Anda di halaman 1dari 9

JURNAL JALASENA Vol. 1 No.

1 Agustus 2019
MENENTUKAN METODE YANG PALING CEPAT DALAM PEMASANGAN
OUTFITTING DALAM PROSES PEMBANGUNAN RUANG AKOMODASI KAPAL
DI PT.KARIMUN SEMBAWANG SHIPYARD
1
Muntaha Aridy Syafitra, Trisno Susilo 2
1,2
Teknik Perkapalan, Fakultas Sain dan Teknologi, Universitas Karimun, Indonesia
1
muntaha.arizy@gmail.com; 2susilotrisno@gmail.com

Abstract
In a ship’s fabrication, will includes several jobs that are broadly divided into two work groups namely the first
group is the design and construction of the ship's body while the second is the design and installation of ship
machining, Ship outfitting is part of the ship other than the body itself and can be grouped be: Hull outfitting,
machinery outfitting and electrical outfitting. Ship outfitting has important roles, among others, giving the ship the
ability to move and work, providing accommodation for crew and passengers, maintaining these functions for a long
period of time. The results of this study can be concluded that the fastest process for installation of outfitting
according to the discussion is obtained when the ship is still in the Block’s Assembly Process or when the blocks of
the ship have been fully formed even though they have not passed the examination from the Classification Society or
the ship owner. But of course there are some parts that require special attention, especially if the outfitting material
cannot be installed at the stage of the Assembly process for some reason. But as a percentage, the comparison is not
too big.

Keywords: Ship outfitting, Outfitting,HVAC,Instrumen Electrical

Abstrak
Dalam pembuatan sebuah kapal meliputi beberapa pekerjaan yang secara garis besar dibedakan menjadi dua
kelompok pengerjaan yakni kelompok pertama adalah perancangan dan pembangunan badan kapal sedangkan yang
kedua adalah perancangan dan pemasangan permesinan kapal, Ship outfitting adalah bagian kapal selain dari pada
badan kapal itu sendiri dan dapat dikelompokkan menjadi : Hull outfitting, machinery outfitting dan electrical
outfitting. Ship outfitting mempunyai peran penting, antara lain, Memberi kapal kemampuan untuk bergerak dan
bekerja, Menyediakan akomodasi untuk crew dan penumpang, Menjaga fungsi-fungsi tersebut dalam jangka waktu
yang lama. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa proses yang paling cepat untuk pemasangan Outfiting
Sesuai Pembahasan diperoleh Pada Pemasangan Saat Kapal Masih dalam Proses Block’s Assembly atau ketika
block-block kapal sudah terbentuk sempurna walaupun belum lulus pemeriksaan dari Classification society maupun
pemilik kapal. Namun tentunya ada beberapa bagian yang membutuhkan perhatian khusus, terutama Jika
material outfitting tidak bisa di pasang pada tahapan proses Assembly karena alasan tertentu. Namun secara
prosentase, perbandinganya tidak terlalu besar.

Kata Kunci : Ship outfitting, Outfitting, HVAC, Instrumen Electrical

1. PENDAHULUAN dengan baik harus diawali dengan perencanaan


yang baik pula.
Dalam pembuatan sebuah kapal meliputi
Dalam perencanaan Rencana Umum
beberapa pekerjaan yang secara garis besar
terdapat beberapa hal yang perlu dijadikan
dibedakan menjadi dua kelompok pengerjaan
pertimbangan yakni :
yakni kelompok pertama adalah perancangan
• Ruang muat merupakan sumber pendapatan,
dan pembangunan badan kapal sedangkan yang
sehingga diusahakan volume ruang muat
kedua adalah perancangan dan pemasangan
besar.
permesinan kapal.
• Pengaturan sistem yang secanggih dan
Pengerjaan atau pembangunan kapal yang
seoptimal mungkin agar mempermudah
terpenting adalah perencanaan untuk
dalam pengoperasian, pemeliharaan,
mendapatkan sebuah kapal yang dapat bekerja

26
JURNAL JALASENA Vol. 1 No. 1 Agustus 2019
perbaikan, pemakaian ruangan yang kecil dan 2. Pentingnya Desain Outfitting
mempersingkat waktu kapal dipelabuhan saat Desain outfitting dinyatakan sebagai
sedang bongkar muat. penetapan sistem kapasitas dan dimensi dari
• Penentuan jumlah ABK seefisien dan seefektif instalasi yang bermacam-macam dan
mungkin dengan kinerja yang optimal pada direpresentasikan dalam gambar berdasar
kapal agar kebutuhan ruangan akomodasi dan ukuran, daerah navigasi / pelayaran dll. Proses
keperluan lain dapat ditekan. desainnya sebagai berikut : Pertama masing-
• Dalam pemilihan Mesin Bongkar Muat masing divisi outfitting dengan sistem yang
dilakukan dengan mempertimbangkan sesuai dengan kapasitas, dimensi dll. dipelajari
mengenai berat konstruksi dan harga mesin. dan ditetapkan untuk memenuhi ketentuan yang
• Ruang Akomodasi dan ruangan lain termasuk diminta.
kamar mesin dilakukan dengan seefisien dan Tetapi sistem ini terkait oleh satu sama lain
seefektif mungkin dengan hasil yang optimal. dan oleh karena itu tidak dapat ditentukan
secara independent bahwa kondisi ini telah
1. Ship outfitting adalah bagian kapal selain dari ditetapkan oleh berbagai peraturan yang
pada badan kapal itu sendiri dan dapat macamnya berupa ketetapan terendah atau
dikelompokkan menjadi : Hull outfitting, minimum, seperti kemampuan kapal bergerak
machinery outfitting dan electrical outfitting. dan beroperasi harus dipertimbangkan
Ship outfitting mempunyai peran penting, pengurangan berat, pengurangan biaya dan
antara lain : penyederhanaan kerja juga harus diperhatikan,
1. Memberi kapal kemampuan untuk dan hal ini dilakukan studi sehingga tenaga
bergerak dan bekerja listrik, output of engine harus ekonomis dan
2. Menyediakan akomodasi untuk crew dan selayak mungkin.
penumpang Untuk mencapai hasil tersebut, perhitungan
3. Menyediakan ruang penempatan untuk desain membutuhkan pemeriksaan berulang-
muatan ulang (metode trial and error). Selanjutnya
4. Menjaga fungsi-fungsi tersebut dalam karena instalasi ini terkait satu sama lain, maka
jangka waktu yang lama posisi peralatan pada badan kapal, kemudian
oleh karena itu keselamatan alat-alat urutan pengerjaan, waktu pengerjaan dll. harus
tersebut sangat penting seperti halnya badan diteliti pada gambarnya. Kenyataan hubungan
kapal itu sendiri dan peralatan tersebut harus kerja antara fitting dan badan kapal perlu
dipasang sehingga kapal mempunyai dipertimbangkan dan bila badan kapal dibangun
alaworthinesx dan menjaga keselamatan jiwa dengan metode sectional assembly akan ada
berdasarkan peraturan yang berlaku. keuntungan yang besar pada pemasangan
kelanjutannya, untuk itu perlu special planning
dan metode penggambarannya.

27
JURNAL JALASENA Vol. 1 No. 1 Agustus 2019
2.1 Sikap dalam men-desain outfitting bila mempunyai arti yang penting, bila tidak
Secara umum hal-hal yang harus dilakukan diperlukan harus dibulatkan ke atas atau ke
dalam merancang outfitting adalah : bawah.
a. Membaca rules dan regulasi yang Zone Outfitting atau Advance Outfitting
dikeluarkan oleh pemerintah maupun biro atau Full Outfitting pada dasarnya membagi
klasifikasi dimana kapal tersebut di-klass- pekerjaan outfitting menjadi tiga tahapan, yaitu
kan. Berbagai standart industry juga harus : on-unit, on-block dan on-board serta menjadi
diacu. beberapa zona pekerjaan [Lamb,1986].
b. Membaca buku referensi handbooks, 1. On-unit Outfitting
catalog peralatan (internet) dan sejenisnya On-unit outfitting adalah perakitan produk
c. Membangun kebiasaan mengoleksi data, – produk antara yang terdiri dari komponen
tidak semua formula untuk desain kapal yang dibeli ataupun yang dibuat oleh galangan
adalah teoritis, tetapi menggunakan formula sendiri, menjadi satu unit / kesatuan. Dalam
empiris. Desain dilakukan tidak hanya pekerjaan perakitan ini tidak termasuk perakitan
berdasar pengalaman di perencana saja akhir. Unit yang dimaksud disini terdiri dari
tetapi juga perlu pengalaman orang lain. meterial – material outfitting dan tidak termasuk
Oleh karena itu para perencana harus konstruksi badan kapal. Unit – unit ini
mencari dan mengumpulkan data-data kemudian dikelompokkan lagi menjadi
tersebut. tiga,yaitu :
d. Penetapan kondisi, trial and error,  Unit fungsional Contoh : fuel oil
keputusan akhir prosedur desain pada tahap purifier unit, water distiling unit, dll.
awal adalah mengumpulkan kondisi / syarat  Unit geografi Contoh : pipe passage on
dan kemudian mengulang perhitungan dan deck unit, pipe passage on
pembuatan sejumlah gambar kasar. Pada accommodation, dll.
tahap ini korelasi antara divisi yang berbeda  Unit kombinasi Contoh : engine flat
harus seluruhnya dipelajari, terutama unit, pump room flat unit, dll. Tahapan
ukuran harus diperiksa dengan kaitannya ini sebaiknya menjadi prioritas utama
dengan divisi yang lain. Keputusan akhir karena proses perakitanya masih
dibuat setelah melalui proses tersebut, dilakukan di bengkel – bengkel
disarankan agar persyaratan dasar dan produksi yang mempunyai suasana
sumber data dicatat. kerja relatif paling nyaman
e. Nilai numerik dibandingkan dengan kedua tahapan
Pada perancangan, nilai numerik hasil lain (on-block dan on-board). Kondisi
perhitungan adalah diperlukan. Buat ini akan memberi kesempatan untuk
perhitungan yang benar, jangan membuat peningkatan produktifitas. Selain itu,
kesalahan dengan masalah desimal dan tahapan ini tidak tergantung pada
mempertahankan bilangan yang tidak penting, kemajuan pekerjaan konstruksi
misalnya : angka yang lengkap jangan diabaikan

28
JURNAL JALASENA Vol. 1 No. 1 Agustus 2019
lambung sehingga dapat dilakukan Adapun Parameter :
secara bersamaan. 1. Jurnal Penelilitan Akan Membutuhkan
2. On-block Outfitting Estimasi Waktu ( 2 Bulan ), Di PT.
On-block Outfitting adalah instalasi Karimun Sembawang Shipyard
komponen – komponen outfitting atau unit – 2. Alat / Sarana Yang Dapat Membantu
unit outfitting pada suatu rangakaian konstruksi Penulis Melakukan Penelitian Berupa :
(assembly structural) sebelum dirakit menjadi 1. Data Obrservasi Dari Pihak PT.
blok (semi blok) atau pada blok/blok besar Karimun Sembawang Shipyard
(grand block). Tahapan ini merupakan prioritas Data Berupa (Drawing, MTO (Material
lanjutan setelah on-unit outfitting. Pada tahapan List), Schedule Pengerjaan, Lampiran
ini juga sudah termasuk proses pengecatan, Foto)
kecuali pengecatan akhir dan pengecatan yang 2. Autocad Naviswork Freedom 2018
tidak boleh dilakukan karena masih ada proses 3. Metode Pemasangan Saat Bagian Ruang
pengelasan yang harus dikerjakan. Pekerjaan Akomodasi Kapal Masih Pada Tahapan
on-block outfitting ini biasa dikerjakan pada Proses Assembly
suatu tempat yang digunakan untuk perakitan - Perincian MTO
konstruksi atau lokasi khusus yang memang - Perincian Gambar
sudah direncanakan untuk keperluan tersebut, - Kalkulasi Penjadwalan
dan biasanya lokasi pekerjaan sudah dilengkapi 4. Metode Pemasangan Saat Bagian Ruang
dengan peralatan angkat yang memadai untuk Akomodasi Kapal Pada Tahapan Setelah
membalik blok – blok tersebut. Lokasi Proses Erection After Assembly
pekerjaan ini bisa dilakukan di dalam bengkel - Perincian MTO
(indoor) ataupun diluar bengkel (outdoor). - Perincian Gambar
3. On-board Outfitting - Kalkulasi Penjadwalan
Tahapan ini meliputi perakitan unit – unit
pada konstruksi kapal dan perakitan blok – blok
lengkap menjadi kapal, pengecatan akhir, 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
pengujian dan percoobaan peralatan. Tahapan
Berdasarkan tabel standarisasi dari
ini dilaksanakan setelah kapalselesai erection
OUTFITTING CONSTRUCTION STANDARD
dan telah meluncur atau kapal sudah berada
diperoleh jumlah bahan baku yang diperlukan
diatas air.
dengan perincian sebagai berikut:
1. Pada Tahapan Ini Perincian Sangat Perlu
Dilakukan Pada Awal Pertama Kali
2. METODE PENELITIAN
Tahapan Dimulai, MTO (Material Take
Penelitian ini difokuskan pada Metode Of), Adalah Total Keseluruhan Jumlah
Paling Cepat Pada Pemasangan Outfitting Material Yang Akan Dipasang Pada Ruang
Dalam Proses Pembangunan Ruang Akomodasi Akomodasi , Contoh Tabel (Tabel .1 MTO

29
JURNAL JALASENA Vol. 1 No. 1 Agustus 2019
List) Di Atas Adalah MTO Pada Ruang Tabel 3.1. Principal Dimension Kapal (Deep Water Titans)

Akomodasi
2. Tahapan Perincian Gambar Berdasarkan
MTO (Gambar. 1 Akomodasi Layout)
3. Kalkulasi Penjadwalan
4. Data Observasi Yang Didapat Dari
Perusahaan PT.Karimun Sembawang
1. Proses Flow Chart Proses Fabrikasi
Shipyard Kongkrit, Berupa (Drawing, MTO
Konstruksi Kapal , Dan Tahapan
(Material List), Schedule Pengerjaan,
Pemasangan Sub Assembly Maupun
Lampiran Foto)
Assembly :

Gambar 3.1 Flow Chart Konstruksi Aktifitas


2. Proses Fabrikasi Material Outfitting , Dan Proses Tahapan Pengecatan Material Outfitting :

Gambar 3.2 Flow Chart Konstruksi Aktifitas Fabrikasi Mterial Outfitting & Pengecatan

30
JURNAL JALASENA Vol. 1 No. 1 Agustus 2019

Gambar 3.3 Akomodasi Layout


3.1. Perincian Gambar Adapun Referensi Juga Bisa Dijumpai Pada
Dalam Tahapan Perincian Gambar Layout Gambar 3D, Yang Sifatnya Global Dimana Di
Ruang Akomodasi, Gambar Layout Akan Gambar 3D Akan Terlihat Semua Item (
memiliki detail yang mana , Gambar Detail Outfitting,HVAC,Instrumen Electrical ), Pada
Akan Dijadikan Referensi Untuk Proses Gambar 3D Ini Penulis Menggunakan Software
Pemasangan Di Lokasi Kerja / Yard. ( Naviswork Fredoom 2016 ).

Gambar 3.4 Ruang Akomodasi 3D ( Naviswork Fredoom 2016 ).

31
JURNAL JALASENA Vol. 1 No. 1 Agustus 2019
3.2. Penggunaan Tabel
Tabel 3.2 MTO List

QTY Weight
NO
Compartment / (TOTAL) /(Kg)
NO DWG Part No Discription
Location
(Rev) Instl 2469.1
(18) (Kg)
F550-
F550-263-01-
1 263-01- Living Quarters BRACKET,LOOSE ( A-5 & A-7 ) 2 12.60 Kg
B2A-L8Q1
01 R1
F550-
F550-263-01-
2 263-01- Living Quarters BRACKET,LOOSE ( A-5 & A-7 ) 2 12.60 Kg
B2B-L8Q1
01 R1
F550-
F550-263-01-
3 263-01- Living Quarters BRACKET,LOOSE ( A-9 ) 2 14.50 Kg
B2C-L8Q1
01 R1
F550-
F550-263-01- FOUNDATION ( ITEM-2-1,2-2,2-29,2-
4 263-01- Living Quarters 1 348.0 Kg
F2A-L8Q1 30 ) EL.41480
01 R1
F550-
F550-263-01- FOUNDATION ( ITEM-2-15 )
5 263-01- Living Quarters 1 87.0 Kg
F2B-L8Q1 EL.41480
01 R1
F550-
F550-263-01- FOUNDATION ( ITEM-2-18 )
6 263-01- Living Quarters 1 84.5 Kg
F2C-L8Q1 EL.41480
01 R1
F550-
F550-263-01-
7 263-01- Living Quarters FOUNDATION ( ITEM-2-5 ) EL.41480 1 216.0 Kg
F2D-L8Q1
01 R1
F550-
F550-263-01- FOUNDATION FOR FCU FAN COIL
8 263-01- Living Quarters 1 241.0 Kg
FCU-L8Q1 UNIT EL.41480
01 R1
F550- F550-263-03- FOUNDATION(ITEM NO-
Main Control 353.18
9 263-03- F1-13~17/21- 13,14,15,16,17,21) (PARTIAL PLAN 1
Room Kg
01 R1 L8Q1 VIEW @ EL.41480 ABL)
F550- FOUNDATION(ITEM NO-2,3,4,5,6,7)
Main Control F550-263-03- 452.51
10 263-03- (PARTIAL PLAN VIEW @ EL.41480 1
Room F1-2~7-L8Q1 Kg
01 R1 ABL)
F550- F550-263-03- FOUNDATION(ITEM NO-
Main Control 324.93
11 263-03- F1-32/8~12- 32,8,9,10,11,12) (PARTIAL PLAN 1
Room Kg
01 R1 L8Q1 VIEW @ EL.41480 ABL)
F550- FOUNDATION(ITEM NO-4-1)
Main Control F550-263-03-
12 263-03- (PARTIAL PLAN VIEW @ EL.41480 1 156.0 Kg
Room F4-1-L8Q1
01 R1 ABL)
F550- FOUNDATION(ITEM NO-4-14)
Main Control F550-263-03-
13 263-03- (PARTIAL PLAN VIEW @ EL.41480 1 100.5 Kg
Room F4-14-L8Q1
01 R1 ABL)

32
JURNAL JALASENA Vol. 1 No. 1 Agustus 2019
S500-
S5-522-07-
14 522-07- Living Quarters FALSE FLOOR SUPPORT LQ08 1 24.0 Kg
L8Q1-PL100
01 R1
S500-
S5-522-07-
15 522-07- Living Quarters FALSE FLOOR SUPPORT LQ08 1 9.0 Kg
L8Q1-PL101
01 R1

4.3. Penyajian Gambar Pemasangan

Gambar 3.5 Pemasangan Outfitting (Troley Beam & Liffting Pad Eye) Pada Tahapan Kapal Saat Masih Proses Assembly

Gambar 3.6 Pemasangan Outfitting (internal Stairway) Pada Tahapan Kapal Saat Erection After Assembly

33
JURNAL JALASENA Vol. 1 No. 1 Agustus 2019
4. KESIMPULAN Program Studi Teknik Perkapalan Fakultas
Teknik, UNDIP : Semarang
Dari Hasil Pembahasan Yang Telah Di
Rindo, Good, 2011, Teknik Produksi Kapal,
Uraikan Pada Bab Sebelumnya Dapat Diambil
Buku Ajar, Jurusan Teknik Perkapalan
Beberapa Kesimpulan Sebagai Berikut :
UNDIP: Sema
Bahwa proses yang paling cepat untuk
pemasangan Outfiting Sesuai Pembahasan
diperoleh Pada Pemasangan Saat Kapal Masih
dalam Proses Block’s Assembly atau ketika
block-block kapal sudah terbentuk sempurna
walaupun belum lulus pemeriksaan dari
Classification society maupun pemilik kapal.
Namun Ada Beberapa Bagian Yang
Membutuhkan Perhatian Khusus, terutama Jika
Material Outfitting Tidak Bisa Di Pasang Jika
Masih Pada Tahapan Proses Assembly karena
alas an tertentu. Namun secara prosentase,
perbandinganya tidak terlalu besar.

DAFTAR PUSTAKA

Analisa Perhitungan Waktu dan Biaya Pada


Pembangungan Hull Outfitting LCU 300
DWT Rizka W Kusuma, Imam Rochani,
Mas Murtedjo Jurusan Teknik Kelautan,
Fakultas Teknologi Kelautan, Institut
Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Chirillo,L.D., 1983, Integrated Hull Outfitting
and Painting, NSRP, Maritime
Administration in cooperation with Todd
Facific Shipyard Corp, USA.
Deddy Chrismianto, Jatmiko Sukanto, 2008,
Kajian Teknis Penggunaan Metode Full
Outfitting Block System pada
Pembangunan Kapal Box Shape Block
Carrier (BSBC) m 229/230 Kapasitas
50.000 DWT di PT. Pal Indonesia, Jurnal,

34

Anda mungkin juga menyukai