Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN KEGIATAN

SCREENING FRAMBUSIA

PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Indonesia masih mempunyai penyakit – penyakit kuno salah satunya adalah penyakit
frambusia yang muncul sejak sebelum masehi. Namun demikian, saat ini pravelensi
frambusia diIndonesia mulai menurun. Untuk itu, Khususnya Kabupaten Pulau
Morotai akan mengikuti penilaian untuk sertifikasi eradikasi frambusia atau zero
case frambusia.

Eradikasi Frambusia merupakan upaya pembasmian berkelanjutan untuk


menghilangkan frambusia secara permanen sehingga tidak menjadi masalah
kesehatan secara Nasional.

Frambusia adalah penyakit kulit menular yang kambuh menahun., yang paling sering
mengenai kulit, tulang dan sendi. Penyebab penyakit frambusia yaitu kuman
Treponema Pertenue, yang dimana kulit mengalami infeksi akibat bakteri tersebut.
Penyakit frambusia tumbuh dan berkembang di daerah yang tropis, panas, dan hujan.
Selain itu kebersihan lingkungan merupakan faktor penting pada penyakit ini.
Penyakit frambusia ini tidak dapat menembus kulit,tetapi masuk melalui luka lecet,
goresan, atau luka infeksi kulit lain.

Kabupaten Pulau Morotai merupakan salah satu kabupaten di Maluku Utara, yang
telah bebas penularan frambusia. Menuju Penilaian Sertifikasi Eradikasi Frambusia,
pengelola program kusta dan frambusia puskesmas bersama bidang P2P Kabupaten
melakukan screening di sekolah- sekolah. Screening dilakukan pada anak sekolah
umur kurang dari 15 tahun. Kegiatan ini tetap dilaksanakan meskipun kasusnya zero
karena untuk membuktikan bahwa Kabupaten Pulau Morotai, khususnya di wilayah
kerja Puskesmas Morodadi benar tidak ada penularan frambusia. Serta Pelaksanaan
promosi kesehatan tentang frambusia kepada masyarakat juga telah dilakukan.
Tujuan utamanya adalah untuk mempertahankan Kabupaten Pulau Morotai tetap zero
kasus frambusia, yang akhirnya akan mendapatkan sertifikat Kabupaten Pulau
Morotai bebas Frambusia.

2. TUJUAN KEGIATAN
1. Membuktikan bahwa Kabupaten Pulau Morotai, khususnya di wilayah kerja
Puskesmas Morodadi benar tidak ada penularan frambusia
2. Mempertahankan Kabupaten Pulau Morotai tetap zero kasus frambusia

3. . PELAKSANAAN
Pemeriksaanscreening pada anak sekolah / anak umur < 15 Tahun yang mempunyai
koreng atau gejala klinis Frambusia. Pemeriksaa screenig dengan menggunakan
RDT Syphilis.

4. PELAKSANA KEGIATAN
Penanggungjawab program kusta&Frambusia Puskesmas Morodadi.

5. TEMPAT DAN WAKTU KEGIATAN


No Kegiatan Jan Feb Mar
1 Screening Desa Dehegila
Frambusia SDNUnggulan 2
Pulau Morotai

6. SASARAN
Anak sekolah/ Anak umur < 15 Tahun yang mempunyai koreng atau gejala klinis
Frambusia.
7. PEMBIAYAAN
Kegiataninidibiayaioleh DAK non fisik BOK PUSKESMAS MORODADI
untukkesehatanKabupatenPulauMorotaiTahun 2022

8. HASIL KEGIATAN
A. Pencatatan
Pencatatanhasilpelaksanaankegiatanlangsungditulispadalembarhasilkegiatanscree
ning.
MelakukanScreening pada Anak sekolah/ Anak umur < 15 Tahun yang
mempunyai koreng atau gejala klinis Frambusia.

N Umu
Nama Pasien JK Gejala Diagnosis Obat
o r
Gentamicin
Gatal Kemerahan, Zalp,
1 Habib Nasir L 15 Dermatitis
Bengkak di lengan Cetrizin,
Dexa
Gatal di
Kartini
2 P 40 Selangkangan, Tinea Cruris Ketokenazole
Palawange
merah, dan keras
Gatal di telapak
3 Faril Limau L 14 tangan & kaki, Scabies Salep 2-4
bintik bernanah
Gatal di seluruh
4 Rusdi Limau L 38 Dermatitis Dexa, CTM
tubuh
Gatal di telapak Dexa, CTM.
Handayani
5 P 36 tangan dan kaki, Dermatitis Hidrokortiso
Tutubira
bintil2 koreng n
Salep 2-4
Lamnur
6 P 37 Gatal di Jari Kaki Tinea Pedis
Ecuku
Desa Dehegila
Jenis Kelamain (L/P)
RDT

Koreng (Y/T)

Periksa (Y/T)
Umur
No Nama Murid Diagnosis Jenis Obat

Hasil
1 2 3 4 6 11 12 15 16
Salep 2-4
Fahria Ecuku 8 P Y Y NR Scabies
1
Tinea
Fini Merek 7 P Y T - Ketokenazole
2 Capitis
Cetrizin,
Feni Merek 7 P Y T - Dermatitis Hidrokortison
3
Gentamicin
Kartika 13 P Y Y NR Dermatitis
4
Hidrocortison
Risman Kolorai 7 L Y T - Dermatitis
5
Ketokenazole
Rani Merek 10 P Y T - Tinea
6
Salep 2-4
Bayu 12 L Y T - Scabies
7
SDN UNGGULAN 2 PULAU MOROTAI

B. Pelaporan
Pelaporanhasilpelaksanaankegiatandilaporkan melalui online dan offline. Online
di di https://s.id/laporframbusia dan offline ke dinkes Kabupaten.

9. MASALAH YANG DIHADAPI


1. Tidak ada masalah karena tidak ditemukannnya kasus frambusia di wilayah kerja
Puskesmas Morodadi
PENUTUP
1. KESIMPULAN

Indonesia masih mempunyai penyakit kuno salah satunya adalah penyakit frambusia
Namun demikian, saat ini pravelensi frambusia diIndonesia mulai menurun. Untuk
itu, Khususnya Kabupaten Pulau Morotai akan mengikuti penilaian untuk sertifikasi
eradikasi frambusia atau zero case frambusia.
Kabupaten Pulau Morotai merupakan salah satu kabupaten di Maluku Utara, yang
telah bebas penularan frambusia. Kegiatan Screening pada anak sekolah dan
sosilisasi frambusia pada masyarakat tetap dilakukan meskipun kasusnya zero karena
untuk membuktikan bahwa Kabupaten Pulau Morotai, khususnya di wilayah kerja
Puskesmas Morodadi benar tidak ada penularan frambusia. Tujuan utamanya adalah
untuk mempertahankan Kabupaten Pulau Morotai tetap zero kasus frambusia, yang
akhirnya nanti akan mendapatkan sertifikat Kabupaten Pulau Morotai bebas
Frambusia.

2. SARAN
Meskipun di Kabupaten Pulau Morotai zero kasus frambusia, diharapkan Dinkes
Kabupaten Pulau Morotai terutama Bidang P2P bersama dengan Pemegang Program
Kusta dan Frambusia di Masing – masing Puskesmas tetap Kontinue melaksakan
screening Frambusia dan dilaporkan serta dicatat di pemegang program Surveilens.

Mengetahui, MorotaiSelatan, 31 Maret2022


KepalaPuskesmas PJ.Frambusias

Mashuri, SKM WidyaAnggitaWardhani, AMK


NIP.19830819 201001 1 012 NIP. 19910509 201903 2 021

Anda mungkin juga menyukai