Anda di halaman 1dari 6

Tugas Individu

Pendidikan Kewarganegaraan

GEOPOLITIK INDONESIA

NAMA : ESTEVANYA ANGELICA LINTING


NIM : G051 22 1088
KELAS : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN 52

PROGRAM STUDI ILMU TANAH


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2022
SUBMATERI KELOMPOK 5: MENJELASKAN SECARA HISTORIS,
SOSIOLOGIS DAN POLITIS WAWASAN NUSANTARA
• Sumber Historis Lahirnya konsepsi wawasan nusantara bermula dari Perdana Menteri
Ir. H. Djuanda Kartawidjaja yang pada tanggal 13 Desember 1957 mengeluarkan deklarasi
yang selanjutnya dikenal sebagai Deklarasi Djuanda.
• Lahirnya konsep wawasan nusantara juga dilatarbelakangi oleh kondisi sosiologis
masyarakat Indonesia. Seperti yang kita ketahui bahwa bangsa Indonesia itu beragam dan
terpecah-pecah sebelum merdeka. Bahkan antar bangsa Indonesia sendiri mudah bertikai dan
diadu domba oleh Belanda melalui politik devide et impera.
Dalam perang melawan Belanda, ada orang yang justru menjadi pengkhianat bangsa.
Berdasar pada kondisi sosial budaya masyarakat Indonesia, wawasan nusantara yang
pada awalnya berpandangan akan “kesatuan atau keutuhan wilayah” diperluas lagi sebagai
pandangan akan “persatuan bangsa”. Bangsa Indonesia tidak ingin lagi terpecah-pecah dalam
banyak bangsa. Untuk mewujudkan persatuan bangsa itu dibutuhkan penguatan semangat
kebangsaan secara terus menerus.
Semangat kebangsaan Indonesia sesungguhnya telah dirintis melalui peristiwa
Kebangkitan Nasional 20 Mei 1908, ditegaskan dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928,
dan berhasil diwujudkan dengan Proklamasi Kemerdekaan bangsa pada tanggal 17 Agustus
1945. Oleh karena itu, jauh sebelum Deklarasi Djuanda 1957, konsep semangat dan kesatuan
kebangsaan sudah tumbuh dalam diri bangsa. Bahkan semangat kebangsaan inilah yang
berhasil membentuk satu bangsa merdeka.
Hal di atas, keadaan sosiologis masyarakat Indonesia dan juga keberlangsungan
penjajahan yang memecah belah bangsa, telah melatarbelakangi tumbuhnya semangat dan
tekad orang-orang di wilayah nusantara ini untuk bersatu dalam satu nasionalitas, satu
kebangsaan yakni bangsa Indonesia. Semangat bersatu itu pada awalnya adalah bersatu dalam
berjuang membebaskan diri dari penjajahan, dan selanjutnya bersatu dalam wadah
kebangsaan Indonesia
1. Latar belakang politis wawasan nusantara
• Selanjutnya secara politis, ada kepentingan nasional bagaimana agar wilayah yang
utuh dan bangsa yang bersatu ini dapat dikembangkan, dilestarikan, dan dipertahankan secara
terus menerus.
Kepentingan nasional itu merupakan turunan lanjut dari cita-cita nasional, tujuan
nasional, maupun visi nasional. Cita-cita nasional bangsa Indonesia sebagaimana tertuang
dalam pembukaan UUD 1945 alinea II adalah untuk mewujudkan Negara Indonesia, yang
merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur sedangkan tujuan nasional Indonesia
sebagaimana tertuang dalam pembukaan UUD 1945 alinea IV salah satunya adalah
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Visi nasional
Indonesia menurut ketetapan MPR No VII/MPR/2001 tentang Visi Indonesia Masa Depan
adalah terwujudnya masyarakat Indonesia yang religius, manusiawi, bersatu, demokratis,
adil, sejahtera, maju, mandiri, serta baik dan bersih dalam penyelenggaraan negara.
Wawasan nusantara yang bermula dari Deklarasi Djuanda 1957 selanjutnya dijadikan
konsepsi politik kenegaraan. Rumusan wawasan nusantara dimasukkan dalam naskah Garis
Besar Haluan Negara (GBHN) sebagai hasil ketetapan MPR mulai tahun 1973, 1978, 1983,
1988, 1993, dan 1998. Setelah GBHN tidak berlaku disebabkan MPR tidak lagi diberi
kewenangan menetapkan GBHN, konsepsi wawasan nusantara dimasukkan pada rumusan
Pasal 25 A UUD NRI 1945 hasil Perubahan Keempat tahun 2002.
A. Geopolitik Indonesia dan Wawasan Nusantara
Secara umum geopolitik adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai
diri, lingkungan, yang berwujud negara kepulauan berlandaskan pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945. Penyelenggaraan Negara kesatuan Republik Indonesia sebagai system
kehidupan nasional bersumber dari dan bermuara pada landasan ideal pandangan hidup dan
konstitusi Undang-Undang Dasar 1945.dalam pelaksanaannya bangsa Indonesia tidak bebas
dari pengaruh interaksi dan interelasi dengan lingkungan sekitarnya, baik lingkungan regional
maupun internasional. Dalam hal ini bangsa Indonesia perlu memiliki prinsip-prinsip dasar
sebagai pedoman agar tidak terombang-ambing dalam memperjuangkan kepentingan nasional
untuk mencapai cita-cita dan tujuan nasionalnya.
Ada dua pengertian yang terkandung dalam konsep geopolitik yang keduan:
2. Geopolitik sebagai ilmu : memberikan wawasan obyektif akan posisi kita sebagai suatu
bangsa yang hidup berdampingan dan saling berinteraksi dengan negara lain dalam
pergaulan dunia.
3. Geopolitik sebagai ideology (landasan ilmiah bagi tindakan politik suatu negara):
hendak menjadikan wawasan tersebut sebagai cara pandang kolektif untuk
melangsungkan, memelihara dan mempertahankan semangat kebangsaan.
Istilah wawasan berasal dari kata ‘wawas’ yang berarti pandangan, tinjauan, atau
penglihatan indrawi. Akar kata ini membentuk kata ‘mawas’ yang berarti memandang,
meninjau, atau melihat, atau cara melihat.sedangkan istilah nusantara berasal dari kata ‘nusa’
yang berarti diapit diantara dua hal. Istilah nusantara dipakai untuk menggambarkan kesatuan
wilayah perairan dan gugusan pulau-pulau Indonesia yang terletak diantara samudra Pasifik
dan samudra Indonesia, serta diantara benua Asia dan benua Australia. Secara umum
wawasan nasional berarti cara pandang suatu bangsa tentang diri dan lingkungannya yang
dijabarkan dari dasar falsafah dan sejarah bangsa itu sesuai dengan posisi dan kondisi
geografi negaranya untuk mencapai tujuan atau cita-cita nasionalnya. Sedangkan wawasan
nusantara memiliki arti cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta sesuai dengan geografi wilayah
nusantara yang menjiwai kehidupan bangsa dalam mencapai tujuan dan cita-cita nasionalnya.
B. Intisari Video
Salah satu cara pelaksaan geopolitik adalah geostragi yaitu ketahanan pangan. Suatu
bangsa yang ingin mempertahankan hidupnya harus memiliki kesatuan cara memandang
suatu hal yang disebut sebagai wawasan nasional. Cara implementasi geopolitik yaitu
menggunakan strategi yang bersifat nasional.Salah satu ahli dalam teorinya membagi dunia
kedalam beberapa wawasan. Wawasan tersebut yaitu wawasan benua, wawasan
bahari,wawasan dirgantara.
Geostrategi adalah strategi dalam memanfaatkan konsetalasi geografi negara Indonesia
yang bertujuan untuk menentukan kebijakan, sasaran dan sarana-sarana serta untuk mencapai
tujuan nasional bangsa Indonesia. Berbicara mengenai geostrategi yaitu berbicara tentang
ketahanan pangan yaitu suatu kemampuan bangsa dalam menghadapi ancaman dan tantangan
demi mencapai keberlangsungan hidup bangsanya
Terdapat 3 sumber historis wawasan nusantara yaitu undang-undang hindia belanda
1929, deklarasi juanda 1957, konvensi laut PBB. Menurut undang-undang hindia bahwa
secara yuidiksi wilayah hindia belanda sebesar 3 mil, akan tetapi terdapat banyak konflik
sehingga lahirlah teori tenon shotrul yaitu sejauh mana negara pantai dapat mengontrol
wilayah tersebut maka disitulah batas wilayahnya. Kemudian menurut deklarasi juanda berisi
seluruh laut antar pulau itu merupakan laut Indonesia tanpa ada batasnya. Akan tetapi
terdapat masalah terhadap teori tersebut. Kemudian menurut konvensi laut PBB bahwa
terdapat beberapa zona yaitu perairan pedalaman, laut territorial, zona tambahan, zona
ekonomi ekslusif, landas kontinen dan laut lepas.
Kemudian sumber sosiologis yaitu berpandangan akan kesatuan atau keutuhan wilayah
yang berdasar pada kondisi sosial budaya masyarakat Indonesia yang bertujuan untuk
persatuan bangsa. Selanjutnya ada sumber politis wawasan nusantara yaitu kepentingan
nasional agar wilayah menjadi utuh dan bangsa Bersatu sehingga dapat dikembangkan,
dilestarikan dan dipertahankan.
Konsep wawasan nusantara yakni menciptakan pandangan bahwa Indonesia sebagai
satu kesatuan wilayah merupakan satu kesatuan politik, sosial budaya, ekonomi, serta
pertahanan dan keamanan.

Anda mungkin juga menyukai