RUJUKAN PASIEN EMERGENSI

No. Dokumen : 440/ /PSB/SOP/03/ /2023

SOP No. Revisi : 01
Tanggal : 2023
Terbit
Halaman : 1/4

UPT dr. Endang Toto Kaban, MKM

PUSKESMAS Nip. 197108052005021003
SEI BAMBAN

1. Pengertian Rujukan pasien gawat darurat adalah suatu tata cara melakukan
rujukan ke fasilitas pelayanan yang lebih memadai terhadap pasien
yang menderita penyakit/cidera yang dapat menimbulkan kecacatan
permanen dan mengancam nyawa pasien.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah melakukan rujukan

pasien emergensi.

3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Sei Bamban Nomor

440/ /PSB/SK/03/ /2023 tentang Rujukan Pasien Gawat Darurat.

4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 514 Tahun 2015 tentang

Panduan Praktik Klinik bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Tingkat Pertama

5. Prosedur/ Alat dan bahan;

Langkah- 1. Buku Rekam Medis pasien
langkah 2. Lembar monitoring pasien
3. Blanko informed consent
4. Blanko rujukan, SBAR, blanco laboratorium
5. Tensimeter
6. Stetoskop
7. Ambulance
8. Peralatan live saving
9. Telpon
10.ATK

Langkah- langkah :
1. Petugas melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang medic untuk menentukan diagnosa utama
dan diagnosa banding.
2. Petugas membuat catatan rekam medis pasien dan lembar
monitoring.
3. Petugas malukan Informed Concent (persetujuan/penolakan
rujukan).
 4. Petugas memutuskan unit pelayanan tujuan rujukan.
5. Petugas memberikan tindakan pra rujukan untuk pasien yang
harus dirujuk termasuk proses stabilisasi sebelum dirujuk.
6. Petugas menjalin komunikasi dengan tempat tujuan rujukan
sebelumnya, dengan memastikan kesiapan tempat rujukan.
7. Petugas membuat surat rujukan dan mencatat identitas pasien
pada buku register rujukan pasien. Surat rujukan disertai blanko
laboratorium jika ada dan lembar monitoring.
8. Petugas menyiapkan sarana transportasi (mobil ambulance).
9. Petugas mendampingi pasien gawat darurat, paramedis yang
berkompeten di bidangnya dan mengetahui kondisi pasien dan
melakukan monitoring selama proses rujukan.
10.Petugas dan kendaraan tetap menunggu pasien di UGD tujuan
sampai ada kepastian pasien tersebut mendapat pelayanan (serah
terima dengan petugas UGD).
11.Petugas kembali ke tempat tugas.

6. Diagram Alir Melakukan anamnesa, Membuat catatan rekam

(jika pemeriksaan fisik dan medis pasien dan lembar
dibutuhkan) pemeriksaan monitoring
penunjang medik

Memutuskan unit Malukan Informed Concent

pelayanan tujuan (persetujuan/penolakan
rujukan rujukan)

Menjalin komunikasi dengan

Memberikan tindakan pra tempat tujuan rujukan
rujukan untuk pasien yang harus sebelumnya, dengan
dirujuk termasuk proses memastikan kesiapan tempat
stabilisasi sebelum dirujuk rujukan

Membuat surat rujukan dan

Menyiapkan sarana mencatat identitas pasien pada
transportasi (mobil buku register rujukan pasien.
ambulance) Surat rujukan disertai blanko
laboratorium jika ada dan lembar
monitoring

Mendampingi pasien gawat

darurat, paramedis yang
berkompeten di bidangnya dan
mengetahui kondisi pasien dan
melakukan monitoring selama
proses rujukan
Tetap menunggu pasien di UGD
tujuan sampai ada kepastian
pasien tersebut mendapat
pelayanan (serah terima dengan
petugas UGD)
 Petugas kembali ke
tempat tugas

7. Unit terkait 1. Ruang UGD

2. Keluarga pasien yang dapat ikut sarana transportasi (ambulance)
maksimal 2 orang

8. Dokumen Rekam Medis

Terkait

9.Hal-hal yang 1. Buku register tindakan

perlu 2. Buku register pasien rujukan
diperhatikan

10. Rekaman historis perubahan

No Halaman Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
diberlakukan
1 1 Referensi Sebelumnya peraturan menteri 11 Febuari 2022
Awal Tahun Buat Kesehatan republik i
Indonesia nomor 001 tahun
2014 tentang system rujukan
pelayanan kesehatan
Perorangan menjadi keputusan
Menteri kesehatan RI nomor
514 tahun 2015
Tentang
panduan Praktik klinik
Bagi Dokter di
Fasilitas
pelayanan
Kesehatan tingkat
Pertama
2 2 Bagan Alir Menambahkan 11 Febuari 2022
bagan alir proses
rujukan pasien emergensi
 emergensi

3 1 Tanggal Terbit Awal 20 Februari 2017 11 Febuari 2022