Anda di halaman 1dari 17

BARISAN, POLA DAN DERET BILANGAN

(MODUL NO.4)

1. BARISAN BILANGAN
Untuk memahami pengertian suatu barisan bilangan, perhatikan contoh urutan bilangan berikut ini
:
a) 2, 4, 6, 8, 10, . . . . . . . . d) 1, 4, 9, 16, 25, . . . . . . .
b) 3, 6, 9, 12, 15, . . . . . . . e) 3, 2,5 ,4, 7, 8, . . . . . . . .

c) 1, 3, 5, 7, 9, . . . . . . d) 12, 15, 13, 18, 25, . . . . .


Urutan bilangan – bilangan pada contoh a, b, c, dan d di atas mempunyai aturan tertentu,
misalnya pada contoh a) dengan urutan bilangan 2, 4, 6, 8, 10,.. mempunyai aturan tertentunya adalah
ditambahkan dengan 2. Sedangan pada contoh c) dengan urutan 3, 6, 9, 12, 15,… mempunyai
aturan tertentunya adalah ditambah dengan 3. Urutan bilangan yang memiliki aturan tertentu itu
disebut barisan bilangan . Sedangkan urutan bilangan – bilangan pada contoh e) dan f) di atas tidak
mempunyai aturan tertentu, sehingga bukan merupakan suatu barisan bilangan.
Bentuk umum barisan bilangan dapat dinyatakan dengan :

U1, U2, U3, . . . . . . . . . .,Un-1, Un

Dengan : U1 = suku ke - 1
U2 = suku ke - 2
U3 = suku ke – 3
.
.
.
Un-1 = suku ke – (n-1)
Un = suku ke – n (suku umum barisan bilangan)

2. POLA BILANGAN
Dari bentuk umum barisan suatu bilangan, dapat kita tentukan pola barisan bilangan itu.
Contoh 1:
Untuk barisan bilangan pada contoh a)
Urutan ke - Besar Bilangan Pola
1 2 2•1
2 4 2•2
3 6 2•3
. . .
. . .
. . .
10 ... 2•10
. . .
. . .
. . .
n ... 2•n
Jadi pola untuk bilangan yang ke – n pada contoh a) adalah 2•n atau 2n atau Un = 2n
Contoh 2 :
Untuk barisan bilangan pada contoh c)
Urutan ke - Besar Bilangan Pola
1 1 2•1 – 1
2 3 2•2 – 1
3 5 2•3 – 1
. . .
. . .
. . .
10 ... 2•10 – 1
. . .
. . .
. . .
n ... 2•n – 1
Jadi pola untuk bilangan yang ke – n pada contoh a) adalah (2•n – 1) atau (2n – 1) atau Un = 2n – 1.

Contoh 3 : Jadi tiga suku pertamanya adalah : 0, 3, 8


Carilah tiga suku pertama pada setiap
Contoh 4 :
barisan berikut ini, jika rumus suku ke – n
Hitunglah nilai n jika,
diketahui sebagai berikut :
a) 𝑈𝑛 = 3n + 5 = 95
a. Un = 4n + 3
b) 𝑈𝑛 = 𝑛2 - 4 = 21
b. Un = n2 – 1
Jawab :
Jawab :
a. 𝑈𝑛 = 3n + 5 = 95
a. 𝑈𝑛 = 4n + 3
3n + 5 = 95
𝑈1 = 4.1 + 3 = 4 + 3 = 7
3n = 95 – 5
𝑈2 = 4.2 + 3 = 8 + 3 = 11
3n = 90 ⇒n = 30
𝑈3 = 4.3 + 3 = 12 + 3 = 16
b. 𝑈𝑛 = 𝑛2 - 4 = 21
Jadi, tiga suku pertamanya adalah 7, 11,
𝑛2 - 4 = 21
16
b. 𝑈𝑛 = 𝑛2 – 1 𝑛2 = 21 + 4

𝑈1 = 12 - 1 = 1 – 1 = 0 𝑛2 = 25

𝑈2 = 22 - 1 = 4 – 1 = 3 n =5

𝑈3 = 32 - 1 = 9 – 1 = 8

3. DERET BILANGAN
Deret suatu barisan bilangan dan jumlah n suku pertamanya
Jika suku – suku suatu barisan dijumlahkan maka penjumlahan berurut dari suku – suku barisan itu
disebut Deret

Secara Umum : 𝑼𝟏 , 𝑼𝟐 , 𝑼𝟑 , . . . . ,𝑼𝒏 adalah suku –suku dari suatu barisan, maka 𝑼𝟏 + 𝑼𝟐 + 𝑼𝟑 + . . .
+ 𝑼𝒏 adalah deret yang bersesuaian dengan barisan itu. Jumlah n suku pertama dari suatu barisan
dilambangkan dengan 𝑺𝒏 , atau
Sn = U1 + U2 + U3 + … + Un
Misal :

 Barisan : 1, 2, 3, 4, 5, ………  Barisan : 1, 4, 9, 16, 25, ………


Deret : 1 + 2 + 3 + 4 + 5 + ……… Deret : 1 + 4 + 9 + 16 + 25 + ……

Contoh 5: Jawab:

Diketahui suatu deret 1 + 3 + 5 + 7 a. S2 = 1 + 3 = 4


+…hitunglah: b. S5 = 1 + 3 + 5 + 7 + 9 = 25 = 𝟓𝟐
c. S10 = 102 = 100
a. jumlah dua suku yang pertama
d. Sn = n2
b. jumlah lima suku yang pertama
c. jumlah sepuluh suku yang pertama e. S20 = 202 = 400
d. jumlah n suku yang pertama
e. jumlah 20 suku yang pertama

4. NOTASI SIGMA
a. Pengertian notasi sigma
Dalam matematika komunikasi dapat dilakukan dengan menggunakan symbol, misalnya
menuliskan jumlah seratus bilangan asli yang pertama, disingkat dengan 1 + 2 + 3 + 4 + 5 + . . . . . . .
+ 100
Menuliskan penjumlahan bilangan beruntun secara singkat ialah dengan menggunakan tanda
(𝑑𝑖𝑏𝑎𝑐𝑎 𝑠𝑖𝑔𝑚𝑎). Dengan menggunakan notasi sigma, maka penjumlahan beruntun sepuluh
bilangan asli pertama dapat disingkat sebagai berikut :
10
1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 + 7 + 8 + 9 + 10 = 𝑘=1 𝑘
Bilangan 1 disebut batas bawah
Bilangan 10 disebut batas atas
Untuk seratus bilangan asli yang pertama dapat ditulis
100
1 + 2 + 3 + . . . . . . . . + 100 = 𝑘=1 𝑘

Contoh 6 :
Nyatakan deret berikut kedalam notasi sigma
a. 1 + 3 + 5 + 7 + 9 + 11 + 13
b. 2 + 4 + 6 + 8 + 9
Jawab :
a. 1 + 3 + 5 + 7 + 9 + 11 + 13
Dari deret 1 + 3 + 5 + 7 + 9 + 11 + 13, dapat diubah menjadi

(2(1) – 1) + (2(2) – 1) + (2(3) – 1) + (2(4) – 1) + (2(5) – 1) + (2(6) – 1) + (2(7) -1) atau ditulis
(2k – 1) dengan mulai k = 1 sampai k = 7.

7
Dalam notasi sigma. Dalam notasi sigma disingkat 1 + 3 + 5 + 7 + 9 + 11 + 13 = 𝑘=1(2𝑘 − 1)
b. 2 + 4 + 6 + 8 + 9
Notasi sigma dari 2 + 4 + 6 + 8 + 10 + 12, dapat diubah menjadi

2(1) + 2(2) + 2(3) + 2(4) + 2(5 ) + 2(6) atau ditulis (2k) dengan mulai k = 1 sampai k = 6.

6
Dalam notasi sigma disingkat : 2 + 4 + 6 + 8 +10 + 12 = 𝑘=1(2𝑘)

Contoh 7.

Tuliskan bentuk notasi sigma berikut ke b. 3 1


𝑘=1 𝑘+2 =
1
+
1
+
1
1+2 2+2 3+2
dalam bentuk penjumlahan beruntun,
1 1 1 20 + 15 + 12 47
dan kemudian hitunglah jumlahnya = + + = =
3 4 5 60 60
6
a. 𝑘=1 5𝑘
3 1
b. 𝑘=1 𝑘+2
3
d. 𝑘=1 2
𝑘 = 21 + 22 + 23
3
c. 𝑘=1 2
𝑘
= 2 + 4 + 8 = 14
Jawab :

𝑎. 5𝑘
𝑘=1

= 5×1 + 5×2 + 5×3


+ 5×4 + 5×5
= 5 + 10 + 15 + 20 + 25 = 75

b. Sifat – sifat notasi sigma


Misalkan 𝑎𝑘 dan 𝑏𝑘 merupakan suku ke – k dan C suatu konstanta
𝑛
1. Jika 𝑎𝑘 = C, maka 𝑘=1 𝐶 = nC
𝑛 𝑛
2. 𝑘=1 𝐶 𝑎𝑘 =C 𝑘 =1 𝑎𝑘
𝑛 𝑛 𝑛
3. 𝑘=1(𝑎𝑘 + 𝑏𝑘) = 𝑘=1 𝑎𝑘 + 𝑘=1 𝑏𝑘
𝑛 𝑛 𝑛 𝑛
4. 𝑘=1(𝑎𝑘 + 𝑏𝑘 )2 = 𝑘=1(𝑎𝑘 )
2 + 2. 𝑘=1 𝑎𝑘 . 𝑏𝑘 + 𝑘=1(𝑏𝑘 )
2

𝑛 𝑛 −1
5. 𝑘=1 𝑎𝑘 = 𝑘=1 𝑎𝑘 + 𝑎𝑛
Latihan 4.1.
1. Tentukan pola barisan atau Un dari 2. Tentukan nilai dari notasi sigma berikut :
barisan bilangan berikut : a. 8
𝑘=1 2𝑘 + 1
a. 5, 8,11, 14, …………. b. 4 2
𝑘=1 𝑘 + 2
b. 32, 27,22, 17, …………. c. 4 1
𝑘=1 𝑘
c. 25, 36, 49, 64, 81, …………. 4 1
d. 1, 8, 27, 64, …………. d. 𝑘=1 𝑘+3
e. 12, 23, 34, 45,………
f. 3, 9, 27, 81,……… 3. Tentukan bentuk notasi sigma dari deret
g. 4, 8, 16, 32,………. berikut :
h. 3, 8, 15, 24, 35, 48,……. a. 7+13+19+25+31+37+43
b. 32+28+24+20+16+12+8
c. 6+12+24+48+96
d. 2+8+18+32+50+72
Barisan dan Deret Aritmatika

1. Barisan Aritmatika
Suatu barisan bilangan-bilangan di mana selisih (beda) di antara dua suku berurutan
merupakan bilangan tetap.
Rumus umum suku ke-n barisan aritmatika:
𝑈𝑛 = 𝑈1 + 𝑛 − 1 𝑏 𝑈𝑛 = 𝑎 + 𝑛 − 1 𝑏
atau

dengan 𝑎 adalah suku pertama dan 𝑏 adalah selisih/beda.


𝑈2 − 𝑈1 = 𝑈3 − 𝑈2 = 𝑈4 − 𝑈3 = . . . = 𝑈𝑛 − 𝑈𝑛 −1 = 𝑏

𝑏 = 𝑈𝑛 − 𝑈𝑛 −1

Contoh soal:
1. Tentukan suku kedelapan dari barisan 4. Tentukan banyaknya bilangan di antara
aritmatika : 6, 10, 14, . . . 7 dan 800 yang habis dibagi 3.
Jawab: 𝑈1 = 𝑎 = 6, 𝑈2 = 10, 𝑈3 = 14 Jawab: Habis dibagi 3 maka 𝑏 = 3
𝑏 = 𝑈2 − 𝑈1 = 𝑈3 − 𝑈2 𝑎 = 9 (suku pertama yang habis dibagi 3 di
𝑏 = 10 − 6 = 14 − 10 = 4 antara 7 dan 800)
𝑈𝑛 = 798 (suku terakhir yang habis dibagi 3
Suku ke delapan : di antara 7 dan 800)
𝑈8 = 𝑎 + 8 − 1 𝑏 𝑈𝑛 = 𝑎 + 𝑛 − 1 𝑏
𝑈8 = 6 + 7.4 = 6 + 28 = 34 798 = 9 + 𝑛 − 1 3
798 = 9 + 3𝑛 − 3
2. Tentukan beda dari barisan aritmatika 798 − 6 = 3𝑛
1
dari rumus suku ke – n : 𝑈𝑛 = 2 𝑛 + 5. 792 = 3𝑛
792
Jawab: 𝑏 = 𝑈2 − 𝑈1 𝑛=
3
1 1 1
𝑈1 = 1 +5= +5 𝑈2 = 2 + 5 = 1 + 5 = 6
2 2 2
5. Tuliskan empat suku pertama barisan
1 1 1 1 aritmatika yang mempunyai suku kedua -2
𝑏 = 6− +5 =6− −5=1− = dan suku kedelapan 40.
2 2 2 2
Jawab : 𝑈2 = −2, 𝑈8 = 40
3. Diberikan barisan aritmatika 𝑈𝑝 − 𝑈𝑞
𝑏=
5, 10, 15, . . . , 55 . Tentukan banyaknya 𝑝−𝑞
𝑈2 − 𝑈8 −2 − 40 −42
suku pada barisan tersebut. 𝑏= = = =7
Jawab:= 5 , 𝑏 = 5 , 𝑈𝑛 = 55 2−8 −6 −6
𝑈2 = 𝑎 + 2 − 1 7
𝑈𝑛 = 55
−2 = 𝑎 + 7
𝑎 + 𝑛 − 1 𝑏 = 55
𝑎 = −9
5 + 𝑛 − 1 5 = 55
Jadi empat suku pertama barisan aritmatika
𝑛 − 1 5 = 55 − 5
tersebut adalah −9, −2, 5, 12
5𝑛 − 5 = 50
5𝑛 = 50 + 5
55
𝑛= = 11
5
Latihan 4.2.
1. Tentukan suku yang diminta dari barisan 5. Diketahui suku 𝑈10 adalah 21 dan 𝑈5 adalah
aritmatika berikut: 11. Tentukan 𝑈17 .
a. – 17, – 13, – 9, . . . ; suku ke-12
b. 3, – 2, – 7, . . . ; suku ke-21 6. Panjang rusuk-rusuk sebuah segitiga siku-
c. –
1
5, 3 , 12, . . . ; suku ke-99 siku membentuk suatu barisan aritmatika.
2
Jika rusuk siku-siku terpanjang 16 cm,
d. 1, 1 + 2, 1 + 2 2, . . . ; suku ke-20
tentukan panjang rusuk miring segitiga
tersebut.
2. Tentukan banyaknya suku barisan
aritmatika berikut :
7. Pada awal bekerja Pak Amat mempunyai
e. 4, 1, – 2, . . ., – 26.
gaji Rp 2.000.000,00/bulan. Tiap tahun gaji
f. 𝑎 + 2𝑥, 𝑎 − 2𝑥, . . . , 𝑎 − 38𝑥.
Pak Amat naik Rp 150.000,00/bulan.
Tentukan gaji Pak Amat setelah 7 tahun.
3. Diberikan suatu barisan aritmatika :
2𝑛 + 1, 3 𝑛 + 1 , 3 𝑛 + 2 , . . . . Tentukan
8. Pada percobaan di sebuah laboratorium,
nilai n.
temperatur sebuah benda diamati setiap
menit. Setelah 13 menit suhunya 7℃ dan
4. Tentukan banyaknya bilangan bulat positif
setelah 19 menit suhunya 15℃. Tentukan
diantara 0 dan 150 yang habis dibagi 3
besar suhu benda tersebut setelah 1 jam.
tetapi tidak habis dibagi 5.

Sisipan
Jika diantara dua suku berurutan dalam suatu barisan aritmatika dimasukkan satu atau
lebih suku (bilangan) yang lain sehingga membentuk barisan aritmatika baru proses ini
disebut menyisipkan atau interpolasi.
𝑈2 − 𝑈1 𝑏
𝑏′ = Atau 𝑏′ =
𝑘+1 𝑘+1

Dimana:
𝑏′= selisih barisan aritmatika baru
𝑘 = banyaknya sisipan

Suku tengah (𝑈𝑡 )


Apabila banyaknya suku suatu barisan aritmatika ganjil, maka terdapat sebuah suku
tengah yang disebut 𝑈𝑡 .

𝑎, . . . , 𝑈𝑡 ,. . ., 𝑈𝑛 ⟹untuk n ganjil
Maka : u
1
𝑈𝑡 = (𝑎 + 𝑈𝑛 )
2
Contoh soal :
1. Diberikan barisan aritmatika: 2, 18, 34, . . . . 2. Diberikan barisan aritmatika: 2, 5, 8, . . . , 44.
Di antara tiap dua suku yang berurutan Tentukan suku tengah barisan aritmatika itu
disisipkan 3 bilangan sehingga terbentuk dan suku ke berapakah suku tengahnya ?
barisan aritmatika yang baru. Tentukanlah : Jawab: 𝑎 = 𝑈1 = 2 dan 𝑈𝑛 = 44
a. Beda pada barisan aritmatika baru. 1 2 + 44
𝑈𝑡 = (2 + 44) = = 23
b. Suku ke sepuluh dari barisan aritmatika 2 2
baru. Jadi, suku tengah barisan itu adalah 23.
Jawab :𝑎 = 2 , 𝑈2 = 18 , 𝑏 = 18 − 2 = 16 dan Menentukan indeks t : 𝑈𝑛 = 𝑎 + 𝑛 − 1 𝑏
𝑘=3 𝑈𝑡 = 𝑎 + 𝑡 − 1 𝑏
a. 𝑏 ′ =
16 16
= =4 23 = 2 + 𝑡 − 1 3 Jadi, suku tengah barisan itu

3+1 4 21 = 𝑡 − 1 3 adalah 23 yang letaknya di
b. 𝑈10 = 2 + 10 − 1 4 21
=𝑡−1 suku ke delapan.
= 2 + 9 × 4 = 2 + 36 = 38 3
7 + 1 = 𝑡 sehingga 𝑡 = 8
Baris Aritmatika bertingkat
Baris aritmatika bertingkat adalah baris aritmatika yang memiliki beda yang membentuk baris
aritmatika lagi. Baris aritmatika bertingkat dapat berbentuk tingkatan. Untuk memahaminya
perhatikan gambar berikut :
Baris aritmatika disamping adalah
baris aritmatika tingkat 1 atau baris
aritmatika normal seperti yang
sudah dipelajari sebelumnya

Baris aritmatika disamping adalah


baris aritmatika tingkat 2 dimana
beda dari baris aritmatika
membentuk pola baris aritmatika
lagi.

Baris aritmatika disamping adalah


baris aritmatika tingkat 3 dimana
beda dari baris aritmatika
membentuk pola baris aritmatika
bertingakt lagi sehingga ada tiga
tingkatan baris dalam baris
aritmatika tersebut.

Rumus dari Baris aritmatika bertingakat 2 adalah :

𝑛−1
𝑈𝑛 = 𝑎 + (2𝑐 + 𝑛 − 2 𝑏
2
a
c
a : suku pertama
b
c : suku pertama dari beda semu (tingkat ke-1)

b : beda sejati (tingkat ke dua)


Contoh soal:
Tentukan suku ke-10 dari baris 1, 5, 12, 22, 35,……
Jawab : a = 1
c=4
b = 3 maka
10−1
𝑈10 = 1 + (2(4) + 10 − 2 3
2
9
𝑈10 = 1 + (2(4) + 8 3
2
9
𝑈10 = 1 + (8 + 24)
2
9
𝑈10 = 1 + (32)
2

𝑈10 = 1 + 9(16)
𝑈10 = 1 + 144 = 145
Latihan 4.3
1. Di antara tiap dua suku yang berurutan 4. Sebuah barisan aritmatika yang terdiri
dari suatu barisan aritmatika : atas 9 suku dengan U2= 6 dan U8= 30.
5, 8 , 11 , 14, . . . . Tentukan suku tengahnya.
disisipkan 7 bilangan sehingga
membentuk barisan aritmatka baru. 5. Di antara bilangan 1 dan 57 disisipkan 7
Hitungla suku ke-100 dari barisan bilangan sehingga terbentuk barisan
aritmatika yang baru. aritmatika. Tentukan :
a. Beda dari barisan aritmatika yang
2. Di antara bilangan 2 dan 68 akan baru.
disisipkan 10 bilangan sehingga terbentuk b. Suku tengah barisan aritmatika yang
barisan aritmatika. Tentukan Hasil kali baru
suku ke-3 dan suku ke-5.
6. Tentukan suku ke-12 dan suku ke-24 dari
3. Tentukan Suku tengah dari barisan baris aritmatika 5, 11, 20, 32, 47,…….
aritmatika berikut :
a. 5, 8 , 11, . . ., 125, 128, 131. 7. Tentukan suku ke-10 dan suku ke-37 dari
b. 7, 11, 15, . . ., 43 baris aritmatika 8, 15, 24, 35, 48,…….

8. Tentukan suku ke-15 dan suku ke-49 dari


baris aritmatika 9, 13, 24, 42, 67,…….

.
2. Deret Aritmatika
Bentuk jumlah suku-suku dari bilangan suatu barisan aritmatika.
𝑛
2𝑎 + 𝑛 − 1 𝑏 𝑎𝑡𝑎𝑢
2
𝑆𝑛 = 𝑛
𝑎 + 𝑈𝑛 𝑎𝑡𝑎𝑢
2
𝑛 . 𝑈𝑡
Rumus diatas didapat dari formula/rumus Gauss, yang bisa dikembangkan menjadi Gauss Kino ke
sembarang suku tidak hanya 𝑈1 /a sebagai berikut :

𝑛
[2𝑈𝑝 + 𝑛 + 1 − 2𝑝 𝑏]
𝑆𝑛 = 𝑛 2
[𝑈 + 𝑈𝑞 + 𝑛 + 1 − 𝑝 + 𝑞 𝑏]
2 𝑝

Berdasarkan materi barisan dan deret aritmatika didapat kesimpulan antara hubungan b, 𝑈𝑛 dan 𝑆𝑛
𝑈𝑛 = 𝑏. 𝑛 + 𝑎 − 𝑏
𝑈𝑛 − 𝑎
𝑛= +1
𝑏
𝑛
𝑆𝑛 = 𝑎 + 𝑈𝑛
2
Contoh soal:
1. Tentukan suku ke-50 dari barisan 𝑆20 = 2.020
aritmatika 2,4,6,8, . . . dan hitunglah jumlah
50 suku pertama dari deret aritmatika 3. Tentukan jumlah semua bilangan bulat
2+4+6+8+ . . . . antara 100 dan 300 yang habis dibagi 5.
Jawab:𝑎 = 2, 𝑏 = 2 Jawab: 105, 110, 115, . . . ,295
𝑈50 = 2.50 + 2 − 2 = 100 𝑎 = 105, 𝑏 = 5, 𝑈𝑛 = 295
50 295 − 105
𝑆50 = 2 + 𝑈50 = 25 2 + 100 = 2.550 𝑛= +1
2 5
190
𝑛= + 1 = 38 + 1 = 39
2. Suatu deret aritmatika, diketahui suku 5
𝑛
keenam adalah 65 dan suku kesepuluh 𝑆𝑛 = 𝑎 + 𝑈𝑛
adalah 97. Hitunglah jumlah 20 suku 2
39 39
pertama deret aritmatika tersebut. 𝑆39 = 105 + 295 = × 400 = 7.800
2 2
Jawab: 𝑛 = 20, 𝑈6 = 65, 𝑈10 = 97
𝑈10 − 𝑈6 97 − 65 32
𝑏= = = =8
10 − 6 4 4
20
𝑆20 = [𝑈 + 𝑈10 + 20 + 1 − 6 + 10 8]
2 6
𝑆20 = 10[65 + 97 + (21-16)8]
𝑆20 = 10 162 + 5 × 8 = 10 162 + 40

Latihan 4.4
1. Tentukan jumlah semua bilangan asli antara 1 dan 100 yang habis dibagi 3 tetapi tidak habis
dibagi 5.
2. Sisipkanlah sembilan bilangan di antara 20 dan 90 hingga terbentuk sebuah deret aritmatika.
Hitunglah :
a. Suku ke-5 dari deret aritmatika tersebut.
b. Suku tengah deret aritmatika tersebut.
c. Jumlah deret aritmatika tersebut.
3. Aplikasi Barisan dan Deret Aritmatika
Istilah bunga tunggal sering kita pergunakan dalam masalah simpan pinjam. Dalam masalah
simpanan akan dijumpai barisan dan deret aritmatika naik yaitu

𝑈1 , 𝑈2 , 𝑈3 , … , 𝑈𝑛 dengan 𝑏 > 0
𝑈1 + 𝑈2 + 𝑈3 + … + 𝑈𝑛 = 𝑆𝑛

Dalam masalah pinjaman akan dijumpai barisan dan deret aritmatika turun yaitu
𝑈1 , 𝑈2 , 𝑈3 , … , 𝑈𝑛 dengan 𝑏 < 0
𝑈1 + 𝑈2 + 𝑈3 + … + 𝑈𝑛 = 𝑆𝑛
Perhitungan bunga dan modal bergantung pada :
a. besar atau kecilnya modal yang dijalanakan,
b. lamanya jangka waktu peminjaman.

Rumus Menentukan Presentase Suku Bunga per satuan waktu

𝐵
𝑏= × 100%
𝑀0
dengan : b = suku bunga
𝑀0 = Modal Awal
B = Besar bunga (dalam rupiah)

Rumus Menentukan Modal pada masing-masing periode

𝑛𝑖
𝑀𝑛 = 1 + 𝑛𝑏 . 𝑀0 atau 𝑀𝑛 = 1 + . 𝑀0
100
Contoh soal
1. Om Yunus meminjam uang di bank sebesar Rp 5.000.000,00 dengan suku bunga 2,5% per bulan
dan harus dikembalikan dalam jangka waktu 1 bulan. Tentukan :
a. Besar bunga
b. Uang yang harus dikembalikan
Jawab: 𝑀0 = Rp 5.000.000,00 b= 2,5%
2,5
a. B = × Rp 5.000.000,00 = Rp 125.000,00
100
b. Besar Pengembalian = Rp 5.000.000,00 + Rp 125.000,00 = Rp 5.125.000,00

2. Seseorang meminjam uang atau modal, setelah jangka waktu 2 tahun modal itu harus
dikembalikan 1½ kali modal semula . Berapa suku bunga per bulan yang dibebankan pada
peminjam?
Jawab: 𝑀0 = modal awal
1
𝑀24 = 1 . 𝑀0
2
𝑛𝑖
𝑀24 = 1 + . 𝑀0
100
3 𝑖
𝑀0 = 1 + 24 . 𝑀0
2 100
1,5 = 1 + 0,24𝑖
0,5 50
𝑖= = = 2,08 = 2,08%
0,24 24
3. Pak Charles mempunyai simpanan. Setelah 8 bulan besar uangnya menjadi Rp 242.000.000,00
dan dikenakan suku bunga tunggal sebesar 15% per tahun. Tentukan besar simpanan awal Pak
Charles.
Jawab: 𝑀8 = 𝑅𝑝 242.000.000,00
𝑏 = 15%
15%
𝑏= = 1,25% per bulan
12

𝑀𝑛 = 1 + 𝑛𝑏 . 𝑀0
𝑀8 = 1 + 8𝑏 . 𝑀0
1,25
242.000.000 = 1 + 8 . 𝑀0
100
242.000.000 = 1 + 0,1 𝑀0
242.000.000 = 1,1. 𝑀0
242.000.000
𝑀0 = = 𝑅𝑝 220.000.000,00
1,1

Latihan 4.5

1. Pak Anton meminjam di sebuah bank sebesar Rp 200.000.000,00 dengan tingkat suku bunga
tunggal sebesar 24% per tahun. Hitunglah:
a. Besar bunga slama 6 bulan
b. Besar pinjaman yang harus dikembalikan setelah 8 bulan.

2. Uang sebesar Rp 100.000.000,00 disimpan di bank dengan suku bunga 9,6% per tahun dengan
sistem bunga tunggal. Hitunglah besar uang tersebut beserta bunganya setelah 4 bulan.

3. Om Toyib meminjamkan uangnya sebesar Rp 30.000.000,00 dengan suku bunga tunggal sebesar
3% per bulan. Setelah berapa lamakah uang Om Toyib menjadi Rp 43.500.000,00?

4. Pak Amos mempunyai simpanan di bank setelah 9 bulan yang besarnya Rp 115.000.000,00
dengan sistem suku bunga tunggal sebesar 20% per tahun. Tentukan saldo awal Pak Amos di
bank tersebut.
BARISAN DAN DERET GEOMETRI
1. Barisan Geometri
Suatu barisan yang suku-sukunya diperoleh dengan cara mengalikan suku sebelumnya dengan
suatu konstanta. Konstanta tersebut disebut rasio atau pembanding (r).
𝑈1 , 𝑈2 , 𝑈3 , . . . , 𝑈𝑛
𝑈𝑛 𝑈𝑃
(i) 𝑟= 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑟 𝑃−𝑄 =
𝑈𝑛 −1 𝑈𝑄
(ii) 𝑈𝑛 = 𝑎𝑟 𝑛 −1 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑈𝑃+𝑄 = 𝑈𝑃 . 𝑟 𝑄
(iii) Kuadrat setiap suku barisan geometri = hasil kali suku sebelum dan suku sesudah suku
tersebut. Kecuali suku pertama dan terakhir.
(𝑈𝑛 )2 = 𝑈𝑛−1 . (𝑈𝑛+1 )

Contoh :
1. Tentukan suku ke-8 dan suku ke-n dari 𝑛−1=8
1 𝑛=9
barisan geometri berikut 9, 3, 1, ,.. . .
3
𝑈2 3 1 3. Jika 𝑥 − 8; 𝑥 − 4; 𝑥 + 8 adalah tiga suku
Jawab: 𝑎 = 9, 𝑟 = = = , 𝑛=8
𝑈1 9 3 berurutan dalam suatu barisan geometri,
 Suku ke-8 tentukan nilai 𝑥.
𝑈𝑛 = 𝑎𝑟 𝑛 −1 Jawab: Gunakan konsep rasio.
1
𝑈8 = 9. ( )8−1 = 9. ( )7 =
1 9
= 𝑈2 𝑈3
3 3 37 𝑟= =
32 𝑈1 𝑈2
= 35 = 243 𝑥−4 𝑥+8
37
=
 Suku ke-n 𝑥−8 𝑥−4
𝑈𝑛 = 𝑎𝑟 𝑛 −1 (𝑥 − 4)2 = (𝑥 + 8)(𝑥 − 8)
1 𝑥 2 − 8𝑥 + 16 = 𝑥 2 − 64
𝑈𝑛 = 9. ( )𝑛 −1 = 9(3−1 )𝑛 −1 −8𝑥 = −80
3
= 32 31−𝑛 = 33−𝑛 𝑥 = 10
2. Tentukan banyaknya suku pada barisan 4. Pada barisan geometri diketahui 𝑈1 = 81
1
geometri 81, 27, 9, . . ., . dan 𝑈5 = 1. Tentukan:
81
1 1 a. Rasio barisan geometri tersebut.
Jawab: 𝑎 = 81, 𝑟 = 𝑈𝑛 = ,
381 b. Enam suku pertama barisan
1 geometri tersebut.
𝑈𝑛 =
81 Jawab: 𝑎 = 𝑈1 = 81
1
𝑎𝑟 𝑛 −1 = a. 𝑈5 = 𝑎𝑟 4 ⟹ 𝑈5 = 81𝑟 4
81 1 = 81𝑟 4
1 𝑛−1 1 1
81. ( ) = = 𝑟4
3 81 81
1 1 1
𝑟 = atau 𝑟 = −
1
3 . ( )𝑛 −1 = 4
4
3 3
3 3 1
1 𝑛 −1 1 b. Enam suku pertama : 81, 27, 9, 3, 1, atau
3
( ) = 4 4
3 3 .3 1
1 𝑛 −1 1 81, −27, 9, −3, 1, −
( ) = 8 3
3 3
1 𝑛−1 1
( ) = ( )8
3 3
Latihan 4.6
1. Tentukan rasio dan suku yang diminta 4. Dalam suatu barisan geometri diketahui
untuk setiap barisan geometri berikut: suku ketiga 3 lebihnya dari suku pertama,
a. 2, -6, 18, . . . . ;suku ke -8 dan jumlah suku kedua dan suku ketiga
b. 2, 6, 3 2, . . . .; suku ke -7 adalah 6. Tentukan suku pertama dan
2. Tentukan banyaknya suku untuk setiap rasio barisan geometri tersebut.
barisan geometri berikut ini. 5. Pada deret geometri diketahui 𝑈1 = 𝑥 −4 ,
a. 6, 12 , 24 , . . . , 1.536 𝑈3 = 𝑥 2𝑎 dan 𝑈8 = 𝑥 52 . Tentukan nilai a.
1 1 1
b. , , , . . . ,
1 6. Jika rasio barisan geometri sebesar 3 dan
4 12 36 8.748
suku ke-8 adalah 10.935. Tentukan suku
3. Diketahui 2𝑥 + 𝑦, 6𝑥 + 𝑦 dan 14𝑥 + 𝑦
ke-5.
adalah tiga suku yang berurutan dari
7. Diketahui barisan geometri 𝑈1 + 𝑈6 =
sebuah barisan geometri. Tentukan rasio
24dan 𝑈3 × 𝑈4 = 243. Tentukan rasio
barisan geometri tersebut.
barisan geometri tersebut dan 𝑈8 .
Sisipan
Pada barisan geometri: 𝑈1 , 𝑈2 , 𝑈3 , . . . , 𝑈𝑛 di antara dua suku berurutan dapat disisipkan k suku
baru.
 Banyaknya suku sesudah disisipkan (n’)

𝑛′ = 𝑛 + 𝑛 − 1 𝑘

 Rasio baru
𝑘+1 𝑈𝑛 𝑘+1
𝑟′ = = 𝑟
𝑈𝑛+1
Suku Tengah
Suku tengah pada barisan geometri yang memiliki banyak suku bilangan ganjil dapat ditentukan
sebagai berikut:
𝑛+1
𝑈𝑡 = 𝑎. 𝑈𝑛 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑡 =
2
𝑈𝑡 2 = 𝑎. 𝑈𝑛

Contoh soal:
1. Tentukan nilai n agar barisan : 2. Di antara 2 dan 162 disisipkan 3 buah
𝑛 + 1 , 𝑛, (𝑛 − 3) membentuk barisan bilangan sehingga membentuk barisan
geometri. geometri. Tentukanlah:
Jawab: gunakan prinsip suku tengah a. Rasio barisan geometri baru.
𝑈𝑡 2 = 𝑎. 𝑈𝑛 b. Suku ke-n barisan geometri baru.
Jawab: 𝑎 = 2 dan 𝑈𝑛 = 162 , 𝑘 = 3
𝑛2 = 𝑛 + 1 𝑛 − 3 162
Rasio awal : 𝑟 = = 81
2
𝑛2 = 𝑛+1 𝑛−3 𝑘+1 3+1 4
a. 𝑟 ′ = 𝑟= 81 = 81 = 3
𝑛2 = 𝑛2 − 2𝑛 − 3 b. Banyaknya suku barisan geometri
baru n’ = 5
0 = −2𝑛 − 3 Maka suku ke-n barisan geometri
2𝑛 = −3 baru adalah 𝑈5
𝑈5′ = 𝑎 𝑟 ′ 𝑛−1 = 2. 3 5−1 = 2.81
3
𝑛=− = 162
2
2. Deret Geometri
a. Deret Geometri Berhingga (Jumlah n suku pertama)
𝑆𝑛 = 𝑈1 + 𝑈2 + 𝑈3 + . . . + 𝑈𝑛 atau 𝑆𝑛 = 𝑎 + 𝑎𝑟 + 𝑎𝑟 2 + . . . + 𝑎𝑟 𝑛

𝑎(1 − 𝑟 𝑛 ) 𝑎(𝑟 𝑛 − 1)
𝑆𝑛 = , 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑟 < 1 𝑆𝑛 = , 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑟 > 1
1−𝑟 𝑟−1

Contoh soal:

1. Hitunglah jumlah 7 suku pertama deret 2𝑛 −1 = 25


1 1 𝑛−1 =5
geometri : −2 + 1 + − + +. . . .
2 4
1 𝑛=6
Jawab : 𝑎 = −2 , 𝑟 = − Selanjutnya menenetukan nilai 𝑆𝑛 = 𝑆6 ,
2
𝑎(1−𝑟 𝑛 ) 3
Karena r<1 maka 𝑆𝑛 = dengan 𝑎 = , 𝑟 = 2
1−𝑟 8
1 7 𝑎(𝑟 𝑛 −1)
−2 1 − − Karena r>1 maka 𝑆𝑛 =
2 𝑟−1
𝑆7 = 3
1− −
1 (26 − 1)
3 3
8
2 𝑆6 = =
64 − 1 = . 63
1 2−1 8 8
−2(1 − (− ) 189 5
128
= 3 = = 23
8 8
2
3. Sebuah tali dibagi menjadi 4 bagian
128+1 −129 dengan panjang membentuk suatu
−2( ) barisan geometri. Jika panjang tali yang
128 64
= =
3 3 pendek adalah 3 cm dan tali yang paling
2 2
panjang adalah 81 cm, maka hitunglah
−129 2 43 panjang tali semula.
= × =− Jawab :
64 3 32
2. Tentukan jumlah deret geometri: 𝑛 = 4,
3 3 3 𝑈1 = 3 = 𝑎
+ + + . . . +12. 𝑈4 = 81
8 4 2
3
3
3 8 Panjang tali semula = 𝑆𝑛
Jawab: 𝑎 = , 𝑟 = 4
3 = × = 2, 𝑈4
8 4 3
8 𝑟 4−1 =
𝑈𝑛 = 12 𝑈1
81
Untuk menentukan 𝑆𝑛 kita cari dulu 𝑟3 = = 27
banyak suku deret geometri tersebut 3
𝑟 3 = 33
(n)
𝑟 = 3 (𝑟 > 1)
𝑈𝑛 = 12
3(34 − 1) 3(81 − 1) 240
𝑎𝑟 𝑛 −1 = 12 𝑆4 = = =
3 𝑛 −1 3−1 2 2
.2 = 12 = 120
8
8 Jadi panjang tali semula adalah 120 cm
2𝑛 −1 = 12 ×
3
2𝑛 −1 = 32

b. Deret Geometri Tak berhingga (Jumlah n suku pertama tak berhingga)


Suatu deret geometri dengan banyak unsur atau suku-sukunya tak hingga.
Bentuk umum :
𝑆∞ = 𝑈1 + 𝑈2 + 𝑈3 + . . . + 𝑈𝑛 + 𝑈𝑛+1 + . . .
atau
𝑆∞ = 𝑎 + 𝑎𝑟 + 𝑎𝑟 + . . . +𝑎𝑟 𝑛 −1 + 𝑎𝑟 𝑛 + . . .
2

𝑎
, 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 − 1 < 𝑟 < 1 , dengan 𝑎 ≠ 0(𝑑𝑒𝑟𝑒𝑡 𝑘𝑜𝑛𝑣𝑒𝑟𝑔𝑒𝑛)
𝑆∞ = 1 − 𝑟
∞, 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑟 ≤ −1 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑟 ≥ −1 dengan 𝑎 ≠ 0 𝑑𝑒𝑟𝑒𝑡 𝑑𝑖𝑣𝑒𝑟𝑔𝑒𝑛
Contoh soal:

1. Tentukan jumlah deret geometri - Karena bola memantul terus-terusan


4
tak hingga 36 – 12 + 4 − + . . . . sampai berhenti, berarti ini termasuk deret
3
−12 1 geometri tak hingga.
Jawab: 𝑎 = 36, 𝑟 = =−
336 - suku pertamaya adalah pantulan pertama
36 36 3 (bukan ketinggian bola jatuh pada awal).
𝑆∞ = 1 = 4 = 36 × 4
1 − (− ) 2 8 2
3 3 𝑈𝑛 = 𝑎 = 4 × = , 𝑟 =
= 27 5 5 5
8 8
2. Sebuah bola tenis dijatuhkan dari 5 5 8
𝑆∞ = 2 = 3 =3
ketinggian 4 meter. Setiap kali 1−( )
5 5
sesudah jatuh mengenai lantai, bola
Panjang lintasan = ketinggian bola
tenis itu dipantulkan lagi dan
mencapai ketinggian dua per lima jatuh + 2(kali deret takhingga)
kali dari tinggi sebelumnya. 𝟖 12 16 28 1
Panjang lintasan = 4 +2. = + = =9
Hitunglah panjang lintasan yang 𝟑 3 3 3 3

dilalui bola sampai berhenti.


Jawab:
Latihan 4.7

1. Tentukan jumlah deret geometri berikut : 4. Tentukan jumlah deret geometri tak hingga
1 1 1 1 1 1
a. + + + . . . (𝑛 = 8) berikut dari 1− + − +. . . .
2 4 8 10 100 1000
1 1 1
b. 1+ + +. . . +
2 4 225
5. Suku pertama suatu deret geometri 24
lebihnya dari suku kedua dan jumlah tak
2. Seutas tali dipotong menjadi 5 bagian dan
hingga deret geometri tersebut adalah 54.
panjang masing-masing potongan
Tentukan rasio deret geometri tersebut.
membentuk barisan geometri. Panjang
potongan tali terpendek 6 cm dan potongan 6. Sebuah bola jatuh dari ketinggian 10 m dan
tali terpanjang sama dengan 486 cm. memantul kembali dengan ketinggian kali
3
4
Tentukan panjang tali secara keseluruhan.
tinggi sebelumnya. Pemantulan berlangsung
terus-menerus sehingga bola berhenti.
3. Jumlah konsumsi gula pasir di Kelurahan X
Tentukan jumlah seluruh lintasan bola.
pada tahun 2013 sebesar 1.000 kg dan selalu
meningkat dua kali lipat setiap tahun.
Tentukan total konsumsi gula pasir
penduduk di Kelurahan X pada tahun 2013
sampai dengan 2020.
Aplikasi Barisan Deret Aritmatika dan Geometri

NO Aplikasi Aritmatika Geometri


(Penerapan)
1 Pertumbuhan Mn = Mo (1 - pn) 𝑈𝑛 = 𝑎. 𝑟 𝑛 −1 , 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑟 = 1 + 𝑖

2 Peluruhan Mn = Mo (1 - pn) 𝑈𝑛 = 𝑎. 𝑟 𝑛 −1 , 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑟 = 1 − 𝑖

3 Bunga Bunga Tunggal Bunga Majemuk


𝑀𝑛 = 𝑀0 1 + 𝑛𝑖 𝑀𝑛 = 𝑀0 (1 + 𝑖)𝑛

Dengan : Dengan :
𝑀𝑛 = Modal setelah n periode 𝑀𝑛 = Modal setelah n periode
𝑀0 = Modal awal 𝑀0 = Modal awal
𝑖 = suku bunga (%) 𝑖 = suku bunga (%)
𝑛 = periode 𝑛 = periode

Anuitas
𝑖 1 − (1 + 𝑖)−𝑛
𝐴=𝑀 ⇔ 𝑀=𝐴
1 − (1 + 𝑖)−𝑛 𝑖

Dengan :
A = besar anuitas
M = modal/ total pinjaman
i = tingkat suku bunga
n = banyaknya anuitas

Contoh soal :
1. Penduduk sebuah kota mengalami peningkatan sebesar 2% tiap tahun dari tahun sebelumnya.
Berdasarkan sensus penduduk tahun 2010, jumlah penduduk di kota tersebut 900.000 jiwa.
Tentukanlah umlah penduduk di kota tersebut pada tahun 2017.
Jawab : 𝑈1 = 𝑎 = 900.000 jiwa
i = 2 % = 0,02
r = 1 + i = 1 + 0,02 = 1,02 (Pertumbuhan)
n = 2017 – 2010 +1 = 8

𝑈𝑛 = 𝑎. 𝑟 𝑛 −1 , 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑟 = 1 + 𝑖
𝑈8 = 900.000 . (1,02)8−1
𝑈8 = 900.000 . (1,02)7
𝑈8 = 9 × 105 × (1,02)7

2. Sebuah mobil dibeli dengan harga Rp.200.000.000. Jika setiap tahun harganya mengalami
penyusutan 20% dari nilai tahun sebelumnya, maka tentukanlah harga mobil itu setelah dipakai
selama 5 tahun.
Jawab:
a = 200.000.000
i = 20% = 0,2
r = 1 – i = 1 – 0,2 = 0,8 (Peluruhan/penyusutan)
n=5+1=6

𝑈𝑛 = 𝑎. 𝑟 𝑛 −1 , 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑟 = 1 − 𝑖
𝑈6 = 200.000.000. (0,8)6−1
𝑈6 = 2 × 108 . (0,8)5
3. Sebuah modal sebesar Rp 1.200.000,00 diperbungakan dengan bunga majemuk 4% per tahun.
Tentukan besar modal tersebut setelah 5 tahun
Jawab:
𝑀0 = 1.200.000
𝑖 = 4% = 0,04 / tahun
𝑀𝑛 = 𝑀0 (1 + 𝑖)𝑛
𝑀5 = 1.200.000(1 + 0,04)5
𝑀5 = 1.200.000 (1,04)5
𝑀5 = 1.460.040
Jadi besar modal setelah 5 tahun adalah Rp 1.460.040,00

4. Doni bersama istrinya berencana untuk mengambil rumah di daerah pegunungan dengan harga
sekitar Rp 250.000.000, tapi Doni hanya mempunyai uang muka sekitar Rp 100.000.000,00.Lalu
sisanya akan akan di cicil dengan sistem anuitas tahunan selama 4 tahun dengan suku bunga nya
ialah sekitar 18% pertahun. Tentukanlah nilai anuitasnya dan angsuran setiap bulan nya.
Jawab :
𝑀0 =Rp 250.000.000 – Rp 100.000.000

𝑀0 = Rp 150.000.000
𝑖 = 18 % = 0,18 / tahun
𝑛 =4
Anuitasnya
0,18
𝐴 = 150.000.000
1 − (1 + 0,18)−4
0,18
𝐴 = 150.000.000
1 − (1,18)−4
0,18
𝐴 = 150.000.000
1 − 0.515
0,18
𝐴 = 150.000.000
1 − (1,18)−4
0,18
𝐴 = 150.000.000 = 150.000.000 0.371 = 55.650.000
0.485
1Besar angsuran tiap bulannya
55.650.000
= 4.637.500
12
LATIHAN 4.8
Pertumbuhan

Penduduk sebuah kota mengalami peningkatan sebesar 2% tiap tahun dari tahun sebelumnya.
Berdasarkan sensus penduduk tahun 2010 jumlah penduduk di kota tersebut 900.000 jiwa.
Tentukanlah jumlah penduduk di kota tersebut pada tahun 2020.

Peluruhan
Sebuah mobil dibeli dengan harga Rp.200.000.000. Jika setiap tahun harganya mengalami
penyusutan 20% dari nilai tahun sebelumnya, maka tentukanlah harga mobil itu setelah dipakai
selama 5 tahun.

Bunga Majemuk
Sebuah modal sebesar Rp 1.200.000,00 diperbungakan dengan bunga majemuk 4% per tahun.
Tentukan besar modal tersebut setelah 5 tahun

Anuitas
Doni bersama istrinya berencana untuk mengambil rumah di daerah pegunungan dengan harga
sekitar Rp 250.000.000, tapi Doni hanya mempunyai uang muka sekitar Rp 100.000.000,00.
Lalu sisanya akan akan di cicil dengan sistem anuitas tahunan selama 4 tahun dengan suku bunga
nya ialah sekitar 18% pertahun. Tentukanlah nilai anuitasnya dan angsuran setiap bulan nya.

Anda mungkin juga menyukai