Anda di halaman 1dari 20

Bahan Kompilasi Pertemuan-4

Beberap Jenis Penelitian pada Bidang Teknologi


Informasi

Orientasi Penelitian Di Bidang IT


1) PENELITIAN BERORIENTASI PRODUK (Software/Hardware/Konsep)
Pengembangan Software dalam berbagai bentuk (Sistem Informasi, Sistem Cerdas, Sistem
Kontrol, dan lainnya).
Contoh Tema/Judul Penelitian:
- Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Penjualan Berbasis WEB
- Desain Tata Kelola Sistem Informasi Kampus menggunakan Kerangka COBIT
- (Pengembangan) Sistem Informasi Penjualan Berbasis WEB
- Aplikasi Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit TBC
- Prototype Robot Pemadam Api Berbasis Microcontroler ATMEGA
- Prototype Buka Tutup Pintu Otomatis Menggunakan Arduino Dengan Sensor Cahaya

2) PENELITIAN BERORIENTASI NON PRODUK (NON SOSIAL)


Uji Penerapan/Akurasi Model/Algoritma/Metode Komputasi (Soft Computing/Data Mining/
Penunjang Keputusan, dll)
Contoh Judul/Tema Penelitian:
- Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Karyawan Berprestasi menggunakan Metode
AHP
- Prediksi/Perencanaan Stok Penjualan menggunakan Algoritma Newral Network
- Diagnosa Penyakit Pada Gigi menggunakan Algoritma DFS

3) PENELITIAN BERORIENTASI NON PRODUK (SOSIAL)


Penelitian-penelitian bidang ITpada Rana Sosial/Kemasyarakatan:
Contoh Judul/Tema Penelitian
- Analisis dampak penggunaan Teknologi Informasi dalam Pembelajaran di Sekolah
Dasar
- Pengaruh penggunaan Media Sosial Dalam meningkatkan kekerabatan Warga Komplek
Perumahan Mandiri

Bagaimana Jika Terdapat Judul Sebagai Berikut? Termasuk dalam Orientasi apa Judul Tersebut?
Contoh Judul/Tema Penelitian IT pada Bidang Soaial:
- Aplikasi Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Kerusakan Pada Mesin Mobil menggunakan
Algoritma Forward Chaining
- Aplikasi Peta Petunjuk Jalan di Perkotaan Berbasis Android dengan Menggunakan
Algoritma Jikstra

1
1. Pada Umumnya (tidak selalu) Jenis Desain Penelitian di bidang Teknologi Informasi
adalah:
a. Penelitian Research & Development (R & D)
b. Penelitian Eksploratif
c. Penelitian Deskriptif
d. Penelitian Eksperimen
e. Penelitian Campuran (Perpaduan antara dua atau lebih Jenis penelitian yang
disebutkan di atas)

2. Defenisi dan Penjelasan Umum Beberapa Jenis Penelitian di bidang Teknologi


Informasi.

A) Penelitian R & D

Defenisi: Mengembangkan/menghasilkan produk tertentu, dan menguji /memvalidasi


Efektivitas Produk tersebut.
Defenisi Efektivitas (dapat mencapai tujuan) mesti jelas dan
terukur : Misalnya:
- Telah mencapai Suatu Standar Tertentu yang Ditetapkan pada awal penelitian.
Contoh:
Menurut Standar/Aturan, Waktu Tunggu Mahasiswa dalam memperoleh
KHS adalah paling lambat 1 hari setelah UAS
Kondisi real di lapangan saat ini adalah Waktu Tunggu Mahasiswa
dalam memperoleh KHS yang dibuat secara manual adalah 2 hari setelah
UAS.
Setelah Menggunakan Software Aplikasi , KHS dapat dikeluarkan hanya
dalam waktu <= 1 hari
Maka, Software Aplikasi tersebut dapat dikatakan Efektif dalam
membantu mengelola data Nilai dan Mencetak KHS

Contoh lain:
(misal Rumusan Masalah: “Bagaimana membuat robot yang dapat
menemukan sumber api dalam ruangan tertentu, dan memadamkannya?”).
Setelah dilakukan penelitian pembuatan Robot dan diujicoba, Robot
tersebut mampu menemukan sumber api yang diletakkan dalam sebuah
ruangan tertentu dan memadamkannya, sesuai dengan rumusan
masalah yang ditetapkan pada awal penelitian

2
- Telah dapat Menyelesaikan Suatu Permasalahan dan Tujuan yang di Identifikasi
pada Awal Penelitian (penelitian Pendahuluan), misalnya:
Terdapat Permasalahan: Data mudah Rusak, dan perlu waktu lama (lebih
dari 30 menit) dalam menampilkan kembali data/informasi tertentu yang
diperlukan
Tujuan: MembangunProgram APlikasi untuk menyimpan data secara aman
dan cepat untuk ditampilkan kembali
Setelah menerapkan Program Aplikasi, Aplikasi tersebut Dapat Menyimpan
data secara aman dalam database sehingga tidak mudah rusak, dan dapat
menampilkan data/informasi tertentu dalam waktu singkat (misal: hanya
kurang dari 1 menit untuk mencari data tertentu).
Maka, aplikasi yang dibangun tersebut dapat dinyatakan EFEKTIF

- Telah dapat memenuhi kebutuhan Yang Telah diidentifikasi pada tahap awal
penelitian (Penelitian pendahuluan / analisis Kebutuhan). Misalnya:
Berdasarkan hasil kajian penelitian pendahuluan telah diidentifikasi
kebutuhan fungsional sebuah Aplikasi Sistem Informasi Akademik Berbasis
Web berupa:
1) Sistem dapat digunakan oleh mahasiswa untuk memprogramkan mata
kuliah, walaupun mahasiswa tidak sedang berada di lingkungan kampus
2) Sistem dapat digunakan oleh Dosen untuk menginput Nilai Ujian,
walaupun dosen tidak sedang berada di lingkungan Kampus
3) Nilai mata kuliah hanya dapat diedit oleh Dosen Mata Kuliah

Setelah Apalikasi Dikembangkan, selanjutnya aplikasi diujicoba/digunakan,


dan ke 3 kebutuhan fungsionalitas tersebut telah dapat dilakukan oleh Sistem.
Dengan demikian, maka sistem yang dikembangkan tersebut dapat dikatakan
telah EFEKTIF

Pengujian atau Validasi Efektivitas Suatu Produk Tertentu (misal: Software, Produk
Berbasis Microcontroller, dll) dilakukan oleh:
- Expert (Tenaga Ahli pada bidangnya)
- User (uji user pada lingkungan yang menyerupai Kondisi Sebenarnya)
- Peneliti (melalui Uji Fungsionalitas Sistem / Uji BlackBox)

Misalnya:
Produk Software : Divalidasi oleh Ahli Pengembangan Software Pengguna Software
(User), atau Pengembang Software

B) Penelitian Eksploratif

Defenisi: penelitian yang dilaksanakan untuk menggali data dan informasi tentang
sesuatu (isu-isu) yang baru, yang ditujukan untuk kepentingan pendalaman suatu penelitian
lanjutan.

3
Peneliti biasanya menggunakan penelitian eksplorasi ini untuk mendapatkan pengetahuan
atau informasi awal yang cukup, untuk selanjutnya digunakan untuk penyusunan desain dan
pelaksanaan kajian lanjutan yang lebih sistematis.

Definisi lainya: suatu jenis penelitian yang memiliki tujuan untuk melakukan eksplorasi
atau memperdalam pengetahuan ataupun mencari ide-ide baru mengenai suatu hal tertentu,
guna merumuskan permasalahan dengan secara lebih terperinci ataupun mengembangkan
hipotesis (dugaan sementara) dan bukanlah untuk menguji kebenaran hipotesis. Penelitian
eksploratif ini sifatnya lebih fleksibel, dan cenderung tidak terstruktur.
Penelitian eksploratif memberikan gambaran dasar mengenai topik bahasan,
menggeneralisasi gagasan dan mengembangkan teori yang bersifat tentatif. Analisis data
primernya biasanya lebih bersifat kualitatif.
Cara Melakukan Penelitian Eksploratif:
1) Melakukan Kajian Literatur yang disesuaikan dengan Topik yang diteliti
2) Melakukan ekplorasi penuh terhadap suatu topik dapat dilakukan dengan
melakukan wawancara mendalam terhadap pihak pihak yang sudah berpengalaman dan
berpengetahuan luas di bidang bidang teori yang sedang diteliti. Dengan melakukan
wawancara mendalam ini, peneliti bisa mendapatkan informasi yang mendetail,
walaupun hanya berasal dari satu ahli atau lebih saja.
3) Menggunakan metode kelompok terfokus (FGD/Focus Discussion Group). Dengan
metode ini anggota yang telah masuk dalam grup discussion ini akan menyamakan
tujuan dan beberapa topik menarik yang akan dibicarakan. Anggota yang berada dalam
grup ini, tidak harus orang orang yang sudah benar benar ahli dibidangnya, melainkan
dapat juga orang orang yang bersedia untuk belajar dan berkembang bersama sama.
4) Dengan Analisis Kasus, peneliti akan melakukan pengamatan atau penganalisisan
terhadap beberapa permasalahan yang telah diambilnya. Permasalahan tersebut
nantinya akan dikaji lebih lanjut untuk mendapatkan informasi mendetail, seperti:
permasalahan, penyebabnya, akibatnya, solusinya dan lain sebagainya.

Contoh (pada bidang Sosial):


1) Penelitian untuk megetahui Sistem tukar menukar barang yang terjadi di kalangan suku
pedalaman yang tinggal di tengah hutan Jambi, Sumatera.
2) Penelitian Eksploratif terhadap Perilaku Social Distancing di Kalangan pengemudi
Ojek Online terkait dengan upaya Pencegahan Covid 19 (Studi Kasus: Kota Banjarbaru)
4
3) Pendekatan Eksploratif tentang Upaya Meningkatkan kemampuan Serap Siswa SMA
Negeri 1 Banjarbaru terhadap Mata Pelajaran Fisika
4) Penelitian eksploratif mengenai penyebab terjadinya putus sekolah di Kota
Banjarmasin.
5) Penelitian eksploratif mengenai Pola Makan anak kos di wilayah Kota Banjarbaru

Contoh (pada bidang IT):


1) Analisis dan Perancangan Sistem Informasi tertentu (Tidak sampai pada Membangun
Aplikasinya, serta tidak Menguji Efektivitas Aplikasi Tersebut)
2) Desain Tata Kelola Sistem Informasi pada Kantor Kelurahan

Fokus penelitian hanya menganalisis Permasalahan, mengeksplorasi kebutuhan


pengguna, serta membangun model/rancangan sistem tanpa dilakukannya validasi akhir
sistem

C) Penelitian Deskriptif

Penelitian deskriptif ialah suatu penelitian yang berusaha menjawab permasalahan yang ada
berdasarkan data-data. Proses analisis dalam penelitian deskriptif yaitu, menyajikan,
menganalisis, dan menginterpretasikan.

Pandangan lain menyatakan: Penelitian deskriptif adalah karakteristik penelitian yang dapat
mengungkapkan atau membedah berbagai fenomena alam dan sosial dalam masyarakat secara
spesifik.

Tujuan Penelitian Deskriptif

1. Mendeskripsikan
Maksudnya adalah penelitian deskriptif pada tahap awal yaitu mendeskripsikan temuan -
temuan penelitian berdasarkan data-data yang dianalisis.

2. Menjelaskan
Maksudnya adalah penelitian deskriptif akan menjelaskan hasil deskripsi penelitian yang telah
ditemukan berdasarkan data-data tersebut.

3. Memvalidasi
Maksudnya adalah penelitian deskriptif pada tahapan terakhir setelah mendeskripsikan dan
menjelaskan temuan, maka kemudian tugas penelitian deskriptif adalah memvalidasi
kebenaran dan keakuratan hasil temuan tersebut dengan menggunakan suatu pendekatan/cara
tertentu.

5
Kriteria Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif memiliki kriteria-kriteria yang harus diperhatikan. Di bawah ini adalah
kriteria-kriteria penelitian deskriptif yang bisa dipelajari:

1. Tujuan spesifik
Tujuan dalam penelitian deskriptif haruslah spesifik, fokus, dan tidak melebar pada bidang
lain.

2. Data berdasarkan fakta


Data-data yang digunakan dalam penelitian deskriptif merupakan fakta-fakta yang ditemukan
yaitu berupa fenomena, peristiwa, berdasarkan kejadian di masyarakat atau lingkungan
sekitar.

3. Waktu dan tempat jelas


Perincian waktu dan tempat yang digunakan harus jelas dan rinci, supaya penelitian tersebut
berlangsung dengan sempurna dan proses analisis dapat secara sistematis atau urut.

4. Hasil penelitian detail


Hasil penelitian sangat memperhatikan proses analisis, waktu dan tempat yang sistematis,
sehingga hasil yang didapatkan detail dan jelas.

Selain kriteria di atas, ada kriteria khusus dalam metode penelitian deskriptif. Kriteria khusus
bisa dipelajari di bawah ini.

• Prinsip-prinsip atau data yang digunakan, dinyatakan dalam nilai


• Sifat penelitian adalah tidak ada kontrol terhadap variabel, dan peneliti tidak
mengadakan pengaturan atau manipulasi terhadap variabel (seperti yang terdapat pada
penelitian eksperimen).

Ciri Penelitian Deskriptif


Penelitian deskriptif memiliki ciri-ciri yang khusus. Ciri-ciri tersebut membedakan penelitian
deskriptif dengan penelitian lainnya. Ciri-ciri penelitian deskriptif adalah sebagai berikut.

• Jika berbentuk penelitian kuantitatif, penelitian deskriptif mempunyai tujuan untuk


mendeskripsikan atau menjelaskan variabel subjek studi, yaitu jenis kelamin, usia,
pekerjaan, pendidikan, status ekonomi, dan sebagainya, yang disesuaikan dengan
tujuan penelitian.
• Tidak perlu adanya kelompok kontrol sebagai pembanding (seperti yang terdapat pada
penelitian eksperimen), karena tujuan penelitian deskriptif adalah menggambarkan
atau menjelaskan tentang hal-hal yang berkaitan dengan fenomena dan peristiwa
tertentu.
• Pada pengumpulan data dilakukan selama satu tahap atau periode dalam penelitian.

6
• Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan pendekatan cross sectional, yaitu
berupa survei.
• Wilayah yang dapat digunakan sebagai objek penelitian adalah terbatas, yaitu berupa
desa, kelurahan, kecamatan, kabupaten dan sebagainya.
• Hasil penelitian disajikan berdasarkan data-data yang ditemukan, dan dianalisis secara
mendalam.
• menggambarkan suatu kondisi, peristiwa, atau fenomena dengan spesifik dan urut.
• Pada penyajian data hasil penelitian bisa berupa dalam bentuk grafik, tabel silang, dan
distribusi frekuensi.
• Terdapat perhitungan tertentu, misalnya berupa proporsi, rata-rata, persentase,
simpangan baku, rasio, dan bentuk perhitungan lainnya, yang disesuaikan dengan data
yang didapatkan.
• penelitian lebih fokus pada suatu hal dari awal sampai dengan akhir penelitian.
• Berkaitan dengan suatu kondisi, objek, atau suatu peristiwa pada masa sekarang.
• Hasil penelitian tidak dapat digunakan untuk menarik simpulan secara luas, namun
mungkin hanya menghasilkan hipotesis (dugaan sementara), yang masih perlu
pembuktian lebih lanjut.

PendekatanYang Biasa digunakan dalam Penelitian Deskriptif

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian cukup banyak. Di bawah ini adalah beberapa
metode yang biasa atau umum digunakan pada penelitian-penelitian.

1. Pendekatan Studi Kasus (Case Study)


Studi kasus adalah metode yang berfokus pada suatu objek untuk mempelajari kasus tertentu
yang berkaitan. Tujuannya adalah supaya dapat memberi gambaran atau deskripsi yang rinci
mengenai sifat, karakter, latar belakang, dari suatu kasus, kemudian dikaitkan dengan hal -hal
yang umum. Subjek pada penelitian ini bisa berupa individu, kelompok, lembaga, dan
masyarakat.

2. Pendekatan Deskriptif Kesinambungan


Pendekatan deskriptif kesinambungan adalah metode yang dilakukan secara kontinyu atau
berkesinambungan dengan riset sebelumnya untuk mendapatkan hasil atau pengetahuan yang
menyeluruh mengenai suatu peristiwa atau fenomena.

3. Pendekatan Survei
Pendekatan survei merupakan metode yang mengumpulkan informasi dengan menggunakan
kuesioner, jajak pendapat, atau survei dalam pengumpulan datanya. Survei dapat dikatakan
baik ketika peneliti memilih pertanyaan yang baik pula, sehingga hasil yang didapatkan bisa
mencakup seluruh informasi mengenai suatu permasalahan.

4. Pendekatan Kepustakaan (Tinjauan Pustaka)


Pendekatan kepustakaan adalah penelitian yang meneliti mengenai suatu permasalahan lalu
mengaitkannya dengan tulisan-tulisan yang berkaitan dengan permasalahan tersebut.

7
5. Pendekatan Komparatif
Pendekatan komparatif ialah penelitian yang melakukan perbandingan suatu hal dengan hal
yang lain. Pada bidang sosial, tujuan penelitian komparatif adalah menganalisis faktor-faktor
penyebab terjadinya suatu peristiwa atau fenomena.

6. Pendekatan Tindakan (Action Research)


Pendekatan tindakan merupakan penelitian yang meneliti mengenai suatu tindakan yang
memiliki tujuan untuk memberikan solusi atau meningkatkan kemampuan, mutu, dan
sebagainya.

7. Pendekatan Analisis Pekerjaan dan Aktivitas (Job and Activity Analysis)


Penelitian dengan Pendekatan analisis pekerjaan dan aktivitas yaitu suatu metode yang
bertujuan untuk menjawab atau menemukan inovasi dalam bidang tertentu yang dibutuhkan
di masa mendatang.

Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki secara rinci mengenai pekerjaan atau aktivitas
manusia pada umumnya, sehingga hasil penelitian tersebut dapat digunakan sebagai pemberi
rekomendasi untuk keperluan manusia masa akan datang.

Jenis-jenis Metode dalam Penelitian Deskriptif

Ada beberapa jenis metode penelitian deskriptif. Di bawah ini adalah penjabarannya.

1. Metode Penelitian Deskriptif Kuantitatif


Metode deskriptif kuantitatif adalah suatu riset kuantitatif yang bentuk deskripsinya dengan
angka atau numerik (statistik). Maksudnya adalah penelitian tersebut berkaitan dengan
penjabaran dengan angka-angka statistik.

2. Metode Penelitian Deskriptif Kualitatif


Metode deskriptif kualitatif adalah suatu riset kualitatif yang bentuk deskripsinya
menggunakan fakta atau fenomena yang didapatkan dari data-data secara apa adanya.

3. Metode Penelitian Deskriptif Verifikatif


Metode deskriptif verifikatif adalah metode deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan
suatu permasalahan secara aktual, sistematik, dan akurat mengenai temuan fakta-fakta di
lapangan. Maksudnya adalah metode ini dapat membuktikan untuk menguji hipotesis hasil
penelitian deskriptif dengan perhitungan angka-angka atau statistik.

4. Metode Penelitian Deskriptif Korelasional


Metode deskriptif korelasional adalah suatu riset yang mempunyai tujuan untuk
mengumpulkan informasi-informasi mengenai status hubungan dari variabel-variabel yang
diuji. Maksudnya adalah menguji apakah ada gejala yang terjadi antarvariabel tersebut atau
tidak (bukan menguji keterkaitan antar variabel seperti pada penelitian eksperimen).
8
5. Metode Penelitian Deskriptif Analitik
Metode deskriptif analitik adalah metode yang berfungsi untuk mendapatkan data-data secara
mendalam. Maksudnya adalah data-data mana yang mengandung makna dan dapat
mempengaruhi substansi penelitian secara signifikan.

Contoh Penelitian Deskriptif

Pada Bidang Sosial:

1) Studi Kualitatif Deskriptif Perilaku Konsumen Rilisan Fisik Vynil di Yogyakarta


Penelitian Studi Kualitatif Deskriptif Perilaku Konsumen Rilisan Fisik Vynil di
Yogyakarta. Riset ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif karena mendeskripsikan hasil
risetenelitian fenomena atau peristiwa yang terjadi di masyarakat.
Riset di atas menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif untuk menganalisis data
primer maupun sekunder dengan cara mendeskripsikan, menjelaskan, dan memvalidasi
temuan-temuan riset (Sulistyono, 2015).

2) Studi Deskriptif Kualitatif Kuantitatif: Prokrastinasi pada Mahasiswa Fakultas


Psikologi Universitas Sanata Dharma

Penelitian Studi Deskriptif Kualitatif Kuantitatif: Prokrastinasi pada Mahasiswa Fakultas


Psikologi Universitas Sanata Dharma
Penelitian tersebut termasuk penelitian deskriptif kuantitatif karena mendeskripsikan hasil
riset dengan angka-angka atau statistik.
Riset di atas menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif untuk menganalisis
prokrastinasi mahasiswa. Data kuantitatif diperoleh melalui analisis skor pad jawaban subjek
(mahasiswa) pada skala prokrastinasi

3) Studi Deskriptif tentang Persepsi Siswa SMA terhadap Kinerja Polisi Lalu Lintas
dan Motivasi Siswa SMA menjadi Anggota Polisi di Kota Semarang

Penelitian Studi Deskriptif tentang Persepsi Siswa SMA terhadap Kinerja Polisi Lalu Lintas
dan Motivasi Siswa SMA menjadi Anggota Polisi di Kota Semarang. Penelitian tersebut
termasuk penelitian deskriptif kuantitatif karena mendeskripsikan hasil riset dengan angka -
angka atau statistik.
Riset di atas menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif untuk menganalisis
persepsi siswa SMA dan motivasi siswa SMA dengan menekankan pada analisis data-data
numerikal yang dioleh dengan metode statistika.

4) Pengaruh Citra Merk dan Persepsi Kualitas terhadap Keputusan Pembelian


Produk Mayoutfit Bandung melalui Instagram

Penelitian Pengaruh Citra Merk dan Persepsi Kualitas terhadap Keputusan Pembelian
Produk Mayoutfit Bandung melalui Instagram. Penelitian tersebut termasuk penelitian
deskriptif verifikatif karena menganalisis suatu permasalahan dengan cara mendalam.
9
Penelitian di atas menggunakan metode deskriptif verifikatif, yakni mendeskripsikan hasil
temuan penelitian berupa fenomena, kemudian menguji hipotesis penelitian tersebut dengan
perhitungan statistika. Deskriptif verifikatif digunakan karena dapat menyelidiki fenomena
atau kunci permasalahan secara mendalam.

Pada Bidang Teknologi Informasi:

Metode Penelitian Deskriptif pada bidang Teknologi Informasi (Ilmu Komputer) biasanya
ditemukan pada penelitian-penelitian yang berkaitan dengan Metode-metode Komputasi (Soft
Computing), yaitu menguji kinerja (menerapkan) sebuah metode komputasi pada suatu kasus
tertentu dan mengetahui atau memverifikasi tingkat akurasi kinerja metode komputasi tersebut.
Hasil penerapan metode tersebut serta akurasi kinerjanya selanjutnya dideskripsikan.

Contoh:
Tema/Judul Penelitian: Penerapan Algoritma Data Mining Asosiasi “Apriori” dalam
menentukan Keterkaitan barang untuk penentuan tata letak Barang yang dijual pada
Supermarket

Pada penelitian tersebut diuji coba penggunaan Algoritma Apriori untuk menganalisis
keterkaitan barang -barang tertentu yang sering dibeli secara bersamaan oleh pelanggan.
Misalnya dari hasil analisis Apriori, ditemuka bahwa seseorang yang membeli teh biasanya juga
membeli Gula. Demikian juga jika berbelanja Sabun, maka biasanya juga berbelanja pelembut
pakaian.
Berdasarkan temuan tersebut, lalu dideskripsikan sebagai berikut:
- Jika belanja Teh, maka seseorang juga cenderung berbenja Gula. Dengan demikian, Teh
mesti diletakkan berdekatan dengan Gula dalam sebuah Supermarket untuk mempermudah
pelanggan mencari kebutuhan belanja mereka
- Demikian juga, jika berbelanja Sabun Cuci, maka seseorang juga cenderung untuk
berbelanja pelembut pakaian. Dengan demikian maka Sabun Cuci mesti diletakkan
berdekatan dengan Pelembut Pakaian, dalam sebuah Supermarket untuk mempermudah
pelanggan mencari kebutuhan belanja mereka.
Langkah selanjutnya dalah menguji/memverifikasi akurasi Kinerja Metode Asosiasi “Apriori”
tersebut dalam menentukan keterkaitan antar barang, misalnya dengan cara Mengonfirmasi
langsung kepada Pelanggan mengenai hasil Pemaketan Tata Letak Barang tersebut dalam
supermarket.

Perbedaan Utama Penelitian Eksploratif dengan Penelitian Deskriptif

Pada penelitian Eksploratif, sosok yang diteliti masih belum jelas. Pada penelitian deskriptif,
sosok sesuatuyang akan diteliti sudah jelas, namun sifat dan keadaannya yang belum diketahui
secara pasti sehingga perlu dipaparkan.
10
C) Penelitian Eksperimen

Defenisi: Melihat atau mengamati Pengaruh Perlakuan tertentu (misal: Penambahan/


Pengurangan/Setting/Perubahan tindakan lainnya) pada parameter input (variabel
pengontrol) terhadap Perubahan Parameter Output (variabel terkontrol)

11
Beberapa Ciri Riset Eksperimen:
1) Terdapat Dugaan Sementara (Hipotesis) yang dilandasi oleh Tinjauan Pustaka pada awal
penelitian.
Contoh Hipotesis:
- Penerapan Program Aplikasi Berbasis Web diduga dapat meningkatkan
Omset Penjualan pada Toko XYZ
- Pemasangan 2 Sensor RR pada robot Beroda diduga dapat Meningkatkan
Akurasi dan Kecepatan Robot dalam Menemukan dan Memadamkan Api di
dalam Ruangan Tertentu
- Penambahan Parameter D pada Metode K-Means (yang sebelumnya
telah Menggunakan Parameter A,B,C dalam Penentuan Jurusan di SMA),
diduga dapat meningkatkan Akurasi metode K-Means tersebut dalam
Menentukan Jurusan di SMA
2) Terdapat Uji Statistik (misal: uji beda dengan t-test) untuk melihat sejauh mana
perubahan hasil (output) setelah diberikan perlakukan tertentu pada parameter inputnya

D. Penelitian Campuran (Mix Method): Menggunakan lebih dari 1 Jenis


Penelitian pada sebuah kegiatan Penelitian.

12
Contoh-Contoh Kasus Penelitian bidang IT, dan Jenis Penelitian
yang Digunakan

A) Pembuatan/Pengembangan Software

Judul Penelitian : Pembuatan Website Penjualan Pakaian pada Toko XYZ

Jenis Penelitian : R&D

Tujuan Penelitian : Membangun Web Site yang dapat Digunakan untuk Promosi Barang
Dagang (Pakaian) dan Transaksi secara Online

Rumusan Masalah: Bagaimana membuat Web Site yang dapat digunakan oleh Toko XYZ
dalam mempromosikan Barang Dagangan dan bertransaksi secara
online

Keterangan:

Setelah Aplikasi Web dibangun:


- Dilakukan Uji Non Fungsional (Penilaian Produk Software) oleh Ahli
Pengembang Software (Tingkat Keandalan, Maintainabilitas, Usabilitas /User
Friendly, dan sebagainya)
- Dilakukan Uji Fungsional (Efektifitas produk) dan revisi/perbaikan produk
hingga terpenuhi syarat efektifitas, yaitu uji Kemanfaatan Software terhadap
kebutuhan User:
Jika Fungsi Software tersebut telah dapat digunakan untuk
Promosi dan Bertransaksi secara online (seperti pada Rumusan
Masalah), serta telah memenuhi semua fungsi-fungsi yang telah
diidentifikasi pada bagian Analisis Kebutuhan, maka Produk
Software tersebut dapat dinyatakan Efektif dan Penelitian R&D
dinyatakan BERAKHIR.

Catatan: Pengujian Fungsional Software dapat dilakukan melalui


Uji Langsung ke Pengguna di lapangan, atau dapat juga diuji
fungsionalitasnya melalui uji BlackBox

13
Penelitian R & D pada Judul Penelitian tersebut diatas dapat berubah menjadi
“Penelitian Campuran R&D dan Eksperimen”, jika:
- Ditambahkan “Hipotesis / Dugaan” pada awal Penelitian, misalnya
berbunyi: “Penerapan Web Site diduga dapat Meningkatkan Omset Penjualan
Pakaian pada TOKO XYZ”
- Dilakukan Ujicoba Penerapan Web pada Toko XYZ selama beberapa
waktu tertentu untuk melihat apakah Terbukti terjadi Peningkatan Omset
Penjualan setelah Menggunakan Web Site untuk Promosi dan Penjualan.
- Perubahan Omset Penjualan (sebelum dan sesudah menggunakan Web)
dianalisis perbedaannya menggunakan Uji Statistik (misal: Uji t / uji beda,
untuk melihat apakah terjadi perubahan yang signifikan. Setelah dilakukan
pengujian statistik, penelitian dinyatakan BERAKHIR.

14
B) Contoh Penerapan METODE/ALGORITMA KOMPUTASI

Judul Penelitian : Penerapan Metode K-Mean Cluster dalam Penentuan


Jurusan di SMA
Jenis Penelitian : Dapat berbentuk Penelitian Eksperimen atau Penelitian
Deskriptif

Berbentuk Penelitian Eksperimen, Jika:

1. Penelitian Tersebut di atas (Penerapan Metode K-Mean Cluster dalam


Penentuan Jurusan di SMA) sebelumnya TELAH PERNAH dilakukan oleh
orang lain, atau si Peneliti itu sendiri, namun hasilnya belum Maksimal.
Misalnya dengan spesifikasi dan hasil:
- Parameter yang digunakan untuk Menentukan jurusan pada saat itu adalah
parameter A, B, dan C
- Akurasi Hasil Penelitian tersebut pada saat itu hanya sebesar 75%

2. Penelitian tersebut DITELITI KEMBALI (Dengan Metode dan Objek yang


sama), dengan tujuan ingin meningkatkan Akurasi Metode K-Means Tersebut dalam
Menentukan Jurusan di SMA.

Langkah-langkahnya:
- Memodifikasi Variabel Penelitian:
Misal: Menambah Parameter D (digabungkan dengan parameter A, B dan C
yang telah ada Sebelumnya pada Penelitian Terdahulu), atau Memodifikasi
Algoritma K-Means
- Membuat Hipotesis : M i s a l n y a , “Penambahan Parameter D pada
Metode K-Means (yang sebelumnya telah Menggunakan
Parameter A,B,C dalam Penentuan Jurusan di SMA),
diduga dapat meningkatkan Akurasi metode K-Means
tersebut dalam Menentukan Jurusan di SMA”
- Menguji K-Means : K-Mean diuji dengan data (yang telah ditambah dengan
Parameter D, selanjutnya diamati Nilai Akurasinya
(meningkat atau Tidak)
- Uji Statistik : Perubahan Akurasi K-Means dalam Menentukan Jurusan
di SMA (Nilai Akurasi Sebelum dan Setelah ditambahkan
Parameter D) diuji dan dianalisa menggunakan uji t (Uji
beda) apakah perubahannya Signifikan atau Tidak
- Penelitian BERAKHIR.

15
Berbentuk Penelitian Deskriptif, Jika:

1. Penelitian Tersebut di atas (Penerapan Metode K-Mean Cluster dalam


Penentuan Jurusan di SMA) sebelumnya BELUM PERNAH dilakukan oleh orang
lain, atau si Peneliti itu sendiri.

2. Melaksanakan Penelitian Tersebut, misal dengan cara:


- Tujuan Penelitian : Melihat/mengetahui Akurasi K-Means dalam
Penentuan Jurusan di SMA dengan menggunakan
parameter A, B dan C
- Rumusan Masalah : Berapa besar Akurasi K-Menas dalam Penentuan
Jurusan di SMA dengan menggunakan Parameter
A,B,C Catatan:
Oleh Karena Akurasi K-Means dalam penentuan
jurusan di SMA baru akan diketahui (Belum pernah
diketahui sebelumnya), maka dilakukan Pencarian
atau pengkajian
- Pengujian K-Means : K-Mean diuji dengan data (menggunakan parameter
A, B, C), selanjutnya diamati/dilihat berapa Nilai
Akurasinya, dan dilakukan Interpretasi atau Deskripsi atas
hasil tersebut agar memiliki makna yag dapat dipahami
- Penelitian BERAKHIR.

16
C) PEMBUATAN SOFTWARE dengan Penerapan METODE KOMPUTASI di Dalam
Software Tersebut

Judul Penelitian : Aplikasi Penentuan Jurusan di SMA Menggunakan Metode


K-Mean Clustering

Jenis Penelitian : Dapat berbentuk Penelitian Eksperimen atau Penelitian


Deskriptif, atau Penelitian R & D, atau penelitian Campuran

Berbentuk Penelitian R & D, Jika:

o Fokus Penelitian/ Pengujian Penelitian hanya pada PENGUJIAN SOFTWARE


saja (Lihat bagian A: Pembuatan/Pengembangan Software)
o Metode K-Means hanya sebagai bagian (pemroses saja) dalam Software, dan
tidak menjadi fokus yang di telitian/diuji/diketahui Akurasinya dalam
Penelitian

Berbentuk Penelitian Eksperimen atau Deskriptif, Jika:

o Fokus Penelitian/Pengujian Penelitian hanya pada Pengujian AKURASI


K-MEANS saja (lihat bagian B: “Contoh Penerapan ALGORITMA KOMPUTASI”)
o Pembuatan Software hanya sebagai Tools untuk tempat Beroperasinya metode
K-Means, dan tidak menjadi fokus yang diteliti/diuji dalam Penelitian

Berbentuk Penelitian Campuran (Mix Method) Eksperimen /Deskriptif dan R&D, Jika:

- Fokus Penelitian/ Pengujian Penelitian pada Pengujian AKURASI K-MEANS


(lihat bagian B : “Contoh Penerapan ALGORITMA KOMPUTASI”
- Selain menguji Akurasi Metode K-Means, Software sebagai tempat Beroperasinya
metode K-Means Juga menjadi fokus yang diteliti/diuji dalam Penelitian (Lihat
bagian A: Pembuatan/Pengembangan Software)

17
D) MICROCONTROLLER (Pembuatan Robot atau Produk Sistem Kontrol Lainnya)

Judul Penelitian : Pembuatan Robot Pemadam Api Berkaki Roda (HANYA


PERUMPAMAAN SAJA)

Jenis Penelitian : Dapat berbentuk Penelitian R & D atau Eksperimen

Berbentuk Penelitian R & D, Jika:

Tujuan Penelitian : Membuat ROBOT berkaki Roda yang dapat menemukan sumber api
dalam sebuah ruangan, dan memadamkannya

Rumusan Masalah: Bagaimana model Robot berkaki roda yang dapat menemukan sumber
api di dalam sebuag ruangan, dan memadamkannya

Keterangan:

Setelah Robot selesai dibuat:


Dilakukan Uji Fungsional (Efektifitas produk/Robot) dan
revisi/perbaikan produk hingga terpenuhi syarat efektifitas:
Jika Robot tersebut telah dapat menemukan Sumber Api di dalam
sebuah ruangan dan dapat memadamkan api tersebut, maka Produk
berupa Robot Pemadam Api tersebut dapat dinyatakan Efektif,
selanjutnya Penelitian R&D dinyatakan BERAKHIR

Berbentuk Penelitian Eksperimen, Jika:

1) Penelitian Tersebut di atas (Pembuatan Robot Pemadam Api Berkaki Roda)


sebelumnya TELAH PERNAH diteliti oleh orang lain, atau si Peneliti itu sendiri.
Misalnya dengan spesifikasi dan hasil pada saat itu adalah:
- Robor dapat Menemukan Sumber Api dalam sebuah ruangan dan dapat
memadamkannya
- Menggunakan 1 buah sensor jenis XX
- Lama waktu yang dibutuhkan untuk Menemukan Sumber api di dalam ruangan
dan memadamkannya adalah > 10 Menit.

18
2. Penelitian tersebut DITELITI KEMBALI (Dengan Judul yang sama: Pembuatan
Robot Pemadam Api Berkaki Roda), dengan tujuan ingin meningkatkan Kecepatan
dan Akurasi Robot dalam menemukan sumber api dan memadamkannya.
Caranya:

- Memodifikasi
Variabel Penelitian : Misal: Menambah 1 buah sensor yang sama (jenis XX),
yang digabungkan dengan sensor yang ada sebelumnya
sehingga menjadi 2 buah sensor. Dapat juga misalnya
dengan memodifikasi Jenis Sensor, yang diduga dapat
meningkatkan kecepatan dan akurasi Robot dalam
menemukan dan memadamkan api…. Atau Konsep
Modif lainnya…

- Membuat Hipotesis : “Penggunaan 2 buah Sensor XX pada Robot Berkaki


Roda diduga dapat meningkat Akurasi dan kecepatan
nya dalam menemukan sumber api dan
memadamkannya”

- Pembuatan Robot : Robot dibuat/dimodifikasi dengan menanamkan 2 buah


Sensor XX , dan diuji apakah terjadi peningkatan
Akurasi dan kecepatannya dalam menemukan sumber
api dan memadamkannya

- Uji Statistik : Perubahan Akurasi dan Kecepatan Robot dalam


Menemukan sumber api dalam ruangan tertentu dan
memadamkannya (Akurasi dan kecepatan Sebelum dan
Setelah menggunakan 2 buah sensor XX) diuji dan
dianalisa menggunakan Uji beda (misal: uji t) apakah
perubahannya Signifikan atau Tidak

- Penelitian Eksperimen BERAKHIR

19
LATIHAN-3:

1) Baca dan dalami file “Artikel-1”.


- Jenis Penelitian apa yang digunakan dalam Penelitian Tersebut?
- Uraikan Alasan anda dari berbagai Aspek/sudut pandang (berdasarkan Ciri masing-
masing jenis penelitian bidang IT yang telah dibahas atau dipelajari sebelumnya).

2) - Cari/temukan sebuah Artikel Jurnal pada Bidang IT yang berJenis Penelitian “R & D”
atau “Eksploratif”.
- Artikel yang anda temukan tersebut diberi nama file “Artikel- 2”
- Selanjutnya uraikan Alasan anda dari berbagai Aspek (sudut pandang), mengapa
Artikel-2 tersebut anda sebut sebagai “Jenis Penelitian R & D”? (Penjelasan
diadasarkan pada ciri atau karakteristik masing-masing jenis penelitian bidang IT yang
telah dibahas atau dipelajari sebelumnya.

Jawaban anda akan dikumpulkan/diupload di Kantong Tugas pada E-Learning, pada Akhir Sesi
Pembelajaran melalui E-Learning (Pertemuan 4).

20

Anda mungkin juga menyukai