Anda di halaman 1dari 3

Culturagram

11 Other Reflections and Thoughts 10 Legal Status 9 Time in Community


An exploratory strengths honouring assessment tool to explore cultural concepts of an immigrant and their
families.  Take a holistic view of the Penyesalan Dedeh atas  Different status within family Status hubungan Dedeh dengan  Parenting and attachment Dedeh tidak memiliki kelekatan dengan orang tuanya maupun
A Family Assessment tool that individualizes culturally diverse families. situation kesalahannya karena  Secrecy and social isolation majikan pertamanya tidak jelas disruptions anaknya sendiri. Dapat diasumsikan bahwa Dedeh tidak mampu
Provides a longitudinal understanding of immigrant families.  Recognise blind spots menelantarkan anak dan  Development of children if (memiliki anak tanpa  Different levels of acculturalisations berperan sebagai orang tua karena tidak mendapat contoh yang
Used to understand family in relation to their cultures especially when they are refugees or immigrants.  Encourage perasaan rindu pada kept isolated pernikahan) dan Dedeh adalah for different members and impact baik. Akibatnya, Dedeh melakukan kesalahan yang sama dengan
Recognises the important role of culture in understanding and working with families. connection and nenek yang telah imigran illegal, akibatnya sang  Reframing intergenerational orang tuanya, yaitu meninggalkan anaknya di panti asuhan
Can be used for assessment, intervention planning and evaluation. negotiation membesarkannya di anak pun tidak mendapatkan conflicts as intercultural issues untuk diurus oleh orang lain. Hal ini cenderung normal di
 Recognise cultural set Indonesia. Dapat akta kelahirannya yang sah. lingkungan masyarakat daerah, beberapa kalangan masyarakat
patterns of interaction diasumsikan bahwa Dedeh Psikologis anak Dedeh pun meyakini bahwa menyerahkan anak kepada pihak lain saat tidak
 Strengths Reflection
menyesal karena telah dapat terganggu di masa depan mampu secara finansial adalah hal yang wajar.
berbuat nekat pergi ke karena dia bias saja mengalami
luar negri krisis identitas.
8
1 Reason for Relocating Language spoken at home and in community
 Reconnections with homeland Dedeh berasal dari negara Indonesia (Cianjur) yang cenderung berkeyakinan  Differences between mother Dedeh tidak dapat berbicara Bahasa Arab dengan lancer
 Implications for family bahwa ketika mengalami masalah finansial, menjadi tenaga kerja di luar and children sehingga ini menyulitkan dia untuk mendapat pekerjaan baru.
 Isolation and need to connect negri adalah solusi yang tepat. Hal ini yang menjadi alasan untuk dedeh  Shifts in power structure due to Karena anak Dedeh lahir di Arab, besar kemungkinan sang anak
locally meninggalkan keluarganya di Indonesia dan pergi ke Arab. Selain untuk children picking up resident culture akan lebih lancar berbahasa Arab. Namun demikian, belum
 Role adjustments for brides dirinya sendiri, Dedeh juga merasa bertanggung jawab untuk membiayai more tentu di masa depan Dedeh akan bertemu dengan sang anak.
 Feel trapped due to citizenship neneknya karena kedua orang tuanya tidak membiayai. Hal ini dilakukan  Children as interpreter and
 Filial responsibilities to better Dedeh sebagai tanda baktinya kepada nenek. Dalam hal finansial, Dedeh cultural broker
native family merasa tidak berdaya, namun dia merasa sanggup untuk pergi bekerja dan  Leadership by children
 In what ways do they feel memantapkan diri pergi ke Arab. Dedeh merasa berdaya saat keluarga  Our careful use of language
empowered/disempowered in SG? tempatnya bekerja memperlakukannya dengan baik. Namun setelah terjadi
 Push and Pull Factors for coming to skandal, Dedeh menghadapi masalah yang berat. Statusnya sebagai imigran
SG. How these play a part in gelap dan keterampilan yang minim juga menjadi masalah bagi Dedeh hingga
current decisions or indecisions. menjadi stress dan tak berdaya.

2 Values about Family Structure, Power, Myths and Rules 7 Health Beliefs

Power & Hierarchy Dedeh dibesarkan di keluarga yang tidak ideal. Yang bertanggung jawab  Varying beliefs about health, Sebelum dilarikan ke rumah sakit dan dipertemukan dengan
Family, Couple Rules terhadap Dedeh adalah neneknya sehingga struktur keluarganya dapat disease and treatment KBRI, Dedeh tidak berani mencari pertolongan karena statusnya
Subsystems, Boundaries dikatakan tidak ideal.  Affects readiness to seek help sebagai imigran gelap. Hingga sampai kondisinya sangat parah,
Gender roles, generational  Loss of face in seeking help barulah pertolingan datang untuk Dedeh.
hierarchy  Denied access due to
Roles and immigration status
Negotiated/Understood  Forced to rely on emergency care
responsibility  Language at health care facilities as
Inflexibility in role adaptation barriers
Western (spousal subsystem  Some cultures may somatise
important) emotional distress hence denying
Eastern (parental subsystem the violence.
important)
Eastern (marital takes back seat)
Values about marriage and
parenting
3 4 Contact with Cultural and Religious Institutions, 6
Values about Education and Work Oppression, Discrimination, Bias & Racism 5 Holidays, Food and Clothing (Cooking) Impact of Trauma and Crisis Events
 Loss of status due to migration Dedeh tidak memiliki pendidikan yang cukup tinggi sehingga hanya bisa  Past experiences in native Dedeh mengalami  Understand the important Dedeh bertemu dengan KBRI  Impact of trauma and crisis Selama bekerja di took roti, Dedeh hampir 4 bulan tidak
 Experiences of school for country dates events and how they coped and
bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Dedeh tidak memiliki pengalaman penindasan di tempat ketika berada di rumah sakit. mendapatkan gaji, perlakuan majikannya sangat kasar,
children  Present experiences in SG kerja barunya dan tidak for them overcame
pekerjaan di bidang lain dan cenderung bekerja hanya untuk memenuhi Tidak disebutkan apakah Dedeh dan sering melakukan kekerasan fisik kepada Dedeh.
 Gender biased values on  Contact with cultural  Past experiences of trauma in
kebutuhan materi. mendapatkan gaji selama memiliki support system di Akibatnya, dedeh mengalami luka parah dan trauma.
education institutions and leaders homeland during transit
4 bulan. Tidak diketahui lingkungannya atau tidak. Ada perasaan menyesal dalam diri Dedeh karena telah
 Past work experiences and how this  Formal/Informal Support  Difficulties in child rearing and entry meninggalkan Indonesia dan menelantarkan anaknya di
apakah majikan Dedeh
has led to marriage, influenced Groups of CPS panti asuhan. Hal tersebut membuat Dedeh depresi.
yang baru melakukan
marriage and how it plays out  Holidays and special events  Shame brought about by external
tindakan rasisme atau
currently. may be associated with intrusion into child discipline
tidak.
alcohol
 To determine if there are
peaks at certain transition
periods
 To be mindful of their
preference when referring to
services with staff from same
culture or
opposite gender.
Special Consideration for Family Violence  Immigration status used as a mechanism of control and maintaining women in an abusive relationship.
 Due to financial, social support, language and cultural deficits, greater impact of and on FV.  Women may in some circumstances have better prospects for employment or increased resources which is perceived negatively by male partner.
 Research evidence points to higher propensity of FV occurrence for immigrant women c.f. native-born women.  Issue of FV and shame if known to small migrant community or back home.
 Types of violence for women are emotional, economic, sexual, use of coercion and threats involving children, using citizenshi p or residency privilege,  Knowledge of Rights, Laws for Protection and Services may be limited due to language as well as illiteracy.
intimidation, isolation.  Language is a resource for oppression and liberation.
 To examine nature of sexual relationships and use of power within its context.  Strong values of the husband’s leadership role may create need to protect his role and thus minimise FV
 The lesser the citizenship status the higher the risk.  Women working outside may be a source for suspicion and jealousy due to her contact with other mal

Soal studi kasus.


Dedeh Usia nya 21 tahun berasal dari salah satu desa di Cianjur. Karena tuntutan ekonomi, Dedeh berangkat ke Riyadh Arab Saudi sebagai TKW
Ilegal. Di sana Dedeh bekerja sebagai pembantu Ruman tangga pada keluarga muda yg baru memilliki anak 4 tahun. Saat bekerja disana majikan nya
memperlakukan Dedeh dengan baik. Sampai suatu ketika pada kesempatan2 tertentu majikan laki-laki Dedeh sering merayu nya. Dalam waktu kurang dari
satu bulan terjadi hubungan antara Dedeh dengan majikan nya tersebut sampai akhir nya Dedeh hamil. Semakin lama usia hamilan Deden mulai
bertambah. Untuk menjaga keretakan rumah tangga. Maka Dedeh diusir dari rumah. Karena merasa bertanggung jawab maka majikan laki2 Dedeh
memberikan sejumlah uang untuk keperluan lahiran dan kebutuhan sehari2.
Dedeh kemudian melahirkan bayi dari hubungannya tersebut. Karena uang yang diberikan kepada nya habis dan beban membesarkan Anak sendirian
pada akhirnya menjadi pertimbangan Dedeh untuk menyerahkan anaknya ke Panti Asuhan. Dedeh kemudian mencari pekerjaan. Tp karena pendidikan
Dedeh hanya sampai SMP dan keahlian Dedeh yang terbatas. Kemampuan bahasa Arab yang terbatas. Kemudian datang dengan status imigran ilegal
maka Dedeh bekerja di sebuah toko roti dgn tugas bagian pembuatan Roti. Selama bekerja ternyata Dedeh hampir 4 bulan saat masuk kerja tidak d bayar
gaji nya. Majikan nya sangat kasar. Pada suatu waktu Dedeh dilarikan ke rumah sakit karena badan nya penuh luka lebam akibat pukulan benda tumpul.
Bahkan lengannya mengalami luka bakar akibat pukulan benda panas.
Dedeh kemudian dipertemukan dengan KBRI. Selain luka fisik Ia mengalami depresi berat. Ia merindukan Nenek nya di kampung halaman. nenek nya
lah yang membesarkan nya sendirian selepas orang tua nya bercerai saat usia 2 tahun dan kedua nya tidak lg mengurus Dedeh. Ia juga merindukan
anaknya yang dititipkan ke panti asuhan. Ada perasaan berdosa karena telah menelantarkan anak kandung nya.

1. Reason for Relocating/Alasan


Dedeh berasal dari negara Indonesia (Cianjur) yang cenderung berkeyakinan bahwa ketika mengalami masalah finansial, menjadi tenaga kerja di
luar negri adalah solusi yang tepat. Hal ini yang menjadi alasan untuk dedeh meninggalkan keluarganya di Indonesia dan pergi ke Arab. Selain
untuk dirinya sendiri, Dedeh juga merasa bertanggung jawab untuk membiayai neneknya karena kedua orang tuanya tidak membiayai. Hal ini
dilakukan Dedeh sebagai tanda baktinya kepada nenek. Dalam hal finansial, Dedeh merasa tidak berdaya, namun dia merasa sanggup untuk pergi
bekerja dan memantapkan diri pergi ke Arab. Dedeh merasa berdaya saat keluarga tempatnya bekerja memperlakukannya dengan baik. Namun
setelah terjadi skandal, Dedeh menghadapi masalah yang berat. Statusnya sebagai imigran gelap dan keterampilan yang minim juga menjadi
masalah bagi Dedeh hingga menjadi stress dan tak berdaya.

2. Values about Family Structure, Power, Myths and Rules


Dedeh dibesarkan di keluarga yang tidak ideal. Yang bertanggung jawab terhadap Dedeh adalah neneknya sehingga struktur keluarganya dapat
dikatakan tidak ideal. Ketika memiliki anak dan tidak mampu membiayainya, Dedeh memilih untuk menyerahkan anaknya ke panti asuhan. Hal ini
senada dengan apa yang dilakukan oleh orang tuanya terhadap Dedeh, yaitu menelantarkan.

3. Values about Education and Work


Dedeh tidak memiliki pendidikan yang cukup tinggi sehingga hanya bisa bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Dedeh tidak memiliki
pengalaman pekerjaan di bidang lain dan cenderung bekerja hanya untuk memenuhi kebutuhan materi.
4. Oppression, Discrimination, Bias & Racism
Dedeh mengalami penindasan di tempat kerja barunya dan tidak mendapatkan gaji selama 4 bulan. Tidak diketahui apakah majikan Dedeh yang
baru melakukan tindakan rasisme atau tidak.

5. Contact with Cultural and Religious Institutions, Holidays, Food and Clothing (Cooking)
Dedeh bertemu dengan KBRI ketika berada di rumah sakit. Tidak disebutkan apakah Dedeh memiliki support system di lingkungannya atau tidak.

6. Impact of Trauma and Crisis Events


Selama bekerja di took roti, Dedeh hampir 4 bulan tidak mendapatkan gaji, perlakuan majikannya sangat kasar, dan sering melakukan kekerasan
fisik kepada Dedeh. Akibatnya, dedeh mengalami luka parah dan trauma. Ada perasaan menyesal dalam diri Dedeh karena telah meninggalkan
Indonesia dan menelantarkan anaknya di panti asuhan. Hal tersebut membuat Dedeh depresi.

7. Health Beliefs
Sebelum dilarikan ke rumah sakit dan dipertemukan dengan KBRI, Dedeh tidak berani mencari pertolongan karena statusnya sebagai imigran
gelap. Hingga sampai kondisinya sangat parah, barulah pertolingan datang untuk Dedeh.

8. Language spoken at home and in community


Dedeh tidak dapat berbicara Bahasa Arab dengan lancar sehingga ini menyulitkan dia untuk mendapat pekerjaan baru. Karena anak Dedeh lahir di
Arab, besar kemungkinan sang anak akan lebih lancar berbahasa Arab. Namun demikian, belum tentu di masa depan Dedeh akan bertemu
dengan sang anak.

9. Time in Community
Dedeh tidak memiliki kelekatan dengan orang tuanya maupun anaknya sendiri. Dapat diasumsikan bahwa Dedeh tidak mampu berperan sebagai
orang tua karena tidak mendapat contoh yang baik. Akibatnya, Dedeh melakukan kesalahan yang sama dengan orang tuanya, yaitu meninggalkan
anaknya di panti asuhan untuk diurus oleh orang lain. Hal ini cenderung normal di lingkungan masyarakat daerah, beberapa kalangan masyarakat
meyakini bahwa menyerahkan anak kepada pihak lain saat tidak mampu secara finansial adalah hal yang wajar.

10. Legal Status


Status hubungan Dedeh dengan majikan pertamanya tidak jelas (memiliki anak tanpa pernikahan) dan Dedeh adalah imigran illegal, akibatnya
sang anak pun tidak mendapatkan akta kelahirannya yang sah. Psikologis anak Dedeh pun dapat terganggu di masa depan karena dia bias saja
mengalami krisis identitas.

11. Other Reflections and Thoughts


Penyesalan Dedeh atas kesalahannya karena menelantarkan anak dan perasaan rindu pada nenek yang telah membesarkannya di Indonesia.
Dapat diasumsikan bahwa Dedeh menyesal karena telah berbuat nekat pergi ke luar negri

Anda mungkin juga menyukai