Nefrologi
Rheumatologi
d r.T i m o t i u s P r a t a m a
• UKMPPD CBT terdiri dari 150 soal • Bedakan antara terapi yang tepat,
dalam 200 menit 1 soal = 1 definitive, abortif, suportif, awal
menit dan pendukung
• Baca soal Baca Kasus Kata • Terapi awal : Tatalaksana
kunci Informasi tambahan simtomatis / kegawat daruratan
• Pemeriksaan Objektif > Subjektif • Terapi definitive : Terapi yang
langsung ke etiologi
• Jika kesulitan Eksklusi jawaban
• Terapi supportif: Terapi yang
Memperbesar kemungkinan
membantu dalam terapi
untuk benar
utama.
2
Nefrologi
NEFROLOGI
1
Seorang pria usia 50 tahun datang dengan keluhan nyeri
kepala yang hilang timbul sejak 2 tahun yang lalu. Pasien
mengeluhkan tangan sering gemetar dan berkeringat dingin.
Pada pemeriksaan didapatkan TD 170/100mmHg, Nadi 90x/i,
Napas 18x/i, Suhu afebris. Pada pemeriksaan penunjang
didapatkan adanya tumor adrenal yang mensekresi
katekolamin.
Diagnosis pasien ini adalah
A. Hipertensi esensial
B. Hipertensi sekunder
C. Krisis hipertensi
D. Hipertensi maligna
E. Hipertensi emergensi
5
Seorang pria usia 50 tahun datang dengan keluhan nyeri
kepala yang hilang timbul sejak 2 tahun yang lalu. Pasien
mengeluhkan tangan sering gemetar dan berkeringat dingin.
Pada pemeriksaan didapatkan TD 170/100mmHg, Nadi 90x/i,
Napas 18x/i, Suhu afebris. Pada pemeriksaan penunjang
didapatkan adanya tumor adrenal yang mensekresi
katekolamin.
Diagnosis pasien ini adalah
A. Hipertensi esensial
B. Hipertensi sekunder
C. Krisis hipertensi
D. Hipertensi maligna
E. Hipertensi emergensi
6
Definisi
Tekanan darah ≥140 mmHg sistolik dan/atau ≥90 mmHg diastolik pada seseorang yang
tidak sedang makan OAH. Pengukuran dilakukan minimal 2 kali tiap kunjungan pada 2 kali
kunjungan dengan posisi duduk dan telah beristirahat 5 menit.
Klasifikasi
Patofisiologi
RAAS (Renin-Angiotensin-Aldosteron System) ACE-I Captopril, Ramipril
Dehidrasi
(↓Na+) ARB Valsartan, Candesartan
Normal
↓Volume
darah
↑Tekanan Darah
↑ Renin
Kelenjar Adrenal
Angiotensinogen
↑ Angiotensin I ↑Reabsorbsi Na+ dan
H2O
↑Aldosteron
(↑ Sekresi K+ dan H+)
ACE ↑ Angiotensin II
9
NEFROLOGI
2
Seorang laki-laki usia 40 tahun datang ke Puskesmas dengan
keluhan nyeri dada yang dialami terutama saat beraktivitas.
Keluhan sudah dialami selama 1 bulan terakhir. Selama ini
pasien kontrol ke Puskesmas dan konsumsi captopril secara
teratur. Pemeriksaan tanda vital dijumpai TD 150/90 mmHg.
Apakah terapi tambahan yang sesuai?
A. HCT
B. Valsartan
C. Bisoprolol
D. Furosemid
E. Hydralazin
11
Seorang laki-laki usia 40 tahun datang ke Puskesmas dengan
keluhan nyeri dada yang dialami terutama saat beraktivitas.
Keluhan sudah dialami selama 1 bulan terakhir. Selama ini
pasien kontrol ke Puskesmas dan konsumsi captopril secara
teratur. Pemeriksaan tanda vital dijumpai TD 150/90 mmHg.
Apakah terapi tambahan yang sesuai?
A. HCT
B. Valsartan
C. Bisoprolol
D. Furosemid
E. Hydralazin
12
Tatalaksana Berdasarkan Algoritma Pedoman Hipertensi JNC 8 Obat pilihan awal untuk
Hipertensi:
• ACE-I
Dewasa berusia > 18 tahun dengan HT
Terapkan modifikasi gaya hidup • ARB
Tetapkan target TD, mulai pengobatan penurun TD berdasarkan algoritma • Thiazide Diuretic
Tidak ada Diabetes/CKD Ada Diabetes/CKD • CCB
Semua usia Diabetes Semua Usia dan Ras
Usia > 60 tahun Usia < 60 tahun
tanpa CKD CKD dengan atau
tanpa diabetes Perubahan gaya hidup:
Target TD < Target TD < Target TD < • Berhenti merokok
150/90 140/90 140/90 Target TD <
140/90 • Kontrol glukosa darah
Black
dan lipid
Non Black ACEI atau ARB, sendiri • Diet
atau kombinasi
Mulai Tiazide, ACEI, ARB atau Mulai Tiazide atau CCB
dengan kelas lain
• Makan sehat
CCB sendiri atau kombinasi sendiri atau kombinasi • Kurangi asupan
natrium hingga
Target Tercapai?
Tidak
Ya tidak melebihi
Perkuat gaya hidup dan kepatuhan. Titrasi obat dengan dosis maksimum atau pertimbangkan untuk 2.400 mg/hari
menambahkan obat lain(ACEI, ARB, CCB, Thiazide) • Aktivitas Fisik
• Aktivitas moderat
Target Tercapai?
Tidak
Ya ke kuat 3-4 hari
Perkuat gaya hidup dan kepatuhan. Tambahkan kelas obat yang belum dipilih (Beta Blocker, aldosterone seminggu rata-
antagonis dan lain-lain) dan titrasi obat diatas hingga maksimal rata 40 menit per
sesi
Target Tercapai?
Tidak
Ya Lanjutkan terapi
Perkuat gaya hidup dan kepatuhan. Titrasi obat-obatan ke dosis dan pantau
maksimal, tambahkan obat lain dan/atau rujuk ke spesialis
Strategi Penanganan Hipertensi
Strategi Penjelasan
A Mulai satu obat, titrasi ke dosis maksimum, dan kemudian tambahkan
obat kedua
B Mulai satu obat, lalu tambahkan obat kedua sebelum mencapai
dosis maksimal pertama
C Mulailah 2 obat secara bersamaan, sebagai pil atau pil kombinasi
yang terpisah. Terapi kombinasi awal direkomendasikan jika TD lebih
besar dari 20/10 mmHg diatas sasaran
Cara Kombinasi Antihipertensi
Diuretik Tiazid
Antihipertensi Antagonis
lain Kalsium
ACE-inhibitor
Obat Hipertensi Khusus
Penyakit Pilihan Obat
Jantung (Angina, gangguan irama jantung) β-blocker (Propanolol, bisoprolol, dll)
Edema (CHF, overload cairan) Diuretik (Furosemide, Spironolactone, dll)
Hamil Nifedipin, metildopa
BPH α-blocker (terazosin, prazosin, dll)
A. HCT Pada kasus diatas kombinasi ACE-i/ARB +
BB/CCB
B. Valsartan Pada kasus diatas kombinasi ACE-i/ARB
+ BB/CCB
C. Bisoprolol
D. Furosemid Pada kasus diatas kombinasi ACE-i/ARB
+ BB/CCB
E. Hydralazin Pada kasus diatas kombinasi ACE-i/ARB
+ BB/CCB
17
NEFROLOGI
3
Seorang laki-laki usia 42 tahun datang dengan keluhan
terdapat benjolan pada bagian ibu jari. Pasien memiliki
riwayat hipertensi. Pada pemeriksaan lab dijumpai kadar
asam urat 16,5.
Obat apa yang harus dihindari pada pasien ini?
A. Hidroklorothiazid
B. Candesartan
C. Amlodipine
D. Captopril
E. Bisoprolol
19
Seorang laki-laki usia 42 tahun datang dengan keluhan
terdapat benjolan pada bagian ibu jari. Pasien memiliki
riwayat hipertensi. Pada pemeriksaan lab dijumpai kadar
asam urat 16,5.
Obat apa yang harus dihindari pada pasien ini?
A. Hidroklorothiazid
B. Candesartan
C. Amlodipine
D. Captopril
E. Bisoprolol
20
Efek Samping Obat Antihipertensi
Golongan OAH Efek Samping
CCB
Dihidroporidin Edema pedis, Nyeri kepala
Non-Dihidroporidin Konstipasi (verapamil), sakit kepala (diltiazem)
23
NEFROLOGI
4
Seorang perempuan usia 60 tahun datang dengan
keluhan nyeri kepala hebat dan pandangan buram sejak
1 jam yang lalu. Pada pemeriksaan tanda vital dijumpai
TD 220/120 mmHg, Nadi 110x/i, Napas 18x/i, Suhu afebris
dan ditemukan defisit neurologis.
Tatalaksana yang tepat diberikan adalah
A. Amlodipine
B. Bisoprolol
C. Captopril
D. Nicardipine
E. Valsartan
25
Seorang perempuan usia 60 tahun datang dengan
keluhan nyeri kepala hebat dan pandangan buram sejak
1 jam yang lalu. Pada pemeriksaan tanda vital dijumpai
TD 220/120 mmHg, Nadi 110x/i, Napas 18x/i, Suhu afebris
dan ditemukan defisit neurologis.
Tatalaksana yang tepat diberikan adalah
A. Amlodipine
B. Bisoprolol
C. Captopril
D. Nicardipine
E. Valsartan
26
Definisi
Bentuk Klinis
27
Hipertensi Urgensi Hipertensi Emergensi
Jika belum pernah menggunakan obat HT, Keluhan jantung: Gunakan Nitrogliserin
gunakan CCB, BB, Ace-I atau ARB Otak/mata: Nicardipin
Penurunan tidak boleh >25% MAP maks diturunkan sebesar 25% dalam 2
jam dan selesai dalam 24 jam
Tatalaksana Hipertensi Urgensi
31
NEFROLOGI
5
Seorang laki-laki usia 55 tahun datang dengan keluhan demam
sejak 7 hari. Keluhan disertai dengan nyeri suprapubis dan flank
kanan. Nyeri tembus ke pinggang kanan. Pada pemeriksaan tanda
vital dijumpai suhu 38,5C. Pada pemeriksaan fisik dijumpai nyeri
ketok CVA kanan (+). Hasil lab menunjukkan Hb 13,4, Leukosit
24.000, Trombosit 344.000. BUN 16 mg/dl. Leukosit urin >50/lp. Eritrosit
urin 10-20/lp. Epitel 10-20/lp. Bakteri (+++). Nitrit (-).
Diagnosis pasien adalah
A. Glomerulonefritis akut
B. Pyelonefritis akut
C. Sindroma nefrotik
D. Tumor ginjal
E. Sistitis
33
Seorang laki-laki usia 55 tahun datang dengan keluhan demam
sejak 7 hari. Keluhan disertai dengan nyeri suprapubis dan flank
kanan. Nyeri tembus ke pinggang kanan. Pada pemeriksaan tanda
vital dijumpai suhu 38,5C. Pada pemeriksaan fisik dijumpai nyeri
ketok CVA kanan (+). Hasil lab menunjukkan Hb 13,4, Leukosit
24.000, Trombosit 344.000, BUN 16 mg/dl, Leukosit urin >50/lp, Eritrosit
urin 10-20/lp, Epitel 10-20/lp, Bakteri (+++), Nitrit (-).
Diagnosis pasien adalah
A. Glomerulonefritis akut
B. Pyelonefritis akut
C. Sindroma nefrotik
D. Tumor ginjal
E. Sistitis
34
Definisi
Klasifikasi
Berdasarkan Asimptomatik: ditemukannya bakteriuria bermakna tanpa disertai keluhan ataupun tanda
Tanda Klinis klinis
Simtomatik: ditemukannya bakteriuria bermakna disertai dengan keluhan dan tanda klinis ISK
Berdasarkan Atas: Pyelonefritis, Ureteritis
Anatomis Bawah: Sistitis, Prostatitis, Epididimitis, Urethritis
Berdasarkan Nonkomplikata: ISK bawah pada wanita dewasa tanpa kelainan struktur/fungsi pada
Komplikasi saluran kemih
Komplikata: ISK pada anak-anak, ISK apapun pada laki-laki dewasa dan wanita hamil, ISK
atas pada perempuan, ISK pada gangguan structural saluran kemih, ISK yang
menyebabkan sepsis, gagal ginjal, atau organ lain
IAU
Etiologi
• Eschericia coli Bakteri batang gram -, 80-90% penyebab umum ISK
• Staphylococcus aureus Bakteri batang gram +
• Pseudomonas sp penyebab tersering ISK karena infeksi dari kateter
• Proteus mirabilis penyebab ISK pada laki-laki
• Klebsiella sp
Faktor Risiko
36
Infeksi Saluran Kemih
Pyelonefritis:
• Demam
• Mual muntah
• Nyeri Cystitis:
pinggang • 50-80% tidak
• Nyeri ketok demam
CVA + • Disuria
• Anyang-
anyangan
• Nyeri tekan
suprapubic +
Urethritis:
• Disuria
• Duh tubuh +
(mucoid/purulent)
37
Pemeriksaan Penunjang
• Urinalisis
• Pyuria (> 5-10 leukosit/LPB)
• Leukosit esterase (+)
• Bakteri (+)
• Nitrit (+)
• Kultur urin : Gold standard diagnosis
• Radiologi : Jika gejala tidak khas atau tidak responsif terhadap terapi
38
Pemeriksaan Penunjang
Hasil Urinalisis
Tes Nilai Rujukan Indikasi Infeksi Akurasi
Bakteri (-) Berapapun Sensitivitas rendah,
Spesifisitas tinggi
Leukosit Esterase (-) Positif = Pyuria, dijumpainya WBC pada urin Sensitivitas tinggi, Spesifisitas
rendah
WBC <5 Pyuria: WBC>10 Sensitivitas tinggi, Spesifisitas
rendah
Nitrit (-) Positif = Dijumpainya bakteri pereduksi nitrat Sensitivitas rendah,
Spesifisitas tinggi
RBC <5 Hematuria dijumpai biasa pada infeksi Sensitivitas rendah,
Spesifisitas tinggi
Sel Epitel <5 <5 = hasil urin normal Sel epitel yang tinggi
menunjukkan kontaminasi
flora normal kulit
pH 4,5-8,0 pH meningkat jika dijumpai Proteus mirabilis Spesifisitas rendah
A. Glomerulonefritis akut Hipertensi, Edema minimal,
gross hematuria
B. Pyelonefritis akut
C. Sindroma nefrotik Hiperkolesterolemia, Edema,
Proteinuria
D. Tumor ginjal hematuria, teraba massa, penurunan
BB, dsb
E. Sistitis tidak dijumpai nyeri ketok CVA
40
NEFROLOGI
6
Seorang laki-laki usia 46 tahun, mengeluhkan sering BAK sejak
1 minggu ini. Pasien merasakan BAK tersendat dan menetes di
akhir BAK. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/90
mmHg, Nadi 80x/i, Napas 16x/i, Suhu 38,5C. Pada RT
didapatkan prostat teraba membesar, pool atas masih teraba
namun dirasakan sangat nyeri. Urinalisis didapatkan adanya
bakteri dan pus dalam urin.
Diagnosis pasien adalah
A. Pembesaran prostat jinak
B. Prostatitis akut bakterialis
C. Tumor prostat
D. Karsinoma prostat
E. Prostatitis kronis
42
Seorang laki-laki usia 46 tahun, mengeluhkan sering BAK sejak
1 minggu ini. Pasien merasakan BAK tersendat dan menetes di
akhir BAK. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/90
mmHg, Nadi 80x/i, Napas 16x/i, Suhu 38,5C. Pada RT
didapatkan prostat teraba membesar, pool atas masih teraba
namun dirasakan sangat nyeri. Urinalisis didapatkan adanya
bakteri dan pus dalam urin.
Diagnosis pasien adalah
A. Pembesaran prostat jinak
B. Prostatitis akut bakterialis
C. Tumor prostat
D. Karsinoma prostat
E. Prostatitis kronis
43
Penyakit Demam Hasil RT Hematuria
BPH - Prostat teraba lunak, permukaan licin, pool -
atas tidak teraba, nyeri tekan (-)
Ca Prostat - Prostat teraba keras, permukaan berbenjol- +/-
benjol, pool atas bisa teraba atau tidak,
nyeri tekan (+/-)
Prostatitis + Prostat teraba lunak, pool atas teraba, nyeri -
tekan (+)
Tipe Insidensi Gejala Mikrobiologi Tatalaksana
Prostatitis Paling Demam, menggigil, nyeri, Urinalisis: Antibiotik
bakterial akut jarang LUTS, rasa terbakar saat Leukosit +
berkemih Eritrosit +
Patogen +
Prostatitis Jarang Sama dengan akut, namun Patogen yang Antibiotik
bakterial kronis berulang, atau tidak hilang > sama jangka
3 bulan ditemukan panjang
pada
pengulangan
pemeriksaan
Prostatitis kronis Paling Sama dengan akut, namun Tidak Tidak
non bakterial sering berulang, atau tidak hilang > ditemukan digunakan
3 bulan patogen, antibiotik
namun
leukosit + dan
eritrosit +
pada urin
A. Pembesaran prostat jinak pool atas tidak teraba,
nyeri tekan (-), usia tua
B. Prostatitis akut bakterialis
C. Tumor prostat Teraba massa pada prostat, nyeri
tekan +/-
D. Karsinoma prostat Konsistensi keras, ireguler, nyeri
+/-, bernodul-nodul, PSA tinggi
E. Prostatitis kronis Keluhan menetap > 3 bulan
46
NEFROLOGI
7
Seorang wanita usia 40 tahun datang dengan keluhan nyeri
pinggang kanan sejak 3 hari yang lalu. Keluhan disertai
dengan demam dan terasa panas saat BAK. Pada
pemeriksaan fisik dijumpai TD 110/80 mmHg, HR 90x/i, RR 22x/i,
Suhu 38,5C dan nyeri ketok CVA (+). Pada pemeriksaan
urinalisa dijumpai leukosit ++.
Apa terapi yang dapat diberikan pada pasien ini?
A. Ciprofloxacin
B. Ceftriaxone
C. Amoxicilin
D. Chloramphenicol
E. Mupirosin
48
Seorang wanita usia 40 tahun datang dengan keluhan nyeri
pinggang kanan sejak 3 hari yang lalu. Keluhan disertai
dengan demam dan terasa panas saat BAK. Pada
pemeriksaan fisik dijumpai TD 110/80 mmHg, HR 90x/i, RR 22x/i,
Suhu 38,5C dan nyeri ketok CVA (+). Pada pemeriksaan
urinalisa dijumpai leukosit ++.
Apa terapi yang dapat diberikan pada pasien ini?
A. Ciprofloxacin
B. Ceftriaxone
C. Amoxicilin
D. Chloramphenicol
E. Mupirosin
49
Tata LaksanaTatalaksana
51
NEFROLOGI
8
Seorang wanita usia 25 tahun datang ke poliklinik dengan
keluhan wajah tiba-tiba bengkak dan air kencing seperti air
cucian daging. Pasien mengaku mengalami radang
tenggorokan sebelumnya. Pada pemeriksaan fisik dijumpai TD
140/90 mmHg, Nadi 87x/i, Napas 20x/i, T 36,8C, edema pada
wajah. Dari hasil urinalisis dijumpai eritrosit +3.
Diagnosis pasien adalah
A. Glomerulonefritis akut
B. Gagal ginjal akut pre renal
C. Glomerulonefritis kronik
D. Gagal ginjak akut post renal
E. Sindrom nefrotik
53
Seorang wanita usia 25 tahun datang ke poliklinik dengan
keluhan wajah tiba-tiba bengkak dan air kencing seperti air
cucian daging. Pasien mengaku mengalami radang
tenggorokan sebelumnya. Pada pemeriksaan fisik dijumpai TD
140/90 mmHg, Nadi 87x/i, Napas 20x/i, T 36,8C, edema pada
wajah. Dari hasil urinalisis dijumpai eritrosit +3.
Diagnosis pasien adalah
A. Glomerulonefritis akut
B. Gagal ginjal akut pre renal
C. Glomerulonefritis kronik
D. Gagal ginjak akut post renal
E. Sindrom nefrotik
54
55
Sindrom Nefritik
Definisi
• Sekumpulan tanda dan gejala yang disebabkan oleh kerusakan kapiler akibat
inflamasi glomerulus
Klasifikasi
Akut
• Glomerulonefritis Akut Pasca Streptococcal (GNAPS) : paling sering di anak-anak
• Crescentic/Rapidly Progressive Glomerulonephritis (RPGN)
Kronik
• IgA nefropatis/Berger disease
• Nefritis herediter
• Thin basement membrane disease
56
Sindrom Nefritik
Manifestasi Klinis
• Edema pitting : tidak separah sindroma nefrotik
• Hematuria : urin kemerahan seperti air cucian daging atau cola
• Proteinuria < 3.5 g/hari
• Hipertensi
• Oliguria
• Azotemia
57
Sindrom Nefritik
Pemeriksaan Penunjang
• Urinalisis: Sedimen nefritik
• Hematuria
• RBC cast
• Proteinuria ringan sedang (150-3.500 mg/24 jam) dan tidak sebanyak
sindroma nefrotik
• Lab darah
• Peningkatan kreatinin, penurunan GFR
• Azotemia dengan peningkatan BUN (rasio BUN: Kreatinin >15)
• Biopsi ginjal untuk konfirmasi diagnosis
58
Sindrom Nefritik
Tatalaksana
• Suportif: diet rendah garam, restriksi cairan
• Medikamentosa:
• Antihipertensi: ACE-i atau ARB untuk mengurangi proteinuria,
mengatasi HT dan memperlambat perburukan ginjal
• Diuretik loop untuk mengatasi edema
• Spesifik:
• GNAPS: Antibiotik
• Lupus Nefritis, MPGN: Imunosupresan
59
Glomerulonefitis Akut Post Streptococal
Etiologi
9
Seorang anak laki-laki usia 8 tahun dibawa orang tuanya berobat dengan
keluhan bengkak pada kedua kelopak mata sejak 2 hari yang lalu.
Keluhan disertai dengan BAK berwarna seperti air cucian daging. Menurut
ibu pasien, 2 minggu yang lalu pasien masuk ke RS karena demam dan
nyeri tenggorokan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 140/100mmHg,
Nadi 106x/i, Napas 24x/i, Suhu 37,2 C. Ditemukan edema palpebra
bilateral.
Temuan lain yang sejalan dengan kondisi pasien adalah
A. Kristal berbentuk jarum dengan birefringent negatif pada urinalisis.
B. Tes ASTO positif
C. Kadar Trigliserida > 200mg/dl
D. Didapatkan basil berwarna merah pada pewarnaan Ziehl-Neelsen
E. Didapatkan vegetasi denan echocardiography
63
Seorang anak laki-laki usia 8 tahun dibawa orang tuanya berobat dengan
keluhan bengkak pada kedua kelopak mata sejak 2 hari yang lalu.
Keluhan disertai dengan BAK berwarna seperti air cucian daging. Menurut
ibu pasien, 2 minggu yang lalu pasien masuk ke RS karena demam dan
nyeri tenggorokan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 140/100mmHg,
Nadi 106x/i, Napas 24x/i, Suhu 37,2 C. Ditemukan edema palpebra
bilateral.
Temuan lain yang sejalan dengan kondisi pasien adalah
A. Kristal berbentuk jarum dengan birefringent negatif pada urinalisis.
B. Tes ASTO positif
C. Kadar Trigliserida > 200mg/dl
D. Didapatkan basil berwarna merah pada pewarnaan Ziehl-Neelsen
E. Didapatkan vegetasi denan echocardiography
64
Glomerulonefitis Akut Post Streptococal
65
A. Kristal berbentuk jarum dengan birefringent negatif
pada urinalisis. Gout
B. Tes ASTO positif
C. Kadar Trigliserida > 200mg/dl Sindroma Nefrotik
D. Didapatkan basil berwarna merah pada pewarnaan
Ziehl-Neelsen TB
E. Didapatkan vegetasi denan echocardiography
Endokarditis Infektif
66
NEFROLOGI
10
Seorang anak laki-laki usia 6 tahun dibawa ke RS karena sakit
tenggorokan berulang dalam 2 bulan terakhir. Ibu pasien juga
mengatakan anak sering merintih kesakitan saat BAK, pipis menjadi
lebih sedikit. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan dalam
batas normal. Pada pemeriksaan fisik terdapat edema periorbital
bilateral. Urinalisis didapatkan eritrosit (+), protein (+). Hasil biopsi
ginjal menunjukkan adanya crescent formation glomerulus.
Diagnosis pasien ini adalah
A. IgA nefropati
B. Minimal change disease
C. Focal segmental glomerulonephritis
D. Glomerulonefritis rapid progresif
E. Membranous proliferative glomerulonephritis
68
Seorang anak laki-laki usia 6 tahun dibawa ke RS karena sakit
tenggorokan berulang dalam 2 bulan terakhir. Ibu pasien juga
mengatakan anak sering merintih kesakitan saat BAK, pipis menjadi
lebih sedikit. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan dalam
batas normal. Pada pemeriksaan fisik terdapat edema periorbital
bilateral. Urinalisis didapatkan eritrosit (+), protein (+). Hasil biopsi
ginjal menunjukkan adanya crescent formation glomerulus.
Diagnosis pasien ini adalah
A. IgA nefropati
B. Minimal change disease
C. Focal segmental glomerulonephritis
D. Glomerulonefritis rapid progresif
E. Membranous proliferative glomerulonephritis
69
Rapid Progressive Glomerulonephritis (RPGN)
Definisi
70
Rapid Progressive Glomerulonephritis (RPGN)
Patofisiologi
• Terjadi kerusakan pada dinding kapiler glomerular menyebabkan terbentuknya
celah pada glomerular basement membrane (GBM) dan kapsula Bowman
• Adanya celah tersebut menyebabkan crescent formation karena:
• Proliferasi sel epitel parietal yang melapisi kapsula Bowman
• Migrasi faktor koagulasi (menyebabkan terbentuk fibrin) dan elemen seluler
(monosit, limfosit) ke dalam celah
Crescent formation
71
Rapid Progressive Glomerulonephritis (RPGN)
Tatalaksana
• Terapi empiris:
• Metilprednisolon IV 500/1000 mg/hari selama 3 hari
• Pertimbangkan plasmapheresis
• Terapi spesifik sesuai penyebab:
• Anti-GBM disease: plasmapheresis, metilprednisolon,
siklofosfamid
• IgA nefropati: glukokortikoid selama 6 bulan
• IgA vasculitis: glukokortikoid selama 6 bulan
72
A. IgA nefropati Deposit IgA pada glomerulus
B. Minimal change disease SN pada anak-anak
C. Focal segmental glomerulonephritis Sclerosis
glomerulus
D. Glomerulonefritis rapid progresif
E. Membranous proliferative glomerulonephritis
Double contour
73
NEFROLOGI
11
Seorang anak usia 5 tahun dibawa berobat oleh kedua orang
tuanya karena bengkak di kedua mata dan kaki sejak 3 hari yang
lalu. Keluhan disertai dengan BAK tampak berbuih. Pada
pemeriksaan fisik dijumpai edema anasarka. Hasil pemeriksaan lab
dijumpai proteinuria +3, albumin 2,1 g/dL. Pada evaluasi 4 minggu
pasca pengobatan, didapatkan proteinuria negatif selama 1
minggu.
Manakah klasifikasi yang tepat sesuai dengan diagnosis pasien ini?
A. Dependen steroid
B. Sensitif steroid
C. Belum dapat disimpulkan
D. Resisten steroid
E. Window period
75
Seorang anak usia 5 tahun dibawa berobat oleh kedua orang
tuanya karena bengkak di kedua mata dan kaki sejak 3 hari yang
lalu. Keluhan disertai dengan BAK tampak berbuih. Pada
pemeriksaan fisik dijumpai edema anasarka. Hasil pemeriksaan lab
dijumpai proteinuria +3, albumin 2,1 g/dL. Pada evaluasi 4 minggu
pasca pengobatan, didapatkan proteinuria negatif selama 1
minggu.
Manakah klasifikasi yang tepat sesuai dengan diagnosis pasien ini?
A. Dependen steroid
B. Sensitif steroid
C. Belum dapat disimpulkan
D. Resisten steroid
E. Window period
76
Sindrom Nefrotik
Edema
Dapat disertai hiperkolesterolemia > 200
mg/dL
Sindrom Nefrotik
Pemeriksaan Penunjang
• Konfirmasi proteinuria
• Kualitatif: Protein dipstick > 3+
• Kuantitatif: Uji Esbach didapatkan protein > 3,5 g/24 jam
• Sedimen urin : Khas nefrotik: fatty casts, oval fat bodies
• Biopsi : Identifikasi etiologi sindrom nefrotik
78
Sindrom Nefrotik
Etiologi
Primer (Idiopatik)
• Minimal change disease
• Focal segmental glomerulosclerosis
• Membranous nephropathy
• Hereditary nephropathy
Sekunder
• Nefropati diabetikum
• SLE, Amiloidosis, Infeksi vital
• Preeklampsia
79
Sindrom Nefrotik
Klasifikasi
Remisi • Proteinuria negatif atau trace (proteinuria <4 mg/m2 LPB/jam) 3 hari berturut
turut dalam 1 minggu
Relaps • Proteinuria ≥2+ (proteinuria >40 mg/m2 LPB / jam) 3 hari berturut-turut dalam 1 minggu
Relaps Jarang • Relaps <2x dalam 6 bulan pertama setelah respon awal Atau
• Relaps <4x per tahun pengamatan
Relaps Sering • Relaps ≥2x dalam 6 bulan pertama setelah respon awal Atau
• Relaps ≥4x per tahun pengamatan
Dependen Steroid • Relaps 2x berurutan pada saat dosis steroid diturunkan (alternating) atau dalam
14 hari setelah pengobatan dihentikan
Resisten Steroid • Tidak terjadi remisi pada pengobatan prednison dosis penuh (2 mg/kgbb/hari
selama 4 minggu)
Sensitif Steroid • Remisi terjadi pada pemberian prednison dosis penuh selama 4 minggu
80
A. Dependen steroid Relaps 2x berurutan saat dosis
diturunkan atau 14 hari setelah dosis distop
B. Sensitif steroid
C. Belum dapat disimpulkan Sudah dapat
disimpulkan
D. Resisten steroid Tidak remisi setelah pengobatan
full dose
E. Window period Tidak ada klasifikasi ini
81
NEFROLOGI
12
Seorang anak usia 11 tahun datang dibawa orang tuanya ke IGD
karena bengkak pada seluruh tubuh sejak 2 hari yang lalu. Keluhan
lain disangkal. Ayah pasien mengatakan bahwa kejadian ini
pertama kali dialami oleh pasien. Pada pemeriksaan fisik dijumpai
TD 100/70 mmHg, Nadi 88x/i, Napas 20x/i, Suhu 37,5C. Ditemukan
edema generalisata. Pemeriksaan lab didapatkan protein urin
dipstick +3, albumin 2,2 g/dL dan kolesterol total 270 mg/dL.
Tatalaksana definitif pasien ini adalah
A. Furosemide
B. Klorfeniramin maleat
C. Eritromisin
D. Prednison
E. Amkosisilin
83
Seorang anak usia 11 tahun datang dibawa orang tuanya ke IGD
karena bengkak pada seluruh tubuh sejak 2 hari yang lalu. Keluhan
lain disangkal. Ayah pasien mengatakan bahwa kejadian ini
pertama kali dialami oleh pasien. Pada pemeriksaan fisik dijumpai
TD 100/70 mmHg, Nadi 88x/i, Napas 20x/i, Suhu 37,5C. Ditemukan
edema generalisata. Pemeriksaan lab didapatkan protein urin
dipstick +3, albumin 2,2 g/dL dan kolesterol total 270 mg/dL.
Tatalaksana definitif pasien ini adalah
A. Furosemide
B. Klorfeniramin maleat
C. Eritromisin
D. Prednison
E. Amkosisilin
84
Sindrom Nefrotik
Komponen Keterangan
Perubahan gaya hidup Diet rendah garam (1-2 g/hari)
selama edema Diet protein sesuai
RDA (1,5-2,0 g/kgBB/hari)
Kontrol gejala/komplikasi Diuretik: loop diuretic seperti furosemid 1-3 mg/kgBB/hari
Hipoalbumin berat: infus albumin 20-25% 1 g/KgBB
selama 2-4 jam
Profilaksis infeksi: imunisasi
Steroid: dosis awal prednison 2 mg/kgBB/hari atau
60mg/m2/hari
dosis lanjutan 1,5mg/kgBB/hari atau 40mg/m2/hari
(selang seling)
A. Furosemide Tatalaksana simtomatis bila edema
paru berat
B. Klorfeniramin maleat Antihistamin Generasi 1
C. Eritromisin Tatalaksana GNAPS
D. Prednison
E. Amkosisilin Tatalaksana GNAPS
86
NEFROLOGI
13
Seorang anak usia 8 tahun dibawa ke IGD dengan kondisi lemas.
Diketahui pasien sudah mengalami BAB encer sebanyak 10x/hari
sejak 3 hari lalu. Menurut pengamatan ibu pasien, pasien terakhir
BAK 6 jam yang lalu dan bekum BAK lagi hingga saat ini. Pada
pemeriksaan fisik dijumpai TD 60/50 mmHg, Nadi 140x/i, Napas 32x/i,
Suhu 38,2C. Tampak mata cekung dan CRT kembali setelah 4 detik.
Setelah dirawat selama 7 jam, produksi urin negatif.
Apakah diagnosis yang tepat untuk pasien ini?
A. Gagal ginjal akut derajat 1
B. Gagal ginjal akut derajat 2
C. Gagal ginjal akut derajat 3
D. Gagal ginjal akut derajat 4
E. Gagal ginjal kronis
88
Seorang anak usia 8 tahun dibawa ke IGD dengan kondisi lemas.
Diketahui pasien sudah mengalami BAB encer sebanyak 10x/hari
sejak 3 hari lalu. Menurut pengamatan ibu pasien, pasien terakhir
BAK 6 jam yang lalu dan belum BAK lagi hingga saat ini. Pada
pemeriksaan fisik dijumpai TD 60/50 mmHg, Nadi 140x/i, Napas
32x/i, Suhu 38,2C. Tampak mata cekung dan CRT kembali setelah 4
detik. Setelah dirawat selama 7 jam, produksi urin negatif.
Apakah diagnosis yang tepat untuk pasien ini?
A. Gagal ginjal akut derajat 1
B. Gagal ginjal akut derajat 2
C. Gagal ginjal akut derajat 3
D. Gagal ginjal akut derajat 4
E. Gagal ginjal kronis
89
Definisi
• Gangguan filtrasi ginjal dan fungsi ekskresi selama beberapa hari hingga
beberapa minggu, mengakibatkan retensi nitrogen dan produk sisa lainnya.
Klasifikasi
• Pre-renal : Penurunan aliran darah ke ginjal
• Intrinsik/ parenkimal : Masalah pada struktur ginjal
• Post-renal : Obstruksi saluran kemih
Definisi menurut KDIGO:
Peningkatan serum keratinin (SCr) >= 0,3 mg/dL dalam 48 jam; atau
Peningkatan SCr >= 1,5 kali dari baseline; yang dilihat dalam 7 hari sebelumnya;
atau
Volume urin < 0,5 ml/kgBB/jam selama 6 jam
Risk Kreatinin serum x 1.5 atau penurunan GFR >25% <0.5 mL/kg/jam x 6 jam
Nilai Normal
• Ur 21-43 mg/dL
• Cr 0,6-1,2 mg/dL
• UO 0,5-1,5
mL/kgBB/jam
Penyebab AKI
Acute Kidney Injury
94
A. Gagal ginjal akut derajat 1 Tidak tepat
B. Gagal ginjal akut derajat 2 Tidak tepat
C. Gagal ginjal akut derajat 3
D. Gagal ginjal akut derajat 4 Tidak tepat
E. Gagal ginjal kronis Tidak tepat
95
NEFROLOGI
14
Seorang wanita usia 45 tahun datang ke RS dengan keluhan
sulit BAK sejak 2 hari yang lalu. Pasien kemudian dipasang
kateter dan urin yang keluar hanya 50cc. Pasien juga
mengeluh mual muntah, sesak napas. Tekanan darah 100/70
mmHg, terdapat ronki halus di kedua lapangan paru, edema
tungkai (+). Pemeriksaan lab didapatkan GDS 300 mg/dl,
asam urat 10 mg/dl. Ureum 120 mg/dl, dan kreatinin 8 mg/dl.
Terapi yang tepat adalah
A. Dialisis
B. Injeksi furosemid
C. Furosemid oral
D. Captopril oral
E. HCT oral
97
Seorang wanita usia 45 tahun datang ke RS dengan keluhan
sulit BAK sejak 2 hari yang lalu. Pasien kemudian dipasang
kateter dan urin yang keluar hanya 50cc. Pasien juga
mengeluh mual muntah, sesak napas. Tekanan darah 100/70
mmHg, terdapat ronki halus di kedua lapangan paru, edema
tungkai (+). Pemeriksaan lab didapatkan GDS 300 mg/dl,
asam urat 10 mg/dl. Ureum 120 mg/dl, dan kreatinin 8 mg/dl.
Terapi yang tepat adalah
A. Dialisis
B. Injeksi furosemid
C. Furosemid oral
D. Captopril oral
E. HCT oral
98
Tatalaksana Umum
Asupan nutrisi
• Asupan kalium dibatasi, hindari makanan yang mengandung banyak kalium (seperti PISANG);
pasien AKI memiliki kecenderungan untuk menjadi HIPERKALEMIA
• Bila terdapat Hipokalsemia, dapat dikoreksi dengan pemberian kalsium karbonat
99
Indikasi Hemodialisis Darurat/CITO
101
NEFROLOGI
15
Seorang perempuan usia 50 tahun datang berobat dengan
keluhan kencing sedikit sejak 2 hari yang lalu. Pasien sempat
dirawat di rumah sakit 1 minggu yang lalu dan mendapatkan
antibiotik intravena. Pada pemeriksaan laboratorium
didapatkan ureum 152 mg/dL dan kreatinin 7,7 mg/dL.
Manakah diantara antibiotik berikut ini yang paling mungkin
menyebabkan keluhan pasien?
A. Ciprofloxacin
B. Kotrimoksazol
C. Gentamicin
D. Amoksisilin
E. Metronidazole
103
Seorang perempuan usia 50 tahun datang berobat dengan
keluhan kencing sedikit sejak 2 hari yang lalu. Pasien sempat
dirawat di rumah sakit 1 minggu yang lalu dan mendapatkan
antibiotik intravena. Pada pemeriksaan laboratorium
didapatkan ureum 152 mg/dL dan kreatinin 7,7 mg/dL.
Manakah diantara antibiotik berikut ini yang paling mungkin
menyebabkan keluhan pasien?
A. Ciprofloxacin
B. Kotrimoksazol
C. Gentamicin
D. Amoksisilin
E. Metronidazole
104
ACUTE TUBULAR NECROSIS ACUTE INTERSTITIAL NEPHRITIS
• Penyebab tersering AKI • Akibat infeksi, sering kali berupa
• Akibat iskemia (contoh pada hipotensi, ASCENDING INFECTION, atau diakibatkan
sepsis, shock, dehidrasi) atau kondisi oleh penggunaan NSAID
nefrotoksik (konsumsi aminoglikosida,
amphotericin B, kontras radiologi,
rhabdomyolisis)
Patogenesis: Patogenesis:
• terjadi kematian sel tubular ginjal • adanya inflamasi pada rongga antar
tubulus ginjal akhirnya akan
mengakibatkan inflamasi pada tubulus
ginjal
Urinalisis: adanya granular cast (Muddy Urinalisis: WBC cast, eosinophil cast
brown cast), renal tubular epithelial cells
105
A. Ciprofloxacin Tidak tepat
B. Kotrimoksazol Tidak tepat
C. Gentamicin
D. Amoksisilin Tidak tepat
E. Metronidazole Tidak tepat
106
NEFROLOGI
16
Seorang pasien laki-laki usia 48 tahun datang dengan keluhan nyeri
pada kedua pinggang sejak 2 minggu yang lalu. Pasien juga
mengaku BAK berwarna kemerahan. Ayah dan kakak laki-laki
pasien pernah mengalami hal serupa namun sudah meninggal
sebelum sempat memeriksakan diri. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan TD 150/90 mmHg, Nadi 88x/i, Napas 20x/i, Suhu 37,1C.
Nyeri ketok CVA bilateral (+/+). Pada pemeriksaan USG didapatkan
gambaran berikut.
Diagnosis pasien ini adalah
A. Abses hepar
B. PCOS
C. Penyakit ginjal polikistik
D. Abses ginjal multipel
E. Nefrolithiasis
108
Seorang pasien laki-laki usia 48 tahun datang dengan keluhan nyeri
pada kedua pinggang sejak 2 minggu yang lalu. Pasien juga
mengaku BAK berwarna kemerahan. Ayah dan kakak laki-laki
pasien pernah mengalami hal serupa namun sudah meninggal
sebelum sempat memeriksakan diri. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan TD 150/90 mmHg, Nadi 88x/i, Napas 20x/i, Suhu 37,1C.
Nyeri ketok CVA bilateral (+/+). Pada pemeriksaan USG didapatkan
gambaran berikut.
Diagnosis pasien ini adalah
A. Abses hepar
B. PCOS
C. Penyakit ginjal polikistik
D. Abses ginjal multipel
E. Nefrolithiasis
109
Polycystic Kidney Disease (PKD)
Definisi
• Kelainan bawaan yang ditandai dengan timbulnya beberapa kista di ginjal.
• Klasifikasi:
– PKD Autosomal resesif (ARPKD)
– PKD Autosomal dominan (ADPKD)
Etiologi
• ADPKD
– Autosomal dominan
– Mutasi pada
• PKD1 di Kromosom 16 (85% kasus), gen yang mengkode polycystin-1
• PKD2 di Kromosom 4 (15% kasus), gen yang mengkode polycystin-2
– Riwayat Keluarga dijumpai
• ARPKD
– Autosomal resesif
– Mutasi pada gen PKHD1 di kromosm 6, gen yang mengkode fibrocystin
Polycystic Kidney Disease (PKD)
Manifestasi Klinis
• ADPKD
– Gejala biasa muncul setelah usia 30 tahun, namun dapat dijumpai pada usia muda
– Gejala Renal : Gross hematuria, nyeri pinggang atau abdomen, ISK berulang, nefrolitiasis, Tanda-tanda CKD
– Gejala Ekstrarenal :
• Multiple benign hepatic cysts
• Kista juga dapat dijumpai pada pankreas, limpa, ovarium dan testikel.
• Cerebral Berry Aneurisma (8%)
• Kardiovaskular: Hipertensi arterial, prolaps mitral valve, hipertrofi ventrikular kiri
• Diverticulosis, hernia abdominal atau inguinalis
• ARPKD
– Gejala sering dijumpai pada anak-anak
– Gejala Renal: Massa pada abdomen akibat pembesaran bilateral ginjal, CKD
– Gejala ekstrarenal
• Hipertensi
• Fibrosis porta hepatic -> hipertensi porta
Polycystic Kidney Disease (PKD)
Pemeriksaan Penunjang
• USG
• CT-Scan (Apabila USG meragukan)
• MR-Angiografi
• Genetic testing
• Pemeriksaan Lab
– Darah lengkap (Renal Anemia)
– Kreatinin Klirens
– Urinalisis
• Biopsi
Tatalaksana
• ACE-i atau ARB
• Tolvaptan:
• Cairan yang adekuat untuk mencegah pembentukan BSK
• Hindari penggunaan agen nefrotoksik seperti NSAID, antibiotik sulfonamida, aminoglikosida
• Hindari ADH (vasopressin dapat menstimulasi pertambahan kista)
• Pada kasus berat: ESRD
– Hemodialisis
– Transplantasi ginjal
– Tatalaksana komplikasi (portal hipertensi, SAH)
A. Abses hepar Tidak tepat
B. PCOS Tidak tepat
C. Penyakit ginjal polikistik
D. Abses ginjal multipel Tidak tepat
E. Nefrolithiasis Tidak tepat
113
NEFROLOGI
17
Seorang wanita berusia 60 tahun dengan berat badan 60 kg
datang dengan keluhan sesak dan muntah. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan TD 160/100mmHg dan Napas 28x/menit dengan
edema pada kedua kaki dan rales pada kedua basal paru. Dari
pemeriksaan darah didapatkan Hb 7.3 g/dL, MCV dan MCHC
normal, ureum 421 mg/dL, Cr 32 mg/dL. Dari pemeriksaan USG
didapatkan ukuran kedua ginjal mengecil, densitas korteks
meningkat, dan batas korteks medula kabur.
Diagnosis fungsional ginjal pada pasien tersebut adalah
A. CKD st V
B. CKD st II
C. CKD st I
D. CKD st III
E. CKD st IV
115
Seorang wanita berusia 60 tahun dengan berat badan 60 kg
datang dengan keluhan sesak dan muntah. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan TD 160/100mmHg dan Napas 28x/menit dengan
edema pada kedua kaki dan rales pada kedua basal paru. Dari
pemeriksaan darah didapatkan Hb 7.3 g/dL, MCV dan MCHC
normal, ureum 421 mg/dL, Cr 32 mg/dL. Dari pemeriksaan USG
didapatkan ukuran kedua ginjal mengecil, densitas korteks
meningkat, dan batas korteks medula kabur.
Diagnosis fungsional ginjal pada pasien tersebut adalah
A. CKD st V
B. CKD st II
C. CKD st I
D. CKD st III
E. CKD st IV
116
Definisi
• Kerusakan struktural dan/atau fungsional ginjal yang telah berlangsung > 3 bulan
Kriteria Kriteria
CKD
Penanda • Albuminuria (>= 3
kerusakan mg/mmol)
ginjal • Kelainan sedimen urin
• Kelainan elektrolit
• Kelainan histologi
• Kelainan struktur
dilihat dari
pencitraan
• Riwayat transplantasi ginjal
Penurunan laju LFG < 60 mL/menit/1,73 m2
filtrasi
gomerular (LFG)
Klasifikasi dan Prognosis CKD menurut KDGIO
(mg/mmol) (mg/g)
119
Penyebab CKD
Examples of Systemic Diseases Examples of Primary Kidney Diseases
Affecting the Kidney (absence of systemic diseases
affecting the kidney)
Glomerular diseases Diabetes, systemic autoimmune Diffuse, focal, or cresentic
disease, systemic infections, drugs, proliferative GN; focal and
neoplasia (including amyloidosis) segmental glomerulosclerosis,
membranous nephropathy, minimal
change disease
Tubulointerstitial diseases Systemic infections, autoimmune, Urinary-tract infections, stones,
sarcoidosis, drugs, urate, obstruction
environmental toxins (lead,
aristolochic acid), neoplasia
(myeloma)
Vascular diseases Atherosclerosis, hypertension, ANCA-associated renal limited
ischemia, cholseterol emboli, vasculitis, fibromuscular dysplasia
systemic vasculitis, thrombotic
microangiopathy, systemic sclerosis
Cystic and Congenital diseases Polycystic kidney disease, Alport Renal dysplasia, medullary cystic
syndrome, Fabry disease disease, podocythopathies
Patofisiologi CKD
Coagulopathies
Increased
Vascular Edema Hyperparathyroidism
Volume Uremia Bleeding Acidosis
Heart
Failure
Pericarditis
Fungsi Ginjal
Phosphate
PTH
Retensi Sodium
Asidosis Kalsium serum
dan Volume Hiperkalemia
Metabolik Kalsitriol
Overload Anemia
PO4 2°HPT
KDIG
A. CKD st V
B. CKD st II Tidak tepat
C. CKD st I Tidak tepat
D. CKD st III Tidak tepat
E. CKD st IV Tidak tepat
126
NEFROLOGI
18
Seorang laki-laki usia 50 tahun datang ke poliklinik RS untuk
kontrol penyakit gagal jantung. Saat ini pasien merasa pegal
dan lemas pada otot seluruh tubuh. Pasien selama ini
mengonsumsi obat anti hipertensi dan obat gagal jantung
yang membuat pasien sering kencing.
Mekanisme yang menjadi penyebab keluhan pasien di atas
adalah?
A. Hipokalemia
B. Hiponatremia
C. Hipokalsemia
D. Hiperurisemia
E. Hiperkolesterolemia
128
Seorang laki-laki usia 50 tahun datang ke poliklinik RS untuk
kontrol penyakit gagal jantung. Saat ini pasien merasa pegal
dan lemas pada otot seluruh tubuh. Pasien selama ini
mengonsumsi obat anti hipertensi dan obat gagal jantung
yang membuat pasien sering kencing.
Mekanisme yang menjadi penyebab keluhan pasien di atas
adalah?
A. Hipokalemia
B. Hiponatremia
C. Hipokalsemia
D. Hiperurisemia
E. Hiperkolesterolemia
129
Efek Samping Obat Antihipertensi
Golongan OAH Efek Samping
CCB
Dihidroporidin Edema pedis, Nyeri kepala
Non-Dihidroporidin Konstipasi (verapamil), sakit kepala (diltiazem)
132
NEFROLOGI
19
Seorang wanita usia 45 tahun datang ke IGD karena
kejang sudah 6 jam. Sebelumnya pasien mengeluhkan
kebas dan kaku pada jari tangan hingga lengan. Pasien
memiliki riwayat operasi thyroidectomy beberapa bulan
yang lalu.
Apa tatalaksana pada pasien?
A. Kalsium glukonas IV
B. Kalsium laktat PO
C. Kalsium laktat IM
D. Kalium klorida
E. Kalium sitrat
134
Seorang wanita usia 45 tahun datang ke IGD karena
kejang sudah 6 jam. Sebelumnya pasien mengeluhkan
kebas dan kaku pada jari tangan hingga lengan. Pasien
memiliki riwayat operasi thyroidectomy beberapa bulan
yang lalu.
Apa tatalaksana pada pasien?
A. Kalsium glukonas IV
B. Kalsium laktat PO
C. Kalsium laktat IM
D. Kalium klorida
E. Kalium sitrat
135
Hiperkalsemia
Komponen Keterangan
Lab Ca > 10,5 mg/dL
Manifestasi Klinis Aritmia, batu ginjal, bradikardi, hipertensi, refleks berkurang, nyeri tulang,
gangguan mood
Penyebab Hiperparatiroidisme, tirotoksikosis, keganasan, intake vitamin D berlebih
Terapi Rehidrasi cairan, loop diuretik, glukokortikoid, kalsitonin/ bifosfonat
Hipokalsemia
Komponen Keterangan
Lab Ca < 8,5 mEq/L
Manifestasi Klinis Chvostek’s sign, Trousseau’s sign
Penyebab Diet kurang vitamin D, hipoparatiroidisme, hiperfosfatemia, CKD, sepsis
Terapi Ca glukonas, Vitamin D
Dikatakan Tall-T apabila tinggi T melebihi 5mm
Dika
sadapan ekstremitas atau
>10 mm pada sadapan prekordial
Perubahan EKG
Hiperkalsemia HipokalsemiaHipokalsemia
Hiperkalsemia
Hipokalsemia
139
NEFROLOGI
20
Seorang perempuan usia 80 tahun datang ke IGD dengan keluhan
penurunan kesadaran yang memberat sejak 1 jam yang lalu. Pasien tidak
merespon pemeriksa dan menatap dengan pandangan kosong.
Diketahui pasien merupakan penderita CKD, namun pasien malah
mencoba pengobatan alternatif. Pada pemeriksaan didapatkan
kesadaran stupor dengan GCS E1V2M2. Pada EKG didapatkan
gelombang T-tall. Pada pemeriksaan elektrolit dijumpai K+ 7,5 mEq/L.
Berikut ini yang bukan merupakan tindakan untuk menurunkan kadar
Kalium pasien adalah
A. Kalsium glukonas 10% IV
B. Nebulisasi dengan Salbutamol
C. Insulin rapid acting 10 unit IV bolus
D. Pemberian furosemid
E. Kalsium klorida 10% IV
141
Seorang perempuan usia 80 tahun datang ke IGD dengan keluhan
penurunan kesadaran yang memberat sejak 1 jam yang lalu. Pasien tidak
merespon pemeriksa dan menatap dengan pandangan kosong.
Diketahui pasien merupakan penderita CKD, namun pasien malah
mencoba pengobatan alternatif. Pada pemeriksaan didapatkan
kesadaran stupor dengan GCS E1V2M2. Pada EKG didapatkan
gelombang T-tall. Pada pemeriksaan elektrolit dijumpai K+ 7,5 mEq/L.
Berikut ini yang bukan merupakan tindakan untuk menurunkan kadar
Kalium pasien adalah
A. Kalsium glukonas 10% IV
B. Nebulisasi dengan Salbutamol
C. Insulin rapid acting 10 unit IV bolus
D. Pemberian furosemid
E. Kalsium klorida 10% IV
142
Tatalaksana
Hiperkalemia
• Calcium gluconate 10% 5-10cc
• Calcium chloride 10% 5-10cc: lebih poten tetapi mengiritasi vena
• Insulin (Actrapid 10-20 unit) + glukosa 40%
Hipokalemia
• Koreksi menggunakan KCl atau KSR tab
A. Kalsium glukonas 10% IV Sudah tepat
B. Nebulisasi dengan Salbutamol
C. Insulin rapid acting 10 unit IV bolus Sudah tepat
D. Pemberian furosemid Sudah tepat
E. Kalsium klorida 10% IV Sudah tepat
144
Rheumatologi
Rheumatologi
21
Seorang wanita berusia 55 tahun datang dengan keluhan nyeri
lutut kanan yang dialami sejak 2 bulan ini. Pasien juga mengeluhkan
kaku pada pagi hari sekitar 5 menit kemudian menghilang. Pasien
memiliki riwayat nyeri ulu hati. Pada pemeriksaan fisik eritema (-),
hambatan ROM (+).
Tatalaksana yang tepat diberikan pada kasus ini adalah?
A. Indometacin
B. Natrium diclofenac
C. Asam mefenamat
D. Celecoxib
E. Allopurinol
Seorang wanita berusia 55 tahun datang dengan keluhan nyeri
lutut kanan yang dialami sejak 2 bulan ini. Pasien juga mengeluhkan
kaku pada pagi hari sekitar 5 menit kemudian menghilang. Pasien
memiliki riwayat nyeri ulu hati. Pada pemeriksaan fisik eritema (-),
hambatan ROM (+).
Tatalaksana yang tepat diberikan pada kasus ini adalah?
A. Indometacin
B. Natrium diclofenac
C. Asam mefenamat
D. Celecoxib
E. Allopurinol
Osteoarthritis vs Rheumatoid Arthritis
Definisi
• Penyakit sendi degeneratif pada sendi penopang beban yang biasanya
terjadi pada usia lanjut atau penggunaan sendi yang berlebihan.
Etiologi
• Faktor risiko dapat dimodifikasi
• Obesitas
• Stress mekanik "wear and tear"
• Faktor risiko tidak dapat dimodifikasi
• Usia >55 tahun
• Riwayat trauma sendi
Klasifikasi
OA Primer OA Sekunder
152
Manifestasi Klinis
• Awal
• Nyeri saat aktivitas
• Krepitus
• Kaku sendi, ROM menurun paling sering di lutut dan panggul
• Deformitas genu varus
• Umumnya mengenai sendi unilateral / asimetris
• Lanjut
• Nyeri terus menerus
• Kaku sendi di pagi hari <30 menit
• ROM menurun drastis
Manifestasi Klinis
• Heberden's node penebalan nodular dan nyeri pada bagian dorsal interphalanges distal (DIP)
• Bouchard's node penebalan nodular dan nyeri pada bagian dorsal interphalanges proximal
(PIP)
• Rhizarthrosis OA sendi carpometacarpal 1
• Hallux rigidus arthrosis sendi metatarsophalangeal 1
MED+EASY
DenDi
Heberden Distal
OPERATIF
155
156
Tatalaksana
• Konservatif
• Edukasi, lifestyle, olahraga, menurunkan BB
• Farmakologis
• Acetaminophen
• NSAID (Natrium diclofenac, meloxicam, celecoxib, dll)
• Intervensi
• Injeksi steroid intraartikular
• Bedah
• Endoprosthesis (penggantian sendi) Grade 3 dan 4
A. Indometacin non-selective COX inhibitor
B. Natrium diclofenac non-selective COX inhibitor
C. Asam mefenamat non-selective COX inhibitor
D. Celecoxib
E. Allopurinol tatalaksana gout arthritis
Rheumatologi
22
Seorang wanita berusia 50 tahun datang dengan keluhan
nyeri dan kaku pada jari-jari tangan terutama dirasakan pada
pagi hari yang berlangsung selama 2 jam. Pada pemeriksaan
laboratorium didapatkan rheumatoid factor (+) dan anti CCP
(+).
Kelainan pada pemeriksaan fisik yang dapat ditemukan pada
kasus ini adalah?
A. Heberden’s and bouchard’s nodes
B. Podagra
C. Tofaceous deformity
D. Boutonniere deformity
E. Ankylosing deformity
Seorang wanita berusia 50 tahun datang dengan keluhan
nyeri dan kaku pada jari-jari tangan terutama dirasakan pada
pagi hari yang berlangsung selama 2 jam. Pada pemeriksaan
laboratorium didapatkan rheumatoid factor (+) dan anti CCP
(+).
Kelainan pada pemeriksaan fisik yang dapat ditemukan pada
kasus ini adalah?
A. Heberden’s and bouchard’s nodes
B. Podagra
C. Tofaceous deformity
D. Boutonniere deformity
E. Ankylosing deformity
Osteoarthritis vs Rheumatoid Arthritis
Definisi
• Penyakit autoimun sistemik yang ditandai dengan arthritis
• inflamasi dan gejala ekstra-artikular.
Etiologi
• Autoimun idiopatik Autoantibodi terhadap citrullinated protein (ACPA)
• Berhubungan dengan genetik, lingkungan, dan hormonal
Serangan inflamasi, angiogenesis, dan proliferasi
Artikular Ekstraartikular
23
Seorang laki-laki berusia 50 tahun datang dengan keluhan nyeri, bengkak,
dan merah pada ibu jari kaki kiri tiba-tiba sejak 2 jam SMRS. Pasien sering
mengonsumsi kacang-kacangan dan jeroan. Pemeriksaan laboratorium
didapatkan kadar asam urat dalam darah 9.7 mg/dL. Pada pemeriksaan
didapatkan edema MTP 1, hiperemis, hangat, nyeri tekan (+).
Hasil pemeriksaan mikroskopik yang mungkin ditemukan pada kasus ini
adalah?
A. Kristal birefringent negatif bentuk rhomboid
B. Kristal birefringent positif bentuk jarum
C. Kristal birefringent negatif bentuk jarum
D. Kristal birefringent positif bentuk rhomboid
E. Kristal birefringent positif bentuk prisma
Seorang laki-laki berusia 50 tahun datang dengan keluhan nyeri,
bengkak, dan merah pada ibu jari kaki kiri tiba-tiba sejak 2 jam SMRS.
Pasien sering mengonsumsi kacang-kacangan dan jeroan. Pemeriksaan
laboratorium didapatkan kadar asam urat dalam darah 9.7 mg/dL. Pada
pemeriksaan didapatkan edema MTP 1, hiperemis, hangat, nyeri tekan
(+).
Hasil pemeriksaan mikroskopik yang mungkin ditemukan pada kasus ini
adalah?
A. Kristal birefringent negatif bentuk rhomboid
B. Kristal birefringent positif bentuk jarum
C. Kristal birefringent negatif bentuk jarum
D. Kristal birefringent positif bentuk rhomboid
E. Kristal birefringent positif bentuk prisma
Gout vs Pseudogout
Definisi
Etiologi
• Diet tinggi purin (daging merah, seafood, jeroan, kacang-kacangan) purin
dimetabolisme menjadi asam urat, konsumsi tinggi purin akan meningkatkan
risiko artritis gout
• Alkohol
• Gagal ginjal akut
Manifestasi Klinis
Non-Farmakologis Farmakologis
• Modifikasi Diet • Fase akut mengurangi gejala dan
• Hidrasi yang cukup inflamasi
• Hindari makanan kaya purin (mis. daging • Kolkisin Pilihan utama, paling efektif
merah, jeroan) pada onset <12 jam. Dosis awal 1mg diikuti
0,5mg/jam sampai gejala menghilang
• NSAID Pilihan kedua, atau dapat
dikombinasikan dengan kolkisin pada onset
>12 jam. Contoh: Indometasin, Na
diclofenac, dll
• Kortikosteroid Diberikan bila Kolkisin dan
NSAID tidak efektif
• Aspirasi sendi + Kortikosteroid Intraartikuler
Dilakukan bila tatalaksana PO tidak
efektif
MED+NOTES
Kolkisin dan NSAID tidak boleh diberikan pada
pasien dengan gangguan fungsi ginjal
Tatalaksana
Fase kronik
24
Seorang wanita berusia 45 tahun datang dengan keluhan lutut kiri
bengkak, nyeri dan teraba agak panas yang dialami sejak 2 hari yang
lalu. Riwayat trauma sebelumnya disangkal. Pasien memiliki riwayat DM
sejak 10 tahun yang lalu. Pada pemeriksaan cairan sendi didapatkan
jumlah leukosit 100.000/m3 dengan PMN 85%. Hasil pemeriksaan rontgen
lutut kiri dalam batas normal.
Diagnosis yang tepat pada kasus ini adalah?
A. Osteoarthritis
B. Rheumatoid arthritis
C. Gout arthritis
D. Demam rematik
E. Septic arthritis
Seorang wanita berusia 45 tahun datang dengan keluhan lutut kiri
bengkak, nyeri dan teraba agak panas yang dialami sejak 2 hari yang
lalu. Riwayat trauma sebelumnya disangkal. Pasien memiliki riwayat DM
sejak 10 tahun yang lalu. Pada pemeriksaan cairan sendi didapatkan
jumlah leukosit 100.000/m3 dengan PMN 85%. Hasil pemeriksaan rontgen
lutut kiri dalam batas normal.
Diagnosis yang tepat pada kasus ini adalah?
A. Osteoarthritis
B. Rheumatoid arthritis
C. Gout arthritis
D. Demam rematik
E. Septic arthritis
Definisi
• Infeksi dari rongga sendi yang menyebabkan inflamasi
• Nama lain Artritis bakterialis = artritis supuratif = artritis infeksiosa
Faktor Resiko
• Prostesis sendi lutut/panggul disertai atau tanpa infeksi kulit
• DM
• Usia > 80 tahun
• RA dalam terapi imunosupresif
• Tindakan bedah persendian atau proseudr injeksi intra-artikular
• SLE
Etiologi : Infeksi bakteri
• Staphylococcus aureus, Streptococcus pneumoniae, N. gonorrhea,
• Pseudomonas
Manifestasi Klinis
• Umumnya monoartikuler, pada sendi-sendi besar (Lutut >
Panggul > Bahu> Ankle)
• Gejala :
• Demam
• Sendi nyeri, bengkak, dan pseudoparalisis
Pemeriksaan Penunjang
• Aspirasi cairan sendi Gold Standard
• Sel darah putih > 50.000/microliter dengan 90%
predominansi
• neutrophil
• Menemukan bakteri pathogen
• Darah lengkap + Hitung jenis
• LED + CRP
• X-ray sendi
Interpretasi Aspirasi Cairan Sendi
Prinsip Tatalaksana
• Aspirasi sendi adekuat
• Antibiotik IV
• Antibiotik empirik sesuai kultur.
• Gram (+) cefazolin/oxacillin;
• Gram (-) ceftriaxone/cefotaxime
• Latihan sendi segera setelah infeksi teratas (cegah kontraktur)
Podagra (pembengkakan
Manifestasi Swan neck deformity; Heberden’s node; sendi MTP 1) akut Bengkak, eritem dan
Khas Boutonniere deformity Bouchard’s node Tofus (benjolan tidak nyeri) sangat nyeri
kronis
Cairan Kristal jarum Leukosit
Ditemukan RF -
Sinovial birefringens (-) >100.000/mm3
25
Seorang anak perempuan berusia 6 tahun dibawa orangtuanya dengan
keluhan nyeri pada kedua sendi lutut dan pergelangan kaki yang dialami
sejak 3 bulan yang lalu. Sendi terasa nyeri saat digerakkan. Keluhan
terutama dirasakan pada pagi hari. Pada pemeriksaan fisik, pasien
menangis saat dilakukan penekanan pada sendi lutut dan pergelangan
kaki bilateral. Pemeriksaan ANA test (+).
Diagnosis yang paling mungkin dari kondisi diatas?
A. Juvenile idiopathic arthritis
B. Rheumatoid arthritis
C. Demam reumatik akut
D. Arthritis septik
E. Osteoarthritis
Seorang anak perempuan berusia 6 tahun dibawa orangtuanya dengan
keluhan nyeri pada kedua sendi lutut dan pergelangan kaki yang dialami
sejak 3 bulan yang lalu. Sendi terasa nyeri saat digerakkan. Keluhan
terutama dirasakan pada pagi hari. Pada pemeriksaan fisik, pasien
menangis saat dilakukan penekanan pada sendi lutut dan pergelangan
kaki bilateral. Pemeriksaan ANA test (+).
Diagnosis yang paling mungkin dari kondisi diatas?
A. Juvenile idiopathic arthritis
B. Rheumatoid arthritis
C. Demam reumatik akut
D. Arthritis septik
E. Osteoarthritis
Definisi
• Penyakit sendi pada masa kanak-
kanak yang dimulai sebelum usia 16
tahun dan ditandai dengan
peradangan sendi yang berlangsung
lebih dari 6 minggu.
Trias Still’s
• Oligoartikuler 1-4 sendi Disease:
• Demam
• Poliartikuler > 4 Sendi • Nyeri sendi
• Ruam kulit
• Sistemik (Still’s Disease) (+) Gejala sistemik (Salmon
Colored skin)
• Gejala Artikular
• Sendi bengkak, jarang eritema
• Kekakuan di pagi hari
• Gerakan sendi terbatas atau nyeri
• Gejala ekstra-artikular
• Demam (selama 2 minggu)
• Uveitis
• Ruam
• Perubahan kuku
• Limfadenopati
• Hepatosplenomegali
Sistemic JIA
Pemeriksaan Penunjang
Tatalaksana
• NSAID
• Kortikosteroid pada manifestasi ekstra-articular
• DMARD Methotrexate
A. Juvenile idiopathic arthritis
B. Rheumatoid arthritis Bilateral simetris, morning stiffness, (-)
tanda infeksi
C. Demam reumatik akut didahului infeksi saluran napas,
dijumpai kriteria mayor dan minor dari demam reumatik
D. Arthritis septik paling sering monoartikular (di lutut),
bengkak, eritem dan sangat nyeri
E. Osteoarthritis asimetris, melibatkan sendi penahan
beban, (-) tanda infeksi
Rheumatologi
26
Seorang wanita berusia 55 tahun datang dengan keluhan nyeri pada
bahu, leher dan panggul yang dialami sejak 3 hari SMRS. Pasien juga
mengeluhkan badan terasa kaku setiap pagi dengan durasi lebih dari 1
jam. Pada pemeriksaan fisik ditemukan range of motion pada abduksi
bahu <90o, tes Tinel dan Phalen (+) pada kedua pergelangan tangan,
kekuatan motorik seluruh otot tubuh normal. Pada pemeriksaan
penunjang didapatkan LED 120 mm/jam.
Tatalaksana yang tepat pada kasus ini adalah?
A. Natrium diklofenak
B. Paracetamol
C. Methotrexat
D. Prednison
E. Siklosforin
Seorang wanita berusia 55 tahun datang dengan keluhan nyeri pada
bahu, leher dan panggul yang dialami sejak 3 hari SMRS. Pasien juga
mengeluhkan badan terasa kaku setiap pagi dengan durasi lebih dari 1
jam. Pada pemeriksaan fisik ditemukan range of motion pada abduksi
bahu <90o, tes Tinel dan Phalen (+) pada kedua pergelangan tangan,
kekuatan motorik seluruh otot tubuh normal. Pada pemeriksaan
penunjang didapatkan LED 120 mm/jam.
Tatalaksana yang tepat pada kasus ini adalah?
A. Natrium diklofenak
B. Paracetamol
C. Methotrexat
D. Prednison
E. Siklosforin
Definisi
• Predisposisi genetik
• Berkaitan dengan Giant Cell Arteritis
10% individu dengan polymyalgia
rheumatica juga memiliki GCA
Manifestasi Klinis
• Nyeri sendi
• Kaku pada pagi hari (morning
stiffness) pada sendi bahu,
panggul dan leher
• Nyeri dan kaku yang bersifat
simetris, paling parah saat pagi
hari
• Fenomena gel kaku jika tidak
digerakkan dalam waktu lama
• Manifestasi klinis CTS
Pemeriksaan Penunjang
• ↑ LED
• ↑ CRP
• Leukositosis
• Anemia normokromik
• USG bursitis pada sendi yang terkena
Tatalaksana
27
Seorang wanita berusia 25 tahun datang dengan keluhan mata
merah berulang sejak 1 bulan yang lalu. Keluhan disertai
penglihatan kabur dan punggung terasa kaku. Kekakuan pada
sendi terkadang dirasakan membaik dengan aktivitas. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan uji Schober positif. Pada pemeriksaan
penunjang didapatkan LED 120 mm/jam.
Diagnosis yang tepat pada kasus ini adalah?
A. Hernia nukleus pulposus
B. Ankylosis Spondilosis
C. Polymyalgia Rheumatika
D. Spondilitis TB
E. Spondilolisis
Seorang wanita berusia 25 tahun datang dengan keluhan mata
merah berulang sejak 1 bulan yang lalu. Keluhan disertai
penglihatan kabur dan punggung terasa kaku. Kekakuan pada
sendi terkadang dirasakan membaik dengan aktivitas. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan uji Schober positif. Pada pemeriksaan
penunjang didapatkan LED 120 mm/jam.
Diagnosis yang tepat pada kasus ini adalah?
A. Hernia nukleus pulposus
B. Ankylosis Spondilosis
C. Polymyalgia Rheumatika
D. Spondilitis TB
E. Spondilolisis
Definisi
• Penyakit inflamasi kronis pada
rangka aksial yang menyebabkan
fusi dan kekakuan dari vertebra.
• Nama lain = Penyakit Bechterev,
penyakit Pierre-Marie
Etiologi
• Idiopatik
• Berhubungan dengan HLA-B27
Gejala artikular
Gejala ekstra-articular
• Uveitis anterior unilateral
• Demam, lemas, penurunan BB
• IBD
Pemeriksaan Fisik
28
Seorang wanita berusia 70 tahun datang ke dengan keluhan
nyeri pinggang yang dialami sejak 2 bulan yang lalu. Pasien
mengeluh nyerinya semakin lama semakin memberat. Pasien
menyangkal adanya riwayat trauma. Pada pemeriksaan
radiologis lumbosacral didapatkan gambaran sebagai berikut.
Diagnosis yang tepat pada kasus ini adalah?
A. Spondilolisthesis
B. Spondilosis
C. Spondiloarthrosis
D. Spondilitis
E. Spondilolisis
Seorang wanita berusia 70 tahun datang ke dengan keluhan
nyeri pinggang yang dialami sejak 2 bulan yang lalu. Pasien
mengeluh nyerinya semakin lama semakin memberat. Pasien
menyangkal adanya riwayat trauma. Pada pemeriksaan
radiologis lumbosacral didapatkan gambaran sebagai berikut.
Diagnosis yang tepat pada kasus ini adalah?
A. Spondilolisthesis
B. Spondilosis
C. Spondiloarthrosis
D. Spondilitis
E. Spondilolisis
Etiologi Manifestasi klinis
• Konservatif
• Indikasi Pergeseran vertebra <50%
• Istirahat
• Fisioterapi
• NSAID atau injeksi steroid
• Bedah
• Indikasi :
• Terapi konservatif gagal
• Pergeseran vertebra >50%
• Prosedur Fusi vertebra
A. Spondilolisthesis
B. Spondilosis OA pada vertebrae
C. Spondiloarthrosis tidak spesifik
D. Spondilitis infeksi pada ligament dan tendon
E. Spondilolisis fraktur pars interartikularis, displacement (-)
Rheumatologi
29
Seorang wanita berusia 18 tahun datang dengan keluhan badannya
terasa lemas, nyeri sendi, serta sariawan berulang di mulut tetapi tidak
nyeri yang dialami sejak 3 bulan ini. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
konjungtiva pucat dan ruam makular di wajah berbentuk seperti kupu-
kupu. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 8 mg/dL,
proteinuria (++) dan hematuria (+)
Pemeriksaan penunjang lanjutan yang paling spesifik pada kasus ini
adalah?
A. ANA test
B. Anti-Smith
C. Anti-CCP
D. HLA-B27
E. Rheumatoid factor
Seorang wanita berusia 18 tahun datang dengan keluhan badannya
terasa lemas, nyeri sendi, serta sariawan berulang di mulut tetapi tidak
nyeri yang dialami sejak 3 bulan ini. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
konjungtiva pucat dan ruam makular di wajah berbentuk seperti kupu-
kupu. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 8 mg/dL,
proteinuria (++) dan hematuria (+)
Pemeriksaan penunjang lanjutan yang paling spesifik pada kasus ini
adalah?
A. ANA test
B. Anti-Smith
C. Anti-CCP
D. HLA-B27
E. Rheumatoid factor
Definisi
Etiologi
• Genetik, hormonal, lingkungan
• Obat obatan: CBZ, metildopa,
isoniazid, dll
Pemeriksaan Penunjang
Subacute Cutaneus LE
Chronic Cutaneus LE
• Plak kemerahan
• Seolah-olah kulit menebal
• Jaringan parut (+)
233
Derajat Tatalaksana
• Ringan: • Non-farmakologi:
• Manifestasi kulit • Sunscreen
• Artritis • Farmakologi
• Sedang • Kortikosteroid:
• Trombositopenia • MP 0.5-1mgbb/hari
• Nefritis ringan • Prednisone 0.5mgbb/hari
• Berat • Immunomodulator
• Trombositopenia berat
• Nefritis berat (AKI CKD
grade 3>>)
A. ANA test pemeriksaan awal pada SLE
B. Anti-Smith
C. Anti-CCP pada rheumatoid arthritis
D. HLA-B27 pada ankylosing spondilitis
E. Rheumatoid factor pada rheumatoid arthritis
Rheumatologi
30
Seorang wanita 42 tahun datang dengan fraktur kollum femoris sinistra
setelah terjatuh dari kamar mandi sejak 3 jam SMRS. Pasien memiliki riwayat
konsumsi obat asma sejak kecil. Pasien masih dalam keadaan aktif menstruasi
dan mengkonsumsi KB pil. Dari hasil pemeriksan radiologi tambak tulang
femur porotik. Dari hasil pemeriksaan BMD-DXA, didapatkan hasil -4.
Diagnosis yang tepat pada kasus ini adalah?
A. Osteoporosis primer
B. Osteoporosis sekunder
C. Osteoporosis senilis
D. Osteoarthritis primer
E. Osteoarthritis sekunder
Seorang wanita 42 tahun datang dengan fraktur kollum femoris sinistra
setelah terjatuh dari kamar mandi sejak 3 jam SMRS. Pasien memiliki riwayat
konsumsi obat asma sejak kecil. Pasien masih dalam keadaan aktif
menstruasi dan mengkonsumsi KB pil. Dari hasil pemeriksan radiologi tambak
tulang femur porotik. Dari hasil pemeriksaan BMD-DXA, didapatkan hasil -4.
Diagnosis yang tepat pada kasus ini adalah?
A. Osteoporosis primer
B. Osteoporosis sekunder
C. Osteoporosis senilis
D. Osteoarthritis primer
E. Osteoarthritis sekunder
OSTEOPOROSIS PRIMER
TRABECULAR BONE
• Idiopatik
• Tipe 1 (postmenopausal)
• Tipe 2 (senilis)
• Loss of trabecular bone
NORMAL OSTEOPOROSIS
CORTICAL BONE
OSTEOPOROSIS SEKUNDER
• Penyakit sistemik (SLE,MM,CKD)
• Obat-obatan (glukokortikoid, GnRH
antagonis, SSRI)
• Loss of cortical bone NORMAL OSTEOPOROSIS
239
MED+EASY
240
RESORPSI TULANG > PEMBENTUKAN TULANG
241
Anamnesis
• Fraktur akibat trauma ringan
• Tubuh makin pendek
• Penyakit sistemik
• Riwayat konsumsi obat
• Menopause dini
Pemeriksaan Fisik
• Tinggi badan
• Deformitas tulang
• Kifosis dorsal (dowager’s hump)
242
Pemeriksaan Penunjang
• DPL, Kadar kalsium serum & urin, fungsi hati, kadar 25-OH-vitamin D
• X-Ray : penipisan korteks dan daerah trabekuler lebih lusen
• Bone mass densitometry (BMD)/Dual-energy X-Ray Absorptiometry (DXA)
Indikasi BMD/DXA
243
Tatalaksana
• Atasi faktor risiko yang dapat
dicegah
USIA KALSIUM
• Vitamin D :
INTAKE
• <50 tahun → 200 IU/hari (mg/d)
• 50-70 tahun → 400 IU/hari Young children (1-3 tahun) 500
• > 70 tahun → 600 IU/hari Older children (4-8 tahun) 800
• Aktivitas fisik
Young adult (9-18 tahun) 1300
• Terapi Farmakologi
Men and women (19-50 tahun) 1000
• Antiresorptive agent
Men and women ( 51 tahun 1200
• Terapi hormone estrogen
keatas)
• SERMS
• Terapi spesifik : Bifosfonat,
Denosumamb
244
A. Osteoporosis primer penyebab idiopatik
B. Osteoporosis sekunder
C. Osteoporosis senilis usia diatas 70 tahun
D. Osteoarthritis primer tidak tepat
E. Osteoarthritis sekunder tidak tepat
Terima Kasih
#OneShotBersamaMedsense +