Penyakit Congestive Heart Failure (CHF) merupakan suatu keadaan patologis dimana
kelainan fungsi jantung menyebabkan kegagalan jantung memompa darah untuk
memenuhi kebutuhan jaringan, atau hanya dapat memenuhi kebutuhan jaringan
dengan meningkatkan tekanan pengisian (McPhee & Ganong, 2010). Gagal jantung
yaitu suatu keadaan patofisiologi adanya kelainan fungsi jantung yang berakibat
jantung gagal memompa darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan atau
peningkatan tekanan pengisian diastolik dari ventrikel kiri atau keduanya, sehingga
tekanan kapiler paru meningkat (Asikin, 2018). Gagal jantung (dekompensasi kordis)
dapat pula dikatakan sebagai sekumpulan tanda dan gejala yang ditandai dengan sesak
napas dan kelelahan (saat istirahat atau saat aktivitas) yang disebabkan oleh kelainan
struktur atau fungsi jantung (Sudoyo, 2011). Berdasarkan sejumlah definisi di atas,
maka dapat disimpulkan bahwa gagal jantung kongestif atau Congestive Heart Failure
merupakan suatu keadaan dimana jantung gagal memompakan darah ke seluruh
tubuh, sehingga 9 tidak memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh atau terjadinya
defisit penyaluran oksigen ke organ tubuh.
Etiologi
Congestive Heart Failure (CHF) Mekanisme fisiologi yang dapat menyebabkan
timbulnya gagal jantung yaitu kondisi yang meningkatkan preload, afterload, atau
yang menurunkan kontraktilitas miokardium. Kondisi yang meningkatkan preload,
misalnya regurgitasi aorta dan cacat septum ventrikel. Afterload meningkat pada
kondisi di mana terjadi stenosis aorta atau dilatasi ventrikel. Pada infark miokard dan
kariomiopati, kontraktilitis miokardium dapat menurun. 17 Gagal jantung dibagi
menjadi dua jenis, yaitu: 1. Gagal jantung kiri (gagal jantung kongestif), dibagi
menjadi dua jenis yang dapat terjadi sendiri atau bersamaan, di antaranya: a) Gagal
jantung sistolik yaitu ketidakmampuan jantung untuk menghasilkan output jantung
yang cukup untuk perfusi organ vital. b) Gagal jantung diastolic yaitu kongesti paru
meskipun curah jantung dan output jantung normal. 2. Gagal jantung kanan,
merupakan ketidakmampuan ventrikel kanan untuk memberikan aliran darah yang
cukup ke sirkulasi paru pada tekanan vena sentral normal (Asikin, 2018).
Penyebab Gagal Jantung Berdasarkan Jenisnya (Asikin, 2018)
Jenis Gagal Jantung Penyebab Gagal jantung kiri Gagal jantung sistolik
Diabetes miletus Hipertensi Penyakit katup jantung Aritmia Infeksi dan
inflamasi (miokarditis) Kardiomiopati peripartum/idiopatik Penyakit jantung
coroner Penyakit jantung kongenital Kelainan endokrin, kondisi neuromuscular,
dan penyakit reumatologi Gagal jantung diastolik Penyakit jantung coroner
Diabetes miletus Penyakit katup jantung (stenosis aorta) Kardiomiopati
resytriktif/hipertrofi Pericarditis konstriktif Gagal Jantung Kanan Gagal ventrikel
kiri Penyakit jantung coroner Hipertensi pulmonal Stenosis katup pulmonalis
Emboli paru Penyakit paru kronis Penyakit neuromuskular
b. Gagal jantung kanan Kongestif jaringan perifer dan visceral menonjol. Karena sisi
kanan jantung tidak mampu mengosongkan volume darah dengan adekuat sehingga
tidak dapat mengakomodasikan semua darah yang secara normal kembali dari
sirkulasi vena.
Manifetasi klinis yang terjadi yaitu :
1) Edema ektremitas bawah (edema dependen) Biasanya edema pitting, penambahan
berat badan.
2) Distensi vena leher dan ascites
3) Hepatomegali dan nyeri tekan pada kuadran atas abdomen Terjadi aibat
pemberasan vena di hepar
4) Anoreksia dan mual Terjadi akibat pembesaran vena da statis vena dalam rongga
abdomen.
5) Nokturia Curah jantung membaik sehingga perfusi renal meningkat dan terjadi
diuresis.
6) Kelemahan Kelemahan terjadi karenan pembuangan produk sampah katabolisme
yang tidak adekuat.
Analisa gas darah (AGD) Kegagalan ventrikel kiri ditandai oleh alkalosis respiratori
ringan (dini), asidosis respiratori, dengan hipoksemia,dan peningkatan PCO2, dengan
kegagalan kompensasi gagal jantung (Dongoes,2018). g. Blood ureum nitrogen
(BUN) dan kreatinin Peningkatan BUN menunjukkan penurunan fungsi ginjal
sebagaimana yang dapat terjadi pada gagal jantung atau sebagai efek samping
medikasi yang diresepkan (diuretik dan inhibitor ACE). Peningkatan BUN dan
kreatinin lazim terjadi pada gagal jantung (Doenges, 2018). h. Pemeriksaan tiroid
Peningkatan aktivitas tiroid menunjukkan hiperaktivitas tiroid sebagai presipitator
gagal jantung (Doenges, 2018).