Anda di halaman 1dari 7

RESUME HARIAN

KOASS PJJ STASE ILMU PENYAKIT DALAM


PERIODE 12 Juli – 8 Agustus 2021

Nama : Alfi Rahmatika


NIM : 22010120220147

Materi : Hipertensi dan Krisis Hipertensi


Pengampu : dr. Nadia
Tanggal : Senin, 16 Agustus 2021
Hipertensi Primer (Essensial)
- Paling banyak ditemui
- TD > 14/90 mmHg dengan usia > 18 tahun dengan
penyebab yang tidak diketahui. Diukur minimal 2
kali dengan posisi duduk dan ambil rata-rata TD
nya dan > 2 kali kunjungan
- Bedanya HTN Sekunder = akibat penyakit lain
misalnya penyakit ginjal
Sumber: PAPDI dan PPK - Guidelne: JNC 7 (di buku PAPDI)
a) TD normal : TS < 120 mmHg dan TD < 80
mmHg
b) Pre Hipertensi: TS 120 – 139 mmHg, TD 80 –
89 mmHg
c) HT Stage 1: TS 140 – 159 mmHg dan TD 90 –
99 mmHg
d) HT Stage 2: TS > 160 mmHg dan TD > 100
mmHg
JNC 8
- Dewasa yang sudah berusia > 18 tahun yang - Jika belum tercapai targetnya, maka titrasi obat ke
usdah diberikan modifikasi gaya hidup, diset dosis maksimum atau pertimbangkan menambah
target TD dan sudah diberikan medikasi atau obat obat dari golongan lain, dan modifikasi gaya hidup
penurun TD - Jika sudah dititrasi maksimum belum juga tercapai
- Obat tagetnya maka rujuk ke konsultan hipertensi
ARB : -tan - Ada 3 strategi:
ACEI: -dril 1) Mulai 1 obat, titrasi ke dosis maksimum lalu
CCD: amlodipin tambah obat ke-2
Thizide 2) Mulai 1 obat, yambah obat kedua sebelum
- Jika tidak ada DM dan CKD: obat pertama mencapai dosis maksimum
Usia > 60 tahun: 3) Mulai 2 obat bersamaan, pil terpisah atau pil
Target < 159 / 90 mmHg kombinasi. Inisiasi terapi kombinasi
Usia < 60 tahun direkomendasikan jika TD >20/10 mmHg dari
Target < 140 / 90 mmHg target TD
Non Black
a) Inisiasi mpnoterapi atau kombinasi antara - Perubahan gaya hidup:
tiazid, ACEI, ARB, atau CCB a) Batasi merokok
Black b) Diet batasin garam
a) Inisiasi monoterapi atau kombinasi Tiazid atau c) Aktifitas fisik sedang
CCB

a) Lisinopril
Diuretik: b) Fosinopril
1) Diuretik hemat kalium (Spironolacton) sediaan 25 Efek samping ACE-I:
mg - Batuk kronik
2) HCT 12.5 – 50 mg - Bisa menaikkan kalium = Hiperkalemia, terutama
3) Furosemide 20 – 80 mmHg daily dosis tinggi. Hiperkalemia berat bis
amenyebabkan CKD.
Untuk obat HCT = monitor hipokalemi
Untuk sprinoloacton = monitor hiperkalemi dan dalam ARB:
jangka panjang bisa menyebabkan ginekomastia a) Cadesartan
Untuk furosemide hati-hati pada pasien CKD Stage V Efek samping: migrain

ACE-Inhibitor
ACE-I dan ARB ini satu golongan maka tidak
diberikan bersamaan atau tidak boleh dikombinasi

Beta blocker:
Hati-hati kalo tidak seletif bis aberesiko
bronkokontriksi jadi pada pasien asthma dan COPD
harus hati-hati
Paling banyak selektif dipakai: Misoprolol

NYHA IV CHF hati2 juga penggunaan beta blocker

CCB Organ-organ target: otak, jantung, arteri perifer, ginjal


Dihidroperidin: - Untuk pemeriksaan fisik baca Buku PAPDI
Amlodipin 15 mg; 10 mg -> dalam jangka waktu lama Tata cara mengukur:
bisa bikin edem a) Pasien bebeas minuman beralkohol, merokok,
Nifedipin 10 mg kafein minimal 30 menit
Non dihidropiridin: b) Diukur pasienistirahat 5 menit
Ferapamin
Bisa menurunkan HR dan proteinuri

Untuk beta blocker dan CCB = ada efek samping


menurunkan HR
Jadi penting jika ada pasien datang bradikardi, penting
ditanyakan riwayat pengobatan beta blocker dan CCB

Vasodilatator
Jarang dipakai
Cth: Hydralazine

Centrally-acting agent:
Contoh methyldopa -> biasa untuk hiperetnsi
kehamilan dan Nifedipin

Krisis Hipertensi:
1) Hipertensi Darurat
4 hal evaluasi pasien HTN: TD sanagt tinggi tapi dan ada kerusakan organ
1) Lama menderita HT dan derajat TD 2) Hiertensi Urgensi
2) Indikasi HTN Sekunder: TD sanagt tinggi tapi tidak ada kerusakan organ
Keluarga dengan penyakit ginjal, kardiovaskular
Terutama hiperlipidemia, dislipediamie
3) Faktor risiko
Pola makan, life style
Gejala Krisis HTN: TTD > 220/140 mmHg
- Jantung = nyeri dada, sesak nafas - Pemeriksaan funduskopi: perdarahan, eksudat,
PP: edem papil
Urin: proteinuria, hematuria, Ur dan Cr naik - Status neurologi
EKG -> Ada LVH - Jantung
Idealnya cari papiledem periksa funduskopi - Ginjal
Atau pasien bisa datang dengan penurunan kesadaran
berarti kan sampai SSP kerusakanorgan targetnya

- HTN Emergensi harus diturunkan segera dalam


menit – jam jadi butuh Obat HTN IV karena sudah
Definisi Krisisi HTN (PPK)
ada kerusakan organ
- Suatu sindroma klinis ditandai dengan
- HTN Urgensi: masih bisa PO karena belum ada
peningkatan TD mendadak pada penderita HT
kerusakan organ
- Pilihan obat:
a) Klonidin IV
b) Nitrogliserin
c) Nikardipin
d) Diltiazem
e) Nitrospurid
- Hafal dosis obat-obatannya !
- Kita tidak boleh menurunkan TD secara cepat
banget karena ada taregt MAP nya dan resiko
hipoperfusi di otak
- Untuk klonidin IV hati-hati ensefalopati atau PJK
Di PPK Krisis HTN ada 4
karena TD turun cepat sekali
1) HTN Akselerasi
2) HTN maligna : intinya ada perdarahan retina dan
paipledem
TAMBAHAN MATERI INSULIN

- Kondisi emergensi
- Pasien critically-ill
- Pasien HbA1c > 7.5%
Versi PPK - Pasien hamil
Nitrogliserin: inisial 5
1 amp = 10 mg (cc) untuk bikin syringe pump
langsung 5 ampul murni tanpa pengenceran (fotoin
obatnya untuk tau sediaan-sediaan obat)

Insulin:
- Analog
- Manusia (NPH)

Kerja Pendek:
Untuk Hipertensi Oral
- Pada pasien-pasien yang butuh cepat dirunkan
- Nifedipin = bisa diulang dalam 15 menit
seperti KAD, HHS
Perhatian khusus: gangguan koroner
- Kaptopril
Kerja Cepat:
Stenosis a renalis
- Cth: Lispro/Humalog, Novorapid, Apidra
- Klonidin
Mulut kering menagntuk
Insulin yang dibutuhkanpertama: Insulin Basal
- Propanolol
- Untuk mengatur gula darah puasa / pagi
Bronkokontriksi, blok jantung
- Insulin yang diberikan malam, misal Lantus
- Boleh dikombinasi Insulin basal dan OHO
- Tapi jika diberi insulin basal tapi GD post-prandial
masih jelek nanti dikombinasi post-prandial rapid

- Kaptopril
- Klonidin
- Amlodipin

Idealnya kalo di daerah krisis hipertensi harusnya


intravena
Indikasi Absolut Insulin = DM tipe I
Karena ada defisiensi insulin absolut

- Ketika monoterapi OHO = 3 bulan periksa target HbA1c <7.5%


- Jika tidak tercapai ditambahkan obat lain
- Jika 2 obat tidak tercapai bisa ditambahkan insulin atau kombiansi 3 macam OHO

- Human insulin
- Insulin analog (insulin basal)
- Biosimilar insulin
- Insulin basal untuk mengontrol GDP bisa dikombinasi dengan OHO
- Start 10 U per hari atau 0.1 – 0.2 U/kgBB/hari misalnya: Lantus (misal BB=60 kg -> 6 U malam karena takut juga
kalo 10 U resiko pasien hipoglikemia) diberikan malam hari.
- Pasien-pasien dengan hipoglikemia harus diturunkan 10 U atau 10 – 28%
- Jika sudah diberikan insulin basal dengan atau tanpa OHO belum terkontrol HbA1C nya = bisa ditambah rapid-
acting sebelum makan terbanyak
Mulai 4U atau 0.1 U/kgBB atau 10% dosis basal jika HbAic <8% (intiny astart dari dosis terendah dulu krn resiko
hipoglikemia)
Cth : Novorapid 4 U
Atau tampah GLP-1

Anda mungkin juga menyukai