Anda di halaman 1dari 26

HIPERTENSI

Egi ulfakiah
Rifky Fatkhan Nur Adifa
Definisi
Tekanan darah
 Tekanan yang dihasilkan oleh darah terhadap
pembuluh darah agar darah dapat masuk ke jaringan
Tekanan sistolik
 Tekanan yang dihasilkan oleh darah terhadap
pembuluh darah pada saat katup aorta membuka
(darah keluar dari jantung melalui ventrikel)
Tekanan diastolik
 Tekanan yang dihasilkan oleh darah dari pembuluh
darah pada saat katup aorta menutup (darah masuk
kedalam jantung melalui atrium)
Tekanan nadi
 Perbedaan tekanan antara tekanan sistolik dan
diastolik
Klasifikasi
Hipertensi primer/essensial/idiophatic
 Hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya
(90% dari populasi hipertensi)
Hipertensi sekunder
 Hipertensi yang diketahui penyebabnya (biasanya
umur < 30 th / > 60 th)
Hipertensi resisten
 Tekanan darah tetap tinggi (sistolik > 160 mmHg
atau dan diastolik > 100 mmHg) walaupun telah
memakai 3 macam obat anti hipertensi dgn dosis
maksimal
Lanjutan
Hipertensi Maligna / Accelerated
hipertension
 Hipertensi krisis baik hipertensi
emergency maupun hipertensi urgency
yang mengancam otak, mata, dan ginjal
serta ditandai dengan adanya papil edema.
Berapa besarnya tekanan darah normal pada
seorang individu ?

Tidak tau
JNC VII
Klasifikasi Sistolik (mmHg) Diastolik(mmHg)

Normal < 120 Dan < 80

Prehypertensi 120-139 Atau 80-89

Hypertensi grade I 140-159 Atau 90-99

Hypertensi grade II ≥ 160 ≥ 100


Elderly Systolic Hypertension ESH / JNC VII

Klasifikasi Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)

Normal < 120 Dan < 80

Prehypertensi 120-139 Atau 80-89

Hypertensi grade I 140-159 Atau 90-99

Hypertensi grrade II ≥ 160 ≥ 100

Isolated St 1 140-159 < 90

Isolated St 2 ≥ 160 < 90


Chinese Hypertension Society
Sistol (mmHg) Diastol (mmHg) CHS – 2005

< 120 < 80 Normal

120-129 80-84 Normal-tinggi

130-139 85-89

Tekanan darah tinggi

140-159 90-99 Tingkat 1

160-179 100-109 Tingkat 2

≥ 180 ≥ 110 Tingkat 3

≥140 ≤ 90 Hipertensi sistol


terisolasi (isolated
systolic
Hypertension/ISHI)
Klasifikasi Hipertensi menurut
WHO
Kategori Sistol Diastol

Optimal < 120 < 80


Normal <130 < 85
Normal tinggi 130-139 85-89

Tingkat 1 (hipertensi 140-159 90-99


ringan)
Tingkat 2 (hipertensi 160-179 100-109
sedang)
Tingkat 3 (hipertensi ≥ 180 ≥ 110
berat)
Hipertensi sistol ≥ 140 ≥ 90
terisolasi (isolated
Systolic hypertension)
Diagnosa
1. Beberapa kali kunjungan (minimal 3x) dan
diambil harga rata – rata dari sistolik dan
diastoliknya.
2. Bisa 1x kunjungan, tetapi tekanan darah sistolik
≥ 200 mmHg atau dan diastolik ≥ 120 mmHg
dan pasien dalam keadaan sadar serta rileks 5
menit sebelum pengukuran.
3. Bisa 1x kunjungan, tetapi didapat riwayat
hipertensi yang jelas.
4. Tidak merokok dan minum kopi minimal 30
menit sebelum pengukuran.
5. Manset harus menutupi minimal 80% lingkar
lengan atas.
Pengobatan hipertensi
Non Farmakologi = Modified lifestyle
 Alkohol
 Rokok
 Kopi
 Garam natrium
 BB
 Olahraga
 Stres
 Buah – buahan/ sayur – sayuran
Farmakologi
Golongan obat :
 Renin Angiotensin Inhibitor
◦ ACE innhibitor
◦ Angiotensin 2 reseptor bloker
◦ Renin inhibitor
Tidak direkomendasikan/efek samping :
Batuk, kehamilan, hiperkalemia, hipokalemia,
gangguan fungsi ginjal cek ureum kreatinin
berkala
Lanjutan
 Antinergi Bloker
◦ Beta Bloker
◦ Alfa Bloker
◦ Sentral
◦ Perifer
Tidak direkomendasikan/efek samping :
◦ Bradikardi, AV blok, CHF, asma, PPOK
◦ Lemas, hipotensi ortostatik
◦ Mulut kering, sedasi, jangan sampai putus obat
(tensi bisa naik mendadak) jangan berikan pada
CVD
◦ Sekresi asam lambung naik, depresi
Lanjutan
 Antagonis kalsium (calcium channel
blocker)
◦ Dihidropiridin
◦ Non dihidropiridin
Tidak direkomendasikan/ efek samping :
Bradikardia, AV blok, CHF, Nifedipin jangan
digunakan.
Lanjutan
 Diuretik
◦ Golongan Tiazid
◦ Loop diuretik
◦ Hemat kalium
Tidak direkomendasikan/efek samping :
Hipokalemia, hiponatremia, gangguan fungsi
hati, Gout.
 Vasodilator direk
Tidak direkomendasikan/efek samping :
Jarang digunakan kecuali Nitropruside
(hipertensi emergency)
Classification and management of Blood
Pressure for adult
Initial Drug Therapy
BP clasification SBP DBP mmHg Lyfestyle Without compelling With compelling
mmHg modification indication indication

Normal < 120 And < 80 Encourage


Prehypertension 120-139 Or 80-90 Yes

Stage 1 140-159 Or 90-99 Yes Thiazid type Drug(s) for the


hypertension diuretics for most, compelling
nay consider ACEI, indication, other
ARB, BB, CBB, or antihypertensive
combination drugs (diuretics
ACEI, ARB, BB,
CCB) as needed

Stage 2 = 160 Or = 100 Yes Two drug


Hypertension combination for
most (usually
thiazide type
diuretic and ACEI
or ARB or BB or
CCB
JNC VII Compelling Indications for Drug Classes
Compelling Indication Initial Therapy Options Clinical Trial Basis

Heart Failure Diuretic, BB, ACEI, ARB, Merit-HF, COPERNICUS,


Aldo ANT CIBIS, SOLVO, AIRE, TRACE,
Val-HeFT, RALES
Post-MI BB, ACEI, Aldo ANT ACC/AHA Post-MI,
Guidelines, BHAT, SAVE,
Capricon, EPHEUS
High CAD Risk Diuretic, BB, ACEI, CCB ALLHAT, HOPE, ANBP2,
LIFE, CONVINCE
Diabetes Mellitus Diuretic, BB, ACEI, ARB, NKF_ADA Guidline,
CCB UKPDS, ALLHAT
Cronic Kidney Disease ACEI, ARB NKF Guidelines, Captooril
Trial, RENAAL, IDNT, REIN,
AASK
Reccurent Stroke Diuretic Progres

Prevention ACEI
Lanjutan
Type of hypertension BP goal (mmHg)

Uncomplicated < 140/90

Complicated

Diabetes mellitus < 130/80

Kidney disease < 130/80

Other high risk (stroke, mycordial infraction) < 130/80


Algoritma Penanggulangan Hipertensi
Target tekanan darah tidak terpenuhi (<140/90 mmHg)
atau (130/80 mmHg pada pasien DM, penyakit ginjal kronik
, ≥ 3 faktor resiko atau adanya penyakit penderita tertentu

Obat antihipertensi inisial


Tanpa indikasi khusus
Dengan indikasi khusus
Hipertensi tingkat 1 (sistolik
140-159 mmHg atau diastolik
Hipertensi tingkat 2
90-99 mmHg)
(sistolik > 160 mmHg
Obat – obatan untuk atau diastolik > 100
Diuretik golongan tiazid dapat
indikasi khusus tersebut mmHg
dipertimbangkan pemberian
ditambah obat
ACEI, BB, CCB atau kombinasi
antihipertensi (diuretik,
ACEI, BB, CCB) Target tekanan darah tidak Kombinasi dua obat,
terpenuhi biasanya diuretik
dengan ACEI , BB, atau
Optimalkan dosis obat atau beri
CCB
tambahan obat antihipertensi lain.
Pertimbangkan untuk konsultasi
dengan dokter spesialis
Hipertensi Kritis
 Hipertensi krisis adalah suatu keadaan dimana
tekanan darah harus diturunkan dengan cepat
untuk menghidarkan perburukan keadaan pasien.
 Hipertensi emergency adalah suatu keadaan
dimana tekanan harus diturunkan dalam tempo
paling lama 2 jam dengan target turunnya tekanan
darah sebanyak 25% dari MAP (Mean Arterial
Pressure)
 Hipertensi urgency adalah suatu keadaan dimana
tekanan darah harus diturunkan paling lama 24
jam dengan target turunnya tekanan darah 25%
dari MAP.
Pengobatan Hipertensi Krisis
 Furosemid inj 1 ampul
 Captopril 25 mg sublingual (jika pasien sadar), cek tensi setiap 30
menit. Pemberian captopril sublingual dapat di ulang s/d 4x
 Diltiazem inj bolus IV 0,25 mg/kg BB (10-12,5 mg). Berikan
diltiazem inj 5-10 mg tiap 1 jam atau 1 ampul diltiazem 50 mg
dimasukan dalam infus cairan 250 cc dan berikan selama 6 jam.
Bila tensi tidak turun dalam tempo setengah jam naikkan tetesan
infus menjadi 4 jam.
 Apabila tercapai terget tetesan diltiazem dapat diperlambat
misalnya, 1 ampul diltiazem dengan cairan infus 250 cc selama 12
jam
 Captopril oral 2x25 mg atau 3x25 mg. Captopril jangan diberikan
bila kadar kalium darah >5,5. berikan obat anti hipertensi lain,
termasuk juga hitrin (Alfa Blocker) dengan dosis langsung 2x1 mg
atau 2x2 mg.
 Setelah 2 jam pertama, cek tensi tiap jam. Bila sistolik >200 atau
dan diastolik >120 berikan captopril sublingual. Bila tetep tinggi
tetesan diltiazem dapat di naikkan kembali dan obat oral ditambah
lagi.
Hipertensi pada kehamilan
Macam – macamnya :
1. Hipertensi yang dipicu oleh kehamilan tetapi tanpa
proteinuria dan kejang (hipertensi gestasional)
2. Hipertensi yang dipicu oleh kehamilan dengan
proteinuria dan kejang.
- Eklampsia : proteinuria +, kejang +
- Pre eklampsia : proteinuria +, kejang –
3. Hipertensi kronik
Hipertensi yang sudah terjadi sebelum hamil.
4. Kombinasi hipertensi kronik yang bertambah berat
pada saat hamil.
Proteinuria + atau dan kejang +, riwayat hipertensi
sebelum hamil.
Terapi HT pada kehamilan
 Semua obat dapat diberikan kecuali ACE
inhibitor dan hidralazin.
 Hipertensi pada kehamilan baru diterapi
bila sistolik > 150 mmHg atau dan
diastolik > 100 mmHg.
 Target tekanan darah sistolik 140-150
mmHg dan diastolik 100 mmHg
Lanjutan
 Obat yang paling baik adalah adrenergik
bloker sentral (metildopa) dengan dosis
dinaikkan bertahap mulai 500 mg sampai
maksimal 4 gr sehari.
 Terminasi kehamilan baru dianjurkan bila
bayi diperkirakan viabel diluar kandungan
atau kehamilan 37 minggu ke atas.
Eklampsia merupakan krisis hipertensi
sedangkan pre eklampsia bukan
 Hipertensi yang dipicu kehamilan dapat
bertahan s/d maksimal 3 bulan post partum

Anda mungkin juga menyukai