php/naval
Abstrak
Salah satu hal terpenting dalam perencanaan umum kapal adalah penentuan ruang-ruang akomodasi. Mengacu pada
instruksi Dirjen Hubla Nomor 21/PHBL-11, yaitu desainer kapal dituntut untuk membangun tata letak yang memiliki
hubungan antar ruangan yang optimum sehingga aktivitas yang berjalan menjadi aman, nyaman dan efesien.
Perhitungan mengenai tata letak ruangan pada penelitian ini dilakukan untuk menghasilkan layout rancangan umum
terbaik dimana setiap ruang tersusun dengan tingkat hubungannya masing masing, dengan mempertimbangkan derajat
kepentingan dari setiap ruang dan disimulasikan dengan metode CORELAP yang dijabarkan melalui pendekatan
Activity Relationship Chart (ARC) serta dilakukan analisa investasi pada bagian interior kapal untuk mengetahui
besarnya biaya setelah dilakukan perubahan pada desain interior kapal. Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan
bahwa berdasarkan alogaritma metode CORELAP pada deck A, ruang duduk penumpang memiliki total closeness
rating dengan infirmary dan passenger’s cabin. Pada deck B, mess room memiliki total closeness rating dengan pantry,
sun deck, dan crew’s cabin, serta terdapat penambahan biaya dari hasil perubahan desain interior sebesar Rp
889.624.800.
Kata Kunci : Interior Kapal, Kapal Penumpang, CORELAP, Activity Relationship Chart, Total Closeness Rating
1. PENDAHULAN
dengan alasan yang mendasari adalah kurang
Indonesia memiliki 17.504 pulau dengan
kenyamanan ruang akomodasi yang disediakan [3].
panjang garis pantai sekitar 81.000 Km serta luas
Sementara itu, menurut instruksi Dirjen Hubla Nomor
wilayah laut sekitar 5,9 Juta Km2 [1]. Dengan
21/PHBL-11 semua penumpang kapal harus berada di
memerhatikan potensi ekonomi maritim Indonesia,
ruang penumpang terkecuali nahkoda dan ABK, dan
salah satu industri yang paling menjanjikan dan
seorang desainer kapal dituntut untuk membangun
meningkat dalam ekonomi maritim adalah pariwisata.
tata letak yang memiliki hubungan antar ruangan
Dalam hal ini, pemerintah selain mengembangkan
yang optimum sehingga aktivitas yang berjalan
jaringan Pelabuhan, pemerintah juga berupaya
menjadi aman, nyaman dan efesien [4].
memacu pertumbuhan industri kapal pariwisata di
Indonesia. Kapal penumpang salah satunya, jenis Penentuan letak, kapasitas, dan ukuran ruangan-
kapal yang sering digunakan untuk kebutuhan ruangan termasuk perlengkapan merupakan hal yang
pariwisata [2]. Kapal ini merupakan kapal yang harus diperhatikan dalam perencanaan ruangan
dibangun secara khusus untuk pariwisata, dan juga akomodasi untuk penumpang dan anak buah kapal.
digunakan sebagai sarana penyebrangan antar pulau. Desainer kapal tentunya dituntut agar dapat
Namun, karena waktu yang ditempuh tidak terlalu membangun tata letak yang memiliki hubungan antar
lama, banyak dari penumpang yang kurang ruangan yang optimum sehingga aktivitas yang
memanfaatkan ruang akomodasi yang disediakan, berjalan menjadi efisien [5].
Gambar 4. Hasil Total Closeness Rating Tabel 5. Nilai TCR pada Departemen
Departemen Nilai TCR Terbesar
Tabulasi TCR dapat dihitung dengan Departemen A B&C
menggunakan rumus: Departemen F G&C
Departemen B A/D/E
Nilai TCR A (n.A) + Nilai TCR E (n.E) + Departemen C F/A/D
Nilai TCR I (n.I) + Nilai TCR O (n.O) + (3) Departemen I E/D/G
Nilai TCR U (n.U) + Nilai TCR X (n.X) Departemen H A/D/C
Departemen G F/E/I
c. Menempatkan departemen sesuai dengan
keterkaitan A, kemudian keterkaitan E, I, O, Berdasarkan hasil akhir pengujian yang
U, dan X. Hal ini digunakan untuk dilakukan terhadap simulasi CORELAP
menentukan perlu tidaknya satu kegiatan atau terbentuk algoritma yang terlampir pada tabel 6.
departemen berdekatan dengan kegiatan atau
departemen lain. Berikut ini merupakan Tabel 6. Hasil Akhir Simulasi CORELAP
hubungan kedekatan serta nilai bobot yang
Simulasi
digunakan dalam alogaritma CORELAP CORELAP
yang dapat dilihat pada Tabel 2.
H I G
A D F
Tabel 2. Hubungan Kedekatan E B C
Variabel Derajat Kedekatan Closeness
Rating
3.4. Desain Ulang pada Rencana Umum
A Absolutely necessary 5
E Especially important 4
Setelah diketahui hubungan kepentingan setiap
I Important 3 komponen yang berada di ruangan, rencana umum
O Ordinary 2 didesain ulang sesuai dengan hasil yang diambil dari
U Unimportant 1 Activity Relationship Chart tiap ruang. Dari hasil
X Indescribable 0 penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa berdasarkan
alogaritma metode CORELAP pada deck A, ruang
d. Menentukan penempatan departemen duduk penumpang memiliki total closeness rating
berdasarkan Placing Rating (jumlah weight dengan infirmary dan passenger’s cabin. Lalu pada
closeness rating antar departemen). Jika deck B, mess room memiliki total closeness rating
placing rating sama, pertimbangkan Panjang dengan pantry, sun deck, dan crew’s cabin. Gambar 5
batas atau jumlah unit persegi ruangan. – 6 menunjukan rencana umum kapal sebelum dan
Setelah menentukan penempatan departemen sesudah didesain ulang.
berdasarkan placing rating, dilakukan
simulasi CORELAP untuk menghasilkan
layout alogaritma yang terlampir pada Tabel
3 – Tabel 6.
Jurnal Teknik Perkapalan, Vol. 9, No. 3 Juli 2021 265
3.5. Analisa Investasi Kapal
4. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
[1] R. Lasabuda, “Jurnal Ilmiah Platax Tinjauan
Teoritis Dalam Perspektif Negara Kepulauan
Republik Indonesia Regional Development in
Coastal and Ocean in Archipelago Perspective of
Gambar 6. GA Sebelum Didesain Ulang
The Republic of Indonesia Jurnal Ilmiah Platax,”
vol. I, pp. 92–101, 2013.
[2] A. Alam and M. Dipo Nugroho, “Design of
Catamaran Ship as Inland Waterways
Transportation Mode in Samarinda,” Wave J. Ilm.
Teknol. Marit., vol. 12, no. 1, pp. 43–52, 2018,
doi: 10.29122/jurnalwave.v12i1.2897.