Anda di halaman 1dari 39

MODUL PRAKTIKUM

Penyusun :

Vivi Adriana Suardi, S.Kep.Ns M.Kes

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

GEMA INSAN AKADEMIK MAKASSAR

2021

1
VISI MISI PENDIDIKAN PROFESI NERS

Visi Program Studi

Menghasilkan lulusan profesional keperawatan yang unggul pada tingkat regional dalam pengetahuan dan
keterampilan dibidang komunitas serta menjunjung tinggi moral dan etika profesi pada tahun 2025

Misi Program Studi

1. Menyelenggarakan pendidikan keperawatan berkualitas yang mampu menghasilkan lulusan Ners


profesional, mandiri, menjunjung tinggi nilai-nilai moral, dan etika yang relevan dengan tantangan
perkembangan keperawatan regional dengan keunggulan dalam bidang keperawatan komunitas.
2. Melaksanakan dan mengembangkan penelitian keperawatan dengan keunggulan bidang keperawatan
komunitas yang dapat meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan keperawatan
kepada masyarakat.
3. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dengan meningkatkan peran lulusan, institusi dan
masyarakat serta mengembangkan sistem pelayanan keperawatan profesional terpadu di masyarakat.
4. Menjalin kerja sama regional untuk memfasilitasi pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang
mendukung pengembangan program studi.

2
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh,


Segala puji hanya kepada Allah Subhanallahu Wata’ala atas segala rahmat dan karunia Nya
serta Sholawat serta Salam tercurah pada Nabi Muhammad Sallahu’alahi Wassalam atas tersusunya
Modul Praktikum Keperawatan Gerontik ini. Tersusunnya modul ini diharapkan agar semua
Tim/Dosen Keperawatan Gerontik dapat melaksanakan pembelajaran secara terarah dan memiliki
persepsi dan fokus yang sama dalam pencapaian kompetensi dalam Keperawatan Gerontik.
Ucapan terima kasih penyusun sampaikan kepada Tim Keperawatan Gerontik, Ketua beserta
seluruh staf STIKES GIA Makassar, dan rekan sejawat serta seluruh mahasiswa yang membantu
Harapan kami semoga buku panduan ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi
mahasiswa STIKES GIA Makassar dan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam terlaksananya kegiatan ini.

Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Makassar, 01 Januari 2021

Penyusun

Vivi Adriana Suardi

3
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL...................................................................................................... 1

VISI MISI.......................................................................................................................... 2

KATA PENGANTAR....................................................................................................... 3

DAFTAR ISI..................................................................................................................... 4

Bab I PENDAHULUAN DAN TUJUAN..................................................................... 5

BAB II FORMAT PENGKAJIAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN ........................ 6

BAB III STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SENAM KAKI DIABETES

MELITUS........................................................................................................ 16

BAB IV TAK................................................................................................................... 22

BAB V SATUAN ACARA PENYULUHAN ..................................................... 29

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 39

4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Deskripsi Mata Ajar

Praktikum Keperawatan Gerontik diberikan pada tahap akademik. Praktikum ini menerapkan
asuhan keperawatan gerontik melingkupi kebutuhan bio, psiko, social dan spiritual pada lanjut
usia dengan sasaran individu, keluargadankelompok/komunitas, memperoleh kemampuan dalam
melakukan asuhan keperawatan yang meliputi melakukan pengkajian, menentukan diagnosa yang
sesuai, merencanakan intervensi keperawatan, melakukan tindakan keperawatan di laboratorium
dan melakukan evaluasi dan dokumentasi pada berbagai contoh kasus gangguan kebutuhan dasar
lansia. Proses pembelajaran pada mata ajar ini dilakukan melalui teori dengan pendekatan Student
Center Learning (SCL) dan praktikum laboratorium kampus.

B. Tujuan

1. Tujuan Instruksional Umum

Pada akhir praktikum ini diharapkan mahasiswa agar mampu mendemonstrasikan strategi
komunikasi terapeutik sesuai dengan masalah dan kondisi perkembangan lanjut usia dan diberi
data kasus lansia (individu, keluarga, kelompok) dengan masalah bio, psiko, social dan
spiritual, mahasiswa mampu menyusun asuhan keperawatan (pengkajian, analisis data,
merumuskan dua diagnosis dan merencanakan intervensi keperawatan) sesuai dengan
standar NANDA
2. Tujuan Instruksional Khusus
a. Mahasiswa mampu mendemonstasikan komunikasi terapeutik
b. Mahasiswa mampu menyusun asuhan keperawatan (pengkajian, analisa data, merumuskan
diagnosis dan merencanakan intervensi keperawatan)
C. Pelaksanaan Praktikum
Sesuai jadwal (terlampir)
D. Metode Evaluasi
Pretest
5
Post test
Sikap dan penampilan saat mengikuti skills lab
Laporan
Ujian akhir skills lab

BAB II

FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

Tanggal pengkajian : …………………………..

A. IDENTITAS
1. Inisial Klien :………………………………...
2. Jenis Kelamin :...………………………………
3. Umur :.………………………………..
4. Agama :………………………………...
5. Suku :………………………………...
6. Status Perkawinan :………………………………...
7. Pendidikan Terakhir :………………………………...
8. Pekerjaan :………………………………...
9. Alamat Rumah :………………………………...

B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat kesehatan saat ini :
a. Keluhan yang dialami dan dirasakan dalam 1 tahun terakhir :
b. Gejala yang dirasakan :
c. Faktor pencetus :
d. Timbul keluhan : (mendadak atau bertahap)
e. Upaya mengatasi :
f. Konsumsi obat-obatan :

2. Riwayat Kesehatan Masa Lalu :


a. Penyakit yang pernah diderita :
a. Riwayat alergi ( obat, makanan, binatang, debu dll ) :
b. Riwayat kecelakaan :
c. Riwayat pernah dirawat di RS :
d. Riwayat pemakaian obat :
e. Riwayat kesehatan keluarga/keturunan :

3. Genogram

6
C. KEBIASAAN SEHARI-HARI
1. Biologis
a. Pola Makan :
b. Pola Minum :
c. Pola Tidur :
d. Pola Eliminasi :
e. Aktivitas sehari-hari :
f. Rekreasi :

2. Psikologis
a. Keadaan emosi :

3. Sosial
a. Dukungan keluarga :
b. Hubungan antar keluarga :
c. Hubungan dengan orang lain :

4. Spiritual/Kultural
a. Pelaksanaan ibadah :
b. Keyakinan tentang kesehatan :

5. PemeriksaanFisik
a. Tanda Vital
1) Keadaan umum
2) Kesadaran
3) Tekanan darah :……………. Nadi :………………
Suhu :……………. Pernafasan :………………
4) Tinggi badan :…………....
Berat badan...........................................(kg)
BMI :
Klasifikasi nilai :
 Kurang : < 18,5
 Normal : 18,5-24,9
 Berlebih : 25 – 29,9
 Obesitas : > 30

b. Pemeriksaan dan kebersihan perorangan


1) Kepala
 Kebersihan :
 Kerontokan rambut :
 Keluhan :
2) Mata
 Konjugtiva : Anemis/tidak
 Sklera : Ikterik/tidak
 Strabismus : ya/tidak
 Penglihatan : kabur/tidak
 Peradangan : ya/tidak

7
 Katarak : ya/tidak
 Penggunaan kacamata : ya/tidak
 Keluhan :
3) Hidung
 Bentuk : Simetris/tidak
 Peradangan : ya/tidak
 Penciuman : terganggu/tidak
 Keluhan :
4) Mulut, Tenggorokan dan Telinga :
 Kebersihan :
 Mukosa :
 Peradangan :
 Gigi :
 Kesulitan mengunyah :
 Kesulitan menelan :
 Kebersihan telingga :
 Pendengaran :
 Keluhan :

2) Leher
 Pembesaran kelenjar tyroid :
 JVD :
 Kaku kuduk :
 Keluhan :

3) Dada/Thorax
 Bentuk dada :
 Retraksi
 Suara napas :
 Wheezing :
 Ronchi :
 Suara jantung tambahan :
 Ictus Cordis :
 Keluhan :

4) Integumen
 Kebersihan :
 Warna :
 Kelembaban :
 Tekstur :
 Lesi :
 Gangguan pada kulit :

5) Abdomen/Gastrointestinal
 Bentuk :
 Nyeri tekan :
 Kembung :
 Bising usus :

8
 Massa :
 Keluhan :

6) Syaraf
 Refleks :
 Paralysis :

7) Endokrin
 Pembesaran kelenjar endokrin :
 Keluhan :

8) Reproduksi
 Kebersihan :
 Hemoroid :
 Hernia :
 Keluhan :

9) Muskuloskeletal (ekstermitas atas dan ekstremitas bawah)


 Kekuatan otot :
 Gaya berjalan :
 Rentang gerak :
 Deformitas :
 Tremor :
 Edema :
 Penggunaan alat bantu :
 Refleks :

10) Psikososial
 Rekreasi :
 Pemanfaatan waktu luang :

11) Keadaan lingkungan tempat tinggal


 Kebersihan dan kerapihan ruangan :
 Penerangan :
 Sirkulasi udara :
 Keadaan kamar mandi & WC :
 Pembuangan air kotor :
 Sumber air minum :
 Pembuangan sampah :
 Sumber pencemaran :
 Privasi :
 Risiko injuri :

9
D. PENGKAJIAN KHUSUS
1. Pengkajian tingkat kemandirian indeks Barthel

NO AKTIVITAS NILAI SKORE


1. 0 : Tidak mampu
Makan (Feeding)
1 : Butuh bantuan memotong, mengoles
mentega dll.
2 : Mandiri
2. Mandi (Bathing) 0 : Tergantung orang lain
1 : Mandiri
3. Perawatan diri (Grooming) 0 : Membutuhkan bantuan orang lain
1 : Mandiri dalam perawatan muka,
rambut, gigi, dan bercukur
4. Berpakaian (Dressing) 0 : Tergantung orang lain
1 : Sebagian dibantu (misal mengancing
baju)
2 : Mandiri
5. Buang air kecil (Bowel) 0 : Inkontinensia atau pakai kateter dan
tidak terkontrol
1 : Kadang Inkontinensia (maks, 1x24
jam)
2 : Kontinensia (teratur untuk lebih dari
7 hari)
6. Buang air besar (Bladder) 0 : Inkontinensia (tidak teratur atau
perlu enema)
1 : Kadang Inkontensia (sekali
seminggu)
2 : Kontinensia (teratur)
7. Penggunaan toilet 0 : Tergantung bantuan orang lain
1 : Membutuhkan bantuan, tapi dapat
melakukan beberapa hal sendiri
2 : Mandiri
8. Transfer 0 : Tidak mampu
1 : Butuh bantuan untuk bisa duduk (2
orang)
2 : Bantuan kecil (1 orang)
3 : Mandiri
9. Mobilitas 0 : Immobile (tidak mampu)
1 : Menggunakan kursi roda
2 : Berjalan dengan bantuan satu orang
3 : Mandiri (meskipun menggunakan
alat bantu seperti, tongkat)
10. Naik turun tangga 0 : Tidak mampu
1 : Membutuhkan bantuan (alat bantu)
2 : Mandiri

10
Interpretasi hasil :
20 : Mandiri

12-19 : Ketergantungan
Ringan 9-11 :
Ketergantungan Sedang 5-8
: Ketergantungan Berat
0-4 : Ketergantungan Total

2. Pengkajian status mental/ (Shot Portable Mental Status Questioner ) SPSMQ

NO PERTANYAAN BENAR SALAH


1 Hari apa sekarang ?
Jawab :
2 Tanggal berapa hari ini ?
Jawab :
3 Apa nama tempat ini ?
Jawab :
4 Dimana alamat anda ?
Jawab :
5 Kapan anda lahir ?
Jawab :
6 Berapa umur bapak/ibu sekarang ?
Jawab :
7 Siapa presiden Indonesia sekarang ?
Jawab :
8 Siapa presiden Indonesia sebelumnya ?
Jawab :
9 Siapa nama ibu anda ?
Jawab :
10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari
setiap angka baru, semua secara menurun
Jawab :
Jumlah
Interpretasi :
a. Salah 0-3 : Fungsi intelektual utuh
b. Salah 4-5 : Fungsi intelektual kerusakan ringan
c. Salah 6-8 : Fungsi intelektual kerusakan sedang
d. Salah 9-10 : Fungsi intelektual kerusakan berat

11
3. Pengkajian aspek kognitif/Mini Mental State Examination (MMSE)

BENAR SALAH
NO ITEM PENILAIAN
(1) (0)
1 ORIENTASI
1. Tahun berapa sekarang?
2. Musim apa sekarang ?
3. Tanggal berapa sekarang ?
4. Hari apa sekarang ?
5. Bulan apa sekarang ?
6. Dinegara mana anda tinggal ?
7. Di Provinsi mana anda tinggal ?
8. Di kabupaten mana anda tinggal ?
9. Di kecamatan mana anda tinggal ?
10. Di desa mana anda tinggal ?
2 REGISTRASI
Minta klien menyebutkan tiga obyek
11.………………………………………..
12. ……………………………………….
13. ……………………………………….
3 PERHATIAN DAN KALKULASI
Minta klien mengeja 5 kata dari
belakang, misal” MAKAN “
14. N
15. A
16. K
17. A
18. M
4 MENGINGAT
Minta klien untuk mengulang 3 obyek
Diatas
19. ……………………………………..
20. ………………………………………
21. ……………………………………..
5 BAHASA
a. Penamaan
Tunjukkan 2 benda minta klien
menyebutkan :
22. Jam tangan
23. Pensil
b. Pengulangan
Minta klien mengulangi tiga kalimat
Berikut
24. “Tak ada jika, dan, atau tetapi “

12
c. Perintah tiga langkah
25. Ambil kertas !
26. Lipat dua !
27. Taruh dilantai !
d. Turuti hal berikut
28. Tutup mata
29. Tulis satu kalimat
30. Salin gambar
JUMLAH
Analisis hasil :
Nilai < 21 : Kerusakan kognitif

2 INFORMASI PENUNJANG

a. Diagnosa medis :……………………………………………………….


b. Laboratorium :………………………………………………………
c. Terapi medis :……………………………………………………….

13
Analisa Data

No Data Eiologi Masalah

Diagnosa Keperawatan

No Tanggal Diagnosa Keperawatan

Rencana Keperawatan

Tanggal No. Dx Tujuan & Intervensi Rasional


Kriteria Hasil

Pelaksanaan

Tanggal No. Dx Waktu Implementasi Rasional

Evaluasi Keperawatan

Tanggal No. Waktu Implementasi TTD


Dx

14
DAFTAR PUSTAKA

Sunaryo, Wijayanti. R., Kuhu. MM., dkk. 2016. Ashan Keperawatan Gerontik. Penerbit Andi.
Yogyakarta

Priyoto, 2015. NIC dalam Keperawatan Gerontik. Penerbit Salemba Medika. Jakarta Erpandi,

2014. Posyandu Lansia : Mewujudkan Lansia Sehat Mandiri & Produktif. Penerbit
buku kedokteran. EGC. Jakarta

Tamher & Noorkasiani, 2011. Kesehatan Usia Lanjut, dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan.
Penerbit Salemba Medika. Jakarta

Setyohadi & Kushariyadi, 2011. Terapi Modalitas Keperawatan pada Klien Psikogeriatrik.
Penerbit Salemba Medika. Jakarta

Maas. L Buckwalter. K. C. Hardy M.D, dkk. 2011. Asuhan Keperawatan Geriatrik : Diagnosis
NANDA, Kriteria Hasil NOC dan Intervensi NIC. Penerbit buku kedokteran. EGC

Kushariyadi, 2010. Asuhan Keperawatan pada Klien Lanjut Usia. Penerbit salemba Medika,
Jakarta

Nugroho. W, 2008. Keperawatan Gerontik & Geriatrik. Penerbit buku kedokteran. EGC. Jakarta

Wallace. M. 2008. essentials of Gerontological Nursing. Springer Publishing Company, LLC

15
BAB III

16
17
18
19
20
DAFTAR PUSTAKA

2014. Posyandu Lansia : Mewujudkan Lansia Sehat Mandiri & Produktif. Penerbit
buku kedokteran. EGC. Jakarta

Tamher & Noorkasiani, 2011. Kesehatan Usia Lanjut, dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan.
Penerbit Salemba Medika. Jakarta

Setyohadi & Kushariyadi, 2011. Terapi Modalitas Keperawatan pada Klien Psikogeriatrik.
Penerbit Salemba Medika. Jakarta

Maas. L Buckwalter. K. C. Hardy M.D, dkk. 2011. Asuhan Keperawatan Geriatrik : Diagnosis
NANDA, Kriteria Hasil NOC dan Intervensi NIC. Penerbit buku kedokteran. EGC

Kushariyadi, 2010. Asuhan Keperawatan pada Klien Lanjut Usia. Penerbit salemba Medika,
Jakarta

Nugroho. W, 2008. Keperawatan Gerontik & Geriatrik. Penerbit buku kedokteran. EGC. Jakarta

Wallace. M. 2008. essentials of Gerontological Nursing. Springer Publishing Company,

21
BAB IV

FORMAT TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)


SAMPUL
KATA PENGANTAR
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
TUJUAN UMUM
TUJUAN KHUSUS
C. WAKTU & TEMPAT
D. METODE
E. MEDIA/ALAT
F. SETTING TEMPAT
G. PEMBAGIAN TUGAS
H. KRITERIA KLIEN
I. SUSUNAN PELAKSANAAN
J. TATA TERTIB & ANTISIPASI MASALAH
K. PROSES KEP
SESI I…………..
1. TUJUAN
2. SETTING
3. ALAT
4. METODE
5. LANGKAH KEGIATAN
A. PERSIAPAN
B. ORIENTASI
C. KONTRAK
D. TAHAP KERJA
E. TAHAP TERMINASI
6. EVALUASI & DOKUMENTASI

22
7. LEMBAR OBSERVASI

Contoh :

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

“TERAPI MUSIK DAN EKSPLORASI PERASAAN”

A. LATAR BELAKANG

Terapi aktifitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan perawat

kepada kelompok lansia yang mempunyai masalah keperawatan yang sama. Aktivitas

digunakan sebagai terapi dan kelompok digunakan sebagai target asuhan keperaatan. Di

dalam kelompok terjadi dinamika interaksi yang saling bergantung, saling membutuhkan

dan menjadi laboratorium tempat lansia melatih perilaku baru yang adaptif

untuk memperbaiki perilaku yang maladaptif. Balai Rehabilitas Sosial Lansia adalah salah

satu tempat yang terdapat di sulawesia selatan, tepatnya dijalan poros malino kabupaten

gowa. Lansia yang berada di Balai Rehabilitas Sosial Lajut Usia (BRSLU) pada umumnya

adalah menderita penyakit pada muskoleskletal, dan gangguan penglihatan. Sebagian besar

lansia di BRSLU, aktivitasnya terbatas dan sebagian ada yang dibantu. Dalam

kesehariannya, sebagian besar waktu lansia dihabiskan dengan melakukan kegiatan yang

tesedia di BRSLU dan ada sebagian yang hanya didalam kamar saja. Di Balai Reabilitas Sosial Lanjut

Usia (BRSLU) hiburannya terbatas tetapi setiap hari selalu ada kegiatan yang diadakan oleh

Perawat yang bertugas di BRSLU sehingga lansia bisa melakukan kegiatan yang ingin

dilakukan oleh perawat yang bertugas di BRSLU.

B.TOPIK
Stimulasi sensoris, fungsi pendengaran dan kemampuan mengeksperesikan perasaan
C.TUJUAN
1.Tujuan Umum

23
a) Lansia dapat berespon terhadap stimulus yang diberikan oleh perawat yaitu musik.
b) Lansia dapat mengekspresikan perasaannya berupa pengalaman yang menyenangkan
2.Tujuan Khusus
a) Lansia mampu memberi respons terhadap musik yang didengar.
b) Lansia mampu menceritakan perasaannya setelah mendengarkan musik 
c) Lansia merasa tidak bosan dalam melewati hari - harinya di BRSLU.
d) Lansia mampu mengungkapkan perasaannya berupa pengalaman yang menyenangkan
D. Landasan Teori
Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam kehidupan manusia.
Proses menua merupakan adalah proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari suatu waktu
tertentu, tetapi dimulai sejak pertumbuhan kehidupan. Menjadi tua merupakan proses alamiah,
yang berarti seseorang telah melalui tiga tahap kehidupannya, yaitu anak, dewasa, dan tua. Tiga
tahap ini berbeda, baik secara biologis maupun psikilogis. Memasuki usia tua berarti mengalami
kemunduran dimana salah satunya seperti pendengaran kurang jelas, penglihatan semakin
memburuk.Penurunan sensori-persepsi dapat dipengaruhi oleh hal-hal yang mana salah satunya
bisa berakibat depresi. Dimana seperti kita ketahui gangguan sensori persepsi seperti penglihatan
kurang jelas, pendengaran kurang jelas,dan persepsi mereka dalam menilai dirinya sendiri yang
kurang baik. Biasanya mereka akan beranggapan merasa tidak berguna dan gampang putus asa,sampai
menyebutkan kata mati. Sebaliknya dengan mereka yang mempunyai penglihatan kurang jelas
dan pendengaran kurang jelas juga memicu klien untuk depresi, yang mana mereka merasa
dengan kondisi mereka yang seperti sekarang selalu merepotkan orang lain dan tidak berguna
dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Jadi secara teori depresi merupakan perasaan sedih,
ketidak berdayaan,dan pesimis, yang berhubungan dengan suatu penderitaan. Dapat berupa serangan yang
ditujukan kepada diri sendiri atau perasaan marah yang dalam. Gejala yang terjadi umumnya :
pandangan kosong, kurang atau hilangnya perhatian pada diri, orang lain, atau lingkungan,
inisiatif menurun, ketidak mampuan berkonsentrasi, aktivitas menurun, kurangnya nafsu makan,
mengeluh tidak enak badan, dan kehilangan semangat, sedih, atau cepat lelah sepanjang waktu,
dan mungkin susah tidur di malam hari. Terapi disini diartikan sebagai suatu aktifitas yang
digunakan di dalam kelompok seperti membaca puisi, seni, musik, menari dan literature.
Aktivitas disini diartikan sebagai stimulus dan persepsi. Stimulus yang disediakan : baca
artikel/majalah, buku/puisi, menonton acara TV (ini merupakan stimulus yang disediakan) :
stimulus dari pengalaman masa lalu yang menghasilkan proses persepsi lansia yang maladaptif
atau destruktif, misalnya kemarahan, kebencian, putus hubungan, pandangan negatif pada orang,
dan halusinasi. Kemudian dilatih persepsi lansia terhadap stimulus. Kelompok adalah kumpulan
individu yang memiliki hubungan satu dengan yang lain, saling bergantung dan mempunyai
norma yang sama (Stuart dan Laraia, 2016). Tujuan kelompok adalah membantu anggotanya
berhubungan dengan orang lain serta mengubah prilaku yang obstruktif dan maladaptif.
Kelompok berfungsi sebagai tempat berbagi pengalaman dan saling membantu satu sama lainnya
untuk menemukan cara menyelesaikan masalah. Terapi kelompok adalah metode pengobatan
24
ketika lansia ditemui dalam rancangan waktu tertentu dengan tenaga yang memenuhi persyaratan
tertentu. Fokus dari terapi kelompok adalah membuat perubahan sadar diri, peningkatan
hubungan interpersonal, membuat perubahan atau ketiganya. Terapi aktifitas kelompok
merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan perawat kepada sekelompok lansia yang
mempunyai masalah keperawatan yang sama. Aktifitas digunakan sebagai terapi dan
kelompok digunakan sebagai target asuhan. Dengan TAK itu sendiri memerlukan psikoterapi dengan
sejumlah pasien dengan waktu yang sama, manfaat terapi aktivitas kelompok adalah agar lansia
dapat kembali belajar bagaimana cara bersosialisasi karena kelompok ini berfungsi sebagai
tempat berbagi pengalaman dan membantu satu samalain untuk menemukan cara menyelesaikan
masalah yang diakibatkan oleh paparan stimulus kepadanya.

E.LANSIA
1) Kriteria-Lansia yang berada di Balai Rehabilitas Sosial Lanjut Usia.
2) Proses seleksi-Lansia yang termasuk dalam katagori lansia mandiri dan lansia dengan alat
bantu (kursi roda)
F.PENGORGANISASIAN
1.Waktu
a) Hari / tanggal : Rabu, 04 Agustus 2021
b) Jam : 08.30 - Selsai
c) Acara : 40 Menit
1) Fase Orientasi : 5 Menit
2) Fase Kerja : 25 Menit
3) Fase Terminasi : 10 Menit
d. Tempat : BRSLU Gau Mabaji Gowa (Ruangan Kenangan)
e. Jumlah pasien : 10 orang
2.Tim Terapis
a) Leader
1) Membuka jalannya kegiatan
2) Memperkenalkan diri
3) Menganalisa dan observasi pola komunikasi dalam kelompok 
4) Menetapkan tujuan dan peraturan kelompok 
5) Membacakan tujuan dan peraturan kelompok sebelum kegiatan dimulai
6) Motivasi kelompok untuk aktif.
7) Memberi reinforcement positif 
8) Menyimpulkan keseluruhan aktivitas kelompok 

25
b) Penyaji
1) Memaparkan materi yang ingin disampaikan
2) Memperagakan relaksasi progresif 
c)  Co Leader
1) Membantu tugas leader
2) Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader
3) Mengingatkan leader bila ada kegiatan yang menyimpang
4) Mengingatkan pemimpin untuk lamanya waktu kegiatan
5) Bersama leader menjadi contoh kerjasama yang baik 
d) Fasilitator
1) Ikut serta dalam anggota sebagai anggota kelompok 
2) Memotivasi anggota kelompok yang kurang atau tidak aktif selama TAK berlangsung
3) Menjadi role model selama acara berlangsung
4) Menyiapkan alat/media
e) Observer
1) Ikut serta sebagai anggota kelompok 
2) Mengawasi jalannya kegiatan
3) Menilai setiap jalannya kegiatan
3.Metode Dan Media
a.Metode
1) Diskusi
2) Sharing persepsi
3) Mengekspresikan perasaan
4) Mendengarkan musik 
b.Media
1) Sould sistem

Proses Pelaksanaan
1. Orientasi Pada saat ini terapis melakukan :
a) Memberi salam terapeutik : salam mulai dari terapis, perkenalan nama dan panggilan
terapis.

26
b) Evaluasi/Validasi : menanyakan perasaan lansia saat ini dan terapis menanyakan tentang
sejak kapan lansia mulai tinggal di BRSLU(Balai Rehabilitas Sosial Lanjut usia
merasakan penurunan daya ingat dan fungsi pendengaran.
c) Kontrak :
1) Menjelaskan tujuan kegiatan
2) Menjelaskan aturan main tersebut
a) Jika ada lansia yang akan meninggalkan kelompok harus minta ijin kepada terapis
b) Lama kegiatan 40 menit
c) Setiap lansia mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
d) Jika peserta merasa kurang jelas dengan penjelaskan leader,dapat menanyakan kepada
leader dengan menunjuk tanganterlebih dahulu.
e) Peserta hadir di tempat 5 menit sebelum kegiatan berlangsung.
2. Kerja
1) Terapis mengajak lansia untuk saling memperkenalkan diri (nama, dan nama panggilan)
dimulai secara berurutan searah jarum jam.
2) Setiap lansia selesai memperkenalkan diri, terapis mengajak semualansia untuk bertepuk
tangan.
3) Terapis menjelaskan bahwa akan diputar lagu, lansia boleh tepuk tangan atau boleh
menari sesuai dengan irama lagu. Setelah lagu selesai lansia akan diminta menceritakan
isi dari lagu tersebut dan perasaan lansia setelah mendengar lagu.
4) Terapis memutar lagu, lansia mendengar, boleh berjoget atau tepuk tangan (kira-kira 15
menit). Musik yang diputar boleh diulang beberapa kali. Terapis mengobservasi respons
lansia terhadap musik 
5) Secara bergiliran, lansia diminta menceritakan isi lagu/mengungkapkan perasaannya
selama dirawat/pengalaman hidup. Sampai semua lansia mendapatkan giliran.
6) Terapis memberikan pujian, setiap lansia selesai menceritakan perasaannya, dan
mengajak lansia bertepuk tangan.
7) Terapis dan lansia bernyanyi bersama.
3.Tahap Terminasi
Evaluasi
a) Mahasiswa menanyakan perasaan lansia setelah mengikuti kegiatan
b) Memberikan pujian atas keberhasilan lansia.

27
c) Rencana Tindak lanjut Terapis meminta lansia untuk mengulang hal yang sama dengan salah
satu teman yang berada di Balai Rehbilitasi Sosial Lanjut usia (BRSLU), menganjurkan
klien untuk mendengarkan musik yang disukai dan bermakna dalam kehidupannya.
d) Kontrak yang akan datang Terapis mengakhiri kegiatan dan mengingatkan kepada lansia
untuk melakukan kegiatan yang biasa dilakukan di BRSLU Gau Mabaji Gowa.

28
BAB V

SATUAN ACARA PENYULUHAN RHEUMATOID ARTHRITIS DI BALAI

REHABILITASI SOSIAL LAJUT USIA ( BRSLU) GAU MABAJI DI GOWA

DISUSUN OLEH

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

GEMA INSAN AKADEMIK

MAKASSAR

2021

29
I .  IDENTIFIKASI MASALAH
Seiring dengan meningkatnya usia harapan hidup, jumlah populasi usia lanjut (lansia)
juga meningkat. T ahun 1999, jumlah penduduk lansia di Indonesia lebih kurang 16 juta
jiwa. Badan Kesehatan Dunia, WHO, memperkirakan tahun 2025 jumlah lansia di Indonesia
60 juta jiwa, mungkin salah satu yang terbesar di dunia. Dibandingkan dengan jantung dan
kanker, rematik boleh jadi tidak terlampau menakutkan. Namun, jumlah penduduk lansia
yang tinggi kemungkinan besar membuat rematik jadi keluhan favorit. Penyakit otot dan
persendian ini memang sering menyerang lansia, melebihi hipertensi dan jantung, gangguan
pendengaran dan penglihatan, serta diabetes.  Meski tidak memberikan dampak spontan,
rematik pada lansia akan memberikan dampak penting terhadap fungsi tubuh sehari-hari. Di
antaranya masalah ketergantungan kepada orang lain dan kualitas hidup penderitanya.        
Osteoartritis merupakan penyakit sendi yang paling banyak ditemui di Indonesia.
Biasanya terjadi di lutut dan umumnya menyerang wanita usia di atas 40 tahun. Penyebab
utamanya adalah kegemukan dan menurunnya hormon estrogen.Rheumatoid arthritis (RA).
Jenis penyakit rematik ini kronis, ditandai nyeri dan pembengkakan sendi yang simetris.
Umumnya mengenai sendi-sendi kecil seperti persendian tangan dan kaki, tetapi juga dapat
menyerang otot, paru-paru, kulit, pembuluh darah, saraf, dan mata. Gejala khas RA adalah
rasa kaku dan lemah di pagi hari yang berlangsung lebih dari satu jam. Penyakit ini dapat
mengenai semua orang di semua kelompok umur, terutama wanita usia produktif. Penyebab
penyakit ini belum diketahui secara pasti. Proses penyakit ini dimulai akibat reaksi imun
karena kelainan sistem pertahanan tubuh. Jika sudah sampai tahap ini, konsultasi ke dokter
ahli adalah jalan terbaik dan hindari melakukan pengobatan sendiri karena bisa berakibat
fatal. Diharapkan Anda dapat mengendalikan beberapa gangguan rematik agar bisa hidup
lebih baik dan tidak membebani orang di sekitar Anda.                                                  

II.  PENGANTAR
Topik             :  Rematik
Sub topik      :  Rheumatoid Arthritis dan ostheoatristis

30
Sasaran          :  Lansia
Hari /tanggal : Kamis, 05 Agustus 2021
Jam                : 09.00 WIB
Waktu           : 20 menit
Tempat          : BRSLU Gau Mabaji Di Gowa
III. TUJUAN INTUKSIONAL UMUM (TIU)
Setelah mengikuti kegiatan selama 20 menit, lansia dapat memahami tentang Rematik
IV. TUJUAN INTRUKSIONAL KUSUS (TIK)
 Setelah mengukuti kegiatan selama 20 menit diharapkan lansia dapat memahami
tentang:
1. pengertian rematik (Artritis reumatoid & osteoartritis)
2. mengetahui penyebab (Artritis reumatoid & osteoartritis)
3.mengetahui manifesstasi klinik akibat Artritis reumatoid & osteoartritis            
4. mengetahui bagaimana mencegah dan penatalaksanaan mandiri
V.  MATERI
    Terlampir
VI. METODE
a. Ceramah
b. Tanya jawab

VII. MEDIA

a. LCD
b. Pawer poin

31
VIII. PENGORGANISASIAN KELOMPOK
Moderator : Stefanus Kamuri, S.kep
Penyaji : Jumrah K, S.Kep
Fasilitator : 1. Yohanes Eudes E. Ekman, S.Kep
2. Marianus Robi, S.Kep
3. Nur Ayu Soraya S.Kep
4. Hasnani, S.Kep
5. Desy Lonia Maniyeni, S.Kep
6. Yeri A. Benu, S.Kep
Observer : Marselinus Rano Agung, S.Kep
Notulen : Agustinus Nagur

IX. SETTING TEMPAT

Fasilitator
Notulen

L L
A A
Penyaji N N Observer
S S
A A

Moderator
Fasilitator

32
No Waktu Kegiatan role play model Kegiatan peserta
1. 3 menit Pembukaan 1.      Menjawab salam
1.      Memberikan salam 2.      mendengarkan dan
2.      Perkenalan memperhatikan
3.      Menjelaskan tujuan pembelajaran

        Menyebutkan materi atau pokok bahasan yang di


sampaikan
2. 10 menit Pelaksanaan materi Menyimak dan
Pelaksanaan materi penyuluhan secara berurutan memperhatikan
dan terartur
Materi:
1.       pengertian rematik (atritis reumatoid &
osteoartritis)
2.       mengetahui penyebab artritis reumatoid &
osteoartritis)
   Faktor resiko & manifestasi klinik
      Mengetahui bagaimana mencegah dan
 penatalaksanaan  mandiri
3. 4 menit Evaluasi : Bertanya dan
1.      menyimpulkan isi penyuluhan menjawab
2.      menyampaikan secara singkat materi pertanyaan
  penyuluhan
3.      memberi kesempatan kepada audience
 untuk bertanya
       memberikan kesempatan kepada audience untuk
menjawab pertanyaan yang dilontarkan

33
4. 3 menit Penutup Menjawab salam
       menyimpulkan materi yang telah disampaikan
       menyampaikan terima kasih tas waktu yang telah
diberikan oleh peserta

       mengucapkan salam

X.. KEGIATAN PEMBELAJARAN


XI.  PENGESAHAN
BRSLU MABAJI GOWA
05 Agustus 2021
  Sasaran                                                          

Lansia    
                                                            

Mengetahui

Pembimbing Lahan Pembimbing institusi

Eka Kaswara Putra, S.Kep Vivi Adriana Suardi S.Kep, Ns, M.kes .

34
XII. EVALUASI
      Metode evaluasi          : Diskusi tanya jawab
      Jenis pertanyaan          : Lisan
       Jumlah soal                 : 2 soal

XIII. LAMPIRAM MATERI


1. Pengertian Rematik
Reumatik bukan merupakan suatu penyakit, tapi merupakan suatu sindro Dan golongan
penyakit yang menampilkan perwujudan sindroma reumatik cukup banyak  namun
semuanya menunjukkan adanya persamaan ciri. Menurut kesepakatan para ahli di
bidang rematologi, reumatik dapat terungkap sebagai keluhan dan/atau tanda. Dari
kesepakatan, dinyatakan ada tiga keluhan utama pada sistem muskuloskeletal yaitu:
nyeri, kekakuan (rasa kaku) dan kelemahan, serta adanya tiga tanda utama yaitu:
pembengkakan sendi., kelemahan otot, dangangguan gerak. (Soenarto, 2019) Reumatik
dapat terjadi pada semua umur dari kanak – kanak sampai usia lanjut, atau sebagai
kelanjutan sebelum usia lanjut. Dan gangguan reumatik akan meningkat dengan
meningkatnya umur. (Felson, 2018, Soenarto dan Wardoyo)
Ada beberapa jenis rematik diantaranya adalah Arthritis rheumatoid dan osteoatrhitis
 Artritis Reumatoid merupakan radang yang umumnya menyerang pada sendi
sendi tangan dan kaki,yang semakin lama semakin bertambah berat sakitnya.
 Osteoartritis yaitu peradangan pada sendi yang disebabkan rapuhnya kapsul
sendi,sehingga merusak lapisan tulang rawan yang menutup permukaan ujung
ujung tulang.     Umumnya menyerang sendi sendi penopang tubuh seperti lutut
pinggul,tulang belakang.Osteoartritis umumnya menyerang usia lanjut.Pada
sebagian penderita tidak sampai parah.      

2.      Penyebab
a. Atritis reumatoid
Dapat berasal dari faktor genetik atau faktor resiko lingkungan tertentu yang dapat
menybabkan kekacauan daya tahan tubuh atau gangguan autoimun.

35
b. Osteoartritis
Degenerasi atau ausnya kartilago ( jaringan elastis) yang seharusnya melingkari ujung ujung
tulang tulang pada persendian.
Pencegahaanya : Hindari kegiatan tertentu apabila sendi sudah terasa nyeri,sebaiknya berat
badan diturunkan,sebab bila kegemukan mengakibatkan beban pada sendi lutut atau tulang
pinggul terlalu berat.
2. Faktor resiko
Faktor resiko itu antara lain pertambahan usia. Pada mereka yang sudah berusia lanjut,
lapisan pelindung persendian mulai menipis dan cairan tulang mulai mengental,
menyebabkan tubuh menjadi kaku dan sakit saat digerakkan. Mutu tulang rawan dan
kelebihan berat badan Tulang rawan yang bagus akan lebih tahan terhadap kondisi aus.
Ibarat ban mobil kalau kualitasnya bagus maka persendian tidak mudah aus walau dipakai
lama. Pada faktor kedua, berat badan yang berlebih akan memberi beban pada jaringan
tulang rawan di sendi lutut. Ia menganalogikan ban truk yang sering dipakai mengangkut
beban berat lebih mudah aus daripada ban yang jarang mengangkut beban.
3. Manifestasi klinik

1. Osteoartitis
o Nyeri pada persendian setelah beraktivitas
o Nyeri terasa saat terjadi perubahan cuaca dari panas ke dingin
o Terjadi peradangan dan hilangnya fleksibilitas sendi
o Sendi terlihat kemerahan dan berasa panas
2. Artritus rematoid
o Sendi terasa kaku di pagi hari
o Sendi bengkak tanpa sebab yang jelas
o Gerak terbatas. Misalnya sulit bangun dan memakai pakaian
o Merasa nyeri di persendian, terutama di pagi hari dan membaik disiang hari

36
4.      Pencegah dan penatalaksanaan  mandiri
a) Pencegahan

 Mengurangi asupan lemak hewani dan melakukan sesuatu sesuai dengan


kemampuan fisik
 Memilih olahraga yang aman dan selalu melakukan pemanasan sebelumnya
 Terus berupaya mencapai dan mempertahankan berat badan ideal

b) penatalaksanaan

 Konsultasi kan penyakit rematik  anda dengan dokter ahli reumatologi.  Hal ini
sangat penting untuk menentukan penyebab rematik dan pengobatan mana yang
tepat untuk anda.  Apabila anda sudah mendapatkan pengobatan yang tepat, tetap
teruskan obat-obatan sesuai dengan indikasi.
 Jangan ragu-ragu untuk meminta bantuan orang lain bila sedang mengalami nyeri
atau lainnya.
 Tetap melakukan olah raga. Olah raga merupakan satu hal yang penting untuk
menjaga anda tetap mobil (bergerak). Saat anda menggerakkan sendi, anda sudah
menjaga sendi anda kuat dan fleksibel
 Gunakan alat bantu bila perlu. Untuk usia lanjut disarankan untuk menggunakan
tongkat pada sendi yang sakit. Selain itu gunakan sepatu yang cocok untuk kaki
anda.  Dengan menggunakan sepatu yang cocok untuk menopang anda akan
mengurangi nyeri dan jatuh.
 Istirahat yang cukup. Peneliti menganjurkan jika kita tidur yang cukup dapat
mecegah kelelahan dan nyeri.
 Makan makanan yang sehat. Masih banyak penelitian yang dikerjakan mengenai
hubungan makanan dan arthritis reumatoid (rematik). Anda dianjurkan makan
makanan yang rendah lemak dan kalori, kaya akan buah, sayuran dan gandum.
 Terapi panas dan dingin. Terapi panas dan dingin dianjurkan untuk
menghilangkan nyeri dan meningkatkan mobilitas sementara pada sendi yang

37
kaku. kompres panas dapat menurunkan ketegangan otot dan melancarkan
sirkulasi darah. Sedangkan compress dingin dapat mengurangi peradangan dan
pembengkakan dan sangat membantu mengurangi rasa nyeri.

38
Daftar Pustaka

1. Doenges E Marilynn, 2018., Rencana Asuhan Keperawatan, EGC, Jakarta.


2. Kalim, Handono, 2017, Ilmu Penyakit Dalam, Balai Penerbit FKUI, Jakarta.
3. Mansjoer, Arif, 2017, Kapita Selekta Kedokteran, Media Aesculaapius FKUI, Jakarta.
4. Prince, Sylvia Anderson, 2018., Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-ProsesPenyakit.,
Ed. 4, EGC, Jakarta

39

Anda mungkin juga menyukai