KHPHNDIDIRAN
SEKOLAH INOVATIF
SD MUHAMMADIYAH 1 TRENGGALEK
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
PENILAIAN KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN
A. Pendahuluan
penilaian tersebut beaperan sebagai umpan balik tentang berbagai hal seperti
kemampuan, pelatihan, kekurangan dan potensinya yang pada giliramya
bermanfaat untuk menentukan tuj uan, j alur, rencana dan pengembangan karir.
Bagi organisasi, hasil penilalan tersebut sangat penting arti dan peranarmya
dalam pengambilan keputusan tentang berbagai hal seperti identifikasi
kebutchan program pendidikan dan pelatihan, pengrekrutan, penyeleksian,
karena itu, menarik untuk dipaparkan dalam makalah ini beberapa hal yang
penilaian kinerja ini dilakukan secara sadar dan sistematis dalam rangka untuk
memperoleh hasil yang diinginkan.
pada para pekerja pada masa seleksi, penempatan, dan pengembangan. Tujuan
formatif berhubungan dengan kebijakan-kebijakan pada masa para pekeba
sedang bekeria dalam rangka untuk pengembangan personel. Tujuan sumatif
dari sistem penilaian adalah difokuskan pada kebijakan-kebijakan untuk
menempatkan tindakan-tindakan personel seperti kompensasi, masa jabatan,
pekerjaan? Apakah ia telah melakukan yang lebih balk? 3) apa potensi tenaga
pendidik dan kependidikan? dan sejauhmana ia dapat melangkah jika diberi
kesempatan?
dua kelompok, yaitu; faktor subjektif dan faktor objektif (How 1998).
OC)y.e4fjve /czcfors fokus pada kenyataan dan hasil -hasil yang dapat diukur
(adaptability).
Pada umunya, supervisor harus lebih keras/tegas terhadap faktor-
faktor objektif dan tegas terhadap faktor yang subjektif hanya ketika penilaian
didukung oleh bukti-bukti atau contoh pelanggaran yang nyata. Seorang
supervisor harus menyadari bahwa tingkat penilaian yang balk meliputi lebih
(How, 1998). Salah satu metode dalam mematikan konsistensi bagi supervisor
adalah membuat daftar mama-mama tenaga pendidik dan kependidikan pada
satu lajur/sisi dan faktor-faktor yang dinilai. Supervisor hanya harus
memperhatikan satu faktor pada satu waktu dan membuat perbandingan dari
dua orang pada saatlwaktu yang sama guna memastikan bahwa penilaian jujur
dan konsisten.
emosional nya dalam menilai pretasi tenaga pendidik dan kependidikan. Ira
menyebabkan evaluasi menjadi bias. Bz.czs adalah distorsi pengukuran yang
tidak akurat. Masalah kemungkinan bias terutama bila ukuran - ukuran yang
diguna.ken bersifat subyektif. Berbagai bias yang paling umum tebadi menurut
prestasi kerja tenaga pendidik dan kependidikan. Masalah ini paling mndah
terjadi bila para penilai harus mengevaluasi teman-teman mereka.
2. Kesalahan Kecendrungan Terpusat (7lfee Error a/ Ce#fra/ re#de„cj!/.
Banyak penilai yang tidak suka menilal para tenaga pendidik dan
kependidikan sebagai yang efektif atau tidak efektip, dan sangat baik atau
sangat jelek, sehingga penilaian prestasi kerja cenderung dibuat rata-rata. Pada
formulir penilaian, distorsi ini menyebabkan penilal menghindari penilaian
`ekstrim' tersebut, dan menempatkar. penilaian pada atau dekat dengan nilai-
nilai tengah.
3. Bias Terlalu Lunak dan Terlalu Keras ( 7lfec Lt7"i.e„ey aj2d Strj.cfl3ess
Biases).
Kesalahan terlalu lunak ( I,e#7.e#c)/ Bj.¢S/, disebabkan oleh
cenderung terlalu ketat dalam evaluasi mereka. Kedun kesalahan ini pada
umunya terjadi bila standar-standar prestasi tidak jelas.
4. Prasangka pribadi ( PersoJc¢/ Prc/.#dJ.ceJ.
Faktor-faktor yang membentuk prasangka pribadi terhadap seseorang
atau kelompok bisa mengubah penilaian. Sebagai contoh, seorang atasan pria
mungkin cenderung memberikan penilaian rendah terhadap tenaga pendidik
dan kependidikan wamta karena suatu hal. Sebab-sebab prasangka pribadi lain
bagi para penilai, umpan balik, dan pemilihan teknik-teknik peliilaiai prestasi
kerja secara tepat. Latihan-1atihan untuk para penilai mer]Lurut Has.doko (2000)
hendaknya mencakup tiga tahap. Per/czrmc7, berbagai bias atau kesalahan dan
6. Penyampaian Hasil
Apakah organisasi memiliki sistem penilaian kinerja formal bagi
tidak, disarankan kepada supervisor untuk melakukan penilaian. Jika tidak ada
sistem formal, supervisor dapat tetap melakukannya menijHut caranya sendiri
(informal) (How,1998).
Penilaian dapat dilakukan paling tidak dua kali dalam setahun.
Meskipun organisasi memiliki sistem penilaian tahunan, adalah merupakan
suatu kerja yang balk bagi supervisor untuk membuat penilaian informal lebih
dari biasanya.
Salah satu cara menyampaikan hasil dalam cara yang positif adalah
dengan menggunakan teknik `scz#cJwjcfe ' (penyisipan). Artinya, supervisor
penghargaan.
Supervisor yang gagal menunjukkan penghargaan ini beresiko tidak
termotivasinya tenaga pendidik dan kependidikan yang mungkin merasa
balwa kerja baiknya tidal` dihargai dan mungkin merubah sikapnya menjadi
Supervisor harus fokus pada apa yang telah diharapkan dan sedekat mama
tenaga pendidik dan kependidikan telah mencapai target tersebut.
c. Hargai apa yang patut dihargai
Supervisor harus memastikan bahwa dia melakukan apa yang telah dia
juga dapat melakukan penilaian secara informal. Hasil penilaian yang tidak
balk dapat dilakukan dengan teknik s'cz77c7wjcfe (penyisipan), dan hasil
pendidik dan kependidikan umpan balik tentang prestasi kerja di masa lalu
dan potensi mereka dilakukan wawancara penilaian, dengan kata kunci bahwa
supervisor harus memberikan kesempatan kepada tenaga pendidik dan
kependidikan untuk berbicara. Wawancara penilaian harus ditindaklanjuti
Bea;ch, Dale S. (1980). Personnel; The Management People at Work. Now York..
MCMillan Publishing Co Inc.
Company.
BPFE.
Aksara.
Aksara.
Wether, William 8 and Keith Davis. (1985). Perso7277e/ A4cr#c7ge"e#/ o#d f72j"cz72