Anda di halaman 1dari 3

RANGKUMAN DASAR DAN URGENSI WAWASAN NUSANTARA

Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan


Dosen Pengampu: Supriyono, S.Pd., M.Pd.
Program Studi Pendidikan Bahasa Arab
Oleh: Azzahra Nurul Hidayah (2100263

Apa itu wawasan nusantara?


Wawasan Nusantara adalah pandangan dan sikap bangsa Indonesia terhadap
diri sendiri dan lingkungannya, dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan
bangsa serta keutuhan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara, berkeluarga dan bernegara. Pengetahuan tentang
nusantara bersumber dari pengetahuan tentang wilayah dengan diterbitkannya
Deklarasi Djuanda pada tanggal 13 Desember 1957. Inti dari tuntutan tersebut
adalah bahwa semua perairan yang mengelilingi, di antara dan yang
menghubungkan pulau-pulau tersebut adalah bagian dari Negara Indonesia, tanpa
memandang luasnya. atau lebar, adalah alami. bagian dari wilayah negara Indonesia.
Oleh karena itu, bagian perairan pedalaman atau perairan nasional yang berdaulat
mutlak adalah milik negara Indonesia.
Bagaimana Sumber historis, Sosiologis, dan Politik Wawasan Nusantara
Tentang Sejarah Lahirnya rancangan garis besar kepulauan dimulai dengan
Deklarasi Djuanda tahun 1957 yang menjadikan wilayah Indonesia sebagai suatu
kesatuan wilayah. Laut tidak lagi memisahkan pulau-pulau, tetapi laut yang
menghubungkan pulau-pulau di Indonesia. Melalui perjuangan di forum
internasional, Indonesia akhirnya diterima sebagai Negara Kepulauan (Archipelago
State) berdasarkan keputusan United Nations Convention on the Law of the Sea
(UNCLOS) tahun 1982. Perluasan wilayah Indonesia sebagai potensi yang
menguntungkan (positif) entitas dapat digunakan untuk meningkatkan
kesejahteraan. Namun, juga memiliki potensi dampak negatif yang dapat
mengancam keutuhan negara dan kawasan.
Berdasarkan kondisi sosial budaya masyarakat Indonesia, visi nusantara
yang semula dianggap “penyatuan atau keutuhan wilayah” diperluas lagi dengan
nama “persatuan bangsa”. Orang Indonesia tidak ingin lagi terpecah-pecah menjadi
banyak negara. Untuk mencapai persatuan nasional, perlu terus menerus
memperkuat semangat kebangsaan. Semangat kebangsaan Indonesia sebenarnya
dimulai dari peristiwa kebangkitan 20 Mei 1908, ditegaskan dalam sumpah pemuda
28 Oktober 1928, dan berhasil diwujudkan dengan proklamasi kemerdekaan bangsa
pada 17 Agustus 1945. Jadi, jauh sebelum Deklarasi Djuanda 1957, konsep
nasionalisme dan persatuan telah berkembang di dalam bangsa. Padahal, semangat
kebangsaan inilah yang pantas dijadikan sebagai bangsa yang merdeka.
Visi nusantara yang bersumber dari Deklarasi Djuanda tahun 1957
kemudian dijadikan sebagai konsep politik negara. Perkembangan gambaran
nusantara telah dimasukkan dalam Garis Besar Haluan Negara (GBHN)
berdasarkan Ketetapan MPR dari tahun 1973, 1978, 1983, 1988, 1993 dan 1998.
Setelah GBHN berakhir karena MPR tidak, berwenang menetapkan GBHN, konsep
negara kepulauan dimasukkan ke dalam susunan kata Pasal 25 A Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 setelah amandemen keempat tahun
2002.
Bagaimana Esensi dan Urgensi Wawasan Nusantara?
Visi nusantara sebagai konsep teritorial dikembangkan lebih lanjut sebagai
konsepsi politik negara serta pandangan bangsa Indonesia tentang diri dan
lingkungannya sebagai satu kesatuan wilayah yang paling nasional. Hakikat
Wawasan Nusantara adalah kesatuan atau keutuhan wilayah dan kesatuan bangsa,
termasuk kesatuan visi politik, ekonomi, budaya, kemasyarakatan, pertahanan dan
keamanan. Visi Nusantara mewujudkan sila ketiga Pancasila, yaitu persatuan
Indonesia. Visi nusantara menjadi dasar pandangan ke depan bagi bangsa Indonesia
untuk memperkokoh solidaritas daerah dan persatuan bangsa. Upaya memperkuat
solidaritas regional dan persatuan nasional akan terus dilakukan. Itu karena visi
harus berhadapan dengan dinamika kehidupan yang selalu berkembang dan dengan
berbagai tantangan yang berubah dari waktu ke waktu.
Berikut lampiran tangkapan layar hasil cek plagiarime

Anda mungkin juga menyukai