Anda di halaman 1dari 29

Antihipertensi

EM Sutrisna
HIPERTENSI
 Definisi (konseptual)
– Risiko tanpa tindakan meningkatkan
penyakit cardiovaskular (car-vas)
– Keuntungan tindakan, menurunkan
penyakit car-vas
– Peningkatan risiko & cost tindakan
 Definisi operasional
 Prevalensi
 Insidensi
 Klasifikasi
 Risiko populasi
 Deteksi & pengontrolan
> 95% Normal
< 5% Hipertensi

Hipertensi Risiko kardiovaskular


Risiko stroke
Risiko p. j. koroner
Pengukuran Tekanan Darah

 Pengukuran tekanan darah klinik


 Duduk beberapa menit pada ruang yang
tenang
 Gunakan manset standar

 Gunakan Korotkoff fase 5 (suara


menghilang) untuk penetapan tekanan
diastolik
 Manset dipasang setinggi jantung

 Alat pengukuran tekanan darah selalu


divalidasi
PENGUKURAN
 Pasien duduk beberapa menit
– Ruang tenang
– Duduk yang nyaman
– Rileks
– Fossa cubiti setinggi jantung
 Pasien berbaring/berdiri
– Tanpa baju ( antara manset & lengan)
BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TEKANAN DARAH
Masukan Stress Genetik Obesitas Faktor
Jumlah nefron
Natrium>> endotelium

Retensi Na Permukaan Sel


Aktivitas Renin membran
Ginjal Hiper
filtrasi S. Simpatetik angiotensin>>
insulinemia

Volume Konstriksi
cairan vena

Konstriksi Hipertropi
Preload Kontrakbilitas fungsional struktur

Tek. Darah = Isi sekuncup x Tahanan perifer


Hipertensi = Isi sekuncup dan/atau Tahanan perifer
JNC 7 2003
Table 1. Classification and Management of
Blood Pressure for adults aged 18 years or
older
BP Systolic BP, Diastolic BP,
Classification mmHg* mmHg*
Normal < 120 and < 80

Prehypertension 120-139 or 80-89

Stage 1 140-159 or 90-99


hypertension

Stage 2 ≥ 160 or ≥ 100


hypertension

JAMA. 2003, 289:2560-72).


ETIOLOGY

 Primer > 95%


 Sekunder:
Akibat obat/faktor eksogen
Dihubungkan dgn kelainan ginjal
Dihubungkan dgn kelainan endokrin
Dihubungkan dgn koarkatasi aorta/autitis
Kehamilan
Kelainan syaraf
Pembedahan
Evaluasi Klinik

 Riwayat klinik
 Pemeriksaan fisik

 Pengukuran tekanan darah

 Pemeriksaan laboratorium

 Definisi & klasifikasi hipertensi

 Stratifikasi penderita dengan


risiko kardiovaskular
Terapi

 Goal terapi
 Strategi manajemen

 Pengukuran gaya hidup

 Terapi obat penurunan tekanan darah

 Edukasi dan kepatuhan terapi

 Hipertensi refrakter

 Terapi obat lain

 Tindak lanjut
The JNC 7 Table 1. Classification and Management of Blood Pressure
Report for adults aged 18 years or older
2003 Management*
Initial drug therapy
BP Systolic BP, Diastolic BP, Lifestyle Without compelling With compelling
Classification mmHg* mmHg* modifications indication indication
<`120 and < 80 Encourage
Normal

80-89 yes No antihypertensive Drug (s) for the


Prehypertension 120-139 or
drug compelling indication

Stage 1 140-159 or 90-99 yes Drug(s) for the compelling


Thiazide type diuretics indication
hypertension for most, may consider Other antihypertensive
ACE inhibitor, ARB, drugs ( diuretics, ACE
Inhibitor, ARB, β-
CCB, β-blocker or blocker, CCB as needed
combination

Stage 2 ≥ 160 or ≥ 100 yes 2 drug combination Drug for the compelling
(usually Thiazide type indication
hypertension Other antihypertensive
diuretics and ACE ( diuretics,ACE Inhibitor,
Inhibitor or ARB, β- ARB, β-blocker, CCB
blocker and CCB as needed

JAMA. 2003;289:(DOI
10.1001/jama.289.19.2560).
Control of Blood Pressure and
Antihypertensive Sites of
Action
BP is controlled
via changes in
Sympathetic
• Cardiac output Stimulation
• Vasomotor tone
• Plasma volume 1 3

Sympathetic Heart
Stimulation

Postcapillary Venules 1 -Blockers


12 (Capacitance Vessels) 1-Blockers
Sympathetic
Stimulation Precapillary Arteriole 2 Vasodilators
(Resistance Vessels)
1 3 ACE Inhibitors
Renin 12 AT1-RA
4 Activates
Angiotensin
3 Sympathetic 4 Diuretics
Activates
3 Stimulation
Kidney Aldosterone
Algorithm for Treatment of Hypertension
Diuretik
 FD: meningkatkan eksresi Na, Cl dan
air sehingga mengrangi volume
plasma,&CES, cardiac out put
berkurang sehingga tekanan darah
turun
 Dibagi:
– Diuretik tiazid
– Loop diuretik/diuretik kuat
– Diuretik hemat kalium
 Tiazid:efek hipotensinya belangsung lebih lama
dan pd dosis yg lebih rendah dari efek
diuretiknya. Efek hipotensinya berlangsung
setelah 2-3hr minum obat &mencapai maksimum
setelah 2-4 minggu. Ex: Hct(hidroklortiazid). Efek
samping: hipokalemia,
hipoMg,hipoNa,hiperCa,hiperglikemia dll
 Loop diuretik.
– Efek antihipertensi lebih kuat&efektif pd pd ggn
ginjal&jantung dibanding tiazid.
– Onset cepat&efek diuretiknya >kuat dari tiazid
– Durasi/masa kerja singkat shg diberikan 2X/hr
– Efek samping:sama dg tiazid tapi tidak menyebabkan
hiperkalsemia
– Ex: furosemid
 Diuretik hemat kalium
– Merupakan diuretik lemah
– Tidak menyebabkan kehilangan kalium
– Dapat menyebabkan hiperkalium jika diberikan
pd gn fungsi ginjal, dikombinasi dg
ACEinhibitor, AINS dan suplemen kalium
– Digunakan terutama dikombinasi dg diuretik
lain untuk mengurangi efek hipoK+
– Ex: spironolakton
ACE inhibitor(angiotensin
converting enzim inhibitor)
 FD: menghambat konversi angiotensin I menjadi
angiotensin II shg vasodilatasipenurunan
sekresi aldosteronpeningkatan ekskresi natirum
dan air serta retensi kalium
 Efek samping:
– Batuk kering: 10-20 % pasien
– Rash &gangguan kecap (pd kaptopril)
– Udem angioneurotik
– Gagal ginjal akut pd penderita stenosis arteri bilateral
renalis
– Proteinuria
– Hiperkalemia
 Ex: captopril, ramipril dll
Sistem renin-angiotensin
SKEMA SISTEM RENIN-ANGIOTENSIN
Angiotensinogen Tanda macula densa
Tek. Arteri ginjal
Renin
Angiotensin I Aktivitas saraf ginjal
Converting enzim
Angiotensin II Angiotensin III
Angiotensinase A

Adrenal Intestine CNS Sistem Otot Jantung


Ginjal halus
cortex saraf
periferal vascular
Fasilitasi Kontraktilitas
Aldosteron
adrenergik
Simpatetik

Reabsorpsi Reabsorpsi Rasa haus Pelepasan Vaso


nefron distal air & garam garam vasopresin konstriksi
Pertahankan/ Isi sekuncup
tingkatkan ECFV Tahanan
periferal
total
Terapi Ace Inhibitor
 Menurunkan tekanan darah
(optimal)
 Mengurangi endotelin-1 (ET-1)

 Kurangi kelainan mesangium

 Mengurangi albuminuria

 Menghambat penurunan laju


filtrasi glomerulus
 Menambah aliran plasma ginjal

 Preservasi fungsi ginjal


INTRAGLOMERULAR PRESSURE

Angio II Angio II
Arterial
pressure 

ET-1
ET-1
++
20
afferent mmHg efferent
110 mmHg 50 mmHg

Excess glomerular
pressure
Bowman’s
capsule

Microalbuminuria
hyperfiltration
 ACE Inhibitor didasarkan hasil uji
klinik digunakan untuk
pencegahan progres gagal ginjal
– penderita nefropati NIDM
– penderita nefropati IDDM
– penderita IDM dgn TD normal
+mikroalbuminuria
– penderita IDDM + mikroalbuminuria
+ fungis ginjal normal
– Bukan penderita DM dengan
proteinuria yang jelas
Penghambat adrenergik
 Penghambat adrenoseptor
– Beta blocker
– Alpha blocker
 Penghambat saraf adrenergik
– Reserpin
– Guanetidin
 Adrenolitik
sentral: klonidin
 Penghambat ganglion:trimetafan
Beta blocker
 Farmakodinamik:
– Mengurangi denyut jantung &kontraksi miokard
– Menghambat pelepasan nor epineprin
– Menghmabat sekresi renin
– Efek sentral
 Penurunan tekanan drah berlangsung lambat,, efek mulai terlihat
dalam 24 jam sp 1minggu. Pd orang normal pemberian obat ini
secara kronik tidak menyebabakan hipotensi
 Efek samping:
– Bronkospasme
– Memperburuk ggn pembuluh darah perifer
– Lelah,insomnia
– menutupi gejala gejala hipoglikemik
– Eksaserbasi gagal jantung
– Menurnkan kolesterol HDL
 KI: asma,penyakit paru obstruksi menahun,gagal jantung dg
disfungsi sistolik, blok AV derajad 2-3, tidak boleh dihentikan
mendadak pd penderita PJK
 Ex: propanolol, labetolol,
Alpha blocker
 FD:menghambat reseptor alpha-1 di pembuluh
darah thd efek vasokontriksi epineprin&nor
epineprin shg terjadi dilatasi arteriole &vena
 Dapat menurunkan kolesterol,trigliserida
&menaikkan HDL, menurunkan resistensi insulin
 Efek samping:
– Hipotensi ortostatik (paling sering)
– Sakit kepala
– Palpitasi
– Udem perifer
– Hidung tersumbat dll
 Ex: prasozin, doxasozin,labetolol(alpha-beta
blocker)
Adrenolitik sentral
 FD: menghambat efek adrenergik dg mengurangi
resistensi perifer, curahn jantung (pd awal
terapi),&mengurangi denyut jantung
 Efek samping: mulut kering, sedasi,hilang dalam
2-4 mg meskipun obat diteruskan. Jika
digunakan tunggal dpt terjadi retensi cairan
 Penghentian obat mendadak menimbulkan gejala
putus obat berupa: gugup, sakit kepala, nyeri
abdomen, takhikardi, berkeringat dll
 Ex: klonidin,metildopa
Penghambat saraf adrenergik
 Reserpin:
– mengurangi reistensi perifer, denyut jantung
&curah jantung. Dapat terjadi retensi cairan
jika tidak bersama diuretik
– Mulai kerja lama, masa kerja panjang
 Guanetidin:
– Mengurangi curah jantung &resistensi perifer
– Sekarang jarang digunakan karena:
 Sukar mengatur dosis tanpa menyebabkan hipotensi
ortostatik
 Adanya obat antihipertensi lain yg efek sampingnya
lebih jarang/kurang
Calcium chanel blockers(CCBs)
 FD:
– Menghambat masuknya ion Ca2+ kedalam sel
– Punya efek inotropik negatif
 Dibedakan 5 golongan:
– Dihidropiridin: nifedipin,amlodipin
– Difenilalkilamin:verapamil, galopamil
– Benzotiazepin:diltiazem
– Piperazin:flunarisin, sinarizin
– Lain lain:prenilamin
 Obat ini akan menyebabkan dilatasi arteriole dan
sedikit dilatasi vena, inotropik negatif &
konotropik negatif&penghambatan konduksi AV
 Efek samping:
– Dihidropiridin menyebabkan vasodilator kuat (hipotensi
terlalu cepat)
– Refleks simpatis yg kuat berupa takhikardi, palpitasi yg
dapat mencetuskan serangan angina pd penderita PJK
– Sakit kepala, palpitasi, muka merah akibat vasodilatasi
yg kuat
– Edem perifer
– Bradiaritmia&ggn konduksi (verapamil)

Anda mungkin juga menyukai