Anda di halaman 1dari 15

PROGRAM KERJA

TIM STUNTING DAN WASTING

RSUD KOTA BAUBAU


2022
PEMERINTAH KOTA BAUBAU
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
Jl. Drs. H. La Ode Manarfa No.- Tlp.(0402) 2825356 Fax.(0402) 2825357
Email : rsudkotabaubau@gmail.com

KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD KOTA BAUBAU


NOMOR :
TENTANG
PROGRAM KERJA TIM STUNTING DAN WASTING
DI RSUD KOTA BAUBAU
TAHUN 2023

DIREKTUR RSUD KOTA BAUBAU

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan


rumah sakit, maka diperlukan penyelenggaraan
pelayanan yang bermutu tinggi;
b. Bahwa dalam rangka mewujudkan sumber daya manusia
yang sehat, cerdas dan produktif, serta pencapaian tujuan
pembangunan berkelanjutan, dilakukan percepatan
penurunan stunting;
c. Bahwa agar pelayanan di tim stunting dan wasting dapat
terlaksana dengan baik, perlu adanya program kerja dari
tim stunting dan wasting;

d. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaiamana


dimaksud dalam huruf a,b dan c perlu menetapkan
Keputusan Direktur;

Mengingat :1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009


tentang kesehatan
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009
tentang Rumah Sakit
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2014
tentang Tenaga Kesehatan
4. Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021 tentang
Percepatan Penurunsn Stunting
5. Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia
290/Menkes/Per/III/2008 tentang persetujuan Tindakan
Kedokteran

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD KOTA BAUBAU TENTANG


PROGRAM KERJA TIM STUNTING DAN WASTING
TAHUN 2023

KESATU : Program Kerja Tim Stunting dan Wasting Tahun 2023


sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini

KEDUA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan


sampai dengan waktu yang belum ditentukan, dan apabila
terdapat kekeliruan didalamnya maka akan dilakukan
perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Baubau
Pada tanggal : 12 Januari 2023

Direktur RSUD Kota Baubau

Dr. H.SADLY SALMAN, Sp.OG


NIP. 19770506 2003121003
Lampiran : Keputusan Direktur RSUD Kota Baubau
Nomor :
Tanggal : Januari 2023
Tentang : Program Kerja Tim Stunting dan Wasting
di RSUD Kota Baubau

BAB I

PENDAHULUAN

Tim Stunting dan Wasting RSUD Kota Babau merupakan suatu tim non
struktural dalam rangka program penurunan prevalensi stunting dan wasting. Tim ini
bertanggung jawab melakukan edukasi, pendampingan intervensi dan pengelolaan
gizi serta jejaring rujukan kepada rumah sakit dibawahnya dan FKTP di wilayahnya
serta rujukan masalah gizi di RSUD Kota Babau. Mengingat pentingnya kegiatan
penyelenggaraan program yang terencana, termonitor dan terevaluasi dalam upaya
untuk mewujudkan program penurunan prevalensi stunting wasting di RSUD Kota
Babau, maka Tim Stunting Wasting menyusun program kerja di tahun 2023. Dalam
pelaksanaan kerja tahun 2023 Tim Stunting dan Wasting menyusun program
kegiatan tahun 2023 dengan mengacu pada Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 72 Tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting, Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 29 Tahun 2019 Tentang Penanggulangan masalah gizi bagi anak
akibat penyakit, dan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1128 Tahun 2022 Tentang
Standar Akreditasi Rumah Sakit Standar Program Nasional (Penurunan Prevalensi
Stunting dan Wasting). Sebagai komponen penting dalam pelayanan kesehatan, Tim
Stunting dan Wasting didorong untuk dapat melaksanakan kegiatan secara integrasi
dengan pelayanan kesehatan lainnya dan diharapkan dapat memenuhi visi dan misi
rumah sakit untuk memberikan pelayanan kesehatan yang paripurna demi
tercapainya kepuasan pelanggan.
BAB II
LATAR BELAKANG

Stunting adalah masalah kesehatan yang banyak ditemukan di negara


berkembang termasuk Indonesia (UNICEF, 2017). Stunting atau pendek merupakan
masalah kekurangan gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam
waktu yang cukup lama sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak
yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya
(KEMENKES RI, 2018). Wasting adalah kondisi kekurangan gizi yang disebabkan
tidak terpenuhinya asupan nutrisi atau adanya penyakit pada anak. Kondisi ini dapat
menyebabkan berat badan anak berkurang drastis atau berada di bawah angka
normal. Balita yang mengalami stunting memiliki resiko terjadinya penurunan
intelektual, produktivitas dan peningkatan risiko penyakit degeneratif di masa
mendatang seperti penyakit jantung, stroke, diabetes dan ginjal (KPKDTT, 2017).
Anak anak stunting memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk tumbuh
menjadi dewasa yang kurang berpendidikan, miskin, kurang sehat dan lebih rentan
terhadap penyakit tidak menular. Oleh karena itu anak stunting merupakan preditor
buruknya kualitas sumber daya manusia yang selanjutnya menurunkan kemampuan
produktif suatu bangsa di masa mendatang (UNICEF Indonesia 2012).
Di Indonesia, kejadian balita stunting merupakan masalah kesehatan utama
yang dihadapi (Kemenkes RI, 2018). Prevalensi stunting atau pendek di Indonesia
cenderung statis. Hasil Riskesdas 2007 menunjukkan prevalensi balita stunting di
Indonesia 36,8 %. Pada tahun 2013 meningkat menjadi 37.2%, menurun pada tahun
2016 menjadi 27.5% namun pada tahun 2017 dan 2018 meningkat kembali menjadi
29.6% dan 30.8% (riskesdas 2018). Dalam Rencana Pembangunan Menengah
Nasional (RPJMN), menargetkan penurunan prevalensi stunting (pendek dan sangat
pendek) pada anak balita (di bawah 2 tahun) adalah menjadi 28% (RPJMN, 2015-
2019). Berdasarkan data Survei Status Gizi Balita di Indonesia (SSGBI) tahun 2021,
prevalensi stunting saat ini masih berada pada angka 24,4% atau 5,33 juta balita.
Saat ini di beberapa daerah capaian prevalensi sudah dibawah 20% namun masih
belum memenuhi target dari RPJMN tahun 2024 sebesar 14%. Bahkan
seandainyapun sudah tercapai 14% bukan berarti Indonesia sudah bebas stunting
tetapi target selanjutnya adalah menurunkan angka stunting sampai kategori rendah
atau dibawah 2,5%. Prevalensi stunting ini telah mengalami penurunan dari tahun-
tahun sebelumnya. Akan tetapi, Presiden RI Joko Widodo menargetkan angka
stunting turun menjadi 14% di tahun 2024. Untuk mencapai target 14%, maka setiap
tahunnya perlu terjadi penurunan sekitar 3%.
Berdasarkan data tersebut, dalam rangka percepatan penurunan angka
stunting dan pencegahan balita stunting, maka perlu dlbentuk tim khusus untuk
mengawasi dan menjalanl program pencegahan dan penanggulangan balita stunting
di rumah sakit. Rumah sakit harus melakukan upaya-upaya komunikasi, edukasi
dan motivasi kepada kelompok sasaran program stunting dan wasting agar dapat
tercapai tujuan menurunkan prevalensi ballta stunting. Dengan demikian, agar tim
stunting dan wasting dapat berjalan dengan efektif dan efisien maka perlu adanya
suatu program kerja yang mengatur sistem pelayanan balita dengan stunting dan
wasting di rumah sakit dan sistem koordinasi dengan fasilitas kesehatan lain yang
terkait
BAB III
TUJUAN
A. TUJUAN UMUM
Sebagai panduan dalam melaksanakan kegiatan di Tim Stunting dan
Wasting sehingga tujuan program dapat tercapai dengan baik di RSUD
Kota Babau.

B. TUJUAN KHUSUS
1. Semua kegiatan Tim Stunting dan Wasting yang menyangkut sumber daya
manusia, fasilitas, mutu, keselamatan pasien, pengelolaan budget dan
dokumen tertata dengan baik.

2. Sebagai tolak ukur pelaksanaan kegiatan Tim Stunting dan Wasting serta
bisa dilakukan evaluasi secara berkala.
BAB IV
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Kegiatan Tim Penurunan Prevalensi Stunting dan Wasting RSUD Kota Baubau:
1. Menyusun program kerja
2. Rapat rutin
3. Kegiatan sosialisasi dan pelatihan staf tenaga kesehatan rumah saki
t tentang Program Penurunan Stunting dan Wasting
4. Peningkatan efektifitas intervensi spesifik
- Program 1000 HPK
- Suplementasi Tablet Besi pada Ibu hamil
- Pemberian makanan tambahan pada ibu hamil
- Promosi dan Konseling IMD dan Asi Eksklusif
- Pemberian makanan bayi dan anak
- Pemantauan pertumbuhan
- Pemberian imunisasi
- Pemberian makanan tambahan balita gizi kurang
- Pemberian vitamin A
- Pemberian taburia pada Baduta
5. Penguatan sistem surveilans gizi
- Tatalaksana tim asuhan gizi
- Pencatatan dan pelaporan kasus masalah gizi melalui ePPGM
melalui koordinasi dengan dinas kesehatan kota Baubau
- Melakukan evaluasi pelayanan, audit kesakitan dan kematian,
pencatatn dan pelaporan gizi buruk danstunting dalam Sistem I
nformasi Rumah Sakit
6. Rumah sakit melaksanakan pelayanan sebagai pusat rujukan kasus
stunting dan kasus wasting dengan menyiapkan sebagai :
- Rumah sakit sebagai pusat rujukan kasus stunting untuk mem
astikan kasus, penyebab dan tata laksana oleh dokter spesialis
anak
- Rumah sakit sebagai pusat rujukan balita gizi buruk dengan ko
mplikasi medis
- Rumah sakit melaksanakan pendampingan klinis dan manajem
en serta penguatan jejaring rujukan kepada puskesmas-puskes
mas di kota Baubau dalam tatalaksana stunting dan gizi buruk
7. Pelaporan

BAB V
CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

Adapun cara melaksanakan kegiatan ini adalah


1. Berkoordinasi dengan para anggota tim Penurunan Prevalensi Stunting dan
Wasting
2. Berkoordinasi dengan manajemen dan pimpinan RS
3. Berkoordnasi dengan PPA yakni dokter jaga, perawat jaga, petugas gizi RS, D
okter Spesialis Anak, dan Dokter Spesialis Obgyn RSUD Kota Baubau.
4. Berkordinasi dengan Puskesmas jejaring
5. Berkoordinasi dengan Farmasi RSUD Kota Baubau
6. Berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kab. Baubau

BAB VI
SASARAN

- Pasien anak RSUD Kota Baubau


- Ibu hamil dan menyusui RSUD Kota Baubau.
- Staf RSUD Kota Baubau.
- Dinas Kesehatan Kota Baubau.
- Manajemen RSUD Kota Baubau.
- Petugas gizi RSUD Kota Baubau.
- Dokter Spesialis Anak dan Obgyn RSUD Kota Baubau.
- Dokter jaga RSUD Kota Baubau
- Perawat anak RSUD Kota Baubau
- Bidan RSUD Kota Baubau
- Farmasi RSUD Kota Baubau.

BAB VII
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

BULAN
KEGIATAN
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
Menyusun progr
am Kegiatan
Rapat rutin
Kegiatan sosialis
asi dan pelatiha
n staf tenaga kes
ehatan rumah sa
kit tentang Progr
am Penurunan S
tunting dan Was
ting
Peningkatan efek
tifitas intervensi
spesifik
Penguatan siste
m surveilans gizi
Melaksanakan p
elayanan sebagai
pusat rujukan k
asus stunting da
n kasus wasting
Rumah sakit mel 
aksanakan pend
ampingan klinis
dan manajemen
serta penguatan
jejaring rujukan
kepada Puskesm
as-Puskesmas
Pelaporan

BAB VIII
EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN POKOK

DAN RINCIAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi terhadap program kerja Tim Penurunan Stunting dan Wasting
dilakukan setiap bulan sekali oleh Ketua Tim dan dilaporkan kepada Direktur
minimal 3 bulan sekali.
Evaluasi meliputi :
1. Tercapai tidaknya sasaran
2. Berjalan tidaknya kegiatan sesuai jadwal kegiatan
3. Rencana tindak lanjut apa yang dilakukan
4. Format Laporan evaluasi terlampir

BAB IX
PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI

KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Laporan dan bukti pelaksanaan kegiatan pokok dan rincian kegiatan
dibuat dan dilaporkan Tim Stunting dan Wasting kepada direktur dan
keuangan setiap tiga bulan sekali disertai hasil evaluasi selama proses
pelaksanaan.

2. Diadakan pertemuan rutin seluruh komponen dalam Tim Stunting dan


Wasting l (satu) kali dalam sebulan dengan menyiapkan agenda rutin
berupa evaluasi masing-masing program kerja dan permasalahan-
permasalahan internal maupun eksternal yang ada.

3. Laporan kegiatan pokok dan rincian kegiatan/pelaksanaan masing-masing


program kerja baik yang terealisasi maupun yang belum dapat dilakukan
disusun dan dibuat sesuai proses pelaksanaannya, tanpa mengurangi atau
menambahkan yang tidak ada.

4. Laporan kegiatan pokok dan rincian kegiatan di buat secara tertulis


dengan analisa dari data/ kegiatan pokok dan rincian kegiatan yang ada
serta dibuatkan usulan kegiatan pokok dan rincian kegiatan sebagai
sarana perbaikan ke depannya.

5. Hasil evaluasi tersebut menjadi dasar bagi Tim Stunting dan Wasting untuk
melakukan dan menerapkan sistem kontrol akan kelayakan program yang
telah dijalankan.

6. Pada akhir tahun membuat laporan evaluasi pelaksanaan serta tindak


lanjut kepada direktur dan keuangan.

Demikian Program Kerja ini disusun sebagai upaya untuk meningkatkan


kinerja di Tim Stunting dan Wasting dan dapat dijadikan pedoman dalam
pelaksanaannya.

Ditetapkan di : Baubau
Pada Tanggal : 20 Desember 2022
Direktur RSUD Kota Baubau
Dr. H.SADLY SALMAN, Sp.OG
NIP. 19770506 2003121003

Anda mungkin juga menyukai