Panduan Penurunan Stunting Dan Wasting
Panduan Penurunan Stunting Dan Wasting
TENTANG
Menimbang: a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Sari Asih Karawaci
kepada masyarakat, maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan pasien yang
bermutu
b. bahwa usaha pencegahan stunting dan wasting dapat terlaksana dengan baik, perlu
adanya peraturan direktur tentang Panduan Penurunan Stunting dan Wasting di
Rumah Sakit Sari Asih Karawaci
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana yang dimaksud dalam huruf a dan
huruf b, perlu ditetapkan dengan peraturan direktur Rumah Sakit Sari Asih Karawaci
tentang penetapan Panduan Penurunan Stunting dan Wasting di Rumah Sakit Sari
Asih Karawaci Kota Tangerang.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT SARI ASIH KARAWACI TENTANG
PANDUAN PENURUNAN STUNTING DAN WASTING RUMAH SAKIT SARI ASIH
KARAWACI
KEDUA : Panduan Penurunan Stunting dan Wasting di Rumah Sakit Sari Asih
Karawaci sebagaimana dimaksud diktum kesatu sebagaimana tercantum dalam
Lampiran keputusan ini.
i
KETIGA : Panduan ini menjadi acuan bagi Rumah sakit sari asih Karawaci untuk melaksanakan
Penurunan Stunting dan Wasting di Rumah Sakit Sari Asih Karawaci
KEEMPAT Panduan Asuhan Gizi Rumah Sakit Sari Asih Karawaci ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan
diubah dan diperbaiki sebagaimana mestinya
Ditetapkan di : Tangerang
Pada tanggal : 2 Juni
2022
Direktur,
ii
BAB I
DEFINISI
1
BAB II
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup untuk Panduan Program Percepatan Penurunan Stunting dan wasting salah satunya
sebagai acuan dasar bagi seluruh petugas Pemberi jasa Pelayanan Kesehatan yang ada di Rumah Sakit Sari
Asih Karawaci Tangerang untuk melakukan seluruh pelayanan dengan menggunakan Standard Prosedur
Operasional ( SPO ) yang sudah ditetapkan dan Perpres Nomor 72 Tahun 2021 tentang Pedoman
Percepatan Penurunan Stunting dan wasting.
2
BAB III
3
pertambahan tinggi badan. Oleh karena itu, berat badan yang normal akan proporsional dengan
tinggi badannya.
Berikut ini merupakan klasifikasi status gizi berdasarkan indikator BB/TB :
- Sangat kurus : Z-score< -3,0
- Kurus : Z-score ≥ -3,0 s/d Z-score< -2,0
- Normal : Z-score ≥ -2,0 s/d Z-score ≤ 2,0
- Gemuk : Z-score > 2,0
Kurus dan sangat kurus adalah status gizi yang didasarkan pada indeks berat badan
menurut panjang badan (BB/PB) atau berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) yang merupakan
padanan istilah wasted (kurus) dan severely wasted (sangat kurus)
Dalam rangka pencegahan masalah gizi pada anak, harus dilakukan deteksi dini di masyarakat.
Jika ditemukan risiko gagal tumbuh dan perawakan pendek wajib segera dilakukan tatalaksana
sesuai dengan kebutuhan. Bila dalam pengukuran ditemukan :
a) Anak dengan kriteria nilai Zscore BB/U di bawah minus dua standar deviasi atau di atas
satu standar deviasi (<-2 SD ) maka perlu dikonfirmasi oleh petugas kesehatan yang berkompeten
untuk dilakukan penilaian status gizi berdasarkan indeks BB/U, PB/U atau TB/U, BB/PB dan atau
BB/TB
b) Anak dengan kriteria PB/U atau TB/U berada di antara minus dua standar deviasi sampai dengan 3
standar deviasi ( >+3 SD atau > -2 SD) termasuk anak dengan kategori tinggi badan
normal, namun perlu dilihat tren pertumbuhannya.
c) Anak dengan kriteria nilai Zscore PB/U atau TB/U dibawah minus dua standar deviasi atau
diatas tiga standar deviasi (<-2 SD atau >+3 SD) perlu dikonfirmasi oleh petugas kesehatan
yang berkompeten untuk dilakukan penilaian status gizi berdasarkan indeks BB/U, PB/U atau
TB/U, BB/PB dan atau BB/TB.
Langkah pertama diagnosis perawakan pendek adalah pengukuran yang
tepat. Setelah memastikan pada kurva pertumbuhan bahwa anak tersebut benar
berada dibawah persentil-3 kurva yang relevan, langkah berikutnya adalah melihat bagan untuk
menilai penyebab stunting tersebut.
4
2. Pencegahan Stunting dan Wasting
Dalam upaya pencegahan stunting dan wasting maka dilakukan beberapa program yang
5
Edukasi dan penyuluhan PHBS Promosi pentingnya PHBS
dalam upaya penurunan
stunting dan wasting dalam
lingkungan keluarga
Ibu menyusui Promosi dan konseling pemberian ASI Upaya promosi IMD,
eksklusif pemberian kolostrum, dan
ASI eksklusif dengan
mengacu pada Pedoman
Gizi Seimbang yang
diterbitkan oleh Kemenkes
pada tahun 2014
Promosi dan konseling pemberian Promosi pemberian ASI
makan bayi dan anak (PMBA) lanjut dan MP-ASI serta
promosi konsumsi makanan
yang beragam, bergizi
seimbang dan aman dengan
mengacu pada Pedoman
Gizi Seimbang yang
diterbitkan oleh Kemenkes
pada tahun 2014
Penatalaksanaan gizi buruk Prosedur pelayanan gizi gizi
buruk mengacu pada
pedoman Tatalaksana Anak
Gizi Buruk yang diterbitkan
oleh Kemenkes tahun 2003
Edukasi dan penyuluhan pencegahan Promosi 1000 HPK dan cara
anak stunting dan wasting pencegahan stunting dan
wasting
Edukasi dan penyuluhan PHBS Promosi pentingnya PHBS
dalam upaya penurunan
stunting dan wasting dalam
lingkungan keluarga
6
Anak usia 0-59 bulan Pengukuran dan pemantauan status Balita diukur dan dipantau
gizi BB dan PB/TB setiap
bulannya dan dicatatkan di
kurva dalam KMS
Pemberian imunisasi Upaya untuk meningkatkan
kekebalan anak usia 0-23
bulan melalui pemberian :
- Imunisasi dasar
lengkap
- Imunisasi lanjutan
Penatalaksanaan gizi buruk Prosedur pelayanan gizi gizi
buruk mengacu pada
pedoman Tatalaksana Anak
Gizi Buruk yang diterbitkan
oleh Kemenkes tahun 2003
Suplementasi vitamin A Pemberian kapsul vitamin A
dilakukan setiap bulan
Februari dan Agustus.
Pemberian suplementasi zink untuk Pemberian zink untuk
pengobatan diare pengobatan diare selama 10
hari berturut-turut walaupun
diare sudah berhenti
7
Makanan pendamping ASI (MPASI) berkualitas merupakan kunci dalam pencegahan dan
penanganan stunting. Strategi pemberian MPASI adalah tepat waktu (saat ASI saja tidak cukup
untuk memenuhi kebutuhan bayi yaitu usia bayi sekitar 6 bulan), adekuat (memenuhi kebutuhan
energi, protein, dan mikronutrien), aman dan higienis (proses persiapan dan pembuatan MPASI
menggunakan cara, bahan, dan alat yang aman dan higienis), dan diberikan secara responsif (MPASI
diberikan secara konsisten sesuai dengan sinyal lapar atau kenyang dari anak).
Keragaman bahan pangan dan konsumsi makanan dari sumber hewani berhubungan dengan
perbaikan pertumbuhan linear. Balita dengan stunting dan wasting diberikan nutrisi berupa makanan
tinggi protein dan multi mikronutrien (zat besi, zink, kalsium, iodine, dan vitamin A yang berpengaruh
terhadap pertumbuhan.
a. Asupan Protein
Asupan protein dengan protein energy ratio (PER) 12-15% dianjurkan untuk
menunjang pertumbuhan. Asupan aman protein adalah 11,6 gram/hari untuk anak usia 1
tahun dan 11,9 gram/hari untuk usia 2 tahun.
b. Suplementasi Vitamin A
Pemberian suplementasi vitamin A sebesar 100.000 U pada bayi usia 6-11 bulan, dan vitamin A
200.000 U tiap 6 bulan pada anak usia 12-59 bulan. Program ini sudah diimplementasikan ke dalam
program Kementerian Kesehatan Indonesia setiap bulan Februari dan Agustus (bulan vitamin A)
d. Suplementasi Zink
Zinc terbukti dapat menurunkan insidensi diare dan pneumonia, mendukung pertumbuhan, dan
memiliki efek positif dalam menurunkan angka kematian terkait penyakit infeksi. Angka kecukupan
zinc adalah 3-16 mg/hari.
8
Untuk stunting tanpa wasting/gizi buruk (BB/TB di atas -2 SD), hitung kebutuhan kalori, protein,
dan cairan sesuai dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG) berdasarkan BB ideal menurut umur tinggi. Bila
dengan gizi buruk, lakukan manajemen gizi buruk.
9
4. Upaya Penurunan Stunting dan Wasting
1
5. Promosi Penurunan Stunting dan Wasting
Promosi kesehatan adalah berbagai upaya yang dilakukan terhadap
masyarakat sehingga mereka mau dan mampu untuk meningkatkan dan memelihara
kesehatan mereka sendiri.
Dalam promosi kesehatan dalam penurunan stunting dan wasting diarahkan untuk
meningkatkan pengetahuan yang benar dan komprehensif mengenai cara penurunan stunting
dan wasting dengan mengacu pada 1000 HPK, pola hidup bersih dan sehat (PHBS), sehingga
terjadi perubahan sikap dan perilaku sasaran program terkait dengan hal tersebut.
a. Sasaran
Sasaran promosi kesehatan penurunan stunting dan wasting adalah :
a. Ibu hamil
b. Ibu menyusui
c. Anak usia 0-59 bulan
d. Jejaring rujukan
b. Strategi Promosi Kesehatan dalam Penurunan Stunting dan Wasting
Promosi kesehatan dalam penurunan stuting dan wasting diselenggarakan dengan
strategi pemeberdayaan masyarakat dan kemitraan.
1) Pemberdayaan masyarakat
Proses pemberian informasi tentang stunting dan wasting secara terus
menerus serta berkesinambungan untuk menciptakan kesadaran, kemauan dan
kemampuan masyarakat dalam menjalankan program-program dalam upaya penurunan
prevalensi stunting dan wasting. Metode yang diklakukan adalah melalui komunikasi
efektif, demonstrasi (praktek), konseling dan bimbingan yang dilakukan baik di
dalam layanan kesehatan ataupun saat kunjungan rumah dengan memanfaatkan
media komunikasi seperti lembar balik, leaflet, poster maupun media lainnya.
2) Kemitraan
Kemitraan merupakan kerjasama antara program penurunan stunting dan
wasting dengan institusi kesehatan terkait, pemangku kepentingan, penyedia layanan,
organisasi kemasyarakatan yang berdasar atas 3 prinsip yaitu kesetaraan, keterbukaan
dan saling menguntungkan.
1
c. Pelaksanaan
Promosi kesehatan untuk penurunan stunting dan wasting dilakukan disemua tingkatan
administrasi baik pusat, provinsi, kabupaten/ kota sampai dengan fasilitas kesehatan.
Dalam pelaksanaannya promosi kesehatan harus mempertimbangkan :
1. Metode komunikasi, dapat dilakukan berdasarkan :
a. Teknik komunikasi, terdiri dari :
1) Metode penyuluhan langsung yaitu kunjungan rumah, pertemuan umum,
pertemuan diskusi terarah (FGD), dan sebagainya
2) Metode penyuluhan tidak langsung dilakukan melalui media seperti pemutaran
iklan layanan masyarakat di televisi, radio, youtube dan media sosial lainnya.
b. Jumlah sasaran dilakukan melalui pendekatan perorangan, kelompok dan masal.
2. Media komunikasi
Media komunikasi atau peraga yang digunakan untuk promosi penurunan
stunting dan wasting dapat berupa PPT. Selain itu dapat juga dalam bentuk gambar/
media seperti poster, leaflet, lembar balik bergambar karikatur, lukisan, animasi dan
foto, slide, film, dan lain-lain.
1
BAB IV
1
Tangerang, 2 Juni 2022
Mengetahui,