0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
71 tayangan4 halaman
Jurusan Fakultas Hukum mempelajari proses pembuatan, penerapan, dan penegakan hukum serta mempersiapkan mahasiswanya menjadi profesi hukum seperti pengacara, polisi, jaksa, dan hakim. Mitos yang sering dikaitkan dengan jurusan ini antara lain bahwa semua harus jadi pengacara, harus pandai bicara, dan harus hafal UU padahal tidak semuanya benar.
Jurusan Fakultas Hukum mempelajari proses pembuatan, penerapan, dan penegakan hukum serta mempersiapkan mahasiswanya menjadi profesi hukum seperti pengacara, polisi, jaksa, dan hakim. Mitos yang sering dikaitkan dengan jurusan ini antara lain bahwa semua harus jadi pengacara, harus pandai bicara, dan harus hafal UU padahal tidak semuanya benar.
Jurusan Fakultas Hukum mempelajari proses pembuatan, penerapan, dan penegakan hukum serta mempersiapkan mahasiswanya menjadi profesi hukum seperti pengacara, polisi, jaksa, dan hakim. Mitos yang sering dikaitkan dengan jurusan ini antara lain bahwa semua harus jadi pengacara, harus pandai bicara, dan harus hafal UU padahal tidak semuanya benar.
Nama saya Ryan Tony Sitohang, lahrir di Jakarta 12 April 1997, bersekolah mulai Sd di SDN 001 Tanjung Sengkuang sampai kelas 5 Sd dan pindah ke Sd 005 Sei beduk Kelas 5 Sd (lulus), Smp di Smpn 16 Batam (lulus), Smk di Smkn 3 Batam Jurusan Theknik Pendingin dan Tatat Udara (lulus), dan melanjutkan pendidikan ke Universitas Riau Kepulauan dengan mengambil Jurusan Hukum dengan Konsentrasi Hukum Tatat Negara (lulus).
2. Kegiatan apa yang sedang kak Ryan tony lakukan sekarang ?
Saya masih belum memiliki pekerjaan tetap, namun ada beberapa kegiatan yang berhubungan dengan latar belakang Pendidikan saya, pertama… saya dan beberapa teman yang juga berlatar belakang Pendidikan yang sama memberikan advokasi kepada buruh yang memiliki permasalahan terkait pekerjaan dan juga terkait sengketa antara buruh (pekerja) dan pengusaha (pemberi kerja), kami memberikan pendampingan hukum kepada buruh untuk membantu menyelesaikan perselisihan mereka dan tentunya tidak dipungut biaya (Gratis). Kedua… saya juga sekarang masih mengikuti Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA) yang di adakan Oleh PERADI (Perhimpunan Advokat Indonesia) Pimpinan Prof. Dr. Otto Haibuan yang bekerja sama dengan UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM untuk wilaya Kota Batam.
3. Apa target kak Ryan tony sebelum umur 25 tahun?
Pertama… target saya adalah menyelesaikan segala prosesi Pendidikan Advokat dari PKPA, Ujian Provesi Advokat (UPA), dan Sumpah dipengadilan tinggi tentunya sesuai persyaratan yang sudah ditetapkan dalam UU Advokat, sehingga saya sah dan bisa beracara dalam pengadilan. Kedua… saya mau melanjut ke jenjang Pendidikan yang lebih tinggi lagi yaitu mengambil Pendidikan S-2 dalam bidang yang sama.
4. Kenapa kak Ryan tony memilih fakultas hukum sebagai pendidikan
lanjutan setelah SMA (saya SMK)? Sebelum membahas itu saya mau cerita ada cerita unik dibalik saya memilih S-1 Hukum, waktu saya lulus smp saya sebenarnya ingin masuk ke SMA bukan SMKN karena saya suka belajar bukan menjadi anak Theknik yang suka ngoprak2 barang karena saya tidak punya Fasion di situ, namun karena orang tua saya (ayah) tamatan STM (sebutan dulu, sekarang) SMK menyarankan saya ke SMK dengan alasan cepat mendapat pekerjaan, mau tidak mau saya menuruti perkataan orang tua saya dan saya mengambil jurusan Theknik Pendingin dan Tata Udara (TP&TU) pada saat itu ini jurusan yang kurang diminati dan merupakan jurusan yang menjadi pilihan ke-2 bagi calon peserta didik baru yang gagal masuk kepilihan pertamanya tapi saya justru mengambil jurusan ini menjadi pilihan pertama saya dan pilihan tunggal saya, karena kurangnya minat saya masuk ke dunia Theknik dan saya juga orangnya yang tidak suka terlalu ribet dan bersaing, banyak orang heran dengan latar belakang Pendidikan menengah atas saya yang memilih meneruskan Pendidikan berbeda dari sebelumnya (walaupun tidak jarang juga ditemukan hal yang sama) namun karena saya tertarik dengan dunia Hukum, setelah lulus saya memutskan untuk bekerja setahun di PT.Shimano Panbil dan setelah kontrak saya selesai, saya langsung mendaftar di Universitas Riau Kepulauan dan memilih Fakultas Hukum sebagai Pendidikan lanjutan saya hingga lulus.
5. Jelaskan secara singkat apa itu 'Jurusan Fakultas Hukum'
Jurusan Hukum adalah jurusan untuk membentuk dan menciptakan insan dan insani yang mengerti dan memahami bagaimana proses pembuatan hukum, penerapan hukum, Penegakan hukum (lebih detil saat wawancara) (yang dipelajari di jurusan Fakultas hukum dan Prospek Kerjanya) Kalau secara teknis karena mayoritas jurusan hukum akan mempersiapkan dirinya menjadi seorang yang berprofesi dibidang hukum contohnya: pengacara, polisi, jaksa, hakim, notaris dan lain sebagainya maka dalam jurusan hukum banyak mempelajari bagaimana menafsirkan uu, beracara dipersidangan, 6. Menurut kak Ryan tony jurusan hukum itu gimana ( pandangan kak Ryan tony tentang jurusan hukum ), dan pandangan orang lain tentang jurusan hukum yang kakak jalanin itu seperti apa ? Menurut saya jurusan hukum itu sangat bermanfaat dan penting untuk kita pelajari, karena apa? Karena hukum sangat berpengaruh bagi kita dari segala aspek, salah satu contoh ketika kita masih dalam kandungan, secara hukum kita sudah mendapat jaminan yaitu hak untuk hidup, setelah lahir kita juga mendapat hak untuk memperoleh kasih sayang, setelah besar kita juga memiliki hak untuk mendapat Pendidikan dan ilmu pengetahuan, sampai pada kita matipun kita sudah memiliki jaminan mendapat penguburan yang selayaknya. Dan juga karena dalam pasal 1 ayat 3 UUD 1945 menyatakan bahwa negara Indonesia adalah negara Hukum.
7. Mitos dan Fakta seputar jurusan hukum
Mitos #1: Kuliah di jurusan Hukum harus jadi pengacara Fakta nya itu gimana : itu Mitos, tidak semua yang memiliki background Pendidikan hukum harus menjadi seorang pengacara, banyak juga yang bekerja tidak berhubungan dengan background Pendidikannya, menjadi HRD contohnya, atau Akademisi Dosen, bahkan ada yang menjadi Ahli. (lebih detilnya saya jelaskan di sesi wawancara) Mitos #2: Anak Hukum harus pandai bicara di depan umum Faktanya itu gimana? Saya harus bilang ini ada benarnya juga, namun tidak semua harus bisa bicara didepan umum, dan ini sebenarnya tidak hanya berlaku bagi seseorang yang memiliki background Pendidikan hukum namun juga semua, karena ini berkaitan dengan public speaking, ini berbicara keterampilan seseorang saja sebenarnya. (lebih detilnya saya jelaskan di sesi wawancara) Mitos #3: Anak Hukum harus hafal Undang-undang Faktanya itu gimana? Mitos, karena tidak mungkin ada yang menghapal UU sebanyak itu, namun penguasaan terhadap uu itu diperlukan, setiap pengacara belum tentu hapal uu, di saat ada perkara di situ dia mulai mempelajari lebih dalam lagi mengenai uu yang berkaitan dengan permasalahan yang di kuasakan kepadanya. (lebih detilnya saya jelaskan di sesi wawancara) Mitos #4: Pengacara itu membela orang yang salah Faktanya itu gimana? Mitos, tidak, pengacara itu membela hak hukumnya bukan kesalahannya, setiap orang sama kedudukannya di hadapan hukum ini asas kesetaraan hukum, mendapatkan pembelaan terhadap hak hak yang harusnya dia dapatkan dalam proses penegakan hukum, dan tidak terjadinya penghukuman terhadap kesalahan yang tidak dia lakukan, jadi pengacara memastikan hal itu tidak terjadi. (lebih detilnya saya jelaskan di sesi wawancara) Mitos #5: Kalau jadi mahasiswa Hukum pasti jadi aktivis Faktanya itu gimana? Harusnya iya, tapi ini kembali kekesadaran individualism seseorang, ketika dia melihat keadaan dan situasional bangsa apakah dia merasa mempunyai beban moral? Kalau dia memiliki jesadaran yang sama dia akan menjadi seorang aktivis, dan satulagi bukan hanya mahasiswa hukum, ini berlaku bagi semua. (lebih detilnya saya jelaskan di sesi wawancara) 8. Nasehat untuk yang ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan Fakultas Hukum. Persiapkan diri menjadi seorang mahasiswa, jangan menjadi mahasiswa yang hanya mau mendapat gelarnya saja, karena ditempat saya banyak yang seperti itu, banyak juga yang menyelesaikan kuliah dengan membayar tugas akhir (skripsi) supaya lulus, jadi tidak heran banyak penegak hukum yang melenceng (oknum) karena seperti waktu kuliah mendapatkan gelar saja dia sudah tidak jujur, dan setelahnya dia akan berlaku hal yang sama. (lebih detilnya saya jelaskan di sesi wawancara)
Pendekatan sederhana untuk komunikasi profesional: Panduan praktis untuk komunikasi profesional dan strategi komunikasi bisnis tertulis dan interpersonal terbaik