengenai Pencegahan penyakit DBD.
e) 70 % masyarakat dapat memahami mengenai Pengobatan penyakit DBD.
f) 70 % masyarakat dapat memahami mengenai Perawatan pada penderita DBD.
15
LAMPIRAN-LAMPIRAN
A. Leaflet
16
B. Poster
17