Anda di halaman 1dari 44

Epidemiologi Hipertensi

Kelompok 3
Agenda
Definisi dan Etiologi Hipertensi
A
B Faktor Resiko Hipertensi

C Epidemiologi Hipertensi WHO

D
Epidemiologi Hipertensi CDC

E
Epidemiologi Hipertensi di Indonesia dan Maluku

F
Tatalaksana Farmako dan Non-farmako
G
Upaya Pencegahan
Definisi dan Etiologi
Hipertensi
Definisi
• Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah
peningkatan darah sistolik lebih dari 140
mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari
90 mmhg pada dua kali pengukuran dengan
selang waktu lima menit dalam keadaan cukup
istirahat/tenang

Silent killer
• Gejala dapat bervariasi pada masing-masing
individu yaitu, sakit kepala/rasa berat di
tengkuk, vertigo, jantung berdebar-debar,
mudah lelah, penglihatan kabur

Direktorat Penyakit Tidak Menular. Buku Pedoman Pengendalian Hipertensi. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI, 2013
Klasifikasi Hipertensi
Hipertensi Primer
• Hipertensi yang penyebabnya tidak diketahui (idiopatik),
walaupun dikaitkan dengan kombinasi faktor gaya hidup
seperti kurang bergerak dan pola makan. Terjadi pada
sekitar 90% penderita hipertensi

Hipertensi Sekunder
• Hipertensi yang diketahui penyebabnya. Pada sekitar 5-
10% penderita hipertensi, penyebabnya adalah penyakit
ginjal. Pada sekitar 1-2% penyebabnya adalah kelainan
hormonal atau pemakaian obat tertentu

Direktorat Penyakit Tidak Menular. Buku Pedoman Pengendalian Hipertensi. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI, 2013
Klasifikasi tekanan darah Tekanan darah sistolik Tekanan darah diastolic
(mmHg) (mmHg) Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation
and Treatment of high blood pressure. The JNC VII report.
Normal <120 dan <80 J Am Med Assoc 2003

Prehipertensi 120-139 atau 80-89

Hipertensi stage 1 140-159 atau 90-99

Hipertensi stage 2 >160 atau >100

Klasifikasi Hipertensi JNC VII

Kategori Tekanan darah sistolik/tekanan darah


diastolic (mmHg)

Normotensi
Optimal <120/80
Normal 120-129/80-84
Normal tinggi 130-139/84-89
Hipertensi
Grade 1 (ringan) 140-159/90-99
Grade 2 (moderate) 160-179/100-109
Klasifikasi hipertensi ESH (The European Society of Hypertension)
ESH/ESC Guidelines for the management of arterial hypertension. Grade 3 (berat) >180/>110
J Hypertension 2013, 31. Hipertensi sistolik terisolasi >140/<90
Kategori Sistolik Diatolik

Optimal <120 dan <80


Klasifikasi hipertensi ESC (The European Society of Cardiology)
Normal 120-129 dan/atau 80-84 ESH/ESC Guidelines for the management of arterial hypertension.
J Hypertension 2013, 31
Normal tinggi 130-139 dan/atau 85-89

Hipertensi grade 1 140-159 dan/atau 90-99

Hipertensi grade 2 160-179 dan/atau 100-109

Hipertensi grade 3 ≥180 dan/atau ≥110


Kategori Tekanan Darah Sistol Tekanan Darah Diatol
Hipertensi sistolik terisolasi ≥140 dan <90
(mmHg) (mmHg)

Optimal < 120 < 80


Normal < 130 < 85
Normal-Tinggi 130-139 85-89
Tingkat 1 (Hipertensi Ringan) 140-159 90-99
Sub-group: perbatasan 140-149 90-94
Tingkat 2 (Hipertensi Sedang) 160-179 100-109

Tingkat 3 (Hipertensi Berat) ≥ 180 ≥ 110

Hipertensi sistol terisolasi ≥ 140 < 90

Klasifikasi hipertensi World Health Organization (WH (Isolated systolic hypertension)

O)/ The International Society of Hypertension (ISH) Sub-group: perbatasan 140-149 <90
Faktor Resiko
Hipertensi
1. Faktor Genetik

Usia, dimana usia diatas 45 tahun akan lebih banyak mengalami hipertensi.
JenisKelamin, pria maupun wanita memiliki resiko untuk menderita hipertensi, pada umur < 45
tahun proporsi laki-laki lebih banyak untuk hipertensi sedangkan diatas 55 tahun resiko pria dan
wanita terhadap hipertensi relatif sama.
Ras (Suku), berdasarkan riwayat awal orang yang banyak mengalami hipertensi adalah orang-
orang Amerika.
Keturunan, adanya riwayat penyakit hipertensi pada garis keluarga (30-60% diturunkan secara
genetis).

Brashers, Valentina L. Aplikasi Klinis Patofisiologi Pemeriksaan dan Manajemen. Ed 2. Buku Kedokteran EGC: Jakarta; 2001.
Bustan MN. Epidemiologi: Penyakit Tidak Menular. Jakarta: Rineka Cipta; 2007
2. Faktor Lingkungan

Pola makan, diet, makan makanan kadar garam tinggi, makan kudapan dal
am jumlah banyak.

Merokok, sering minum-minuman yang beralkohol.

Inaktivitas fisik, olahraga tidak teratur, istirahat kurang, pekerja berat.

Obesitas.

Brashers, Valentina L. Aplikasi Klinis Patofisiologi Pemeriksaan dan Manajemen. Ed 2. Buku Kedokteran EGC: Jakarta; 2001.
Bustan MN. Epidemiologi: Penyakit Tidak Menular. Jakarta: Rineka Cipta; 2007
3. Faktor Psikologi

Beban ekonomi, dimana yang telah mengalami hipertensi harus memikirkan biaya
pengobatan, biaya hidup.

Stress, adanya beban psikologis dalam diri, pekerjaan yang berat.

Brashers, Valentina L. Aplikasi Klinis Patofisiologi Pemeriksaan dan Manajemen. Ed 2. Buku Kedokteran EGC: Jakarta; 2001.
Bustan MN. Epidemiologi: Penyakit Tidak Menular. Jakarta: Rineka Cipta; 2007
Epidemiologi WHO
Hipertensi
Peningkatan tekanan darah terjadi pada kira-kira 1,13 miliar dari total 7,32 miliar penduduk global (2015)

Hipertensi diperkirakan menyebabkan 7,5 juta (12,8%) total kematian

Prevalensi hipertensi tertinggi berdasarkan regio WHO ditemukan di Afrika dengan prevalensi sebesar
46%, sedangkan prevalensi terendah ditemukan di Amerika dengan prevalensi sebesar 35%

Pada tahun 2015, prevalensi hipertensi pada wanita diatas 18 tahun sekitar 20% dan pada laki-laki sekitar
24%.

• 5 negara dengan prevalensi tertinggi pada laki-laki ditemukan di Eropa (Croatia, Latvia,
Lithuania, Hungary, and Slovenia)
• 5 negara dengan prealensi tertingi pada wanita ditemukan di Afrika (Niger, Chad, Mali,
Burkina Faso, and Somalia)

Hampir di semua regio ditemukan prevalensi hipertensi lebih besar pada laki-laki dibanding perempuan

http://www.who.int/gho/ncd/risk_factors/blood_pressure_prevalence/en/
Prevalensi
Hipertensi,
(umur >18)
tahun 2015

http://www.who.int/gho/ncd/risk_factors/blood_pressure_prevalence/en/
Prevalensi Hipertensi Berdasarkan Jenis Kelamin
MALE FEMALE

http://www.who.int/gho/ncd/risk_factors/blood_pressure_prevalence/en/
http://www.who.int/gho/ncd/risk_factors/blood_pressure_prevalence/en/
Epidemiologi CDC
Hipertensi
Prevalence of hypertension among adults aged 18 and over, by sex and age: United
States, 2011–2014

Hypertension Prevalence and Control Among Adults: United States. Available at https://www.cdc.gov/nchs/products/databriefs/db220.htm
Penderita Hipertensi di USA menurut data karakteristik umur:
Kasus tertinggi pada kelompok umur ≥ 75 tahun yaitu 66,7% laki-laki dan 78,5% perempuan. Dan kasus
terendah pada kelompok umur 20- 34 tahun yaitu 11,1% laki-laki dan 6,8% perempuan.
Epidemiologi Indonesia dan Maluku
Hipertensi
Tatalaksana
Hipertensi
Algoritme Obat Anti Hipertensi

Muchid A, et all. Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Hipertensi. Jakarta: Bakti Husada; 2006.
Arif, M.Kapita Selekta Kedokteran. Jilid 2. Edisi III. Jakarta: Penerbitan Media Aesculapius FKUI.2008
Katzung, B.G.Farmakologi Dasar dan Klinik , Edisi III. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.2002
Terapi Non Farmakologi

Muchid A, et all. Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Hipertensi. Jakarta: Bakti Husada; 2006.
Arif, M.Kapita Selekta Kedokteran. Jilid 2. Edisi III. Jakarta: Penerbitan Media Aesculapius FKUI.2008
Katzung, B.G.Farmakologi Dasar dan Klinik , Edisi III. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.2002
Terapi Farmakologi

Muchid A, et all. Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Hipertensi. Jakarta: Bakti Husada; 2006.
Arif, M.Kapita Selekta Kedokteran. Jilid 2. Edisi III. Jakarta: Penerbitan Media Aesculapius FKUI.2008
Katzung, B.G.Farmakologi Dasar dan Klinik , Edisi III. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.2002
Terapi Farmakologi
Terapi Farmakologi
Pencegahan
Hipertensi
Pencegahan Hipertensi

Pencegahan Primer

Pencegahan Sekunder

Pencegahan Tersier
Pencegahan primer
Mengobati semua faktor resiko yang reversibel

Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Ed V. Jakarta: Interna Publishing; 2009.
Pencegahan Sekunder
• Mengobati kelainan non hemodinamik (beyond blood pressure
lowering) yaitu kelainan disfungsi endotel dan disfungsi vaskuler
• Mebobati kelainan hemodinamik degan obat anti hipertensi
sesuai guideline degan monoterapi maupun kombinasi yang
disesuaikan dengan compelling indication antara lain sebagai
berikut :
a) Penurunan tekanan darah sampai 140/90 mmHg pada semua
penderita hipertensi yang tidak berkomplikasi.
b) Penurunan tekanan darah samapi 130/80 mmHg pada penderita
diabetes dan penyakit ginjal kronik (resiko tinggi).
c) Penurunan tekanan darah sampai 125/75 mmHg pada pendeita
proteinuria >1g/hari
Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Ed V. Jakarta: Interna Publishing; 2009.
Pencegahan Tersier
Mengobati kerusakan target organ

Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Ed V. Jakarta: Interna Publishing; 2009.
Pencegahan menurut Laagh
• Menururt Laagh, mekanisme hipertensi ada dua bentuk, yaitu pada
pasien muda hipertensi karena kadar renin yang tinggi, sedang pada
orang tua hipertensinta disebabkan karena kadar renin yang rendah

• Maka dari itu pasa pasien hipertensi usia muda obatnya adalah
– A (ACE-I dan ARB) dan
– B (beta bloker),
sedangkan pada pasien tua dengan hipertensi obatnya adalah
– C (calsium channel blocker) dan
– D (diuretic)

Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Ed V. Jakarta: Interna Publishing; 2009.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai