Anda di halaman 1dari 2

Tofan, S.Kom., M.M.

lahir di Tangerang, 30 Agustus 1983, lulusan Manajemen Informatika


di Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Informatika dan Komputer. Selang beberapa tahun
memutuskan melanjutkan pendidikan pasca sarjana (S2) Universitas Esa Unggul, program
studi Magister Manajemen (MM).

Tofan bekerja di Puskesmas Kecamatan Kalideres sejak tahun 2009, saat ini sudah
memasuki masa bakti selama 14 tahun. dr. Linda Lidya, M.Epid selaku Kepala Puskesmas
Kecamatan Kalideres, menugaskan Tofan pada bagian Kepegawaian mulai dari
penanggung jawab Sumber Daya Manusia Kesehatan, penanggung jawab Akreditasi Pokja
Administrasi Manajemen, hingga Multimedia di Puskesmas Kecamatan Kalideres.

"You are never to old to learn" kalimat yang tepat untuk menggambarkan seorang Tofan.
Menyukai design grafis semenjak Sekolah Menegah Atas (SMA). yang menyukai dunia
design grafis khususnya editor, fotografi, video editor, dan integrater designer. Mempunyai
keyakinan yang kuat "You are never to old to learn.". Tofan

dr. Ngabila Salama, MKM lahir di Jakarta, 25 Oktober 1989, merupakan dokter lulusan
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI). Alumni SMAN 8 Jakarta ini sudah
memiliki passion kesehatan masyarakat sejak kuliah di kedokteran. Lulus SMA tahun 2007,
Ngabila yang kala itu diterima di 2 fakultas kedokteran FK Universitas Indonesia dan FK
Universitas Airlangga, akhirnya memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di FK
Universitas Indonesia.

Seperti perjalanan organisasi, kepemimpinan, dan jiwa seni yang sudah mengalir sejak kecil
(sekolah dasar), bakat seni diturunkan dari ayahnya seniman Rahman Yacob, maka di FK
UI pun Ia aktif berkiprah di organisasi baik di internal fakultas atau pun eksternal universitas
dan Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI). Tahun 2010-2011 pernah
dipercaya menjadi Koordinator Humas Nasional ISMKI. Lulus tepat waktu selama 5 tahun
pada Agustus 2012, Ia melanjutkan program dokter internship 1 tahun di kampung
halamannya Kalianda, Lampung Selatan.

1 Maret 2014 Ngabila resmi bekerja menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Ia melanjutkan pendidikan di Fakultas Kesehatan
Masyarakat (FKM) UI jenjang S2 pada 2014 dan lulus pada Januari 2017. Berbarengan
dengan kelulusan tersebut Ngabila berpindah tugas ke jenjang yang lebih tinggi menjadi
pemegang program Tuberkulosis (TBC) di Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur.

Dua tahun di program TBC, Ia banyak menerbitkan kebijakan, menjadi fasilitator TBC
nasional, dan membuat beberapa penelitian dan presentasi di level nasional maupun
internasional. Salah satunya presentasi di New Delhi, India tahun 2018.

Februari 2019 Ngabila dilantik menjadi pejabat eselon IV sebagai Kepala Seksi Surveilans
Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta sekaligus menjadi garda
terdepan dalam penanganan COVID-19 di DKI Jakarta. Ngabila memegang dua prinsip
dalam menjalankan amanahnya, pertama selalu menyampaikan data dengan valid dan
berkualitas untuk menciptakan data driven policy dan yang kedua selalu terapkan syukur,
jujur, tulus, ikhlas, sabar, benar, dan terbaik dalam kehidupan sehari-sehari.

Ngabila menikah pada 11 Januari 2015 dan saat ini dikaruniai tiga orang anak laki-laki
bernama Umar, Usman, dan Ali yang lahir tahun 2015, 2018, dan 2021. Ia sudah
menerbitkan setidaknya 13 publikasi penelitian jurnal internasional dengan data COVID-19
Dinkes DKI Jakarta dan mendapatkan beberapa penghargaan level nasional, serta
mendapat kesempatan menjadi panitia kesehatan Konferensi Tingkat Tinggi G20, Bali
November 2022.

Ibunya bercerita, saat mengandung, Beliau tidak sadar bahwa usia kandungan sudah masuk
empat bulan, padahal usia anak pertama saat itu masih berusia tujuh bulan. Ketika
memberitahukan ke suaminya di waktu Dzuhur, sang suami langsung mengambil wudhu,
sholat, dan berkata: “Tidak apa-apa, semoga anak kita kelak cerdas dan menjadi presiden”.
Belum berusia empat tahun Ngabila sudah lancar membaca dan mulai belajar mengaji.
Dengan lucunya saat balita punberkata “Islam is the best”. Ngabila sangat mensyukuri
semua pemberian dan pendidikan dari orang tuanya, sehingga membangun karakternya
sampai sekarang.

Agustus 2022, istri dr. Latsarizul Alfariq, Sp.OT ini memulai perkuliahan di S3 FKM UI dan
mengambil jurusan ilmu kesehatan masyarakat. Ia rencana akan menyusun disertasi yang
berjudul: Pola Konsumsi Rokok Rumah Tangga Miskin dan Implikasinya terhadap
Perkembangan Kecerdasan dan Kesehatan Mental Anak di DKI Jakarta Tahun 2023.

Anda mungkin juga menyukai