JUNI 2022 #107 INDONESIA

BULETIN SKK MIGAS

UPAYA
TEKAN
EMISI
ALA
HULU
MIGAS

12 14 26
TEKNOLOGI DAN INOVASI FIGUR WISATA
Gevfrac Method Menggebrak DESTA A DJUMENA: Memanja Mata
Produksi Migas Lapangan Lima Pengurangan Emisi Karbon Harus di Kabupaten Muba
Inline dengan Target Produksi 2030
 LENSA
KONTRAK BAGI HASIL
WK AGUNG DAN
NORTH KETAPANG
Setelah melewati serangkaian proses
evaluasi dan pertimbangan, baik dari Tim
Penawaran Wilayah Kerja maupun
SKK Migas, Kementerian ESDM
memberikan keputusan terhadap Hasil
Penawaran Wilayah Kerja Minyak dan
Gas Bumi Tahap II Tahun 2021 periode
November 2021-Januari 2022. Pemenang
lelang tiga WK eksplorasi, yaitu WK Agung
I BP Agung I Limited, WK Agung II BP
Agung II Limited, dan WK North Ketapang
Petronas North Ketpang SDN BHD, telah
diumumkan pada 18 Maret 2022.
Penandatanganan kontrak ketiga WK
dilakukan di Kantor Kementerian ESDM,
Senin, 20 Juni 2022. Penandatanganan
dilakukan oleh BP Regional President
Asia Pacific Nader Zaki dan Petronas
Vice President Exploration Redhani
2 BULETIN SKK MIGAS
Abdul Rahman selaku wakil dari KKKS
serta Menteri ESDM Arifin Tasrif selaku
wakil pemerintah. Turut menyaksikan
penandatanganan kontrak bagi hasil
tersebut Dirjen Migas Tutuka Ariadji,
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, dan
Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Laut
Laksamana Madya Ahmadi Heri Purwono.
Dwi Soetjipto mengatakan
penandatanganan ini menandakan
investasi sektor hulu migas di Indonesia
masih menarik karena perusahaan
internasional besar berinvestasi. Kepala
SKK Migas berharap untuk WK lainnya
kita akan lebih aktif bekerja sama dengan
Kementerian ESDM untuk menawarkan,
roadshow, dan sebagainya. “Tujuannya
agar investasi ke depan akan meningkat
lebih cepat lagi,” ujarnya.
BULETIN SKK MIGAS 3
 DaftarIsi
LENSA SALAM REDAKSI KESEHATAN

2 Kontrak Bagi Hasil WK

Agung dan North Ketapang
5
Strategi Menurunkan
Emisi dan Menaikkan
Produksi 11
Tips Menangkal Bahaya
Polusi Udara

FOKUS TEKNOLOGI&INOVASI

12
Gevfrac Method Gebrak
Produksi Migas Lapangan
Lima

FIGUR
Desta A Djumena,
Kepala Divisi
Penunjang Operasi
dan Keselamatan
Migas SKK Migas

6 14
Peningkatan Produksi Tanpa
Abaikan Penurunan Emisi Pengurangan Emisi Karbon
Harus Inline dengan Target
Produksi 2030

SPEKTRUM SKK Migas Pamalu Edukasi Usaha

OPINIKITA
17
Kreatif P3K Hulu Migas Bintuni

SKK Migas Kejar Realisasi
Komitmen Program Kerja KKKS
SP Beringin A Tingkatkan Produksi
Gas Hingga 15 MMSCFD
SKK Migas – KKKS Wilayah Kalsul
Terlibat di Regional Marpolex 2022
SKK Migas - KKKS BOB Tajak
Sumur Eksplorasi Nuri 1X
SKK Migas-KKKS Wilayah
Riau Gelar Silaturahmi dengan
Wartawan Wilayah Riau
24
Menuju new normal, saat
ini telah banyak kegiatan
dilakukan secara tatap
muka. Menurut pengalaman
Anda, apakah lebih efektif rapat
secara daring atau tatap muka?
Apa alasannya?
WISATA
26
Memanja Mata
di Kabupaten Muba

SKK Migas Perwakilan Jabanusa

WARTAPERWAKILAN
21
Koordinasi Pertanahan dan
Kehutanan
Perkuat
Pengamanan
Objek Vital,
SKK Migas-
Polda Jambi KUIS

27
Perpanjang
PKS Teka Teki
Siang

4 BULETIN SKK MIGAS


STRATEGI MENURUNKAN EMISI
DAN MENAIKKAN PRODUKSI
Indonesia berkomitmen mencapai target net zero emission (NZE)
pada 2060. Peta jalan (road map) NZE pun telah dirumuskan mulai
2021. Targetnya adalah pengurangan emisi sebesar 314 juta ton
CO2e pada 2030 dan 1.526 juta ton CO2e pada 30 tahun kemudian.
Bersama kontraktor kontrak kerja sama (KKKS), SKK Migas
secara aktif mendukung komitmen Pemerintah Indonesia dalam
menurunkan emisi karbon sebagai komitmen global yang tertuang
dalam Konferensi Perubahan Iklim. SKK Migas bahkan telah
mencanangkan Rencana Strategis Indonesia Oil and Gas 4.0 (Renstra
IOG 4.0) program charter 6B dalam mendukung pemerintah untuk
menurunkan emisi karbon.
Inisiatif SKK Migas dalam melakukan operasi rendah karbon
secara terintegrasi juga tertuang dalam rencana strategis Indonesia
Oil and Gas 4.0 (IOG 4.0)  tahun 2020 – 2030. Isu keberlanjutan
lingkungan menjadi salah prioritas SKK Migas dan KKKS yang
harus diperhatikan sehingga menjadi salah satu pilar dalam IOG
4.0. Ini dilakukan agar kegiatan operasional hulu migas dapat
berjalan baik namun lingkungan tetap terjaga.
Tak mudah memang mengimplementasikan penurunan emisi karbon
di industri hulu migas. Butuh biaya tidak sedikit tentunya. Kondisinya
dilematis memang. Di satu sisi hulu migas diharuskan meningkatkan
produksi, sisi lain ada penurunan emisi. Tantangan saat ini adalah
saat SKK Migas dan KKKS mencanangkan program pengeboran hingga
PELINDUNG
Dwi Soetjipto, Taslim Z. Yunus
PENANGGUNG JAWAB
Mohammad Kemal
PEMIMPIN REDAKSI
Nyimas F. Rikani
EDITOR
Gyzelda Disanty
TIM REDAKSI
Adi Nugroho, Agatha Citara, Arief Hermawan,
Febrian Dama Asmara, Indah Sari, Rizka Wafira,
Rollina Yuniati, Slamet Nuryadin, Suhendra Atmaja,
Wisnu M. Daya
SALAM REDAKSI
800 sumur. Bisa dibayangkan berapa kebutuhan
tambahan rig. Ini tentu saja linier dengan kebutuhan
bahan bakar dan sarana penunjang.
Karena itu, besaran benefit dan investasi harus
benar-benar seimbang. Dengan demikian, tercipta
lingkungan keekonomian yang mumpuni sehingga
KKKS bisa terus kontribusi dalam meningkatkan
produksi. Apalagi industri hulu migas erat
kaitannya dengan teknologi tinggi, investasi tinggi,
dan tenaga kerja kualifikasi tinggi. Kata kuncinya
adalah penurunan emisi karbon di hulu migas
selaras dengan keekonomian.
Sejatinya, banyak cara yang dilakukan demi
menurunkan emisi di hulu migas. Salah satunya
adalah program yang sudah lama dilakukan,
yaitu rehabilitasi daerah aliran sungai (DAS) serta
pemulihan lahan melalui penanaman pohon
di sekitar wilayah operasi untuk mendukung
penurunan emisi karbon. Sejak sembilan tahun lalu,
hulu migas telah melakukan program penghijauan
melalui penanaman lebih dari 7,9 juta batang
pohon pada lahan seluas 4.500 hektar. Program ini
diperkirakan mampu menyerap 1 juta ton CO2.
Di luar itu, ada juga sejumlah strategi yang
dilakukan di hulu migas untuk mereduksi emisi
karbon. Pertama, penerapan Carbon Capture,
Utilization, and Storage (CCUS) untuk mengurangi
emisi karbon sekaligus meningkatkan produksi
migas serta dapat menyimpan potensi emisi CO2.
Kedua, pembatasan routine flaring yang telah
diatur dalam Peraturan Menteri ESDM No 17 Tahun
2021 tentang Pengelolaan Gas Suar pada Kegiatan
Usaha Migas. Ketiga, optimalisasi pemanfaatan gas
bumi untuk rumah tangga melalui jaringan gas dan
transportasi. Terakhir adalah peningkatan kapasitas
pemangku kepentingan dan transfer teknologi
terkait pengurangan emisi dari negara maju.
REDAKSI MENERIMA MASUKAN MELALUI
hupmas@skkmigas.go.id, gdisanty@skkmigas.go.id
REDAKSI
Departemen Komunikasi SKK Migas
ALAMAT
Gedung Wisma Mulia Lt. 39
Jl. Jend. Gatot Subroto No. 42, Jakarta 12710
www.skkmigas.go.id
Humas SKK Migas
HumasSKKMigas
Humasskkmigas
BULETIN SKK MIGAS 5
 FOKUS

PENINGKATAN
PRODUKSI
TANPA ABAIKAN
PENURUNAN EMISI

6 BULETIN SKK MIGAS

K
omitmen global terhadap Net Zero Emission
tentunya akan mengubah rencana dan
prioritas pelaku bisnis dalam jangka
menengah dan panjang. Di sisi lain, saat
ini terdapat tren peningkatan permintaan dan harga
komoditas migas akibat pulihnya ekonomi dunia dari
pandemi serta krisis Rusia-Ukraina. Tiga tantangan
inilah yang menurut Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto
yang dihadapi industri hulu migas dan mempengaruhi
pelaku bisnis merumuskan strategi.
Hal ini diungkapkan Dwi saat berbicara dalam
Indonesia Human Resources Summit (IHRS) 2022
yang mengusung tema “Post Recovery Leap:
Championing Resilient Workforce to Accelerate Digital
Transformation and Business Sustainability” di Nusa
Dua, Bali, Selasa, 28 Juni 2022.
“Sektor hulu migas harus dapat mendukung terjadinya
smooth transition di dalam menuju Net Zero Emission
yang telah menjadi komitmen pemerintah, dengan
menyediakan kebutuhan energi yang terjangkau dan
berkecukupan di masa transisi ini,” kata Dwi.
Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) menetapkan
persentase kontribusi minyak dan gas terhadap jumlah
energi yang dibutuhkan memang akan menurun dari 63%
pada 2020 menjadi 44% pada 2050. Namun secara volume
kebutuhan minyak dan gas ini justru akan meningkat,
dimana konsumsi minyak pada 2050 diperkirakan akan
meningkat sebesar 139% dari saat ini yang sebesar 1,66 juta
barel minyak per hari (bopd) menjadi 3,97 juta bopd.
Untuk konsumsi gas diperkirakan akan meningkat
lebih besar lagi, dimana konsumsi gas saat ini yang
sekitar 6.000 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd)
diperkirakan meningkat menjadi 26.112 MMscfd
pada 2050 atau meningkat sebesar 298%. Inilah yang
kemudian membuat industri hulu migas menetapkan
target produksi satu juta bopd dan 12.000 MMscfd pada
2030. Namun disisi lain, industri hulu migas juga harus
ikut menurunkan emisi menuju Net Zero Emission.
BULETIN SKK MIGAS 7
 FOKUS

Desta A Djumena, Kepala Divisi Penunjang Operasi dan

Keselamatan Migas SKK Migas, mengatakan industri hulu
migas merupakan kegiatan yang bertujuan untuk pencarian
hidrokarbon sehingga emisi karbon yang dihasilkan akan
tetap ada. Seiring dengan rencana peningkatan produksi tentu
akan diikuti dengan peningkatan penggunaan energi. Untuk
itu, harus dicarikan solusi lain.

Contohnya, kata dia, dalam penggunaan bahan bakar. Tadinya,

industri hulu migas menggunakan bahan bakar fosil, kini
mulai merambah ke energi solar. “Lampu penerangan di
fasilitas produksi saat ini sudah pakai solar energy. Ke depan,
apabila diminta menurunkan karbon, ini bisa jadi keuntungan
melalui monetisasi untuk meningkatkan produksi migas,” kata
Desta kepada BUMI, Kamis, 23 Juni 2022.

SKK Migas telah mencanangkan Rencana Strategis Indonesia

Oil and Gas 4.0 (Renstra IOG 4.0) program charter 6B dalam
mendukung pemerintah untuk menurunkan emisi karbon.
Menurut Desta, inisiatif SKK Migas untuk melakukan operasi
rendah karbon pastinya harus dilalui dengan beberapa usaha.
Ini menjadi inisiatif awal dan diharapkan berkesinambungan
dan berkelanjutan.
Langkah pertama yang dilakukan adalah dengan
mengumpulkan ketersediaan data untuk menjadi baseline
dari emisi karbon seluruh KKKS. SKK Migas juga melakukan
penyelarasan dan koordinasi dengan fungsi internal karena
ini menjadi backbone. “Kegiatan penurunan emisi rendah
karbon harus didukung oleh beberapa fungsi. Keikutsertaan
fungsi lain sangat dibutuhkan,” ungkapnya.
Dari sisi eksternal, koordinasi juga dilakukan SKK Migas
bersama KKKS dan asosiasi perusahaan-perusahaan
yang migas yang tergabung dalam Indonesian Petroleum
Association (IPA), mengenai posisi saat ini dan berapa target
yang akan ditetapkan untuk mencapai target rendah karbon.
“Langkah bersama untuk mencapai target penurunan emisi
karbon tentunya tidak lepas dari target yang telah ditetapkan
pemerintah. Ini akan kita formulasikan,” kata Desta.
Menurut dia, aspek untuk penurunan emisi terbilang banyak,
tidak hanya karbon yang dihasilkan. Usaha yang dilakukan
tidak luput dari penggunaan peralatan dan bahan bakar,
serta hubungan dengan penurunan emisi kurang lebih linier.
“Kegiatan yang lebih tinggi kurang lebih akan menghasilkan
emisi yang tinggi pula, serta konsumsi energi yang tinggi,”
tukasnya.
sudah mengimplementasikan walau masih dalam tahap studi
kelayakan, seperti Pertamina EP dan BP melalui kegiatan CCUS
di wilayah kerjanya,” ungkapnya.
Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS) makin mencuat
dalam perkembangan energi global saat ini dalam usaha
mengurangi emisi CO2 dan penggunaannya kembali untuk
meningkatkan oil recovery di ladang minyak yang habis. BP
Berau Ltd, unit usaha BP Indonesia yang mengoperasikan
proyek kilang gas alam cair (LNG) Tangguh memproyeksikan
penurunan emisi hingga 25 juta ton pada 2026.
Menurut Desta, yang paling besar adalah penurunan flaring,
lalu penurunan losses dari fasilitas produksi Tangguh. Selain
itu, untuk proses pengiriman menggunakan kapal-kapal besar
yang semula menggunakan BBM diubah dengan kapal hybrid
yang menggunakan bahan bakar uap gas yang dibawa.
Desta menyebutkan, respons dunia perkapalan sudah
mengarah kesana. Jika BP sudah memproyeksikan penurunan
emisi sebesar itu, ini bisa dikatakan luar biasa. Lalu dalam
pelaksanaan operasionalnya akan sama konsepnya, kapal yang
lebih ramah lingkungan, pengeboran dan lainnya cari efisiensi.
“Platform BP itu umumnya bekerja dengan system terintegrasi
sehingga meminimalkan personil yang bekerja diplatform,
penggeraknya menggunakan gas bukan solar,” ungkap dia.

SKK Migas, kata Desta, telah mengambil data seluruh KKKS
yang sudah berproduksi, dimana Grup Pertamina mendominasi
sekitar 70-75%. Selain itu, ada sekitar 10-12 KKKS yang telah
diajak berdiskusi untuk mengimplementasikan penurunan
emisi karbon di industri hulu migas. “Ada beberapa yang
Untuk mengimplementasikan penurunan emisi karbon di
industri hulu migas tentu membutuhkan biaya yang tidak
sedikit alias butuh investasi. Besaran benefit dan investasi
seimbang sehingga tercipta lingkungan keekonomian yang
mumpuni, bisa terus kontribusi dalam meningkatkan

8 BULETIN SKK MIGAS

produksi. “Industri hulu migas erat kaitannya dengan
teknologi tinggi, investasi tinggi, tenaga kerja high
qualification. Apabila industri hulu migas melalui penurunan
emisi karbon bisa selaras dengan keekonomian maka saya
pikir itulah hal terpenting yang dibutuhkan,” kata Desta.
Desta mencontohkan Peraturan Menteri Lingkungan
Hidup dan Kehutanan (LHK) Nomor 11 Tahun 2021 tentang
Baku Mutu Emisi Mesin Dengan Pembakaran Dalam
(Genset). Jika industri hulu migas tidak diberikan waktu
untuk mengelaborasi antara kebutuhan KKKS, artinya
harus ada investasi langsung, sehingga bisa mengganggu
keberlangsungan produksi.
“Jadi fleksibilitas regulasi dan solusi investasi, itu sebenarnya
yang dibutuhkan. So far kalau bicara dengan para
stakeholder, regulasi sudah mendukung. Namun kalau bicara
keekonomian, harus ada kebijakan yang baku,” ungkapnya.
Menurut Desta, perlu bentuk nyata supaya mekanisme bagi
hasil yang dijalankan para operator bisa mendukung mereka
ke arah penurunan emisi karbon. Ke depan, diharapkan
konsep monetisasi dari hasil emisi karbon, harusnya ada
regulasi terkait carbon capture. “Kami belum bakukan
cara-cara, tapi mengarah pada monetisasi. Selain insentif,
monetisasi ke arah carbon capture diharapkan agar bisa
dibakukan segera,” katanya.
PROYEK CCUS
Desta mengungkapkan SKK Migas sedang dalam pembicaraan
dengan tim terkait rancangan Permen ESDM terkait Carbon
Capture and Storage (CCS) dan CCUS. Hal itulah yang akan coba
dipercepat supaya jelas, berapa target kompensasi yang bisa
dimanfaatkan terkait biaya operasi yang diperlukan.
Desta menambahkan perlu ada aturan teknis terkait
penurunan emisi. Jika sebatas konvensional, bisa dilakukan
dengan efisiensi, hingga penghijauan. Namun kalau
sesuatu yang massif yang dianggap tren saat ini adalah
CCS dan CCUS, dan itu perlu ada regulasi baku untuk bisa
mengimplementasikannya.
“Mudah-mudahan tidak lebih dari dua tahun ini karena
pembicaraannya sudah dari akhir tahun lalu untuk tim
rancangan Permen ESDM tersebut,” kata dia.
Pada kesempatan terpisah, Oki Muraza, Senior Vice President
Research and Technology Innovation Pertamina, mengatakan
porsi oil and gas dalam bauran energi nasional memang
menurun porsinya, namun secara volume justru meningkat.
Artinya, oil and gas masih akan mendominasi bauran energi
hingga 2050. Berbagai upaya telah dilakukan Pertamina untuk
meningkatkan produksi migas. Pertamina melalui Pertamina
Hulu Energi-Subholding Upstream melakukan revitalisasi
aset-aset dengan beberapa inisiatif, termasuk EOR, stimulation
untuk produksi, hingga mempercepat kegiatan eksplorasi.
“Tidak kalah penting adalah CCUS sebagai salah satu strategi
decarbonization di upstream,” kata Oki saat berbicara
Foto: Dok. SKK Migas
dalam FGD ‘Decarbonization Roadmap’ ajang 2022 IATMI
International Virtual Conference, 25 Juni 2022.
Menurut Oki, di sisi hilir, Pertamina membangun kilang baru
(grass root refinery), revitalisasi kilang dengan program RDMP,
BULETIN SKK MIGAS 9
 FOKUS
dam berusaha membuat ekosistem untuk electric vehicle
dengan membuat joint venture consorsium melalui Indonesia
Batery Corporation. “Di dalamya kami siapkan low carbon
BBM dengan green refinery dan ethanol refinery,” kata dia.
Oki menjelaskan, langkah Pertamina saat ini di sektor
hulu dengan energi efisiensi dan flare gas utilisation telah
berhasil menurunkan emisi hingga 27,08%. “Harapan kami
dalam beberapa tahun lagi bisa mencapai target sesuai NDC
(Nationally Determined Contribution) pada 2030,” katanya.
Oki mengungkapkan Joint Study Agreement pengembangan
proyek CCUS dengan beberapa entitas telah dilakukan
Pertamina untuk mengkaji teknologi yang sesuai untuk
menyimpan CO2. Selain itu, kajian diperlukan dalam
menentukan CO2, sumber emisi serta pemetaan lokasi
penyimpanan. “Selain itu, pengembangan skema bisnis
hub dan cluster CCS/CCUS di satu atau lebih area terpilih di
Indonesia,” katanya.
Pemerintah telah melakukan berbagai cara untuk bisa
mengembangkan teknologi CCS. Salah satunya adalah
mempelajari dari negara yang sudah terlebih dulu akrab
dengan teknologi tersebut. Norwegia jadi sedikit negara yang
10 BULETIN SKK MIGAS
sudah paripurna dalam implementasi CCS, untuk itu Indonesia
mulai jajaki kerjasama minimal studi bersama terlebih dulu.
Tutuka Ariadji, Direktur Jenderal Migas Kementerian Energi
dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengungkapkan pada
2022, Indonesia berkesempatan menjadi Presidensi G20 dan
mengharapkan kolaborasi dengan berbagai negara untuk
mendukung transisi energi. “Kami percaya bahwa kerja
sama bilateral dan multilateral dapat saling bahu membahu
berkontribusi pada keberhasilan transisi energi,” kata Tutuka
di Norwegia, 13 Juni 2022.
Indonesia berharap dapat mempelajari perkembangan
CCS, hidrogen, dan angin lepas pantai di Norwegia, serta
pembiayaan di sektor energi. Di bidang capacity building,
“Indonesia mengajak Norwegia bekerjasama dalam
peningkatan pengetahuan bagi staf Kementerian ESDM, serta
di bidang standar untuk program pelatihan dan industri,”
ungkap Tutuka.
Tutuka menegaskan banyak perubahan situasi dan kondisi
yang terjadi sejak pertemuan terakhir tahun 2017. Tren saat
ini adalah transisi energi. Indonesia telah mulai merumuskan
roadmap Net Zero Emission (NZE) mulai tahun 2021 dengan
pengurangan emisi sebesar 314 juta ton CO2e pada tahun 2030
dan 1,526 juta ton CO2e pada tahun 2060.
Pemerintah Indonesia sedang menggalakkan beberapa
program untuk menjembatani transisi dari bahan bakar fosil
ke energi terbarukan. “Pengembangan dan pemanfaatan
energi bersih diperlukan untuk memenuhi kebutuhan energi
pada masa transisi energi,”ujarnya.
Menurut Tutuka, Indonesia belajar banyak tentang CCS/CCUS
dari Norwegia. Berdasarkan beberapa penelitian, Indonesia
memiliki potensi simpanan CO2 yang cukup signifikan, sekitar
2 giga ton pada depleted reservoir migas. Dan sekitar 9,68 giga
ton di cekungan Sumatera Selatan dan Jawa Barat. Saat ini
sejumlah studi dan persiapan CCS/CCUS tengah dilakukan di
Indonesia seperti Tangguh EGR/CCUS, Gundih CCUS/CO2-EGR
dan Sukowati CO-EOR.
Indonesia juga telah mendirikan National Center of Excellence
untuk CCS/CCUS yang diprakarsai oleh Institut Teknologi
Bandung dan Kedutaan Besar Kerajaan Norwegia dari
tahun 2014 hingga 2015, untuk mendukung studi proyek
percontohan CCS Gundih. Pendirian National Center of
Excellence ini sejalan dengan komitmen nasional untuk
mengurangi emisi CO2.
“Saat ini, Indonesia juga tengah memfinalisasi peraturan
menteri untuk mendukung pengembangan CCS/CCUS, serta
melibatkan pemangku kepentingan termasuk negara-negara
Eropa untuk mendapatkan umpan balik dan perbaikan
terhadap draft yang telah disusun,” kata Tutuka.

S
aat ini isu polusi udara di Jakarta
menjadi trend mengingat Jakarta
saat ini merupakan kota nomor
satu dengan polusi udara terburuk di
dunia menurut stndar Air Quality Index
yang ditetapkan oleh WHO. Konsentrasi
PNM 2,5 atau partikel udara berukuran
lebih kecil dari 2,5 mikronmeter udara
Jakarta berada di angka 78,5 µg/m³.
Kualitas udara Jakarta saat ini 15,7 kali
di atas nilai panduan kualitas udara
tahunan WHO.
Tentu saja fakta ini cukup
mengkhawatirkan mengingat polusi
udara bisa menimbulkan banyak
sekali dampak buruk bagi kesehatan.
Polusi udara mengandung kadar
polutan yang tinggi seperti timbal,
karbon monoksida (CO), nitrogen
dioksida (NO2), debu atau partikel
berukuran di bawah 10 mikron (PM10)
dan 2,5 mikron (PM2,5) dan sulfur
dioksida (SO2). Menurut WHO, saat
ini 9 dari 10 orang bernafas di udara
yang tercemar. Dampak pencemaran
udara juga sudah membunuh sekitar
7 juta orang setiap tahunnya. Meski
dampaknya mungkin tidak akan
langsung terlihat, namun secara
jangka panjang, udara kotor yang terus
menerus kita hirup bisa menyebabkan
kondisi-kondisi di bawah ini:
1 Partikel udara polusi bisa
menimbulkan penderita asma
menjadi mendapat serangan asma
lebih mudah karena debu polusi
bisa menjadi suatu allergen bagi
penderita asma.
2 Terjadinya gangguan kesehatan
paru dimulai dari infeksi paru
termasuk penyakit paru obstruktif.
Dalam jangka panjang polutan
yang terus menerus terhirup akan
menjadi penyebab risiko terkena
kanker paru-paru.
3 Turunnya imunitas tubuh
disebabkan terbentuknya radikal
bebas yang disebabkan polutan
yang terhirup.
4 Pada ibu hamil, polutan ini
dalam beberapa penelitian bisa
Dr Ade Mutiara, MKK, SpOk
Dokter SKK Migas
TIPS
MENANGKAL
BAHAYA POLUSI
UDARA
6 Memicu keguguran dari janin yang
dikandungnya atau menyebabkan
bayi dengan berat badan rendah.
7 Pada anak-anak, akan terjadai
hambatan pertumbuhan
dikarenakan kadar oksigen yang
dihirup kadarnya tidak optimal.
8 Dalam beberapa penelitian polusi
udara dapat memicu stress pada
manusia, dehingga kesehatan
mental dapat terganggu dengan
menjadi mudah depresi.
KESEHATAN
Oleh karena itu penting untuk
menyiasati dan mengurangi
paparan polusi udara dengan
meningkatkan status kesehatan
antara lain dengan:
a Olahraga secara teratur untuk
meningkatkan kapasitas paru.
Pilihlah area olahraga yang
dikelilingi pohon-pohon hijau.
b Memperbanyak konsumsi sayur
dan buah. Kadar antiosidan yang
dikandung oleh sayur dan buah
buahan mampun menangkal efek
radikal bebas yang berbahaya bagi
tubuh.
c Hindari merokok. Merokok dapan
meningkatkan efek buruk dari
polusi udara yang berdampak pada
kesehatan paru dan jantung.
d Gunakan air purifier di rumah untuk
mengurangi partikel yang masuk ke
rumah dan terhirup oleh kita.
e Gunakan pelindung kulit karena
polusi udara dapat menurunkan
kesehatan kulit sehingga lebih
mudah berjerawat juga memicu
lebih cepat keriput. Gunakn
sunblock dan rajinlah mencuci
muka sehari 2 kali.
f Tidur cukup selama 7-9 jam
untuk memastikan tubuh dapat
melakukan perbaikan sel-sel yang
rusak.
BULETIN SKK MIGAS 11
 TEKNOLOGI&INOVASI
GEVFRAC METHOD
GEBRAK PRODUKSI MIGAS
LAPANGAN LIMA
P
restasi mengagumkan kembali
diraih oleh FT Prove HI-5 dari
Zona 5 Regional Jawa Subholding
Upstream Pertamina. Penghargaan
kategori Platinum berhasil disabet oleh
para PERWIRA yang berasal dari PHE
Offshore North West Java (PHE ONWJ) di
ajang Annual Pertamina Quality Award
(APQA) yang diselenggarakan secara
hybrid, 6-8 Juni 2022.
Dibawah bimbingan fasilitator Sabar
Pribadi (Subsurface Manager Area-
2 Zona 5 Regional Jawa Subholding
Upstream Pertamina), Indra Sanjaya
(reservoir engineer) bersama empat
kawannya, yaitu Debby Irawan
(petrophyicist), Normansyah (geologist),
Rizky Adhia (petroleum engineer), dan
Lulus Ilmiawan Saputra (geologist),
berhasil membuat inovasi dengan hasil
positif. Inovasi yang diusung berjudul
“Meningkatkan Produksi Migas (sebesar
245 MMBO setara Rp64,8 Miliar) pada
Lapisan Low Quality melalui Penerapan
Gevfract Method di Lapangan Lima-Zona
5 Regional Jawa.
Indra, yang menjadi Ketua Tim FT
Prove HI-5 Zona 5 Regional Jawa,
12 BULETIN SKK MIGAS
mengatakan inovasi tim dari PHE
ONWJ yang merupakan KKKS di bawah
pengawasan SKK Migas, berlokasi di
Timur Laut dari Tanjung Karawang. Dari
Pelabuhan Marunda di Jakarta Utara,
Lapangan Lima dapat ditempuh dengan
menggunakan boat selama 3,5 jam.
Lapangan ini ditemukan pada 1972
dan produksi awal pada 1974. Fokus
pengembangan Lapangan Lima terdapat
pada lapisan low quality yang harus
distimulasi hydraulic fracturing agar dapat
mengalir. “Kampanye pemboran kembali
dilakukan sejak 2018, termasuk hingga
pengeboran pada 2021,” ujar Indra.
Berdasarkan fakta di lapangan, menurut
Ahdia sebagi Production engineer,
diketahui bahwa masalah utama pada
sumur-sumur pemboran sebelumnya
adalah kumulatif produksi tahun
pertama yang lebih rendah dari target.
Hal ini disebabkan beberapa faktor,
yaitu menurunnya produksi yang
tajam hingga 50% pada tahun pertama
produksi, kenaikan kadar air produksi,
permasalahan gas lift, dan permasalahan
kepasiran. Permasalahan utama yang
memiliki dampak terbesar dan harus
segera diselesaikan adalah penyebab
turunnya produksi yang tajam.
“Berdasarkan diagram pareto,
permasalahan utama yang memiliki
dampak terbesar dan harus segera
diselesaikan adalah belum adanya
desain hydraulic fracturing yang
akurat dengan karakter batuan karena
memiliki nilai RPN tertinggi dengan nilai
77%,” ujarnya.
Menurut Indra, pada Lapangan Lima
terdapat potensi cadangan (reserve)
minyak yang besar (15,26 MMBO) dari
batuan minyak LL-33 dan LL-35 yang
menjadi target utama pengembangan
produksi lapangan. Kualitas reservoir
ditentukan oleh lebarnya laju alir
(dalam satuan md), reservoir dapat
berproduksi baik pada lebaran laju
alir >100 md. “Lapisan batuan LL-33
dan LL-35 memiliki kualitas rendah
karena memiliki jalur alir kecil <20
md akibatnya sulit mengalir bila
hanya diperforasi/dibuat lubang biasa
sehingga dibutuhkan improvement /
inovasi metode pengambilan cadangan,”
ujarnya.
Tim FT Prove HI-5 kemudian melakukan
analisis penyebab. Dari hasil evaluasi
subsurface yang telah dilakukan, lanjut
Indra, didapatkan kesimpulan bahwa
rekahan yang terbentuk memiliki
pengaruh besar terhadap performa
produksi awal dari sumur sehingga
menyebabkan penurunan laju alir.
“Rekahan ini dapat mengecil kembali
 walaupun telah diganjal oleh proppant,”
ujarnya.
Menurut dia, seberapa parah pengecilan
rekahan bergantung pada kekerasaan
batuan, pada batuan lunak, rekahan
mengecil karena proppant masuk
kedalam batuan yang lunak (proppant
embedment). Sementara itu, pada batuan
keras, pengecilan rekahan karena
proppant pecah diakibatkan perbedaan
tekanan antara reservoir dan rekahan
(proppant crushed).
“Data sifat batuan ini dinamakan data
geomekanika batuan, hingga 2020, data
ini didapatkan melalui pendekatan
tidak langsung dari perekahan data
parameter perekahan hidrolik dan data
log,” ujarnya.
Selepas itu, Indra dkk mencari solusi
terpilih. Sabar Pribadi yang bertindak
sebagai fasilitator menyebutkan ada
tiga altenatif yang muncul, yaitu
Viscoelastif Fracturing, Gevfrac Method,
dan Horizontal Multifrac. Ada lima
parameter untuk menguji alternatif
solusi terpilih, yaitu biaya, ketersediaan
material, karakter reservoir, dan meng-
capture mekanika batuan.
Dari sisi biaya, menurut Sabar, alternatif
viscoelastic menelan dana Rp12,18
miliar. Alternatif kedua Gevfrac
Method Rp10,1 miliar dan alternatif
ketiga sebesar Rp14 miliar. Sedangkan
dari parameter ketersediaan material
alternatif satu membutuhkan chemical
khusus, kontrak-kontrak belum siap,
Solusi Terpilih (PC/FT/I Prove)
No Parameter Alternatif 1
Viscoelastic Fracturing
1 Cost Rp12,18 M
2 Ketersedian Butuh chemicle khusus,
material Kontrak Kontrak belum
siap, diperkirakan
dibutuhkan 6 bulan untuk
pengadaan kontrak
3 Karakter Lebih cocok untuk lapisan
Reservoir yang dekat dengan
contact/water zone
4 Mengcapture Bisa dengan sonic, tapi
mekanika nambah pembiayaan
batuan
KESIMPULAN TIDAK DIPILIH
diperkirakan butuh enam bulan untuk
pengadaan kontrak.
Untuk alternatif kedua, memanfaatkan alat
sonic yang sudah ada, sebelumnya tidak
digunakan untuk analisis geomekanik.
Adapun untuk alternatif ketiga butuh
special tool, kontrak belum siap,
diperkirakan dibutuhkan sembilan bulan
untuk pengadaan kontrak. Dari parameter
karakter reservoir, alternatif satu lebih
cocok untuk lapisan yang dekat dengan
contact/water zone. Sedangkan alternatif
kedua doable dan alternatif ketiga lebih
cocok untuk lapisan yang lebih tebal.
”Dari parameter meng-capture mekanika
buatan, alternatif satu bisa dengan sonic,
tapi menambah pembiayaan. Untuk
alternatif kedua bisa mengcapture
karena dilakukan running log sonic dan
alternatif ketiga bisa dengan sonic, tapi
menambah pembiayaan,” ujarnya.
Tim akhirnya menjatuhkan pilihan pada
alternatif kedua, yaitu Gevfrac Method.
Inovasi ini adalah dengan mengoptimasi
desain perekahan hydraulic pada
lapisan low quality baik dari perbaikan
akusisi data geomekanik-melalui log
sonic) maupun secara operational
(meningkatkan propan conc menjadi
>1000 lbs/ft, 1single proppant size 20/40
untuk memitigasi embedment, lower %
pad, injection proppant min 8 ppa dan
minimal rate 16 bpm).
Dari metode ini didapatkan fracture
geometri yang proper dan lebih compact
(rekahan lebih besar dan dapat bertahan
Alternatif Solusi
Alternatif 2 Alternatif 3
GEVFRAC METHOD Horizontal Multifrac
Rp10,1 M Rp 14 M
Memanfaatkan kontrak Butuh Special Tool,
alat sonic yang sudah Kontrak Kontrak belum
ada, sebelumnya siap, diperkirakan
tidak digunakan untuk dibutuhkan 9 bulan utk
analisa Geomekanik pengadaan kontrak
Doable Lebih cocok untuk
lapisan yang lebih tebal
Ya, karena di lakukan Bisa dengan sonic, tapi
running log sonic nambah pembiayaan
DIPILIH TIDAK DIPILIH
lama) yang menghasilkan initial rate
lebih tinggi dan penurunan fracture
conductivity yang lebih landau selama
transient phase. Performa produksi
dapat lebih optimal dan berpotensi
menghasilkan kumulatif produksi yang
lebih besar.
“Solusinya adalah optimasi desain
hydraulic fracturing dengan menggunakan
tambahan data geomekanik (metode
“Gevfrac”). Dengan optimasi ini
didapatkan desain hydraulic fracturing
yang lebih akurat dengan karakter batuan
reservoir target,” kata Lulus.
Dengan gevfrac method hasil perubahan
yang didapatkan adalah adanya desain
hydraulic fracturing yang lebih akurat
dan cocok karakter batuan target
(lapisan reservoir low quality). Biaya
pengeboran juga lebih hemat Rp6 miliar
dari anggaran awal serta produksi
melebihi target pada tahun pertama
hingga 154%. Tak kalah pentingnya
adalah Safe Operation-Zero Accident
selama operasi pekerjaan berlangsung.
“Tingkat keyakinan tinggi pada metode
“Gevfrac” dan sudah direplikasi pada
sumur-sumur lainnya, bukan hanya di
Lapangan Lima (>150 %),” ujar Norman.
Value creation dari program Continous
Improvement Program FT Prove HI-5
ini mencapai Rp64,8 miliar. Ini terdiri
atas value creation riil selama April
2021-Maret 2022 sebesar Rp12,1 miliar
dan proyeksi April-Desember 2022
sebesar Rp52,7 miliar. Dengan
demikian total value creation mencapai
Rp64,8 miliar. “Kami memproyeksikan
value creation Januari 2023-Desember
2036 mencapai Rp371 miliar,” ujar
Debby.
GM Zona 5, Achmad Agus
Miftakhurrohman juga memberikan
apresiasi tinggi terhadap pencapaian tim
Hi-5. “Metode ini sukses diaplikasikan
di lapisan low quality dan cadangannya
masih cukup besar untuk dikembangkan,
harapannya pencapaian ini bisa
menginisiasi rekan-rekan upstream
di zona lain, untuk mencapai target
nasional 1 juta barel”, pungkasnya.
Inovasi yang cukup keren dan benar-
benar menggebrak!
BULETIN SKK MIGAS 13
 FIGUR
PENGURANGAN EMISI KARBON
HARUS INLINE DENGAN
TARGET PRODUKSI 2030
S
KK Migas bersama KKKS telah
secara aktif mendukung komitmen
pemerintah dalam menurunkan
emisi karbon sebagai komitmen global
yang tertuang dalam Konferensi
Perubahan Iklim. Inisiatif SKK Migas
dalam melakukan operasi rendah karbon
secara terintegrasi juga telah tertuang
dalam rencana strategis Indonesia Oil and
Gas 4.0 (IOG 4.0) 2020 - 2030.
Isu keberlanjutan lingkungan pun
menjadi salah prioritas yang harus
diperhatikan sehingga menjadi salah
satu pilar dalam IOG 4.0. Untuk
mengetahui lebih jauh upaya-upaya
yang telah dan akan dilakukan industri
hulu migas untuk ikut berkontribusi
menurunkan emisi karbon, BUMI
mewawancarai Kepala Divisi Penunjang
Operasi dan Keselamatan Migas (POKM)
SKK Migas Desta A Djumena secara
virtual, Kamis, 23 Juni 2022. Berikut
kutipannya:
Pemerintah telah menerbitkan
Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun
2021 tentang Penyelenggaraan Nilai
Ekonomi Karbon untuk Pencapaian
Target Kontribusi Yang Ditetapkan
Secara Nasional dan Pengendalian
Emisi Gas Rumah Kaca Dalam
Pembangunan Nasional. Sejauh mana
pengaruh Perpres tersebut terhadap
Renstra IOG 4.0?
Kami terlibat dalam pembentukan
Perpres tersebut. Inharentnya, pertama
adalah target pemerintah dari sudut
pandang hulu migas kami diminta
meningkatkan produksi. Hal ini tentunya
memicu kontribusi emisi karbon. Untuk
Foto: Dok. SKK Migas
itu, kami mencoba mencari keselarasan.
Kami mencoba pula bagaimana
memformulasikan dengan tren global
terkait carbon credit, bagaimana bisa
14 BULETIN SKK MIGAS
memonetisasi. Ini sedang dikaji oleh
tim untuk memparalelkan. Cukup
kompleks memang, kalau produksi
minta dinaikkan yang linier dengan
peningkatan penggunaan bahan bakar.
Kalau kapasitas dinaikkan tentunya
ada peningkatan penggunaan bahan
bakar, tentunya ekuivalen juga dengan
penambahan emisi karbon. Ini yang
harus kita manage, sehingga harus di-
capture dan dikomersialisasikan dari
sisi emisi tersebut. Tidak dimungkiri
kebutuhan investasi dan finansial juga
akan seiring dengan itu.
Program penurunan emisi karbon
sebenarnya kan sudah dijalankan oleh
KKKS terkait efisiensi?
Betul. Kalau bicara penurunan emisi,
sampai berapa sih penurunannya?
Ini yang masih dikaji. Kalau emisi,
efek rumah kaca dan lainnya, selama
10-12 tahun terakhir sudah kami
lakukan melalui visi misi ramah
lingkungan, kemudian dibakukan
dengan penurunan emisi karbon. Yang
sangat riil saat ini adalah efisiensi dan
beberapa kegiatan terkait penghijauan
Apakah program atau kegiatan
penurunan emisi juga akan
melibatkan fungsi lain di SKK Migas?
Untuk penghijauan, kami kerja
sama dengan fungsi formalitas dan
kelembagaan, karena itu menjadi
tanggung jawab sosial dan lingkungan.
Sedangkan pendekatan dari ranah
lingkungan itu tanggung jawab di POKM.
Kami sangat butuh peran serta dari
fungsi lain.
Keberlanjutan lingkungan menjadi
prioritas SKK Migas, implementasi
hingga saat ini seperti apa?
Pengelolaan limbah pastinya untuk
mencapai target PROPER. Kampanye
lingkungan hidup, instalasi penghijauan,
pemulihan lahan, hingga efisiensi energi
untuk pengurangan emisi. Tantangan
saat ini adalah saat kami mencanangkan
program pengeboran hingga 800 sumur.
Bisa dibayangkan berapa kebutuhan
tambahan rig, ini linier dengan
kebutuhan bahan bakar dan sarana
penunjang. Ini tentu saja harus diiringi
juga dengan penambahan dari program-
program tersebut.
Untuk penghargaan PROPER sektor
hulu migas, sudah banyak yang diraih.
Artinya sektor hulu migas memang
sudah benar-benar memperhatikan
lingkungan?
PROPER itu banyak elemen dan
segmennya. Penurunan karbon menjadi
salah satu elemennya. Kami bangga
dengan pencapaian PROPER KKKS yang
sudah mumpuni jika dibandingkan
pencapaian PROPER perusahaan di luar
migas. Perusahaan migas di Indonesia
cukup influence, ada keinginan untuk
mengejar standar global. Apa yang
diimplementasikan perusahaan
internasional terus di-catch up oleh
perusahaan nasional.
Target produksi satu juta bopd dan
12 Bscfd gas pada 2030 akan berdampak
pada kenaikan emisi karbon, apa
langkah yang dilakukan SKK Migas agar
tidak terjadi kenaikan emisi karbon?
Long term plan SKK Migas pastinya
beberapa core activity, pekerjaan inti
mulai dari pengeboran dan produksi
itu harus ditingkatkan. Kami akan
menitikberatkan pada penambahan
eksplorasi dan pengembangan wilayah
baru. Kegiatan pengurangan emisi
karbon harus inline dengan program
tersebut. Bagaimana menentukan

peralatan yang akan dipakai untuk
lebih efisien, bagaimana sistem
fasilitas produksi dibentuk untuk
mengikuti standar baru dalam mengejar
penurunan emisi. Kami harapkan
monetisasi, sejauh mana bisa meng-
create sebuah target monetisasi dari
carbon credit untuk meningkatkan
investasi, sehingga tercapai perhitungan
keekonomian yang mumpuni. Harus
dimulai dari sekarang. Pastinya akan
ada effort yang dibutuhkan. Ada
potensi dari carbon capture yang
bisa mensubsidi untuk menambah
ketertarikan peningkatan produksi.
Upaya untuk meminimalkan cost
terkait penurunan emisi bagaiamana?
Ada dua yang dilakukan, efisiensi
Biodata
Desta Andra Djumena
Pendidikan:
• Sarjana Teknik Mesin Universitas
Trisakti 1998
• GE Oil and Gas University-
Firenze, 2009
• Magister Teknik Perminyakan
Universitas Traisakti, 2013
Karir:
• 2021-Sekarang: Kepala Divisi
Penunjang Operasi dan Keselamatan
Migas SKK Migas
• 2018-2021: Kepala Divisi Survei dan
Pengeboran SKK Migas
• 2017-2018: Kepala Unit Akselerasi
Proyek Train-3 Tangguh SKK Migas
• 2013-2017: Spesialis Madya-Unit
Akselerasi Proyek Train-3 Tangguh
SKK Migas
• 2010-2013: Manajer Survei dan
Operasi Pengeboran Eksplorasi
BP Migas dan SKK Migas
• 2004-2010: Staf Survei dan Operasi
Pengeboran BP Migas
dan jargas. Pertama efisiensi, seperti
dalam menciptakan PoD lapangan baru
diharapkan combine dengan sistem baru
terkait dengan zero flare. Ini terkait
dengan keteknikan. Bagaimana kita
mendesain sebuah fasilitas produksi
sehingga losses yang dulu pada sistem
lama, sekarang bisa zero losses. Energi
flare kami manfaatkan untuk sistem dari
fasilitas produksi. Kedua adalah jargas.
Sifatnya mengarah pada midstream. Apa
yang sudah diproduksi bisa langsung
disalurkan. Kami sangat berharap
jargas bisa terealisasi untuk stimulus
peningkatan produksi gas. Kalau jargas
diperluas dan masyarakat sudah peka
dengan green energy akan sangat mudah
buat kami untuk memanfaatkan dan
mengkomersialisasikan.
Di Indonesia sekarang kan banyak
lapangan tua. Reservoir yang sudah
habis cadangannya sebenarnya bisa
untuk storage cadangan karbon?
Betul. Justru itu yang sedang kami
kerjasamakan dengan tim perencanaan,
bagaimana penggunaan reservoir
existing yang sudah dikategorikan tidak
berpotensi itu bisa dimanfaatkan. Itu
sangat erat dengan keteknikan bawah
tanah, metode ini terkait dengan
CCUS. Konsep storage-nya ada disitu,
bagaimana menginjeksikan kembali
untuk kemudian dimanfaatkan
kembali. Sejauh ini, storage untuk
konsep CCUS masih dikaji. Sebenarnya
konsep penurunan emisi dengan
menginjeksikan ke bawah tanah itu
sudah dilakukan di beberapa kegiatan
Pertamina di Jawa dan di Sanga Sanga.
Beberapa lapangan Pertamina memang
sudah diujicobakan terkait carbon
capture, seperti di Duri, Jatibarang, dan
Jambi. PEP Sanga Sanga mencoba untuk
men-drive hidrokarbon yang ada untuk
bisa di-drive menjadi penambahan
produksi dalam bentuk tertier. Memang
ada empat langkah yang dilakukan,
pertama audit energi, apa sih yang bisa
dilakukan, apakah target pemerintah
bisa dilakukan? Kedua terkait
penghijauan berkoordinasi dengan
fungsi lain untuk memberdayakan
program teman-teman. Ketiga terkait
CCUS ataupun flaring, dimana jargas
bisa dimanfaatkan tapi ini notebene
menjadi pembahasan lebih lanjut.
Terakhir, tidak lupa kita kordinasi
dengan pemerintah dan stakeholder
bagaimana peraturan yang ada
bisa mendorong pernurunan emisi
dari industri hulu migas. Secondary
penggunaan gas flare sudah digunakan
untuk on use mesin kendaraan. Yang
dulunya tidak termonetisasi sekarang
bisa menjadi sebuah komoditi yang
bisa termonetisasi. Tadinya kami
hanya melihat itu merupakan effort
yang general. Lalu ada tertiery, seperti
EOR dan lainnya, itu butuh yang tidak
terkomersialisasikan tadi. Seperti
di BP Tangguh ada program yang
cenderung ke arah sosial, melalui bagian
BULETIN SKK MIGAS 15
 FIGUR
produksinya kerja sama dengan PLN
untuk melistriki masyarakat. Kalau
dikaitkan dengan program charter 6B,
kami mulai bagaimana mengidentifikasi
apa yang sudah dilakukan, yang sedang
dilakukan, dan akan dilakukan. Pilot
project CCUS yang dilakukan BP kami
dukung penuh. Inline dengan program
untuk penurunan emisi. Bisa menjadi
efek komersial yang menguntungkan
industri hulu migas dan pemerintah.
Apa kendala dan tantangan dalam
penerapan CCUS?
Pertama adalah target waktu, harus
dibarengi dengan kebutuhan experts.
Bagaimana bisa membakukan practical
apa yang dilakukan. Kedua, terkait target
besarannya, berapa target emisi yang
harus dikejar, berapa value yang menjadi
patokan? Karena ini linier dengan
usaha-usaha yang harus dilakukan.
Pengembangan sebuah lapangan sudah
diukur dengan skala keekonomian,
apabila di tengah-tengah ada regulasi
yang harus diimplementasikan, pasti ada
Foto: Dok. SKK Migas
impact terkait keekonomian.
Apa strategi yang disiapkan SKK Migas
agar KKKS masif melakukan CCUS?
16 BULETIN SKK MIGAS
Kami akan terus kejar target pemerintah
untuk mencapai produksi 1 juta bopd.
Seiring peningkatan usaha untuk
mencapai target tersebut, kami akan
terus kawal keselarasan regulasi yang
ada. Kami bukan coba membatasi, justru
ambil poin-poin positif. Pastinya kami
break up untuk konsolidasi dengan
para pemangku kepentingan dan
sejauh mana melaporkan di mana kita,
where we are, terutama yang sudah
dikontribusikan oleh industri hulu
migas. Dari situ kami ingin buat diskusi
atau workshop apa saja yang sudah
selaras dari apa yang sudah dilakukan
dengan penurunan emisi.
Saat ini cost CCUS dianggap masih
tinggi, idealnya di level berapa?
Kami sudah melaporkan terkait
beberapa regulasi terkait performa
engine yang digunakan. Ini perlu
diintrospeksi dan telaah lebih lanjut
dari kondisi lapangan-lapangan
kita yang sudah tua. Pada saat dulu
pengembangannya belum mengacu
pada standardisasi seperti ini seperti
emisi karbon. Efisiensi kinerja mesin
mengarah pada pemanfaatan bahan
bakar, selain itu ramah lingkungan,
emisi karbonnya rendah, ini menjadi
challenge buat kami. Kalau harus
memperbaiki mesin tentunya perlu
investasi mesin. Pada saat kita merubah,
membuat atau membangun apakah
akan mengganggu stabilitas produksi
untuk mencapai target. Ini makanya
saya sebut kompleks. Tantangan kita
bagaimana me-manage, mencari solusi
jangka pendek, menengah untuk
penurunan emisi karbon.Sampai
saat ini kami mencoba ikuti beberapa
Renstra yang ditetapkan oleh
Kementerian LHK dan RUEN. Kami
sudah membuat patokan, so far kami
masih mengkaji ulang terkait target
tersebut. Kami tetapkan target jangka
pendek dulu. Kami kolaborasikan
beberapa KKKS agar selaras. Beberapa
kegiatan yang bisa menjadi contoh apa
saja yang dilakukan yaitu implementasi
CCUS di BP, inisiatif pengembangan
di Lapangan Abadi, kemudian ada
penanaman pohon. Ini kami coba
penghijauan untuk mengurangi emisi
karbon. Monitoring emisi buangan,
mengikuti standar proper yang berlaku
di Indonesia.
Selain CCUS, upaya apa lagi yang
dilakukan SKK Migas dan KKKS
terkait penurunan emisi?
Sejauh ini selain program charter
SKK Migas, kami sosialisasikan apa yang
sudah dilakukan dari program charter
ini. Feedback-nya cukup baik, mereka
selaras untuk mencapai penurunan
emisi. Ke depan yang mau kami lihat
adalah sistem fasilitas produksi. Ini
sudah menjadi sorotan dan target dari
Permen LHK Nomor 11 Tahun 2021
mengenai baku mutu udara. Dalam
permen tersebut ada arahan dalam
penggunaan mesin-mesin. Kementerian
LHK telah menerbitkan aturan terkait
baku mutu udara dan kami yakin
industri hulu migas telah compliance
dan besar harapan ini bisa kami penuhi.
Salah satu untuk menurunkan emisi
tidak hanya dengan penggantian mesin,
tapi juga supply bahan bakar yang
ramah lingkungan dan modifikasi cara
pembuangan dari hasil pembakaran
sehingga masuk baku mutu yang telah
ditetapkan Kementerian LHK.

SKK MIGAS
KEJAR REALISASI
KOMITMEN
PROGRAM KERJA
KKKS
Oleh: Febrian Dama Asmara
fdasmara@skkmigas.go.id
U
ntuk memenuhi target lifting
migas nasional tahun 2022,
SKK Migas terus mendorong
KKKS agar dapat segera merealisasikan
komitmen kerja serta melakukan upaya-
upaya peningkatan produksi dengan
memanfaatkan momentum tingginya
harga migas dunia saat ini. Hal tersebut
disampaikan Kepala SKK Migas Dwi
Soetjipto dalam acara Rapat Kerja
Bidang Operasi SKK Migas – KKKS, Rabu,
8 Juni 2022.
Menurut Dwi, kondisi harga minyak
dan gas dunia saat ini seharusnya
dapat dimanfaatkan oleh KKKS untuk
melakukan aktivitas yang berdampak
langsung pada produksi. “Terlebih
pemerintah telah menunjukkan
komitmennya untuk membuat iklim
industri hulu migas yang lebih atraktif
dengan berbagai kemudahan perizinan
dan insentif,” katanya.
Dwi menambahkan, tingginya
pelaksanaan kegiatan hulu migas
telah ditunjukkan pada program
tahun 2022, khususnya pengeboran
sumur pengembangan yang dapat
berkontribusi langsung terhadap
peningkatan produksi migas nasional.
Berdasarkan data realisasi jumlah
sumur pengembangan dan kegiatan well
service per April 2022, realisasinya lebih
tinggi jika dibandingkan realisasi April
2021 secara year on year. Realisasi untuk
sumur pengembangan mencapai 197%
dan kegiatan well service 194%. “Artinya
secara kegiatan, hulu migas telah
melakukan dua kali lipat dari tahun
sebelumnya, namun hasilnya belum
cukup untuk memenuhi target lifting
tahun ini,” kata Dwi.
Dia menambahkan SKK Migas akan
memastikan komitmen program kerja
KKKS dapat terlaksana dengan baik
serta bersama-sama merumuskan
upaya-upaya terobosan peningkatan
produksi dalam kegiatan ini.
SKK Migas, lanjut Dwi, memiliki enam
strategi jangka pendek sebagai upaya
untuk memenuhi target lifting migas
tahun 2022 yaitu percepatan program
filling the gap, reaktivasi idle well dan
idle field, optimalisasi planned shutdown
dan menurunkan frekuensi unplanned
shutdown, efficiency fuel & zero flare gas
program, dan pengurasan stok.
“Saya minta SKK Migas bersama KKKS
dapat membedah lebih detil realisasi
SPEKTRUM
dari tiap strategi dan rencana kedepan
sehingga segala kendala yang terjadi
dapat kita mitigasi risikonya. Selain itu,
agar dapat juga dipastikan pelaksanaan
komitmen program KKKS dan estimasi
angka penambahan produksi untuk
Semester II 2022,” kata Dwi.
Dalam acara yang sama, Direktur
Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Kementerian ESDM Tutuka Ariadji
menyampaikan Direktorat Jenderal
Migas bersama SKK Migas terus
berupaya untuk menyusun regulasi
yang dibutuhkan oleh para investor agar
visi jangka panjang produksi satu juta
bopd dan 12 Bscfd gas pada 2030 dapat
tercapai.
“Realisasi produksi migas nasional
masih jauh dari apa yang direncanakan,
untuk itu diperlukan kolaborasi serta
langkah taktis antara seluruh pemangku
kepentingan hulu migas untuk
mencapai target-target yang ditetapkan
pemerintah,” ungkap Tutuka.
Tutuka juga mendorong SKK Migas
bersama KKKS untuk dapat mengadopsi
penggunaan teknologi hulu migas
terkini. Implementasi teknologi
yang akan berdampak langsung
terhadap peningkatan produksi perlu
dimaksimalkan. “Kami juga berharap
Foto: Dok. SKK Migas
SKK Migas dan KKKS dapat memberikan
solusi terhadap adanya perbedaan yang
terjadi antara rencana dan realisasi
produksi tahun 2022,” kata dia.
BULETIN SKK MIGAS 17
 SPEKTRUM
SP BERINGIN A
TINGKATKAN
PRODUKSI GAS
HINGGA 15
MMSCFD
Oleh: Febrian Dama Asmara
fdasmara@skkmigas.go.id
K
ontraktor Kontrak Kerja
Sama (KKKS) Pertamina
EP meresmikan Stasiun
Pengumpul (SP) Beringin A di
Desa Beringin, Kecamatan Lubai,
Kabupaten Muara Enim, Sumatera
Selatan, Senin (30 Mei). Di bawah
manajemen Pertamina Subholding
Upstream Regional Sumatra Zona
4, pembangunan SP Beringin A
bertujuan meningkatkan kapasitas
produksi migas hingga mencapai
15 juta standar kaki kubik per
hari (MMscfd) untuk gas dan
382 barel per hari untuk kondensat.
SP Beringin A akan menampung
dan mengolah gas dan kondensat
dari delapan sumur yang akan
Foto: Dok. SKK Migas
dikembangkan KKKS Pertamina EP.
Pengoperasian SP Beringin A akan
dilakukan oleh Prabumulih Field.
18 BULETIN SKK MIGAS
Agus Amperianto, GM Zona 4,
mengatakan SP Beringin A dapat
dimanfaatkan onstream sesuai jadwal
dengan tetap memitigasi risiko
penyebaran Covid-19 dengan penerapan
protokol kesehatan yang ketat. Di
samping itu, tercapai jam
kerja selamat 1.088.204 jam per tanggal
17 Mei 2022, tanpa ada satupun lost
time incident (LTI). “Dengan kondisi
Covid-19 yang merebak di seluruh dunia,
dinamika pelaksanaan proyek ini pun
mengalami banyak turbulensi.
Namun dengan menerapkan kaidah
manajemen proyek yang baik serta
senantiasa melakukan koordinasi
dengan SKK Migas, maka proyek ini
dapat berjalan dengan baik,” ujarnya.
Agus juga menyampaikan komitmen
meningkatkan produksi migas dari
wilayah Sumatra Selatan dengan Spirit
of SUMATERA (SUstainable, MAssive,
To Grow, Efficient, Resilient, dan
Aggressive) sehingga operasi migas
berjalan dengan selamat, efektif, dan
unggul, serta dapat berkontribusi
secara signifikan dan berkelanjutan
terhadap pencapaian target produksi
migas nasional. “Pembangunan SP
Beringin A menjadi salah satu upaya
kami untuk meningkatkan produksi
migas. Keberhasilan pembangunan ini
mendorong semangat kami untuk terus
berkontribusi meningkatkan produksi
migas dari Sumatra Selatan,” ujar Agus.
Noezran Azwar, Manajer Senior
Manajemen Proyek SKK Migas, berharap
Zona 4 melakukan upaya lebih optimal
dalam pelaksanaan proyek guna
terpenuhinya target onstream pada 2022
khususnya untuk Zona 4 lainnya, seperti
EPF SP TMB (Prabumulih). Noezran
juga menjelaskan langkah-langkah yang
dapat dilakukan untuk meningkatkan
optimalisasi proyek “Upaya optimal
dapat dicapai dengan optimasi terhadap
sinergitas di internal KKKS antara
fungsi teknis, fungsi manajemen aset
dan fungsi pengadaaan sehingga
menghasilkan pemenuhan kebutuhan
proyek yang sesuai jadwal dan tepat
sasaran dan secara aktif mencari
inovasi dengan memberdayakan opsi
pemanfaatan peralatan idle yang
merupakan aset dari material di
lapangan lain atau bahkan dari KKKS
lain.
Anggono Mahendrawan, Kepala
Perwakilan SKK Migas Wilayah Sumatra
Bagian Selatan, menyampaikan apresiasi
terhadap KKKS Pertamina EP yang
berhasil memanfaatkan onstream SP
Beringin A. Anggona juga berharap
Pertamina EP terus melakukan
berinovasi, melalukan efisiensi, dan
meningkatkan kualitas manajemen
pengelolaan proyek, kompetensi sumber
daya manusia, dan keteknikan, dengan
tetap memprioritaskan keselamatan
kerja.

PERKUAT
PENGAMANAN
OBJEK VITAL,
SKK MIGAS-
POLDA JAMBI
PERPANJANG
PKS Oleh: Tania Dwi Adinda
tdadinda@skkmigas.go.id
S
KK Migas dan Polda Jambi
menandatangani perpanjangan
dua Perjanjian Kerja Sama (PKS)
tentang Pengamanan Obyek Vital Nasional
Minyak dan Gas Bumi pada KKKS di Hotel
BW Jambi, Senin, 6 Juni 2022.
Perpanjangan PKS bertujuan untuk
mendukung kegiatan pengamanan
obyek vital nasional hulu minyak dan
gas bumi yang dioperasikan KKKS
di Provinsi Jambi. Dengan demikian
kegiatan operasi industri hulu migas
dapat berjalan baik dan memberikan
kontribusi optimal pada pencapaian
target migas nasional.
Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas Rudi
Satwiko mengatakan penandatanganan
Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Polda
Jambi merupakan kerja sama agresif
untuk mengamankan pencapaian target
satu juta bopd dan 12 Bscfd pada 2030.
“Kami berharap, penandatanganan ini
akan meningkatkan sinergitas Polda
Jambi, SKK Migas dan KKKS Wilayah
Jambi (PetroChina, PHR Regional 1 Zona
1 Jambi Field, Mond’Or Oil Tungkal
.Ltd dan Jadestone Energy Lemang Pte.
Ltd) sehingga iklim investasi berjalan
kondusif,” kata Rudi.
Dua PKS yang ditandatangani meliputi
PKS SKK Migas - Polda Jambi tentang
Pengamanan Obyek Vital Nasional
Minyak dan Gas Bumi pada KKKS di
Provinsi Jambi, PHR Regional 1 Zona 1
Jambi Field, Jadestone Energy Lemang
Pte. Ltd dan MontD’Or Oil Tungkal
Ltd. Serta PKS SKK Migas - Polda
Jambi tentang Kegiatan Pengamanan
Obyek Vital Nasional Minyak dan
Gas Bumi Wilayah Kerja PetroChina
di Provinsi Jambi. Kedua PKS yang
ditandatangani oleh Kapolda Jambi
Irjen Pol. A. Rachmad Wibowo dan
Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas Rudi
Satwiko ini berlaku selama dua tahun
dari 1 Januari 2022 - 31 Desember 2023.
Menurut Rudi, SKK Migas sangat
berharap dukungan dari Kapolda Jambi
dan jajarannya dalam melakukan
pengamanan operasional kegiatan hulu
migas di Jambi, sehingga KKKS dapat
lebih fokus lagi dalam pencapaian
produksi yang sudah ditargetkan
pemerintah. “Untuk ke depannya, PKS
akan terus dibenahi dan diperbaiki agar
implementasinya semakin baik,” kata dia.
Irjen Pol. A. Rachmad Wibowo
mengatakan penandatanganan kerja
sama menjadi hal yang penting karena
dinamika pengamanan sangat terkait
dengan apa yang akan dilakukan
kedepan. Masalah keamanan merupakan
tanggung jawab pihaknya, dan
berkomitmen untuk bersungguh- sungguh
melakukan pengamanan dengan baik.
“PKS ini menjadi acuan sebagai
landasan hukum bagi kami dalam
menjalankan rangkaian kegiatan dan
menjadi komitmen
bagi kami untuk
memastikan bahwa
seluruh Wilayah Kerja
SKK Migas - KKKS
Jambi ini dalam
keadaan aman dan
lancar,” ungkapnya.
Rachmad menyambut
baik dan sangat
mengapresiasi atas
kerjasama yang telah
berjalan selama ini, di
mana ini merupakan
perpanjangan PKS
WARTAPERWAKILAN
yang ke-2 untuk pengamanan KKKS di
Wilayah Jambi.
:”Kami juga siap memerintahkan jajaran
untuk membantu secara maksimal
pengamanan kegiatan hulu migas,
karena kegiatan ini merupakan salah
satu tumpuan utama pendapatan
negara,” katanya.
EFEK BERGANDA
Rudi menyampaikan berbagai efek
berganda yang timbul dari kehadiran
industri Migas bagi pembangunan
seperti Dana Bagi Hasil (DBH),
Participating Interest 10%, PDRB,
Penyerapan tenaga kerja lokal,
berkembangnya bisnis penyedia barang
dan jasa lokal, serta implementasi
Tanggung Jawab Sosial (TJS)/ Corporate
Social Responsibility (CSR).
“Kelancaran dan keamanan kegiatan
operasional hulu migas menjadi kunci
utama dalam optimasi seluruh efek
berganda tersebut,” katanya.
Rudi mengibaratkan kelancaran operasi
hulu migas sebagai sebuah pohon.
Sementara dukungan industri hulu
migas bagi pembangunan Indonesia di
kota maupun daerah ibaratnya sebagai
buah-buah dari pohon tersebut. “Agar
pohon tersebut bisa terus berbuah
dan memberikan manfaat bagi kita
semua, perlu terus kerja sama dan
dukungan semua pihak agar operasi
hulu Migas dapat berjalan lancar
sehingga memberikan manfaat bagi kita
bersama.” kata Rudi.
BULETIN SKK MIGAS 19
 WARTAPERWAKILAN
SKK MIGAS
PAMALU
EDUKASI
USAHA KREATIF
P3K HULU
MIGAS BINTUNIOleh: Agustinus N. Slarmanat
admin.anslarmanat@skkmigas.go.id
S
KK Migas Pamalu bersama
KKKS di wilayah Teluk Bintuni
melaksanakan rangkaian
kegiatan komunikasi bersama kepada
para pelaku penggiat usaha yang
tergabung dalam Pemuda Pemudi
Penyuluh Komunikasi (P3K) Hulu
Migas Bintuni. Kegiatan yang menyasar
pemuda-pemudi dari wilayah ring I
operasional hulu migas dan juga pelaku
usaha binaan Program Pengembangan
Masyarakat (PPM) dari KKKS BP
Indonesia dan Genting Oil itu digelar di
Hotel Steenkool, Senin, 23 Mei 2022.
Galih W. Agusetiawan, Senior Manajer
Humas SKK Migas Pamalu, mengatakan
kewajiban KKKS untuk melakukan
program pengembangan masyarakat
dalam bentuk peningkatan kapasitas
SKK MIGAS –
KKKS WILAYAH
KALSUL
TERLIBAT DI
REGIONAL
MARPOLEX 2022
20 BULETIN SKK MIGAS
dan pendampingan usaha, sehingga para
pemuda-pemudi dalam dunia usaha yang
terus berevolusi perlu mudah beradaptasi
dengan perkembangan zaman.
“Adalah hal positif bahwa Bintuni
memiliki talenta-talenta muda di
wilayah kegiatan hulu migas. Ke
depan, kami berharap akan muncul
bentuk bentuk kemitraan lainnya yang
berkelanjutan sehingga para binaan
program pengembangan masyarakat
saat ini dapat menyiapkan dirinya agar
mandiri dan tidak bergantung pada
program dari perusahaan atau sodoran
donasi yang ada,” ungkap Galih.
Galih menekankan ada enam syarat
untuk dapat melakukan kemitraan
yang baik, antara lain: berorientasi
menang-menang, mampu mempercayai
orang lain, berorientasi ke masa depan,
nyaman dengan perubahan, nyaman
dengan saling ketergantungan, dan
dapat membuka diri untuk bersedia
menerima umpan balik.
Pada kesempatan sama, praktisi usaha
asal Bintuni, Noldy Raymond, ikut
berbagi pengalaman tentang tantangan
dalam menciptakan bisnis serta
Oleh: Danang Agung
admin.dagung@skkmigas.go.id
S
ebanyak 50 personil SKK Migas-
KKKS mengikuti Marpolex
(Maritime Pollution Exercise) 2022
yang digelar di Kota Makassar, Sulwesi
Selatan pada 22 – 27 Mei 2022.
Personil yang berasal dari SKK
Migas Jakarta (Divisi Penunjang
Operasi), SKK Migas Perwakilan
Kalsul, KKKS Area Kalsul (All KKKS
under PHE SHU Region 3, Eni,
Mubadala, Chevron, dan Energy
Equity Epic Sengkang) serta PHE
pengalamannya dalam bermitra.
Hadir secara virtual, Dwi Suratman,
Direktur Yayasan Kasuari yang
membagikan pengalaman membangun
usaha dari bahan-bahan yang tersedia
di lingkungan dan memiliki nilai khas
Papua.
Peserta kegiatan merespon positif
kegiatan tersebut. Seperti yang
diungkapkan Paulus Fenetiruma,
Direktur Subitu Layanan Prima yang
mengaku banyak belajar hal baru
tentang kemitraan.
“Ke depannya ini dapat diterapkan, agar
perusahaan kami tidak hanya bermitra
dengan BP Tangguh, tetapi bisa menjalin
kemitraan juga dengan Pemda maupun
perusahaan di sektor lainnya,” ungkap
Paulus.
Peserta lainnya, Onimus Manibuy,
Direktur PT. Subitu Laundry Gemilang
juga menyatakan bahwa kegiatan yang
diikuti sangat bermanfaat. Banyak ilmu
dan cerita pengalaman yang diperoleh
tentang bagaimana menjadi leader
yang baik. “Ini akan saya terapkan di
perusahaan saya,” tukas Onimus.
ONWJ itu mengikuti pelaksanaan latihan
bersama yang diselenggarakan oleh
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut,
Kementerian Perhubungan.
Marpolex merupakan latihan gabungan
penanggulangan tumpahan minyak
Foto: Dok. SKK Migas

yang rutin dilaksanakan setiap tahun
(annual) oleh Kementerian Perhubungan
– Ditjen Perhubungan Laut (Ditjen
Hubla) sebagai bentuk penerapan
Peraturan Presiden Nomor 109 tahun
2006 tentang Penanggulangan Keadaan
Darurat Tumpahan Minyak di Laut dan
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor
58 Tahun 2013 tentang Penanggulangan
Pencemaran di Perairan dan Pelabuhan.
Industri hulu migas offshore memiliki
potensi terjadi insiden tumpahan minyak
di laut, sehingga kesiapsiagaannya dalam
penanggulangan tumpahan minyak di
laut merupakan compliance terhadap
peraturan tersebut di atas. SKK Migas
sebagai badan pengawas dan pengendali
industri hulu migas merupakan anggota
dari Pusat Komando dan Pengendali
Nasional (Puskodalnas) yang dipimpin
oleh Kementerian Perhubungan mengacu
pada Perpres 109 tahun 2006.
“Keikutsertaan industri hulu migas yang
dikoordinasi oleh SKK Migas dalam
Marpolex sangat diperlukan,” ujar Kadiv
Penunjang Operasi dan Keselamatan
Hulu Migas SKK Migas Desta Andra
Djumena.
SKK MIGAS
- KKKS BOB
TAJAK SUMUR
EKSPLORASI
NURI 1X
Oleh: Muhammad Rochaddy Lubis
mlubis@skkmigas.go.id
B
adan Operasi Bersama (BOB)
PT BSP-Pertamina Hulu
melaksanakan prosesi Tajak
Sumur Eksplorasi Nuri 1 X di Desa
Sungai Pelambayan Dusun IV Koto Garo
Kecamatan Tapung Hilir Kabupaten
Kampar, Selasa, 31 Mei 2022. Prosesi
ini adalah penanda bahwa dimulainya
Dalam pelaksanaannya, Marpolex
Makassar 2022 diikuti oleh berbagai
kementerian dan lembaga antara lain
Kementerian Perhubungan – Ditjen
Hubla sebagai Mission Coordinator (MC),
KSOP Syahbandar Makassar sebagai On
Scene Commander (OSC), KPLP, TNI AL,
Bakamla, Polairud, Basarnas, KLHK,
DLH, Dinas Kesehatan, industri hulu
migas, Pertamina Hilir, serta peserta
dari internasional Philippine Coast Guard
(PCG) dan Japan Coast Guard (JCG) serta
observer dari Australia, Singapura.
Skenario umum insiden tumpahan
minyak dalam Marpolex kali ini
adalah tabrakan kapal tanker
dengan kapal penumpang, yang
mengakibatkan personil luka-luka,
tumpahan minyak dan kebakaran.
Kegiatan penanggulangan insiden
adalah penyelamatan personil luka-
luka, pemadaman kebakaran dan
penanggulangan tumpahan minyak.
Khusus untuk kegiatan penanggulangan
tumpahan minyak terbagi dalam 3 Tier
(tingkatan). Tier 1 akan ditanggulangi
oleh KSOP Makassar setempat, eskalasi ke
Tier 2 akan dibantu penanggulangannya
pengebroan sumur eksplorasi
minyak terdalam sepanjang
sejarah berdirinya BOB sejak
tahun 2002 dengan kedalaman
8.800 feet atau sekitar 3 kilometer
ke dalam bumi.
Bupati Siak Drs Alfedri Msi,
selaku pemilik saham terbesar
PT BSP, meminta semua pihak
mendoakan upaya BOB dalam
menemukan cadangan minyak baru
lewat pengeboran sumur eksplorasi
ini. “Kalau Allah ridho maka tidak
ada yang sulit. Dengan doa kita semua
mudah–mudahan tim eksplorasi
berhasil menemukan cadangan minyak
di Koto Garo ini sehingga bisa memberi
kontribusi positif bagi Republik
Indonesia umumnya dan Provinsi Riau
khususnya,” ujar Alfedri.
Selain Bupati Siak, hadir pada
kesempatan itu Pj Bupati Kampar Dr
WARTAPERWAKILAN
oleh industri sekitar dan eskalasi ke Tier
3 akan dibantu penanggulangannya oleh
PCG dan JCG.
Industri hulu migas turut serta
dalam kegiatan Marpolex ini dengan
mengerahkan 1 kapal tug boat dari
PT Pertamina Hulu Mahakam untuk
melakukan fire fighting dan membantu
membentuk formasi oil boom bersama-
sama dengan kapal mother vessel lain.
Manajer Senior Humas SKK Migas
Kalsul, Wisnu Wardhana yang juga hadir
dalam kegiatan tersebut menyampaikan
bahwa kegiatan hulu migas di Selat
Makassar cukup banyak. Sehingga
melalui keikutsertaan KKKS di wilayah
Kalsul dalam Regional Marpolex
ini menjadi wadah untuk menggali
informasi dan belajar lebih banyak lagi
dengan institusi lain dalam penanganan
kecelakaan laut ataupun tumpahan
minyak yang terjadi.
“Kegiatan ini akan menambah
pengetahuan dan pengalamana kita,
bagaimana melakukan tindakan yang
tepat jika terjadi insiden di laut,“ kata
Wisnu.
Kamsol yang diwakili Ir Azwan. Kepala
SKK Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus,
Danramil Kapten ARM Alzaseptendi,
Kapolsek Tapung Hilir AKP Aprinaldi SH
MH, Camat Tapung Hilir Hadinurahman
SStp, Camat Tapung Hulu Wira Sastra
Ssos. Kades Koto Garu Ilyas Ayang,
Tokoh Masyarakat Tapung Hilir, Darul
Nafis, Buya Darlis Pimpinan Ponpes
Butanul Huda, Firmansyah Panglimo
Mudo yang juga ketua KNPI Tapung Hilir
dan sejumlah Ninik Mamak Empat Suku
di Tapung Hilir.
BULETIN SKK MIGAS 21
 WARTAPERWAKILAN
Pj Bupati Kampar Dr Kamsol yang
diwakili oleh Asisten III Ir Azwan
menyampaikan agar semua pihak
di sekitar wilayah operasi memberi
dukungan bagi aktivitas pengeboran
yang akan berjalan kurang lebih dua
bulan ke depan. “Saya minta mulai dari
Kepala Desa, Lurah dan unsur Muspika
mendukung ikhtiar menemukan
cadangan minyak baru ini bagi
kesejahteraan kita semua,” ujarnya.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas
ESDM Provinsi Riau menyampaikan
juga harapannya agar pengeboran
Sumur Nuri 1X bisa berhasil agar
dapat menambah cadangan migas
dan tentunya menaikkan lifting migas
SKK MIGAS-
KKKS WILAYAH
RIAU GELAR
SILATURAHMI
DENGAN
WARTAWAN
WILAYAH RIAU
Oleh: Fawaid Darsyah
Foto: Dok. SKK Migas
admin.fdarsyah@skkmigas.go.id
22 BULETIN SKK MIGAS
ke daerah. “Dengan keberhasilan
pengeboran ini, lifting migas
bisa meningkat yang berdampak
kepada peningkatan dana bagi
hasil bagi Provinsi Riau dan daerah
sekitarnya,” ungkapnya.
Dalam sambutannya Kepala
Perwakilan SKK Migas Sumbagut
Rikky Rahmat Firdaus mengapresiasi
langkah BOB melakukan pengeboran
sumur eksplorasi yang tergolong
berisiko tinggi (high risk). “Untuk
pengetahuan kita bersama, sumur
eksplorasi adalah kegiatan mencari
minyak bumi dengan mengebor sumur
baru untuk mendapatkan sumber –
sumber penemuan hidrokarbon yang
baru. Tentunya ini masih berisiko tinggi
karena perlu investasi besar dengan hasil
yang belum bisa dipastikan,” kata Rikky.
Menurut Rikky, apa yang dilakukan
BOB hari ini adalah memenuhi target
dari negara melalui SKK Migas kepada
BOB yang diamanahkan tahun ini untuk
melakukan pengeboran 15 sumur minyak
pengembangan dan 1 sumur eksplorasi.
Per hari ini, lanjut Rikky, sudah 5 sumur
pengembangan yang dibor oleh BOB.
Pada tahun ini BOB juga ditargetkan oleh
S
KK Migas dan KKKS menggelar
acara silaturahmi dan sharing
session bersama dengan
wartawan Provinsi Riau di Hotel
Pangeran, Pekanbaru, Kamis, 2 Juni 2022.
Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut,
Rikky Rahmat Firdaus mengatakan
momen ini digunakan sebagai wujud
melancarkan komunikasi yang efektif
dengan wartawan untuk lebih
memahami kondisi dan perkembangan
terbaru dari pencapaian yang telah
dilakukan hulu migas, terutama di
Provinsi Riau terkait pengeboran,
cadangan migas dan pencapaiannya. 
Karena itu, lanjut dia, perlu adanya
dukungan dari wartawan Riau
terutama dalam menyampaikan
pemberitaan positif dari kegiatan
hulu migas hingga berjalan dengan
lancar.
SKK Migas untuk memproduksi minyak
sekitar 9.500 barel per hari.
“Alhamdulillah saat ini sudah ada dua
pengeboran eksplorasi di Provinsi Riau,
dimana sebelumnya sudah ada sumur
eksplorasi SGD yang ditajak tanggal
30 April 2022 sehingga target SKK Migas
memproduksi satu juta barel di tahun
2030 mudah-mudahan tercapai,” kata dia.
Sementara itu GM BOB Ridwan
mengatakan Sumur Nuri-1X dikerjakan
oleh Rig TMMJ kapasitas 1.000 tenaga
kuda dengan kedalaman 8.800 feet
(kaki) atau lebih kurang 3 kilometer dan
dibor secara vertikal. “Karena ini sumur
pertama kita bor secara vertical atau
lurus dulu. Mudahan-mudah ketemu
bisa kita kembangkan. Pengeboran ini
kalau berhasil maka produksinya bisa
mencapai 2.000 barel per /hari,” ujarnya.
Lebih lanjut dia mengatakan masa
kerja akan berjalan selama 30 hari
pengeboran dan 30 hari masa tes.
“Setelah ketemu baru dites untuk
memastikan berapa kandungan minyak
nya dan berapa besar cadangan baru
kita lapor ke negara melalui SKK Migas,”
kata Ridwan.
“Kami sangat bergembira dapat bertemu
kembali dengan rekan-rekan wartawan
dalam rangka kegiatan Silaturahmi
dan Sharing Session SKK Migas - KKKS
Wilayah Riau bersama Wartawan di
Provinsi Riau,” ujar Rikky.
Dengan melibatkan wartawan, pihaknya
berharap semua pihak dapat bersinergi
dalam mendukung target-target yang

telah ditetapkan Presiden Joko Widodo
tentang target produksi satu juta barel
per hari dan 12 Bscfd pada 2030.
“SKK Migas terus mendorong KKKS
Wilayah Riau untuk terus melakukan
pengeboran dan mencari cadangan
migas baru. Dengan adanya pengeboran
tentunya berpeluang untuk menambah
cadangan migas di Provinsi Riau. Dan ini
tentunya membutuhkan dukungan dari
rekan-rekan media di Provinsi Riau,”
kata Rikky.
Dia mengungkapkan, hingga awal Juni 2022,
SKK MIGAS
PERWAKILAN
JABANUSA
KOORDINASI
PERTANAHAN
DAN
KEHUTANAN
Oleh: Dipta Dwi Pratiwi
admin.ddpratiwi@skkmigas.go.id
S
KK Migas Perwakilan Jabanusa
menggelar rapat koordinasi
pertanahan dan kehutanan yang
diikuti seluruh KKKS wilayah Jawa, Bali,
dan Nusa Tenggara, Jumat, 3 Juni 2022.
Indra Zulkarnain, Kepala Departemen
Humas SKK Migas Perwakilan Jabanusa,
KKKS di Riau sudah berhasil melakukan
pengeboran lebih dari 170 sumur
pengembangan dan dua sumur eksplorasi
yang saat ini sedang dalam proses. 
“Semoga pengeboran dua sumur eksplorasi
ini yaitu Sumur SGD KKKS EMP Bentu dan
Sumur Nuri KKKS BOB berjalan aman dan
lancer. Serta dapat menghasilkan minyak
dan gas bumi yang melimpah untuk
peningkatan cadangan migas di Indonesia
serta pencapaian produksi sesuai target
APBN 2022,” harap Rikky.
Menurut Rikky, SKK Migas terus
mengatakan rapat koordinasi pertanahan
dan kehutanan dimaksudkan untuk
update dan mensinergikan antara
SKK Migas - Kontraktor Kontrak Kerja
Sama (KKKS) dalam proses pengadaan
tanah, tanah kas desa, pengadaan
tanah dengan mekanisme lainnya.
“Juga penggunaan kawasan hutan yang
meliputi kegiatan perencanaan dan
pelaksanaan kegiatan hulu migas di
wilayah Jabanusa,” kata Indra.
Para pelaku industri hulu migas
sudah berkomitmen kuat untuk tetap
WARTAPERWAKILAN
melakukan sejumlah upaya
percepatan untuk mewujudkan
target-target pengeboran. Sebagai
hasilnya, kegiatan tersebut bisa
meningkatkan produksi minyak
yang memberikan dampak nyata
bagi daerah.
Dalam perkembangan sampai Mei
2022, untuk Wilayah Provinsi Riau
rata-rata produksi minyak mencapai
179.683 bopd dan rata-rata produksi gas
mencapai 119,62 MMscfd.
Sementara itu, Kepala Divisi Program
dan Komunikasi SKK Migas, A Rinto
Pudyantoro yang hadir dalam sharing
session memaparkan topik bertajuk
“Bisnis Hulu Migas, Mengurai Persoalan
Industri Hulu Migas”. Sedangkan dari
Pemerintah Provinsi Riau diwakili Dheni
Kurnia sebagai wartawan dan staf ahli
Gubernur Riau Bidang Komunikasi dan
dipandu moderator Okta Fandi dari
Pertamina Hulu Rokan.
menjalankan kewajiban sesuai amanat
pemerintah melalui sejumlah peraturan
perundang-undangan beserta instrumen
pelaksanaannya dalam tata kelola
industri hulu minyak dan gas bumi.
“SKK Migas meminta kepada KKKS
Wilayah Jabanusa dapat melaporkan
atau memberikan update untuk
proses pengadaan tanah, tanah kas
desa (TKD), penggunaan tanah dengan
mekanisme lainnya serta pemenuhan
kewajiban PPKH untuk satu semester,”
kata Indra.
BULETIN SKK MIGAS 23
 OPINIKITA

MENUJU NEW NORMAL, SAAT INI TELAH BANYAK

KEGIATAN DILAKUKAN SECARA TATAP MUKA.
MENURUT PENGALAMAN ANDA, APAKAH LEBIH
EFEKTIF RAPAT SECARA DARING ATAU TATAP
MUKA? APA ALASANNYA?
Nama Lengkap: Nama Lengkap:
Andi Arie PAG Muhammad Anas Pradipta
Nama Panggilan: AAP Nama Panggilan: Anas
Jabatan: Manajer Senior Hubungan Masyarakat Jabatan: Spesialis Pratama Keuangan dan Monetisasi,
Perwakilan Sumatera Bagian Selatan Divisi Monetisasi Minyak dan Gas Bumi
Email: andiarie@skkmigas.go.id Email: mapradipta@skkmigas.go.id
Instagram: @aap.sco Instagram: @anaspradipta

Jawaban : Jawaban :
“Sebetulnya untuk pertemuan daring ”Sebelum masa pandemi mungkin
sebagai media komunikasi sangat nyata membayangkan untuk rapat online itu
membantu kita semua saat berada sulit, tapi dengan pandemi ini semua
dalam kondisi pandemi, namun hal orang sudah terbiasa dengan online.
tersebut perlu dukungan infrasturktur Rapat online sangat membantu untuk
yang mumpuni dalam konektivitas internet, ketersediaan jaringan dan perangkat menghemat waktu karena tidak perlu
komunikasi yang handal. Hal ini mungkin tidak menjadi kendala buat kita yang menyediakan waktu untuk perjalanan ke
sedang berada di kota besar atau daerah yang memiliki seluruh kebutuhan tempat rapat. Namun di sisi lain untuk
tersebut, berbeda dengan sebagian daerah-daerah dimana perwakilan SKK Migas rapat-rapat yang memang butuh fokus
berada, di daerah tersebut masih banyak wilayah yang belum memiliki jaringan akan lebih efektif dengan offline sehingga
yang mumpuni untuk pertemuan daring. Dalam efektivitas untuk mendapatkan pada new normal untuk sebagian rapat
keputusan pertemuan yang solutif di daerah (khususnya wilayah perwakilan) dilaksanakan online dan sebagian lagi
dengan mitra atau pemangku kepentingan di daerah, dengan segala dinamika secara online akan efektif.”
yang ada, tentu masih banyak menjalankannya dengan pertemuan langsung.
Pertemuan langsung memang lebih jitu karena beberapa hal tidak dapat kita
penuhi melalui pertemuan daring, khususnya dalam kecepatan perolehan
dokumen yang langsung ditandatangani oleh banyak pihak yang berkepentingan.
Namun, dalam kondisi apapun, dalam level PPKM 1 atau bahkan 4, tentu kita
semua dituntut tetap waspada dan siaga di setiap aktivitas dikarenakan kita masih
dalam situasi pandemi. Kelihatan ya, kemarin, saat pemerintah membolehkan
orang-orang membuka masker di open area, nyatanya tidak banyak orang-orang
yang langsung berani beraktivitas di area terbuka dengan membuka masker.
Rupanya dengan kadar kehati-hatian yang tinggi yang masih dimiliki oleh banyak
orang, menyebabkan mereka hanya membukanya saat benar-benar diperlukan.
Seiring dengan adanya beberapa relaksasi kebijakan perjalanan bisnis dan wisata,
juga meningkatkan target orang yang sudah divaksin, tentunya dengan bertemu
orang-orang yang lengkap vaksinnya akan lebih menenangkan dibandingkan
dengan yang baru memiliki vaksin dosis 1 atau 2, namun demikian tentu prokes
dan skrining masih menjadi upaya yang paling jitu dalam menjaga diri dari
kemungkinan terinveksi virus. Hal itu pula yang masih perlu kita jaga di saat ini
khususnya saat melakukan pertemuan langsung. Jaga kebersihan, lihat lingkungan
sekitar, tetap prokes, InsyaAllah pertemuan langsung bisa kita lalui dengan aman.”

24 BULETIN SKK MIGAS

 Nama Lengkap:
Nama Lengkap: Ardiansyah
Galuh Andini Nama Panggilan: Ardi
Nama Panggilan: GA Jabatan: Kepala Divisi Manajemen
Jabatan: Staf Senior Proyek dan Pemeliharaan Fasilitas
Pengadaan Tanah, DIvisi Email: ardiansyah@skkmigas.go.id
Formalitas Instagram: -
Email:
gandini@skkmigas.go.id Jawaban :
Instagram: “Bergantung pada jenis
@galuhriyadi rapatnya. Kalau ada
kaitannya dengan komitmen
Jawaban : dan sifatnya detil, tatap
“Untuk beberapa muka lebih efektif karena komunikasinya bisa lebih intens,
hal terutama isu tidak perlu jeda gantian bicara dan yang hadir bisa lebih leluasa
yang melibatkan banyak pihak/stakeholder, offline meeting menyampaikan opininya, serta kita bisa melihat langsung gesture
tetap lebih efektif untuk membahas penyelesaian masalah. pembicaranya. Kalau sifat rapatnya lebih banyak sharing informasi,
Khususnya ketika terjadi permasalahan tanah di lapangan. maka lebih efektif via online.”
Sementara jika hanya bersifat monitoring, update rutin dan
rapat koordinasi biasa cukup efektif meski dilaksanakan
secara daring.” Nama Lengkap:
Amelia Chatrin Lerebulan
Nama Panggilan: Ame
Nama Lengkap: Johnson A. Paju Jabatan: Sekretariat (adm/
Nama Panggilan: Johnson keuangan) Perwakilan Papua dan
Jabatan: Manajer Senior Pengkajian Studi Eksplorasi dan Sumber Daya Maluku
Email: johnson@skkmigas.go.id Email: sekre.aclerebulan@
Instagram: - skkmigas.go.id
Instagram:
Jawaban : @ameliachatrin
“Efektiftas dari suatu kegiatan khususnya rapat bergantung
pada persiapannya, semakin baik persiapan dan penguasaan Jawaban :
materi tentunya akan meningkatkan efektivitas rapat. Selain “Menurut pendapat saya
itu undangan/peserta rapat yang menuju new normal lebih
tepat juga akan mempengaruhi efektif rapat secara tatap
hasil keputusan. Dengan kondisi muka karena lebih dapat
saat ini saya lebih menyampaikan aspirasi secara terbuka di depan umum dengan
cenderung kegiatan melihat secara langsung lawan bicara, ekspresi dari lawan bicara
rapat/diskusi dapat dan intonasi lawan bicara, dan dengan rapat tatap muka lebih
dilaksanakan secara dapat membina hubungan lebih baik karena kerap kali terdapat
hybrid. Sementara kesalahpaham melalui daring atau lewat videocall/video conference.”
kegiatan lapangan dapat
dipertimbangkan melalui
tingkat urgensinya.”

Nama Lengkap: Citra Eka Putri

Nama Panggilan: Citra
Jabatan: Sekretariat Departemen Komunikasi
Email: sekre.ceputri@skkmigas.go.id
Instagram: -

Jawaban :
Virtual karena bisa dilakukan dimana saja terutama saat ini masih pandemi
dan Covid 19 meningkat. Saya berusaha untuk tetap waspada serta menjaga diri
dan keluarga, terutama anak-anak yang masih kecil. Namun terkadang perlu
adanya koordinasi tatap muka agar diskusi lebih berjalan baik dan tentunya
dilakukan dengan mematuhi protokol Covid, yah.

BULETIN SKK MIGAS 25

 WISATA
MEMANJA MATA
DI KABUPATEN MUBA
K
abupaten Musi Banyuasin
(Muba) di Provinsi Sumatera
Selatan bolehlah menasbihkan
diri sebagai daerah yang kaya akan
sumber daya alam. Betapa tidak?
Wilayah seluas 14.266 km2 itu terkenal
sebagai penghasil minyak dan gas
bumi serta mineral dan batubara.
Banyak aktivitas pengeboran migas dan
penambangan minerba di kabupaten
dengan ibukota Sekayu itu. Kekayaan
SDA tersebut sangat bermanfaat bagi
masyarakat dan pemerintah daerah.
Selain ekonomi warga meningkat,
keberadaan perusahaan migas dan
pertambangan di Muba juga menjadi
pendapatan asli daerah.
Yang menarik, Muba pun tak hanya
dikenal sebagai penghasil migas dan
minerba, kabupaten yang memiliki moto
Bumi Serasan Sekate ini pun memiliki
pesona wisata yang menarik. Berikut
beberapa destinasi wisata prioritas yang
layak dikunjungi.
SUKU KUBU KANDANG
Ini adalah komunitas suku adat di
Muba. Lokasinya ada di Desa Muara
Bahar, Kecamatan Bayung Lencir.
Foto: (atas) kompasiana; (suku) suara.com; (danau) kata omed
Ada tiga lokasi suku kubu kendang.
Di Teluk Beringin, kebanyakan sudah
menggunakan pakaian modern dan
sangat berbeda jika dibandingkan di
Bungkal dan juga di Telapan yang masih
memakai pakaian khas mereka. Untuk
mengunjungi Suku Kubu Kandang anda
harus menyewa perahu motor atau
speedboat dengan melewati hutan.
Cukup mengasyikkan. Belum lagi nanti
disuguhi oleh tarian tradisional, yakni
Tari Basalek sebagai tarian untuk
pengobatan. Meskipun Suku Kubu
26 BULETIN SKK MIGAS
Kandang masih mempertahankan
pola hidup nenek moyangnya, mereka
sudah terbuka dan sangat menyambut
kehadiran wisatawan ke daerah mereka.
HUTAN MANGROVE LALAN
Hutan Mangrove Lalan merupakan
bagian dari Taman Nasional Sembilang
disebut-sebut sebagai kawasan
mangrove terbesar di wilayah Indonesia
bagian barat. Hutan ini terletak di
Kecamatan Lalan, Muba. Kawasan
Taman Nasional Sembilang sebenarnya
berada di Kabupaten Banyuasin, tetapi
terdapat sebagian wilayah kecil di
Kecamatan Lalan. Berdasarkan SK
Menhut Nomor 95/Kpts-II/03 Tanggal
19 Maret 2003, Kawasan Taman
Nasional Sembilang memiliki luas
202.896,31 hektare. Sekitar 14% dari
Taman Nasional Sembilang merupakan
ekosistem mangrove. Sebaran jenis
mangrove di Taman Nasional Sembilang
yaitu sebanyak 17 spesies tumbuhan
mangrove sejati dan enam spesies
mangrove ikutan. Banyak kegiatan yang
bisa dilakukan jika ingin berwisata ke
tempat ini, misalnya memancing atau
juga menyusuri hutan menggunakan
perahu motor.
DANU ULAK LIA
Danau ini merupakan terbesar di
Kelurahan Soak Baru, Kecamatan Sekayu,
Muba. Lokasinya sekitar 2,5 km dari
Kota Sekayu. Luas danau ini sekitar
15 hektare. Danau ini termasuk ikon
kawasan wisata andalan. Nama Ulak Lia
memiliki cerita tersendiri. Ulak berarti
pusaran air dan Lia adalah nama anak
gadis yang meninggal dalam pusaran air
tersebut, tetapi pusaran air tersebut tidak
pernah ditemukan sampai sekarang.
Danau Ulak Lia berada di dataran
rendah yang airnya berasal dari
genangan air pasang. Pada waktu
tertentu, danau ini tampak seperti
tapal kuda. Keindahan alam di danau
ini membuat para pengunjung dapat
bersantai dan beristirahat untuk
menghilangkan kepenatan sehari-hari.
DANAU KONGER
Nama Danau Konger merupakan
nama dari pengusaha asal Amerika
Serikat yang sangat berjasa dalam
pembangunan jalan dan pengeboran
minyak. Danau ini memiliki luas area
10 hektare. Banyak orang yang
berkunjung ke tempat ini untuk melihat
airnya yang jernih dan berwarna kebiru-
biruan. Lokasi Danau Konder di Desa
Sungai 2 atau di Kecamatan Sungai
Keruh. Dari Sekayu, Danau Konger
dapat ditempuh selama 1,15 jam untuk
45 km perjalanan darat. Keindahan yang
ada di danau ini akan membuat tubuh
yang lelah akan hilang seketika.
TAMAN PERTANIAN SEKAYU
Ini adalah taman pertanian dengan
konsep agrowisata. Luas arealnya
93 hektare dibagi ke dalam empat
area yakni Taman Buah-Buahan atau
Taman Eksotika, Taman Orkid yang
didalamnya terdapat tanaman bunga
lain di Indonesia, taman rekreasi dan
juga taman untuk permainan anak-anak.
Karena berkonsep agrowisata, selain
menikmati pemandangan, pengunjung
juga bisa memetik buah langsung
dari pohon untuk kemudian dimakan
langsung atau bisa juga dibawa pulang.
Lokasinya juga tak terlalu jauh, yaitu di
Jalan Praja Mukti, Serasan Jaya. Masih di
dalam kawasan ibukota kabupaten.
 KUIS

1 2 3 4 5

6 7
Mendatar:
8 8 1 Salah satu jenis survei
6 Daya
8 Minyak untuk kapal
9 10
9 Salah satu laut di Kawasan Indonesia Timur
10 Cidera
11 Tulis GEI
11 12 13 14 15 13 Era
16 17 16 Kata petunjuk yang berarti tidak jauh
17 Agen Intelijen AS
18 19
18 Harus Dipatuhi oleh KKKS
26 21 19 Rumah Sakit
20 Ongkos Produksi
22 23 24
21 Komitmen awal para pihak untuk berbisnis
25 26 22 Non Legal
23 Pengungkit
27 28
25 Sodok
29 27 Annual Report
29 Dilakukan tiap hari
30 31
31 Tulis AG
32 33 32 Salah satu metode pengeboran
34 Awal zaman modern Jepang
34 35
36 Upaya kurangi paparan uap bahan bakar
dengan teknologi daur ulang
36 37
37 Dara
38 38 Harapan

Menurun: Hai Sobat Migas!

Yuk! isi teka-teki silang ini.
1 Wilayah kerja migas 21 Produk turunan gas
di Madura
24 Pengawas KKKS Kirimkan jawaban kamu melalui email ke
2 Salah satu upaya menaikkan
produksi migas 26 Satuan berat hupmas@skkmigas.go.id
3 Lawan Feminin 28 Kaku 5 pengirim pertama akan mendapatkan hadiah
4 Wewenang 29 Wilayah Kerja yang dikelola menarik dari Departemen Komunikasi SKK Migas.
Inpex
5 WK penghasil gas
30 Wilayah kerja dengan produksi
7 Pemecahan minyak terbesar
12 Tahapan pengeboran migas 33 Selisih nilai arus kas yang masuk
dengan nilai arus kas keluar pada
14 Kumbang air yang jadi hama periode waktu
ikan
35 Duri
15 Tulis IA
18 Pabrikan otomotif asal Jepang

BULETIN SKK MIGAS 27

 Selamat Hari
LINGKUNGAN
HIDUP
SEDUNIA
5 Juni 2022

www.skkmigas.go.id Humas SKK Migas HumasSKKMigas Humasskkmigas