God bless
Ureum kreatinin
X ray thoraks
EKG normal
Diagnosis Hipertensi esensial
Dd White collar hypertension, Nyeri akibat tekanan intraserebral, Ensefalitis
Tatalaksana
Tekanan darah ≥ 140/90, dewasa > 18th
Usia > 80th, TD ≥ 150/90 atau ≥ 140/90 jika beresiko tinggi (diabetes, penyakit ginjal)
Jika perlu, tambah obat lain mis. Spirinolactone, agen kerja sentral; β-bloker
Jika perlu, rujuk ke spesialis hipertensi
- CCB
R/ Amlodipin tab 5 mg No XX
S 1 dd tab 1
- Diuretik:
R/ Hidrokioratiazid tab 12,5 mg No XX
S 1 dd tab 1
- ACE inhibitor
R/ Kaptopril tab 12,5 mg No XX
S 1 dd tab 1
- Beta bloker
R/ Atenolol tab 50 mg No XX
S 1 dd tab 1
Edukasi Modifikasi gaya hidup
- nyeri dada di daerah sternum atau bawah sternum (substernal) atau dada
sebelah kiri dan kadang menjalar ke lengan kiri
- dapat menjalar ke punggung, rahang, leher atau ke lengan kanan
- nyeri dapat timbul di daerah epigastrum, leher, rahang, gigi, bahu
2. kualitas
- nyeri seperti ditekan benda berat atau diperas dan terasa panas
- kadang pasien mengeluh tidak enak di dada karena pasien tidak dapat
menjelaskan dengan baik
3. hubungan dan aktivitas
- nyeri timbul saat melakukan aktivitas, misal berjalan cepat, tergesa-gesa,
berjalan, mendaki atau naik tangga
- pada kasus berat, aktivitas ringan seperti mandi, menggosok gigi, makan
terlalu kenyang, emosi dapat timbul nyeri
- nyeri hilang saat pasien menghentikan aktivitas
- serangan angina dapat timbul saat istirahat atau tidur malam
4. lamanya serangan
- nyeri biasanya 1-5 menit, kadang erasaan tidak enak masih terasa setelah
nyeri hilang
- bila nyeri lebih dari 20 menit mungkin pasien mendapat serangan infark
miokard akut
- dapat timbul keluhan lain seperti sesak napas, perasaan lelah, nyeri dada
disertai keringat dingin, mual, muntah, sesak dan pucat
FAKTOR RISIKO
a. tidak dapat diubah
- usia >45 thn pada pria dan >55 thn pada wanita (umumnya setelah
menopause)
- jenis kelamin
Resiko laki-laki lebih besar daripada wanita (hormon estrogen endogen
yang bersifat protektif). Wanita dapat setara dengan laki-laki jika setekah
masa menopause
- riwayat keluarga
Jika keluarga sedarah terkena PJK sebelum usia 70 thn
b. dapat diubah
Mayor
Peningkatan lipid serum , hipertensi , merokok , konsumsi alkohol , DM , diet
tinggi lemak jenuh, kolesterol, kalori
Minor
Aktivitas fisik kurang , stress psikologik , tipe kepribadian
KLASIFIKASI ANGINA
1. Stable Angina Pectoris
- nyeri timbul saat sesuai dengan berat ringannya pencetus (selalu timbul
sesudah latihan berat, timbul sesudah latihan sedang jalan cepat ½ km,
timbul waktu latihan ringan jalan 100 m, jika gerak badan ringan jalan
biasa)
2. Unstable Angina Pectoris / angin duduk
- keluhan bertambah progresif, dapat terjadi saat istirahat maupun kerja
3. Angina Prinzmetal
- terjadi tanpa peningkatan beban kerja jantung, sering timbul saat istirahat
atau tidur, terjadi spasme arteri koroner yang menimbulkan iskemi jantung
di bagian hilir, kadang spasme berkaitan dengan arterosklerosis
- kelas I : aktivitas fisik biasa tidak mencetuskan angina, angina muncul jika
ada peningkatan aktivitas fisik (jalan cepat, OR dalam waktu lama)
- kelas II : adanya sedikit pembatasan aktivitas sehari – hari (naik tangga
dengan cepat, jalan setelah mkaan, stres, dingin)
- kelas III : benar – benar ada pembatasan aktivitas fisik (angina timbul saat
jalan 1 blok atau naik tangga 1 tingkat)
- kelas IV : tidak bisa melakukan aktivitas sehari – hari, bahkan saat istirahat
dapat timbul angina
Pemeriksaan PX FISIK
fisik - sewaktu terjadi serangan angina dapat tidak menunjukkan kelainan
- auskultasi terdengar derap atrial atau ventrikel dan murmur di daerah
apeks
- frekuensi denyut jantung dapat menurun, menetap, meningkat waktu
serangan angina
- dapat ditemukan perbesaran jantung
Pemeriksaan PX PENUNJANG
penunjang EKG
Tindakan bedah/
terapi lain -
Riwayat Penyakit
Keluarga -
Alergi Ya, sejak SMA
Riwayat Pribadi -
Alkohol Suka makan jeroan, gorengan, jarang makan sayur
Rokok Jogging 2x seminggu
Narkoba -
Pola makan Kooperatif, terlihat kesakitan
Olahraga STEMI NSTEMI
Pertanyaan Wajib Pasien Miocard infark Miocard infark
Peran Wajib yang seluruhnya ada sebagian
ditunjukkan gambaran Q T inverse atau ST
Hasil Pemeriksaan Fisik patologis depresi
Suhu 36,70C ST elevasi
HR 100x/ menit reguler
RR 18 x/ menit
TD 150/90 mmHg
Inspeksi Keadaan umum tampak kesakitan
(thoraks) DBN
Ictus cordis tampak pada SIC V linea midclavicularis
sinistra
Distensi JVP (-)
Palpasi
(thoraks) DBN
Ictus cordis teraba pada SIC V linea midclavicularis
Perkusi sinistra
(thoraks) DBN
Batas jantung kanan : NORMAL linea sternalis dextra
Batas jantung kiri : NORMAL SIC V-VII midclavicularis sinistra
Auskultasi Batas jantung-paru : Apakah ada kardiomegali ?
Letak auskultasi
- SIC 2 sinistra pulmonal
- SIC 2 dextra aorta
- SIC 4 lineasternum dextra & sinistra trikuspid
Suara Jantung Normal
Suara jantung tambahan ? (-)
Hasil Pemeriksaan
Penunjang
EKG
HR
(Skenario) 75x/menit
Effort never betrays us! God bless
Abnormalitas
Enzim jantung (Skenario) ST elevasi di anterolateral
R/ spuit 3cc No I
S.i.m.m
R/ Isosorbit Dinitrat tab 10mg No. III
S.1.d.d. tab I SL (jika nyeri bisa diulang 3x) SL sublingual
S.dd. tab 1
RUJUK DR. Sp. Jantung untuk dilakukan PCI
EDUKASI
- Merubah pola hidup sehat : makan sayur dan buah,
mengurangi makanan berlemak, melakukan aktivitas fisik
dan olahraga
- Teratur kontrol ke dokter
A - Lemas
- Mual
- Muntah
- Batuk terutama malam hari
- Pembengkakan pada ekstremitas
- Nyeri dada di-socrates-in lagi yg lengkap yaaah
sesak napas hilang - timbul
T Yg memperingan : istirahat atau tiduran setengah duduk
E (bantalnya ditinggiin gitoooooh…..)
Memberat saat : aktivitas, perubahan posisi, atau saat malam hari
(bila perlu kalau ada nyeri dadanya)
S
Riwayat Penyakit Dahulu
Penyakit relevan Tanyakan “pernah seperti ini ga sebelumnya” dan ada tidaknya
penyakit:
Hipertensi
Dislipidemia atau kolestrol tinggi
Diabetes Melitus
Alergi Riwayat gangguan atau penyakit jantung sebelumnya
Riwayat Penyakit -
Keluarga
Alergi -
Penyakit relevan Tanyakan riwayat :
Hipertensi
Dislipidemia atau kolestrol tinggi
Diabetes Melitus
Riwayat gangguan atau penyakit jantung sebelumnya, atau
ada yg sakit gini juga tidak.
Riwayat Life style
Smoke
Alcohol Ya
Drug Ya
Activity -
Bekerja di kantor dari pagi sampai malam,
Diet Jarang sekali olah raga
Tanyakan frekuensi makan dan komposisi makanan (gorengan
sayur buah, dll)
Hasil Pemeriksaan Fisik
BB/ TB IMT Obesitas
Suhu 36,50C
HR 110 x/ menit reguler
RR 22x / menit
TD 110/70 mmHg
Head to toe KU / kesadaran GCS
Edem ekstremitas (+)
Px fisik jantung
Inspeksi Dada: simetris, tidak ada jejas / tanda peradangan
(kemerahan, bengkak, pembengkakan),
Ictus cordis tampak pada SIC V linea midclavicularis
sinistra
Distensi JVP (+) palpasi jvpnya
Distensi vena leher (+)
Effort never betrays us! God bless
Hasil Pemeriksaan
Penunjang Kardiomegali (+)
1. X Ray thoraks Edema paru (+)
hipertrofi ventrikel kiri, atrial fibrilasi, perubahan gelombang T,
2. EKG dan gambaran abnormal lainnya.
Tx Akut
Oksigen 2-4L (nasal canul) saturasi 02 >95% selama 10-15mnt
R/ Furosemid IV 20mg No I
Infuse set makro No I
Spuit 3cc No I
Abocath No 20 No I
Kronik
Effort never betrays us! God bless
Diuretik
R/ Furosemid tab 40mg No XXX
S.1.d.d.tab I
ACE-I
R/ captopril tab 25mg No XXX
S.2d.d tab I pc
Beta bloker
R/ atenolol tab 50mg No XX
S.1.d.d. tab I
Edukasi - Rujuk Sp. JP
- Kontrol faktor resiko (TD, profil lipid)
- Bawa ke dokter kalo merasa gejala memberat
- Minum obat teratur
1. Syok Hipovolemik :
kegagalan perfusi dan suplai oksigen disebabkan oleh hilangnya
sirkulasi volume intravaskuler sebesar >20-25% sebagai akibat dari
perdarahan akut, dehidrasi, kehilangan cairan pada ruang ketiga atau akibat
sekunder dilatasi arteri dan vena.
2. Syok Kardiogenik :
kegagalan perfusi dan suplai oksigen disebabkan oleh adanya
kerusakan primer fungsi atau kapasitas pompa jantung untuk mencukupi
volume jantung semenit, berkaitan dengan terganggunya preload, afterload,
Effort never betrays us! God bless
3. Syok Distributif :
kegagalan perfusi dan suplai oksigen disebabkan oleh menurunnya tonus
vaskuler mengakibatkan vasodilatasi arterial, penumpukan vena dan
redistribusi aliran darah. Penyebab dari kondisi tersebut terutama
komponen vasoaktif pada syok anafilaksis; bakteria dan toksinnya pada
septik syok sebagai mediator dari SIRS; hilangnya tonus vaskuler pada syok
neurogenik.
4. Syok Obstruktif :
kegagalan perfusi dan suplai oksigen berkaitan dengan
terganggunya mekanisme aliran balik darah oleh karena meningkatnya
tekanan intratorakal atau terganggunya aliran keluar arterial jantung
(emboli pulmoner, emboli udara, diseksi aorta, hipertensi pulmoner,
tamponade perikardial, perikarditis konstriktif) ataupun keduanya oleh
karena obstruksi mekanis.
5. Syok Endokrin :
disebabkan oleh hipotiroidisme, hipertiroidisme dengan kolaps
kardiak dan insufisiensi adrenal. Pengobatannya dengan tunjangan
kardiovaskular sambil mengobati penyebabnya. Insufisiensi adrenal
mungkin kontributor terjadinya syok pada pasien sakit gawat. Pasien yang
tidak respon pada pengobatan harus tes untuk insufisiensi adrenal.
RPK
Apakah kelurga pernah mengalami penyakit serupa?
Lifestyle
Apakah merokok/ alkohol/konsumsi obat tertentu ?
Bagaimana dengan olahraga?
Pola makan bagaimana?
Bagaimana dengan lingkungan sekitar ?
a. Syok Hipovolemik:
1. Infus cepat kristaloid untuk ekspansi volume intravaskuler melalui kanula
vena besar (dapat lebih satu tempat) atau melalui vena sentral.
2. Pada perdarahan maka dapat diberikan 3-4 kali dari jumlah perdarahan.
Setelah pemberian 3 liter disusul dengan transfusi darah. Secara
bersamaan sumber perdarahan harus dikontrol.
3. Resusitasi tidak komplit sampai serum laktat kembali normal. Pasien syok
hipovolemik berat dengan resusitasi cairan akan terjadi penumpukan
cairan di rongga ketiga.
Effort never betrays us! God bless
b. Syok Obstruktif:
1. Penyebab syok obstruktif harus diidentifikasi dan segera dihilangkan.
2.Pericardiocentesis atau pericardiotomi untuk tamponade jantung.
3. Dekompressi jarum atau pipa thoracostomy atau keduanya pada tension
pneumothorax.
4. Dukungan ventilasi dan jantung, mungkin trombolisis, dan mungkin
prosedur radiologi intervensional untuk emboli paru.
5. Abdominal compartment syndrome diatasi dengan laparotomi dekompresif.
c. Syok Kardiogenik:
1. Optimalkan pra-beban dengan infus cairan.
2. Optimalkan kontraktilitas jantung dengan inotropik sesuai keperluan,
seimbangkan kebutuhan oksigen jantung. Selain itu, dapat dipakai
dobutamin atau obat vasoaktif lain.
3. Sesuaikan pasca-beban untuk memaksimalkan CO. Dapat dipakai
vasokonstriktor bila pasien hipotensi dengan SVR rendah. Pasien syok
kardiogenik mungkin membutuhkan vasodilatasi untuk menurunkan SVR,
tahanan pada aliran darah dari jantung yang lemah. Obat yang dapat
dipakai adalah nitroprusside dan nitroglycerin.
4. Diberikan diuretik bila jantung dekompensasi.
5. PAC dianjurkan dipasang untuk penunjuk terapi.
6. Penyakit jantung yang mendasari harus diidentifikasi dan diobati.
d. Syok Distributif:
1. Pada SIRS dan sepsis, bila terjadi syok ini karena toksin atau mediator
penyebab vasodilatasi. Pengobatan berupa resusitasi cairan segera dan
setelah kondisi cairan terkoreksi, dapat diberikan vasopresor untuk
mencapai MAP optimal. Sering terjadi vasopresor dimulai sebelum pra-
beban adekuat tercapai. Perfusi jaringan dan oksigenasi sel tidak akan
optimal kecuali bila ada perbaikan pra-beban.
2. Obat yang dapat dipakai adalah dopamin, norepinefrin dan vasopresin.
3. Dianjurkan pemasangan PAC.
4. Pengobatan kausal dari sepsis.
e. Syok Neurogenik:
1. Setelah mengamankan jalan nafas dan resusitasi cairan, guna
meningkatkan tonus vaskuler dan mencegah bradikardi diberikan
epinefrin.
2. Epinefrin berguna meningkatkan tonus vaskuler tetapi akan memperberat
bradikardi, sehingga dapat ditambahkan dopamin dan efedrin. Agen
antimuskarinik atropin dan glikopirolat juga dapat untuk mengatasi
bradikardi.
3. Terapi definitif adalah stabilisasi Medulla spinalis yang terkena.
Kasus Takikardi (3B) kondisi dimana denyut jantung istirahat seseorang secara
abnormal lebih dari 100x/menit. Supraventikular takikardi (SVT)
adalah takikardi yang berasal dari sumber di atas ventrikel (atrium atau AV
junction), dengan ciri gelombang QRS sempit (< 0,12ms) dan frekuensi lebih
dari 150x/menit.
Ventrikular Takikardi (VT) adalah takikardi yang berasal dari ventrikel,
dengan ciri gelombang QRS lebar (> 0,12ms) dan frekuensi biasanya lebih
dari 150x/menit.
Anamnesis Gejala
1. Palpitasi
2. Sesak napas
3. Mudah lelah
4. Nyeri atau rasa tidak nyaman di dada
5. Denyut jantung istirahat lebih dari 100 kali per menit
6. Penurunan tekanan darah dapat terjadi pada kondisi yang tidak stabil
7. Pusing
8. Sinkop
9. Berkeringat
10. Penurunan kesadaran bila terjadi gangguan hemodinamik
Faktor Risiko
1. Penyakit Jantung Koroner
2. Kelainan Jantung
3. Stress dan gangguan kecemasan
4. Gangguan elektrolit
5. Hipertiroid
SVT VT
Effort never betrays us! God bless
Prognosis
Prognosis dalam kondisi ini umumnya dubia, tergantung dari
penatalaksanaan selanjutnya.
Vital Sign
- TD : hipertensi
- HR : dbn atau meningkat
- RR : dbn
- T : dbn
Status Neurologis (pilih yg relevan)
Px kesadaran, rangsang selaput otak, saraf otak, sistem motorik, sistem
sensorik reflex dan px mental (fungsi luhur)
Hasil: Tingkat kesadaran normal (GCS 15)
Meningeal sign (-)
Px Fisik Jantung
- Inspeksi: simetris dada kanan kiri, perubahan warna, kongesti vena,
retraksi, iktus kordis
- Palpasi: iktus kordis
Hasil kuat angkat (normal tdk kuat angkat)
- Jugular Venous Pressure
Hasil 6 cm (normal <3cm)
- Perkusi
Batas jantung kiri Linea mid clavicularis sinistra SIC 4
Batas jantung kanan Linea parasternalis dekstra SIC 4
- Auskultasi: sistolik murmur, diastolik murmur, suara tambahan jantung
Pemeriksaan Urinalisis (proteinuria)
penunjang Tes gula darah
Profil lipid
Ureum kreatinin
X ray thoraks
EKG
Funduskopi
Diagnosis Hipertensi sekunder
Dd Anxiety disorder, Sleep apneu, Gagal jantung, Hipertiorid
Tatalaksana Terapi dulu underlying disease
Perubahan gaya hidup
Pemeriksaan pelengkap :
Misalnya foto thoraks (karena dia PPOK), lab (darah lengkap, enzim biomarker
jantung), ekokardiografi
Tatalaksana
Cardiorespiratory Arrest
Identitas
Nama (sesuai pasien)
Usia Dewasa
Jenis kelamin (sesuai pasien)
Status pernikahan (sesuai pasien)
Pendidikan terakhir -
Keluhan utama Pasien datang ke UGD dalam keadaan tidak sadar
Allo anamnesis RPS Tanyakan sebelumnya pasien pernah mengeluhkan sakit (nyeri
dada, sesak, berdebar dan lemah) di – SOCRATES - in
Riwayat Penyakit Dahulu Hal yang perlu ditanyakan pada
Penyakit relevan Tanyakan “pernah seperti ini ga sebelumnya” keluarga untuk mencari penyebab
Ada tidaknya penyakit: terjadinya CRA:
1. 5 H (hipovolemia, hipoksia,
Hipertensi
hidrogen ion atau asidosis, hiper
Dislipidemia atau kolestrol tinggi atau hipokalemia dan hipotermia)
Diabetes Melitus 2. 5 T (tension pneumothorax,
Alergi Riwayat penyakit jantung sebelumnya tamponade, tablet atau overdosis
Riwayat Penyakit - obat, trombosis koroner, dan
Keluarga thrombosis pulmoner), tersedak,
Alergi - tenggelam, gagal jantung akut,
emboli paru, atau keracunan
Penyakit relevan Tanyakan riwayat :
karbon monoksida.
Hipertensi
Dislipidemia atau kolestrol tinggi
Diabetes Melitus
Riwayat gangguan atau penyakit jantung sebelumnya, atau
ada yg sakit gini juga tidak.
Riwayat Life style
Smoke Ya
Alcohol -
Drug -
Activity Bekerja di kantor,
Jarang sekali olah raga
Diet Tanyakan frekuensi makan dan komposisi makanan (gorengan
sayur buah, dll)
Hasil Pemeriksaan Fisik
Sesuai penyebab
Hasil Pemeriksaan
Penunjang VF (Ventricular Fibrillation). Selain itu dapat pula terjadi asistol,
EKG yang survival rate-nya lebih rendah daripada VF.