Anda di halaman 1dari 2

NAMA Devito Aditia Pamungkas

Angkatan: 2020

Kelompok: 1

Mentor: Aldres Jonathan Napitupulu

“Resume Webinar Opening Ceremony ALSA LC Unpad’s Law Alumni Mentor

Programme 2022: Reunite and Reconnect: Broaden Law Career Prospect with Lamp”

Webinar Opening Ceremony LAMP 2022 diisi oleh Vincent Ariesta Lie yang merupakan
Alumni dari Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran angkatan 1997. Beliau membuka dengan
suatu pandangan bahwa karir apapun kedepan adalah marathon, artinya long term. Arti dari
pandangan dan gagasan tersebut bahwa semua memiliki proses, dan perlu dibekali dengan
persiapan yang cukup untuk membahas itu semua.

Poin pertama yang beliau sampaikan adalah mengenai hal penting yang perlu diperhatikan oleh
mahasiswa hukum pada saat masa perkuliahan. Jawaban utama dari poin pembahasan di atas
adalah mahasiswa hukum wajib mempelajari dan mendalami ilmu hukum. IPK menjadi filter
awal untuk recruitment pekerjaan yang akan kita tuju. Mengenai poin ini beliau juga
menyatakan bahwa sebagai seorang praktisi, beliau memulai awal karirnya dengan
mempelajari hukum secara general. Beliau mengambil PK Hukum Ekonomi, namun beliau
banyak mempelajari ilmu dan pendalaman hukum yang variatif. Terkhusus ketika beliau sudah
lulus, beliau banyak ditempatkan di berbagai posisi dengan berbagai jobdesc yang berbeda, hal
ini menuntut beliau untuk terus belajar tanpa mengenal kata “cukup” sebagai seorang fresh
graduate pada saat itu. Jawaban yang kedua adalah sebagai mahasiswa hukum perlu menguasai
Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris karena dalam praktik-nya hal ini sangat menentukan
perjalanan karir sebagai mahasiswa hukum. Yang ketiga adalah perlunya seorang mahasiswa
hukum untuk “keep sane” dengan bergaul, berorganisasi, bahagia dan mencintai, sehingga
nantinya dapat mewujudkan work-life-balance. Hal-hal ini yang akan menjaga serta memberi
bekal untuk dapat menghadapi long-term process.

Poin kedua yang beliau sampaikan adalah tips and trick bagi mahasiswa hukum untuk
mengembangkan potensial diri sebelum lulus. Jawaban yang beliau berikan adalah
meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris. Hal ini sangat diperlukan bagi mahasiswa hukum
karena untuk menjadi seorang mahasiswa hukum yang complete perlu menguasai kemampuan
mendengar dan membaca, baik secara verbal, lisan, menggunakan Bahasa Indonesia dan/atau
Bahasa Inggris. Yang kedua mengenai supporting skills, seperti Microsoft karena dunia
semakin berkembang dan menunjang efisiensi dalam pekerjaan nantinya. Berikutnya adalah
bagaimana cara berpakaian yang benar, proper, serta suitable for occasion. Selanjutnya adalah
mencari tahu mengenai kesempatan bekerja dan jangan kehilangan momentum. Perlu
diperhatikan bahwa kompetisi dalam mencari pekerjaan bagi mahasiswa hukum sangat ketat,
sehingga diperlukan skill untuk dapat mencari celah dan memanfaatkan momentum tersebut.
Dan yang terakhir adalah melatih diri untuk interview, tes tertulis, dan presentasi.

Poin ketiga adalah apa yang menjadi faktor atau dorongan pembicara dalam menentukan karir.
Beliau membagikan cerita beliau bahwa beliau sudah tertarik dengan dunia Hukum dan
sejenisnya pada saat SMA. Beliau tidak menyukai matematika menjadi salah satu penunjang
beliau untuk mencari ilmu dan fokus terhadap ilmu yang beliau ingin raih dan cita-citakan.
Beberapa referensi seperti film dan novel menjadi penunjang serta bekal beliau dalam
menghadapi dan membekali diri sebagai mahasiswa hukum pada saat itu.

Poin keempat adalah tips untuk mahasiswa hukum membangun karirnya. Beliau
menyampaikan gagasannya bahwa segala sesuatu harus dimulai dengan passion. Menjadi
sosok yang passionate terhadap hukum dan karirnya akan menjadi nilai plus. Lalu berikutnya
adalah menjadi orang yang baik dan berteman. Segala sesuatu ada momentumnya, kembali lagi
ke gagasan pertama bahwa ini adalah marathon dan bersifat long-term. Yang terakhir adalah
selalu mengembangkan diri dan menemukan pribadi yang nyaman untuk menjalani hidup
secara personal dan profesional. Berikutnya adalah mengenai mental. Beliau menyatakan
bahwa bekerja dimana-pun akan ada yang namanya mental pressure, yang perlu ditanamkan
adalah jangan terlalu emosi terhadap apapun, jangan berpikir bahwa di luar sana terlalu banyak
options. Dalam hidup nantinya akan ada rasa bahwa kita memiliki banyak opsi, namun
nyatanya hal ini tidak sepenuhnya benar dan baik bagi karir sebagai sarjana hukum, perlu
adanya suatu kesadaran akan butuh terhadap pekerjaan tersebut. Beliau juga memberikan
gagasan bahwa ketika nanti sudah masuk dunia kerja, semuanya akan mulai dari awal lagi.

Anda mungkin juga menyukai