Anda di halaman 1dari 6

SOAL HIPERTENSI

1. Jelaskan kesamaan dan perbedaan klasifikasi JNC-7 dan JNC-8 !


Kesamaan antara JNC 7 dan JNC 8
 Merekomendasikan life style sebagai awal terapi sebelum terapi farmakologi.
 Tidak merekomendasikan Reserpin sebagai anti hipertensi
 Merekomendasikan 4 kelas terapi obat antihipertensi (ACEI, ARB, CCB, DIURETIK), kecuali pada
JNC-
7 masih ada B-blocker sebagai pilihan terapi.
 Adanya kombinasi antara pilihan terapi anti hipertensi yg direkomendasikan.

Perbedaan antara JNC 7 dan JNC 8


Topik JNC 7 JNC 8
Metodologi Non sistematis literatur review. Randomized Clinical Trial (RCT).
Rekomendasi  berdasarkan consensus. Rekomendasipanelis menurut standar
protocol.
Definisi Menetapkan hipertensi ke dalam kriteria Definisi hipertensi dan prehipertensi tidak
pre-hipertensi dan hipertensi difokuskan, tapi ambang batas pengobatan
farmakologis didefinisikan
Tujuan terapi Tujuan pengobatan yang ditetapkan untuk Target perlakuan yang sama ditetapkan untuk
hipertensi tanpa komplikasi dan untuk semua populasi hipertensi kecuali bila terdapat
subset dengan berbagai kondisi bukti yang mendukung target tekanan darah
komorbiditas (diabetes dan gagal ginjal yang berbeda untuk subpopulasi tertentu
kronis)
Rekomendasi Berdasarkan literature review dan Berdasarkan sejumlah bukti penelitian dari
Gaya Hidup pendapat ahli Lifestyle Work Group
Terapi Merekomendasikan 5 kelas obat pada Rekomendasi berupa pilihan obat yang terdiri
farmakologi terapi awal  HT tanpa komplikasi dari 4 kelas obat antihipertensi spesifik
adalah thiazide-obat type diuretik (ACEI atau ARB, CCB atau diuretik), dan
dibandingkan kelas obat yang lain. dosis obat berdasarkan penelitian RCT.
Beberapa terapi hipertensi yang spesifik di Rekomendasi obat untuk kondisi ras tertentu,
indikasikan khusus pada hipertensi CKD dan DM berdasarkan bukti penelitian
dengan komplikasi seperti DM, CKD, RCT
gagal jantung, myocardial infraction, Panel terapi obat yang dibuat dalam tabel
stroke, dan resiko tinggi CVD(termasuk merupakan hasil dari clinical trial pada
tabel komprehensif yang terdiri dari nama penderita hipertensi dan sudah terbuti
obat dan ukuran dosis obat yang biasa memiliki efikasi dan efektivitasnya
digunakan)
Ruang Menunjukan kepada berbagai masalah Ulasan bukti RCT ditujukan untuk menjawab
lingkup topic yaitu metode pengukuran tekanan darah, beberapa pertanyaan yang menjadi perioritas
yang dibahas komponen evaluasi pasien, hipertensi utama panel
sekunder, kepatuhan terhadap regimen,
resistent hipertensi, dan hipertensi pada
populasi khusus, berdasarkan literature
review dan pendapat ahli.
Proses ulasan Di ulas oleh National High Blood Pressure Diulas oleh para ahli yang terdiri profesional,
sampai Education Program Coordinating masyarakat, dan lembaga federal dan tidak
terpublikasi Committee , sebuah koalisi dari 39 orang memiliki sponsor.
profesional, masyarakat, dan organisasi
sukarela dan 7 lembaga federal
Usia Tidak dibedakan dalam algoritma terapi Dibedakan dalam algoritma terapi
Target TD < 140/90 mmHg: Populasi Umum (tanpa DM/CKD):
capaian TD TD <130/80 mmHg (DM/CKD) Usia >= 60 th  < 150/90 mmHg
Usia < 60 th  < 140/90 mmHg
Penderita DM/CKD:
Semua usia + DM + no CKD  < 140/90
mmHg
Semua usia + CKD + DM/No DM 
< 140/90 mmHg

2. Jelaskan perbedaan manajemen dan terapi HT urgensi dan HT emergenci !


HT EMERGENCY  Membutuhkan pengurangan tekanan darah segera (tidak harus ke kisaran normal)
untuk mencegah atau membatasi kerusakan organ target.
HT URGENCY Membutuhkan pengurangan tekanan darah dalam beberapa jam (tidak harus segera karena
tidak ada kerusakan organ).
PERBEDAAN MANAJEMEN DAN TERAPI:
PERBEDAAN HT EMERGENSI HT URGENSI
TD TD Diastolik > 120 mmHg TD Diastolik > 120 mmHg
Harus diturunkan sampai batas tertentu TD harus diturunkan perlahan dalam 24-48
dalam satu sampai bbrp jam. jam sampai batas yg aman. Penurunan TD
scara cepat  penurunan perfusi organ yg
berbahaya.
Penanganan Butuh pengurangan TD segera (tidak Butuh pengurangan TD dlm bbrp jam
harrus ke kisaran normal) karena ada (tidak harus segera), Td tanpa compelling
compelling (penyakit penyerta, ex:
stroke, pre-eklamsi)
Kerusakan Ada risiko kerusakan organ Tidak Ada risiko kerusakan organ
organ
Terapi a. Injeksi Nicardipin IV drip  Observasi 1-3 jam, mulai dan lanjutkan
turunkan perlahan Bila Td udah terapi, naikkan dosis jika kurang adequate
tercapai ganti per oral Obat Anti hipertensi oral cukup , tidak harus
b. Nitrogliserin  jarang dipakai parenteral.
karena ESO pusing Ex: amlodipine, nifedipine dll,
c. Hidralazine
d. Sodium nitroprusside
e. Enalapril IV tidak p.o krn
penyerapannya susah
Rencana Follow up dalam 3-7 hari Rawat ICU,
Terapi inisial u/ capai target TD,
Pemeriksaam diagnostic tambahan

3. Jelaskan komplikasi HT Mikrovaskular dan upaya pencegahannya !


Komplikasi HT Mikrovaskuler  Komplikasi pada pembuluh darah kecil/perifer. Pada HT  terjadi
kerusakan pembuluh darah arteri  Dinding pembuluh darah melemah  Bila pada Pembuluh darah di
Ginjal
 Nefrosclerosis dan gagal ginjal (Nefropati) & pada pembuluh darah di mata  Retinopati.
Upacaya pencegahannya yaitu menurunkan TD dengan cara:
 Melebarkan pembuluh darah resistensi
 Kurangi detak jantung (HR)
 Kurangi volume darah

4. Mengapa untuk HT pregnancy obat yg digunakan kebnyakan adalah Metildopa dan Nifedipin?
Metildopa dan Nifedipine banyak digunakan pada HT pregnancy. Pedoman yg berbasis Evidence based
(EBM) dan American Assosiation Clinical Endocrinologists menyarankan penggunaan kedua obat tsb
sebagai obat anti HT pada kehamilan. Aman bagi ibu dan anak telah digunakan dlm jangka waktu yg
lama dan belum ada laporan ESO pada pertumbuhan dan perkembangan anak Faktor risiko keamanan
B pada kehamilan.
Metildopa obat pilihan utama untuk HT pregnancy karena dapat menstabilkan aliran darah
uteroplasenta dan hemodinamik janin. Metildopa obat gol. α2-agonis sentral bekerja menstimulasi
reseptor α2- adrenergik diotak stimulasi ini akan mengurangi aliran simpatik dari pusat vasomotor di
otak menurunkan denyut jantung,CO, resistensi perifer, aktivitas renin plasma dan refleks baroreseptor.
Nifedipine  gol. Calcium channel blocker (CCB) dihidropiridines generasi pertama bekerja
mengurangi resistensi vascular sistemik dan meningkatkan output urine dgn meningkatkan aliran darah
ginjal serta menghambat pelepasan hormone ADH. Selain itu Nifedipine  Obat Tokolitik  untuk
mencegah keguguran dan mencegah lahir premature Sehingga Nifedipine sering digunakan sebagai
obat Anti HT pada kehamilan.

5. Jelaskan alasan perbedaan dosis obat HT untuk kasus HT dan kasus gagal jantung !
Perbedaan dosis obat HT pada kasus HT dan kasus gagal jantung adalah tujuan terapinya sebagai
Antiremodelling jantung. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa beberapa obat antiHT dengan dosis
rendah secara signifikan bisa mengurangi remodeling jantung setelah serangan sekaligus mencegah gagal
jantung. Contoh obatnya seperti Beta blocker dan ACE.
Beta Blocker  bekerja menghambat resepter beta yg meningkatkan kontraksi jantung  mencegah atau
bahkan membatalkan remodeling jantung setelah terjadi serangan (Ex: Atenolol, metoprolol).
ACE  secara signifikan mengurangi risiko gagal jantung  mencegah remodeling pada ventrikel kiri
jantung. (Ex: captopril, enalapril)

HIPERTENSI  Kenaikan TD arteri yg tetap (JNC-7)


Arteri menyempit sehingga meningkatkan tekanan
Volume cairan dalam arteri meningkat yang dapat meningkatkan tekanan
HT EMERGENCY  Membutuhkan pengurangan tekanan darah segera (tidak harus ke kisaran normal)
untuk mencegah atau membatasi kerusakan organ target.
HT URGENCY Membutuhkan pengurangan tekanan darah dalam beberapa jam (tidak harus segera
karena tidak ada kerusakan organ).
ISOLATED SYSTOLE HT  TTD<90 & TDS>= 140 mmHg
CRISIS HT  bila TDD/TDS > 180/120 mmHg
BP> 180/120 mmHg
kurangi sedikit demi sedikit
Urgensi hipertensi
peningkatan BP
tidak ada cedera organ target akut atau progresif
Darurat hipertensi
kerusakan organ target akut atau progresif
ensefalopati, perdarahan intrakranial, kegagalan ventrikel kiri akut dengan edema paru, diseksi aneurisma
aorta, angina tidak stabil, eklampsia
PENYEBAB HT:
 Jenis kelamin  Pria > wanita
 Stress
 Genetik
 Usia  semakin tua semakin berisiko
 CNS  penggunaan obat yg meningkatkan TD ex: Atropin, kokain
 Kelainan jantung  mempengaruhi cardiac output >
 Ginjal  Retensi Natrium, bnyak cairan masuk, bebean ginjal berat ex. Penggunaan obat kortikosteroid
 retensi Na TN naik
 Gastrointestinal  obesitas, micronutrient, alcohol, kopi dll
 Penyakit endrokin  DM, tiroid, chussing syndrome.
KLASIFIKASI HT:
 HT esensial (HT primer) = HT Idiopatik, yg blm jelas penyebabnya Dipengaruhi usia, kelamin,
merokok, kholesterol, BB
 HT sekunder  Dipengaruhi oleh obat, penyakit ginjal, penyakit endokrin (DM, tiroid, Cushing
FAKTOR RISIKO :
Terkendali
 Penggunaan alkohol
 Kelebihan natrium
 Kurang olahraga
 stress
 Merokok
 Obesitas karena tidak aktif / makan berlebihan
 Obat-obatan
Tak terkendali
 Usia
 Ras
 Jenis kelamin
 Riwayat keluarga
 Kondisi medis
 Obesitas akibat kondisi medis
 Obat-obatan
TEKANAN DARAH dapat dikurangi dengan:
 Melebarkan pembuluh darah resistensi
 Kurangi detak jantung (HR)
 Kurangi volume darah
TUJUAN TERAPI HT:
1. Mengurangi CVD dan morbiditas dan mortalitas ginjal.
2. Mengobati BP <140/90 mmHg (Umum) atau BP <130/80 mmHg pada pasien dengan diabetes atau
penyakit ginjal kronis.
3. Mencapai sasaran SBP terutama pada orang yang berusia> 50 tahun.

TERAPI NON FARMAKOLOGI:


PENCEGAHAN & TERAPI
 Bagi yg obese, turunkan BB  turun 5-20 mmHg/turun 10 kgBB
 Diet garam (≤ 2.4g/hr sbg Na atau 6 g NaCl)  turun 2-8 mmHg
 Kurangi konsumsi lemak
 Tidak merokok, kurangi kopi & alcohol  2-4 mmHg
 Istirahat cukup
 Olahraga teratur  4-9 mmHg
TERAPI FARMAKOLOGI:
A. ACE-1 / ACE-2 (ARB) / ALFA1-BLOCKER
B. BETA-BLOCKERS
C. CA-ANTAGONISTS
D. DIURETICS
TERAPI KOMBINASI:
Rasional kombinasi obat antihipertensi:
Ada 6 alasan mengapa pengobatan kombinasi pada hipertensi dianjurkan:
1. Mempunyai efek aditif
2. Mempunyai efek sinergisme
3. Mempunyai sifat saling mengisi
4. Penurunan efek samping masing-masing obat
5. Mempunyai cara kerja yang saling mengisi
pada organ target tertentu
6. Adanya “fixed dose combination” akan
meningkatkan kepatuhan pasien (adherence)
Fixed-dose combination yang paling efektif adalah sebagai berikut:
1. Penghambat enzim konversi angiotensin (ACEI)
dengan diuretik
2. Penyekat reseptor angiotensin II (ARB) dengan
diuretik
3. Penyekat beta dengan diuretik
4. Diuretik dengan agen penahan kalium
5. Penghambat enzim konversi angiotensin (ACEI)
dengan antagonis kalsium
6. Agonis α-2 dengan diuretik
7. Penyekat α-1 dengan diuretic
OFF LABEL:
 PREKLAMSIA : NIFEDIPIN, METILDOPA
 TERAZOSIN-DOKSASOZIN TX BPH
 SILDENAFIL TX PULMONARY HYPERTENSION
 CAPTOPRIL 6.25-12,5MG
 TX HEART FAILURE
 CLONIDIN TX AMFETAMIN OVERDOSIS
 PROPANOLOL TX
 HIPERTIROID
 PORTAL HYPERTENSION
 STABILITAS CAHAYA UV
 NIFEDIPIN RUSAK
MENINGKATKAN KEPATUHAN:
 MEMBANTU PENGGUNAAN OBAT :
 MENJELASKAN MANFAAT OBAT
 MENJELASKANN KOMPLIKASI HTN
 MENJELASKAN ESO DAN CARA DETEKSI ESO
 MENJELASKAN CARA PENYIMPANAN OBAT
 MEMONITOR TEK DARAH

KLASIFIKASI PREGNANCY HT:


1. Hipertensi yang diinduksi kehamilan:
Hipertensi terkait dengan proteinuria dan edema, terjadi terutama pada nulipara setelah minggu ke-20
atau mendekati aterm.
 Preeklampsia
 【ringan 】
 BP ≥ 140 / 90mmHg
 Onset setelah kehamilan 20 minggu
 Proteinuria (koleksi urin> 300mg / 24 jam) atau +
 Ketidaknyamanan epigastrium
 Trombositopenia
2. 【parah】
BP ≥ 160/110 mmHg
Proteinuria yang ditandai (> 1-2 g / 24 jam pengumpulan urin atau 2+ atau lebih), oliguria
Gangguan otak atau visual seperti sakit kepala dan scotomata
Edema paru atau sianosis
Nyeri epigastrik atau kuadran kanan atas (kemungkinan disebabkan oleh perdarahan hati subkapsular)
Bukti disfungsi hati, atau trombositopenia
3. Eklampsia
Memenuhi kriteria preeklampsia
Adanya kejang-kejang, tidak disebabkan oleh penyakit neurologis lainnya,
Kejadian: 0,5 -4%, dengan 25% terjadi pada 72 jam pertama pascapartum

TERAPI ANTI HT PADA PREGNANCY:


 Hydrolazine: initial choice
 Labetolol
 Nifedipine
 Nimoldipine
 Methyldoe
 Sodium nitroprusside
Class Parameters

Diuretics blood pressure


BUN/serum creatinine
serum electrolytes (K+, Mg2+, Na+)
uric acid (for thiazides)

β-Blockers blood pressure heart rate

Aldosterone antagonists blood pressure BUN/serum


ACE inhibitors creatinine serum potassium
Angiotensin II receptor blockers Direct
Renin inhibitors
Calcium channel blockers blood pressure heart rate

Anda mungkin juga menyukai