Anda di halaman 1dari 2

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dari hasil penelitian penulis yang telah di sampaikan
sebelumnya, serta arahan dari para pembimbing yang saya hormati dan cintai
maka penulis dapat menarik kesimpulan dari hasil penelitian ini diantaranya :
1. Pemberlakuan restorative justice (pemulihan kepada korban), bukanlah
pendekatan “satu ukuran untuk semua” terhadap kejahatan. dengan demikian,
ia terus berkembang dan mengambil bentuk baru ketika pemerintah dan
masyarakat menerapkan prinsip-prinsip keadilan restoratif dengan cara yang
paling efektif memenuhi kebutuhan korban kejahatan, pelaku dan warga
masyarakat. ukuran keberhasilan pendekatan restoratif adalah telah
melahirkan berbagai jenis program dan proses. diharapkan dapat membantu
pemerintah dan masyarakat dalam mempertimbangkan dan
mengimplementasikan program keadilan restoratif.
2. Pelaksanaan Pembaruan Sistem Peradilan Pidana Khususnya Anak dengan
pendekatan restorative justice, terhadap pelaku tindak pidana anak dapat di
lihat dalam Putusan Pengadilan Negeri Bandung Kelas 1A Khusus Nomor
8/Pid.Sus-Anak/2020/PN Bdg. Perlindungan hukum terhadap anak dalam
proses peradilan dilakukan dimulai semenjak tingkat penyelidikan,
penyidikan, penuntutan, pemeriksaan di sidang pengadilan sampai pada
pelaksanaan putusan pengadilan tersebut dan selama proses peradilan tersebut,
maka hak-hak anak wajib dilindungi oleh hukum yang berlaku dan oleh sebab
itu harus dilakukan secara konsekuen oleh pihak-pihak terkait dengan
penyelesaian masalah anak nakal tersebut.
Pada putusan tersebut hakim Yulia Sinthesa Tristania mengadili bahwa anak
Fajar Purnama Bin Alm Jihan terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah
melakukan tindak pidana “pencurian disertai dengan kekerasan dalam
keadaan memberatkan”. Menjatuhkan pidana kepada anak Fajar Purnama
Bin Alm Jihan dengan pidana penjara selama 5 bulan dan menetapkan anak
untuk di tahan dalam Lembaga Pembinaan Khusus Anak Bandung
(LPKA).
B. Saran
Berdasarkan uraian-uraian yang sudah dijelaskan penulis berpendapat, sebagai
berikut :
1. Mendapatkan respon yang harus cepat oleh pemerintah di bantu oleh
masyarakat dalam memantau dan mengikut sertakan dalam memperbaiki
sistem peradilan pidana anak sehingga kepentingan bersama terwujud, melihat
anak-anak sebagai wadah masa depan negara yang lebih baik.
2. Urgensi penyelesaian perkara dengan mengedepankan restorative justice harus
dilakukan antara pelaku dan korban. Pada hal ini agar menjamin adanya
keselarasan dalam pelaksanaan restorative justice di lingkungan Polisi,
Kejaksaan, dan Badan Peradilan. Dalam hal ini diperlukan asas dan kaidah
hukum untuk menjamin kesamaan pada penerapan/pelaksanaan restorative
justice pada penegakan hukum pidana dan mendapatkan legitimasi kepada
instasi-instasi terkait tindakan yang dilakukan dalam implementasi restorative
justice.

Anda mungkin juga menyukai