Anda di halaman 1dari 141

ANALISIS PERSEDIAAN STOK OBAT DI APOTEK RSUD HAMS

KISARAN DENGAN MENERAPKAN


METODE SCM

SEMINAR HASIL
SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Untuk Menyelesaikan Pendidikan Strata Satu (S-1)
Program Studi Sistem Informasi

Disusun Oleh

REZA NANDA NUGRAHA


18.22.04.00

Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Dan Komputer


STMIK ROYAL
KISARAN
2022

i
ABSTRAK

ANALISIS PERSEDIAAN STOK OBAT DI APOTEK RSUD HAMS


KISARAN DENGAN MENERAPKAN METODE SCM

Oleh: Reza Nanda Nugraha (18.22.0400)

Apotek RSUD HAMS Kisaran merupakan sebuah apotek yang memiliki


banyak pasien khususnya daerah Kabupaten Asahan, dimana apotek ini juga
memberikan pelayanan resep dokter, dan masyarakat khususnya yang berada di
daerah Kabupaten Asahan, Praktek pribadi Dokter, Bidan, dan juga masyarakat
setempat. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan manajemen
Apotek RSUD HAMS Kisaran bahwa didalam sistem manajemen persediaan obat
permintaan obat dilakukan 3 (tiga) bulan sekali, dengan melihat ekatalog di
website LKPP. Apotek RSUD HAMS Kisaran sering terjadi kehabisan stok obat,
dikarenakan banyaknya permintaan dari konsumen, serta sering terjadi pesediaan
obat yang berlebihan, sehingga terjadi penumpukan obat yang dapat menyebabkan
terjadinya kadaluarsa pada obat yang ada dan menimbulkan kerugian karena obat
yang kadaluarsa harus dimusnahkan.
Demi mengatasi masalah diatas, penulis menuangkan ide untuk merancang
sebuah sistem terkomputerisasi yang didukung dengan metode penunjang yang
dipilih dalam proses persediaan obat di Apotek RSUD HAMS Kisaran untuk
memastikan agar persediaan dapat memenuhi kebutuhan yang ada. Penelitian ini
merancang suatu sistem persediaan stok obat yang dapat membantu dalam
mengoptimalkan aktivitas pergudangan yang dilakukan dengan menggunakan
metode Supply Chain Management (SCM) yang merupakan suatu pendekatan
yang digunakan untuk mencapai pengintgrasian yang lebih efisien dari distributor,
retailer dan pasien. Supply Chain Management (SCM) merupakan pendekatan
integrative untuk mengelola aliran produk, informasi dan uang secara terintegrasi
yang melibatkan pihak-pihak mulai dari hulu ke hilir yang terdiri dari pemasok,
pabrik, jaringan distribusi maupun jasa-jasa logistik.
Supply Chain Management (SCM) mampu mengatasi masalah persediaan
agar produk dalam keadaan tersedia dan layak. Manfaat penerapan Supply Chain
Management (SCM) yaitu untuk memenuhi kepentingan dalam pemenuhan
persediaan barang yang mempunyai sifat cepat habis, persediaan barang
merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan atau instansi.
Hasil merancang dan membangun sistem persediaan stok obat di Apotek
RSUD HAMS Kisaran ini dapat meningkatkan kinerja pegawai apotek dan
memudahkan admin dan gudang dalam proses penginputan data barang masuk
dan keluar dan dapat mengontrol persediaan obat karena tersedianya informasi
stok obat dalam sistem yang dibuat serta dapat menghasilkan laporan dengan
cepat dan mudah

Kata Kunci: EOQ, Persediaan Stok Obat, Apotek RSUD HAMS Kisaran

ii
ABSTRACT

ANALYSIS OF DRUG STOCK ANALYSIS AT A PHARMACY AT HAMS


HOSPITAL KISARAN USING SCM METHOD

By: Reza Nanda Nugraha (18.22.0400)

The HAMS Kisaran Hospital Pharmacy is a pharmacy that has many


patients, especially in the Asahan Regency area, where this pharmacy also
provides doctor's prescription services, provides drug supplies for clinics in the
area, especially Asahan Regency, Private Practice Doctors, Midwives, and also
the local community. Based on observations and interviews with the Pharmacy
management of the HAMS Hospital Kisaran that in the drug supply management
system, drug requests are carried out every 3 (three) months, by looking at the
ecatalog on the LKPP website. The pharmacies of RSUD HAMS Kisaran often
run out of stock of drugs, due to the large number of requests from consumers,
and there is often an excessive supply of drugs, resulting in the manufacture of
drugs that cause expiration of existing drugs and cause losses because expired
drugs must be destroyed.
In order to overcome the problems above, the authors express the idea to
design a computerized system that is supported by the selected supporting method
in the drug supply process at the HAMS Kisaran Hospital Pharmacy to ensure
that supplies can meet existing needs. This study designs a drug supply system
that can assist in optimizing warehousing activities carried out using the Supply
Chain Management (SCM) method which is an approach used to achieve more
efficient integration of distributors, retailers, and patients. Supply Chain
Management (SCM) is an integrative approach to managing the flow of products,
information and money in an integrated manner involving parties from upstream
to downstream consisting of suppliers, factories, distribution networks and
logistics services.
Supply Chain Management (SCM) is able to overcome inventory problems
so that products are available and feasible. The benefits of implementing Supply
Chain Management (SCM) are to meet the needs of meeting inventory of goods
that have a fast depleting nature, inventory is very important for companies or
agencies.
The results of designing and building a drug stock inventory system at the
HAMS Hospital Pharmacy This range can improve the performance of pharmacy
employees and make it easier for admins and warehouses in the process of
inputting incoming and outgoing goods data and can control drug inventory
because of the availability of drug stock information in the system created and
can generate reports quickly and easily

Keywords: EOQ, Drug Stock Inventory, Pharmacy RSUD HAMS Kisaran

iii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas Kasih-Nya
memberikan pengetahuan, pengalaman, kekuatan, dan kesempatan kepada
penulis, sehingga mampu menyelesaikan proposal Skripsi ini.

Proposal yang berjudul “ANALISIS PERSEDIAAN STOK OBAT DI


APOTEK RSUD HAMS KISARAN DENGAN MENERAPKAN METODE
SCM” ini dimaksudkan adalah sebagai syarat untuk menyelesaikan mata kuliah
Skripsi pendidikan Strata -1 (S-1) di STMIK – Royal Kisaran.
Dalam proses pembuatan laporan ini, penulis telah mendapatkan bimbingan
dan bantuan dari berbagai pihak, baik berupa material, spiritual, informasi
maupun administrasi. Oleh karena itu, sudah selayaknya penulis menyampaikan
terima kasih banyak kepada :

1. Bapak Anda Putra Lubis, S.E. MMA, Ketua Yayasan Pendidikan Royal
Teladan Asahan (YPRTA).
2. Ibu Wan Mariatul Kifti, S.E., M.M, selaku Ketua STMIK Royal Kisaran.
3. Ibu Rizky Fauziah, M.Ikom, M.Kom, selaku Wakil Ketua I STMIK Royal
Kisaran.
4. Bapak William Ramdhan, S,Kom., M.Kom, selaku Ketua Program Studi
Sistem Informasi STMIK Royal Kisaran.
5. Bapak Guntur maha putra, S.Kom, M.Kom, selaku Pembimbing I yang
telah banyak membantu penulis dalam penyelesaian proposal Skripsi ini.
6. Ibu Rika Nofitri, M.Kom, selaku Pembimbing II yang telah banyak
membantu penulis dalam penyelesaian proposal Skripsi ini.
7. Seluruh Dosen, Staf dan Karyawan Program Studi Sistem Informasi
STMIK - Royal Kisaran.
8. Seluruh rekan-rekan mahasiswa/i jurusan Sistem Informasi khususnya
seangkatan dengan penulis yang sudi memberikan dukungan dan informasi
kepada penulis;

9. Dan semua pihak yang telah membantu sehingga terselesaikannya


proposal Skripsi ini.

iv
Walaupun penulis sudah berupaya semaksimal mungkin, namun penulis juga
menyadari kemungkinan terdapat kekurangan dan kesilapan. Oleh sebab itu,
penulis sangat mengharapkan saran-saran dan kritikan yang dapat memperbaiki
laporan ini.

Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.

Kisaran, Oktober 2022

Hormat penulis

Reza Nanda Nugraha


NIM: 18.22.04.00

v
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
ABSTRAK..............................................................................................................ii
ABSTRACT............................................................................................................iii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iv
DAFTAR ISI.......................................................................................................viii
DAFTAR TABEL..................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah..................................................................................4
1.3 Pembatasan Masalah.................................................................................5
1.4 Perumusan Masalah...................................................................................5
1.5 Tujuan Penelitian.......................................................................................5
1.6 Manfaat Penelitian.....................................................................................6
1.7 Sistematika Penulisan................................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................7
2.1 Dasar Teori................................................................................................7
2.1.1 Analisis...............................................................................................7
2.1.2 Supply Chain Management (SCM)....................................................7
2.1.3 Konsep Dasar Sistem Informasi.......................................................15
2.1.4 Analisis dan Perancangan Alat Bantu Sistem..................................17
2.1.5 Perangkat Lunak yang Digunakan...................................................26
2.2 Tinjauan Penelitian..................................................................................30
2.3 Kerangka Pemikiran................................................................................31
2.4 Tinjauan Umum Perusahaan...................................................................32
2.4.1 RSUD. H. Abdul Manan Simatupang Kisaran................................32
2.4.2 Struktur Organisasi RSUD. H. Abdul Manan Simatupang Kisaran 34
2.4.3 TUGAS POKOK DAN FUNGSI....................................................35
2.5 Hipotesis..............................................................................................46

viii
ix

BAB III METODOLOGI PENELITIAN..........................................................36


3.1 Kerangka Kerja Penelitian.......................................................................36
3.2 Metode Penelitian....................................................................................38
3.3 Teknik Pengumpulan Data......................................................................38
3.4 Waktu dan Tempat Penelitian.................................................................39
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN....................................................41
4.1 Analisis Sistem........................................................................................41
4.1.1 Analisis Masalah..............................................................................43
4.1.2 Analisis Kebutuhan Sistem..............................................................44
4.2 Analisis Biaya..........................................................................................55
4.3 Perancangan Sistem Secara Umum.........................................................56
4.3.1 Analisis Sistem Baru.......................................................................56
4.3.2 Pemodelan Dengan Unified Modeling Language (UML)...............58
4.3.3 Perancangan Flowchart....................................................................73
4.3.4 Perancangan Basis Data...................................................................81
4.3.5 Perancangan Basis Data...................................................................83
4.3.6 Perancangan Antar Muka (User Interface)......................................83
BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN.................................................93
5.1 Implementasi Sistem...............................................................................93
5.1.1 Implementasi Perangkat Keras.........................................................93
5.1.2 Implementasi Perangkat Lunak........................................................93
5.1.3 Implementasi Database....................................................................94
5.1.4 Implementasi User Interface............................................................97
5.2 Pengujian Sistem...................................................................................106
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN...........................................................111
6.1 Kesimpulan............................................................................................111
6.2 Saran......................................................................................................112
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................41
x

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1. 1 Data Stok Obat.......................................................................................2
Tabel 1. 2 Data Stok Obat Lanjutan........................................................................3

Tabel 2. 1 Simbol Aliran Sistem Informasi (ASI)……………………………… 17

Tabel 2. 2 Simbol Flowchart.................................................................................19


Tabel 2. 3 Simbol Entity Relationship Diagram....................................................20
Tabel 2. 4 Simbol Use Case Diagram...................................................................21
Tabel 2. 5 Simbol Class Diagram..........................................................................22
Tabel 2. 6 Simbol Activity Diagram......................................................................23
Tabel 2. 7 Simbol Sequence Diagram...................................................................24
Tabel 2. 8 Simbol Deployment Diagram...............................................................25

Tabel 3. 1 Waktu Penelitian…………………………………………………….. 40

Tabel 4. 1 Data Obat……………………………………………………………. 45

Tabel 4. 2 Data Stok Obat......................................................................................49


Tabel 4. 3 Data Stok Obat Lanjutan.......................................................................49
Tabel 4. 4 Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware).............................................54
Tabel 4. 5 Perangkat Lunak yang Digunakan.......................................................55
Tabel 4. 6 Analisis Biaya......................................................................................56
Tabel 4. 7 Tabel Pengguna.....................................................................................81
Tabel 4. 8 Tabel Obat.............................................................................................81
Tabel 4. 9 Tabel Obat Masuk.................................................................................82
Tabel 4. 10 Tabel Obat Keluar...............................................................................82
Tabel 4. 11 Tabel EQQ..........................................................................................82

Tabel 5. 1 Perangkat Keras (Hardware)………………………………………... 93

Tabel 5. 2 Perangkat Lunak (Software).................................................................93


Tabel 5. 3 Pengujian Menu Login........................................................................106
Tabel 5. 4 Pengujian Menu Data Supplier...........................................................106
Tabel 5. 5 Pengujian Menu Input Data Supplier..................................................107
Tabel 5. 6 Pengujian Menu Data Obat.................................................................107
Tabel 5. 7 Pengujian Menu Input Data Obat.......................................................107
Tabel 5. 8 Pengujian Menu Data Obat Masuk.....................................................108
Tabel 5. 9 Pengujian Menu Input Data Obat Masuk............................................108
Tabel 5. 10 Pengujian Menu Data Hasil EQQ.....................................................108
xi

Tabel 5. 11 Pengujian Menu Input Data Hitung EQQ.........................................109


Tabel 5. 12 Pengujian Menu Data Obat Keluar...................................................109
Tabel 5. 13 Pengujian Menu Input Data Obat Keluar..........................................109
Tabel 5. 14 Pengujian Menu Logout....................................................................110
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2. 1 XAMPP.............................................................................................27
Gambar 2. 3 PHP...................................................................................................28
Gambar 2. 4 PHP MyAdmin..................................................................................29
Gambar 2. 5 Sublime Text.....................................................................................30
Gambar 2. 6 Kerangka Pemikiran..........................................................................32
Gambar 2. 7 Lokasi RSUD H. Abdul Manan Simatupang....................................33
Gambar 2. 8 Struktur Orgsnisasi............................................................................35

Gambar 3. 1 Kerangka Kerja............................................................................... 36

Gambar 4. 1 Aliran Sistem Informasi (ASI) yang Sedang Berjalan……………. 43

Gambar 4. 2 Aliran Sistem Informasi (ASI) Baru.................................................58


Gambar 4. 3 Use Case Diagram.............................................................................59
Gambar 4. 4 Class Diagram...................................................................................60
Gambar 4. 5 Sequence Diagram Login..................................................................61
Gambar 4. 6 Sequence Diagram Logout................................................................61
Gambar 4. 7 Sequence Diagram Data Supplier.....................................................62
Gambar 4. 8 Sequence Diagram Data Obat...........................................................63
Gambar 4. 9 Sequence Diagram Data Obat Masuk...............................................64
Gambar 4. 10 Sequence Diagram Data Obat Keluar.............................................65
Gambar 4. 11 Sequence Diagram Hitung EOQ.....................................................66
Gambar 4. 12 Activity Diagram Login...................................................................67
Gambar 4. 13 Activity Diagram Logout.................................................................68
Gambar 4. 14 Activity Diagram Mengelola Supplier............................................69
Gambar 4. 15 Activity Diagram Input Data Obat..................................................70
Gambar 4. 16 Activity Diagram input Data Obat Masuk......................................71
Gambar 4. 17 Activity Diagram Input Data Obat Keluar......................................72
Gambar 4. 18 Activity Diagram Hitung EOQ........................................................73
Gambar 4. 19 Flowchart Login..............................................................................74
Gambar 4. 20 Flowchart Menu Utama..................................................................75
Gambar 4. 21 Flowchart Data Supplier.................................................................76
Gambar 4. 22 Flowchart Data Obat.......................................................................77
Gambar 4. 23 Flowchart Data Obat Masuk...........................................................78
Gambar 4. 24 Flowchart Data Obat Keluar...........................................................79
Gambar 4. 25 Flowchart Hitung EOQ...................................................................80
Gambar 4. 26 Flowchart Login..............................................................................80
Gambar 4. 27 Entity Relationship Diagram...........................................................83
Gambar 4. 28 Desain Form Login.........................................................................84

ix
x

Gambar 4. 29 Desain Form Utama........................................................................84


Gambar 4. 30 Desain Form Data Obat..................................................................85
Gambar 4. 31 Desain Form Tambah Data Obat....................................................85
Gambar 4. 32 Desain Data supplier.......................................................................86
Gambar 4. 33 Desain Tambah Data Supplier........................................................86
Gambar 4. 34 Desain Data Obat Masuk................................................................87
Gambar 4. 35 Desain Tambah Data Obat Masuk..................................................87
Gambar 4. 36 Desain Hitung EOQ........................................................................88
Gambar 4. 37 Desain Tambah Hitung EOQ..........................................................88
Gambar 4. 38 Desain Data Obat Keluar................................................................89
Gambar 4. 39 Desain Tambah Data Obat Keluar..................................................89
Gambar 4. 40 Desain Cetak Data Supplier............................................................90
Gambar 4. 41 Desain Cetak Data Obat..................................................................90
Gambar 4. 42 Desain Cetak Data Obat Masuk......................................................91
Gambar 4. 43 Desain Cetak Data Obat Keluar......................................................91
Gambar 4. 44 Desain Cetak Data Hasil EOQ........................................................92

Gambar 5. 1 Tampilan Tabel Database………………………………………… 94

Gambar 5. 2 Tampilan Tabel Obat.........................................................................94


Gambar 5. 3 Tampilan Tabel Obat Masuk.............................................................95
Gambar 5. 4 Tampilan Tabel Obat Keluar.............................................................95
Gambar 5. 5 Tampilan Tabel Pengguna.................................................................96
Gambar 5. 6 Tampilan Tabel EOQ........................................................................96
Gambar 5. 7 Tampilan Login.................................................................................97
Gambar 5. 8 Tampilan Menu Utama.....................................................................98
Gambar 5. 9 Tampilan Data Supplier....................................................................98
Gambar 5. 10 Tampilan Input Data Supplier.........................................................99
Gambar 5. 11 Tampilan Data Obat........................................................................99
Gambar 5. 12 Tampilan Input Data Obat.............................................................100
Gambar 5. 13 Tampilan Data Obat Masuk..........................................................100
Gambar 5. 14 Tampilan Input Obat Masuk.........................................................101
Gambar 5. 15 Tampilan Data Hitung EOQ..........................................................101
Gambar 5. 16 Tampilan Input Data Hitung EOQ................................................102
Gambar 5. 17 Tampilan data Obat Keluar...........................................................102
Gambar 5. 18 Tampilan Input Obat Keluar.........................................................103
Gambar 5. 19 Tampilan Cetak Data Supplier......................................................103
Gambar 5. 20 Tampilan Cetak Data Obat............................................................104
Gambar 5. 21 Tampilan Cetak Data Obat Masuk................................................104
Gambar 5. 22 Tampilan Cetak Data Obat Keluar................................................105
Gambar 5. 23 Tampilan Cetak Data Hasil EOQ..................................................105
xi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Teknologi informasi merupakan teknologi berkembang pesat, memberikan

manfaat yang besar bagi kehidupan manusia, ini disebabkan oleh kemudahan yang

diberikan baik dari segi pengolahan data maupun penyajian informasi persediaan

barang yang diberikan sistem informasi yang ada pada organisasi, instansi atau

perusahaan. Teknologi informasi pada hakikatnya adalah alat untuk mendapatkan

nilai tambah dalam menghasilkan suatu informasi yang cepat, lengkap, akurat,

transfaran dan mutakhir.

Apotek RSUD HAMS Kisaran merupakan salah satu Apotek yang ada di

RSUD HAMS Kisaran yang bertujuan untuk meningkatkan akses masyarakat

terhadap pelayanan obat yang ditujukan untuk semua golongan masyarakat,

bahkan petugas kesehatan seperti klinik praktek dokter sekalipun. Demi berupaya

untuk meningkatkan kualitas dalam pelayanan terhadap pasien, dalam

menghadapi ketatnya persaingan dengan apotek lain menuntut pihak manajemen

apotek untuk menerapkan strategi yang tepat demi mendukung proses

pelayanannya.

Apotek RSUD HAMS Kisaran merupakan sebuah apotek yang memiliki

banyak pasien, dimana apotek ini juga memberikan pelayanan resep dokter, dan

masyarakat setempat terkhusus untuk masyaratak yang berada di daerah

kabupaten asahan. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan

manajemen Apotek RSUD HAMS Kisaran bahwa didalam sistem manajemen

1
2

persediaan obat permintaan obat dilakukan 3 (tiga) bulan sekali, dengan melihat

e-katalog di website LKPP. Apotek RSUD HAMS Kisaran sering terjadi

kehabisan stok obat, dikarenakan banyaknya permintaan dari konsumen, serta

untuk beberapa jenis obat lainnya sering terjadi pesediaan obat yang berlebihan,

sehingga terjadi penumpukan obat yang dapat menyebabkan terjadinya kadaluarsa

pada obat yang ada dan menimbulkan kerugian karena obat yang kadaluarsa harus

dimusnahkan.

Demi mengatasi masalah diatas, penulis menuangkan ide untuk merancang

sebuah sistem terkomputerisasi yang didukung dengan metode penunjang yang

dipilih dalam proses persediaan obat di Apotek RSUD HAMS Kisaran untuk

memastikan agar persediaan dapat memenuhi kebutuhan yang ada. Penelitian ini

merancang suatu sistem persediaan stok obat yang dapat membantu dalam

mengoptimalkan aktivitas pergudangan yang dilakukan dengan menggunakan

metode Supply Chain Management (SCM) yang merupakan suatu pendekatan

yang digunakan untuk mencapai pengintgrasian yang lebih efisien dari distributor,

retailer dan pasien. Supply Chain Management (SCM) merupakan pendekatan

integrative untuk mengelola aliran produk, informasi dan uang secara terintegrasi

yang melibatkan pihak-pihak mulai dari hulu ke hilir yang terdiri dari pemasok,

pabrik, jaringan distribusi maupun jasa-jasa logistik.

Tabel 1. 1 Data Stok Obat


No Bulan September 2021 – Februari 2022
Nama Obat Total
9 10 11 12 1 2
1 Digoxin 0,25 mg 800 600 400 850 600 400 3650
2 Isonazid tablet 300 Mg 600 450 250 600 450 250 2600
3 Alprazolam 1 mg 500 400 200 500 400 200 2200
4 Paracetamol 500 mg 850 600 300 850 600 300 3500
5 Simvastatin 300 200 100 300 200 100 1200
3

6 Omeprazole 20 mg 600 450 150 600 450 150 2400


7 Sucraflate 550 400 200 550 400 200 2300
8 Bisoprolol 0,25 mg 450 300 100 450 300 100 1700
9 Cairan nacl 0,9 500 ml 400 300 100 400 300 100 1600
10 Metformin tablet 500 mg 350 250 150 350 250 150 1500
11 Amoxicilin tab 500 mg 500 300 100 500 300 100 1800
12 Ranitidine 25 mg 600 400 150 600 400 150 2300
13 Sulfadoxine 500 mg 300 200 100 300 200 100 1200
14 Setralin 50 mg 400 250 140 400 250 140 1580
15 Metronidazol 500 mg 500 420 230 500 420 230 2300
16 Glukosamine 500 mg 300 200 100 300 200 100 1200
17 Fenitoin 100 mg 250 200 100 250 200 100 1100
18 Diltiazem HCI 100 mg 400 300 100 400 300 100 1600
19 Cairan Infus Aminofluid 500 320 120 500 320 120 1880
20 Ambroxol 30 tab mg 650 420 240 650 420 240 2620

Tabel 1. 2 Data Stok Obat Lanjutan


No Bulan Maret 2022 – Agustus 2022
Nama Obat Total
3 4 5 6 7 8
1 Digoxin 0,25 mg 800 600 400 850 600 400 7300
2 Isonazid tablet 300 Mg 600 450 250 600 450 250 5200
3 Alprazolam 1 mg 500 400 200 500 400 200 4400
4 Paracetamol 500 mg 850 600 300 850 600 300 7000
5 Simvastatin 300 200 100 300 200 100 2400
6 Omeprazole 20 mg 600 450 150 600 450 150 4800
7 Sucraflate 550 400 200 550 400 200 4600
8 Bisoprolol 0,25 mg 450 300 100 450 300 100 3400
9 Cairan nacl 0,9 500 ml 400 300 100 400 300 100 3200
10 Metformin tablet 500 mg 350 250 150 350 250 150 3000
11 Amoxicilin tab 500 mg 500 300 100 500 300 100 3600
12 Ranitidine 25 mg 600 400 150 600 400 150 4600
13 Sulfadoxine 500 mg 300 200 100 300 200 100 2400
14 Setralin 50 mg 400 250 140 400 250 140 3160
15 Metronidazol 500 mg 500 420 230 500 420 230 4600
16 Glukosamine 500 mg 300 200 100 300 200 100 2400
17 Fenitoin 100 mg 250 200 100 250 200 100 2200
18 Diltiazem HCI 100 mg 400 300 100 400 300 100 3200
19 Cairan Infus Aminofluid 500 320 120 500 320 120 3760
20 Ambroxol 30 tab mg 650 420 240 650 420 240 5240
4

Supply Chain Management (SCM) mampu mengatasi masalah persediaan

agar produk dalam keadaan tersedia dan layak. Manfaat penerapan Supply Chain

Management (SCM) yaitu untuk memenuhi kepentingan dalam pemenuhan

persediaan barang yang mempunyai sifat cepat habis, persediaan barang

merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan atau instansi [1].

Pemanfaatan teknologi informasi dapat menghemat waktu dengan

diarahkan pada sistem persediaan serta didesain dengan lebih efisien, sehingga

dapat mengontrol persediaan serta dapat memenuhi kebutuhan barang yang ada

secara tepat waktu. Berdasarkan permasalahan yang dijelaskan di atas, maka

penulis tertarik membuat penelitian dengan judul, “Analisis Persediaan Stok

Obat di Apotek RSUD HAMS Kisaran dengan Menerapkan Metode SCM”.

1.2 Identifikasi Masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Sistem management persediaan Apotek RSUD HAMS Kisaran sering terjadi

kehabisan stok obat dalam setiap periode bulannya, dikarenakan banyaknya

permintaan dari konsumen.

2. Untuk beberapa jenis obat lainnya terjadi juga persediaan obat yang berlebih

di Apotek RSUD HAMS Kisaran, sehingga terjadi penumpukan obat yang

dapat menyebabkan terjadinya kadaluarsa pada obat yang ada.

3. Proses pendataan obat di Apotek RSUD HAMS Kisaran masih dilakukan

dengan cara pencatatan sehingga dapat terjadi kesalahan dalam menentukan

jumlah persediaan obat dan alat kesehatan yang akan dipesan, waktu

penyuplaian barang yang kurang tepat.


5

1.3 Pembatasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Hanya membahas tentang persediaan stok obat di Apotek RSUD HAMS

Kisaran.

2. Sistem yang digunakan untuk persediaan stok obat menggunakan metode

Supply Chain Management.

3. Sistem pengelolaan stok obat dapat diakses oleh para staff Apotek RSUD

HAMS Kisaran karena sistem berbasis web yang dirancang menggunakan

bahasa pemrograman PHP dan MySQL.

1.4 Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana Apotek RSUD HAMS Kisaran melakukan persediaan stok obat

selama ini?

2. Bagaimana merancang dan membangun sistem persediaan stok obat di

Apotek RSUD HAMS Kisaran?

3. Apakah dengan menerapkan Supply Chain Management akan mempercepat

proses pelayanan dan persediaan stok obat di Apotek RSUD HAMS Kisaran

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui cara Apotek RSUD HAMS Kisaran melakukan persediaan stok

obat selama ini.


6

2. Merancang dan membangun sistem persediaan stok obat di Apotek RSUD

HAMS Kisaran menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database

MySQL.

3. Menerapkan Supply Chain Management akan mempercepat proses pelayanan

dan persediaan stok obat di Apotek RSUD HAMS Kisaran.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi Penulis

Mengimplementasikan kemampuan penulis dalam penerapan Supply Chain

Management (SCM) khususnya untuk pengelolaan stok obat.

2. Bagi Apotek RSUD HAMS Kisaran

Mengembangkan penggunaan teknologi komputer untuk proses persediaan

stok obat.

3. Bagi STMIK Royal Kisaran

Bahan penelitian selanjutnya dalam merancang aplikasi sistem dengan Supply

Chain Management (SCM).

1.7 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah:

BAB I: PENDAHULUAN

Pada bab ini, berisikan sub-sub seperti latar belakang masalah, identifikasi

masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian dan sistematika penulisan.


7

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini menjelaskan tentang teori, dapat berupa definisi-definisi atau

model yang berkaitan dengan tema atau masalah yang diteliti, dituliskan

juga tools/software yang digunakan dalam pembuatan aplikasi. Pada bab

ini juga digunakan penelitian yang sudah dipublikasikan untuk dijadikan

referensi.

BAB III: METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini menjelaskan berbagai metode yang digunakan antara lain:

analisis data dan masalah, jenis dan metode pengumpulan data,

rancangan/desain penelitian, implementasi, dan penyimpulan hasil

penelitian dan lainnya yang berhubungan dengan penelitian.

BAB IV: ANALISA DAN PERANCANGAN

Pada bab ini analisa dari masalah yang terkait dengan skripsi dan

rancangan dari perangkat keras, diagram blok sistem, modul sistem, cara

kerja serta rancang bangunnya berupa schematic.

BAB V: IMPLEMENTASI DAN HASIL

Pada bab ini terdiri atas spesifikasi sistem, rencana implementasi serta

hasil yang diharapkan.

BAB VI: KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini terdiri atas kesimpulan yang mengemukakan secara singkat

hasil penting yang diperoleh dan menginterpretasikan sesuai dengan

masalah dan tujuan penelitian, serta terdapat dan saran yang merupakan

sumbangan pemikiran berupa rekomendasi yang diambil dari hasil analisis

dan pembahasan serta hasil kesimpulan.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar Teori

2.1.1 Analisis

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia analisis adalah penyelidikan

terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dan sebagainya) untuk mengetahui

keadaan yang sebenarnya. Teori diatas sangat mendukung penelitian ini, karena

teori diatas dapat membantu peneliti dalam mendukung penelitian yang dilakukan

[2]. Analisis adalah usaha untuk mengurai suatu masalah menjadi bagian-bagian.

Sehingga, susunan tersebut tampak jelas dan kemudian bisa ditangkap maknanya

atau dimengerti duduk perkaranya [3].

Berdasarkan beberapa pengertian di atas tentang analisis maka dapat

disimpulkan bahwa analisis adalah suatu tindakan untuk memisahkan suatu

peristiwa menjadi bagian-bagian kecil agar dapat lebih dipahami sehingga dapat

membantu proses penelitian yang sedang berjalan.

2.1.2 Supply Chain Management (SCM)

Supply Chain Management (SCM) merupakan konsep yang sangat penting

serta menjadi hal yang utama penting bagi lembaga binnis selama sekitar 2 (dua)

dekade, yaitu tahun 1980 hingga 1990 an, karena sistem ini dapat mendorong

munculnya sebuah model bisnis yang pada akhirnya dalam jangka pendek dapat

memberikan profit yang meningkat. Supply Chain Management (SCM)

memfokuskan kepada engineering practices yang memfasilitasi perpindahan

7
8

produk dari produsen kepada distribusi, serta memfasilitasi arus informasi antar

para partner dan mengurangi total delivered cost melalui rantai yang ada,

melupakan elemen dasar yang penting bagi pelanggan [4].

Supply Chain Management (SCM) adalah suatu kumpulan pendekatan

yang digunakan untuk mengintegrasikan secara efisien antara pemasok,

perusahaan manufaktur, pergudangan, dan toko, sehingga barang diproduksi dan

didistribusikan pada kuantitas, lokasi, dan waktu yang benar, untuk

meminimumkan biaya-biaya pada kondisi yang memuaskan kebutuhan tingkat

pelayanan [5]. Berdasarkan beberapa pengertian di atas tentang Supply Chain

Management (SCM), maka dapat disimpulkan bahwa Supply Chain Management

(SCM) adalah suatu pengintegrasian antara pemasok, perusahaan manufaktur,

pergudangan dan toko dalam hal pendistribusian barang sehingga dapat

memenuhi kebutuhan pasien.

2.1.2.1 Konsep Dasar Supply Chain Management (SCM)

Konsep dasar supply chain dibagi menjadi 4 konsep [6]:

1. Supply chain statis high dominasi

Konsep ini dengan tingkat dominasi kuat oleh perusahaan inti yaitu

perusahaan menjadi pusat rantai pasokan. Perusahaan menikmati tingginya

pengaruh pada semua pihak yang terlibat dalam rantai membuat perusahaan

inti mampu memilihmilih siapa yang layak menjadi supplier nya dan bisa

juga menentukan hal-hal penting seperti persyaratan dan aturan main dalam

supply chain. Contoh perusahaan McDonalds, IKEA, BOEING.

2. Supply chain dinamis high dominasi


9

Konsep ini memiliki dominasi kuat yang dimiliki perusahaan inti yaitu

perusahaan mampu memilih-milih siapa yang layak menjadi suppliernya dan

pihak supplier harus mampu fleksibel mengikuti perubahan tipe produk dan

cara produksinya serta sering terobosannya tidak terduga. Contoh perusahaan

smartphone, komputer.

3. Supply chain statis low dominasi

Konsep ini dengan tingkat dominasi rendah oleh perusahaan inti. Tipe ini

perusahaan lebih mementingkan volume produksi dengan tipe produk yang

hampir sama. Lebih mengutamakan efisiensi disegala bidang dan penggunaan

utilisasi dan penuh kapasitas produksi. Tidak bias banyak memilih supplier

kecuali patokan adu harga, dan tidak banyak perubahan proses dan tipe

produknya. Contoh perusahaan tekstil, pabrik gula, pabrik sendok garpu.

4. Supply chain dinamis low dominasi

Konsep dengan tingkat dominasi rendah oleh perusahaan inti. Perusahaan ini

sering berubah proses produksinya karena menawarkan banyak tipe produk

yang baru sama sekali dan sering berbeda. Akhir-akhir ini muncul tren yang

disebut industry kreatif, tipe usaha dalam industri ini sering menghasilkan

produk inovatif sehingga patokan volume atau patokan kestabilan sangat

dinamis. Contoh perusahaan event organizer (EO), production house (PH),

dan perusahaan travel wisata.

2.1.2.2 Komponen Supply Chain Management (SCM)

Komponen Supply Chain Management (SCM) yaitu [7]:

1. Rantai Pasok Hulu (Upstream Supply Chain)


10

Bagian hulu supply chain meliputi aktivitas dari suatu organisasi korporasi

atau institusi dengan para rekanan pemasok (dapat berupa pabrik/manufaktur,

agen tunggal, distributor, perantara, pedagang eceran, hingga penyedia

layanan jasa). Aktivitas yang utama adalah proses perencanaan, serta

pencarian pemasok dan pengadaan barang/jasa.

2. Rantai Pasok Internal (Internal Supply Chain)

Meliputi semua proses penerimaan barang ke gudang atau jasa yang

disediakan rekanan pemasok, agar dapat digunakan untuk keperluan proses

rantai pasok internal, baik proses penggunaan, produksi, atau rencana alokasi

persediaan, di dalam rantai pasok internal. Perhatian yang utama adalah

manajemen produksi, penyimpanan dan pengendalian persediaan, serta

manajemen pengendalian mutu.

3. Rantai Pasok Hilir (Downstream Supply Chain)

Meliputi semua aktivitas yang melibatkan proses transportasi dan distribusi

dari alokasi persediaan atau barang yang tersedia dalam proses rantai pasok

internal, ke para penerima akhir. Penerima akhir dapat berupa pabrik/

manufaktur, agen tunggal, distributor, perantara, pedagang eceran, hingga

penyedia layanan jasa. Perhatian diarahkan pada prses transportasi, distribusi,

serah terima dan layanan purna jual.

2.1.2.3 Tahapan pada Supply Chain Management (SCM)

Berikut ini adalah 4 (empat) tahapan dari Supply Chain Management

(SCM) [8]:
11

1. Tahap satu

Pada tahap satu ada semacam kesendirian dan ketidak-saling tergantungan

antara fungsi produksi dan fungsi logistic. Dimana keduanya menjalankan

program-program secara sendiri-sendiri, yang terlepas satu sama lain. mereka

membuat barang sesuai dengan mutu dan yang telah ditetapkan dalam bentuk

standar, dan sama sekali tidak mau ikut memikirkan penumpukan inventori

dan penggunaan ruang gudang yang di timbulkan biaya persediaan yaitu

biaya simpan.

2. Tahap dua

Perusahaan sudah mulai menyadari pentingnya integrasi perencanaan.

walaupun dalam bidang yang masih terbatas, yaitu di antara fungsi internal

yang paling berdekatan, misalnya produksi dengan inventory control dan

functional integration yang lain.

3. Tahap tiga

Pada tahap 3 integrasi atau terhubung dengan perencanaan dan

pengawasanatas semua fungsi yang terkait dalamsatu perusahan, sehingga

dapat memudahan dalam semua kegiatan.

4. Tahap empat

Pada tahap 4 dapat melakukan gambaran tahap sebenarnya dari suplay chain

integration. Yaitu integrasi total dalam konsep perencanaan, pelaksanaan, dan

pengawasan (manajemen) yang telah ditentukan dapat tercapai dalam tahap 3

dan diteruskan ke distributor, suplier dan agen sampai ke konsumen.


12

2.1.2.4 Keuntungan Supply Chain Management (SCM)

Beberapa keuntungan dari Supply Chain Management (SCM) adalah [9]:

1. Mengurangi inventori barang dengan berbagai cara:

a. Inventori merupakan bagian paling besar dari aset perusahaan, yang

berkisar antara 30%-40%.

b. Sedangkan biaya penyimpanan barang (inventory carrying cost)

berkisar antara 10%-40% dari nilai barang yang disimpan.

c. Oleh karena itu, usaha dan cara harus dikembangkan untuk sedikit

mungkin menimbun barang ini dalam gudang agar biaya dapat ditekan

menjadi sedikit mungkin.

2. Menjamin kelancaran penyediaan barang:

a. Kelancaran barang yang perlu dijamin adalah mulai dari asal barang

(pabrik pembuat), pemasok, perusahaan sendiri, wholesaler, retailer

sampai kepada final customers.

b. Jadi rangkaian perjalanan dari bahan baku sampai menjadi barang jadi

dan diterima oleh pemakai/pelanggan merupakan suatu mata rantai

yang panjang (chain) yang perlu dikelola dengan baik.

3. Menjamin mutu

a. Mutu barang jadi (finished product) ditentukan tidak hanya oleh proses

produksi barang tersebut tetapi juga oleh mutu bahan mentahnya dan

mutu keamanan dalam pengirimannya.

b. Jaminan mutu ini juga merupakan serangkaian mata rantai panjang

(chain) yang harus dikelola dengan baik.


13

2.1.2.5 Obat Generik

Obat generik adalah obat yang masa patennya sudah kadaluarsa, dan

dengan demikian bisa diproduksi oleh semua perusahaan farmasi tanpa harus

membayar royalti. Mutu obat generic tidak jauh berbeda dibandingkan obat paten

karena bahan mentahnya sama saja. Lewat produksi obat generik ini, Kimia

Farma berkontribusi terhadap kesehatan dunia dengan cara menyediakan akses

terhadap obat-obatan bermutu tetapi murah bagi masyarakat kurang mampu [10].

Obat generik adalah obat dengan nama resmi International Nonpropietary

Names (INN) yang telah ditetapkan dalam Farmakope Indonesia atau buku

standar lainnya untuk zat berkhasiat yang dikandungnya. Selain itu juga dikenal

obat generik bermerek/bernama dagang (branded) yang merupakan obat generic

dengan nama dagang yang menggunakan nama milik produsen obat yang

bersangkutan. Istilah lain yang banyak dikenal yaitu obat paten, dimana obat paten

merupakan obat yang masih memiliki hak paten, biasanya selama 20 tahun,

setelah 20 tahun baru boleh diproduksi oleh perusahaan lain.

Apoteker dapat mengganti obat merek dagang/obat paten dengan obat

generic yang sama komponen aktifnya atau obat merek dagang lain atas

persetujuan dokter dan/atau pasien. Apotek, Rumah Sakit dan sarana pelayanan

kesehatan lainnya yang melayani penyerahan obat generik harus menggunakan

Harga Eceran Tertinggi (HET) sebagai patokan tertinggi dan dilakukan sesuai

peraturan perundang-undangan [11].

Obat generik dibagi menjadi 2 yaitu generik berlogo dan generik bermerk.

Zat yang berkhasiat antara generik berlogo dan generik bermerk ini sama. Yang

membedakan adalah satu diberi merk dan yang satu diberi logo generik. Obat
14

generik berlogo ini biasa disebut obat generik saja yaitu obat yang menggunakan

nama zat berkhasiatnya dan mencantumkan logo perusahaan farmasi yang

memproduksinya obat generik ini diambil dari nama zat aktif yang terkandung

didalam obat tersebut, seperti paracetamol, asam mefenamat, amoxicillin, dan

sebagainya [12].

2.1.2.6 Economic Order Quantity (EOQ)

Ketersediaan bahan baku dapat dikendalikan dan di analisis dengan

metode EOQ (Economic Order Quantity) yang merupakan volume atau jumlah

pembelian yang paling ekonomis untuk dilaksanakan pada setiap kali pemesanan.

EOQ adalah metode untuk mengukur dan menghitung jumlah volume pembelian

yang paling ekonomis yaitu dengan melakukan pembelian secara teratur,

perusahaan akan menanggung biaya-biaya pengadaan yang minimal. Metode

EOQ ini merupakan salah satu metode perhitungan pengelolaan persediaan bahan

baku yang paling banyak digunakan karena paling mudah dan paling efisien. EOQ

adalah model persediaan yang akan membantu manajemen untuk mengambil

keputusan unit yang harus dipesan agar tidak terjadi investasi yang berlebihan

yang ditanamkan dalam persediaan serta tidak mengalami kehabisan persediaan

yang akan mengakibatkan proses produksi terhenti, penundaan pesanan,

kehilangan laba potensial, serta kerugian karena kehilangan pelanggan [13].

Ada beberapa macam cara perhitungan yaitu dengan cara antara lain [14]:

1. Klasifikasi biaya pencatatan barang masuk, merupakan biaya yang sudah

dipesan dan sudah berada di penyimpanan gudang. Biaya pencatatan juga

berkaitan dengan biaya penyimpanan dan investasi persediaan, yang juga


15

terdiri dari komponen pajak, bunga dan asuransi namun biaya penyimpanan

terdiri dari biaya listrik, biaya barang rusak, biaya sewa tempat.

2. Klasifikasi biaya pemesanan barang, merupakan jumlah pesanan biaya tetap

ketika barang yang dipesan telah terjadi. Biaya pemesana juga berkaitan

dengan kegiatan fisik untuk memperoses pesanan yang akan disimpang

kedalam gudang, tergantung pada jumlah barang yang akan dipesan sifat

biaya biasanya akan bersifat konstan. Adapun proses terjadinya biaya

pemesanan yaitu sebagai berikut:

b. Biaya proses persiapan kategori pemesanan barang.

c. Biaya penugasan karyawan untuk mengorder pesanan.

d. Biaya pada saat menerima pesanan bahan baku.

e. Biaya pelunasan pembayaran setelah terima barang.

Adapun formulasi yang digunakan dalam menghitung EOQ adalah sebagai

berikut:

Dimana:

D : Jumlah kebutuhan bahan per tahun

S : Biaya pemesanan per order

H : Biaya penyimpanan per unit

2.1.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

2.1.3.1 Pengertian Sistem

Sistem adalah suatu susunan yang teratur dari kegiatan-kegiatan yang

saling berkaitan dan susunan prosedur-prosedur yang saling berhubungan, sinergi


16

dari semua unsur-unsur dan elemen-elemen yang ada di dalamnya, yang

menunjang pelaksanaan dan mempermudah kegiatan-kegiatan utama tercapai dari

suatu organisasi ataupun kesatuan kerja [15].

Sistem memiliki pendekatan yang ditekankan dalam sebuah prosedur

jaringan kerja secara saling hubung, mengelompok serta bekerja bersama untuk

mendapatkan pencapaian sasaran yang diinginkan. Dalam prosedur terdapat

instruksi dengan tahapan-tahapan yang berurutan dimana apa yang dikerjakan,

siapa yang melakukan pekerjaan, kapan pengerjaannya dan bagaimana cara

kerjanya. Pendekatan lebih menekankan pada bagian komponen dengan artian

bahwa sistem merupakan interaksi dari kumpulan elemen dalam suatu tujuan yang

dicapai [16]. Berdasarkan beberapa pengertian di atas tentang sistem, maka dapat

disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan dari beberapa unsur yang saling

berhubungan satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

2.1.3.2 Pengertian Informasi

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan

lebih berarti bagi yang menerimanya [17]. Informasi adalah data yang telah

diproses/diolah sehingga memiliki arti atau manfaat yang berguna. Data adalah

fakta-fakta, angka-angka, atau statistik-statistik yang dapat menghasilkan

kesimpulan [18]. Berdasarkan beberapa pengertian di atas tentang informasi,

maka dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang telah diolah menjadi

bentuk yang lebih berguna lagi sehingga dapat menambah pengetahuan seseorang

dengan menggunakan data tersebut.


17

2.1.3.3 Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi merupakan kombinasi dari teknologi informasi dan

aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan

manajemen. Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem informasi yang sering

digunakan merujuk kepada interaksi antara orang, proses algoritmik, data, dan

teknologi [19]. Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi

yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung

fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari

suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan

laporan-laporan yang diperlukan [20]. Berdasarkan beberapa pengertian sistem

informasi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah

kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang dapat memberikan

laporan-laporan tertentu sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh pihak luar.

2.1.4 Analisis dan Perancangan Alat Bantu Sistem

2.1.4.1 Aliran Sistem Informasi (ASI)

Aliran Sistem Informasi (ASI) merupakan bagan yang menunjukan arus

pekerjaan serta keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan urutan dari

prosedur-prosedur yang ada dalam sistem. Adapun simbol-simbol yang dapat

digunakan pada Aliran Sistem Informasi (ASI) ini adalah sebagai berikut [21]:

Tabel 2. 1 Simbol Aliran Sistem Informasi (ASI)

No Nama Simbol Keterangan


1 Proses Untuk proses pengelolahan data
Komputerisasi secara komputerisasi.
18

2 Penghubung Digunakan untuk


menghubungkan sambung aliran.

3 Dokumen Digunakan untuk operasi input.

4 Arsip Merupakan arsip data yang


dihasilkan.
5 Proses Manual Untuk proses pengelolahan data
secara manual.

6 Aliran Sistem Untuk arah pengaliran data


proses.

7 Basis Data Untuk media menyimpan secara


terkomputerisasi.
8 Pita Kertas Untuk menunjukan input/output
menggunakan pita kertas.

9 Display Untuk menampilkan output


kelayar monitor.

10 Manual input Untuk manual input


keyboard menggunakan keyboard.

Sumber: I. Tanjung dan D. Sukrianto [21]

2.1.4.2 Flowchart

Flowchart adalah bentuk gambar atau diagram yang mempunyai aliran

satu atau dua arah secara sekuensial. Flowchart digunakan untuk

mempresentasikan maupun mendesain program. Oleh karena itu, flowchart harus

bisa merepresentasikan komponen-komponen dalam bahasa pemrograman.

Flowchart bisa dibuat sebelum atau setelah pembuatan program. Flowchart yang

dibuat sebelum membuat program digunakan untuk mempermudah pembuat

program untuk menentukan alur logika program sedangkan yang dibuat setelah

pembuatan program digunakan untuk menjelaskan alur program kepada orang


19

lain. Tujuan dari flowchart adalah untuk menggambarkan suatu tahapan

penyelesaian masalah secara sederhana, terurai, rapi dan jelas dengan

menggunakan simbol-simbol standar [22]. Tabel 2.2 menunjukkan simbol yang

digunakan untuk membuat flowchart ini antara lain:

Tabel 2. 2 Simbol Flowchart


Simbol Nama Keterangan
Terminal
Digunakan untuk menggambarkan awal dan
akhir suatu algoritma dalam sebuah program.
Digunakan untuk member nilai awal pada
Preparation
suatu variabel.

Digunakan untuk menunjukkan pengolahan


Procesing secara aritmatika terhadap data yang
dimasukkan atau dapat juga menggambarkan
proses pemindahan data.
Digunakan untuk menggambarkan proses
Input / Output
masukan dan keluaran data.

Digunakan untuk menggambarkan operasi


Decision percabangan pada sebuah logika.

Predefined Digunakan untuk menggambarkan sub


Process (Sub program yang kadang dikenal dengan istilah
Program) fungsi atau prosedur.
Digunakan untuk menghubungkan flowchart
Connector pada halaman yang berbeda.

Digunakan untuk menghubungkan flowchart


Off Page
pada halaman yang berbeda.
Connector
Digunakan untuk menggambarkan arah atau
Arrow alur proses.

Sumber: Susanto dan Syukron [23]

2.1.4.3 Entitiy Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) menyediakan cara untuk

mendeskripsikan perancangan basis data pada peringkat logika. ERD merupakan


20

suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan

objek-objek dasar data yang mempunyai hububngan antar relasi. ERD berfungsi

untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk

menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol. ERD adalah suatu

model jaringan yang menggunakan susuan data yang disimpan dalam sistem

secara abstrak [24]. Tabel 2.3 menunjukkan simbol yang digunakan untuk

membuat Entity Relationship Diagram antara lain:

Tabel 2. 3 Simbol Entity Relationship Diagram


Simbol Nama Deskripsi
Entity
Entitas adalah suatu objek yang dapat
diidentifikasi dalam lingkungan pemakai.

Weak Entity Entitas lemah adalah suatu entitas yang


keberadaannya tergantung dari entias lain.
Relationship Relasi menunjukkan adanya hubungan
diantara sejumlah entitas yang berbeda.

Identifying
Relasi identifikasi menunjukkan adanya
Relationship
identifikasi hubungan dengan relasi lainnya.
Attribute Atribut berfungsi mendeskripsikan karakter
entitas.
Attribute
Atribut primary key menunjukkan key atribut
Primary Key
dari entitas.
Line Sebagai penghubung antar hubungan relasi
dengan himpunan entity atau entitas dan
himpunan entity.
Attribute
Atribut gabungan dari sebuah entitas.
Composite
Sumber: A. Mujilan [25]
21

2.1.4.4 Unified Modeling Language (UML)

Unified Modeling Language (UML) merupakan kumpulan diagram

dengan paradigma orientasi objek yang menggambarkan arsitektur, atribut,

perilaku dengan kompleksitas yang baik dan notasi yang mudah dimengerti.

Kumpulan diagram ini antara lain, use case diagram, activity diagram, sequence

diagram, class diagram [26]. Pada umumnya hanya digunakan 5 (lima) buah

diagram saja dalam sebuah UML, yaitu:

1. Use Case Diagram

Use Case Diagram adalah diagram yang menggambarkan kebutuhan

sistem dari sudut pandang user, yang memperlihatkan hubungan-hubungan yang

terjadi antara actors dengan use case dalam sistem [27]. Use case diagram

digunakan untuk mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor dan sistem [28].

Tabel 2.4 menunjukkan simbol yang digunakan untuk membuat Use Case

Diagram antara lain:

Tabel 2. 4 Simbol Use Case Diagram


Nama Simbol Keterangan
Boundary
Berupa kotak sebagai batasan sistem.
Sistem

Merupakan pengguna dari sistem.


Aktor terdiri dari aktor utama dan aktor
Aktor kedua. Aktor utama dapat ditempatkan
di sebelah kiri dan aktor kedua di
sebelah kanan.
Merupakan pekerjaan yang dilakukan
Use Case oleh aktor. Penamaan use case dengan
kata kerja.

Asosiasi Hubungan antara aktor dengan use case.


22

<<uses>> Hubungan antara use case dengan use


case, include menyatakan bahwa
Include sebelum pekerjaan dilakukan harus
mengerjakan pekerjaan lain terlebih
dahulu.
Hubungan antara use case dengan use
<<extends>> case, extend menyatakan bahwa jika
Extends pekerjaan yang dilakukan tidak sesuai
atau terdapat kondisi khusus, maka
lakukan pekerjaan itu.
Sumber: A. Mujilan [25] F. Sulianta [29]

2. Class Diagram

Class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian

kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Class dibagi menjadi 3

(tiga) bagian yaitu nama kelas, atribut dan operasi. Properti mewakili fitur-fitur

struktural dari sebuah class, juga sebuah konsep tunggal, tetapi tampak seperti dua

notasi yang berbeda yaitu atribut dan asosiasi. Atribut mendeskripsikan property

dengan sebaris teks di dalam kotak class. Asosiasi, sebuah garis solid antara dua

class ditarik dari class sumber ke class target, nama properti bergerak sampai

tujuan akhir sebuah asosiasi bersama dengan multiplicity [30]. Tabel 2.5

menunjukkan simbol yang digunakan untuk membuat Class Diagram antara lain:

Tabel 2. 5 Simbol Class Diagram


Nama Simbol Keterangan
Sebuah bungkusan dari satu atau lebih
kelas
Package

Kelas (Class) Nama Kelas Terdiri dari 3 (tiga) bagian yaitu nama
+atribut class, atribut dan operasi.
+operasi()
23

Sama dengan konsep interface


Interface /
pemrograman berorientasi objek
antarmuka
Relasi antar kelas dengan makna umum,
Asosiasi
asosiasi biasanya disertai dengan
(Association)
multiplicity
Asosiasi berarah Relasi antar kelas dengan makna kelas
(Directed yang satu dengan kelas yang lain, asosiasi
Association) biasanya disertai dengan multiplicity.
Generalisasi
Menghubungkan beberapa class yang
(Generalization
khusus ke sebuah class yang lebih umum.
)
Relasi antar kelas dengan makna semua
Agregasi
bagian (whole part)
Sumber: K. Harianto, H. Pratiwi dan Y. Suhariyadi [31]

3. Activity Diagram

Activity diagram adalah diagram UML yang digunakan untuk

menggambarkan alur aktivitas dari satu proses. Activity diagram memungkinkan

siapapun yang melakukan proses untuk memilih urutan dalam melakukannya,

dengan kata lain diagram hanya menyebutkan aturan-aturan rangkaian dasar yang

harus diikuti. Hal ini penting untuk pemodelan bisnis karena proses-proses sering

muncul parallel. Ini juga berguna pada algoritma yang bersamaan, dimana urutan-

urutan independen dapat melakukan hal-hal secara parallel [32]. Tabel 2.6

menunjukkan simbol yang digunakan untuk membuat Activity Diagram antara

lain:

Tabel 2. 6 Simbol Activity Diagram

Nama Simbol Keterangan


Pernyataan Digunakan untuk menyatakan suatu
Tindakan tindakan. Bisa juga menyatakan tahapan
(Activity) aksi dari pelaku.
Transisi Menunjukkan urutan dari awal hingga
(Transision) akhir sebagaimana diagram alir pada
umumnya.
24

Titik Awal
Menunjukkan titik awal dari urutan
(Start Point)
tindakan/aktivitas yang ada.
Titik Akhir
Menunjukkan titik akhir dari
(End Point)
urutan/aktivitas yang ada.
Percabangan
Asosiasi percabangan dimana jika ada
(Decision)
pilihan aktivitas lebih dari satu.
Penggabungan
Asosiasi penggabungan dimana lebih dari
(Join)
satu aktivitas digabungkan menjadi satu.
Partisi Peran Digunakan untuk menunjukkan ruang
(Swimlane) lingkup peran. Dengan demikian
pembagian peran dari tiap aktivitas yang
ada dapat diperjelas.
Sumber: W. E. Susanto dan A. Syukron [23]

4. Sequence Diagram

Sequence diagram adalah diagram yang dibuat untuk mengetahui alur dari

interaksi antar objek. Isi dari sequence diagram harus sama dengan use case

diagram dan class diagram. Satu use case diagram tunggal akan digambarkan

dengan satu sequence diagram [29]. Tabel 2.7 menunjukkan simbol yang

digunakan untuk membuat Sequence Diagram antara lain:

Tabel 2. 7 Simbol Sequence Diagram

Simbol Nama Keterangan


Objek/Aktor Sebuah objek yang berasal dari kelas. Aktor
termasuk objek. Garis putus-putus
menunjukkan garis hidup suatu objek.
Aktivasi Menunjukkan masa hidup dari objek.

Pesan Objek dapat mengirimkan pesan ke objek


lain. Interaksi antar objek ditunjukkan pada
bagian operasi pada diagram kelas.
Return Pesan kembalian dari komunikasi antar
objek.

Sumber: Sulianta [29]


25

5. Deployment Diagram

Deployment diagram merupakan gambaran proses-proses berbeda pada

suatu sistem yang berjalan dan bagaimana relasi di dalamnya. Hal ini yang

mempermudah user dalam pemakaian sistem yang telah dibuat dan diagram

tersebut merupakan diagram yang statis. Misalnya untuk mendeskripsikan sebuah

situs web, deployment diagram menunjukkan komponen perangkat keras (node)

apa yang digunakan komponen perangkat lunak apa yang berjalan pada setiap

node dan bagaimana bagian-bagian yang berbeda terhubung.

Deployment diagram juga menunjukkan perangkat keras sistem dan

perangkat lunak dalam perangkat keras tersebut. Deployment diagram berguna

ketika solusi perangkat lunak dikerahkan dibeberapa mesin dengan masing-

masing memiliki konfigurasi yang unik. Deployment diagram mewakili

pandangan pengembangan sistem sehingga akan hanya ada satu Deployment

diagram untuk satu sistem [33]. Tabel 2.8 menunjukkan simbol yang digunakan

untuk membuat Deployement Diagram antara lain:

Tabel 2. 8 Simbol Deployment Diagram


Simbol Nama Deskripsi
Package Merupakan sebuah bungkusan dari satu
atau lebih node.
Node Biasanya mengacu pada perangkat keras
(hardware), perangkat lunak (software),
jika di dalam node disertakan komponen
untuk mengkonsistenkan rancangan maka
komponen yang diikutsertakan harus sesuai
dengan komponen yang telah didefinisikan
sebelumnya.
Dependency / Kebergantungan antar node, arah panah
Kebergantungan mengarah pada node yang dipakai.
Link
Relasi antar node.
Sumber: Yurindra [33]
26

2.1.5 Perangkat Lunak yang Digunakan

2.1.5.1 XAMPP

XAMPP adalah salah satu paket installer yang berisi Apache yang

merupakan web server tempat menyimpan file-file yang diperlukan website, dan

PhpMyadmin sebagai aplikasi yang digunakan untuk perancangan database

MySQL [34]. XAMPP merupakan perangkat lunak bebas, yang mendukung

banyak sistem operasi, dan merupakan kompilasi dari beberapa program. XAMPP

merupakan kepanjangan dari hurufnya yaitu:

1. X, Program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi, seperti Windows,

Linux, Mac OS dan juga Solaris.

2. A, Apache, merupakan aplikasi web server. Tugas utama dari Apache adalah

menghasilkan halaman web yang benar kepada user berdasarkan kode PHP

yang dituliskan oleh pembuat web atau user.

3. M, MySQL, merupakan aplikasi data server. Perkembangannya disebut juga

SQL yang merupakan kepanjangan dari Structured Query Language. SQL

merupakan bahasa terstruktur yang digunakan untuk mengolah database.

4. P, PHP, merupakan bahasa pemrograman web, dimana user dapat

menggunakan bahasa pemrograman ini untuk membuat web yang bersifat

server-side scripting.

5. P, Perl, yaitu merupakan bahasa pemrograman untuk segala keperluan, dan

dikembangkan pertama kali oleh Larry Wall di mesin Unix [35].


27

Gambar 2. 1 XAMPP

2.1.5.2 PHP

PHP atau kependekan dari Hypertext Preprocessor adalah salah satu

bahasa pemrograman open source yang sangat cocok atau dikhususkan untuk

pengembangan web dan dapat ditanamkan pada sebuah skripsi HTML. Bahasa

PHP dapat dikatakan menggambarkan beberapa bahasa pemrograman seperti C,

Java, dan Perl serta mudah untuk dipelajari. PHP merupakan bahasa scripting

server–side, dimana pemrosesan datanya dilakukan pada sisi server.

Sederhananya, serverlah yang akan menerjemahkan skrip program, baru

kemudian hasilnya akan dikirim kepada client yang melakukan permintaan [36].

PHP (Hypertext Prepocessor) adalah bahasa pemograman yang berjalan

dalam sebuah web server dan berfungsi sebagai pengolahan data pada sebuah

server. PHP bersifat server side, artinya bahasa berbentuk script yang disimpan

dan dijalankan di komputer server (Web Server) sedangkan hasilnya dikirim ke

komputer klien (Web Browser) dalam bentuk script HTML (Hypertext Mark up

Language) [37].
28

Ada beberapa aturan sintaks yang harus dipenuhi ketika membuat file

program PHP yaitu:

1. Sintak Dasar PHP

Ada beberapa aturan sintaks yang harus dipenuhi ketika membuat file

program PHP yaitu:

a. PHP opening dan closing tag.

b. PHP mendukung komentar seperti pada bahasa ‘C’, ’C++’, dan Unix shell-

style. (Perl style).

2. Konstanta dalam PHP

Suatu konstanta dapat kita definisikan dengan menggunakan fungsi define ()

yang merupakan salah satu fitur function dari PHP.

3. Aritmatika dalam PHP

Untuk mempermudah menggunakan operand dan operator pada PHP,

diberikan tabel mengenai operator dasar aritmatika dalam PHP.

Gambar 2. 2 PHP
29

2.1.5.3 MySQL

MySQL merupakan sebuah software database server yang mempunyai

kendali terbesar pada aplikasi database berbasis web. Arsitektur database yang

dibuat sangat cocok bekerja pada lingkungan tersebut, didukung dengan

kemampuannya berinteraksi dengan berbagai bahasa pemrograman side-server

seperti ASP, PHP, JSP dan CGI. MySQL juga merupakan database yang memiliki

beberapa distro yang mampu dijalankan pada beberapa platform, walaupun secara

resmi tentu saja memiliki sebuah platform tersendiri [38].

MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengola database beserta

isinya. Kita dapat memanfaatkan MySQL untuk menambahkan, mengubah dan

menghapus data yang berada dalam database. MySQL merupakan sistem

manajemen database yang bersifat at relational Artinya data-data yang dikelola

dalam database akan diletakkan pada beberapa tabel yang terpisah sehingga

manipulasi data akan menjadi jauh lebih cepat.MySQL dapat digunakan untuk

mengeloladatabase mulai dari yang kecil sampai dengan yang sangat besar.

MySQL juga dapat menjalankan perintah-perintah Structured Query

Language(SQL) untuk mengelola databasedatabase yang ada di dalamnya. Hingga

kiniMySQL sudah berkembang hingga versi 5. MySQL 5 sudah mendukung

trigger untuk memudahkan pengelolaan tabel dalam database [39].

Gambar 2. 3 PHP MyAdmin


30

2.1.5.4 Sublime Text

Sublime text adalah aplikasi editor untuk kode dan teks yang dapat

berjalan di berbagai platform operating system dengan menggunakan teknologi

Phyton API. Terciptanya aplikasi ini terinspirasi dari aplikasi Vim. Aplikasi ini

sangatlah fleksibel dan powerfull [40]. Sublime Text bukanlah aplikasi open

source dan juga aplikasi yang dapat digunakan dan didapatkan secara gratis, akan

tetapi beberapa fitur pengembangan fungsionalitasdari aplikasi ini merupakan

hasil dari temuan dan mendapat dukungan penuh dari komunitas serta memiliki

linsensi aplikasi gratis.

Gambar 2. 4 Sublime Text

2.2 Tinjauan Penelitian

Berikut beberapa penelitian yang relevan dengan skripsi ini adalah:

1. Penelitian dengan judul “Rancang Bangun Sistem Informasi Supply Chain

Management Distribusi Barang dan Jasa Berbasis Web”. Hasilnya adalah

sistem ini mampu melakukan proses supply chain management mulai dari

proses pengajuan invoice, approve atau persetujuan transaksi dan mengetahui

stok persediaan barang dan jasa [41].


31

2. Penelitian dengan judul “Sistem Informasi Penjualan Toko Expert Vape.inc

dengan Metode Supply Chain Management”. Hasilnya adalah toko Expert

Vape akan dipermudah dalam melakukan transaksi, restock barang, maupun

update laporan penjualan. Adanya fitur request barang, laporan barang habis

dan pemesanan barang, mempermudah toko dalam melakukan pemebelian

ataupun restock barang [42].

3. Penelitian dengan judul “Rancang Bangun Supply Chain Management pada

Pia Cemerlang Berbasis Website”. Hasilnya adalah sistem supply chain

management pada toko pia cemerlang berbasis website yang dibangun telah

sesuai. Sistem ini memiliki beberapa fitur yaitu purchase, production, stock

and distribution dan sales dengan tahapan perancangan dan berfungsi seperti

yang diharapkan [43].

4. Penelitian dengan judul “Penerapan Metode EOQ dan ROP untuk

Pengembangan Sistem Informasi Inventory Bengkel MJM Berbasis Web”.

Hasilnya adalah sistem ini mampu memudahkan pemilik usaha untuk

melakukan pemesanan barang dengan tepat [44].

5. Penelitian dengan judul “Implementasi Metode Economic Order Quantity

pada Aplikasi Pengendalian Bahan Produksi Sandal Mirado”. Hasilnya adalah

setelah menggunakan EOQ didapatkan hasil yang efektif dan efiesien [45].

2.3 Kerangka Pemikiran

Demi mempermudah penyusunan penelitian “Analisis Persediaan Stok

Obat di Apotek RSUD HAMS Kisaran dengan Menerapkan Metode SCM”,

maka perlu adanya susunan kerangka pemikiran yang jelas tahapan-tahapannya

agar memudahkan penelitian sehingga mencapai tujuan yang diharapkan.


32

Kerangka pemikiran ini merupakan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam

penyelesaian masalah yang akan dibahas. Kerangka pemikiran dalam penelitian

ini adalah:

Permasalahan

Teori dan Solusi

Software yang Digunakan

Implementasi

Hasil

Gambar 2. 5 Kerangka Pemikiran

2.4 Tinjauan Umum Perusahaan

2.4.1 RSUD. H. Abdul Manan Simatupang Kisaran

Sesuai dengan Surat Keputusan DPRGR Tingkat II Kabupaten Asahan

Nomor: 3.DPRD/GR/1963 tanggal 16 Februari 1963 diusulkan perpindahan

ibukota Kabupaten Asahan dari Tanjung Balai ke Kisaran, dan baru terealisasi

tanggal 20 Mei 1968, yang dengan hal tersebut terjadi perpindahan Pusat

Pemerintah Kepala Daerah beserta seluruh Dinas/Jawatan ke Kisaran yang pada

saat itu Bupati Kepala Daerah dibabat oleh H.Abdul Manan Simatupang. Sejalan

dengan perpindahan Ibukota Kabupaten Asahan dan atas inisiatif Bapak H.Abdul

Manan Simatupang selaku Bupati Asahan untuk membangun sarana pelayanan

kesehatan untuk kebutuhan masyarakat Asahan yang memerlukan pelayanan


33

kesehatan. Maka pada tahun 1968/1969 oleh Bupati Kepala Daerah dibangun

Rumah Sakit Umum Kisaran yang beroperasi secara definitive pada tahun 1972

dipimpin dr. TM Panjaitan. Rumah Sakit Umum Daerah H. Abdul Manan

Simatupang terletak di jalan Sisingamangaraja No. 315, Kelurahan Kisaran Kota,

Kecamatan Kota Kisaran Barat, Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara.

Berikut ini adalah denah lokasi RSUD. H. Abdul Manan Simatupang Kisaran

yang di lihat dari google maps:

Gambar 2. 6 Lokasi RSUD H. Abdul Manan Simatupang

Visi Rumah Sakit Umum Daerah Haji Abdul Manan Simatupang Kisaran

adalah : Terselenggaranya Pelayanan Kesehatan Yang Berkualitas, Cepat, Tepat,

Profesional, dan Memuaskan.

Adapun misi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Haji Abdul Manan

Simatupang Kisaran adalah:

1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu secara profesional.

2. Menyelenggarakan Pelayanan Dokter Jaga 24 jam.

3. Menyelenggarakan pelayanan prima dan cepat tanggap kepada pasien gawat

darurat dengan tersedianya obat-obatan emergency.


34

4. Menyelenggarakan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi SDM sesuai

bidang masing-masing secara berkelanjutan.

5. Meningkatkan kesejahteraan SDM rumah sakit.

2.4.2 Struktur Organisasi RSUD. H. Abdul Manan Simatupang Kisaran

Struktur organisasi dari RSUD. H. Abdul Manan Simatupang Kisaran

adalah:

DIREKTUR
dr. Edi
dr. KURNIADY IskandarM.Si,Med, Sp.An
SEBAYANG,
NIP.19710402 200502 1 001

KABAG TU

MARIANI, SH
NIP.196903112002122001

INSTALASI

KSB UMUM & KSB REKAM MEDIS & KSB KEUANGAN &
KEPEGWAIAN HUKUM PROGRAM
YASHANARA WAHYUADI, A.Md ANDY BUDIANSYAH,SE
NIP.196906251988031002 NIP.19810714 201001 1 019 NIP.197908072005021001

KABID PERAWATAN KABID PELAYANAN KABID DALWAS

ROBY PRANATA, S.Kep dr.RAHMAD FUAD SAPRIN SANJA, SKM


NIP.19860408 201001 1 009 NIP.19860611 201101 1 007 NIP.19750303 199503 1 003

Kasubbid Pelayanan Kasubbid Pelayanan Medis Kasubbid Dalwas


Keperawatan Pasien
AMRIADI,S.Kep, Ners SRI ARTARIA Z, S.Kep, NS FLORA SUMBAYAK, SKM
NIP.19810101 201001 1 018 NIP.197907232005022003 NIP.198505112009032007

Kasubbid Pembinaan Kasubbid Penunjang Kasubbid Penyuluhan


Etika Mutu Kep. & Diklat Medis Kesehatan
FAUZIAH NUR YUSNANI DEWI MANURUNG, NAILA,SKM
SIREGAR,S.Kep, Ners SST NIP19751219 200604 2 003
NIP.19871208 201101 2 004 NIP.19820106 201402 2 001
35

Komite Medis Staf Medis


Fungsional

Rawat Jalan Rawat Inap IGD Hemodialisa Farmasi Radiologi GIZI

Laboratorium IPSRS Rehab Medis Hygiene Sanitasi KBU KBK Kamar Jenazah

Gambar 2. 7 Struktur Orgsnisasi

2.4.3 TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Berdasarkan Peraturan Bupati Asahan Nomor : 40 tahun 2008 tentang

uraian tugas jabatan struktural pada RSUD Haji Abdul Manan Simatupang yang

tertuang pada Bab II Pasal 2 s/d Pasal 15, Bab III Pasal 15 dan 16 yang

mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut :

 Direktur.

Tugas Pokok :

Unsur pelaksana sebahagian tugas Kepala Daerah di bidang Perawatan

Kesehatan, Pelayanan Kesehatan, Ketatausahaan, Pengendalian dan

Pengawasan.

Fungsi :

a. Menyelenggarakan pelayanan medis.

b. Penyelenggarakan pelayanan penunjang medis dan non medis.

c. Menyelenggarakan pelayanan asuhan keperawatan.

d. Menyelenggarakan pelayanan rujukan.


36

e. Menyelenggarakan pendidikan, penelitian, pengembangan dan

pelatihan.

f. Menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan.

g. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.

 Kepala Bagian Tata Usaha.

Tugas Pokok :

Unsur pelaksana sebahagian tugas direktur di bidang tata usaha yang

meliputi kegiatan kesekretariatan, perencanaan dan rekam medis, umum

dan kepegawaian, keuangan dan program sistem informasi hukum,

penyusunan anggaran dan perbendaharaan, verifikasi, akuntansi,

mobilisasi dana serta ketatausahaan dan kerumahtanggaan.

Fungsi :

a. Mengkoordinasikan pelaksanaan urusan umum, kearsipan, laporan,

rumah tangga dan keuangan.

b. Mengkoordinasikan pelaksanaan pembinaan administrasi,

kesejahteraan pegawai dan hukum.

c. Mengkoordinasikan pelaksanaan pengolahan perlengkapan dan rekam

medis.

d. Mengkoordinasikan pelaksanaan publikasi, hubungan masyarakat

(humas), perpustakaan, pemasaran sosial dan informasi.

e. Mengkoordinasikan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.

 Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.


37

Tugas Pokok :

Unsur pelaksana sebahagian tugas Kepala Bahian Tata Usaha meliputi

administrasi ketatausahaan, kepegawaian, kerumahtanggaan dan

perlengkapan.

Fungsi :

a. Pengelolaan urusan rumah tangga rumah sakit yang meliputi

pelayanan angkutan dan perawatan kenderaan dinas, akomodasi dan

ruangan serta memelihara kebersihan kantor dan lingkungan rumah

sakit.

b. Melaksanakan urusan kepegawaian rumah sakit meliputi penyusunan

program dan petunjuk pembinaan dan pengembangan kepegawaian.

c. Melaksanakan penyediaan perlengkapan rumah sakit.

d. Melaksanakan administrasi barang inventaris rumah sakit.

e. Melaksanakan administrasi kantor, kearsipan dan surat menyurat.

f. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.

 Kepala Sub Bagian Rekam Medis dan Hukum.

Tugas Pokok :

Unsur pelaksana sebahagian tugas Kepala Bagian Tata Usaha meliputi

pencatatan medis rawat jalan dan rawat inap, laporan hukum, medis,

perpustakaan, publikasi, pemasaran sosial serta informasi rumah sakit.

Fungsi :

a. Melaksanakan penyusunan program dan laporan dibidang rekam

medis.
38

b. Melaksanakan pengelolaan data rekam medis.

c. Merencanakan dan melaksanakan publikasi, pemasaran sosial serta

informasi rumah sakit.

d. Melaksanakan evaluasi terhadap dara rekam medis.

e. Melaksanakan sistem informasi hukum bidang kesehatan.

f. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.

 Kepala Sub Bagian Keuangan dan Program.

Tugas Pokok :

Unsur pelaksana sebahagian tugas Kepala Bagian Tata Usaha meliputi

penyusunan anggaran, perbendaharaan, verifikasi, akuntansi dan

mobilisasai dana serta penyusunan program/kegiatan.

Fungsi :

a. Melaksanakan pengumpulan bahan-bahan untuk penyusunan

anggaran.

b. Mengkoordinasikan dan menyusun program/kegiatan dan

memasukkannya kedalam anggaran rumah sakit.

c. Melaksanakan pembukuan/akuntansi dan evaluasi serta monitoring

keuangan rumah sakit.

d. Melaksanakan pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan.

e. Melaksanakan penghitungan rekening dan verifikasi, penagihan serta

penyetoran pendapatan rumah sakit.

f. Melaksanakan perbendaharaan rumah sakit.


39

g. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.

 Kepala Bidang Perawatan.

Tugas Pokok :

Unsur pelaksana sebahagian tugas direktur di bidang perawatan yang

berkaitan dengan pelayanan keperawatan, pembinaan etika mutu

keperawatan dan diklat.

Fungsi :

a. Mengkoordinasikan pelaksanaan bimbingan pelaksanaan kegiatan

perencanaan asuhan dan pelayanan keperawatan, peralatan

keperawatan, peningkatan pelaksanaan etika profesi keperawatan dan

mutu keperawatan.

b. Mengkoordinasikan pelaksanaan penyusunan standar asuhan dan

pelayanan keperawatan, peralatan keperawatan serta membina

pelaksanaan etika profesi keperawatan dan peningkatan mutu

perawatan.

c. Mengkoordinasikan pelaksanaan pengawasan, pengendalian, penilaian

pelaksanaan kegiatan asuhan dan pelayanan keperawatan, peralatan

keperawatan, etika profesi keperawatan dan peningkatran mutu

keperawatan serta melaksanakan kegiatan rujukan.

d. Mengkoordinasikan pelaksanaan penempatan tenaga paramedis

perawatan dan paramedis non perawatan dan merencanakan

kebutuhan paramedis.
40

e. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas lain yang diperintahkan oleh

atasan.

 Kepala Sub Bidang Pelayanan Keperawatan.

Tugas Pokok :

Unsur pelaksana sebahagian tugas Kepala Bidang Perawatan

meliputi pelayanan keperawatan yaitu mengkoordinasikan,

mengawasi serta merencanakan kegiatan pelayanan keperawayan

pada : Instalasi rawat inap, instalasi perawatan intensif, instalasi

gawat darurat, instalasi rawat jalan, instalasi laboratorium/patologi

klinik, instalasi radiologi, instalasi gizi dan instalasi farmasi.

Fungsi :

a. Mengatur dan mengendalikan jalannya organisasi dan administrasi

perawatan sesuai dengan standar pelayanan keperawatan yang telah

ditetapkan bersama.

b. Mengatur dan merencanakan penempatan dan rotasi tenaga perawat

dari unit yang satu ke unit yang lain di lingkungan kerjanya sesuai

dengan kebutuhan.

c. Mengusahakan perlengkapan dan alat-alat keperluan pelayanan

perawatan melalui bidang sub bidang penunjang medis.

d. Memelihara hubungan kerja yang baik dan harmonis dengan semua

anggota tim kesehatan.

e. Mengadakan rapat berkala atau sewaktu-waktu bila diperlukan

dengan sub bidang terkait.


41

f. Menerima dan memperhatikan usul-usul serta keluhan –keluhan

tenaga pelayanan keperawatan yang dibawah koordinasinya dan

meneruskannya kepada Kepala Bidang Keperawatan.

g. Meneliti dan mempertimbangkan dan meneruskan permohonan izin

permisi, cuti, pindah, penilaian SKP (Sasaran Kinerja Pegawai) dan

angka kredit dari petugas perawat kepada kepala bidang

keperawatan.

h. Melaksanakan atau menerima sebagian tugas-tugas yang

dilimpahkan oleh kepala bidang keperawatan dengan persetujuan

direktur rumah sakit.

i. Mengadakan survise secara berkala kegiatan pelayanan

keperawatan serta mengembangkan /meningkatkan disiplin kerja

serta pencatatan (nursing record) dalam pelayanan keperawatan.

j. Menyampaikan dan menjelaskan kebijaksanaan perawat kepada

unit dan pelaksanaan keperawatan dilingkungan kerjanya.

k. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.

 Kepala Sub Bidang Pembinaan Etika Mutu Keperawatan &

Diklat.

Tugas Pokok :

Unsur pelaksana sebahagian tugas kepala bidang perawatan yang

berlkaitan dengan pembinaan etika mutu dan diklat.

Fungsi :
42

a. Mengawasi dan meningkatkan etika perawatan dan disiplin

pelaksana perawatan dan non perawatan.

b. Menjeaskan setiap tindakan keperawatan yang akan diaksanakan

kepada pasien dan keluarga.

c. Menerapkan prinsip rasa aman, nyaman dan ekonomis serta

meaksanakan perbaikan tindakan berdasarkan respon pasien.

d. Melaksanakan rujukan pasien dengan segera terhadap masalah yang

mengancam keselamatan pasien dengan mengkoordinasikan dengan

pihak terkait.

e. Membina petugas keperawatan untuk selalu menunjukkan sikap

sabar, ramah dalam berinteraksi dengan pasein/keluarga sesuai

dengan motto asuhan keperawatan ; Senyum yang manis, Sapa yang

ramah, Sentuh dengan kasih sayang.

f. Memberi kesempatan kepada semua tenaga perawat untuk

mengembangkan tingkat kemampuan profesionalnya.

g. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.

 Kepala Bidang Pelayanan.

Tugas Pokok :

Unsur pelaksana sebahagian tugas direktur di bidang pelayanan yang

berkaitan dengan pelayanan medis dan penunjang medis.

Fungsi :
43

a. Merencanakan kebutuhan obat-obatan, bahan laboratorium, alat

kesehatan habis pakai untuk kebutuhan fasilitas pelayanan medis.

b. Menyelenggarakan kegiatan pelayanan medis.

c. Melakukan pengendalian pelayanan medis.

d. Melakukan pengawasan dan pengendalian penerimaan dan

pemulangan pasien.

e. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.

 Kepala Sub Bidang Pelayanan Medis.

Tugas Pokok :

Unsur pelaksana sebahagian tugas Kepala Bidang Pelayanan yang

berkaitan dengan medis.

Fungsi :

a. Menyelenggarakan kegiatan pelayanan medis pasien rawat jalan dan

rawat inap dengan pelayanan yang sebaik-baiknya.

b. Mengatasi atau mengkoordinasikan dengan pihak terkait bila terjadi

kekosongan petugas medis maupun paramedis agar tidak terjadi

keterlambatan pelayanan.

c. Melakukan pengawasan dan pengendalian penerimaan dan

pemulangan pasien.

d. Membuat laporan kegiatan pelayanan medis rawat inap dan rawat

jalan.

e. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.

 Kepala Sub Bidang Penunjang Medis.


44

Tugas Pokok :

Unsur pelaksana sebahagian tugas kepala bidang pelayanan yang

berkaitan dengan penunjang medis.

Fungsi :

a. Menyelenggarakan kebutuhan penunjang medis pasien rawat inap dan

rawat jalan.

b. Menyelenggarakan kebutuhan penunjang diagnostic rumah sakit.

c. Melakukan pemeriksaan peralatan penunjang diagnostic seperti

endoscopy, tritmil, EKG, USG, peralatan laboratorium dan peralatan

lainnya.

d. Memelihara dan merawat alat-alat elektromedis, radio diagnostic dan

peralatan penunjang diagnostic lainnya.

e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang

pelayanan.

 Kepala Bidang Pengendalian dan Pengawasan.

Tugas Pokok :

Unsur pelaksana sebahagian tugas direktur di bidang pengendalian dan

pengawasan yang berkaitan dengan pengendalian dan pengawasan pasien

dan penyuluhan kesehatan.

Fungsi :
45

a. Melakukan identifikasi jenis-jenis penyakit dan pola penularan di

rumah sakit.

b. Melakukan tindak lanjut sebagai upaya pengendalian penyakit

menular di rumah sakit.

c. Melakukan penyuluhan kesehatan.

d. Melakukan upaya perbaikan sanitasi sebagai sumber penyakit.

e. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.

 Kepala Sub Bidang Pengendalian dan Pengawasan Pasien.

Tugas pokok :

Unsur pelaksana sebahagian tugas Kepala Bidang Pengendalian

dan Pengawasan yang berkaitan pengendalian dan pengawasan

pasien.

Fungsi :

a. Mengendalikan potensi penularan infeksi nosokomial.

b. Melakukan evaluasi jenis penyakit menular yang dirawat di rumah

sakit.

c. Mengawasi penderita yang dirawat dalam ruang isolasi.

d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang

pengendalian dan pengawasan.

 Kepala Sub Bidang Penyuluhan Kesehatan.

Tugas Pokok :
46

Unsur pelaksana sebahagian tugas kepala bidang pengendalian dan

pengawasan yang berkaitan dengan penyuluhan kesehatan.

Fungsi :

a. Melakukan penyuluhan kepada pasien dan keluarga terhadap penyakit

menular yang memiliki potensi menyebar dengan cepat dan

memperburuk keadaan.

b. Melakukan penyuluhan penyakit cardiovascular, infeksi dan

penyakit metabolic.

c. Secara periodik mengumpulkan pengunjung rumah sakit untuk

mendapat ceramah awam tentang ; pola hidup sehat, upaya

pencegahan dan pengenalan gejala dini suatu penyakit.

d. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.

2.1

2.2

2.3

2.4

2.5 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah atau 

sub masalah yang diajukan oleh peneliti, yang diajabarkan dari landasan teori atau

kajian teori dan masih harus diuji kebenarannya.  Karena bersifat sementara, maka

dibuktikan kebenarannya melalui data yang terkumpul atau penelitian

ilmiah. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah analisis persediaan stok obat
47

di Apotek RSUD HAMS Kisaran memudahkan pihak apotek untuk mengetahui

stok obat yang tersedia dan dapat mengatur persediaan dengan baik, sehingga

meningkatkan manajemen pelayanan untuk masyarakat.


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Kerangka Kerja Penelitian

Untuk membantu dalam penyusunan penelitian ini, maka perlu adanya

susunan kerangka kerja (frame work) yang jelas tahapan-tahapannya. Kerangka

kerja ini merupakan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penyelesaian

masalah yang akan dibahas. Adapun kerangka kerja yang penulis lakukan dapat

dilihat dari gambar di bawah ini:

Identifikasi Masalah

Analisis Masalah

Metode Pengumpulan Data

Analisa Data

Perancangan Sistem

Pengujian Sistem

Implementasi Sistem

Gambar 3. 1 Kerangka Kerja

36
37

Adapun uraian kerangka kerja pada gambar 3.1 adalah:

1. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah adalah proses dan hasil pengenalan masalah. Adapun

masalah yang terjadi di Apotek RSUD HAMS Kisaran adalah sistem

managemen persediaan Apotek RSUD HAMS Kisaran sering terjadi

kehabisan stok obat dalam setiap periode bulannya, dikarenakan banyaknya

permintaan dari konsumen. Untuk beberapa jenis obat lainnya terjadi juga

persediaan obat yang berlebihan di Apotek RSUD HAMS Kisaran, sehingga

terjadi penumpukan obat yang dapat menyebabkan terjadinya kadaluarsa pada

obat yang ada. Proses pendataan obat di Apotek RSUD HAMS Kisaran masih

dilakukan dengan cara pencatatan sehingga dapat terjadi kesalahan dalam

menentukan jumlah persediaan obat dan alat kesehatan yang akan dipesan,

waktu penyuplaian barang yang kurang tepat.

2. Analisis Masalah

Analisis masalah adalah menguraikan masalah sehingga lebih mudah

dipahami dan menemukan solusi atas permasalahan yang terjadi. Berdasarkan

hasil identifikasi masalah pada Apotek RSUD HAMS Kisaran, maka

solusinya adalah dengan membuat sistem pengelolaan obat untuk penentuan

jumlah persediaan obat untuk periode berikutnya.

3. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah cara yang digunakan untuk memperoleh

data yang dibutuhkan dalam penelitian. Metode pengumpulan data yang

digunakan adalah melakukan wawancara dengan Ketua Farmasi di Apotek

RSUD HAMS Kisaran yaitu Bapak Phillipus, SSi., Apt


38

4. Analisis Data

Analisis Data adalah cara yang digunakan untuk mengolah data yang telah

diperoleh. Data stok obat di Apotek RSUD HAMS Kisaran dianalisis untuk

mencari dimana letak kesalahannya.

5. Perancangan Sistem

Perancangan sistem adalah memikirkan bagaimana membentuk sistem yang

akan dibuat. Perancangan sistem menggunakan Unified Modeling Language

(UML) dan entity relationship diagram yang digambarkan menggunakan

aplikasi Visual Paradigm.

6. Pengujian Sistem

Pengujian sistem adalah pengujian program perangkat lunak yang lengkap dan

terintegrasi. Pengujian sistem dilakukan dengan melakukan pengujian black

box untuk mengetahui apakah sistem sudah berjalan dengan baik.

7. Implementasi Sistem

Impelementasi sistem adalah tahap dimana sistem informasi telah digunakan

oleh pengguna. Ketika sistem telah diimplementasikan diperolelah kelebihan

dan kekurangan dari sistem tersebut.

3.2 Metode Penelitian

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan suatu cara yang sifatnya sistematis

dan objektif dengan tujuan untuk memperoleh dan mengumpulkan data dan

informasi yang diteliti secara detail dan benar. Dalam menyelesaikan Skripsi ini

penulis melakukan teknik pengumpulan data sebagai berikut:


39

1. Penelitian Lapangan

Penelitian lapangan yang penulis lakukan adalah penelitian dan pengambilan

data-data yang diperlukan langsung ditempat penelitian.

2. Penelitian Kepustakaan

Penelitian kepustakaan dilakukan dengan cara mengumpulkan data dari buku-

buku dan jurnal, yang memuat sejumlah teori yang berhubungan dengan

penulisan skripsi.

3. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan cara bertanya secara langsung maupun tidak

langsung kepada Ketua Farmasi yang ada di Apotek RSUD HAMS Kisaran.

3.4 Waktu dan Tempat Penelitian

Dalam melakukan penelitian nantinya penulis melakukan riset dengan

mengambil data-data yang diperlukan untuk membangun aplikasi ini. Penulis

melaksanakan riset dari bulan Juni 2022 sampai Oktober 2022.


40

Tabel 3. 1 Waktu Penelitian

Waktu
No Keterangan Juni Juli Agustus September Oktober
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Identifikasi
1
Masalah.
Perumusan
2
Masalah.
Studi
3
Kepustakaan
Seminar
4
proposal
Desain
5
Penelitian
Pengumpulan
6
Data
7 Analisis Data
Analisis
8
Sistem
Analisis
9 Kebutuhan
Sistem.
10 Perancangan
Implementasi
11
dan Pengujian.
12 Analisis Hasil
13 Seminar Hasil
14 Revisi Skripsi
15 Sidang Skripsi
BAB IV

ANALISIS DAN PERANCANGAN

4.1 Analisis Sistem

Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi untuk

mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan dan hambatan yang terjadi dan

kebutuhan yang diharapkan dapat diusulkan perbaikan sistem. Pelaksanaan

analisis sistem yang sedang berjalan pada Apotek RSUD HAMS Kisaran untuk

mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem dalam proses managemen pers

ediaan obat.

Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan manajemen Apotek

RSUD HAMS Kisaran bahwa didalam sistem manajemen persediaan obat

permintaan obat dilakukan 3 (tiga) bulan sekali, dengan melihat ekatalog di

website LKPP. Apotek RSUD HAMS Kisaran selama ini mengalami kehabisan

stok obat, dikarenakan banyaknya permintaan dari konsumen. selain itu, tidak

adanya proses pengendaliaan persediaan berdampak pada pesediaan obat yang

berlebihan, sehingga terjadi penumpukan obat yang dapat menyebabkan

terjadinya kadaluarsa pada obat yang ada dan menimbulkan kerugian karena obat

yang kadaluarsa harus dimusnahkan.

Berikut ini adalah aliran sistem yang sedang berjalan bertujuan untuk

mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem dan tahapan yang dilakukan

oleh pihak Apotek RSUD HAMS Kisaran yaitu dengan rincian sebagai berikut:

1. Admin membawa data penjualan obat ke dalam gudang.

41
42

2. Gudang menerima data tersebut dan melakukan cek persediaan obat, dan

terdapat obat yang tersedia diberikan kepada admin.

3. Admin menerima obat yang tersedia tersebut.

4. Admin membuat laporan obat keluar untuk diberikan kepada kepala

farmasi, 1 laporan diarsipkan dan 1 lagi diberikan kepada kepala farmasi.

5. Kepala farmasi merima laporan tersebut dan diarsipkan.

6. Gudang melakukan pengecekan obat, didapatkanlah persediaan obat

berkurang.

7. Gudang membuat laporan persediaan obat dan diberikan kepada kepala

farmasi.

8. Kepala farmasi menerima laporan obat tersebut dan melakukan pemesanan

di LKPP.

9. Kepala farmasi memberitahu pemerintah sudah memesan di LKPP dan

menghubungi supplier untuk memesan obat.

10. Supplier menerima pemesanan obat tersebut dan melakukan pengiriman

obat, 1 diarsipkan dan 1 lagi diberikan kepada gudang.

11. Gudang langsung merekap dan membuat laporan obat masuk.

12. Laporan obat masuk tersebut diberikan kepada kepala farmasi, 1

diarsipkan.

13. Kepala farmasi menerima laporan tersebut.


43

Gambar 4. 1 Aliran Sistem Informasi (ASI) yang Sedang Berjalan

4.1.1 Analisis Masalah

Adapun analisis masalah dalam penelitian ini adalah

1. Sistem management persediaan Apotek RSUD HAMS Kisaran selama ini

mengalami kehabisan stok obat dalam setiap periode bulannya, dikarenakan

banyaknya permintaan dari konsumen.


44

2. Tidak adanya proses pengendaliaan persediaan berdampak pada pesediaan

obat yang berlebihan di Apotek RSUD HAMS Kisaran, sehingga terjadi

penumpukan obat yang dapat menyebabkan terjadinya kadaluarsa pada obat

yang ada.

3. Proses pendataan obat di Apotek RSUD HAMS Kisaran masih dilakukan

dengan cara pencatatan sehingga dapat terjadi kesalahan dalam menentukan

jumlah persediaan obat dan alat kesehatan yang akan dipesan, waktu

penyuplaian obat yang kurang tepat

4.1.2 Analisis Kebutuhan Sistem

Untuk mengatasi permasalahan yang telah diuraikan pada sistem lama, ma

ka perlu adanya pembangunan dan perubahan ke sistem yang baru. Adapun solusi

yang ditawarkan dengan membangun sebuah sistem persediaan yang sudah terko

mputerisasi dengan Supply Chain Management yaitu sebagai berikut :

1. Sistem yang dapat mempermudah proses pencarian dan pengubahan data obat

dan stok obat otomatis jika ditambah dengan obat masuk.

2. Sistem yang dapat melakukan penginputan obat masuk dan obat keluar.

3. Sistem yang dapat melakukan perhitungan eoq.

4. Sistem yang dapat mencetak laporan secara otomatis.

4.1.2.1 Analisis Data

Pada tahap analisis data, tahap ini berupa data masukan dan data keluaran

dapat dijelaskan sebagai berikut :


45

1. Analisis Data Masukan

Kebutuhan masukan untuk sistem persediaan obat pada Apotek RSUD

HAMS Kisaran adalah sebagai berikut : Input data persediaan obat, input data

obat masuk dan keluar, data supplier dan data eoq.

Adapun data yang diperoleh dari penelitian yaitu data obat dan data

persediaan obat selama 12 bulan yaitu sebagai berikut.

Tabel 4. 1 Data Obat


No Nama Obat
1 Air untuk injeksi 25 ml
2 Akarbose tab 100 mg
3 Albumin serum normal (human albumin) inj 20% 100 ml
4 Albumin serum normal (human albumin) inj 20% 50 ml
5 Allylestrenol tab 5 mg (PROGESTON)
6 Alopurinol tab 100 mg
7 Alprazolam tab 0,5 mg
8 Alprazolam tab 1 mg
9 Ambroxol 30 tab mg
10 Ambroxol sir 60 ml
11 Aminofilin inj 24 mg/ml
12 Amiodaron inj 50mg/ml
13 Amiodaron tab 200 mg
14 Amitriptillin tab sal 25 mg
15 Amlodipin tab 10 mg
16 Amlodipin tab 5 mg
17 Amoksisilin sir kering 125mg/5ml
18 Amoksisilin tab 500 mg
19 Amoxicilin sir kering 250 mg/ 5 ml
20 Cairan Dextrose 40 %
21 Cairan Dextrose 5 %
22 Cairan Glukosa 10 %
23 Cairan Infus Aminofluid 500 ml
24 Cairan Infus Aminofusin hepar 500 ml
25 Cairan Infus Aminofusin L-600
26 Cairan Infus Asering 500 cc (Asetat Ringer)
27 Cairan Infus Comafusin Hepar
28 Cairan Infus Eas Primmer 250 ml
29 Cairan Infus HES Gelofusin BM 30.000
30 Cairan Infus L-Glutamin 100 ml
46

31 Cairan Infus Ringer Solution 500 ml Otsu


32 Cairan Manitol 20% (500 ml)
33 Deksametason 0,5 mg tab
34 Deksamethasone Inj 5mg/ml
35 Desoksimetason 0.25%
36 Diazepam Inj 10 mg / 2 ml (Valdimex)
37 Diazepam Inj 5 mg / 2 ml
38 Diazepam tab 2 mg
39 Diazepam tab 2 mg (Valisanbe)
40 Diazepam tab 5 mg
41 Digoksin 0,25 mg/ml inj (fargoxin)
42 Digoksin tab 0,25 mg
43 Diltiazem HCI 100 mg (Herbeser CD 100)
44 Diltiazem serb inj 50 mg/vial
45 Dobutamin injeksi 25 mg/mL (Inotrop)
46 Dobutamin injeksi 50 mg/mL
47 Doksisiklin tablet/kapsul/kaplet 100 mg
48 Domperidon suspensi/sirup 5 mg/5 ml
49 Domperidone 10 mg tab
50 DopaminHCl Inj 200mg/5 ml (cetadop)
51 Dutasteride tab 0,5 mg(Avodart)
52 Efedrin Inj 50 mg/ml
53 Etambutol tab 500 mg
54 Eugenol cairan 10 ml
55 Fenitoin Na Inj 50mg/ml
56 Fenitoin Na kaps 100 mg kutoin
57 Fenitoin Na kaps 30 mg kutoin
58 Fenobarbital 200 mg/2ml Injeksi (Sibital)
59 Fenobarbital tab 30 mg
60 Fenobarbital tab 50 mg (Sibital)
61 Fenofibrate kaps 100 mg
62 Flutikason Propionat cairan ih 0,5 mg/dosis (Flixotide 0,5 mg)
63 Fondaparinux 2,5mg/0,5ml / Arixtra inj
64 Furosemide Inj 10 mg/ml (i.v./i.m.)
65 Furosemide tab 40 mg
66 Gabapentin kaps 100 mg /alpentin
67 Gabapentin kaps 300 mg
68 Garam Oralit Kombinasi : natrium klorida 0,52
69 Gemfibrozil tab 300 mg
70 Gentamicin 0,1% Krem
71 Gentamicine inj 40 mg /ml
72 Gliklazid (Diamicron MR 60 mg scored tablet)
73 Gliklazid tab 80 mg (Gored 80 mg)
74 Haloperidol tab 5 mg
75 Halotane Gas Anastesi
76 Heparin, Na inj 5.000 UI/ml (inviclot) (i.v./s.k.)
47

77 Hidroklorotiazide tab 25 mg
78 Hidrokortison 100 mg Injeksi / Fartison
79 Hidrokortison krim 2,5%
80 Ibuprofen sir 100mg/5ml (fenatic)
81 Ibuprofen tab 200 mg
82 Ibuprofen tab 400 mg
83 Imidapril tab 10 mg(Tanapres 10 mg tab)
84 Imidapril tab 5 mg(Tanapres 5 mg tab)
85 Indacaterol/Onbres 300 mcg
86 Iohexol Inf 350mg/ml
87 Iron sucrose 400mcg/Dialifer injeksi
88 Isoksuprin HCl 20 mg (tonotan )
89 Isoniazid tab 300 mg
90 Isosorbid Dinitrat inj 1mg/ml
91 Isosorbid Dinitrat tab 5 mg
92 Kalium Klorida kaps 600 mg (KSR tab 600)
93 Kalsium Laktat (kalk) tab 500 mg
94 Kalsium Glukonat Injeksi
95 Kandesartan 16 mg tab
96 Kandesartan 8 mg tab
97 Kaptopril tab 25 mg
98 Karbamazepine tab 200 mg (bamgetol)
99 Ketamin inj 50 mg/ml (i.v.)
100 Ketokonazole scalp 2%
101 Ketokonazole Shampo (fungasol)
102 Ketokonazole tab 200 mg
103 Ketoprofen Sup 100 mg (Suprafenit Supp)
104 Ketoprofen tab 100 mg
105 Ketorolac 3 % Inj
106 Klindamisin tab 150 mg
107 Klindamisin tab 300 mg
108 Klobazam tab 10 mg
109 Klopidogrel tab 75 mg
110 Klozapine tab 25 mg
111 Kodein tab 10 mg
112 Kodein tab 20 mg
113 Kolkisin tab 500 mcg
114 Kotrimoxazole sir 60 ml
115 Kotrimoxazole tab 480 mg
116 Lansoprazole tab 30 mg
117 Levofloxacin 500 mg tab
118 Levofloxacin Infus 500 ml
119 Meropenem 1 g Injeksi
120 Metamizol Na Inj 2ml
121 Metformin tab 500 mg
122 Metilprednisolon tab 8 mg
48

123 Metoklopramid Inj 10 mg


124 Metoklopramid tab 5 mg
125 Metronidazol ovula 500 mg
126 Metronidazol Sir 60 ml
127 Metronidazol tab 500 mg
128 Midazolam 5mg/5ml (i.v.)
129 Mikonazol krim 2%
130 Misoprostol 200 ug tab
131 Mometason Furoat Krim 0,1%
132 Natrium Diklofenak tab 50 mg
133 Nifedipin tab 10 mg
134 Nifedipine tab 30 mg (Adalat oros)
135 Nikardipin inj 10 mg/vial
136 Nistatin 100.000 iu Drop (Nymiko)
137 Norepinephrine Bitartrate 4mn/4ml
138 Noretisteron tab 5 mg (Meprolut)
139 Oksitosin inj 10 IU/ml
140 Olanzapin tab sal 10 mg
141 Omeprazol inj 40 mg/ 10 ml
142 Omeprazole kaps 20 mg
143 Ondansetron Inj 4 mg /2 ml
144 Ondansetron tab 4 mg
145 Ondansetron tab 8 mg
146 Paracetamol tab 500 mg
147 Parasetamol Sir 120 mg/5ml
148 Permetrin krim 5% scabimit
149 Pioglitazon tab 15 mg
150 Piracetam 1200 mg
151 Piracetam Inj 1 gr / 5 ml
152 Piracetam tab 400 mg
153 Pirantel pamoat tab 125 mg
154 Pirasetam tab 800 mg
155 Prednisone tab 5 mg
156 Procaterol HCl (Meptin)
157 Propofol inj 1% (i.v.Bolus) fresofol
158 Propranolol 10 mg tab
159 Quetiapine fumarat 200mg/Seroquel XR
160 Ramipril 5 mg tab
161 Ranitidine Inj 25 mg/ml
162 Ranitidine tab 150 mg
163 Rifampicin tab 450 mg
164 Rifampicin tab 600 mg
165 Ringer Laktat Larutan 500 ml
166 Risperidone 2 mg tab
167 Salbutamol Cairan ih 0,1%
168 Salbutamol tab 2 mg
49

169 Salbutamol tab 4 mg


170 Sefadroksil kaps 500 mg
171 Sertralin tab sal 50 mg
172 Setirizine sir 5mg/ 5 ml
173 Setirizine tab 10 mg
174 Tramadol Inj 100 mg/2 ml
175 Tramadol tab 50 mg
176 Trifluoperazin tab 5 mg
177 Triheksifenidil tab 2 mg
178 Tutofusin Ops Infus
179 Vitamin B kompleks
180 Warfarin tab 2 mg
181 Zink sir 20 mg/5ml

Tabel 4. 2 Data Stok Obat


No Bulan September 2021 – Februari 2022
Nama Obat Total
9 10 11 12 1 2
1 Digoxin 0,25 mg 800 600 400 850 600 400 3650
2 Isonazid tablet 300 Mg 600 450 250 600 450 250 2600
3 Alprazolam 1 mg 500 400 200 500 400 200 2200
4 Paracetamol 500 mg 850 600 300 850 600 300 3500
5 Simvastatin 300 200 100 300 200 100 1200
6 Omeprazole 20 mg 600 450 150 600 450 150 2400
7 Sucraflate 550 400 200 550 400 200 2300
8 Bisoprolol 0,25 mg 450 300 100 450 300 100 1700
9 Cairan nacl 0,9 500 ml 400 300 100 400 300 100 1600
10 Metformin tablet 500 mg 350 250 150 350 250 150 1500
11 Amoxicilin tab 500 mg 500 300 100 500 300 100 1800
12 Ranitidine 25 mg 600 400 150 600 400 150 2300
13 Sulfadoxine 500 mg 300 200 100 300 200 100 1200
14 Setralin 50 mg 400 250 140 400 250 140 1580
15 Metronidazol 500 mg 500 420 230 500 420 230 2300
16 Glukosamine 500 mg 300 200 100 300 200 100 1200
17 Fenitoin 100 mg 250 200 100 250 200 100 1100
18 Diltiazem HCI 100 mg 400 300 100 400 300 100 1600
19 Cairan Infus Aminofluid 500 320 120 500 320 120 1880
20 Ambroxol 30 tab mg 650 420 240 650 420 240 2620

Tabel 4. 3 Data Stok Obat Lanjutan


No Bulan Maret 2022 – Agustus 2022
Nama Obat Total
3 4 5 6 7 8
1 Digoxin 0,25 mg 800 600 400 850 600 400 7300
2 Isonazid tablet 300 Mg 600 450 250 600 450 250 5200
3 Alprazolam 1 mg 500 400 200 500 400 200 4400
4 Paracetamol 500 mg 850 600 300 850 600 300 7000
5 Simvastatin 300 200 100 300 200 100 2400
50

6 Omeprazole 20 mg 600 450 150 600 450 150 4800


7 Sucraflate 550 400 200 550 400 200 4600
8 Bisoprolol 0,25 mg 450 300 100 450 300 100 3400
9 Cairan nacl 0,9 500 ml 400 300 100 400 300 100 3200
10 Metformin tablet 500 mg 350 250 150 350 250 150 3000
11 Amoxicilin tab 500 mg 500 300 100 500 300 100 3600
12 Ranitidine 25 mg 600 400 150 600 400 150 4600
13 Sulfadoxine 500 mg 300 200 100 300 200 100 2400
14 Setralin 50 mg 400 250 140 400 250 140 3160
15 Metronidazol 500 mg 500 420 230 500 420 230 4600
16 Glukosamine 500 mg 300 200 100 300 200 100 2400
17 Fenitoin 100 mg 250 200 100 250 200 100 2200
18 Diltiazem HCI 100 mg 400 300 100 400 300 100 3200
19 Cairan Infus Aminofluid 500 320 120 500 320 120 3760
20 Ambroxol 30 tab mg 650 420 240 650 420 240 5240

2. Analisis data keluaran

Kebutuhan keluaran untuk sistem persediaan obat pada Apotek RSUD

HAMS Kisaran adalah sebagai berikut : informasi data persediaan obat, informasi

data obat masuk dan keluar, dan informasi data eoq.

4.1.2.2 Analisis Proses

Analisis proses merupakan proses dan aktivitas pengguna dalam

menjalankan aplikasi Supply Chain Management pada Apotek RSUD HAMS

Kisaran. Adapun data-data yang diproses adalah :

1. Data Obat

2. Data Obat Masuk

3. Data Obat Keluar

4. Data Supplier

5. Perhitungan EOQ

4.1.2.3 Perhitungan Metode Economic Order Quantity (EOQ)

Rumus :
51

EOQ =

Keterangan :

D : jumlah permintaan selama 1 periode

S : Biaya Pesan

H : Biaya Penyimpanan

1. Perhitungan Metode EOQ Obat Digoxin 0,25 mg

Diketahui:

Permintaan (diambil dari total stok obat) (S) = 7300

Biaya pemesanan (D) = Rp. 50.000

Harga obat perkotak = Rp.52.000

Biaya penyimpanan (H) = biaya simpan × harga obat perkotak

= 10% × 52000 = 5200

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan metode EOQ dapat dilihat

bahwa Apotek seharusnya melakukan pemesanan obat Digoxin 0,25 mg sebanyak

375 setiap kali pesan.

2. Perhitungan Metode EOQ Obat Isonazid tablet 300 Mg

Diketahui:

Permintaan (diambil dari total stok obat) (S) = 5200

Biaya pemesanan (D) = Rp. 50.000

Harga obat perkotak = Rp.30.000

Biaya penyimpanan (H) = biaya simpan × harga obat perkotak

= 10% × 30000 = 3000


52

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan metode EOQ dapat dilihat

bahwa Apotek seharusnya melakukan pemesanan obat Isonazid tablet 300 Mg seb

anyak 416 setiap kali pesan.

3. Perhitungan Metode EOQ Obat Alprazolam 1 mg

Diketahui:

Permintaan (diambil dari total stok obat) (S) = 4400

Biaya pemesanan (D) = Rp. 50.000

Harga obat perkotak = Rp.29.000

Biaya penyimpanan (H) = biaya simpan × harga obat perkotak

= 10% × 29000 = 2900

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan metode EOQ dapat dilihat

bahwa Apotek seharusnya melakukan pemesanan obat Alprazolam 1 mg sebanyak

390 setiap kali pesan.

4. Perhitungan Metode EOQ Obat Paracetamol 500 mg

Diketahui:

Permintaan (diambil dari total stok obat) (S) = 7000

Biaya pemesanan (D) = Rp. 50.000

Harga obat perkotak = Rp.20.000

Biaya penyimpanan (H) = biaya simpan × harga obat perkotak

= 10% × 20000 = 2000


53

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan metode EOQ dapat dilihat

bahwa Apotek seharusnya melakukan pemesanan obat Paracetamol 500 mg seban

yak 592 setiap kali pesan.

5. Perhitungan Metode EOQ Obat Omeprazole 20 mg

Diketahui:

Permintaan (diambil dari total stok obat) (S) = 2400

Biaya pemesanan (D) = Rp. 50.000

Harga obat perkotak = Rp.14.000

Biaya penyimpanan (H) = biaya simpan × harga obat perkotak

= 10% × 14000 = 1400

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan metode EOQ dapat dilihat

bahwa Apotek seharusnya melakukan pemesanan obat Omeprazole 20 mg sebany

ak 414 setiap kali pesan.

6. Perhitungan Metode EOQ Obat Sucraflate

Diketahui:

Permintaan (diambil dari total stok obat) (S) = 4800

Biaya pemesanan (D) = Rp. 50.000

Harga obat perkotak = Rp.25.000

Biaya penyimpanan (H) = biaya simpan × harga obat perkotak

= 10% × 25000 = 2500


54

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan metode EOQ dapat dilihat

bahwa Apotek seharusnya melakukan pemesanan obat Sucraflate sebanyak 438 se

tiap kali pesan.

4.1.2.4 Analisis Pengguna

Adapun pengguna sistem dari managemen persediaan obat pada Apotek

RSUD HAMS Kisaran adalah :

1. Admin

Admin bertugas menginput data obat keluar yang dibeli pasien dan otomatis

berkurang di gudang.

2. Gudang

Gudang bertugas menginput data supplier, data obat, data obat masuk dan

keluar, menghitung eoq, cetak laporan dari sistem.

3. Kepala Farmasi

Kepala farmasi bertugas menerima laporan dari admin dan gudang.

4.1.2.5 Analisis Perangkat Keras (Hardware)

Dalam proses penelitian sampai tahap implementasi sebuah sistem

menggunakan perangkat keras laptop dan printer. Spesifikasi perangkat keras

(hardware) yang digunakan untuk mengimplementasikan aplikasi sistem ini

adalah sebagai berikut:

Tabel 4. 4 Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware)


No Nama Hardware Spesifikasi Fungsi
1 Laptop a. Processor: Intel® Sebagai alat antar muka,
Celeron® CPU N3350 penampil dan
@1.10ghZ, ~1.1GHz pengendali.
b. Memory: 2048MB
55

RAM
c. Hardisk: 450 GB
2 Printer Canon 2770 Alat mencetak laporan.

4.1.2.6 Analisis Perangkat Lunak (Software)

Spesifikasi perangkat lunak (software) yang digunakan untuk

mengimplementasikan aplikasi sistem ini adalah sebagai berikut:

Tabel 4. 5 Perangkat Lunak yang Digunakan


No Kebutuhan Keterangan Fungsi
Mengatur atau menggontrol
kerja perangkat keras atau
1 Sistem Operasi Windows 10 Ultimate hardware dan menjalankan
aplikasi atau software di dalam
suatu sistem komputer.
a. Microsoft Office Word 2010
2 Aplikasi b. PHP, MySQL Membangun sistem.
c. Sublime Text, XAMPP

4.1.2.7 Analisis Konfigurasi Sistem

Dalam membuat analisis program untuk sistem managemen persediaan pa

da Apotek RSUD HAMS Kisaran menggunakan komputer dengan konfigurasi

sistem sebagai berikut :

1. Spesifikasi Hardware

2. Aplikasi yang digunakan (software)

3. Hak Akses (Brainware)

4.2 Analisis Biaya

Berikut ini adalah analisis biaya yang dikeluarkan selama pembuatan

sistem managemen persediaan obat pada Apotek RSUD HAMS Kisaran.


56

Tabel 4. 6 Analisis Biaya


No Material Pemakaian Kuantitas Jumlah Harga
1 Leptop Operasional 1 Rp. 4.800.000,-
2 Printer Operasional 1 Rp. 600.000,-
3 Kertas A4 70 gr Operasional 5 Rp. 350.000,-
4 Clip paper Operasional 1 Rp. 3.000.-
5 Clip binder Operasional 1 Rp. 5.000.-
6 Map Operasional 2 Rp. 5.000.-
7 Tinta Printer Operasional 3 Rp. 60.000,-
8 Kuota Internet Operasional 60 GB Rp. 150.000,-
9 Biaya tak terduga - - Rp. 1.000.000,-
Total Rp. 6.973.000,-

4.3 Perancangan Sistem Secara Umum

Adapun perancangan sistem secara umum antara lain analisis sistem baru,

perancangan UML, perancangan flowchart, perancangan basis data dan

perancangan user interface.

4.3.1 Analisis Sistem Baru

Analisis sistem usulan merupakan bentuk pemecahan masalah yang terjadi

pada sistem lama dengan pengembangan sistem baru. Untuk itu akan dibuat

analisis sistem informasi yang sudah terkomputerisasi sehingga dapat memberikan

kemudahan terhadap managemen persediaan obat agar menjadi lebih efesien dan

efektif. Berikut adalah prosedur yang diusulkan pada pengelolaan persediaan obat

pada Apotek RSUD HAMS Kisaran.

1. Admin membawa data penjualan obat ke dalam gudang

2. Gudang menerima data penjualan tersebut dan melakukan cek persediaan

obat di sistem dalam database dan kemudian obat yang tersedia diberikan

kepada admin.

3. Admin menerima obat yang tersedia tersebut.


57

4. Admin mecetak laporan obat keluar dari sistem dan database yang tersimpan

untuk diberikan kepada kepala farmasi, 1 laporan diarsipkan dan 1 lagi

diberikan kepada kepala farmasi.

5. Kepala farmasi merima laporan tersebut dan diarsipkan.

6. Gudang melakukan pengecekan obat di sistem dalam database, didapatkanlah

persediaan obat berkurang.

7. Gudang mencetak persediaan obat tersebut dan diberikan kepada kepala

farmasi.

8. Kepala farmasi menerima laporan obat tersebut dan melakukan pemesanan di

LKPP.

9. Kepala farmasi memberitahu pemerintah sudah memesan di LKPP dan

menghubungi supplier untuk memesan obat.

10. Supplier menerima pemesanan obat tersebut dan melakukan pengiriman obat,

1 diarsipkan dan 1 lagi diberikan kepada gudang.

11. Gudang langsung menginput dan mencetak laporan obat masuk.

12. Laporan obat masuk tersebut diberikan kepada kepala farmasi, 1 diarsipkan.

13. Kepala farmasi menerima laporan tersebut dan diarsipkan.

14. Gudang menghitung eoq dan mencetak hasil eoq tersebut dan 1 diarsikan 1

diberikan kepada kepala farmasi.

15. Kepala farmasi menerima laporan tersebut dan diarsipkan.


58

Gambar 4. 2 Aliran Sistem Informasi (ASI) Baru

4.3.2 Pemodelan Dengan Unified Modeling Language (UML)

Unified Modeling Language (UML) digunakan untuk merancang setiap

proses yang akan dilakukan oleh sistem.


59

1. Use Case Diagram

Use case diagram merupakan gambaran fungsionalitas dari suatu sistem, s

ehingga pengguna sistem paham dan mengerti mengenai kegunaan sistem yang ak

an dibangun.

Gambar 4. 3 Use Case Diagram

2. Class Diagram

Class diagram menggambarkan struktur dan dekripsi class, pakage dan ob

jek beserta hubungan satu dengan yang lain. Berikut merupakan class diagram dar

i managemen persediaan obat pada Apotek RSUD HAMS Kisaran:


60

Gambar 4. 4 Class Diagram

3. Sequence Diagram

Sequence Diagram menggambarkan tentang kelakuan objek pada use case

dengan mendeskripsikan waktu objek dan message yang dikirimkan dan diterima

antar objek.
61

a. Sequence Diagram Login

Sequence diagram login menggambarkan alur kerja sistem ketika

pengguna akan masuk ke dalam sistem informasi. Berikut ini merupakan

sequence diagram login untu masuk halaman utama sistem:

Gambar 4. 5 Sequence Diagram Login

b. Sequence Diagram Logout

Pengguna masuk ke halaman utama pengguna terlebih dahulu untuk

melakukan logout.

Gambar 4. 6 Sequence Diagram Logout


62

c. Sequence Diagram Data Supplier

Sequence diagram input data supplier menggambarkan tentang bagaimana

alur kerja sistem ketika ingin mengisi data supplier ke database. Berikut ini

merupakan sequence input data supplier yang digambarkan pada gambar berikut.

Gambar 4. 7 Sequence Diagram Data Supplier


63

d. Sequence Diagram Data Obat

Sequence diagram input data obat menggambarkan tentang bagaimana

alur kerja sistem ketika ingin mengisi data obat dan persediaan obat ke database.

Berikut ini merupakan sequence input data obat yang digambarkan pada gambar

berikut.

Gambar 4. 8 Sequence Diagram Data Obat


64

e. Sequence Diagram Data Obat Masuk

Sequence diagram input data obat masuk menggambarkan tentang

bagaimana alur kerja sistem ketika ingin mengisi data obat masuk ke database.

Berikut ini merupakan sequence input data obat masuk yang digambarkan pada

gambar berikut.

Gambar 4. 9 Sequence Diagram Data Obat Masuk


65

f. Sequence Diagram Data Obat Keluar

Sequence diagram input data obat keluar menggambarkan tentang

bagaimana alur kerja sistem ketika ingin mengisi data obat keluar ke database.

Berikut ini merupakan sequence input data obat keluar yang digambarkan pada

gambar berikut.

Gambar 4. 10 Sequence Diagram Data Obat Keluar


66

g. Sequence Diagram Hitung EOQ

Sequence diagram hitung eoq menggambarkan tentang bagaimana alur

kerja sistem ketika ingin menghitung eoq. Berikut ini merupakan sequence hitung

eoq yang digambarkan pada gambar berikut.

Gambar 4. 11 Sequence Diagram Hitung EOQ


67

4. Activity Diagram

Berikut merupakan gambaran dari activity diagram managemen

persediaan obat pada Apotek RSUD HAMS Kisaran :

a. Activity Diagram Login

Activity diagram login ini menggambarkan alur aktivitas dari proses login

untuk dapat mengakses sistem. Berikut merupakan activity diagrami proses login.

Gambar 4. 12 Activity Diagram Login

b. Activity Diagram Logout

Berikut ini adalah activity diagram logout pada aplikasi managemen perse

diaan obat yang mana admin masuk ke sistem.


68

Gambar 4. 13 Activity Diagram Logout

c. Activity Diagram Mengelola Data Supplier

Activity diagram mengelola data supplier yang menjelaskan tentang

aktivitas sistem saat menambah, mengubah dan menghapus data supplier. Berikut

dapat digambarkan pada gambar berikut.


69

Gambar 4. 14 Activity Diagram Mengelola Supplier

d. Activity Diagram Input Data Obat

Activity diagram ini menggambarkan alur aktivitas dari proses menambah,

mengubah dan menghapus data obat. Detail alur aktivitas input data persediaan

obat dapat dilihat pada gambar berikut.


70

Gambar 4. 15 Activity Diagram Input Data Obat

e. Activity Diagram Input Data Obat Masuk

Activity diagram ini menggambarkan alur aktivitas dari proses menambah

data obat masuk. Berikut ini detail alur aktivitas input data obat masuk dapat dilih

at pada gambar berikut.


71

Gambar 4. 16 Activity Diagram input Data Obat Masuk

f. Activity Diagram Input Data Obat Keluar

Activity diagram ini menggambarkan alur aktivitas dari proses menambah

data obat keluar. Berikut ini detail alur aktivitas input data obat keluar dapat diliha

t pada gambar berikut.


72

Gambar 4. 17 Activity Diagram Input Data Obat Keluar

g. Activity Diagram Hitung EOQ

Activity diagram hitung eoq yang menjelaskan tentang aktivitas sistem

dalam menghitung eoq. Adapun detail alur aktivitas hitung eoq dapat dilihat pada

gambar berikut.
73

Gambar 4. 18 Activity Diagram Hitung EOQ

4.3.3 Perancangan Flowchart

Flowchart digunakan untuk menggambarkan aliran kegiatan yang akan

terjadi dari program yang dimaksud kedalam suatu bagan.


74

1. Flowchart Login

Gambar 4. 19 Flowchart Login


75

2. Flowchart Menu Utama

Gambar 4. 20 Flowchart Menu Utama


76

3. Flowchart Data Supplier

Gambar 4. 21 Flowchart Data Supplier


77

4. Flowchart Data Obat

Gambar 4. 22 Flowchart Data Obat


78

5. Flowchart Data Obat Masuk

Gambar 4. 23 Flowchart Data Obat Masuk


79

6. Flowchart Data Obat Keluar

Gambar 4. 24 Flowchart Data Obat Keluar


80

7. Flowchart Hitung EOQ

Gambar 4. 25 Flowchart Hitung EOQ

8. Flowchart Logout

Gambar 4. 26 Flowchart Login


81

4.3.4 Perancangan Basis Data

Perancangan basis data merupakan bagian penting pada sistem informasi

yang terdiri dari basis data adalah tabel, kolom, baris dan kunci. Berikut ini adalah

struktur data dari managemen persediaan obat pada Apotek RSUD HAMS

Kisaran:

a. Tabel Pengguna

Nama Tabel : tb_user

Primary Key : id_pengguna

Tabel 4. 7 Tabel Pengguna


No Field Name Type Size Description
1 Kode_pengguna Int 11 Kode Pengguna
2 Username Varchar 50 Username
3 Password Varchar 50 Password
4 Nama_pengguna Varchar 30 Nama Pengguna
5 Level Varchar 20 Level

b. Tabel Obat

Nama Tabel : tb_obat

Primary Key : id_obat

Tabel 4. 8 Tabel Obat


No Field Name Type Size Description
1 Id_obat Int 11 Id obat
2 Kode_pengguna Int 11 Kode pengguna
3 Nama_obat Varchar 100 Nama obat
4 Satuan Varchar 225 Satuan
5 Harga Double - Harga
6 Stok Int 11 Stok
82

c. Tabel Obat Masuk

Nama Tabel : tb_obat_masuk

Primary Key : id_obat_masuk

Tabel 4. 9 Tabel Obat Masuk


No Field Name Type Size Description
1 id_obat_masuk Int 11 Id obat Masuk
2 Tanggal Date - Tanggal Masuk
3 Id_obat Int 11 Id obat
4 Jumlah_obat_masuk Int 11 Jumlah Obat Masuk

d. Tabel Obat Keluar

Nama Tabel : tb_obat_keluar

Primary Key : id_obat_keluar

Tabel 4. 10 Tabel Obat Keluar


No Field Name Type Size Description
1 id_obat_keluar Int 11 Id obat Keluar
2 Tanggal Date - Tanggal Masuk
3 Id_obat Int 11 Id obat
4 Stok_awal Int 11 Stok awal
5 Jumlah_obat_keluar Int 11 Jumlah Obat Keluar
6 Kode_pengguna Int 11 kode pengguna

e. Tabel EOQ

Nama Tabel : tb_eoq

Primary Key : id_eoq

Tabel 4. 11 Tabel EQQ


No Field Name Type Size Description
1 Id_eoq Int 11 Id eoq
2 Tanggal_awal Date - Tanggal Awal
3 Tanggal_akhir Date - Tanggal Akhir
4 Id_obat Int 11 Id obat
5 Permintaan Int 11 Permintaan
6 Biaya_pesan Int 11 Biaya pesan
83

4.3.5 Perancangan Basis Data

Entity relationship diagram merupakan hubungan antar tabel-tabel yang te

lah didefinisikan. Berikut adalah ERD dalam managemen persediaan obat pada

Apotek RSUD HAMS Kisaran.

Gambar 4. 27 Entity Relationship Diagram

4.3.6 Perancangan Antar Muka (User Interface)

Perancangan antar muka user interface merupakan salah satu jenis

perancangan yang digunakan untuk menggambarkan antar muka yang digunakan

pada pembuatan alat/aplikasi.


84

1. Desain Form Login

Berikut ini merupakan desain login pada sistem managemen persediaan pada

Apotek RSUD HAMS Kisaran:

Gambar 4. 28 Desain Form Login

2. Desain Form Utama

Berikut ini merupakan desain menu utama dari managemen persediaan obat p

ada Apotek RSUD HAMS Kisaran berikut ini:

Gambar 4. 29 Desain Form Utama


85

3. Desain Data Obat

Berikut ini merupakan desain data obat dari managemen persediaan obat pada

Apotek RSUD HAMS Kisaran berikut ini:

Gambar 4. 30 Desain Form Data Obat

4. Desain Tambah Data Obat

Berikut ini merupakan desain tambah data obat dari managemen persediaan o

bat pada Apotek RSUD HAMS Kisaran berikut ini:

Gambar 4. 31 Desain Form Tambah Data Obat


86

5. Desain Data Supplier

Berikut ini merupakan desain data supplier dari managemen persediaan obat

pada Apotek RSUD HAMS Kisaran berikut ini:

Gambar 4. 32 Desain Data supplier

6. Desain Tambah Data Supplier

Berikut ini merupakan desain tambah data supplier dari managemen persedia

an obat pada Apotek RSUD HAMS Kisaran berikut ini:

Gambar 4. 33 Desain Tambah Data Supplier


87

7. Desain Data Obat Masuk

Berikut ini merupakan tampilan halaman data obat masuk managemen persed

iaan obat pada Apotek RSUD HAMS Kisaran berikut ini:

Gambar 4. 34 Desain Data Obat Masuk

8. Desain Tambah Data Obat Masuk

Berikut ini merupakan tampilan halaman tambah data obat masuk manageme

n persediaan obat pada Apotek RSUD HAMS Kisaran berikut ini:

Gambar 4. 35 Desain Tambah Data Obat Masuk


88

9. Desain Hitung EOQ

Berikut ini merupakan tampilan halaman hitung eoq managemen persediaan o

bat pada Apotek RSUD HAMS Kisaran berikut ini:

Gambar 4. 36 Desain Hitung EOQ

10. Desain Tambah Hitung EOQ

Berikut ini merupakan tampilan halaman tambah hitung eoq managemen per

sediaan obat pada Apotek RSUD HAMS Kisaran berikut ini:

Gambar 4. 37 Desain Tambah Hitung EOQ


89

11. Desain Data Obat Keluar

Berikut ini merupakan tampilan halaman data obat keluar managemen persedi

aan obat pada Apotek RSUD HAMS Kisaran berikut ini:

Gambar 4. 38 Desain Data Obat Keluar

12. Desain Tambah Data Obat Keluar

Berikut ini merupakan tampilan halaman tambah data obat keluar managemen

persediaan obat pada Apotek RSUD HAMS Kisaran berikut ini:

Gambar 4. 39 Desain Tambah Data Obat Keluar


90

13. Desain Cetak Data Supplier

Berikut ini merupakan desain cetak data supplier dari managemen persediaan

obat pada Apotek RSUD HAMS Kisaran berikut ini:

Gambar 4. 40 Desain Cetak Data Supplier

14. Desain Cetak Data Obat

Berikut ini merupakan desain cetak data obat dari managemen persediaan oba

t pada Apotek RSUD HAMS Kisaran berikut ini:

Gambar 4. 41 Desain Cetak Data Obat


91

15. Desain Cetak Data Obat Masuk

Berikut ini merupakan desain cetak data obat masuk dari managemen persedi

aan obat pada Apotek RSUD HAMS Kisaran berikut ini:

Gambar 4. 42 Desain Cetak Data Obat Masuk

16. Desain Cetak Data Obat Keluar

Berikut ini merupakan desain cetak data obat keluar dari managemen persedia

an obat pada Apotek RSUD HAMS Kisaran berikut ini:

Gambar 4. 43 Desain Cetak Data Obat Keluar


92

17. Desain Cetak Data Hasil EOQ

Berikut ini merupakan desain cetak data hasil eoq dari managemen persediaa

n obat pada Apotek RSUD HAMS Kisaran berikut ini:

Gambar 4. 44 Desain Cetak Data Hasil EOQ


93

BAB V

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

5.1 Implementasi Sistem

Implementasi sistem merupakan tahapan dari perancangan sistem yang telah

dilakukan kemudian dilakukan pembangunan sistem. Setelah itu dilakukn

penerapan sistem untuk memastikan sistem tersebut sudah sesuai dengan

perancangan yang dibuat.

5.1.1 Implementasi Perangkat Keras

Adapun perangkat keras yang digunakan dalam membangun sistem ini

adalah sebagai berikut:

Tabel 5. 1 Perangkat Keras (Hardware)

No Nama Hardware Spesifikasi Fungsi


d. Processor: Intel® Sebagai alat antar muka,
Celeron® CPU N3350 penampil dan
@1.10ghZ, ~1.1GHz pengendali.
1 Laptop
e. Memory: 2048MB
RAM
f. Hardisk: 450 GB
2 Printer Canon 2770 Alat mencetak laporan.

5.1.2 Implementasi Perangkat Lunak

Adapun perangkat lunak yang digunakan dalam membangun sistem ini

adalah sebagai berikut:

Tabel 5. 2 Perangkat Lunak (Software)

No Kebutuhan Keterangan Fungsi


Mengatur atau menggontrol
kerja perangkat keras atau
1 Sistem Operasi Windows 10 Ultimate hardware dan menjalankan
aplikasi atau software di dalam
suatu sistem komputer.
94

d. Microsoft Office Word 2010


2 Aplikasi e. PHP, MySQL Membangun sistem.
f. Sublime Text, XAMPP

5.1.3 Implementasi Database

Adapun implementasi dari database yang telah dibangun adalah dbobat

yang didalamnya terlihat tabel-tabel berikut.

Gambar 5. 1 Tampilan Tabel Database

1. Tabel Obat

Tabel obat merupakan tabel untuk meyimpan data-data obat dalam mengelola

program ini.

Gambar 5. 2 Tampilan Tabel Obat


95

2. Tabel Obat Masuk

Tabel obat masuk merupakan tabel untuk meyimpan data obat masuk atau

obat masuk dalam program ini.

Gambar 5. 3 Tampilan Tabel Obat Masuk

3. Tabel Obat Keluar

Tabel obat keluar merupakan tabel untuk menyimpan data obat keluar atau

obat keluar dalam sistem.

Gambar 5. 4 Tampilan Tabel Obat Keluar


96

4. Tabel Pengguna

Tabel pengguna merupakan tabel untuk menyimpan data pengguna dalam

sistem.

Gambar 5. 5 Tampilan Tabel Pengguna

5. Tabel EOQ

Tabel EOQ merupakan tabel untuk menyimpan data perhitungan dalam

sistem.

Gambar 5. 6 Tampilan Tabel EOQ


97

5.1.4 Implementasi User Interface

Implementasi user interface merupakan halaman program yang akan

menampilkan tampilan dari program yang telah dibuat. Adapun user interfece

tersebut sebagai berikut:

1. Tampilan Login

Tampilan login merupakan tampilan dimana admin pertama kali membuka

program dan melakukan proses login untuk dapat masuk menggunakan

sistem ini.

Gambar 5. 7 Tampilan Login

2. Tampilan Menu Utama

Tampilan menu utama merupakan tampilan setelah login yang terdapat menu-

menu untuk menjalankan sistem.


98

Gambar 5. 8 Tampilan Menu Utama

3. Tampilan Data Supplier

Tampilan data supplier merupakan tampilan seluruh data-data supplier yang

telah di proses dalam sistem.

Gambar 5. 9 Tampilan Data Supplier


99

4. Tampilan Input Data Supplier

Tampilan input data supplier merupakan tampilan dimana admin melakukan

proses penginputan data supplier dalam sistem.

Gambar 5. 10 Tampilan Input Data Supplier

5. Tampilan Data Obat

Tampilan data obat merupakan tampilan dimana admin melihat data-data obat

yang tersimpan dalam sistem.

Gambar 5. 11 Tampilan Data Obat


100

6. Tampilan Input Data Obat

Tampilan input data obat merupakan tampilan dimana admin melakukan

proses penginputan data obat dalam sistem.

Gambar 5. 12 Tampilan Input Data Obat

7. Tampilan Data Obat Masuk

Tampilan data obat masuk merupakan tampilan seluruh data-data obat atau

obat masuk yang telah di proses dalam sistem.

Gambar 5. 13 Tampilan Data Obat Masuk


101

8. Tampilan Input Obat Masuk

Tampilan input obat masuk merupakan tampilan dimana admin melakukan

proses penginputan data obat masuk dalam sistem.

Gambar 5. 14 Tampilan Input Obat Masuk

9. Tampilan Data Hitung EOQ

Tampilan data hitung eoq merupakan tampilan seluruh data-data hasil

perhitungan eoq yang telah di proses dalam sistem.

Gambar 5. 15 Tampilan Data Hitung EOQ


102

10. Tampilan Input Data Hitung EOQ

Tampilan input data hitung eoq merupakan tampilan dimana admin

melakukan proses perhitungan eoq dalam sistem.

Gambar 5. 16 Tampilan Input Data Hitung EOQ

11. Tampilan Data Obat Keluar

Tampilan data obat keluar merupakan tampilan seluruh data-data obat atau

obat keluar yang telah di proses dalam sistem.

Gambar 5. 17 Tampilan data Obat Keluar


103

12. Tampilan Input Obat Keluar

Tampilan input obat keluar merupakan tampilan dimana admin melakukan

proses penginputan data obat keluar dalam sistem.

Gambar 5. 18 Tampilan Input Obat Keluar

13. Tampilan Cetak Data Supplier

Tampilan cetak data supplier merupakan hasil cetak data supplier yang telah

di proses dalam sistem.

Gambar 5. 19 Tampilan Cetak Data Supplier


104

14. Tampilan Cetak Data Obat

Tampilan cetak data obat merupakan hasil cetak data obat yang telah di

proses dalam sistem.

Gambar 5. 20 Tampilan Cetak Data Obat

15. Tampilan Cetak Data Obat Masuk

Tampilan cetak data obat masuk merupakan hasil cetak data obat masuk yang

telah di proses dalam sistem.

Gambar 5. 21 Tampilan Cetak Data Obat Masuk


105

16. Tampilan Cetak Data Obat Keluar

Tampilan cetak data obat keluar merupakan hasil cetak data obat keluar yang

telah di proses dalam sistem.

Gambar 5. 22 Tampilan Cetak Data Obat Keluar

17. Tampilan Cetak Data Hasil EOQ

Tampilan cetak data hasil EOQ merupakan hasil cetak data hasil eoq yang

telah di proses dalam sistem.

Gambar 5. 23 Tampilan Cetak Data Hasil EOQ


106

5.2 Pengujian Sistem

Pengujian sistem merupakan tahapan dalam menillai dari program yang

telah dibangun mulai dari menemukan kesalahan-kesalahan program ataupun

kekurangan-kekurangan dari program tersebut. Pada pengujian perangkat lunak

ini, menggunakan metode pengujian black box yang merupakan metode pengujian

perangkat lunak yang menguji fungsionalitas aplikasi yang bertentangan dengan

struktur internal atau kerja. Adapun pengujian sistem yang telah dibangun sebagai

berikut:

1. Pengujian Menu Login

Adapun pengujian halaman ini sebagai berikut:

Tabel 5. 3 Pengujian Menu Login

Activity Proses Pengujian Hasil


Kegiatan Melakukan Proses Login Berhasil
Input Data Input Username Berhasil
Input Password Berhasil

2. Pengujian Menu Data Supplier

Adapun pengujian halaman ini sebagai berikut:

Tabel 5. 4 Pengujian Menu Data Supplier

Activity Proses Pengujian Hasil


Kegiatan Melakukan Proses Tambah Data Berhasil
Melakukan Proses Cetak Berhasil
Melakukan Proses Ubah Data Berhasil
Melakukan Proses Hapus Data Berhasil
107

3. Pengujian Menu Input Data Supplier

Adapun pengujian halaman ini sebagai berikut:

Tabel 5. 5 Pengujian Menu Input Data Supplier

Activity Proses Pengujian Hasil


Kegiatan Melakukan Proses Simpan Data Berhasil
Melakukan Proses Kembali Berhasil
Input Data Input Nama Supplier Berhasil

4. Pengujian Menu Data Obat

Adapun pengujian halaman ini sebagai berikut:

Tabel 5. 6 Pengujian Menu Data Obat

Activity Proses Pengujian Hasil


Kegiatan Melakukan Proses Tambah Data Berhasil
Melakukan Proses Cetak Berhasil
Melakukan Proses Ubah Data Berhasil
Melakukan Proses Hapus Data Berhasil

5. Pengujian Menu Input Data Obat

Adapun pengujian halaman ini sebagai berikut:

Tabel 5. 7 Pengujian Menu Input Data Obat

Activity Proses Pengujian Hasil


Kegiatan Melakukan Proses Simpan Data Berhasil
Melakukan Proses Kembali Berhasil
Input Data Pilih Nama Supplier Berhasil
Input Nama Obat Berhasil
Input Satuan Berhasil
Input Harga Berhasil
Input Stok Berhasil
108

6. Pengujian Menu Data Obat Masuk

Adapun pengujian halaman ini sebagai berikut:

Tabel 5. 8 Pengujian Menu Data Obat Masuk

Activity Proses Pengujian Hasil


Kegiatan Melakukan Proses Tambah Data Berhasil
Melakukan Proses Cetak Berhasil
Melakukan Proses Ubah Data Berhasil
Melakukan Proses Hapus Data Berhasil

7. Pengujian Menu Input Data Obat Masuk

Adapun pengujian halaman ini sebagai berikut:

Tabel 5. 9 Pengujian Menu Input Data Obat Masuk

Activity Proses Pengujian Hasil


Kegiatan Melakukan Proses Simpan Data Berhasil
Melakukan Proses Kembali Berhasil
Input Data Pilih Tanggal Berhasil
Pilih Nama Obat Berhasil
Input Jumlah Obat Masuk Berhasil

8. Pengujian Menu Data Hasil EOQ

Adapun pengujian halaman ini sebagai berikut:

Tabel 5. 10 Pengujian Menu Data Hasil EQQ

Activity Proses Pengujian Hasil


Kegiatan Melakukan Proses Tambah Data Berhasil
Melakukan Proses Cetak Berhasil
Melakukan Proses Ubah Data Berhasil
Melakukan Proses Hapus Data Berhasil
109

9. Pengujian Menu Input Data Hitung EOQ

Adapun pengujian halaman ini sebagai berikut:

Tabel 5. 11 Pengujian Menu Input Data Hitung EQQ

Activity Proses Pengujian Hasil


Kegiatan Melakukan Proses Simpan Data Berhasil
Melakukan Proses Kembali Berhasil
Input Data Pilih Periode Awal Berhasil
Pilih Periode Akhir Berhasil
Pilih Nama Obat Berhasil
Input Jumlah Permintaan Berhasil
Input Biaya Pesan Berhasil

10. Pengujian Menu Data Obat Keluar

Adapun pengujian halaman ini sebagai berikut:

Tabel 5. 12 Pengujian Menu Data Obat Keluar

Activity Proses Pengujian Hasil


Kegiatan Melakukan Proses Tambah Data Berhasil
Melakukan Proses Cetak Berhasil
Melakukan Proses Ubah Data Berhasil
Melakukan Proses Hapus Data Berhasil

11. Pengujian Menu Input Data Obat Keluar

Adapun pengujian halaman ini sebagai berikut:

Tabel 5. 13 Pengujian Menu Input Data Obat Keluar

Activity Proses Pengujian Hasil


Kegiatan Melakukan Proses Simpan Data Berhasil
Melakukan Proses Kembali Berhasil
Input Data Pilih Tanggal Berhasil
Pilih Nama Obat Berhasil
Input Jumlah Obat Keluar Berhasil
110

12. Pengujian Menu Logout

Adapun pengujian halaman ini sebagai berikut:

Tabel 5. 14 Pengujian Menu Logout

Activity Proses Pengujian Hasil


Kegiatan Logout Berhasil
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari penelitian ini dapat disimpulkan beberapa yang menjadi kesimpulan

mendasar pada penelitian ini diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, selama ini Apotek RSUD

HAMS Kisaran melakukan persediaan stok obat dilakukan secara manual

dengan menggunakan catatan buku besar saat obat datang ke apotek dan juga

sistem manajemen persediaan obat permintaan obat dilakukan 3 (tiga) bulan

sekali, dengan melihat ekatalog di website LKPP.

2. Hasil merancang dan membangun sistem persediaan stok obat di Apotek

RSUD HAMS Kisaran ini dapat meningkatkan kinerja pegawai apotek dan

memudahkan admin dan gudang dalam proses penginputan data barang

masuk dan keluar dan dapat mengontrol persediaan obat karena tersedianya

informasi stok obat dalam sistem yang dibuat serta dapat menghasilkan

laporan dengan cepat dan mudah.

3. Berdasarkan hasil menerapkan Supply Chain Management dapat

mempercepat proses pelayanan dan persediaan stok obat di Apotek RSUD

HAMS Kisaran mulai proses pengecekan persediaan obat penginputan data

barang masuk dan keluar dengan cepat dan mudah serta menghemat waktu

sehingga tidak terjadi kesalahan dalam menghitung jumlah persedian barang

yang ada.

111
112

4. Berdasarkan hasil penelitian dengan menerapkan Supply Chain Management,

dapat diketahui obat-obat yang tiap bulanya mengalami kekurangan yaitu

Isonazid, Digozin, Bisoprolol, Omeorazole, Cairan nacl, Paracetamol tab 500

mg, Cairan Infus Aminofluid, Ambroxol, Ranitidine, Amoxicilin, Isonazid,

dan Alprazolam. selain itu, adapun obat-obat yang mengalami kelebihan yaitu

Doksisiklin 100 mg, Fenitoin, Metrodinazol, Levofloxacin 500 mg,

Simvastatin, Sucraflate, Metformin tablet 500 mg, Setralin 50 mg,

Glukosamine 500 mg, Diltiazem HCI 100 mg. Maka obat-obat yang diketahui

mengalami kekurangan dan kelebihan tersebut dapat diatasi oleh Apotek

RSUD HAMS Kisaran.

6.2 Saran

Agar sistem yang diusulkan dapat digunakan lebih optimal dapat berjalan

sesuai dengan yang diharapkan, maka ada beberapa saran yang dapat dijadikan

bahan pertimbangan yaitu:

1. Diperlukan maintenance atau perawatan terhadap program aplikasi yang telah

dibuat, agar program tersebut dapat digunakan secara berkelanjutan selama

kebutuhan terhadap persediaan obat di Apotek RSUD HAMS Kisaran.

2. Diharapkan adanya penelitian dan kajian lebih lanjut mengenai

pengembangan program persediaan obat pada platform yang berbeda.

3. Diharapkan ada penelitian selanjutnya yang meneliti dan membahas

kekurangan-kekurangan yang dimiliki oleh program aplikasi persediaan obat

Apotek RSUD HAMS Kisaran ini agar dapat dikembangkan lebih lanjut lagi.
DAFTAR PUSTAKA

[1] M. Pratiwi, U. I. Arsyah, A. P. Gusman, and A. Muhammad, “Sistem


Persediaan menggunakan Metode Supply Chain Management dalam
Mengatur Jumlah Ketersediaan Obat pada Apotik,” IJIRSE Indones. J.
Inform. Res. Softw. Eng., vol. 1, no. 2, pp. 139–145, 2021.
[2] R. Sinaga, “Analisis Sistem Informasi Manajemen Penggajian dan
Pengupahan pada Rumah Sakit Swasta Medan,” J. STINDO Prof., vol. 6,
no. 4, pp. 216–224, 2020.
[3] G. Sumadi, N. Nurhayani, and R. Prihandoko, “ANALISIS APLIKASI
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT TELKOM (SCMT) UNTUK
MENDATA PENGELUARAN BARANG PADA STO SEBERANG ULU
PALEMBANG BERBASIS WEB,” J. Sigmata, vol. 9, no. 2, pp. 50–56,
2021.
[4] I. K. D. G. Supartha, B. A. H, and C. K. Sastradipraja, Konsep Sistem
Informasi dalam Berbagai Aspek Kehidupan Masyarakat. Bandung: Media
Sains Indonesia, 2022.
[5] F. Frankie, A. Putri, and Y. Laia, “Supply Chain Management Untuk Stok
Dan Pendistribusian Barang Berbasis Web Dengan Metode Fifo Pada Cv.
Perdana Motor,” J-SISKO TECH (Jurnal Teknol. Sist. Inf. dan Sist.
Komput. TGD), vol. 3, no. 1, pp. 55–59, 2020, doi: 10.53513/jsk.v3i1.195.
[6] I. Rohaman and B. D. Andah, “SISTEM INFORMASI BERBASIS WEB
DENGAN MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM) GUNA
MENGATASI TARGET PENJUALAN YANG TIDAK TERCAPAI
PADA PT. SETIA UTAMA DISTRINDO,” J. IDEALIS, vol. 3, no. 1, pp.
101–109, 2020.
[7] D. Nursani and A. Rachman, Pengantar Manajemen Rantai Pasokan.
Jakarta: Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengadaan Barang/Jasa, 2022.
[8] Arman, Z. Efendy, Defiariany, and Y. D. Sari, “Perancangan User Interface
Aplikasi Persediaan dan Distribusi Bubuk Kopi Berbasis Web dengan
Model SCM Pada UD . Arman Kota Padang,” J. Indra Tech, vol. 2, no. 1,
pp. 1–13, 2021.
[9] D. Nasution and R. R. Harahap, “Aplikasi Supply Chain Management
Untuk Pengelolaan Distribusi Ayam Potong Pada PT.XYZ Dengan
Menggunakan Metode Distribution Requirement Planning (DRP),” J. Inf.
Komput. Log., vol. 2, no. 2, pp. 1–12, 2021.
[10] P. Kotler, Marketing for Competitiveness Asia yang Mendunia pada Era
Konsumen Digital. Singapura: World Scientific Publishing, 2017.
[11] W. A. Lolo, Farmasi Komunitas. Jawa Tengah: Lakeisha, 2020.
[12] N. Novriyani, R. Susanti, and N. Nurmainah, “Analisis Tingkat
Pengetahuan Penggunaan Obat Generik Pada Mahasiswa Farmasi Dan Non
Farmasi,” J. Syifa Sci. Clin. Res., vol. 4, no. 2, pp. 415–426, 2022.
[13] S. K. Hasibuan, I. K. Siregar, and I. A. Lubis, “APPLYING THE
ECONOMIC ORDER QUANTITY ( EOQ ) METHOD FOR THE
CONTROL AND SUPPLY OF SHEEP FEED RAW MATERIALS IN
PT . ELDIRA FAUNA ASAHAN MENERAPKAN METODE
ECONOMIC ORDER QUANTITY ( EOQ ) UNTUK PENGENDALIAN
DAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PAKAN DOMBA PADA PT .
ELD,” J. Tek. Inform., vol. 3, no. 3, pp. 657–664, 2022.
[14] R. Soesilo and N. Nirfison, “Penerapan Metode EOQ (Economic Order
Quantity) dalam Pengendalian Bahan Baku,” J. Ilm. Tek. dan Manaj. Ind.,
vol. 2, no. 10, pp. 1–14, 2022, doi: 10.55916/frima.v0i4.365.
[15] L. AHMAD and MUNAWIR, SISTEM INFORMASI MANAJEMEN. Banda
Aceh: LEMBAGA KOMUNITAS INFORMASI TEKNOLOGI ACEH
(KITA0, 2018.
[16] D. R. Prehanto, BUKU AJAR KONSEP SISTEM INFORMASI. Surabaya:
SCOPINDO, 2020.
[17] H. Wijoyo, A. Ariyanto, A. Sudarsono, and K. D. Wijayanti, Sistem
Informasi Manajemen. Sumatera Barat: Insan Cendikia Mandiri, 2021.
[18] M. E. Kaukab, Sistem Informasi Manajemen. 2020.
[19] Saiddinur and Mustaqiem, “Sistem Persediaan Dan Pengendalian Stok
Obat Menggunakan Metode Scm-Lot Sizing Pada Apotek Sentosa,” J.
Penelit. Dosen Fikom, vol. 10, no. 1, pp. 1–5, 2019.
[20] V. Afifah and D. Setyantoro, “Rancangan Sistem Pemilihan dan Penetapan
Harga dalam Proses Pengadaan Barang dan Jasa Logistik Berbasis Web,” J.
IKRA-ITH Inform., vol. 5, no. 2, pp. 108–117, 2021.
[21] I. Tanjung and D. Sukrianto, “Perancangan Sistem Informasi Rekam Medis
Terpadu dalam Upaya Meningkatkan Pelayanan Rumah Sakit Jiwa Tampan
Prov. Riau,” J. Intra Tech, vol. 1, no. 1, pp. 43–54, 2017.
[22] E. L. Pratiwi, Konsep Dasar Algoritma Dan Pemrograman Dengan Bahasa
Java. Banjarmasn: Poliban Press, 2020.
[23] W. Susanto and A. Syukron, Logika dan Algoritma untuk Pemula.
Yogyakarta: Graha Ilmu, 2020.
[24] U. Suprapto, Pemodelan Perangkat Lunak SMK/MAK Kelas XI. indonesia:
Gramedia Widiasarna Indonesia, 2021.
[25] A. Mujilan, Analisis dan Perancangan Sistem. Madiun: Widya Mandala,
2017.
[26] H. A. Majdid, A. Ambarwati, and Latipah, “Decision Support System
Peramalan Permintaan Layanan Kecantikan dengan Single Exponential
Smoothing dan Simple Moving Average Decision Support System Demand
Forecasting Beauty Treatment with Single Exponential Smoothing and
Simple Moving Average,” J. Sist. dan Teknol. Inf., vol. 09, no. 3, pp. 222–
230, 2021, doi: 10.26418/justin.v9i3.45796.
[27] W. K. W. W. I. Rahayu, Regresi Linear Untuk Prediksi Jumlah
Pengunjuing Terhadap Jumlah Petugas Dalam Menentukan Penjadwalan
Penjagaan. Bandung: Kreatif Industri Nusantara, 2020.
[28] C. Prianto, H. Ar-Rasyid, and N. E. Sembiring, Rancang bangun sistem
pergudangan semudah menyeduh secangkir kopi. indonesia: Kreatif, 2020.
[29] F. Sulianta, Teknik Perancangan Arsitektur Sistem Informasi. Yogyakarta:
Andi Publisher, 2017.
[30] S. Muharni, Analisa dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta:
Bintang Pustaka Madani, 2021.
[31] K. Harianto, H. Pratiwi, and Y. Suhariyadi, Sistem Monitoring Lulusan
Perguruan Tinggi dalam Memasuki Dunia Kerja Menggunakan Tracer
Study. Surabaya: Media Sahabat Cendikia, 2019.
[32] S. Mulyani, Metode Analisis dan Perancangan Sistem. Bandung: ABDI
SISTEMATIKA, 2017.
[33] Yurindra, Software Engineering. Yogyakarta: CV Budi Utama, 2017.
[34] A. Christian, S. Hesinto, and Agustina, “Rancang Bangun Website Sekolah
Dengan Menggunakan Framework Bootstrap ( Studi Kasus SMP Negeri 6
Prabumulih ),” J. Sisfokom (Sistem Inf. dan Komputer), vol. 7, no. 1, pp.
22–27, 2018, doi: 10.32736/sisfokom.v7i1.278.
[35] Andriyani and S. Gea, “SISTEM MONITORING PERALATAN
BENGKEL MENGGUNAKAN METODE WATERFALL DENGAN
MVC CODEIGNITER,” vol. XI, pp. 163–168, 2016.
[36] A. Firman, H. F. Wowor, and X. Najoan, “Sistem Informasi Perpustakaan
Online Berbasis Web,” E-Journal Tek. Elektro Dan Komput., vol. 5, no. 2,
pp. 29–36, 2016.
[37] C. Pamungkas and Ajika, No TitlePHP, DASAR PEMOGRAMAN WEB
DENGAN. yogyakarta: Deepublish (Grup Penerbitan CV BUDI UTAMA).
[38] S. Subagio, “Perancangan Dan Pembuatan Aplikasi Penjualan Buku Pada
Toko Buku Ampu Menggunakan Microsoft Visual Basic . Net,” J. Mantik
Penusa, vol. 1, no. 1, pp. 1–6, 2017.
[39] N. Wiliani and S. Zambi, “RANCANG BANGUN APLIKASI KASIR
TIKET NONTON BOLA BARENG PADA X KASIR DI SUATU
LOKASI X DENGAN VISUALBASIC 2010 DAN MYSQL,” J. Rekayasa
Inf., vol. 6, no. 2, pp. 77–83, 2017.
[40] C. Sujana and Darmansyah, “ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
PENJUALAN BARANG BERBASIS WEB,” J. Chem. Inf. Model., vol.
12, no. 4, pp. 33–39, 2018.
[41] S. Monalisa and D. Apsyarin, “Rancang Bangun Sistem Informasi Supply
Chain Management Distribusi Barang Dan Jasa Berbasis Web,” J. Ilm.
Rekayasa dan Manaj. Sist. Inf., vol. 7, no. 2, pp. 138–144, 2021.
[42] A. Alvien and D. Edi, “Sistem Informasi Penjualan Toko Expert Vape . inc
Dengan Metode Supply Chain Management,” J. Strateg., vol. 3, no. 1, pp.
250–259, 2021.
[43] I. P. Somadanayasa, D. P. Githa, and A. A. N. H. Susila, “Rancang Bangun
Supply Chain Management Pada Pia Cemerlang Berbasis Website,”
JITTER- J. Ilm. Teknol. dan Komput., vol. 3, no. 1, pp. 1–12, 2022.
[44] T. Rafliana and B. R. Suteja, “Penerapan Metode EOQ dan ROP untuk
Pengembangan Sistem Informasi Inventory Bengkel MJM berbasis Web,”
J. Tek. Inform. dan Sist. Inf., vol. 4, no. 2, pp. 2443–2229, 2018.
[45] D. Guntara, M. I. P. Nasution, and A. B. Nasution, “IMPLEMENTASI
METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY PADA APLIKASI
PENGENDALIAN BAHAN PRODUKSI SANDAL MIRADO,” J. Tek.
Inform., vol. 13, no. 1, pp. 31–42, 2020, doi: 10.15408/jti.v13i1.15732.

Anda mungkin juga menyukai