Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN SEMINAR KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. T DI RUANG


TULIP RS BHAKTI MEDICARE
TAHUN 2023

Disusun Oleh :
Kelompok 3

1. Agis Restu Pangersa (2122005)


2. Siti Nurajijah (2122011)
3. Ita Talita (2122020)
4. Risha Novianti (2122021)
5. Nisa (2122026)
6. Adinda Putri Nurlaela (2122022)
7. Frian Pratama Sutrisno (2021039)
8. Sugih Fajariman S (2122014)
9. Muhamad Syafrizab (2122019)
10. Kevin Putra Renaldi (2122031)

Dosen Pembimbing :

Ns. Masykur Khair, S.Kep

Akademi Keperawatan Al – Ikhlas Cisarua Bogor


Jl. Hankam Ds. Jogjogan, Cisarua-Bogor, Jawa Barat
Telp. (0251) 8252780 Fax. (0251) 251650

1
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala


kebesaran dan limpahan nikmat yang diberikan-Nya, sehingga kami sebagai
penulis dapat menyelesaikan laporan seminar kasus dengan judul “Asuhan
Keperawatan Pada Pasien Tn. T dengan Diagnosa Medis Tuberculosis di Ruang
Rawat Inap Tulip RS Bhakti Medicare ”. Shalawat serta salam tidak lupa pula
penyusun kirimkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan


pengetahuan di bidang keperawatan khususnya bagi penulis dan umumnya bagi
semua pihak yang berkepentingan. Dalam penulisan makalah ini, penulis
menyadari pengetahuan dan keterbatasan penulis. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai pihak agar makalah ini lebih
baik dan bermanfaat.

Akhir kata penulis ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pembuatan laporan ini, semoga bermanfaat bagi para pembaca.

Bogor, 24 Juli 2023

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

iii
BAB I

PENDAHULUAN

5.1 Latar Belakang

5.2 Tujuan umum


Tujuan umum pada Studi Kasus ini adalah Mahasiswa dapat
memahami Asuhan Keperawatan pada Tn. T dengan Diagnosa Medis
Tuberculosis di Ruang Rawat Inap Tulip RS Bhakti Medicare.

1.3 Tujuan Khusus

1. Mengetahui Definisi dari Tuberculosis


2. Mengetahui Etiologi dari Tuberculosis
3. Mengetahui Manifestasi klinis Tuberculosis
4. Mengetahui Klasifikasi Tuberculosis
5. Mengetahui Patofisiologi Tuberculosis
6. Mengetahui apa saja Komplikasi yang terjadi pada Tuberculosis
7. Mengetahui Pemeriksaan Penunjang dari Tuberculosis
8. Mengetahui Penatalaksanaan Tuberculosis
9. Mengetahui bagaimana Pathway dari Tuberculosis
10. Mahasiswa dapat melakukan, menegakan serta mengidentifikasi Asuhan
Keperawatan pada penyakit Tuberculosis

1
BAB II

LAPORAN PENDAHULUAN

5.3 Pengertian Tuberculosis

5.4 Etiologi Tuberculosis

5.5 Manifestasi Klinis Tuberculosis

5.6 Klasifikasi Tuberculosis

5.7 Patofisiologi Tuberculosis

5.8 Komplikasi Tuberculosis

5.9 Pemeriksaan Penunjang Tuberculosis

5.10 Penatalaksanaa Tuberculosis

5.11 Pathway Tuberculosis

2
BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. T

DENGAN DIAGNOSA MEDIS TUBERCULOSIS DI RUANG TULIP

RS BHAKTI MEDICARE TAHUN 2023

A. PENGKAJIAN
Tanggal : 16 Juli 2023
Jam :
1. Identitas pasien
1. Nama : Tn. T
2. Tempat tgl lahir/usia : Bogor, 06 – 04 - 1958 / (65 thn 2 bln 10 hr)
3. Jenis kelamin : Laki - laki
4. Pendidikan :
5. Pekerjaan :
6. Suku / Bangsa :
7. Agama :
8. Alamat :
9. Diagnosa medis :
10. No. RM :

Identitas Penanggung Jawab


Nama :
Usia :
Jenis Kelamin :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Suku / Bangsa :
Agama :
Alamat :

3
2. Riwayat Penyakit
a. Keluhan Utama

b. Riwayat Penyakit Sekarang

c. Riwayat Penyakit Dahulu

d. Riwayat Penyakit Keluarga

e. Genogram

Ket :

4
3. Pengkajian 11 Pola Fungsi Gordon
a. Pola Persepsi Kesehatan :

b. Pola Nutrisi Metabolik :


Sebelum Sakit Saat Masuk RS
Frekuensi makan / hari
Jenis makanan
Gangguan menelan
Mual & Muntah
Porsi yang dihabiskan
BB (Berat Badan)
TB (Tinggi Badan)

c. Pola Eliminasi :
Sebelum Sakit Saat Masuk RS
Pola BAK pasien
a. Frekuensi minum
b. Volume
c. Warna
d. Gangguan sisitem Perkemihan
e. Intake minum / cairan dalam
24 jam
f. Output cairan dalam 24 jam
Pola BAB pasien
a. Frekuensi
b. Konsistensi
c. Warna
d. Bau
e. Gangguan sistem
pencernaan

d. Pola Aktivitas dan Latihan


Kemampuan Perawatan Sebelum Sakit Saat Masuk RS

5
Diri Pasien
0 1 2 3 4 0 1 2 3 4
Makan / Minum
Toileting
Berpakaian
Mobilisasi di Tempat
Tidur
Berpindah
Ambulasi / ROM

e. Pola Persepsi Sensori & Kongnitif :

f. Pola Istirahat & Tidur


Kondisi Sebelum Sakit Saat Masuk RS
Frekuensi tidur dalam
sehari (durasi waktu
istirahat tidur)
Gangguan istirahat tidur Tidak ada gangguan Tidak ada gangguan
dan alasannya

g. Pola Konsep Diri :

h. Pola Peran & Hubungan :

i. Pola Reproduksi & Seksual :

j. Pola Pertahanan Diri & Koping :

k. Pola Keyakinan & Nilai :

6
X. Pemeriksaan Fisik
a. Kesadaran : Compos mentis , GCS : E 4 V 6 M 5
b. Tanda tanda vital
N :
R :
S :
c. Head to Toe
1) Kepala :
2) Mata :
- Kelopak Mata :
- Pergerakan bola mata :
- Konjungtiva :
- Sklera :
- Pemakaian alat bantu lihat :
- Keluahan lain :
3) Hidung : 15 cm
4) Telinga :
- Kesimetrisan
- Tanda radang
- Cairan telinga
- Fungsi Pendengaran
- Pemakaian alat bantu
5) Mulut & Tenggorokan :
6) Sistem Pernafasan :
- Jalan nafas :
- Respirasi :
- Irama :
- Kedalaman :
- Suara nafas :
7) Sistem Kardiovaskuler :
 Siruklasi Perifer
a. Nadi :
b. Warna kulit :

7
c. CRT :
d. Flebitis :
e. Varises :
f. Edema :
 Sirkulasi Jantung
a. Bunyi Jantung
b. Kelaianan bunyi
jantung
c. Nyeri dada
8) Sistem pencernaan :
a. Keadaan mulut :
b. Kesulitan menelan :
c. Muntah :
d. Nyeri daerah perut :
Jika ya, skala nyeri
e. Bising Usus :
f. Bunyi perkusi abdomen :
g. Ukuran lingkar abdomen :
h. Ukuran lingkar perut :
i. Asites :
j. Heper dan limpa :
k. Pemasangan colostomy :
l. Pengugunaan NGT :
9) Sistem Neurologi :
a. Glascow Coma Scale :
b. Tanda peningkatan TIK :
c. Fungsi Nervus I-XII :
d. Pemeriksaan Refleks :
e. Kekuatan otot ekstremitas atas :
f. Kekuatan otot ekstremitas
bawah :
10) Sistem Urogenital :
a. Distensi kandung kemih :

8
b. Nyeri tekan :
c. Nyeri perkusi :
d. Urine :
e. Pengguanaan kateter :
f. Keadaan genital :
11) Sistem Integumen :
a. Keadaan rambut
 Kekuatan rambut :

 Warna :

 Kebersihan :

b. Keadaan kuku
:
 Kekuatan
:
 Warna
:
 Kebersihan
c. Keadaan kulit
:
 Turgor
:
 Warna :
 Kebersihan :
 Luka :
 Tanda radang :
 Dekubitus
12) Sistem Muskuloskeletal :
a. Keterbatasan gerak, deformitas
b. Sakit pada tulang dan sendi
c. Fraktur
d. Lokasi fraktur
e. Kontraktur pada sendi ekstremitas
f. Kekuatan otot ekstremitas atas
g. Kekuatan otot ekstrmeitas bawah
h. Pengguanan alat bantu jalan
5. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium

9
Tanggal : 16 juli 2023
Pukul : 09.54 wib
Pemeriksaan Hasil Nilai Satuan
rujukan
Hematologi rutin (H2TL)
- Hemoglobin g/dl
- Hematokrit %
- Leukosit /ul
- Trombosit /ul
Gula darah sewaktu Mg/dl

Tanggal : 17 juli 2023


Pukul : 09.54 wib
Pemeriksaan Hasil Nilai Satuan
rujukan
Hematologi rutin (H2TL)
- Hemoglobin g/dl
- Hematokrit %
- Leukosit /ul
- Trombosit /ul
Gula darah sewaktu Mg/dl

Tanggal : 17 juli 2023


Pukul : 13.39 wib
Pemeriksaan Hasil Nilai Satuan
rujukan
Ureum mg/dl
Creatinin mg/dl
Elektolit paket
Elektrolit Natrium mmol/L
Elektrolit Kalium mmol/L
Elektrolit Chlorida mmol/L

10
b. Radiologi

c. EKG

6. Terapi
Tanggal Nama Obat Dosis Rute Pemberian Waktu
Pemberian

A. Analisa Data
Data Etiologi Masalah

B. Diagnosa Keperawatan

11
C. Intervensi Keperawatan

Hari/tgl Jam Diagnosa Tujuan & kriteria hasil Intervensi


Senin 15.00 Gangguan Setelah keperawatan selama Perawatan integritas kulit
03/7/23 wib integritas 3 x 8 jam diharapkan Observasi :
kulit bd integritas kulit meningkat 1. Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit (mis:
kekurangan dengan Kriteria hasil : perubahan sirkulasi, perubahan status nutrisi, penurunan
volume 1. Kerusakan lapisan kulit kelembaban, suhu lingkungan ekstrim, penurunan mobilitas)
cairan menurun dari level 1 Terapuetik :
(meingkat) ke level 5 2. Hindari makanan dan minuman yang dapat menghambat
(meurun) penyembuhan luka seperti makanan pedas, asam, dan buah -
buahan yang asam seperti buah jeruk dan lain - lain
Edukasi :
3. Anjurkan minum air yang cukup dan hangat
4. Anjurkan untuk makan buah yang lunak seperti buah pisang,
pepaya, naga
Kolaborasi :
5. Kolaborasi pemberian obat antiotik seperti nysatin via oral 4
x 1 ml, aloclair spray via semprot 3-4 x/ hari

12
Senin 15.00 Hipertermia Setelah dilakukan tindakan Manejemen hipertermia
03/7/23 wib bd proses keperawatan selama 3 x 8 Observasi :
penyakit : jam diharapkan termogulasi 1. Identifikasi penyebab hipertrimia
infeksi membaik dengan Kriteria 2. Monitor suhu tubuh
hasil : Teraputik :
1. Suhu tubuh membaik dari 3. Lakukan penghagantan pada daerah dahi dan aksila
level 2 (cukup Edukasi :
memburuk) ke level 5 4. Edukasi keluarga pasien untuk kompres hangat ,dan banyak
(membaik) minum air putih
5. Edukasi keluarga untuk menggunkan pakaian yang tipis
Kolaborasi :
6. Kolaborasi pemebrian obat parcetamol infus via IV 3 x 1 (20
mg)
Senin 15.00 Defisit Setelah dilakukan tindakan Manejemen nutrisi
03/7/23 wib nutrisi bd keperawatan selama 3 x 8 Obsevasi :
ketidakmam jam diharapkan status nutrisi 1. Identifikasi makanan yang disukai
puan membaik Kriteria hasil : 2. Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien
menelan 1. Porsi makan yang 3. Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
makanan dihabiskan meningkat Teraputik :

13
dari level (cukup 4. Anjurkan makan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
menurun) 2 ke level 5 5. Anjurkan untuk minum air hangat
(meningkat) Edukasi :
2. Sariawan menurun dari 6. Edukasi keluarga untuk memberikan makan sedikit – sedikit
level 2 (cukup meurun) tapi sering pada anak
kel level 5 (membaik) 7. Eduaksi keluarga untuk sering minum air hangat dan
3. Nafsu makan membaik makanan yang pedas
dari level 2 (cukup Kolaborasi :
meurun) ke level 5 8. Kolaborasi pemberian obat cefixime via oral 2 x 3 ml,
(membaik) dexsametason via IV 3 x1 mg
4. Berat badan membaik
dari level 2 (cukup
memburuk) ke level 5
(membaik)

14
XVII. Implementasi Keperawatan

Hari/tgl Jam Diagnosa Implementasi Evaluasi kerja


Senin 15.00 Gangguan Perawatan integritas kulit S:
03/7/23 wib integritas kulit bd Observasi : Orang tua pasien mengatakan anaknya masih sariawan
Hari ke kekurangan 1. Mengidentifikasi
1 volume cairan penyebab gangguan O:
integritas kulit (mis: Dibagian mulut bagian dalam masih terdapat sariawan diatas
perubahan sirkulasi, langit – langit dan dibawah lidah berwarna bercak merah
perubahan status kekuningan
nutrisi, penurunan A:
kelembaban, suhu
lingkungan ekstrim, Masalah gangguan integritas kulit belum teratasi

penurunan mobilitas)
Terapuetik : P:

2. Menghindari Perawatan integritas kulit dilanjutkan :

makanan dan Terapuetik :

minuman yang dapat 1. Hindari makanan dan minuman yang dapat menghambat

15
menghambat penyembuhan luka seperti makanan pedas, asam, dan
penyembuhan luka buah - buahan yang asam seperti buah jeruk dan lain -
seperti makanan lain
pedas, asam, dan Edukasi :
buah - buahan yang 2. Anjurkan minum air yang cukup dan hangat
asam seperti buah 3. Anjurkan untuk makan buah yang lunak seperti buah
jeruk dan lain - lain pisang, pepaya, dan buah naga
Edukasi : Kolaborasi :
3. Menganjurkan minum 4. Kolaborasi pemberian obat antiotik seperti nysatin via
air yang cukup dan oral 4 x 1 ml, aloclair spray via semprot 3-4 x/ hari
hangat
4. Menganjurkan untuk
makan buah yang
lunak seperti buah
pisang, pepaya, dan
buah naga
Kolaborasi :
5. Berkolaborasi
pemberian obat

16
antiotik seperti nysatin
via oral 4 x 1 ml,
aloclair spray via
semprot 3-4 x/ hari

Senin 15.00 Hipertermia bd Manejemen hipertermia S:


03/7/23 wib proses penyakit : Observasi : Orang tua pasien mengatakan anaknya masih demam
infeksi 1. Mengidentifikasi
penyebab hipertrimia O:
2. Memonitor suhu Suhu : 38 ° C
tubuh
Teraputik : A:

3. Melakukan Masalah hipertermia belum teratasi

penghagantan pada
daerah dahi dan aksila P :
Edukasi : Manejemen hipertermia dilanjutkan :

4. Mengedukasi Observasi :

keluarga pasien untuk 1. Monitor suhu tubuh

kompres hangat ,dan Teraputik :

17
banyak minum air 2. Lakukan penghagantan pada daerah dahi dan aksila
putih Edukasi :
5. Mengedukasi 3. Edukasi keluarga pasien untuk kompres hangat ,dan
keluarga untuk banyak minum air putih
menggunkan pakaian 4. Edukasi keluarga untuk menggunkan pakaian yang tipis
yang tipis dan dan menyerap keringat
menyerap keringat Kolaborasi :
Kolaborasi : 5. Kolaborasi pemeberian obat parcetamol infus via IV 3 x
6. Berkolaborasi 1 (20 mg)
pemebrian obat
parcetamol infus via
IV 3 x 1 (20 mg)
Senin 15.00 Defisit nutrisi bd Manejemen nutrisi S:
03/7/23 wib ketidakmampuan Obsevasi : Orang tua pasien mengatakan anaknya kesulitan untuk makan
menelan makanan 1. Mengidentifikasi dan minum
makanan yang disukai
2. Mengidentifikasi O:
kebutuhan kalori dan - Pasien tampak tidak mau makan saat disuapi orang
jenis nutrien tuanya

18
Teraputik : - Bibir tampak pucat dan kering
3. Menganjurkan makan - Pasien tampak lemas
makanan tinggi kalori BB : 12 kg
dan tinggi protein
4. Menganjurkan untuk A:
minum air hangat Masalah definisi nutrisi belum teratasi
Edukasi :
5. Mengedukasi P:

keluarga untuk Manejemen nutrisi dilanjutkan :

memberikan makan Teraputik :

sedikit – sedikit tapi 1. Anjurkan makan makanan tinggi kalori dan tinggi protein

sering pada anak 2. Anjurkan untuk minum air hangat

6. Mengeduaksi Edukasi :

keluarga untuk sering 3. Edukasi keluarga untuk memberikan makan sedikit –

minum air hangat dan sedikit tapi sering pada anak

tidak makan 4. Eduaksi keluarga untuk sering minum air hangat dan

makanaan yang pedas tidak makan makanan yang pedas

Kolaborasi : Kolaborasi :

7. Berkolaborasi 5. Kolaborasi pemberian obat cefixime via oral 2 x 3 ml,

19
pemberian obat dexsametason via IV 3 x1 mg
cefixime via oral 2 x
3 ml, dexsametason
via IV 3 x1 mg
Selasa 15.00 Gangguan Perawatan integritas kulit S:
04/7/23 wib integritas kulit bd Terapuetik : Orang tua pasien mengatakan sariawan masih belum membaik
Hari ke kekurangan 1. Menghindari dan susah untuk membuka mulut
2 volume cairan makanan dan
minuman yang dapat O:
menghambat Dibagian mulut bagian dalam masih terdapat sariawan
penyembuhan luka didalam mulut, dan pasien tampak susah untuk berbicara
seperti makanan
pedas, asam, dan A:

buah - buahan yang Masalah gangguan integritas kulit teratasi sebagian

asam seperti buah


jeruk dan lain - lain P:

Edukasi : Perawatan integritas kulit dilanjutkan :

2. Menganjurkan minum Terapuetik :


air yang cukup dan 1. Hindari makanan dan minuman yang dapat menghambat

20
hangat penyembuhan luka seperti makanan pedas, asam, dan
3. Menganjurkan untuk buah - buahan yang asam seperti buah jeruk dan lain -
makan buah yang lain
lunak seperti buah Edukasi :
pisang, pepaya, dan 2. Anjurkan minum air yang cukup dan hangat
buah naga 3. Anjurkan untuk makan buah yang lunak seperti buah
Kolaborasi : pisang, pepaya, dan buah naga
4. Berkolaborasi Kolaborasi :
pemberian obat 4. Kolaborasi pemberian obat antibiotik seperti nysatin via
antiotik seperti oral 4 x 1 ml, aloclair spray via semprot 3-4 x/ hari
nysatin via oral 4 x 1
ml, aloclair spray via
semprot 3-4 x/ hari

Selasa 15.00 Hipertermia bd Manejemen hipertermia S:


04/7/23 wib proses penyakit : Observasi : Orang tua pasien mengatakan anaknya sudah tidak demam
infeksi 1. Memonitor suhu
tubuh O:
Teraputik : Suhu : 37,3 ° C

21
2. Melakukan
penghagantan pada A:
daerah dahi dan aksila Masalah hipertermia dipertahankan
Edukasi :
3. Mengedukasi P:

keluarga pasien untuk Manejemen hipertermia dilanjutkan :

kompres hangat ,dan Observasi :

banyak minum air 1. Monitor suhu tubuh

putih Edukasi :

4. Mengedukasi 2. Edukasi keluarga pasien untuk kompres hangat jika

keluarga untuk pasien kembali demam ,dan banyak minum air putih

menggunkan pakaian 3. Edukasi keluarga untuk menggunkan pakaian yang tipis

yang tipis dan dan menyerap keringat

menyerap keringat Kolaborasi :

Kolaborasi : 4. Kolaborasi dengan doktor untuk pemeberian obat

5. Berkolaborasi penurun panas

pemeberian obat
parcetamol infus via
IV 3 x 1 (20 mg)

22
Selasa 15.00 Defisit nutrisi bd Manajemen nutrisi S:
04/7/23 wib ketidakmampuan Teraputik : Orang tua pasien mengatakan anaknya sudah mau makan
menelan makanan 1. Menganjurkan makan sebanyak 2 sendok dan minum sedikit - sedikit
makanan tinggi kalori
dan tinggi protein O:
2. Menganjurkan untuk - Pasien tampak sudah mau makan dan minum
minum air hangat - Bibir masih tampak pucat
Edukasi : - Badan masih terlihat lemas
3. Mengedukasi BB : 12 kg
keluarga untuk
memberikan makan A:

sedikit – sedikit tapi Masalah definisi nutrisi teatasi sebagian

sering pada anak P:

4. Mengeduaksi Manejemen nutrisi dilanjutkan :

keluarga untuk sering Teraputik :

minum air hangat dan 1. Anjurkan makan makanan tinggi kalori dan tinggi protein

tidak makan 2. Anjurkan untuk minum air hangat

makanaan yang pedas Edukasi :

Kolaborasi : 3. Edukasi keluarga untuk memberikan makan sedikit –

23
5. Berkolaborasi sedikit tapi sering pada anak
pemberian obat 4. Eduaksi keluarga untuk sering minum air hangat dan
cefixime via oral 2 x 3 tidak makan makanan yang pedas
ml, dexsametason via Kolaborasi :
IV 3 x1 mg 5. Kolaborasi pemberian obat cefixime via oral 2 x 3 ml,
dexsametason via IV 3 x1 mg
Rabu 09.00 Gangguan Perawatan integritas kulit S:
05/7/23 wib integritas kulit bd Terapuetik : Orang tua pasien mengatakan sariawannya sudah mulai
Hari ke kekurangan 1. Menghindari menghilag dan membaik
3 volume cairan makanan dan
minuman yang dapat O:
menghambat Tampak sariawan didalam mulut berwarna merah tidak seperti
penyembuhan luka sebelummnya dan paisen sudah mulai berbicara lagi
seperti makanan
pedas, asam, dan A:

buah - buahan yang Masalah gangguan integritas kulit dipertahankan

asam seperti buah


jeruk dan lain - lain P:

Edukasi : Perawatan integritas kulit dilanjutkan :

24
2. Menganjurkan minum Terapuetik :
air yang cukup dan 1. Hindari makanan dan minuman yang dapat menghambat
hangat penyembuhan luka seperti makanan pedas, asam, dan
3. Menganjurkan untuk buah - buahan yang asam seperti buah jeruk dan lain -
makan buah yang lain
lunak seperti buah Edukasi :
pisang, pepaya, dan 2. Anjurkan minum air yang cukup dan hangat
buah naga 3. Anjurkan untuk makan buah yang lunak seperti buah
Kolaborasi : pisang, pepaya, dan buah naga
4. Berkolaborasi Kolaborasi :
pemberian obat 4. Kolaborasi pemberian obat antibiotik seperti nysatin via
antibiotik seperti oral 4 x 1 ml, aloclair spray via semprot 3-4 x/ hari
nysatin via oral 4 x 1
ml, aloclair spray via
semprot 3-4 x/ hari
Rabu 09.00 Defisit nutrisi bd Manajemen nutrisi S:
05/7/23 wib ketidakmampuan Teraputik : - Orang tua pasien mengatakan anaknya sudah mulai
menelan makanan 1. Menganjurkan makan makan 5 sendok dan minum
makanan tinggi kalori - Orang tua pasien mengatakan anaknya sudah mulai bisa

25
dan tinggi protein diajak bicara lagi
2. Menganjurkan untuk O:
minum air hangat Pasien tampak sudah bisa makan dan minum, dan paisen
Edukasi : sudah mulai berbicara lagi
3. Mengedukasi BB : 14 Kg
keluarga untuk
memberikan makan A:
sedikit – sedikit tapi Masalah gangguan integritas kulit dipertahankan
sering pada anak
4. Mengeduaksi P:

keluarga untuk sering Perawatan integritas kulit dilanjutkan :

minum air hangat dan Terapuetik :

tidak makan 1. Hindari makanan dan minuman yang dapat menghambat

makanaan yang pedas penyembuhan luka seperti makanan pedas, asam, dan

Kolaborasi : buah - buahan yang asam seperti buah jeruk dan lain -

5. Berkolaborasi lain

pemberian obat Edukasi :

cefixime via oral 2 x 3 2. Anjurkan minum air yang cukup dan hangat

ml, dexsametason via 3. Anjurkan untuk makan buah yang lunak seperti buah

26
IV 3 x1 mg pisang, pepaya, dan buah naga
Kolaborasi :
4. Kolaborasi pemberian obat antiotik seperti nysatin via
oral 4 x 1 ml, aloclair spray via semprot 3-4 x/ hari

XVIII. Evaluasi Akhir

Hari/tgl Jam Diagnosa Evaluasi Akhir Ttd


Rabu 10.00 Gangguan integritas S:
05/7/23 wib kulit bd kekurangan Orang tua pasien mengatakan sariwan sudah sedikit menghilang
volume cairan
O:
- Tampak sariawan sudah membaik dan sudah berwarna kemerahan
- Pasien sudah bisa tersenyum kembali

A:
Masalah gangguan integritas kulit dipertahankan

27
P:
Perawatan integritas kulit dilanjutkan :
Edukasi :
1. Anjurkan minum air yang cukup dan hangat
2. Anjurkan untuk makan buah yang lunak seperti buah pisang, pepaya,
naga
3. Edukasi keluarga pasien untuk menghindari makanan dan minum
asam karena proses pemulihan sariawan
Kolaborasi :
4. Kolaborasi pemberian obat antibiotik seperti nysatin via oral 4 x 1
ml, aloclair spray via semprot 3-4 x/ hari

Rabu 10.00 Hipertermia bd S:


05/7/23 wib proses penyakit : Orang tua pasien mengatakan anaknya sudah tidak demam
infeksi
O:
Suhu : 37,3 °c

A:

28
Masalah hipertermia pertahankan

P:
Manejemen hipertermia dilanjutkan :
Observasi :
1. Monitor suhu tubuh
Edukasi :
2. Edukasi keluarga pasien jika pasien demam kembali untuk kompres
hangat ,dan banyak minum air putih
3. Edukasi keluarga untuk menggunkan pakaian yang tipis yang bisa
menyerap keringat
Kolaborasi :
4. Kolaborasi dengan dokter dengan pemeberian obat penurun demam
Rabu 10.00 Defisit nutrisi bd S:
05/7/23 wib ketidakmampuan Orang tua pasien menagatakan anakanya sudah mau makan dan minum
menelan makanan banyak, tapi sedikit- sedikit

O:
- Pasien tampak lahap saat disuapi orang tuanya dan pasien sudah

29
mulai aktif kembali
- Bibir masih tampak kering
BB : 14 kg

A:
Masalah defisit nutrisi teratasi sebagian

P:
Edukasi :
1. Edukasi keluarga pasien untuk makan makanan yang tinggin serat
dan protein
2. Edukasi keluarga untuk memberikan makan sedikit – sedikit tapi
sering pada anak
3. Eduaksi keluarga untuk sering minum air hangat dan tidak makan
makanaan yang pedas serta asam
Kolaborasi :
4. Kolaborasi pemberian obat cefixime via oral 2 x 3 ml, dexsametason
via IV 3 x1 mg

30
31
BAB IV

PEMBAHASAN

Stomatitis atau yang biasa dikenal sebagai sariawan, merupakan penyakit mulut
yang paling sering ditemukan di masyarakat yang ditandai oleh ulser berbentuk oval
atau bulat yang nyeri pada mukosa mulut yang terjadi secara rekuren ataupun ditandai
dengan adanya bercak luka berwarna putih pada dinding mulut, bibir atas, dan lidah.
Stomatitis disebabkan oleh beberapa faktor antara lain defisiensi vitamin seperti zat
besi, asam folat, vitamin B12 atau B kompleks, psikologis,trauma, endokrin, alergi,
imunologi, hingga tergigit ataupun adanya infeksi oleh bakteri. Penyakit ini bukan hal
yang serius akan tetapi kondisi ini sangat mengganggu.

Kondisi ini dapat menyebabkan pembengkakan yang mengakibatkan luka


didalam mulut. Stomatitis ini bersifat kambuhan inilah yang menyebabkan banyaknya
rasa ketidaknyamanan yang cukup serius bagi pesien diantaranya rasa nyeri saat makan,
menelan, bericara. Stomatitis dapat disebabkan oleh penyakit, infeksi, reaksi alergi, atau
makanan ataupun bahan kimia napas berbunyiritasi .

Karakteristik dari penyakit stomatitis/sariawan ini adalah dengan ditandai


adanya ulser beruang yang menyakitkan dirongga mulut dan berbentuk oval, serta
dikelilingi inflamasi

5.12 Pengkajian
Pengkajian yang telah dilakukan berdasarkan teoritis dan anamnesa dari pasien
kemudian data dikumpulkan dan dianalisa bahwa keluhan pasien sesuai dengan
kebutuhan yang ada. Data yang didapat setelah pengkajian yang dilakukan kepada An. F
sudah cukup sesuai dengan pengkajian berdasarkan tinjauan teoritis yang ada. Data
tersebut sudah menunjang untuk melakukan asuhan keperawatan selanjutnya karna
semua data sudah didapatkan dengan jelas dan akurat.

5.13 Diagnosa Keperawatan


Diagnosa keperawatan adalah suatu penilaian klinis mengenai respon klien
terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang dialaminya, baik yang
berlangsung aktual maupun potensial. Diagnosis keperawatan bertujuan untuk

32
mengidentifikasi respon klien individu, keluarga, dan komunitas terhadap situasi yang
berkaitan dengan kesehatan.

Diagnosa keperawatan merupakan dasar dalam penyusunan rencana tindakan


asuhan keperawatan, sangat perlu untuk didokumentasikan dengan baik. Dalam
penegakan diagnosa keperawatan, tanda dan gejala mayor harus ditemukan sekitar 80%
- 100% untuk validasi diagnosis. Sedangkan tanda dan gejala minor tidak harus
ditemukan, namun jika ditemukan dapat mendukung penegakan diagnosis

Berdasarkan teori yang penulis temukan terdapat diagnosa keperawatan yang


ditemukan pada penderita stomatitis adalah gangguan integritas kulit, hipertermia dan
resiko defisit nutrisi.

Data yang penulis dapatkan ketika pengkajian An F adalah :

1. Gangguan integritas kulit b.d kekurangan volume cairan d.d Orang tua pasien
mengatakan anaknya sariawan sudah 3 hari, dibagian mulut bagian dalam
terdapat sariawan diatas langit – langit dan dibawah lidah berwarna bercak
merah kekuningan
2. Hipertermia b.d proses penyakit (infeksi) d.d Orang tua pasien mengatakan
anaknya tampak demam, suhu : 38 °c
3. Resiko defisit nutris b.d Ketidakmampuan menelan makanan d.d Orang tua
pasien mengatakan anaknya kesulitan makan dan minum, pasien tampak tidak
mau makan saat disuapi orang tuanya, bibir tampak pucat, BB : 12 kg

5.14 Intervensi Keperawatan


Intervensi keperawatan adalah suatu tindakan yang dibuat untuk membantu
individu (klien) yang beralih dalam dari tingkat kesehatan saat ini ke tingkat yang
diinginkan dalam hasil yang diharapkan. Intervensi memiliki tujuan untuk
mengindividualkan perawatan dengan memenuhi semua kebutuhan pasien serta harus
menyertakan data pasien yang telah diidentifikasi bila memungkinkan

Setelah masalah keperawatan diterapkan, maka perlu penetapan rencana


keperawatan untuk mengatasi masalah keperawatan tersebut. Kegiatan perencanaan ini

33
meliputi: memprioritaskan masalah, merumuskan tujuan, kriteria hasil serta tindakan.
Dari 3 diagnosa didapatkan intervensi:

1. Gangguan Integritas Kulit (perawatan integritas kulit)


 Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit
 Anjurkan minum air yang cukup
 Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
 Anjurkan meningkatkan asupan buah dan sayur
2. Hipertermia (manajemen hipertermia)
 Identifikasi penyebab hipertermia
 Monitor suhu tubuh
 Monitor komplikasi akibat hipertermia
 Lakukan pendinginan
 Edukasi orang tua pasien untuk anak banyak minun dan melakukan
kompres dingin
 Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena
3. Resiko defisit nutrisi (manajemen nutrisi)
 Identifikasi status nutrisi
 Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
 Identifikasi makanan yang disuka
 Identifikasi kebutuhan kalori dan nutrium
 Monitor asupan makanan
 Monitor berat badan
 Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu
 Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstpasi
 Anjurkan posisi makan duduk jika mampu

34
5.15 Implementasi Keperawatan
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi ke status
kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan. Untuk
intervensi keperawatan yang diberikan kepada klien terkait dengan dukungan,
pengobatan, tindakan untuk memperbaiki kondis, pendidikan untuk klien-keluarga, atau
tindakan untuk mencegah masalah kesehatan yang muncul dikemudian hari

Implementasi hari pertama dilakukan pada tanggal 3 Juli 2023 yaitu :

Diagnosa keperawatan 1: Gangguan integritas kulit b.d kekurangan volume


cairan d.d Orang tua pasien mengatakan anaknya sariawan sudah 3 hari, dibagian mulut
bagian dalam terdapat sariawan diatas langit – langit dan dibawah lidah berwarna
bercak merah kekuningan

Implementasi (Perawatan integritas kulit)

Observasi

1. Mengidentifikasi penyebab gangguan integritas kulit


Edukasi
2. Menganjurkan minum air yang cukup
3. Menganjurkan meningkatkan asupan nutrisi
4. Menganjurkan meningkatkan asupan buat dan sayur

Diagnosa keperawatan 2: Hipertermia b.d proses penyakit (infeksi) d.d Orang


tua pasien mengatakan anaknya tampak demam, suhu : 38 °c

Implementasi (manajemen hipertermia)

Observasi

1. Identifikasi penyebab hipertermia


2. Monitor suhu tubuh
3. Monitor komplikasi akibat hipertermia
Terapeutik
4. Melakukan pendinginan

35
Edukasi
5. Edukasi orang tua pasien untuk anak banyak minum dan melakukan kompres
dingin
Kolaborasi
6. Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena

B Diagnosa keperawatan 3: Resiko defisit nutris b.d Ketidakmampuan menelan


makanan d.d Orang tua pasien mengatakan anaknya kesulitan makan dan minum, pasien
tampak tidak mau makan saat disuapi orang tuanya, bibir tampak pucat, BB : 12 kg

Implementasi (manajemen nutrisi)

Observasi

1. Mengidentifikasi status nutrisi


2. Mengidentifikasi alergi dan intoleransi makanan
3. Mengidentifikasi makanan yang disuka
4. Mengidentifikasi kebutuhan kalori dan nutrium
5. Memonitor asupan makanan
6. Memonitor berat badan
Terapeutik
7. Melakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu
8. Memberikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstpasi
Edukasi
9. Menganjurkan posisi makan duduk jika mampu

5.16 Evaluasi
Pada tahap evaluasi merupakan tahap akhir dari proses keperawatan yang
digunakan untuk menilai keberhasilan asuhan keperawatan atas tindakan yang diberikan
pada teori maupun kasus dalam membuat evaluasi disusun berdasarkan tujuan kriteria
hasil yang ingin dicapai. Dimana pada kasus, penulis melakukan evaluasi dari tindakan
keperawatan yang diberikan selama 3x24 jam yang dimulai dari tanggal 3 juli 2023 s/d
5 Juli 2023.

Dalam melakukan evaluasi, adapun faktor pendukung adalah kerja sama yang
baik antara penulis dengan perawat ruangan, penulis tidak menemukan adanya faktor

36
penghambat, ini dikarenakan keluarga klien selalu menemani pasien selama perawatan
di rumah sakit

Pada pembahasan penulis akan membahas mengenai kesenjangan dari Asuhan


Keperawatan Pada Pasien An. F dengan Diagnosa Medis STOMATITIS Di Ruang
ciremai berdasaran tinjauan teoritis dan tujuan kasus yang telah dibuat serta faktor-
faktor yang menghambat dan mendukung dalam pelaksanaan asuhan keperawatan yang
mengacu pada teori yang ada.

37
BAB V

PENUTUP

5.17 Kesimpulan

38
DAFTAR PUSTAKA

39

Anda mungkin juga menyukai