Kelengkapan gambar bangunan dapat dinilai bagus atau tidak. Salah satunya adalah dari informasi atau keterangan
yang tercantum didalamnya. Ada 12+ keterangan gambar bangunan, yang wajib anda ketahui sebelum merancang
sebuah bangunan. Apa saja jenis-jenisnya?. Akan kami uraikan satu per satu dalam artikel ini.
keterangan pada gambar tersebut. Orang awam sekalipun akan mengerti hakikat/eksistensi gambar. 22+ keterangan
gambar bangunan tersebut pengelompokan-nya, adalah sebagai berikut:
Dalam gambar layout dan site plan bangunan, menjelaskan informasi tentang:
Umumnya ditunjukkan dengan sebuah gambar tentang 8 penjuru mata angin. Serta menuliskan simbol U pada salah
satu arah mata angin. Sebagian arsitek profesional meletakkan simbol tersebut dalam kop gambar. Tetapi ada juga
yang didalam halaman (kertas) gambar.
Yaitu dimensi tapak bangunan (site). Meliputi panjang, lebar serta kontur tanah. Dari ukuran-ukuran tersebut akan
diketahui luas, serta tata letak (kondisi) lahan. Apakah datar, miring atau berundak. Data ini termasuk lampiran untuk
pengurusan legalitas bangunan nantinya. Diantaranya IMB serta Serti kat tanah dan bangunan.
Mengetahui letak pintu gerbang ke lokasi proyek (site). Adalah bagian dari teknik merancang bangunan yang jitu. Hal
ini terkait dengan sirkulasi dan mobilisasi. Didalam maupun diluar proyek. Yang berdampak pada masyarakat luas.
Pada suatu lokasi pembangunan, dimana terdiri dari beberapa bangunan. Misalnya rumah tinggal, kolam renang,
pendopo, lapangan badminton, parkir mobil dan sebagainya. Maka dalam gambar site plan wajib anda cantumkan
nama bangunan. Selain letak dan jaraknya antara satu dengan yang lain.
Urutan terakhir dari kelompok gambar layout dan site plan. Yaitu elevasi site terhadap jalan umum. Misalnya jika
terletak diantara 2 jalan raya (pojok atau hook). Maka ketentuan ukuran harus berdasarkan elevasi jalan yang paling
lebar. Namun demikian yang menjadi titik nol adalah site. Bukan jalan tersebut.
6 macam dari 22+ keterangan gambar bangunan terdapat pada gambar denah. Walau jumlahnya sedikit, padahal
jenis-jenis denah bangunan sangat banyak. Namun demikian melalui data-data berikut ini. Gambar denah sudah
tergolong informatif.
Yakni berupa nomor dan huruf yang tertera pada denah bangunan. Yang diletakkan berdasarkan kolom struktur.
Grid terhadap sumbu X bangunan, umumnya menggunakan nomor. Sedangkan pada sumbu Y adalah huruf. Seperti
7. Ukuran Bangunan
Yaitu meliputi ukuran semua ruangan yang adala dalam gambar denah. Pada arah sumbu X maupun Y. Termasuk
rungan-ruangan yang berada ditengah bangunan. Maka dari ukuran-ukuran tersebut, selanjutnya diketahui lebar
8. Nama-Nama Ruang
Selain ukuran masing-masing ruang. Nama ruang juga harus anda cantumkan. Penamaan ruang umumnya
berdasarkan fungsi ruang.
Yaitu keterangan tentang ketinggian lantai dari titik nol bangunan. Pada umumnya beberapa ruangan didalam
banguna berbeda elevasi. Untuk itu wajib mencantumkan elevasi masing-masing ruangan. Agar tidak terjadi
kesalahan pada saat pembangunan. Selain lantai didalam bangunan. Elevasi lantai yang dimaksud termasuk teras,
Sedikit berbeda dengan elevasi lantai, yang menjelaskan tentang ketinggian real/jadi lantai. Elevasi untuk halaman
maupun taman bersifat eksibel. Artinya tidak baku. Dan memungkinkan untuk melakukan revisi. Walau sudah pada
saat proses pembangunan. Karena tidak berpengaruh serius terhadap desain arsitektur bangunan.
Yaitu berupa singkatan atau simbol yang menandakan bahwa pada denah tersebut, ternyata ada beberapa elemen
bangunan yang mirip. Oleh karena itu wajib dipisahkan, dengan membubuhkan kode pada masing-masing elemen
tersebut. Hal seperti ini banyak berlaku untuk denah bangunan yang berkaitan dengan pekerjaan struktur. Misalnya
Uraian mengenai 22+ keterangan gambar bangunan yang selanjutnya, adalah berkaitan dengan penyajian gambar
Yaitu ukuran bangunan secara tegak lurus. Khusunya pada gambar potongan, ukuran yang tercantum mulai dari
elevasi terendah. Yaitu pondasi, lantai bangunan, plafon hingga penutup atap. Cara penulisan tinggi bangunan tidak
sama dengan elevasi. Perbedaannya, anda perhatikan gambar potongan terlampir berikut.
Adalah penandaan tentang keterangan bahan bangunan. Pada bidang-bidang yang terlihat pada gambar tampak
maupun potongan bangunan. Mengenai letak membubuhkan simbol atau kode. Juga dapat anda lihat pada gambar
lampiran.
Seperti fungsinya, gambar detail harus se-detail mungkin. Karena sebagai dasar untuk pelaksanaan pembangunan.
Yaitu meliputi ukuran bahan. Baik sebelum terpasang. Maupun sesudah pemasangan. Sebelum terpasang artinya
penjelasan mengenai prosedur pengerjaan bahan. Yang semula masih berupa bahan mentah. Lalu menjadi barang
setengah jadi. Sedangkan sesudah pemasangan artinya keterangan mengenai hasil akhir pengerjaan. Dalam hal ini
Adalah penjelasan mengenai standar/ketentuan tentang bahan. Pada gambar detail wajib dicantumkan. walau
mengenai spesi kasi bahan juga tertera dalam RKS bangunan. Akan tetapi akan lebih praktis jika tercantum dalam
gambar detail.
22+ keterangan gambar bangunan tidak selamanya harus pada gambar desain. Tapi termasuk pada objek untuk
Penempatan judul gambar jika berbarengan dengan skala. Umumnya berada dibawah gambar bangunan. Namun jika
berada didalam kop gambar. Maka penulisan judul dan skala adalah terpisah. Karena masing-masing telah memiliki
‘kotak’ informasi. Jadi sebenarnya ada 2 metode penulisan judul dan skala gambar.
Yaitu ‘master’ dari seluruh simbol, kode atau singkatan yang tertera pada gambar-gambar sebelumnya. Umumnya
terurai dalam sebuah kotak pada halaman gambar. Atau bisa juga dalam kop gambar.
Kop gambar adalah bingkai untuk kerta/halaman gambar. Sekaligus tempat untuk membubuhkan data-data penting
tentang proyek dan gambar. 5 dari 22+ keterangan gambar bangunan umumnya tercantum dalam dalam kop, yakni
mengenai:
Letaknya paling atas kop gambar. Hanya berupa identitas (nama), pemilik proyek adalah perorangan. Namun jika
berupa lembaga/instansi. Maka hanya memberi keterangan nama lembaga tersebut. Dan pada umumnya tidak serta
Pada bagian terpisah dalam kop gambar. Khusus untuk instansi/lembaga yang memberi tugas. Akan terlibat dalam
pemeriksaan atau persetujuan gambar. Oleh karena itu beberapa nama yang terlibat untuk itu juga tercantum.
Menjelaskan tentang jenis kegiatan yang akan dilaksanakan berdasarkan gambar bangunan. Hal ini penting guna
mengetahui apakah bangunan tersebut adalah baru. Atau merupakan ekspansi atau renovasi. Dibawahnya disertai
dengan dengan alamat lengkap proyek.
Status atau jenis gambar, yaitu penjelasan tentang eksistensi gambar terhadap pelaksanaan pembangunan. Lebih
Yaitu meliputi personil yang terlibat dalam perencanaan bangunan. Antara lain instruktur, arsitek, ahli struktur, ahli
MEP. Serta drafter yang membantu membuat gambar bangunan. Jika berbentuk badan/lembaga, maka wajib anda
Umumnya terdapat pada bagian bawah kop gambar. Keterangan-keterangan ini penting untuk membedakan antara
halaman gambar yang satu dengan yang lain. Antara proyek yang satu dengan yang lain. Serta untuk mengetahui
tersebut. Sama halnya dengan (maaf), seorang cewek yang sangat cantik tapi bisu. Namun demikian sebaliknya.
Walau anda telah mencantumkan 22+ keterangan gambar bangunan. Tetapi kala gambar tidak menarik. Juga
kasusnya sama dengan (maaf), cowok pintar berbicara/merayu namun tidak punya prestasi. He he… Tak perlu
tersinggung ya sobat.
Begitulah keterkaitan antara gambar bangunan dengan keterangan tertulis. Yang wajib anda cantumkan, agar
gambar desain anda informatif. Semoga keterangan ini pula bermanfaat.
Leave A Comment
Your email address will not be published. Required elds are marked *
Type here..
Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.
Post Comment »
KONSULTASI GRATIS
Layanan jasa desain Arsitek dan Konstruksi Baja untuk segala kebutuhan
proyek bisnis Anda
Copyright © 2020 Arsitekta. All Right Reserved. Arsitektur dan Konstruksi Baja Developer by Cekotechnology