PENGAMBILAN KEPUTUSAN
(PMPK)
Adalah suatu proses yang dilakukan oleh sekelompok
orang dengan menggunakan metoda tertentu untuk
menentukan urutan dalam pemecahan suatu masalah
dengan menggunakan berbagai
metoda.
KERANGKA PIKIR
PEMECAHAN
MASALAH
SIKLUS PMPK
CURAH PENDAPAT
IDENTIFIKASI
MASALAH KUALITATIF
BRAIN WRITING
SISTEM
PROBLEM TREE
KERANGKA PIKIR PEMECAHAN
MASALAH
MASALAH
Ciri-ciri
Masalah
PRIORITAS MASALAH
Kriteria penentuan prioritas masalah dengan menggunakan metode Hanlon Kuantitatif
Langkah ketiga :
Menentukan bobot dari masing-masing kriteria.
Contoh :
Besar masalah (A) bobot : 8
Kegawatan masalah (B) bobot : 9
Kecenderungan meningkat (C) bobot : 5
Luas masalah (D) bobot : 6
LANGKAH KEEMPAT :
Menentukan skala nilai untuk kriteria tersebut, misalkan nilai 1 s/d 10
Langkah kelima :
Menetapkan prioritas masalah.
METODE CARL
MASALAH A B C TOTAL
ISPA DIARE HIPERTENSI HORISONTAL
A B C 0
ISPA
B B B 2
DIARE
C C B 1
HIPERTENSI
TOTAL 0 2 1
VERTIKAL
TOTAL 0 2 1
HORISONTAL
TOTAL 0 4 2
METODE HANLON KUALITATIF
B. KRITERIA SERIOUSNESS (KEGAWATAN)
MASALAH A B C TOTAL
ISPA DIARE HIPERTENSI HORISONTAL
A _ - 0
ISPA
B + 1
DIARE
C 0
HIPERTENSI
TOTAL 0 1 1
VERTIKAL
TOTAL 0 1 0
HORISONTAL
TOTAL 0 2 1
METODE HANLON KUALITATIF
C. KRITERIA GROWTH (PERKEMBANGAN)
MASALAH A B C TOTAL
ISPA DIARE HIPERTENSI HORISONTAL
A - + 1
ISPA
B + 1
DIARE
C 0
HIPERTENSI
TOTAL 0 1 0
VERTIKAL
TOTAL 1 1 0
HORISONTAL
TOTAL 1 2 0
METODE HANLON KUALITATIF
PRIORITAS MASALAH
A 0 0 1 1 III
B 2 2 2 6 I
C 1 1 0 2 II
METODE HANLON KUALITATIF
A. KRITERIA URGENCY
A B C TOTAL
MASALAH ISPA DIARE HIPERTENSI HORISONTAL
A _ + 1
ISPA
B - 0
DIARE
C 0
HIPERTENSI
TOTAL 0 1 1
VERTIKAL
TOTAL 1 0 0
HORISONTAL
TOTAL 1 1 1
TIDAK KONSISTEN
URUTAN PRIORITAS MASALAH
KERANGKA PIKIR
PEMECAHAN
MASALAH
Kegiatan/ Indikator Kegiatan yang
Bermasalah
r i o r itas
P a
Utam
TB Paru
BTA (+)
K
E PERILAKU
T STATUS •BAB sembarang t4
U KESEHATAN •Tidak cuci tangan
R “DIARE” •Buang sampah
sembarang t4
U
N
A
N
LINGKUNGAN
Jumlah Jamban sedikit
Tempat Sampah sedikit
SPAL yg terbuka
ANALISIS PENYEBAB MASALAH
KELEBIHAN KEKURANGAN
1.
Tabel 5.3 Alternatif Pemecahan Masalah
Kurangnya pelatihan kader
Pelatihan tenaga kesehatan dan kader secara
P2 TB Paru dan
perencanaan pelatihan berkala
serta penyuluhan rutin
Penjadwalan secara rutin untuk pelatihan dan
petugas kesehatan
penyuluhan tentang gejala TB paru kepada
1. Pelatihan tenaga kesehatanpetugas
P2 TBkesehatan
Paru dan Kader mengenai kasus
2 TB Paru program
Kurangnya
Penjadwalan secara rutin pelatihan dan
2. Penjadwalan
puskesmas dalam secara rutin untuk pelatihan dan penyuluhan kasus
memberikan
TB penyuluhan
Paru kepada penyuluhan
tenaga kesehatan P2 TBkasus
Paru TB Paru oleh tenaga
dan Kader
tentang tanda dan gejala
3. Pembuatan
TB Paru
brosur atau pamflet tentang
kesehatan P2 tanda & gejala
TB Paru dan TB parukepada
Kader
4. Pengawasan dan evaluasi kinerja kader oleh bidan
masyarakat
5. Perlu diadakan rapat koordinasi dengan
Pembuatan jejaring
brosur di daerahtentang
dan pamphlet sekitar
tanda
dan gejala TB Paru
3. Kurangnya koordinasi dengan balai
pengobatan swasta dalam pencatatan Pengawasan dan evaluasi kinerja kader oleh
dan pelaporan kasus TB Paru
bidan
Perlu diadakan rapat koordinasi dengan jejaring
di daerah sekitar
Penentuan Pemecahan Masalah
Dengan Kriteria Matriks Menggunakan Rumus M x I x V : C
MxIx
V
C
Skor :
1 = Sangat Kurang
Efektif
2 = Kurang Efektif
3 = Cukup Efektif
4 = Efektif
5 = Sangat Efektif
Penyelesaian Nilai
Hasil akhir Urutan
Masalah Kriteria
M I V C (M x I x V) / C
1 5 3 2 7,5 I
a) Pelatihan tenaga kesehatan P2 TB
paru dan kader mengenai kasus TB
1.
paru Pelatihan tenaga kesehatan dan kader secara berkala
1 3 3 2 4,5 III
2. Pengawasan
b) Penjadwalan danpelatihan
secara rutin evaluasi kinerja kader oleh bidan desa
3. Penjadwalan
dan penyuluhan secara
kasus TB paru rutin untuk pelatihan dan penyuluhan
kepada
tentang P2
tenaga kesehatan TBTBparu
Paruoleh tenaga kesehatan P2 TB Paru dan kader
dan kader
kepada masyarakat
4. Rapat koordinasi dengan1 jejaring 2
di
2
daerah
2 2
sekitar V
c) Pembuatan brosur atau pamflet
5. Pembuatan brosur atau pamflet tentang tanda dan gejala TB
tentangParu
tanda dan gejala TB paru
1 3 2 1 6 II
d) Pengawasan dan evaluasi kinerja
kader oleh bidan desa
1 3 3 3 3 IV
e) Rapat koordinasi dengan jejaring di
daerah sekitar
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
B. KRITERIA KEINGINAN
Kriteia ini untuk menilai alternatif-alternatif yg telah
memenuhi kriteria mutlak dan tidak menyingkirkan
alternatif
3 MENETAPKAN BOBOT DARI KRITERIA KEINGINAN
Contoh :
kriteria keinginan dalam mengatasi gizi buruk :
a. Biaya pelaksanaan murah bobot 40
b. Mudah pelaksanaan bobot 30
c. Libatkan masyarakat bobot 20
d. Pelaksanaan berkesinambungan bobot 10
4. INVENTARISASI ALTERNATIF-ALTERNATIF
a. Pembagian jam kerja sesuai proporsional
b. Refreshing kader posyandu/kesehatan
c. Penambahan saran a transport
d. Revitalisasi Posyandu
e. Pemberian penghargaan bagi yg berprestasi
f. Penyuluhan gizi kepada masyarakat
5 . SCORING
a. Kriteria Mutlak
Alternatif
Kriteria A B C D E F
8. KEPUTUSAN TETAP
Dengan mempertimbangkan tingginya nilai yg
menggambarkan keinginan dan konsekuensi yg
akan ditimbulkan serta kemampuan kita untuk
mengatasi konsekuensi maka dipilih penyuluhan
gizi kepada masyarakat
PLAN OF ACTION
TABEL 5.5 PLAN OF ACTION PENINGKATAN TB PARU BTA (+) YANG DITEMUKAN
DI PUSKESMAS GRABAG I
PENUGASAN
• Dalam prioritas penentuan masalah terdapat metode Kuantitatif dan Kualitatif. Jelaskan
perbedaan definisi dan waktu penggunaan metode kuantitatif dan kualitatif dalam
penentuan prioritas masalah.
• Dari hasil diagnosis komunitas ditemukan beberapa masalah kesehatan dan melalui
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) ditentukann prioritas masalah adalah indikator
PIS PK mengenai Proporsi Penderita Hipertensi yang melakukan pengobatan rutin
sebanyak 20%.
a. Apakah Metode penentuan prioritas masalah yang digunakan?
b. Sebutkan dan Jelaskan langkah selanjutnya (setelah penentuan prioritas masalah) sesuai
dengan skenario diatas.