Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Keamanan proyek merupakan kegiatan pekerjaan yang tidak dapat dipisahkan dari proses
pelaksanaan pekerjaan pada suatu proyek. Hal ini karena keamanan proyek sangat
mempunyai fungsi dalam mengamankan material, peralatan, serta personil di dalamnya
dari ganngguan-gangguan seperti pencurian, pemerasan, penggelapan, atau lainnya.
Lingkungan proyek yang aman akan sangat mempengaruhi kelancaran proses
penyelesaian suatu pekerjaan. Oleh karena itu, setiap personil keamanan proyek atau
satpam harus memahami tugas dan tanggung jawab serta wewenang yang diembannya.
Selain itu, mereka harus dibekali prosedur-prosedur tetap (protap) atau tahapan-tahapan
dalam menjalankan tugas pengamanan selama masa pelaksanaan pekerjaan, masa
pemeliharaan dan Serah Terima Ke-2. Segala ketentuan, prosedur, dan tahapan dalam
setiap kegiatan pengamanan ini diuraikan dalam buku manual yang disebut SOP (Standard
Operating Procedure).
SOP ini akan menjadi pegangan atau panduan seluruh bagian atau divisi di proyek
terutama bagi personil pengamanan / satpam sehingga dalam setiap proses kegiatan
pekerjaan akan dapat bersinergi dengan baik, dengan kata lain tidak tumpang tindih.
Dengan sinergi yang baik  ini kami berharap pelaksanaan pekerjaan proyek pada umumnya
dan pengamanan proyek pada khususnya dapat berjalan sesuai dengan schedule
pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan. Sehingga keamanan proyek yang baik akan
mendukung tercapainya target yang sudah diputuskan bersama.
Demi perbaikan dan peningkatan kinerja keamanan proyek, kami akan menerima kritik
yang membangun dan saran yang baik dari semua bagian atau divisi yang terkait. Semoga
Allah SWT senantiasa memberikan kekuatan dan kebarokahan dalam menjalankan tugas-
tugas yang kita kerjakan. Amin.
 
Surabaya, 10 Januari 2018
Dibuat oleh:
 
 
Yantaz Consulting
 
 
 
1. DENAH LOKASI PROYEK
Denah ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi dan menata titik lokasi bangunan non-
permananen yang ada di dalam lokasi proyek. Bangunan non-permanen itu adalah Site
Office (Direksi Kit), Gudang, Pos Jaga, Barak Pekerja, Pintu Masuk Utama (Main Gate),
Pintu Darurat (Emergency Gate), Area Parkir dan Toilet/Kamar Kecil.
 Site Office
Ukuran Site Office harus mengacu pada gambar dan RAB yang sudah ada. Lokasi Site
Office dibangun di atas area yang mudah dijangkau dan tampak oleh publik (tidak
tersembunyi). Site office terdiri dari minimal 4 (empat) ruang yaitu: Ruang Konsultan
Pengawas/Perencana, Ruang Site Manager, Ruang Rapat dan Ruang Staff.
 Gudang
Gudang terbagi menjadi 2 (dua) jenis yaitu Gudang Terbuka dan Gudang Tertutup. Gudang
Tertutup merupakan bangunan tersendiri yang letaknya bisa dekat dengan Site Office atau
terpisah. Namun yang perlu diperhatikan bahwa lokasi Gudang harus dekat Pintu Masuk
Utama (Main Gate). Ini akan memudahkan pemeriksaan dan penerimaan serta mobilisasi
material yang masuk. Ukuran gudang harus menyesuaikan dengan dengan besar kecilnya
proyek yang dikerjakan
   Pos Jaga
Pos Jaga harus dibuat tidak permanen (mobile) dengan ukuran standard sesuai dengan
design yang sudah dibuat oleh KP (Kordinator Proyek). Letak Pos Jaga harus dekat dengan
pintu masuk utama sehingga akan memudahkan petugas untuk melakukan pemeriksaan
baik barang maupun orang / tamu. Warna Pos Jaga harus sesuai dengan warna dasar logo
perusahaan yaitu biru donker kombinasi putih. Hal-hal yang harus ada dalam Pos Jaga
adalah: ventilasi udara yang cukup, meja gantung cukup (meja kerja biasa) untuk menaruh
buku tamu dan menulis data pemeriksaan. Ruang yang cukup untuk melakukan
pemeriksaan dan locker untuk menyimpan peralatan satpam dan barang pribadi lainnya.
 Barak Pekerja
Barak Pekerja juga harus dibuat tidak permanen sehingga mudah dibongkar saat proyek
berakhir atau dipindah ke tempat lain karena suatu alasan. Yang perlu diperhatikan dalam
membuat barak pekerja adalah:
1. lokasi harus diusahakan tidak tampak publik atau di area depan lokasi proyek.
2. Bila lantainya dari kayu, harus min 40 cm di atas tanah. Ini untuk menghinari genangan air
bila musim hujan tiba.
3. Ruang atau kamar harus cukup cahaya, sirkulasi udara, cukup penerangan dan dibuat
beberapa petak atau kamar (bukan los satu bangunan)
4. Dibuatkan MCK tersendiri (beda dengan staff / pengawas)
5. Disediakan tempat sampah yang cukup, tempat jemur pakaian yang baik dan dapur masak
(bila diperlukan)
6. Tempat jemur pakaian yang baik dan rapi
7. Dibentuk piket kebersihan sekitar lokasi barak
 Pintu Masuk Utama (Main Gate)
Pintu masuk utama ini sebagai akses masuk dan keluar kendaraan pengangkut material
dan tamu. Maka harus diperhatikan adalah sebagai berikut:
1. Lebar harus minimal 2,5 meter.
2. Pintu dibuat model kupu-kupu agar mudah dalam melakukan pemeriksaan dan lebih fleksibel
(bila yang masuk kendaraan station/pick-up) karena bisa dibuka satu sisi saja.
3. Dibuatkan jalan atau akses khusus untuk pejalan kaki atau sepeda motor dengan lebar ± 1
meter sehingga memudahkan lalu lintas kendaraan atau orang.
4. Main gate harus dilengkapi dengan kunci sehingga pada malam hari, bila tidak ada lalu lintas
bisa dikunci dan yang dibuka hanya akses sepeda motor / orang.
 Emergency Gate (Pintu Gawat Darurat)
Emergency Gate ini berfungsi hanya untuk akses bila dalam keadaan darurat sehingga
tidak mengandalkan satu pintu saja. Untuk area proyek yang besar bisa difungsikan untuk
kendaraan yang keluar. Namun bila tidak difungsikan maka harus dalam keadaan terkunci.
Ketentuannya sama dengan Main Gate, hanya tidak menggunakan akses khusus untuk
sepeda motor dan pejalan kaki.
 Area Parkir
Kendaraan baik roda dua maupun lebih harus ditaruh di area khusus yang rapid dan aman.
Sehingga baik karyawan atau tamu merasa aman dan nyaman dalam melakukan aktifitas
kerja. Lokasi parkir harus dibuat sedekat mungkin dengan Site Office sehingga akan lebih
dalam pengawasannya. Bila lokasi memungkinkan dibuat area khusus tamu dan karyawan,
sehingga kendaraan tamu tidak campur dengan karyawan.
 Toilet / Kamar Kecil
Toilet / Kamar Kecil dibuat minimal 2 (dua) buah, yaitu khusus pekerja dan karyawan /
tamu. Adapun ukurannya harus menyesuaikan atau sesuai dengan gambar design yang
sudah dibuat oleh KP (Kordinator Proyek).
 
2.   PERLENGKAPAN SATPAM (SECURITY)
Personil satuan keamanan (satpam) harus mempunyai perlengkapan atau peralatan yang
akan dipakai selama menjalankan tugas di lapangan. Perlengkapan yang harus tersedia
adalah:
1. Flash light (senter) dengan ukuran battery 4 buah
2. Buku tamu
3. 1 buah pentung standard keamanan
4. 1 buah peluit
5. 2 buah jas hujan
6. 1 buah alat komunikasi (HP, HT)
7. 1 buah sirine atau alat lain untuk keadaan darurat
8. 1 buah meja (gantung) dan kursi secukupnya
9. 1 set locker untuk menyimpan perlengkapan / peralatan dan barang-barang pribadi lain
10. 1 pasang sepatu khusus security
11. Min 5 buah safety helmet (helm keselamatan)
12. 1 buah white board kecil (40 x 60) untuk mencatat info atau hal-hal penting
13. 1 buah pisau komando dan sabuk
14. 2 buah pasang sepatu boots
15. Perlengkapan atau peralatan lain akan menyesuaikan.
 
3.   PENERIMAAN TAMU
Pengunjung proyek (visitor) atau tamu baik dari pemberi proyek, supplier, atau dari instansi
lain harus diperlakukan dengan sopan dan prosedur normal, kecuali tamu VIP (tamu
penting) atau VVIP (tamu sangat penting). Prosedur yang dilakukan dalam penerimaan
tamu adalah:
1. Satpam bersiap menerima tamu
2. Kendaraan tamu dihentikan di depan / dekat pos
3. Memberi hormat ke tamu dan mengucapkan ‘Selamat Pagi/Sore/Malam’
4. Mengarahkan mobil / motor ke tempat parker yang benar
5. Bertanya ‘dari mana, akan bertemu siapa, sudah ada janji atau belum, keperluan apa’
6. Mempersilakan tamu agar mengisi buku tamu di pos satpam & member ID visitor
7. Kalau sudah janji dipersilakan  ke Site Office. Kalau belum, hubungi SM/PM lebih dulu
8. Bila SM/PM tidak berkenan karena sibuk, bicaralah ‘Maaf Pak, mohon datang kembali besok
karena (SM/PM)masih sibuk’
9. Bila SM/PM berkenan, bicaralah ‘Bapak dipersilakan menunggu di ruang meeting / tunggu’
10. Bila selesai, tamu roda 4 atau  harus dipandu saat keluar area parkir
11. Berilah hormat, saat tamu meninggalkan lokasi proyek
12. SELESAI
 
4. PENERIMAAN MATERIAL / ALAT
Setiap kendaraan yang mengirim material bangunan atau peralatan proyek, harus melalui
prosedur sebagai berikut:
1. Satpam bersiap menerima material / alat proyek; membuka pintu utama
2. Menghubungi staf gudang / pelaksana dan memberitahukan kedatangan material / alat
3. Bersama dengan staf gudang & pelaksana memeriksa dokumen (surat jalan) dan
menstempelnya
4. Mengawal sampai pembongkaran material / alat selesai
 
5.  PENANGKAPAN DAN PELAPORAN
eorang satpam dapat melakukan penangkapan kepada setiap pencuri atau pekerja yang
tertangkap basah membawa pulang atau mengambil material proyek apapun untuk
dibawah pulang atau disembunyikan untuk sementara waktu sehingga merugikan
perusahaan atau subkon perusahaan. Prosedur yang harus dilakukan adalah sebagai
berikut:
1. Satpam membawa masuk pencuri ke pos jaga untuk dimintai keterangan
2. Semua identitas diri (KTP, SIM, dll) disita untuk pengamanan
3. Barang hasil curian disita untuk BB (barang bukti)
4. Melapor ke atasan (SM/PM) untuk melakukan tindakan selanjutny                                                                    
6.   PEMERIKSAAN SITE DAN PEKERJA / VISITOR
Satpam harus melaksanakan pemeriksaan atau pengawasan site sebanyak minimal 2x
malam hari dan 2x siang hari. Ini wajib dilakukan untuk mengantisipasi kehilangan material
proyek milik perusahaan dan pemberi kerja (Owner) dari segala macam pencurian atau
penggelapan. Sedangkan pemeriksaan terhadap pekerja dilakukan sesuai dengan prosedur
berikut:
1. Apabila ada pekerja yang patut dicurigai atau mencurigakan atau ada laporan yang harus
ditindaklanjuti maka satpam harus melakukan pemeriksaan seperlunya terhadap pekerja / tamu
dengan tetap menjaga kesopanan. Ucapkan, “Maaf Pak/Mas, minta ijin untuk memeriksa
……….. (tas, kamar, jok motor, dll).” Jika sudah selesai, ucapkan, “Terima kasih Pak/Mas,
dan maaf bila kami mengganggu Bapak/Mas.”
2. Pemeriksaan juga harus dilakukan pada saat jam pulang pekerja kepada pekerja yang keluar
lokasi dari proyek dan satpam membuka jalan khusus untuk sepeda motor atau orang sehingga
pemeriksaannya akan lebih mudah. Pemeriksaan dilakukan pada tas yang dibawah oleh para pekerja
yang keluar lokasi proyek. Lakukan pemeriksaan dengan sopan dan penuh keakraban sehingga tidak
menimbulkan perasaan dicurigai bagi yang diperiksa. Dengan demikian, pekerja akan kooperatif dan
senang hati diperiksa tasnya. Awali selalu dengan mengucapkan, “Maaf Pak/Mas atau permisi
Pak/Mas, ………………..” dan selalu ucapkan “Terima kasih”
3. Bila menemukan material yang dicurigai, maka mintalah pekerja / tamu tadi untuk masuk ke
Pos Jaga untuk pemeriksaan lebih lanjut. Bila satpam kurang yakin terhadap pekerja / tamu bahwa
dia telah melakukan pencurian atau penggelapan, maka cukup catatlah identitas dirinya (minta KTP
atau SIM).
4. Bila satpam yakin bahwa pekerja / tamu tersebut melakukan pencurian atau penggelapan
material proyek maka laporkan kepada SM / PM untuk menerima instruksi selanjutnya. Bila harus
menghubungi Kantor Polisi terdekat maka lakukan dengan segera.
 
7.  KONDISI DARURAT
Yang dimaksud “Kondisi Darurat” di sini adalah suatu peristiwa atau kejadian di luar
kekuasaan manusia yang terjadi mendadak dan berdampak serius terhadap aktifitas
pelaksanaan proyek. Adapun kondisi darurat yang dimaksud seperti:
1. Gempah Bumi
2. Huru-hara / kerusuhan
3. Kebakaran besar / hebat
4. Ledakan bom/tabung gas
5. Peperangan
6. Banjir Bandang
7. Longsor
8. Bangunan Kolaps
Bilamana kondisi darurat tersebut terjadi maka satpam harus hal-hal sebagai berikut:
1. Satpam membunyikan sirine atau alat komunikasi tanda darurat yang ditentukan.
2. Membuka semua pintu darurat utama
3. Mengarahkan massa ke tempat titik berkumpul
4. Melakukan pengamanan terhadap semua kendaraan dan property yang ada di direksi kit
(kantor proyek)
5. Ikut membantu tim evakuasi bila ada korban
6. Bila tim tanggap darurat tidak mengatasi keadaan maka segera menghubungi kantor dinas
terkait (dengan kondisi darurat)
                                                                                              
8.  KEPRIBADIAN
 Tegas dan sopan
Dalam menjalankan tugas seorang petugas security (keamanan) harus tegas, artinya
bertindak sesuai dengan prosedur tetap (protap) yang sudah ditetapkan oleh perusahaan.
Namun sikap dan perkataannya harus tetap sopan.
1. Bisa komunikasi (verbal) dengan jelas
Seorang security harus menyampaikan keterangan atau penjelasan kepada siapapun harus
dalam bahasa yang jelas dan lugas, artinya tidak berbelit-belit atau menggunakan bahasa-
bahasa dan kata-kata yang bisa multitafsir oleh pendengar atau penerima informasi.
Misalnya ada kejadian, maka harus harus jelas siapa pelakunya, dimana kejadiannya, jam
berapa, bagaimana kejadiannya, dsb.
2. Jujur.
Seorang security harus bertindak jujur baik perkataan dan maupun perbuatannya sehingga
semua keterangan atau informasi yang diberikan kepada atasannya dapat dipercaya 100%.
Lebih jauh lagi, atasan dapat mengambil tindakan atau sikap yang benar pula jika seorang
security berkata dan bertindak jujur.
3. Tidak mudah gugup.
Dalam menghadapi situasi dan kondisi apapun seorang security tidak boleh gugup atau
panik.
5. Selalu menjaga kerapian dan kedisiplinan
PENGAMANAN DI AREA PROYEK KONSTRUKSI

Tugas Anggota Satpam Dalam Pengamanan dan Melaksanakan Fungsi


Keselamatan Di Area Proyek Konstruksi
Oleh : Doddy Hidayat, SE

Anggota Satpam yang bertugas di Area Proyek Konstruksi harus memahami 


dan memiliki keahlian di dalam mengamankan serta mencegah terjadinya kecelakaan kerja 
dan insiden di tempat kerja

Apabila kita mendengar kata “Satpam Proyek” Satpam seperti apa yang
muncul dalam bayangan kita? Bandingkan dengan bayangan seorang
anggota Satpam apabila kita mendengar kata “Satpam Bank”.
Orang luar, bahkan mungkin anggota satpam yang lain seakan – akan
memandang sebelah mata anggota Satpam yang bekerja di suatu Proyek
Konstruksi. Mengapa? Karena anggota Satpam yang bekerja di suatu
proyek konstruksi terlihat kucel dan kumal, ya iya lah namanya juga
orang bekerja di tempat yang penuh dengan debu dan terpanggang sinar
matahari terus menerus tentu saja penampilannya menjadi kucel dan
kumal, boro-boro memakai sepatu yang bersih dan mengkilat, habis
disemir dibawa ke lapangan pun langsung kotor lagi, belum lagi warna
baju seragam yang bladus karena sinar matahari, dll.
Tetapi dibalik ke-kucel-an dan ke-kumal-an tampilannya, Anggota Satpam
yang bertugas di suatu proyek konstruksi memiliki tanggungjawab dan
wewenang yang tinggi, ia bertanggungjawab terhadap keamanan material
dan peralatan pembangunan yang berharga mahal, bertanggungjawab
mendukung proses pembangunan yang telah terjadwal dengan ketat serta
berwenang untuk melaporkan dan menghentikan suatu pekerjaan yang
berbahaya dan berpotensi menimbulkan kecelakaan.
Bekerja di proyek konstruksi juga memiliki resiko kecelakaan kerja yang
tinggi:
"Data dari Jamsostek, secara keseluruhan sembilan orang meninggal
perhari. Tiga orang di tempat kerja, enam orang dihubungan kerja. Ini
meliputi saat perjalanan menuju atau setelah dari tempat kerja“
(Daafi Armada, Kasie Pengawasan Norma K3 Konstruksi Bangunan dalam
diskusi publik yang diadakan di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta,
Senin, 29 Juni 2015).
Banyak sekali kasus kecelakaan kerja dan insiden yang tercatat, terjadi di
lingkungan proyek konstruksi, belum lama ini ada berita jatuhnya korban
jiwa akibat terbakarnya proyek pembangun sebuah hotel di Jakarta.
Apabila Anggota Satpam yang bertugas di area proyek konstruksi memiliki
pengetahuan, pemahaman dan keahlian pengamanan dan keselamatan
yang baik, tentu saja ia dapat berperan dalam upaya pencegahan
kecelakaan kerja dan insiden di tempat kerja.
Apa saja Tugas Pokok anggota Satpam di area Proyek konstruksi?
Tugas Pokok Anggota Satpam di Proyek Konstruksi adalah, sbb:
1.     Akses Kontrol
a.     Pengawasan pintu gerbang:
1)    Pastikan pintu gerbang selalu tertutup.
2)    Apabila pintu gerbang harus terbuka, maka harus ada anggota satpam
yang stand by dan mengawasi keadaan sekitar.
b.     Pengaturan keluar – masuk kendaraan:
1)    Lancarkan arus kendaraan.
2)    Amankan kendaraan yg keluar – masuk.
3)    Pergunakan alat pelindung diri (APD) yang ditentukan, seperti : Helm,
Rompi lalin.
4)    Pergunakan peluit dan Lampu Lalin dalam mengatur keluar – masuk
kendaraan.
5)    Utamakan keselamatan.
c.      Pemeriksaan:
1)    Keluar masuk kendaraan
a)     Periksa dan catat dokumen pengirian barang.
b)    Laksanakan SOP Pemeriksaan kendaraan keluar.
c)     Catat keluar-masuk kendaraan dalam buku/formulir khusus.
2)    Keluar masuk orang.
a)     Data semua karyawan proyek.
b)    Pekerja proyek mengenakan ID Card khusus.
c)     Pekerja proyek menggunakan APD yg telah ditentukan apabila
memasuki area.
3)    Keluar masuk barang
a)     Catat keluar masuk barang di buku khusus.
b)    Cek jumlah fisik barang apabila diperlukan.
d.     Penerimaan tamu:
1)    Setiap tamu agar menyerahkan Kartu Identitas (Yang ber-photo).
2)    Setiap tamu agar menggunakan Visitor Card.
3)    Bagi Aparat diminta untuk menunjukan Surat Tugas apabila akan
memasuki area proyek kontruksi.
4)    Selalu koordinasikan/konfirmasikan dengan atasan apabila ada tamu
yang datang.
5)    Setiap tamu mendapatkan Safety Briefing sebelum memasuki area
proyek konstruksi, meliputi :
a)     Penggunaan APD
b)    Larangan-larangan selama berada di area proyek konstruksi
c)     Tempat-tempat berbahaya dan terlarang
d)    Jalur evakuasi dan titik kumpul
2.     Patroli
a.     Patroli Keamanan
1)    Patroli dilaksanakan dengan interval waktu yg acak.
2)    Titik kunjungan patroli dipetakan berdasarkan tingkat kerawanannya.
3)    Petugas Satpam membawa Check List Patroli untuk mencatat situasi
area.
4)    Patroli dilakukan oleh dua anggota Satpam dengan membawa Radio
Komunikasi dan Lampu Senter (Siang-Malam).
5)    Segera dekati dan tanyakan kepentingan orang yang:
a)     Tidak dikenal/tidak menggunakan ID Card di dalam area.
b)    Pekerja proyek tertentu yang jauh dari area kerjanya.
c)     Supir/kenek yang berkeliaran di area proyek.
b.     Patroli Keselamatan
1)    Perhatikan instalasi dan penggunaan listrik.
2)    Waspadai sumber api terbuka (Pembakaran Sampah, Percikan Api Las
Listrik, dll).
3)    Membantu Petugas Pengawas K3 Proyek dalam menegakan peraturan
yg berhubungan dengan keselamatan kerja:
a)     Bekerja di tempat ketinggian.
b)    Pengerjaan pengelasan.
c)     Pengerjaan penggalian.
d)    Pengerjaan Pondasi.
e)     Pengerjaan Loading – unloading
3.     Pengawasan
a.     Ijin Kerja
Pastikan pekerja sub-contractor yang mengerjakan suatu pekerjaan
memiliki ijin kerja.
b.     Waktu kerja lembur
Pastikan pkerja yang bekerja melalui waktu jam kerja normal memiliki
ijin lembur.
c.      Kunjungan tamu
Pastikan anggota satpam mengetahui posisi dan aktifitas tamu yang
berada di area proyek konstruksi.
4.     Penegakan Peraturan
a.     Penggunaan APD
Pastikan karyawan dan tamu yang berada di area proyek konstruksi
menggunakan APD yang dipersyaratkan, berupa:
1)    Helm
2)    Safety Glass
3)    Masker
4)    Ear Mufler/Ear Plug
5)    Sarung Tangan
6)    Rompi
7)    Body Harnes
8)    Safety Shoes
9)    dll
b.     Lajur Pejalan Kaki
Pastikan pejalan kaki berjalan di lajur yang telah ditetapkan.
c.      Pembatasan Kecepatan Kendaraan
Hentikan dan tegur pengendara yang menjalankan kendaraan melebihi
batas kecepatan yang diijinkan.
d.     Larangan-larangan:
1)    Merokok di area proyek
2)    Menyalakan Api di area proyek (Selain pengelasan)
3)    Menginap di lokasi kerja (Selain di Mess Pekerja)
4)    Mendokumentasikan (photo) area tanpa ijin termasuk juga penggunaan
drone untuk photographi.
5.     Penanganan Kejadian
a.     Premanisme
Lingkungan Proyek Konstruksi sangat kental dengan gangguan
premanisme, gangguan-gangguan premanisme dapat dikendalikan dengan
komunikasi yang baik serta penggalangan koordinasi dengan lingkungan
dan aparat Binmas / Babinsa yang erat.
b.     Pencurian
Segera tangani apabila ada laporan kehilangan barang, anggota Satpam
minimal harus bisa membuat Berita Acara Kejadian (BAK) untuk
dilaporkan ke atasan atau ke pihak kepolisian apabila diperlukan.
c.      Pelintas Batas
Meningkatkan pengawasan area melalui pelaksanaan patroli dapat
mengurangi resiko yang timbul dari orang-orang yang tidak
berkepentingan memasuki area (pemulung, anak-anak, pencari rumput,
dll). Hal ini untuk mengurangi resiko terjadinya kecelakaan dan
kehilangan barang di area proyek konstruksi.
d.     Kecelakaan kerja
Anggota Satpam harus terlatih didalam memberikan Pertolongan Pertama
Pada Kecelakaan (P3K) setidaknya mengetahui tindakan apa yang harus
diambil apabila terjadi kecelakaan kerja.
Kebutuhan Kaporlap dan peralatan yang harus disediakan adalah, sbb:
1.     Gam PDL Safety
Gam PDL Safety yang sesuai adalah seperti yang digambarkan di BAB VI
Perkapolri No.24 Tahun 2007, sbb:
2.     APD
APD yang dibutuhkan oleh anggota Satpam yang bertugas di area proyek
konstruksi diantaranya, adalah :
a.     Helm
b.     Masker
c.      Rompi
d.     Safety Shoes
3.     Peralatan :
a.     Radio Komunikasi
Radio Komunikasi sangat penting karena pergerakan anggota sangat cepat
dan di area belum terpasang sarana komunikasi telepon.
b.     Lampu Senter
Anggota Satpam harus memiliki dan selalu membawa Lampu Senter yang
dapat dipergunaan untuk memeriksa ruangan atau tempat yang belum
terpasang sarana lampu gedung.
Sikap yang harus dimiliki oleh seorang anggota Satpam yang bertugas di
lokasi proyek konstruksi adalah, sbb:
1.     Tegas
Ketegasan sangat diperlukan dalam menegakan peraturan, keamanan dan
keselamatan di lingkungan area proyek konstruksi karena tingkat
kerawanan kemanan dan resiko kecelakaan kerja yang tinggi.
Dengan bersikap tegas berarti kita melakukan tindak pencegahan dan
mengurasi resiko terjadinya kecelakaan di lingkungan kerja.
2.     Awas
Bayangkan berapa banyak kerugian yang terjadi apabila banyak material
dan peralatan pembangunan yang hilang apabila anggota satpam tidak
bekerja dengan awas dan dengan ketelitian yang tinggi.
3.     Curiga
Selalu bersikap curiga dan waspada adalah sikap standar yang harus
dimiliki oleh setiap anggota Satpam, hal ini dilakukan untuk memastikan
keamanan, ketertiban dan keselamatan dapat terjaga.
Dengan bersikap curiga dan waspada berarti kita mengedepankan
tindakan pencegahan. Sikap curiga dan waspada ini harus didukung
dengan respon dan pengambilan keputusan untuk bertindak yang cepat
(Tanggap).
Untuk menunjang pelaksanaan tugas di lapangan, anggota Satpam harus
memiliki pemahaman dan kemampuan mengenai:
1.     Safety Behavior (Utamakan Keselamatan)
2.     Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) di area Proyek konstruksi
3.     Penanganan Kebakaran Api kecil (Penggunaan APAR)
4.     Evakuasi
5.     Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
Dengan memahami dan menguasai keahlian-keahlian seperti yang telah
diterangkan di atas dan memperbaiki sikap kita didalam bertugas, maka
Insya Allah tidak akan ada lagi yang memandang sebelah mata Anggota
Satpam yang bertugas di Proyek Konstruksi.
Demikian.
Terima kasih…..

Anda mungkin juga menyukai