Anda di halaman 1dari 18

Target SDGs bidang Sanitasi

Workshop Strategi ODF dan Sanitasi Aman Menuju SDGs 2020


Kebijakan Nasional
90% akses sanitasi layak – termasuk
15% sanitasi aman
Peningkatan
akses sanitasi
(air limbah)
0% BABS di tempat terbuka
Sasaran: Tersedianya layak dan aman

sistem layanan sanitasi


berkelanjutan Akses persampahan yang terkelola
dengan baik
Jumlah kab/kota yang
memiliki sistem
Layanan sanitasi berkelanjutan layanan lumpur tinja
STBM mendorong pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Air Limbah Domestik
PP 2 Tahun 2018

Wilayah perdesaan dengan Pendekatan STBM


kepadatan penduduk < 25 (Swadaya Masyarakat-
jiwa/ha Akses Layak)

STBM (Akses Layak) dan SEHAT


Wilayah perdesaan dan BERSIH
Penyediaan infrastruktur
perkotaan dengan kepadatan AMAN
Oleh Pemerintah (Akses
penduduk > 25 jiwa/ha TERJANGKAU
Aman)

Pemantauan pemenuhan SPM Air Limbah Domestik

JSP Akses Aman/Akses Layak

JSSP Sharing ke Akses Aman dan Layak


Sharing Akses Belum Layak
BABS OD/BABS Terbuka
USULAN DEFINISI AKSES SANITASI
(TPB/RPJMN 2020-2024 – ADAPTASI)
Ladder sanitasi berdasarkan SDGs
Safely Managed DIRECT DISCHARGE
Basic Sanitation Shared Unimproved Open Defecation
Sanitation NO ACCES
Klasifikasi akses sanitasi merujuk pada kuesioner BPS
AKSES SANITASI AKSES SANITASI AKSES SANITASI LAYAK AKSES SANITASI BELUM BABS TERTUTUP BABS TERBUKA
AMAN LAYAK - SENDIRI - BERSAMA LAYAK
BABS Terselubung/Direct Buang Air Besar
a. Pengguna I. Perkotaan dan I. Perkotaan dan I. Fasilitas sanitasi dengan discharge, yaitu pengguna Sembarangan (BABS)
Fasilitas sanitasi: Perdesaan Perdesaan lubang tanah di fasilitas sanitasi yang Terbuka, yaitu pengguna
rumah tangga
a. Pengguna a. Pengguna Fasilitas Perkotaan memiliki tempat yang tidak memiliki
Fasilitas sanitasi: sanitasi: bersama • Pengguna Fasilitas sanitasi: pembuangan akhir tinja
sendiri rumah tangga fasilitas tempat buang
rumah tangga lain sendiri atau digunakan berupa kolam/ sawah/
b. Bangunan sendiri bersama dengan rumah
air besar dan yang
tertentu sungai/ danau/ laut dan memiliki fasilitas tetapi
tengah: klosetnya b. Bangunan tangga lain tertentu
tengah: b. Bangunan tengah: atau/ pantai/ tanah tidak menggunakan
menggunakan klosetnya • Bangunan tengah lapang/ kebun dan
leher angsa klosetnya klosetnya menggunakan
menggunakan menggunakan leher lainnya.
c. Bangunan leher angsa
leher angsa angsa • Bangunan bawah: Lubang
bawah: c. Bangunan bawah c. Bangunan bawah tanah
◦ tanki septik tanki septik yang tanki septik
(septic tank) tidak disedot II. Khusus Perdesaan II. Akses Sanitasi Dasar (non
yang disedot II. Khusus Perdesaan a. Pengguna Fasilitas leher angsa)
setidaknya a. Pengguna • Pengguna Fasilitas sanitasi:
sanitasi: bersama
Fasilitas sanitasi: rumah tangga sendiri atau
sekali dalam 5 rumah tangga rumah tangga lain
digunakan bersama dengan
tahun terakhir; sendiri tertentu rumah tangga lain tertentu
atau b. Bangunan b. Bangunan tengah: • Bangunan atas: klosetnya
◦ Sistem tengah: klosetnya menggunakan plengsengan
klosetnya menggunakan leher dengan tutup dan
Pengolahan Air cubluk/cemplung.
Limbah (SPAL) menggunakan angsa
leher angsa • Bangunan bawah tanki septik,
c. Bangunan bawah: IPAL, atau Lubang Tanah
c. Bangunan Lubang tanah
2 bawah: Lubang 3 4 5 6
1 tanah
III. Fasilitas Umum
Menuju SBS dan Tantangannya
Layanan sanitasi aman
Pengolahan air limbah secara aman

MENUJU SBS

KEMBALI BABS

Perilaku SBS
sebagai
Norma Keberlanjutan SBS
Kepemilikan Sosial Keberfungsi konsistensi perilaku kolektif
sarana an sarana masyarakat untuk stop BABS
Antara Kebijakan & Implementasi Kelembagaan
& Tata kelola
Kepemilikan
sarana
sanitasi
Teknis
Kebijakan apa yang sudah ada untuk
mendukung pencapaian SBS
Kontinuitas
Pembiayaan promosi
Awareness kesehatan
Kebijakan apa yang sudah ada untuk &
mewujudkan sanitasi aman
Komitmen Kompetensi
SDM Keberfungsian
sarana
Kebijakan apa yang sudah ada untuk sanitasi
mendukung keberlanjutan SBS Monitoring
Evaluasi
Mobilisasi
Partisipasi
Kapitalisasi Masyarakat
Pembelajaran
Regulasi percepatan ODF
KOMITMEN Surat Edaran pelaksanaan STBM
PEMDA Peraturan untuk mendukung TIM STBM
Instruksi Bupati untuk ODF

Pembentukan Tim koordinasi STBM


TIM Tim Pelaku,
STBM Tim monitoring

Membudayakan stakeholder learning review di tingkat provinsi, kabupten, kecamatan,


SHARE desa
Mekanisme monitoring berkelanjutan, memanfaatkan data monev STBM
LEARNING
Memanfaatkan media untuk Advokasi STBM
DEMAND(MENCIPTAKAN ENABLING (MEMBENTUK DUKUNGAN) SUPPLY (PENYEDIAAN SARANA)
KEBUTUHAN)
Pelatihan Pemicuan, Monitoring, STBM Komitmen Pemda → Regulasi percepatan ODF: Wirausaha sanitasi
1. Perbup STBM

PENINGKATAN SANITASI (STBM)


2. RAD Stop BABS
Pemicuan perubahan perilaku Kredit sanitasi

UPAYA TEKHNIS PERCEPATAN


3. Surat Edaran Pelaksanaan STBM
4. Intruksi Bupati Percepatan ODF
Promosi/Kampanye Stop BABS – BCC 5. Perbup anggaran untuk support tim STBM Kredit tanpa agunan dari lembaga
STBM 6. Surat Gubernur mikrofinance, Bank contoh BKK/BPR,
BMT , Bina artha, Komida
Lomba Desa ODF/desa STBM

Pemanfaatan Peta Sosial, stiker kategori Dibentuk Tim Koordinasi STBM dan Tim Pelaku, Arisan jamban/jamban bergulir melalui
akses untuk monitoring berkelanjutan Monitoring kab, kecamatan, desa dana desa

Asosiasi Wirausaha sanitasi contoh


Optimalisasi alokasi Dana APBD, APBDes untuk ASSAMI - Pemalang, PAPSIGRO -
Bekerjasama dengan Tokoh
STBM, dana BOK (DAK Non V Fisik), dana DESA Grobogan, PAPSIR-Rembang
Agama/ulama untuk memicu perubahan
perilaku dengan khotbah, pengajian,
nasehat pernikahan dengan tema jamban
Reward dan apresiasi bagi desa,kecamatan,
sehat, hadist-hadist yang berhubungan
kabupaten berprestasi dalam pelaksanaan STBM
dengan kebersihan lingkungan

Membudayakan Share Learning STBM tingkat Provinsi, Kabupaten, Kecamatan, desa


dengan Workshop STBM/Mini lokakarya percepatan ODF
STBM masuk dalam kurikulum muatan
lokal sekolah
Membangun Mekanisme Monitoring berkelanjutan – Tim Monitoring,
Verifikasi ODF
pemanfaatan STBM Smart, web STBM
Deklarasi ODF untuk memicu wilayah lain Kerjasama Lintas sektor, Lintas program, Sektor swasta, Perguruan tinggi,
untuk ODF CSR, masyarakat

STBM smart publik memicu semua Pemanfaatan Media untuk Advokasi STBM dan memicu stakeholder untuk
orang saling memantau berkomitmen mendukung percepatan ODF
Bank Sampah
Tangga Perubahan Perilaku Sampah non RT
- Komposting
Pengelolaan Sampah rumah tangga
organik dan
non Bank Sampah
- Komunal/ Komunal/
komersial
Komunitas Komunitas

Pengepul

Ada CSR
perlakuan
yang aman
Produsen
Ada
terhadap
sampah
pengelolaan
(tidak sampah
Lingkungan dibakar, Memilah dalam
rumah Ada tempat tidak Sampah
bersih (tidak sampah kelompok
dibuang ke
terlihat yang kuat, sungai/kebu masyarakat
sampah dan mudah n/saluran
Kondisi berserakan dibersihkan drainase/te
Sampah dilingkungan mpat
Berserakan sekitar terbuka
rumah) lainnya)
Tangga Perubahan Perilaku Pengelolaan Limbah
Cair Rumah Tangga

Lingkungan
rumah tidak
ada
Terhubung timbunan
dengan kaleng/boto
sistem l bekas
Tersedia
Tidak pengolahan terbuka
saluran
terlihat limbah yang limbah dan yang dapat
Saluran genangan kedap dan atau menjadi
air air resapan perindukan
tertutup
limbah disekitar nyamuk
terbuka rumah
Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman / Program PPSP

Sasaran PPSP
Percepatan peningkatan akses sanitasi dan kualitasnya, serta penyediaan layanan sanitasi
berkelanjutan bagi masyarakat melalui fasilitasi berjenjang dalam peningkatan kapasitas
pemerintah daerah dan komitmen kepala daerah
Sustainable
Sanitation
Service

Road to SDG’s
Pendampingan
implementasi di 10
provinsi dan 22
kabupaten/kota
(2019)
Contoh Konsep Design Promosi/Pemasaran untuk Masyarakat
Usulan kepada Bupati/Walikota Usulan kepada Gubernur

USULAN
1. Penting bagi kepala daerah untuk terlihat baik dimata masyarakat. Lewat paket kebijakan,
serta konsep promosi yang diusulkan ini, kepala daerah akan merasakan manfaatnya.
13
DESA
Aparat Desa/Kelurahan Tim Desa Camat
PRA PEMICUAN
Membentuk tim kerja STBM Desa dan tupoksinya • Pengambilan Baseline
• output:Data awal kondisi desa/kelurahan • Pembentukan tim STBM Kecamatan.
PEMICUAN • Koordinasi lintas sektor secara
Ikut serta pada saat pemicuan • Pemicuan masyarakat pengkajian berkala
berlangsung bersama tim STBM partisipatif dan pemicuan (dilakukan oleh • Memberikan reward/punishment
desa/kjelurahan Natural Leaders) dari kecamatan untuk desa yang
• output: Peta sosial, Transect walk, FGD berprestasi sesuai capaian pilar.
• Mereview APBDes terkait kegiatan
PASCA PEMICUAN
STBM
• Pendampingan dan Promosi RT • Menindaklanjuti hasil pemicuan,
• Rembug Warga pendataan lanjutan BNBA
• RKM (termasuk opsi pendanaan, opsi • Pendampingan dan Promosi Rumah Tangga
teknologi, technologi responsive • Ikut terlibat dalam rembug desa
gender+pro poor) • Turut aktif dalam Musrembangdes
• Penyusunan mekanisme pelaporan tingkat • Melaksanakan Monitoring partisipatif
desa/kelurahan untuk mendapatkan peta sosial yang ter-
• Rekapitulasi hasil monitoring tingkat update
desa/kelurahan • Melaksanakan verifikasi tingkat dusun/RT
• Review hasil monitoring tingkat • Mendampingi verifikasi bersama tim STBM
desa/kelurahan Kecamatan
• Pelaksanaan Musrembangdes • Melaksanakan Monitoring Paska Deklarasi
• Penyusunan Peraturan Desa/Kelurahan
KECAMATAN KABUPATEN/KOTA
Tim STBM/Kec Sanitarian Dinkes Kab./Kota BAPEDA/POKJA

• Melakukan Pelatihan WUSAN (tukang) • Advokasi ke Walikota/Bupati • Penguatan Pokja


• Menyusun rencana aksi STBM tingkat • Melaporkan progres • Menetapkan Prioritas • Dorong pembentukan
kecamatan
• Peningkatan kapasitas tim STBM tingkat
dan kompilasi data Wilayah tim STBM Kecamatan
desa/kelurahan (termasuk baseline) • Menyiapkan Media KIE • Perencanaan
• Mencari sumber pendanaan • Melakukan • Pelatihan • Peraturan
• Memfasilitasi dan mengadakan
penyusunan Perdes terkait STBM
Pemicuan • TTG sederhana (kearifan Walikota/Peraturan
• Melakukan Monitoring STBM lokal) Bupati
• Melakukan Verifikasi • Rakor Berkala • Koordinasi SKPD
• Deklarasi tingkat kecamatan
• Membentuk jejaring supply+demand STBM
• Inisiasi Pertemuan Pokja • Menetapkan prioritas
di tingkat kecamatan. • Sosialisasi STBM tingkat wilayah
• Membuat promosi, kampanye dan kecamatan
publikasi.
• Menyusun Rencana Aksi
• Sosialisasi Tingkat Desa yang dilakukan oleh
• Pelaporan: • Pembinaan berjenjang
Tim STBM Kecamatan • Verifikasi data E-Monev • Tim Verifikasi
Output: • Pendanaan: APBD, BOK, kebupaten/Kota
• komitmen desa/kel, RKDesa/Kel, anggaran
untuk STBM yang terhadap respomsif
DAK, CSR, Zakat, Hibah • Melakukan Verifikasi
gender+pro poor • Memberikan Reward
• Penetapan pelaku STBM
• Peningkatan kapasitas pelaku STBM
• Kolaborasi Pendanaan
(training fasilitator, promosi, monitoring, (TNI/POLRI, MUI, PKK,
koordinasi, dll) DPU)
• Penyusunan rencana kerja desa dan
sosialisasi hasil baseline desa/kelurahan
Output::menginisiasi pembentukan tim kerja
STBM dan tupoksinya
PROVINSI
BPMPD/
Dinkes Provinsi BAPEDA/POKJA DINAS PU DINAS LH
BAPEMAS
• Mainstreaming pelaksanan 5 Penguatan Pokja AMPL Prov Peningkatan kualitas Jamban Menyiapkan TPS/Fasilitas
Pilar STBM kepada Linsek/Pokja (melalui “Dak Fisik” dan Hibah untuk pengelolaan sampah
• Penguatan kapasitas STBM 5 Inisiasi sumber pembiayaan Sanitasi. terpisah.
Pilar (Pelatihan, Refresh, STBM 5 pilar (termasuk
coaching) dengan forum CSR) Pengembangan dan Pembangunan TTG Limbah RT.
• Mendorong kab/Kota untuk TTG Limbah RT.
mereview kualitas Jamban Menyiapkan regulasi
pengelolaan sampah
• Mendorong pengangkutan
terpisah.
sampah oleh PEMDA atau
SWASTA/Masyarakat Menyusun peraturan daerah
• Menyiapkan usulan TTG untuk
pengelolaan Limbah RT ke DAK
Sanitasi
• TTG, penguatan jaringan supply
sanitasi
• Pemanfaatan data STBM 5 pilar
• Penguatan jejaring STBM di
Provinsi
• Pelatihan dititip di Bapelkes atau
dilatih oleh Bapelkes (dekon)
• Peningkatan kapasitas petugas
PUSAT
KEMENKES DAGRI BAPENAS KEMENPU KEMENLH KEMENDES

• Kembangkan Monev STBM 5


Penegakan SPM Penguatan Pokja DAK Sanitasi untuk Terkait Penggunaan dan
Pilar AMPL – fokus 5
• Pembahasan Evaluasi Penyaluran peningkatan Kualitas Bank Pemanfaatan Dan
Sanksi pilar STBM Jamban Sampah Desa.
APBD-SPM terkait Air dan
Sanitasi Revitalisasi Pokja Pengelolaan sampah Law
• Review modul-modul STBM/CB AMPL berbasis masyarakat Enforce
• Pendanaan OJT melalui DEKON Provinsi/Kabupate ment
• Inisiasi / memperkuat TTG n (Stunting dan 5 Pengembangan TTG Sampah
• NSPK, Inklusi Gender dan Sosial pilar) Sanitasi
inklusi
• Advokasi Kemenkes ke Linsek Rakor STBM
untuk kolaborasi pembiayaan Reguler
• Jejaring STBM
• Penguatan Fasilitator STBM Knowledge
• Knowledge management 5 Pilar Management
• Revitalisasi Sekeretariat Nasional
STBM
• Promosi Kesehatan 5 pilar
• Rakor STBM regular
• MoU dukungan pendanaan
(Baznas, Forum CSR, AKKOPSI,
TNI, PKK, MUI)

Anda mungkin juga menyukai