JUNI 2019

#74
Indonesia

Gross split
STRATEGI AndaL BAGI HASIL MIGAS
YANG EFEKTIF DAN BERKEADILAN

14 OPINI
Bangkanai,
Onshore rasa Offshore 17 FIGUR
Gross Split,
Harapan untuk Indonesia 23
WISATA
Taman Seribu Lampu,
Icon Kota Minyak
 DaftarIsi EDISI #74-JUNI 2019

3
SALAM
REDAKSI

4 INFOGRAFIS

10 Silaturrahmi Tingkatkan Sinergi

BAZAR HWS: “RAMADHAN MUBARAK BAZAR 2019”
SAFARI RAMADHAN 1440 H & SOSIALISASI INDUSTRI
HULU MIGAS

6
GROSS SPLIT
Perkuat Silaturahmi dan Berbagi Berkah
Perwakilan SKK Migas Pamalu
STRATEGI AndaL BAGI HASIL MIGAS dan UNIPA Resmikan Migas Center
YANG EFEKTIF DAN BERKEADILAN
SILATURAHMI DAN HALAL BIHALAL
IDUL FITRI 1440 H SKK MIGAS

15 Dana Bagi Hasil Migas

Untuk Kesejahteraan Rakyat Papua

16 Pengembangan Supply Chain

di Industri Hulu Migas

14
Bangkanai, Onshore rasa Offshore

20 Mud School Training

SKK Migas & MI-Swaco

21
Basement Fractures Reservoir

17
Primadona Eksplorasi Sumatra;
Penemuan Gas Sumur Eksplorasi
Budi Deep-1 Provinsi Jambi
GROSS SPLIT,
HARAPAN UNTUK INDONESIA

23 Taman Seribu Lampu,

Icon Kota Minyak

22
Kupas Tuntas Katarak dan
Operasi Katarak Tanpa Jahitan
(Phacoemulcification)

2 #74 JUNI 2019


GROSS SPLIT: CERTAINTY, SIMPLICITY, AND EFFICIENCY
D
ua tahun sudah Pemerintah menerapkan
skema bagi hasil gross split dalam pengelolaan
minyak dan gas (migas) di Indonesia. Skema ini
ditujukan untuk mengganti skema bagi hasil
cost recovery yang telah digunakan industri
migas di Indonesia sejak 1965. Skema bagi hasil ini tentu
menjadikan industri hulu migas bergerak dinamis.
Dengan berprinsip certainty (kepastian), simplicity (simpel),
dan efficiency (efisiensi) yang tinggi, Kontraktor Kontrak
Kerja Sama (KKKS) diharapkan dapat memperoleh hasil lebih
efisien dan lebih besar. Sementara pemerintah juga tidak
terlalu disibukkan dengan perhitungan cost recovery yang
tak terpisahkan dari skema production sharing contract (PSC).
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak
dan Gas Bumi (SKK Migas), sebagai kepanjangan tangan
pemerintah dalam bisnis hulu migas dari sudut kewenangan
tetap memiliki peran yang sangat penting meski tugas dalam
perhitungan dan pengawasan cost recovery tak lagi ada.
Peranan SKK Migas, salah satunya, adalah meningkatkan fokus
pada program dan teknologi yang akan meningkatkan produksi.
Pada rubrik Figur edisi kali ini, Tim BUMI secara khusus
berhasil mewawancarai Wakil Menteri Energi dan Sumber
Pelindung Dwi Soetjipto, Murdo Gantoro
Penanggung Jawab Wisnu Prabawa Taher
Pemimpin Redaksi Erry Prihandri Affandi
Editor Gyzelda Disanty
Tim Redaksi Adi Nugroho, Agatha Citara, Febrian Dama
Asmara, Rizka Wafira, Rollina Yuniati, Slamet Nuryadin
#74 JUNI 2019
Salam Redaksi
Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar di kantornya.
Berdasarkan catatan Kementerian ESDM, hingga buletin
ini terbit sedikitnya ada 42 blok migas yang sudah
menandatangani skema gross split. Berdasarkan fakta
tersebut, tentunya kita boleh berharap bahwa skema
baru ini dapat terus meningkatkan gairah iklim investasi,
sehingga produksi migas pun dapat terus bertumbuh dan
berkembang secara berkelanjutan.
Sepanjang bulan Ramadhan tahun ini, banyak rangkaian
kegiatan digagas oleh SKK Migas pusat maupun perwakilan
wilayah SKK Migas. Berbagi semangat, berbagi berkah
Ramadhan, menggelar safari Ramadhan, menggelar bazar
Ramadhan, sampai silaturahmi dengan pihak terkait untuk
meningkatkan sinergitas. Kini, bulan Ramadhan telah
berlalu. Mari kita sambut hari kemenangan, Idul Fitri 1440
Hijriyah. Tim redaksi BUMI mengucapkan, “Minal aidin
wal faidzin, Mohon maaf lahir dan batin.” Semoga dengan
semangat di hari yang fitri kita semua dapat membangun
industri migas di indonesia menjadi industri yang dapat
dibanggakan, efisien, produktif, dan berkapasitas tim.
Selamat membaca.
Wisnu Prabawa Taher
Kepala Divisi Program dan Komunikasi
Redaksi Menerima Masukan melalui
hupmas@skkmigas.go.id, gdisanty@skkmigas.go.id
Redaksi
Departemen Komunikasi SKK Migas
Alamat
Gedung Wisma Mulia Lt. 39
Jln. Jend. Gatot Subroto No. 42, Jakarta 12710
www.skkmigas.go.id
Humas SKK Migas HumasSKKMigas humasskkmigas
3
 Infografis

GROSS SPLIT Principal

1
Certainty : The incentives are transparent and
measurable according to the character/level
of complexity of the field.

2 Simplicity : Simplify business process between

contractor and SKK Migas.

3
Efficiency : Encourage oil and gas
contractors and supporting industries
to be more efficient.

Contractor SPLIT Formula

Contractor
SPLIT = Base SPLIT + Variable
SPLIT + Progressive
SPLIT

1 Base Split

Oil Gas
Government 57% Government 52%
Contractor 43% Contractor 48%

4 #74 JUNI 2019

 Infografis

2
Variable Split

1 Criteria
Field Status
Cont. Split
Correction
2 Onshore
Criteria
Field Location
Cont. Split Correction

0.0%
3 Reservoir Depth

Criteria
Cont. Split
Correction
Offshore (0<h<50m) 8.0%
POD 1 5% Offshore (20<h<50m) 10.0% < 2500 m 0%
POD 2 dst 3% Offshore (50<h<150m) 12.0%
Offshore (150<h<1000m) 14.0% > 2500 m 1%
No POD 0%
Offshore (>1000m) 16.0%

4 Infrastructure

Criteria
Cont. Split
Correction
5 Reservoir Condition

Criteria
Cont. Split
Correction
6 <5%
CO2 Impurities (%)
Criteria Cont. Split Correction

0.0%
Well Developed 0% 5%<x<10% 0.5%
New Frontier Konvensional 0% 10%<x<20% 1.0%
Offshore 2% Non 16% 20<x<40% 1.5%
New Frontier 40%<x<60% 2.0%
Onshore Konvensional
4% x>60% 4.0%

7 H2S Impurities (%)

Criteria

<100
Cont. Split Correction

0.0%
8 Spesific Gravity oil

Criteria
(API)

Cont. Split
9 Local Content

Criteria
Cont. Split
Correction
10 Production

Criteria
Phase

Cont. Split
Correction <30% 0% Correction
100<x<1000 1.0%
1000<x<2000 2.0% 30%<x<50% 2.0%
Primary 0%
2000<x<3000 3.0% API<25 1%
50%<x<70% 3.0% Secondary 6%
3000<x<4000 4.0%
API>25 0% 70%<x<100% 4.0% Tertiary 10%
x>4000 5.0%

3 Progressive Split

1
3
Split adjustment relate
to oil price based on
the following formula Cumulative Production
(85-ICP) x 0.25%
Oil Cont. Split
Price ICP : Indonesia Crude Price Criteria Correction

<30 MMboe 10.0%

2
Gas Price 30<x<60 MMboe 9.0%
(US$/mmbtu)
60<x<90 MMboe 8.0%

Split Criteria Cont. Split 90<x<125 MMboe 6.0%

adjustment
relate to gas 125<x<175 MMboe 4.0%
<7 (7-Gas Price) x 2.5%
price based on
Gas the following 7<x<10 0.0% >175 MMboe 0.0%

Price
formula >10 (10-Gas Price) x 2.5%

#74 JUNI 2019 5

 Fokus

GROSS SPLIT
STRATEGI ANDAL BAGI HASIL MIGAS
YANG EFEKTIF DAN BERKEADILAN
Sesuai dengan konstitusi, kegiatan hulu minyak dan gas (migas) di Indonesia merupakan bisnis yang sepenuhnya
dimiliki dan dikelola negara. Layaknya bisnis pada umumnya, bisnis hulu migas memerlukan investasi sebagai
modal melaksanakan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi. Oleh karenanya, pemerintah melalui Kementerian Energi
dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengundang investor sebagai Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk
bekerja bagi negara untuk melakukan kegiatan operasi hulu migas.

6 #74 JUNI 2019


Oleh: Tim BUMI/hupmas@skkmigas.go.id
I
ndustri migas merupakan industri padat modal
(high cost), padat teknologi (high technology), dan
padat risiko (high risk). Oleh karenanya, meskipun
kekayaan migas merupakan milik negara,
pengusahaan migas selalu dilakukan melalui
kerja sama dengan KKKS. Dengan mengimplementasikan
model kontrak kerja sama, pemerintah memiliki akses
relatif leluasa untuk mengatur. Termasuk di antaranya
mempertahankan prinsip dasar kontrak kerja sama,
yaitu kepemilikan sumber daya alam dan aset ada pada
pemerintah, pengalihan risiko kepada investor dan
mewajibkan investor untuk menyediakan dana.
Sepanjang sejarah pengelolaan industri migas di Indonesia,
terjadi “evolusi ” model kontrak kerja sama antara
pemerintah dan kontraktor, yaitu sistem konsesi, sistem
kontrak karya, Production Sharing Contract Cost Recovery,
dan terakhir Production Sharing Contract Gross Split.
PSC mensyaratkan KKKS menyediakan investasi, skill,
dan teknologi untuk menggarap wilayah kerja (WK)
migas. Pada saat wilayah kerja itu telah berproduksi,
negara dan kontraktor akan berbagi keuntungan setelah
penerimaan negara dikurangi dengan beberapa faktor
pengurang, termasuk pengembalian biaya operasi atau
cost recovery. Cost recovery adalah pembebanan biaya
produksi yang dikeluarkan KKKS kepada pemerintah.
Jadi, setelah produksi minyak mulai berjalan, sebagian
hasilnya menjadi hak KKKS sebagai ganti biaya yang
telah dikeluarkan selama eksploitasi.
Cost recovery merupakan pengembalian biaya dari
pemerintah kepada KKKS setelah berhasil menemukan
dan memproduksi minyak. Besar kecilnya cost recovery
akan mempengaruhi volume bagi hasil migas antara
pemerintah dan kontraktor.
Untuk meningkatkan efektifitas, efisiensi, dan optimalisasi
investasi hulu migas di Indonesia, maka skema PSC
Cost Recovery diubah menjadi PSC Gross Split.
“Pada tahun 2015 dan 2016, sewaktu pemerintah
menawarkan blok blok eksplorasi (dengan skema cost
recovery. red) kepada investor, tidak ada yang yang
berminat untuk mengambilnya. Jika dua tahun berturut-
turut tidak ada investasi, ada kemungkinan blok-blok
tersebut kurang menarik bagi investor, dan ke depannya
bisa jadi kita tidak mendapatkan produksi dari blok-
blok baru. Maka untuk memperbaiki ini, kita mengubah
sistem fiskal dari PSC Cost Recovery menjadi PSC Gross
Split,” jelas Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar saat
diwawancarai BUMI, Jumat 21 Juni 2019.
“Berdasarkan data hasil lelang Wilayah Kerja Migas
pada tahun 2017 hingga 2019, telah laku sebanyak
#74 JUNI 2019
Fokus
16 blok migas menggunakan mekanisme PSC Gross Split.
Kontrak gross split terbukti mampu meningkatkan minat
investor, karena menawarkan 3 keuntungan utama yaitu
Efficiency (mendorong industri migas lebih efisien dan
mampu menghadapi gejolak harga minyak), Simplicity
(proses pengadaan yang cepat, dan tidak ada perdebatan
mengenai biaya), dan Certainty (parameter insentif yang
jelas dan terukur),” lanjut Wakil Menteri ESDM.
Pemerintah bersama KKKS menerima manfaat skema
ini diantara lain, share pain-share gain, risiko bisnis
dimitigasi melalui incentive split, bisnis proses lebih
singkat, Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN)
dipersyaratkan sebagai bagian dari insentif dan
menjamin pendapatan negara melalui Pendapatan
Negara Bukan Pajak (PNBP). Yang jelas, sebagai skema
bisnis baru, gross split menawarkan keleluasan bagi
KKKS atau investor. Semakin tinggi efisiensi yang berhasil
diimplementasikan KKKS, maka porsi pendapatannya
akan mereka dapatkan juga makin besar.
Melalui skema gross split, negara akan mendapatkan
bagi hasil migas dan pajak dari kegiatan eksplorasi
dan eksploitasi. Dengan demikian, penerimaan negara
menjadi lebih pasti. Disisi lain, negara tidak akan
kehilangan kendali, karena penentuan WK, kapasitas
produksi dan lifting, dan pembagian hasil masih dikelola
negara. Oleh karenanya, penerapan skema ini diyakini
akan lebih baik dari skema cost recovery.
Keunggulan Gross Split
Berikut adalah kelebihan atau insentif dalam kontrak
migas skema gross split, khususnya bagi KKKS. Pertama
adalah, tidak adanya perdebatan terkait biaya-biaya
untuk pengembangan lapangan pada sebuah wilayah
kerja. Hal ini dikarenakan dengan skema gross split,
pemerintah tak perlu lagi memikirkan penggantian
biaya-biaya pada kegiatan usaha hulu migas (cost
recovery), KKKS akan menanggung seluruh biaya yang
diperlukan hulu migas.
Kedua, proses pengadaan yang dilakukan KKKS menjadi
lebih sederhana. Tidak perlu proses persetujuan oleh
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu
Minyak dan Gas (SKK Migas), karena biaya operasi migas
sepenuhnya menjadi tanggung jawab KKKS. Dengan
demikian, waktu yang diperlukan sejak penemuan
cadangan hingga lapangan migas berproduksi,
menjadi lebih cepat. Diharapkan waktu produksi dapat
dipersingkat paling tidak dua sampai tiga tahun. Dapat
dibayangkan nilai ekonomi yang akan diperoleh dari
penghematan waktu tersebut.
Ketiga, kepada KKKS dengan Tingkat Kandungan
Dalam Negeri (TKDN) yang tinggi, akan mendapat split
7
 Fokus
No.
PSC
Cost Recovery
1 Bagi hasil terhadap profit margin
Prosentase bagi hasil dalam 1 WK relatif sama
2 dan berubah antara lain apabila berasal dari
lapisan (reservoir) yang lebih tua dan EOR
Kepemilikan hydrocarbon oleh Negara
3 Manajemen operasi oleh SKK Migas
Persetujuan diberikan untuk rencana kerja
4 dan biaya (WP&B), POD dan AFE
5 Biaya operasi dapat dikembalikan dengan
persetujuan SKK Migas
6 Persetujuan POD I oleh Menteri ESDM
Persetujuan POD II dst oleh Kepala SKK Migas
7 Aset menjadi milik Negara, Pengadaan mengacu
pada ketentuan SKK Migas
tambahan. Tambahan split sebesar 2% apabila TKDN-nya
mencapai 30%-50%. Jika TKDN sebesar 50%-70% akan
mendapatkan tambahan split sebesar 3%. Sedangkan,
jika kontraktor berhasil mencapai TKDN sebesar 70% ke
atas akan dapat tambahan split sebesar 4%.
Potensi Keuntungan Negara Yang Bertumbuh
Cost recovery pada 2010 tercatat sekitar US$ 11,7 miliar
dan meningkat menjadi US$ 16,2 miliar pada 2014.
Berdasarkan data 2015 dan 2016 besaran cost recovery
sempat menurun menjadi US$ 13,7 miliar dan US$ 11,5 miliar,
yaitu sebagai akibat rendahnya harga minyak dunia.
Meskipun demikian, pada 2016, penerimaan migas
bagian pemerintah hanya sebesar US$ 9,9 miliar atau
lebih rendah dibanding cost recovery yaitu sekitar
US$ 11,4 miliar.
Dengan skema gross split, biaya operasi sepenuhnya
menjadi tanggung jawab KKKS. Dengan demikian KKKS
akan terdorong untuk lebih efisien karena biaya operasi
merupakan tanggung jawab KKKS. Bagi pemerintah, skema
gross split menguntungkan, karena tidak melibatkan
Anggaran Pendapat dan Belanja Negara (APBN) yang
selama ini tergerus oleh pembayaran cost recovery.
Skema gross split akan lebih adil, baik bagi pemerintah
maupun KKKS. Kondisi asimetrik antara negara dan
KKKS terkait besaran biaya produksi tidak akan terjadi
dan tidak menjadi kerisauan pemerintah. Dengan
membebankan biaya produksi kepada KKKS melalui
8 #74 JUNI 2019
PSC
Gross Split
Bagi hasil terhadap gross revenue
Prosentase dinamis dalam 1 WK, utamanya
di dasarkan oleh base split, variable split
dan progressive split
Kepemilikan hydrocarbon oleh Negara
Manajemen operasi oleh SKK Migas
Persetujuan diberikan untuk rencana kerja dan biaya
(WP & B), POD dan biaya sebagai data dukung
Biaya operasi telah masuk dalam besaran bagi hasil
kontraktor dan sebagai unsur pengurang pajak
penghasilan kontraktor
Persetujuan POD I oleh Menteri ESDM
Persetujuan POD II dst oleh Kepala SKK Migas namun
jika terjadi perbedaan presentase bagi hasil terhadap
POD I wajib meminta persetujuan Menteri ESDM
Aset menjadi milik Negara, Pengadaan dikelola
secara mandiri oleh masing-masing KKKS
skema gross split, sistem administrasi di sektor migas
akan terhindar dari problem moral hazard yang
seringkali dituduhkan kepada KKKS dalam skema cost
recovery, karena KKKS lah yang lebih mengetahui biaya
produksi sesungguhnya.
Perhitungan Skema Gross Split
Perhitungan gross split akan berbeda-beda untuk setiap
WK. Perhitungan yang pasti, terdapat pada presentase
base split. Untuk base split minyak, sebesar 57% menjadi
bagian negara dan 43% menjadi bagian KKKS. Sementara
untuk gas bumi, bagian negara sebesar 52% dan bagian
KKKS sebesar 48%.
Disamping presentase base split, baik negara dan
kontraktor dimungkinkan mendapatkan bagian lebih besar
dengan penambahan perhitungan dari 10 komponen
variabel (status WK, lokasi WK-onshore, offshore,
atau remote area, kedalaman reservoir, infrastruktur
pendukung, tingkat kandungan karbon dioksida, tingkat
kandungan sulfur, spesifikasi gravity, komponen lokal,
dan fase produksi) dan 2 komponen progresif lainnya
(harga minyak-gas dan kumulatif produksi). Hal
ini membuat skema gross split menarik bagi para
investor untuk mengelola WK migas, termasuk
wilayah kerja non-konvensional yang memiliki
tantangan lebih besar.
Penentuan split tambahan kepada KKKS dengan melihat
beberapa variabel split dan progressive split. Misalnya,

Oleh: Tim BUMI/hupmas@skkmigas.go.id
KKKS akan mendapatkan tambahan split jika WK
memiliki tingkat kesukaran yang besar. KKKS juga akan
mendapat tambahan split jika persentase penggunaan
komponen lokal lebih besar.
Gross Split, Meningkatkan Gairah Investasi Hulu Migas
“Selain 16 blok hasil lelang Wilayah Kerja 2017
hingga 2019 yang menggunakan gross split, secara
keseluruhan kontrak-kontrak yang memakai gross split
ada sekitar 42 kontrak. Tentunya, ini insya Allah akan
menggairahkan kembali iklim investasi kita. Selain
ditopang oleh gross split, ada dana komitmen kerja
pasti (KKP) yang juga bisa digunakan untuk kegiatan
eksplorasi,” jelas Arcandra.
Sejatinya, KKKS yang lebih dahulu menggunakan skema
bagi hasil gross split adalah Pertamina Hulu Eneri (PHE)
yang menjadi operator pada blok ONWJ (Offshore North
West Java). PHE ONWJ menggunakan skema bagi hasil gross
split pada awal 2017. Yaitu pada saat menerima persetujuan
untuk kembali mengelola blok migas tersebut.
Selain kepastian bagi hasil, kentungan lain yang dirasakan
PHE ONWJ saat menggunakan skema bagi hasil gross split
adalah kecepatan dalam hal pengadaan barang dan
jasa. Proses pengadaan saat ini dapat dilakukan secara
mandiri tanpa perlu meminta persetujuan anggaran
terlebih dahulu kepada SKK Migas.
Menurut catatan Direktorat Jenderal (Dirjen) Migas
Kementerian ESDM, investasi PHE ONWJ pada 2017
mencapai US$ 347 juta. Jumlah tersebut meningkat dari
tahun sebelumnya sebesar US$ 322 juta. Nilai investasi
pun terus meningkat menjadi US$ 513 juta pada 2018.
Pada kasus lainnya, Managing Director Eni Indonesia
Fabrizio Trilli, skema bagi hasil gross split memberikan
#74 JUNI 2019
Fokus
kemudahaan dalam pengembangan proyek di lapangan
yang mereka kelola. Oleh karena itu, Eni Indonesia
pun melakukan amandemen kontrak bagi hasil pada
Lapangan Merakes, Blok East Sepinggan menjadi
skema bagi hasil gross split pada Desember 2018. Eni
menjadi KKKS pertama yang melakukan amandemen
kontrak yang sedang berjalan dari cost recovery
menjadi gross split. Untuk diketahui, Eni Indonesia telah
menandatangani kontrak bagi hasil dengan skema cost
recovery pada pada 20 Juli 2012.
Berdasarkan catatan Kementerian ESDM, pada 2017-2019
total terdapat 42 WK sudah menandatangani bentuk KBH
gross split, dimana terdiri dari 21 WK ex-Terminasi; 16
WK hasil lelang; dan 5 WK Amandemen dari mekanisme
cost recovery berubah menjadi gross split.
Harapan Perkembangan Skema Gross Split
Dua tahun sudah Pemerintah menerapkan skema bagi
hasil gross split dalam pengelolaan migas di Indonesia.
Skema dengan dasar hukum Peraturan Menteri ESDM
Nomor 8 Tahun 2017 ini ditujukan untuk mengganti
skema bagi hasil cost recovery yang telah digunakan
industri migas di Indonesia sejak 1965.
Secara gencar, Arcandra Tahar ikut terjun langsung
melakukan sosialisasi skema gross split ke perusahaan-
perusahaan migas di Indonesia. Menurut Arcandra,
perusahaan-perusahaan tersebut menyambut positif
perubahan skema gross split.
Pada skema gross split, KKKS dapat lebih fokus pada
kegiatan eksplorasi dan eksploitasi, dan penggunaan
teknologi yang lebih tepat guna, sehingga tidak
disibukkan oleh proses administrasi yang panjang.
Dengan demikian penerapan Gross Split membuat iklim
investasi migas di Indonesia menjadi lebih menarik.
9
 Seremonial
Silaturrahmi Tingkatkan Sinergi
Oleh: Safitri Andani/admin.sandani@skkmigas.go.id
Bulan suci Ramadhan terbukti mampu meningkatan
sinergitas kegiatan hulu minyak dan gas bumi
(migas). Terbukti, Satuan Kerja Khusus Pelaksana
Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi
(SKK Migas) Perwakilan Sumatra Bagian Utara
(Sumbagut) bersinergi dengan Kontraktor Kontrak
Kerja Sama (KKKS) Wilayah Sumbagut dalam
K
kegiatan Safari Ramadhan 1440H.
egiatan Safari Ramadhan 1440H ini dihadiri
Pengawas Internal SKK Migas Taslim Z. Yunus
dan Kepala Perwakilan Sumbagut Avicenia
Darwis. Hadir pula dalam kesempatan tersebut
pimpinan dan jajaran manajemen KKKS
Wilayah Sumbagut.
Avicenia Darwis berharap silaturrahmi ini dapat menjadi
suatu sinergi yang berkelanjutan sehingga seluruh kegiatan
dapat berjalan dengan baik. “Kegiatan ini merupakan
BAZAR HWS:
“RAMADHAN MUBARAK
BAZAR 2019”
oleh: Adi Nugroho/adi.nugroho@skkmigas.go.id
10
acara rutin SKK Migas Perwakilan Sumbagut. Kami merasa
berada di dalam ruang syukur hikmat terhadap kegiatan
ini, mengingat kejadian-kejadian yang terjadi di Indonesia
dalam beberapa waktu belakangan,” ujar Avicenia.
Dalam sambutannya, Taslim Z. Yunus mengapresiasi
terhadap rekan dan KKKS Wilayah Sumbagut. Taslim
mengajak seluruh pihak untuk saling menghormati dan
bekerja sama dalam menjaga empat pilar hulu migas,
yaitu produksi, lifting, cost recovery dan tata kelola.
Kesemuanya diharapkan dapat dilaksanakan dengan
baik. Empat pilar tersebut merupakan concern terkini
dan penting bagi SKK Migas yang harus diperhatikan
dalam menjaga kesinambungan dan pengembangan
kegiatan hulu migas.
Kegiatan Safari Ramadhan ini diwarnai dengan pemberian
santunan anak yatim secara simbolis. Kegiatan dilanjutkan
dengan tausiyah oleh Ustad Edi Setiawan dengan tema
“Nuzul Quran” dan pembacaan doa dari Da’i cilik.
Menyambut bulan suci Ramadhan serta
menyongsong Hari Raya Idul Fitri 1440 H, Himpunan
Wanita SKK Migas (HWS) menyelenggarakan
Bazar Ramadhan bertajuk “Ramadhan Mubarak
Bazar 2019” pada 22-24 Mei 20-19 di kantor
SKK Migas Jakarta.
#74 JUNI 2019

SAFARI RAMADHAN 1440 H
& SOSIALISASI INDUSTRI
HULU MIGAS
Oleh: Amni Nadya/anadya@skkmigas.go.id
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha
Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Perwakilan
Jawa, Bali dan Nusa Tenggara (Jabanusa) bersama
Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) menggelar
kegiatan Safari Ramadhan 1440 H di berbagai
wilayah di Jawa Timur, antara lain Surabaya,
Blora, Gresik, Tuban, Bojonegoro, Sidoarjo,
Sumenep dan Bangkalan.
B
azar Ramadhan menawarkan sejumlah
kebutuhan seperti aneka makanan dan
minuman ringan, aneka produk fashion &
lifestyle seperti baju, kerudung, mukena,
tas, sepatu, peralatan memasak, alat make
up hingga bisnis properti perhotelan. Acara juga
dimeriahkan dengan peragaan busana oleh Zainal
Songket, Riana Kesuma, NyoNya Indo, HOP, Thanaya,
Kenes, Unique By Renny, dan Tita Alisha. Berbagai
hadiah menarik pun dibagikan pada bazar tahun ini
melalui beberapa kontes, seperti Lucky Draw, kuis
cerita islam, Lipsyinc kontes, dan Blind Beauty kontes.
Selain peserta Himpunan Wanita SKK Migas, bazar ini turut
mengundang seluruh manajemen SKK Migas, pegawai,
serta seluruh tenaga penunjang wanita di lingkungan
#74 JUNI 2019
Seremonial
K
egiatan Safari Ramadhan 1440 H &
Sosialisasi Industri Hulu Migas ini dihadiri
Kepala Perwakilan SKK Migas Jabanusa
Nurwahidi, Kepala Daerah dari masing-
masing Kabupaten/Kota, dan seluruh
stakeholder di kawasan Jabanusa.
Nurwahidi mengungkapkan, pelaksanaan kegiatan ini
merupakan salah satu bentuk kepedulian SKK Migas
Jabanusa terhadap anak-anak yatim piatu di wilayah
kerja (WK) KKKS di kawasan Jabanusa. Pelaksanaannya
diharapkan dapat menjadi awal yang baik serta
memberi berkah bagi masyarakat. Selain itu, juga
melalui program Safari Ramadhan ini, tali silaturahmi
antara SKK Migas Perwakilan Jabanusa, KKKS dan
masyarakat semakin erat dan terus kokoh. Lebih lanjut,
Nurwahidi menegaskan, kedepannya SKK Migas akan
terus menggelar kegiatan serupa.
Dalam kegiatan Safari Ramadhan 1440H disampaikan
pula perkembangan kegiatan operasional masing-
masing KKKS serta sosialisasi industri hulu migas
ke p a d a m a sy a ra k a t . Ke g i a t a n d i t u t u p d e n g a n
menyimak pesan-pesan yang menyejukkan hati sambil
melaksanakan buka puasa bersama.
SKK Migas. Da l a m t i g a h a r i p e l a k s a n a a n ny a ,
Ra m a d h a n M u b a ra k B a z a r 2 01 9 m e n g a d a k a n
Bincang Bintang Bersama narasumber-narasumber
inspiratif.
Pa d a h a r i p e r t a m a , a c a r a B i n c a n g B i n t a n g
menghadirkan Pakar Keuangan dan Perbankan
yang juga Owner Tazkia Travel H. Antonio Syafei
yang menyampaikan paparan bertema Indahnya
Berbisnis Dengan Allah. Pada hari kedua, Bincang
Bintang diwarnai oleh paparan yang disampaikan
Ketua Himpunan SKK Migas yang juga Ibu Wakil Kepala
SKK Migas Yani Iskandar. Sedangkan pada hari terakhir
pelaksanaannya, Bincang Bintang menampilkan Zainal
Songket dengan tema bagaimana Melestarikan Kain
Nusantara di Era Milenial.
11
 Seremonial
Perkuat Silaturahmi dan Berbagi Berkah
Oleh: Sofian Hadi/admin.shadi@skkmigas.go.id
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan
Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas)
Perwakilan Sumatra Bagian Selatan (Sumbagsel)
berbagi berkah dalam kebersamaan di bulan
suci Ramadhan 1440 H. Hal ini diwujudkan
dengan melaksanakan kegiatan santunan
kepada anak yatim piatu dari empat panti
asuhan di Palembang pada 22 Mei 2019.
Kegiatan ini dilanjutkan dengan buka puasa
bersama pemangkukepentingan SKK Migas
R
Perwakilan Sumbagsel.
angkaian kegiatan Safari Ramadhan 1440 H
diawali dengan kunjungan SKK Migas Perwakilan
Sumbagel ke empat panti asuhan yang ada di
Kota Palembang. Keempat panti asuhan tersebut
adalah Panti Asuhan Yunida Rizki, Panti Asuhan
Daarul Aitam, Panti Asuhan Al–Hikmah, dan Panti Asuhan
Miftahul Huda. Selain untuk mempererat silaturahmi,
dalam kunjungan ini, SKK Migas Perwakilan Sumbagsel
memberikan santunan dengan total 145 bingkisan paket
sekolah. Penyerahan bantuan ini diharapkan dapat berguna
bagi anak-anak panti asuhan, utamanya dalam rangka
memasuki tahun ajaran baru.
SKK Migas Perwakilan Sumbagsel melanjutkan Safari
Ramadhan 1440 H dengan buka puasa bersama
pemangku kepentingan di Hotel Novotel Palembang.
Kegiatan ini dihadiri Kepala Divisi Strategi Bisnis,
Manajemen Risiko, dan Perpajakan (SBMRP) SKK Migas
12
didampingi Manajer Senior Manajemen Risiko, Kasdam II
Sriwijaya, PAM Obvit Polda Sumsel, perwakilan Pemprov
Sumsel juga KKKS Wilayah Sumbagsel serta Asuransi-
Perbankan penopang migas. Hadir dalam kegiatan ini
anak–anak dari 4 panti asuhan yang sejak pagi hari
telah mengikuti rangkaian kegiatan Safari Ramadhan
Perwakilan Sumbagsel 1440 H.
Kepala Divisi SBMRP Eka Bhayu Setta menyebutkan, kegiatan
ini bertujuan mempererat silaturahmi antara SKK Migas dan
KKKS Sumbagsel bersama para pemangku kepentingan di
wilayah Sumbagsel. Selain itu, kegiatan dimaksudkan untuk
meningkatkan kolaborasi dan sinergitas demi pencapaian
target kegiatan usaha hulu migas.
Eka mengharapkan dukungan agar kegiatan ini menjadi
momentum untuk menjaga hubungan silaturahmi yang
lebih baik antara SKK Migas-KKKS Sumbagsel dengan
pemangku kepentingan. “Melalui kegiatan ini diharapkan
terwujud kelancaran kegiatan operasional usaha hulu
migas yang dilaksanakan KKKS di wilayah Sumbagsel dan
tercapainya peningkatan produksi migas berkat dukungan
semua pihak terkait,” tegas Eka.
Dalam sambutan penutup, Kepala Perwakilan SKK Migas
Sumbagsel Adiyanto Agus Handoyo menegaskan, kegiatan
usaha hulu tidak akan tercapai secara optimal tanpa
dukungan dari seluruh pihak terkait. Oleh karena itu,
SKK Migas mengharapkan dukungan dan kerja sama dari
seluruh pihak, baik pemerintah daerah dan masyarakat
Sumatra Selatan untuk keberlangsungan dan kelancaran
operasional kegiatan usaha hulu migas.
#74 JUNI 2019

Perwakilan SKK Migas
Pamalu dan UNIPA
Resmikan Migas Center
Oleh: Ferry Runtuwene/admin.fruntuwene@skkmigas.go.id
Universitas Papua (UNIPA) Jacob Manusawai MH
dan Kepala Perwakilan Satuan Kerja Khusus
Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas
Bumi (SKK Migas) Wilayah Papua-Maluku (Pamalu)
A. Rinto Pudyantoro meresmikan Migas Center
UNIPA di Kampus Manokwari pada 21 Mei 2019.
Fasilitas yang berlokasi di Fakultas Teknik ini
R
diharapkan dapat menjadi sentra informasi dan
aktivitas terkait hulu migas di Papua Barat.
ektor Unipa menyambut baik kehadiran migas
center di Unipa. “Semoga ini bisa menjadi
bentuk kerja sama yang saling memberi
manfaat,” ujarnya. Diharapkan SKK Migas dapat
menindaklanjuti program ini dengan aktivitas-
aktivitas lain, misalnya kuliah kerja nyata tematik yang
bisa memberikan pengalaman lapangan bagi mahasiswa.
SILATURAHMI DAN HALAL BIHALAL
IDUL FITRI 1440 H SKK MIGAS
Oleh: Agatha Citara/acitara@skkmigas.go.id
Selepas perayaan hari raya Idul Fitri, keluarga besar Satuan
Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan
Gas Bumi (SKK Migas) terus mempererat tali silaturahmi
dengan semua pihak yang terlibat dalam dunia industri
migas di Indonesia. Mewujudkannya, Manajemen SKK Migas
menggelar Silaturahmi dan Halal Bihalal Idul Fitri 1440 H
H
di Kantor SKK Migas, Gedung City Plaza, Selasa 11 Juni 2019.
alal bihalal ini dimulai dengan seremoni
pembukaan secara singkat oleh Kepala SKK Migas
Dwi Soetjipto yang dilanjutkan dengan saling
bersalam-salaman, bersilaturahmi sekaligus
saling memaafkan. Hadir sebagai tamu
undangan, Dirjen Migas KESDM RI Joko Siswanto, Kepala
BP Migas periode 2006-2008 Kardaya Warnika, Kepala
BP Migas periode 2008-2012 Raden Priyono, para Pimpinan
Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), dan seluruh pegawai
serta tenaga penunjang di lingkungan SKK Migas.
Dwi berharap, semangat halal bihalal ini dapat dijadikan
momentum SKK Migas beserta seluruh pihak untuk saling
#74 JUNI 2019
Seremonial
A. Rinto Pudyantoro mengapresiasi atas partisipasi
aktif mahasiswa Unipa dalam menyiapkan migas center.
“Semua pengerjaan dan persiapan migas center dilakukan
oleh mahasiswa Unipa sendiri,” ujarnya. Rinto berharap,
kehadiran migas center dapat membuka komunikasi yang
lebih baik antara Unipa dengan SKK Migas dan KKKS.
Untuk membuat migas center tetap aktif, Unipa dan
SKK Migas Perwakilan Wilayah Pamalu juga menginisiasi Oil
& Gas Club yang akan mewadahi mahasiswa dari berbagai
disiplin ilmu untuk berdiskusi tentang dunia migas dan
beraktivitas di migas center tersebut.
Peresmian migas center dihadiri Kepala Dinas ESDM
Provinsi Papua Barat Yohan Abraham Tulus, Dekan Fakultas
Teknik Pertambangan dan Perminyakan Unipa Yulius Ganti
Pangkung, Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Sumatra
Bagian Utara (Sumbagut) Avicenia Darwis dan perwakilan
Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang beroperasi di
Papua Barat.
Yohan Abraham Tulus menghimbau semua mahasiswa
Unipa untuk memanfaatkan fasilitas migas center ini sebaik
mungkin. “Fasilitas seperti ini belum tentu ada di tempat
lain,” ujarnya. Yohan juga berharap SKK Migas memiliki
program kerja sama yang konkret untuk memfasilitasi
mahasiswa Unipa melaksanakan kerja praktik lapangan
dan tugas akhir di industri hulu migas.
Avicenia Darwis juga turut menyampaikan kebahagiaannya
terkait pengembangan pendidikan telah diprioritaskan
untuk mahasiswa/i Indonesia, sehingga diwaktunya nanti,
seluruh kegiatan perminyakan Indonesia akan dilakukan
oleh Perusahaan Indonesia dan masyarakat Indonesia
sendiri. Beliau juga menyampaikan, kegiatan Oil & Gas
Club, yang di inisiasi oleh Perwakilan SKK Migas Pamalu,
sebagai kegiatan yang berada di Migas Center Kampus-
Kampus Papua, menjadi inspirasi beliau dan oleh-oleh
yang berkesan dari Tanah Papua, dan juga akan dicoba
pelaksanaannya di area Perwakilan SKK Migas Sumbagut.
bersinergi dan membangun networking hingga dapat
membangun industri migas di Indonesia menjadi industri yang
dapat dibanggakan, efisien, produktif, dan berkapasitas tim.
“Mari dengan semangat silaturahmi ini kita bangun sinergi,
kita saling bersinergi untuk dapat menggunakan fasilitas
dan kemampuan kita untuk bisa menjadi lebih baik dimasa
mendatang, berbuat baik lebih baik kepada setiap manusia
dan Indonesia,” ujar Dwi.
13
 Opini
Bangkanai,
Onshore rasa
Offshore
Oleh: Herfan F. Pandeirot/hfpandeirot@skkmigas.go.id
Salam lifting! Kali ini penulis mendapat tugas
mengawasi lifting minyak di Ophir Energy
di daerah Bangkanai, Kalimantan Tengah.
Menurut data SKK Migas per 31 Maret 2019,
Ophir menghasilkan gas sebesar 15,8 MMscfd
dan kondensat sebesar 413 bopd. Berdasarkan
data perusahaan, gas sebesar 122 Bcf telah
dikomersialisasikan melalui perjanjian jual
beli gas dengan PLN. Selain itu, terdapat
O
produksi gas sebesar 457 Bcf yang siap
dikomersialisasikan.
nshore rasa offshore. Ya, itulah yang
dirasakan penulis saat bertugas di kawasan
ini. Perasaan tersebut, salah satunya
dipicu oleh durasi dan rute perjalanan
yang sangat melelahkan. Penulis harus
melewati 3 bandara, 4 kali perubahan zona waktu,
12 jam perjalanan darat melalui 7 Kabupaten dan
2 Provinsi, 1 jam perjalanan sungai, 2 jam perjalanan
off road.
Perjalanan penulis menuju lokasi bermula dari
Balikpapan. Penerbangan transit di Jakarta yang
kemudian dilanjutkan ke Banjar Baru, Kalimantan
Selatan. Setelah menginap semalam, “petualangan”
dilanjutkan keesokan harinya melalui jalan darat.
Perjalanan darat ditempuh sekitar 12 jam sejauh kurang
lebih 400 km hingga sampai ke Muara Tewe. Perjalanan
melewati 7 Kabupaten menuju Kalimantan Tengah.
Ada satu wilayah yang unik di Kalimantan Selatan, yaitu
Amuntai. Wilayah ini memiliki rawa yang sangat luas,
yaitu 70% dari luas seluruh wilayah. Keberadaan satwa
liar kerbau rawa menambah keunikan kawasan ini. Para
pengembala terbiasa mengembala kerbau-kerbau mereka
di rawa dengan kedalaman 2-3 meter. Dengan demikian,
kerbau rawa memiliki kemampuan berenang yang lebih
baik dibandingkan hewan sejenis.
14
Tiba di Muara Tewe, penulis menginap semalam, dan
dilanjutkan keesokan harinya melalui jalur sungai di jetty
perhubungan selama 1 jam hingga ke Luwe Hulu Staging
Area dan bertukar kendaraan dengan mobil 4x4 double cabin
menuju Kerendan Gas Processing Facilities (KGPF). Disebabkan
kondisi jalan yang masih sangat alami, jarak tempuh sekitar
42 km ditempuh selama 2 jam. KGPF terletak di tengah-tengah
hutan, tanpa ada jaringan GSM dan hanya mengandalkan
jaringan WiFi saja. Dengan kondisi seperti ini, komunikasi
hanya bisa dilakukan dengan aplikasi komunikasi whatsapp.
Jalur menuju dan dari KGPF masih berupa tanah, dan sering
berpapasan dengan truk pengangkut tambang. Pada saat
hujan, jalanan tidak bisa dilewati. Kendaraan harus menunggu
hingga jalanan kering dan keras, sehingga bisa dilewati.
Penjualan kondensat Ophir dilakukan dengan menggunakan
truk berkapasitas 62 barrel. Dalam kondisi cuasa baik,
penjualan kondensat dapat menggunakan 8 truk dengan total
kapasitas sekitar 450 barrel.
Dengan akses yang terbatas dan dengan produksi 413 bopd,
Ophir memodifikasi tanki penampungan air menjadi tanki
minyak. Proses modifikasi masih dalam proses pengajuan
kalibrasi. Saat ini ada 2 tanki yang dimanfaatkan untuk
penyimpanan serta 1 tangki produksi. Namun jika cuaca
memburuk dan truk tidak bisa lewat, dan tanki sudah
pada batas maksimal penyimpanan, maka mau tidak mau
harus dilakukan pembakaran. Tentu saja hal ini sangat
disayangkan. Karena, apabila dikonversikan dalam bentuk
rupiah, maka dana yang “terbuang” dalam proses sekali
pembakaran mencapai nilai sebesar 1 mobil SUV.
Perjalanan pulang tidak kalah serunya. Dikarenakan hujan
yang mengguyur semalam, maka akses darat tidak dapat
dilewati. Walhasil, penulis harus menggunakan kapal melalui
anak Sungai Barito melewati beberapa desa dan lanting, lalu
bertukar kapal di tengah sungai di Muara Inu. Keseluruhan
perjalan memakan waktu sekitar 4 jam. Tidak sedikit tambang-
tambang emas liar menghiasi pinggir anak sungai yang ikut
mengotori air sungai tempat penduduk sekitar. Padahal,
mereka memanfaatkannya sebagai sumber kehidupan.
Tiba di Muara Tewe pukul 9 pagi, rehat sebentar sebelum
melanjutkan perjalanan darat 12 jam menuju banjar
baru dan kembali ke Jakarta.
#74 JUNI 2019

Dana Bagi Hasil Migas
Untuk Kesejahteraan Rakyat Papua
oleh: Alfian/alfian@skkmigas.go.id
Peraturan Daerah Khusus tentang Dana Bagi
Hasil Migas (Perdasus DBH Migas) diharapkan
segera dapat diimplementasikan di Provinsi Papua
Barat. Sehingga manfaat sumber daya migas
dapat dirasakan secara optimal, terutama oleh
“P
kabupaten-kabupaten penghasil migas.
erdasus DBH Migas akan membantu
kabupaten penghasil migas di Papua
Barat untuk merencanakan penggunaan
DBH Migas penggunaan DBH Migas dan
membangun ketahanan ekonomi jangka
panjang,” ujar Kepala Perwakilan Satuan Kerja Khusus
Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi
(SKK Migas) Wilayah Papua dan Maluku A. Rinto Pudyantoro
dalam keterangannya saat diskusi hulu migas bertema Dana
Bagi Hasil Migas, Senin, 20 Mei 2019.
Rinto menambahkan, setelah Perdasus DBH Migas
benar-benar diimplementasikan, selanjutnya pemda
kabupaten penghasil migas di Provinsi Papua Barat perlu
segera memformulasi kebijakan tentang bagaimana
membelanjakan penerimaan DBH Migas dengan bijak untuk
kesejahteraan masyarakat.
Bupati Teluk Bintuni, Petrus Kasihiw mengatakan, dengan
adanya Perdasus DBH Migas, distribusi penerimaan DBH Migas
diharapkan lebih berkeadilan terutama untuk daerah penghasil.
Petrus memaparkan, kehadiran Perdasus DBH Migas ini juga
akan menjawab kendala operasi yang dialami industri hulu
migas karena adanya tuntutan-tuntutan dari masyarakat.
“Dengan adanya Perdasus DBH Migas, tuntutan tersebut dapat
diletakkan dalam tatanan legal formal,” ujarnya.
#74 JUNI 2019
Spektrum
Petrus mengharapkan, Pemerintah Provinsi Papua Barat
dapat segera mengimplementasikan Perdasus DBH Migas
karena sudah dinanti-nantikan oleh masyarakat Teluk
Bintuni. Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni nantinya akan
menindaklanjuti Perdasus DBH Migas dengan aturan-aturan
turunan di tingkat kabupaten.
Kepala Dinas ESDM Provinsi Papua Barat, Yohan Abraham
Tulus, mengatakan proses penyusunan Raperdasus sampai
menjadi Perdasus DBH Migas ini memakan waktu yang cukup
lama. “Kita berharap bisa segera diimplementasikan,” ujarnya.
Kepala Biro Hukum Provinsi Papua Barat menyampaikan
saat ini status Perdasus DBH Migas Provinsi Papua Barat
saat ini sedang dalam proses penyempurnaan tata
naskah dan verifikasi oleh Kementerian Dalam Negeri
untuk memperoleh nomor registrasi untuk selanjutnya
diundangkan dalam lembaran daerah.
Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda)
DPRD Provinsi Papua Barat Frida T. Kelasin mengatakan
semangat dari Perdasus DBH Migas adalah mengatur
kehadiran negara di tengah masyarakat adat. Frida
menggarisbawahi pentingnya Perdasus DBH Migas ini
menghormati hak-hal dan identitas masyarakat adat di
sekitar wilayah operasi migas. Menurutnya Perdasus DBH
Migas harus sejalan dengan Perdasus Wilayah Adat yang
juga diproses DPRD Provinsi Papua Barat.
“Setelah Perdasus ini selesai, selanjutnya mAndatnya
kepada kabupaten adalah harus ada pemetaan masyarakat
adat,” ujar Frida sekaligus menambahkan bahwa
universitas harus dilibatkan dalam proses penyusunan
regulasi di level kabupaten.
15
 Spektrum
Pengembangan Supply Chain
di Industri Hulu Migas
oleh: Kurnia Ariwijayanti/kariwijayanti@skkmigas.go.id
Divisi Pengelolaan dan Pengadaan Barang dan Jasa
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Minyak
dan Gas Bumi (Divisi PPBJ SKK Migas) bekerja sama
dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Petronas
menyelenggarakan Refreshment PTK 007 Buku Kedua Revisi
04 dengan tema Pengembangan Supply Chain di Industri Hulu
Migas, Senin 29 April 2019. Acara ini bertujuan meningkatkan
pemahaman atas PTK 007 Buku Kedua Revisi 04, Petunjuk
D
Pelaksanaan Tender, beserta perubahannya.
engan memahami PTK 007, panitia tender
diharapkan dapat melaksanakan proses tender
sesuai dengan amanah delapan prinsip dasar
pengelolaan rantai suplai KKKS, yaitu efektif,
efisien, kompetitif, transparan, berwawasan
lingkungan, kapasitas nasional, bertanggung jawab, dan adil.
Sehingga tujuan dari 6 strategi perencanaan pengelolaan
pengadaan barang dan jasa dapat tercapai.
Materi disampaikan oleh Tim Divisi PPBJ SKK Migas, antara
lain : NGM Citra Aprilia, Ari Stefano, dan Alex Permana Standel.
Refreshment batch pertama ini dihadiri SKK Migas serta 6 KKKS
yaitu Petronas, Pertamina Hulu Energi, BP, ConocoPhillips,
Premier Oil dan SPR Langgak.
Senior Supply Chain Management (SCM) Manager PC Ketapang II
Ltd. Ferry Sarjana menyampaikan apresiasi dan ucapan terima
kasih kepada SKK Migas atas kesediaannya menyelenggarakan
refreshement di Kantor SKK Migas, sehingga berdampak positif
terhadap efisiensi budget penyelenggaraan dan mendapatkan
informasi PTK 007 secara langsung dari sumbernya.
Dalam kesempatan ini, Kepala Divisi PPBJ SKK Migas Erwin Suryadi
menyampaikan beberapa poin penting. “Pelaksanaan refreshment
didasari penilaian dari divisi PPBJ atas kinerja dari panitia tender
yang kurang memenuhi harapan dan belum kompeten,” ujar Erwin.
Hasil penilaian tersebut, menurut Erwin, kemudian disampaikan
kepada Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Hulu Migas yang
selanjutnya ditindaklanjuti dengan pertemuan dengan LSP
Hulu Migas bersama Pimpinan SCM KKKS. Hasil pertemuan
tersebut menyimpulkan adanya kendala atau kurangnya
pemahaman Panitia Tender terhadap ketentuan baru untuk
tender di hulu migas yang telah dikeluarkan SKK Migas.
Dalam pertemuan tersebut, disebutkan pula tantangan dari
Kepala Divisi PPBJ, mengenai 8 hal yang menjadi prinsip dasar
pengelolaan rantai suplai.
16
Hal penting lain yang disampaikan Erwin, bahwa selain
PTK 007 Buku Kedua Revisi 04 beserta perubahannya,
Panitia Tender wajib memahami dan melaksanakan proses
Tender sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
Saat ini banyak ketentuan-ketentuan yang dikeluarkan
kementerian lain yang harus diketahui dan dijalankan
dalam melaksanakan proses tender. Dengan banyaknya
ketentuan baru yang dikeluarkan, maka Pejabat berwenang
dan panitia tender di KKKS wajib memahami tupoksi dan
aturan main yang sudah dikeluarkan.
“Masing-masing Pimpinan SCM KKKS diharapkan dapat
mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang terjadi
dalam setiap proses tender agar dapat disusun preventive
action untuk memitigasi potensi permasalah yang kerap
muncul berulang kali,” himbau Erwin.
Paralel dengan hal tersebut, Erwin juga menegaskan bahwa
fungsi SCM KKKS mutlak harus memahami dan menerapkan
8 prinsip dasar dalam melaksanakan pengelolaan rantai suplai
agar tujuan dan target organisasi dapat tercapai dengan tetap
memenuhi ketentuan yang berlaku.
Dalam kesempatan sama, Erwin juga menyampaikan
laporan pencapaian kinerja Divisi PPBJ bersama-sama
d e n g a n S C M K K K S s e p a n j a n g 2 01 8 d a l a m ko n te k s
mendorong efisiensi, percepatan, dan peningkatkan
produksi migas nasional. SKK Migas konsisten mendorong
dan mendukung adanya terobosan-terobosan baru
mengenai pengadaan dari fungsi SCM KKKS dalam industri
hulu migas untuk lebih meningkatkan capaian-capaian
yang telah diraih selama ini.
Persetujuan Rencana Tender
Rata-rata waktu Efisiensi
persetujuan
US$ 620 juta
3 Hari Kerja atau 16% dari
target 15 hari kerja
129 Dokumen Anggaran
Persetujuan Hasil Tender
Rata-rata waktu Efisiensi
persetujuan
US$ 309 Juta
5 Hari Kerja atau 15% dari
atau 15 Hari Kerja HPS disetujui
79 Dokumen
Waktu Pelaksanaan Tender
Rata-rata
90 Hari Kerja
Tahun sebelumnya 140 hari kerja (2017)
Pada akhir kegiatan, Deputi Pengendalian Pengadaan SKK Migas
Tunggal menyampaikan pesan dan arahan kepada seluruh peserta.
“Hasil diskusi agar dibuatkan suatu FAQ (Frequently Asked Question)
yang didokumentasikan serta dibagikan kepada seluruh KKKS
sehingga pada masa-masa mendatang dapat dipelajari kembali
dan dapat digunakan sebagai referensi bersama,” tegasnya.
Selain itu Tunggal mengingatkan kembali bahwa Bagian
Pengadaan merupakan bagian sensitif, untuk itu setiap personil
agar tetap menjaga compliance, kode etik dan taat pada
peraturan yang berlaku. Sebagai penutup, dirinya pun berharap
sharing session seperti ini dapat lebih sering dilakukan guna
memberikan kejelasan terhadap pemahaman dan mendiskusikan
permasalahan-permasalahan yang sedang terjadi.
#74 JUNI 2019

GROSS SPLIT,
HARAPAN UNTUK INDONESIA
oleh: Gyzelda Disanty/gdisanty@skkmigas.go.id
Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar
menegaskan peningkatan aktivitas investasi tambang di tanah
air khususnya minyak dan gas (Migas) tidak terlepas dari adanya
perubahan sistem fiskal bagi hasil gross split untuk menggantikan
rezim fiskal cost recovery. Perubahan ini membawa angin segar, lantaran
efisiensi sistem gross split menggiurkan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS)
migas menggalakan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi. Berikut kutipan lengkap
wawancara khusus Tim BUMI dengan Arcandra Tahar.
Sampai saat ini sudah sejauh mana skema gross split
berperan aktif dalam meningkatkan gairah investasi di
sektor hulu migas Indonesia?
Gross split menawarkan Certainty (kepastian). Certain-
nya disini misalnya masalah split bagian kontraktor
dan bagian pemerintah. Dengan gross split risiko-risiko
yang muncul dalam blok eksplorasi, misalnya risiko naik
atau turunnya harga minyak, risiko reproduksi, risiko
saat men-development sebuah lapangan di remote area;
dapat diantisipasi dengan baik. Hal ini tampak jelas
dari insentif yang diberikan pemerintah. Karena ada
kejelasan insentif tersebut, maka prinsip dasar dari
gross split yang pertama adalah Certainty.
Yang kedua adalah simplicity (simpel). Selama
ini jika ingin mengembangkan sebuah
lapangan, kontraktor mengajukan Work
Plan & Budgeting (WP&B) atau di awal
mengajukan Plan of Development (POD),
POD ini membutuhkan waktu sekitar 1
tahun, 2 tahun, bahkan 3 tahun untuk
“memperdebatkan” masalah cost-
nya. Begitu juga dengan WP&B. Untuk
itu, dengan gross split kita tidak lagi
memperdebatkan tentang cost. kita hanya
debat tentang program, karena
sebagian debat cost yang
begitu panjang, sekarang
kita eliminasi. Sehingga
prosesnya akan lebih
simple. Dampak dari
simple ini membuat
prosesnya akan
menjadi lebih
cepat.
#74 JUNI 2019
Figur
Prinsip ketiga dari gross split adalah Efficiency (efisiensi).
Project POD yang selama ini membutuhkan waktu
approval selama tiga tahun, sekarang hanya satu tahun.
Bahkan yang terakhir, kita mampu meng-approve POD
hanya dalam waktu dua minggu. Target saya sekarang
adalah satu bulan, tidak lagi tahunan.
Jika kontraktor yang mengatur berapa cost-nya, teknologi
apa yang digunakan, orang-orangnya seperti apa, maka
kontraktor akan bisa sebanyak mungkin melakukan
kegiatan-kegiatan yang berujung kepada efisiensi, gross
split ditujukan untuk tiga hal itu.
Apakah dapat meningkatkan kedaulatan dan ketahanan
energi nasional?
Mari kita lihat apa itu energy security? Energy security
bermuara kepada seberapa mampu negara menyediakan
energi yang dibutuhkan rakyatnya, yang tidak bergantung
pada faktor eksternal. Kita tahu bahwa kedaulatan
energi sangat bergantung pada faktor eksternal kita Apa
eksternal faktornya? Misalnya geopolitik terganggunya
supply demand. Jika terjadi pergolakan di geopolitik,
maka akan terganggu supply demand kita, sehingga akan
terganggu kedaulatan energi kita. Selain itu, sumber
dari minyak itu sendiri. Jika kita impor berarti kita
mengandalkan negara lain, misalnya tiba-tiba hubungan
diplomatik dan lain-lain sehingga bisa mengganggu dan
kita tidak bisa impor.
Dengan meningkatnya kegiatan eksplorasi yang
sekarang sudah ada 16 blok-blok baru, bisa
meningkatkan kedaulatan energi, karena ini akan kita
produksikan di dalam negeri sendiri. Dengan adanya 16
blok eksplorasi ini, ada harapan kita 10 tahun sampai
20 tahun yang akan datang jika berhasil kita bisa
mendapatkan ladang-ladang baru. Berapa lama dari
eksplorasi jadi first oil? Eksplorasi butuh 6 sampai 10
tahun, untuk berproduksi bisa 5 sampai 10 tahun lagi,
total 15 sampai 20 tahun. Itulah waktu panjang yang
dibutuhkan untuk kegiatan eksplorasi yang berujung
kepada peningkatan produksi.
Pindai di sini
untuk melihat
Tayangan
Videonya
17
 Figur
Karena meningkatnya minat blok eksplorasi ini karena
gross split, justru itulah yang membuat meningkatnya
ketahanan energi kita?
Semoga! Jadi tidak ada garansi. Secara statistik, dari
kegiatan eksplorasi kemungkinan yang berhasil paling
tinggi 20%. Jadi, jika ada 16 blok eksplorasi, InsyaAllah
secara statistik akan berhasil menemukan minyak atau gas.
Tetapi siapa tahu? Jika tuhan berkehendak lain, misalnya
ke 16 blok tersebut semua menemukan cadangan baru.
Sudah dijelaskan ada tiga prinsip dalam gross split, yaitu
certainty, simplicity, efficiency. Apakah itu faktor yang
menurut anda membuat skema gross split ini menjadi lebih
menarik jika dibanding skema cost recovery?
Ini harus kita tanyakan kepada user-user yang sudah
menggunakan gross split. Mampukah mereka sekarang
melakukan cost saving? Iya, dulu dianggarkan dengan cost
recovery misalkan 100, sekarang dengan gross split karena
mereka meng-handlle sendiri dan lain-lain bisa hemat 20%.
Yang 1 miliar sekarang jadi 800 juta. Siapa yang mendapat
manfaat dari 200 juta saving-nya? Tentu oil company.
Sekarang POD, tanya ke mereka dengan gross split ini,
berapa lama proses persetujuan POD sekarang? Rata-rata
untuk persetujuan-persetujuan yang membutuhkan tanda
tangan kita di sini, saya selalu targetkan 1 bulan, dulu 2
tahun atau 3 tahun.
Selain itu, (ada juga potensi keuntungan .red) dari cost,
dari waktu, kemudian dari sisi penggunaan teknologi.
Karena mereka yang menentukan cost-nya dan uang dari
mereka sendiri, maka mereka akan mencari teknologi yang
paling efisien. Tidak perlu lagi approval dari Satuan Kerja
Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas
Bumi (SKK Migas). Secara tidak langsung, yang dikontrol
SKK Migas adalah program di reservoir-nya dan lain-lain.
Program, tapi budgeting-nya, teknologinya, hal-hal lainnya
diserahkan kepada kontraktor.
Selain tentang pengaturan tambahan insentif TKDN, ada
prinsip dasar apa lagi yang bisa Anda jelaskan tentang
skema gross split ini? Misalnya untuk tambahan insentif
seperti apa?
Yang saya ingat, ada 13 komponen split, ada base split, ada
variable split, ada progressive split. Base split adalah split
yang didapatkan, yang ditentukan apakah produksinya
minyak atau gas. Minyak berapa, gas berapa.
Variable split adalah split-split yang dapat diprediksi atau
ditentukan sebelum blok itu berproduksi. Misalnya, CO2 nya
berapa, kedalaman reservoir berapa, onshore atau offshore,
TKDN berapa, ini remote area atau tidak. Nah, Itu sudah bisa
ditentukan sebelum blok itu berproduksi.
Setelah berproduksi ada lagi tidak uncertainty? Ada, berapa
harga minyak, kalau harga minyak turun maka kontraktor akan
mendapatkan tambahan split. Sewaktu kontraktor mendapatkan
revenue yang kurang Pemerintah ikut memberikan insentif agar
produksinya stabil dan meningkat, tetapi tetap mendapatkan
keuntungan yang wajar. Namun demikian jika harga minyaknya
tinggi, splitnya untuk pemerintah.
Setelah blok itu berproduksi, yang kita tidak tahu
adalah berapa banyak produksinya. Tidak ada yang bisa
memprediksikan. Untuk itu kalau dia produksi sampai
sekian juta barrel maka di awal-awal mereka diberikan
18
split yang besar. Misalnya dibawah 10 million barrels of oil
equivalent (MMboe) itu mendapatkan additional split 10%,
kalau sudah mencapai di atas 175 MMboe maka tidak ada
lagi insentif. Jadi faceout.
Seberapa intensif strategi yang diterapkan Pemerintah
sekarang dalam mensosialisasikan skema gross split ini?
Selain coaching clinic dan lain-lain, program seperti apa
yang sudah Pemerintah lakukan?
Semua yang terlibat dalam gross split, baik dari Kementerian
ESDM maupun SKK Migas bersama-sama menjemput bola
untuk datang ke KKKS dan juga kepada investor-investor
atau potensi-potensi perusahaan yang berminat untuk
masuk ke Indonesia.
Jadi, kita aktif. Kita ke Timur Tengah, ke Eropa, ke Amerika.
Kita sampaikan bahwa ini fiskal rezim kita yang baru, apa
keuntungannya dan seperti apa mekanismenya dan apa
bedanya dengan negara lain.
Kemudian di dalam negeri tentu stakeholder kita sini,
jangan sampai orang ESDM juga tidak mengerti tentang
gross split, terutama di Ditjen Migas, SKK Migas tentunya.
KKKS-KKKS lokal sangat penting kita edukasi untuk
menerangkan benefit yang akan diperoleh dengan gross
split.
Mungkin pertanyaan selanjutnya, apa persepsi dunia
internasional terhadap gross split? Tahun lalu itu kita
rangking 25 dari 131 negara. Itu menyangkut dengan E&P
atau exploration and production attractiveness level, yaitu
seberapa atraktif dunia Migas kita dimata internasional.
Jika kita ranking 25 dari 131 negara, berarti kita terbaik di
Asia Tenggara. Malaysia, Vietnam, Thailand, Filipina, dan
lain-lain itu di bawah kita sekarang, yaitu dari sisi fiskal
rezim. Data ini berasal dari IHS yang melakukan survei
dan dia memberikan apresiasi bahwa gross split dari sisi
attractiveness level nomor 25 dari 131 negara.
Jika berkaca kepada negara lain, bagaimana peluang gross
split di Indonesia itu nanti kedepannya?
Gross split yang ada di Indonesia itu satu-satunya di dunia, jadi
yang seperti kita punya yang berdasarkan insentif, ada best
split, variable split, progressive split. Itu hanya ada satu di dunia
ini, Indonesia saja. Negara lain namanya mungkin yang mirip itu
tax & royalty. Tapi tidak ada tax & royalty yang fixed number, 1
angka saja dan royalty-nya sekian. Pembagiannya secara gross
juga, diambil dari produksi 100 misalnya royalty 10% dia dapat
10, ditambah pajak. Kalau gross split diperhitungkan complexity
dari reservoir tersebut untuk mendapatkan royalty-nya. Split
itu semacam royalty. Jadi bukan one number, persentase split
tergantung dari complexity dari reservoir. Itu yang membedakan
dan ini belum ada di dunia.
Di Indonesia split-nya bukan perkontrak. Sangat mungkin
dalam satu WK kompleksitas lapangannya berbeda-beda.
Jadi, di dalam satu blok bisa memiliki split yang berbeda-
beda. Misalnya ada satu lapangan, setengah offshore
setengahnya lagi onshore. Yang offshore lebih komplek dari
pada onshore, berbeda split-nya.
Dengan skema gross split sekarang, apakah mendorong
peningkatan perkembangan teknologi?
Misalkan sekarang saya membawa teknologi baru, siapa
yang approve teknologi tersebut? SKK Migas! Pertanyaannya,
mohon maaf, apakah SKK Migas menguasai semua teknologi
#74 JUNI 2019

terbaru di dunia? Belum tentu. Sekarang bagaimana caranya
jika kita tidak menguasai semua teknologi tersebut mau
approve? Kalau dengan gross split kita serahkan kepada
praktisi. Jika sebelumnya pengajuan teknologi baru melewati
SKK Migas, dengan gross split beban itu ada di kontraktor.
Prinsip dari teknologi itu adalah pertama, teknologi
itu harus memudahkan. Kedua, teknologi harus bisa
menghasilkan sebuah efisiensi. Mudah, efisien, dan simpel.
Kalau teknologi tidak mempermudah, tidak memberikan
efisiensi, tidak memberi nilai manfaat yang lebih, dan
berbelit-belit maka bisa jadi teknologi itu tidak laku.
Dulu jika tidak menggunakan TKDN akan mendapatkan
pinalti. Sekarang kita ubah, bagi yang menggunakan TKDN
akan kita berikan insentif, reward bukan punishment.
Silahkan menggunakan teknologi dari negara lain, tetapi
tidak mendapat insentif.
Seperti apa harapan iklim investasi RI ke depannya dengan
skema gross split?
Kita berharap dari feedback yang saya terima juga
dukungan dari SKK Migas sebagai satuan kerja sudah aktif
untuk memahami apa itu gross split. Dampaknya adalah
yang terasa sekarang adalah seberapa banyak minat
kontraktor untuk masuk ke Indonesia. Jika kita bisa buktikan
janji bahwa ini adalah simpel, efisien, dan pasti.
Dalam tahun-tahun kedepan insyaAllah kita ada harapan
investasi di sektor hulu migas ini bisa jauh meningkat banyak.
Kita berharap pada tahun ini bisa lebih banyak dari sebelumnya.
Adanya Café GGR di SKK Migas itu sangat membantu kita,
investor dapat melihat kedepan data yang kita miliki.
Berbicara mengenai data, sebentar lagi insyaAllah akan
terbit Peraturan Menteri (Permen) data. Jadi, jika ada blok-
blok eksplorasi membutuhkan data sebelah-sebelahnya
seperti apa, kita dapat berikan. Silahkan melihat. Analisa
kita bukan lagi blok basis tetapi basin basis.
Kemungkinan kita untuk menemukan cadangan-cadangan
baru bisa lebih baik dibandingkan dengan data yang limited
yang tersedia selama ini, intinya bahwa kedepannya kita
akan buka data silahkan melihat. Ada data-data di Café
GGR yang SKK Migas punya, silahkan dilihat. Dan kita harus
#74 JUNI 2019
Figur
menjemput bola, undang mereka. Itu harapan kita kedepan.
Apakah ada pesan yang ingin disampaikan kepada para
pelaku industri hulu Migas?
Gross split ada justru untuk membantu industri hulu migas
bekerja lebih efisien. Kenapa bisa lebih efisien? Karena kita
fokus ke program. Dengan gross split insyaAllah melindungi
teman-teman SKK Migas, misalnya salah dalam menentukan
cost. Untuk itu risikonya kita switch ke kontraktor. Tetapi kita
tidak mau melupakan program. Jadi SKK Migas mesti fokus
pada program dan teknologi yang akan menaikan produksi.
Perlu diingat prinsip-prinsip dari inovasi. Invention
ditujukan untuk mempermudah pekerjaan, bukan
untuk menghilangkan pekerjaan. Jika ada inovasi yang
tujuannya menghilangkan pekerjaan, maka inovasi itu akan
menimbulkan pekerjaan di sektor yang lain, itu prinsip
inovasi. Jadi, prinsip dasar inovasi adalah memudahkan
pekerjaan manusia, tidak menghilangkan pekerjaan
manusia, tetapi menumbuhkan lapangan pekerjaan baru.
Gross split ini termasuk inovasi dari segi fiskal, tetapi tidak
boleh dengan inovasi ini manusia menjadi tidak efisien dan
tidak bekerja lagi, apalagi menumbuhkan pengangguran. Justru
dengan gross split ini, cara-cara baru bisa kita tumbuhkan,
sehingga adanya modal pekerjaan baru. Jenis pekerjaannya
yang menjadi berbeda bukan orangnya dikurangi.
Misalnya, berbicara tentang program, kita fokus dengan
teknologi, buat good teknologi sehingga lapangan-
lapangan minyak yang tua lebih difokuskan lagi
untuk bisa berproduksi. Jadi tidak ada alasan yang
mengatakan bahwa adanya gross split ini membuat
pekerjaan kita terancam. Itu adalah pendapat yang
sangat tidak bertanggung jawab.
Dampak lainnya dari gross split ini akan menimbulkan atau
menumbuhkan cara-cara baru kita melihat kontrak dan
cara-cara baru kita memanage risiko.
Semoga dengan gross split ini kita menjadi lebih efisien,
fokus pada substansi yang menjadi kompetensi kita.
Sebaliknya, yang menjadi kompetensi dari kontraktor itu
yang mereka fokuskan. Kita bersinergi dengan tidak banyak
debat. Itu harapannya.
19
 Teknologi
Mud School Training
SKK Migas & MI-Swaco
S
Oleh: Dinas Keteknikan Pengeboran Divisi Eksploitasi SKK Migas
KK MIGAS bekerja sama dengan M-I SWACO
Schlumberger melakukan Mud School Training
pada 24-26 April 2019 yang bertujuan menambah
knowledge dan kompetensi rekan-rekan SKK MIGAS
dibidang lumpur bor atau drilling fluids.
Mud School Training dibantu oleh Domain Manager M-I SWACO
untuk area Australia – Indonesia, Marcelo Motta; dan M-I
SWACO Lab Manager untuk Asia Pacific, Untung Sudarsono.
Pada hari pertama, Marcelo Motta mengajarkan tentang
kegunaan dan fungsi utama dari drilling fluids yang umum
digunakan pada kegiatan pemboran di lokasi mana pun.
Dipaparkan pula mengenai perbedaan jenis lumpur Water
Based Mud (WBM) dan lumpur Synthetic/Oil Based Mud
(SOBM) juga telah dijelaskan. Hal ini berperan penting untuk
mengetahui waktu penggunaan jenis-jenis lumpur tersebut,
baik disisi perencanaan maupun pada saat operasi.
20
Pada hari kedua training lebih fokus kepada pembahasan
biaya umum untuk penggunaan drilling fluids, jenis-jenis
peralatan yang biasanya digunakan untuk mendukung
aktivitas drilling fluids di lapangan. Selain itu dipaparkan
pula persiapan-persiapan apa saja yang biasanya dilakukan
untuk membuat kegiatan pemboran lebih efektif, dan
kebutuhan operasi lainnya.
Di hari ketiga peserta dibawa dari ruang kelas menuju
ke laboratorium drilling fluids. Dalam kesempatan ini,
disampaikan tatacara melakukan pengecekan drilling fluids
yang dapat diaplikasikan di lapangan. Tujuannya untuk
menganalisa dan mengantisipasi apabila terjadi masalah
pada pekerjaan operasi pengeboran di lapangan.
Acara ditutup oleh Field Service Manager M-I SWACO Indonesia
Cahyo Tri Prakoso dan pemberian sertifikat oleh Marcelo Motta
kepada para peserta.
#74 JUNI 2019
 Eksplorasi

Basement Fractures Reservoir Primadona Eksplorasi Sumatra;

Penemuan Gas Sumur Eksplorasi Budi Deep-1 Provinsi Jambi
Oleh: Wendy Kurniawan/wkurniawan@skkmigas.go.id, Agung Shirly/ashirly@skkmigas.go.id,
dan Dicky Rahmadi/drahmadi@skkmigas.go.id

Basement fracture reservoir merupakan target eksplorasi paling menjanjikan di Sumatra saat ini, terutama
di Cekungan Sumatra Selatan. Setelah hampir 100 tahun lamanya reservoir karbonat Baturaja dan Batupasir
Talang Akar menjadi target eksplorasi dan pengurasan produksi, pada G&G days tahun lalu Divisi Eksplorasi
SKK Migas menggagas dan menggalakkan eksplorasi pada play Batuan Dasar sebagai potensi untuk

S
ditemukannya giant field di area Sumatra Selatan.

etelah ditemukannya Lapangan Suban dari
reservoir basement lebih dari 20 tahun lalu,
tidak banyak sumur eksplorasi lain yang
serius mengevaluasi play ini sebagai target
utama. Pada tahun ini kita mendapatkan
kabar gembira bahwa dua sumur eksplorasi di Cekungan
Sumatra Selatan berhasil membuktikan keberadaan
hidrokarbon (gas), salah satunya adalah sumur Budi
Deep-1 yang dibor oleh Tately N.V. di wilayah kerja
(WK) Palmerah.
Sumur Budi Deep-1 dibor dengan target akumulasi
g a s p a d a Fo r m a s i Ta l a n g A k a r d a n b a s e m e n t .
Setelah menempuh waktu yang panjang, akhirnya
pengeboran mencapai kedalaman akhir 2200m pada
awal Maret 2019. Kedua target formasi ini menunjukkan
keberadaan kolom gas sekitar 300m. Hasil testnya
cukup menggembirakan dengan estimasi laju aliran
gas mencapai 7 juta cubic feet gas per hari. Aplikasi
arah pengeboran dan operasional pada pengeboran ini
membuat analisa yang cukup optimis untuk appraisal.
Pengeboran berarah dan pengambilan data yang lebih
baik akan memberikan hasil yang lebih basic lagi.
Untuk mempercepat komersialisai penemuan gas ini,
kontraktor bersinergi dengan Divisi Eksplorasi SKK Migas untuk
memastikan kualitas reservoir dan besaran sumberdaya melalui
pengeboran sumur delineasi, akuisisi seismik 3D juga menjadi
salah satu yang sedang dievaluasi agar dapat mengkonfirmasi
geometri basement fractures reservoir dengan lebih akurat.
Penemuan ini diharapkan dapat menstimulasi eksplorasi
dengan lebih massif lagi. Spesifik untuk target eksplorasi
basement fractures reservoir, Divisi Perencanaan Eksplorasi
SKK Migas secara berkelanjutan konsisten melakukan
evaluasi dan berkolaborasi dengan Kontraktor Kontrak
Kerja Sama (KKKS) serta institusi lain untuk menemukan
prospektif lainnya, tidak hanya di Sumatra Selatan, tapi di
sepanjang cekungan Paleogen Sundaland.
Setiap selesai pengeboran, selalu membuka peluang untuk
eksplorasi di kemudian hari.

#74 JUNI 2019 21

 Sehat
Kupas Tuntas Katarak dan Operasi Katarak Tanpa Jahitan
(Phacoemulcification)
Oleh : dr Lilik Sujarwati, Sp.M
Katarak adalah kekeruhan pada lensa mata. Lensa mata yang normal seharusnya bening, kekeruhan
ini akan menghambat jalannya sinar masuk ke retina sehingga penglihatan menjadi buram. Saat
ini kita sering mendengar penyakit katarak bisa dioperasi menggunakan laser atau operasi katarak
S
tanpa jahitan, yang biasa disebut phacoemulcification.
etelah kita mengetahui apa definisi katarak, tentu
kita ingin tahu apa saja gejala katarak agar kita dapat
mencegah terjadinya katarak sejak dini. Adapun
gejala katarak pada fase awal meliputi, penglihatan
di siang hari terasa silau dan semakin rabun
pada senja hari, ukuran kacamata menjadi sering berubah,
penurunan ketajaman penglihatan tanpa disertai rasa nyeri,
pAndangan kabur atau berkabut seperti ada asap, pasien
katarak memerlukan cahaya yang lebih terang untuk membaca,
penglihatan kadang juga menjadi gAnda/dobel dengan satu
mata, dan pasien katarak kadang juga mengeluhkan melihat
bercak kehitaman pada lapang pAndang satu mata.
Ada beberapa hal penyebab terjadinya katarak, yang paling
sering atau umum karena disebabkan faktor usia lanjut.
Penyebab lain katarak bisa disebabkan trauma atau cedera
mata, komplikasi penyakit kencing manis atau diabetes
mellitus, paparan sinar matahari (ultra violet) yang berlebihan,
dan efek samping pemakaian steroid dalam jangka panjang.
Katarak ada berbagai jenis macamnya. Ada katarak yang
diderita oleh bayi dan anak-anak yang disebabkan oleh
infeksi virus pada ibu hamil disebut katarak kongenital.
Ada juga katarak yang disebabkan oleh proses penuaan
disebut katarak senilis. Katarak jenis ini banyak diderita
oleh orang-orang yang berusia lanjut. Ada pula katarak yang
disebabkan oleh trauma atau kecelakaan disebut katarak
traumatik. Adapun katarak yang disebabkan oleh infeksi
atau penyakit metabolik seperti kencing manis disebut
katarak komplikata.
Mengobati katarak bisa menggunakan obat tetes mata. Akan
tetapi, vitamin atau anti oksidan hanya menghambat proses
Informasi setelah menjalani operasi katarak adalah
sebagai berikut :
22
bertambah tebalnya katarak tetapi tidak dapat mengurangi
atau menghilangkan katarak. Operasi katarak dilakukan
jika penglihatan sudah mengganggu pasien, tanpa harus
menunggu sampai katarak matang.
Ada 3 macam teknik yang digunakan pada operasi
katarak. Pertama adalah Extra Capsular Cataract
Extraction (ECCE), teknik lama operasi katarak dengan
irisan yang lebih besar diperlukan untuk mengganti
lensa mata dengan lensa intra okuler yang tidak dapat
dilipat. Irisan kemudian dijahit sekitar 5-6 jahitan dan
memerlukan waktu yang lebih lama untuk pulih kembali.
Kedua adalah Small Incisi Cataract Surgery (SICS), teknik
operasi katarak dengan irisan yang kecil menggunakan
lensa intraokuler yang bisa dilipat (foldable) atau yang
tidak bisa dilipat (rigid). Irisan tersebut biasanya hanya
memerlukan 1-2 jahitan.
Adapun teknik operasi ketiga adalah phacoemulcification
atau sering dikenal dengan teknik laser. Fakoemulsifikasi
adalah teknik terbaru dan mutakhir untuk operasi
katarak. Operasi katarak ini hanya memerlukan irisan
yang sangat kecil, sekitar 2-3 ml. Teknik operasi ini dengan
menggunakan getaran ultrasonik untuk menghancurkan
katarak kemudian diaspirasi keluar, setelah itu lensa
intraokuler yang dapat dilipat dimasukkan melalui irisan
tersebut. Irisan tersebut dapat pulih dengan sendiri
tanpa memerlukan jahitan sehingga memungkinkan
pasien dapat melakukan aktifitas normal dengan segera.
Operasi hanya memerlukan waktu sekitar 15-20 menit.
Dengan teknik operasi modern fakoemulsifikasi dan
sistem one day care, proses operasi dan penyembuhan
berjalan lebih cepat. Sehingga pasien tidak perlu
menjalani rawat inap. Pasien bisa kembali melanjutkan
aktifitas rutin seperti biasanya.
1. Mata yang dioperasi tidak boleh terkena air
selama 3 hari.
2. Semua kegiatan sehari-hari boleh dilakukan
seperti biasa.
3. Tidak ada larangan apapun kecuali mata
yang sudah dioperasi tidak boleh terpukul/
terbentur dawn jangan digosok-gosok.
4. Mata yang dioperasi harus menggunakan
pelindung (dop) pada waktu tidur selama
1 minggu setelah operasi, termasuk saat
tidur siang.
5. Obat tetes mata dipakai sesuai petunjuk
dokter, sebelum penggunan, tangan dicuci
terlebih dahulu dengan sabun dan dibilas
sampai bersih.
6. Hindari asap, daerah berdebu dan hewan
peliharaan selama 2 minggu.
7. Bila terdapat obat untuk diminum, minumlah
sesuai dengan petunjuk dokter.
#74 JUNI 2019
 Wisata

Taman Seribu Lampu,

Icon Kota Minyak
oleh: Rizka Wafira/rwafira@skkmigas.go.id
Wisata Taman Seribu Lampu di Cepu Blora Jawa Tengah adalah salah satu tempat wisata
yang berada di Ronggolawe, Desa Balun, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah,
Indonesia. Wisata Taman Seribu Lampu adalah tempat wisata yang ramai dengan wisatawan
pada hari biasa maupun hari liburan. Tempat ini sangat indah dan bisa memberikan sensasi

W
yang berbeda dengan aktivitas kita sehari-hari.

isata Taman Seribu Lampu di Cepu Blora Jawa

Tengah memiliki pesona keindahan yang sangat
menarik untuk dikunjungi. Sangat di sayangkan
jika Anda berada di kota Blora tetapi tidak
mengunjungi wisata Taman Seribu Lampu yang
mempunyai keindahan tiada duanya tersebut. Wisata Taman
Seribu Lampu sangat cocok untuk mengisi kegiatan liburan Anda,
apalagi saat liburan panjang seperti libur nasional, ataupun hari
ibur lainnya. Keindahan wisata Taman Seribu Lampu ini sangatlah
baik bagi Anda semua yang berada di dekat atau di kejauhan untuk
mengunjungi tempat wisata Wisata Taman Seribu Lampu. Karena
pesona keindahannya tidak ada duanya, penduduk lokal daerah
Wisata Taman Seribu Lampu juga sangat ramah tamah terhadap
wisatawan lokal maupun wisatawan asing.

Taman Seribu Lampu Cepu merupakan taman kota yang

memisahkan Jalan Raya RSU Cepu menjadi dua jalur dengan
arah yang berlawanan. Meskipun simpel, tetapi taman ini
sebenarnya sangat bagus jika dirawat dan dipoles dengan
berbagai asesoris kota. Taman ini menjadi bagus lagi jika ada
inovasi dan konsep baru dengan gaya sederhana namun asri,
sejuk, alami dan berbasis hutan mini. Taman Seribu Lampu
Cepu Blora juga ada yang menyebutnya Cepu Thousand Lamps
Park. Ada juga yang menyebutnya sebagai Taman Sewu Lampu
Cepu Blora. Taman ini selain bisa digunakan untuk istirahat,
jalan-jalan dan wisata mini, sebenarnya Taman Seribu Lampung
Cepu menjadi ikon Kota Minyak yang bisa dimaksimalkan
sebagai potensi kota. Ketika tiba di lokasi Taman Seribu Lampu
pada malam hari maka Anda akan melihat gemerlap lampu yang
begitu indah. Belum lagi di sepanjang jalan tersebut terdapat
banyak pedagang yang menyajikan wisata kuliner

Sarana transportasi yang bisa Anda gunakan untuk berwisata
ke Taman Seribu Lampu adalah dengan memakai kendaraan
pribadi seperti mobil atau pun motor pribadi. Anda bisa
meminta panduan arah ke wisata Taman Seribu Lampu di
google maps yang terpasang di smartphone Anda. Karena
memakai kendaraan pribadi akan lebih menyenangkan
dari pada memakai kendaraan umum. Akan tetapi jika
menggunakan kendaraan umum seperti bis umum atau
angkutan lainnya juga bukan masalah besar, pasalnya
Anda bisa berhenti di terminal bus kota Blora. Setelah itu
melanjutkan dengan menggunakan ojek ataupun kendaraan
pribadi Anda menuju jalan Ronggolawe hingga sampai di
lokasi Wisata Taman Seribu Lampu tersebut. Bagi wisatawan
asal kota Blora sudah tidak bingung lagi untuk mendatangi
lokasi wisata Taman Seribu Lampu ini.
Saran dan tips sebelum menuju ke tempat wisata Taman Seribu
Lampu di Cepu Blora Jawa Tengah, Anda perlu mempersiapkan
keperluan yang akan butuhkan seperti membawa bekal, air
minum dan lainnya. Serta beberapa barang tambahan seperti
kamera karena Anda pasti ingin mengabadikan moment
bersama kelurga ataupun teman-teman. Jangan lupa bawa
perlengkapan kesehatan (contohnya adalah sabun, tissue
basah, obat-obatan, dan antiseptik). Siapkanlah fisik dan
kendaraan agar liburan Anda berjalan dengan lancar serta jaga
kondisi diri Anda dan selalu berhati-hati.

#74 JUNI 2019 23

 - 8 Juni 2018 -
LAUT ADALAH KEKAYAAN ALAM
YANG HARUS DIJAGA

www.skkmigas.go.id | Humas SKK Migas | HumasSKKMigas | humasskkmigas