Anda di halaman 1dari 2

Dalam 

bahasa Sanskerta, secara harfiah kata Arjuna berarti "bersinar terang"

Arjuna merupakan seorang tokoh ternama dalam dunia pewayangan dalam budaya Jawa Baru.

Arjuna memiliki sifat cerdik dan pandai, pendiam, teliti, sopan-santun, berani dan suka
melindungi yang lemah. Ia memimpin Kadipaten Madukara, dalam wilayah negara Amarta. Ia
adalah petarung tanpa tanding di medan laga, meski bertubuh ramping berparas rupawan
sebagaimana seorang dara, berhati lembut meski berkemauan baja, kesatria dengan
segudang istri dan kekasih meski mampu melakukan tapa yang paling berat,
seorang kesatria dengan kesetiaan terhadap keluarga yang mendalam tetapi kemudian mampu
memaksa dirinya sendiri untuk membunuh saudara tirinya. Bagi generasi tua Jawa, dia adalah
perwujudan lelaki seutuhnya.

Arjuna ksatria yang dapat diandalkan

Bila melihat dunia wayang, sikap kesatria yang demikian itu di antaranya dilambangkan
pada Arjuna. Anak ketiga dalam keluarga Pandawa putra mendiang Raja Astina Prabu
Pandu Dewanata-Kunti/Madrim ini merupakan contoh kompetitor paling ideal.      Gemar
berguru Arjuna memiliki sifat bersahaja, cerdik, jujur, sopan dan beretika. Ia juga dikenal
sebagai kesatria yang teteg (kukuh), tatag (tidak waswas), tanggap (mengerti), tangguh
(kuat), tanggon (dapat diandalkan), dan tutug (tuntas).

Sumber: https://mediaindonesia.com/opini/187385/sang-arjuna

Wayang dalam budaya Jawa merupakan bentuk kesenian yang tidak


hanya berfungsi sebagai hiburan namun juga media penyampaikan
pesan dan filosofi. Dalam dunia perwayangan, banyak tokoh
pewayangan yang mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Arjuna
merupakan seorang tokoh ternama dalam dunia pewayangan budaya
Jawa, dalam bahasa Sanskerta, secara harfiah kata Arjuna berarti
"bersinar terang". dalam desain bis ini digambarkan Arjuna dengan api
yang ada diatas tangannya. Arjuna sosok ksatria yang cerdas dan dapat
diandalkan. Dari makna yang dijelaskan tadi, PT. SHA SOLO dengan
visi misinya melekat dengan sosok Arjuna.
Secara filosofis, gunungan menjadi ungkapan persatuan manusia
dengan Tuhan (manunggaling kawula Gusti). Gunungan sebagai
simbol kayon (pohon kehidupan) memberi kehidupan bagi makhluk
hidup. Secara antropologis, gunungan mengandung makna relasi.
Relasi antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan alam,
manusia dengan sesama, dan manusia dengan dirinya sendiri. Relasi
ini mengantar manusia untuk senantiasa mengarahkan hati kepada
Tuhan (sursum corda). Gunungan menjadi lambang alam sekaligus
tujuan kehidupan manusia untuk mencapai kebaikan bersama

Anda mungkin juga menyukai