Latar Belakang
Latar Belakang
Siti Zubaidah1, Tiyara Ayu Wulandari2, Tyas Yesiana Dwi Saputri3, Wayan Seli Novela4
1,2,3,4
Fakultas Kesehatan, Universitas Ngudi Waluyo
E-mail1 : arshadaputri@gmail.com , e-mail2 : tiyaraayu006@gmail.com, e-mail3 :
yesianatyas@yahoo.co.id, e-mail4 : wyselinovela@gmail.com,
ABSTRAK
Penyakit penyerta pada kehamilan menjadi salah satu penyebab tingginya AKI.
Kematian ibu merupakan salah satu indikator untuk menilai kualitas pelayanan
kesehatan disuatu negara.
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor kematian ibu sehingga dapat
mencegah secara dini terjadi komplikasi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan metode cross sectional. Hasil
penelitian menunjukkan faktor-faktor yang mempengaruhi kematian ibu meliputi
faktor pendidikan, faktor tempat tinggal, penyakit penyerta ibu saat hamil, pekerjaan,
komplikasi saat persalinan, keterlambatan dalam merujuk, kurangnya perhatian dalam
keluarga selama ibu hamil, serta kurangnya komunikasi antara pelayan kesehatan dan
ibu hamil.
Salah satu faktor tertiggipenyebab preeklamsi adalah usia dan tekanan darah tinggi
sebelum kehamilan.
B. Metode Penelitian
Menggunakan case control study. Case control study adalah study analitik yang
menganalisa hubungan kasual dengan menggunakan logika terbalik, yaitu
menentukan outcame terlebih dahulu, kemudian mengidentifikasi penyebab.
HASIL
No Judul Metode Subyek Hasil
Penelitian Penelitian
1 Pengaruh Penyakit Jenis penelitian Kejadian Pada analisa
Penyerta Kehamilan Dan yang digunakan BBLR dari univariat
Kehamilan Ganda adalah studi tahun 2011- didapatkan
Dengan Kejadian Bayi kasus kontrol 2013 hasil mayoritas
Berat Badan Lahir (case control ibu tidak
Rendah Di RSYD Arifin study) beresiko yaitu
Achmad Provinsi Riau pada variabel
umur ibu 20-35
tahun sebanyak
367 orang,
paritas 1-4
yaitu sebanyak
415 orang,
tidak ada
penyakit
penyerta
kehamilan
yaitu sebanyak
442 orang
kehamilan
tunggal yaitu
sebanyak 401
orang, tidak
dengan KPD
sebanyakk 506
orang, tidak
hidramnion
sebanyak 529
orang serta
tidak dengan
plasenta previa
sebanyak 620
orang.
2 Faktor-faktor yang Database Random Hasil penelitian
mempengaruhi kematian indones J sampling menunjukan
ibu saat persalinan obsted gynecol faktor-faktor
yang
mempengaruhi
kematian ibu
meliputi faktor
pendidikan ibu,
faktor tempat
tinggal,
penyakit
penyerta ibu
saat hamil,
pekerjaan,
komplikasi saat
persalinan
(perdarahan,
eklamsi),
keterlambatan
dalam merujuk,
kurangnya
perhatian
keluarga
selama ibu
hamil, serta
kurangnya
komunikasi
antara pelayan
kesehatan dan
ibu hamil.
Faktor yang
paling dominan
dalam
mempengaruhi
kematian ibu
adalah faktor
antenatal care
yaitu minimnya
ibu hamil
memeriksakan
kehamilan ke
pelayanan
kesehatan.
3 Luaran maternal dan Penelitian ini Sampel Telah
perinatal pada hamil merupakan penelitian dilakukan
dengan penyakit jantung penelitian adalah penelitian
di RSUP Dr.Kariadi observasional persalinan ibu retrosfektir
Semarang hamil dengan pada persalinan
penyakit dengan
jantung di penyakit
RSUP Dr. jantung di
Kariadi RSUP Dr.
Semarang Kariadi
mulai 1 januari Semarang
2005 hingga 31 antara tahun
desember 2009. 2005-2009
tercatat 11.199
persalinan di
RSUP Dr.
Karyadi
Semarang
angka kejadian
hamil dengan
penyakit
jantung yaitu
109 kasus
(0,97%)
sedangkan
angka kejadian
hamil dengan
gagal jantung
secara
keseluruhan
tercatat 113
kasus (1%).
4 Faktor-faktor yang Metode Pengambilan Hasil penelitian
berhubungan dengan penelitian cross sampel dengan didapatkan dari
kejadian pre eklamsi sectional total sampling 50% ibu hamil
pada kehailan di RSUD dengan desain yaitu semua ibu dengan
Embung fatimah kota penelitian hamil yang pre preeklamsi, ada
batam tahun 2012 secara survey eklamsi hubungan usia
analitik yang sebanyak 173 ibu, paritas,
bertujuan untuk orang dan ibu dan penyakit
mengetahui hamil yang penyerta
yang terbanyak tidak dengan
mengalami pre mengalami kejadian pre
eklamsi dengan preeklamsi eklamsi. Tidak
cara sebanyak 173 ada hubungan
menggunakan orang. usia kehamilan
rekam medik dengan pre
eklamsi.
C. Diskusi
Preeklamsi merupakan salah satu penyebab kematian pada ibu hamil, disamping itu
infeksi dan perdarahan. Oleh sebab itu bila ibu hamil beresiko terutama sejak awal
kehamilan dokter kebidanan dan kandungan akan memantau lebih ketat kondisi
kehamilan tersebut.
Beberapa penelitian menyebutkan ada beberapa faktor yang dapat menunjang
terjadinya preeklamsi dan eklamsi. Faktor-faktor tersebut antara lain gizi buruk,
kegemukan, dan gangguan aliran darah ke rahim. Faktor resiko terjadinya preeklamsi
umumnya terjadi pada kehamilan yang pertama kali, kehamilan di usia remaja, dan
kehamilan pada wanita diatas usia 40 tahun. Faktor resiko yang lain adalah riwayat
darah tinggi yang kronis sebelum kehamilan, riwayat mengakami preeklamsi
sebelumnya, riwayat preeklamsi pada ibu atau saudara perempuan, kegemukan,
mengandung lebih dari 1 bayi, riwayat kencing manis, kelainan ginjal, lupus atau
remathoid atritis.
D. Kesimpulan
Sebagai kesimpulan, penyakit yang menyertai kehamilan itu diantaranya adalah
penyakit jantung, preeklampsi, anemia, DM. Penyakit tersebut memberikan dampak
pada kehamilan sehingga semua penyakit harus bisa ditangani dengan baik sehingga
dampak yang ada tidak besar atau minimal bahkan tidak ada dampak yang
ditimbulkan pada kehamilan baik itu pada ibu maupun pada janin.
Selain itu, dalam penanganan penyakit-penyakit ini harus diperhatikan dalam
pemberian obat-obatan. Karena dengan pemberian obat-obatan yang salah dapat
memberikan efek terutama kepada janin. Sehingga kita harus mengetahui jenis obat-
obatan yang boleh diberikan kepada ibu hamil dan juga yang tidak boleh diberikan
kepada ibu hamil.
E. Referensi
1. Cunningham, FC, lenovo KJ, et al. Hypertensive Disorder In Pregnancy.
William’s obstetrics. 22 ed. New york: McGraw-Hill; (2005).
2. Hasan H. Hipertensi Dalam Kehamilan Atau Pre Eklamsia Dan Eklamsia
(Gestosis). (2007) [cited 2010 1 desember]; available from
http//www.universitassumaterautara.com.
3. Bobak, loudermilk, et al. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. 4 Ed. Jakarta :
EGC; (2005).
4. Manuaba IGB. Ilmu Penyakit Kebidanan, Kandungan, Dan Pelayanan KB Untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC; (2007).
5. Altuncu, E. et all. (2006). The Incidence Of Low Birth Weight In 5000 Liveborn
And The Etiology Of Fetal Risk Factors. Marmara medical journal 2006;
19(2);46-51.
6. Surasmi, A. dkk. (2003). Perawatan Bayi Resiko Tinggi. Jakarta: EGC.
7. Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI). (2012). Laporan Pendahuluan
Survei Demografi Kesehatan Indonesia 2012. Jakarta: Badan Pusat Statistik,
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, Kementrian Kesehatan.
8. Pantiwiati, I. (2010). Bayi dengan BBLR (Berat Badan Lahir Rendah).
Yogyakarta: Nuha Medika.
9. Bazar, et.al. 2012. Maternal Mortality and Contributing Risk Factors. Indonesian
Journal of Obstetrics and Gynecology Vol.36. No. I Januari 2012.
10. Delboy AP, Simpson LL. Structural heart diseas. In: Craigo SD, Baker ER,
editors. Medical complications in pregnancy: practical pathways in obstetrics and
gynecology. New York: Mcgraw-Hill; 2005. P. 501-525.